Oleh:
Ramdhan Abdillah
NPM :1754211043
HALAMAN JUDUL
Oleh :
Ramdhan Abdillah
NPM : 1754211043
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Widya Gama Mahakam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang
berjudul Pengaruh Pemupukan NPK Phonska dan Ampas Kopi Terhadap
Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora L.) ini tepat pada
waktunya.
Proposal penelitian ini mungkin tidak akan selesai tanpa bantuan dari
pihak-pihak tertentu. Maka, Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang sudah membantu, diantaranya sebagai berikut :
1. Kedua orang tua dan saudara saya yang selalu sabar dalam menasehati
dan serta do’a semangatnya selama ini.
2. Rektor Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda yang telah
memberikan ijin dan fasilitas untuk penyusunan Proposal Skripsi ini.
3. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Widya Gama Mahakam
Samarinda yang telah memberikan ijin dalam penyusunan Proposal
Skripsi ini.
4. Kaprodi Agroteknoligi Pertanian Universitas Widya Gama Mahakam
Samarinda yang telah memberikan ijin dan kemudahan dalam
penyusunan Skripsi ini.
5. Ibu Ir. Tutik Nurgrahini , MP selaku Dosen Pembibing I yang selalu
memberikan kritik dan inovasi dalam membibing.
6. Ibu Hj. Purwati, SP., M.P selaku Dosen Pembibing II yang selalu
memberikan nasehat dan saran yang cemerlang.
7. Seluruh mahasiswa Agroteknologi, terkhusus angkatan 2017 yang
selalu memberikan dukungan dalam kegiatan bersama.
Penulis menyadari, Proposal Skripsi yang penulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan Proposal Skripsi ini.
iv
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... v
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian....................................................................... 2
1.3 Hipotesis..................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tanaman Kopi................................................. 4
2.2 Klasifikasi Tanaman Kopi Robusta........................................... 4
2.3 Morfologi Tanaman Kopi.......................................................... 5
2.4 Syarat Tumbuh Kopi Robusta.................................................... 7
2.5 Pupuk NPK Phonska.................................................................. 8
2.6 Ampas Kopi............................................................................... 9
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 11
3.2 Alat dan Bahan........................................................................... 11
3.3 Rancangan Percobaan................................................................ 11
3.4 Pelaksanaan Penelitian............................................................... 12
3.5 Pengambilan Data...................................................................... 12
3.6 Analisis Data.............................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pupuk NPK Phonska ini dibuat dari urea, ammonium, ZA, DAP, ZK, MAP, TSP,
KCL, Phospat, zeolit, Dolomit, kieserit, TE serta beberapa zat lain. Pupuk NPK
Phonska ini memiliki zat memungkinkan pemupukan terpadu atas tanaman.
Manfaat Pupuk NPK Phoska Bagi Tanaman
Pupuk phonska, merupakan pupuk bersubsidi dari pemerintah Kandungan dan
Sifat-sifat Pupuk Phonska Kandungan yang ada pada pupuk phonska ini termasuk
cukup lengkap karena terdapat beberapa unsur hara yang penting bagi tumbuhan.
Berikut ini beberapa kandungan yang terdapat pada pupuk NPK Phonska Phospat
(P) 15% ,Nitrogen N 15% , Kalium (k) 15% , Kadar air maksimal 2% , Sulfur(S)
10%.
Manfaat menggunakan ampas kopi sebagai pupuk adalah menambahkan
bahan organik ke tanah, yang meningkatkan drainase, retensi air dan aerasi di
tanah.
1.2 Tujuan Penelitian
1). Mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta Pada Pemberian
Pupuk NPK Phoska.
2). Mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta Pada Pemberian
Ampas Kopi.
3) Mengetahui interaksi pupuk NPK Phonska dan Ampas kopi terhadap
Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta.
1.3 Hipotetis
1) Di duga Pemberian Pupuk NPK Phonska dengan dosis 18 gram/polybag
dapat memberikan pertumbuhan Bibit kopi yang terbaik.
2) Di duga Pemberian Ampas Kopi dengan dosis 10 gram/polybag dapat
memberikan pertumbuhan Bibit Kopi yang terbaik.
3) Diduga terdapat interaksi antara pemberian pupuk NPK Phonska dan Ampas
Kopi terhadap pertumbuhan Bibit Kopi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Panggabean (2011) dalam Ansorhi (2014) Biji kopi robusta juga
memiliki karakteristik yang membedakan dengan biji kopi lainnya. Secara umum,
biji kopi robusta memiliki rendemen yang lebih tinggi dibandingkan kopi arabika.
Selain itu, karakteristik yang menonjol yaitu bijinya yang agak bulat, lengkungan
bijinya yang lebih tebal dibandingan kopi arabika, dan garis tengah dari atas ke
bawah hampir rata.
Kopi jenis robusta merupakan kopi yang paling akhir dikembangkan oleh
pemerintahan Belanda di Indonesia. Kopi ini lebih tahan terhadap cendawan
Hemileia vastatrix dan memiliki produksi yang tinggi dibandingkan kopi liberika.
Akan tetapi, citarasa yang dimilikinya tidak sebaik dari kopi jenis arabika,
sehingga dalam pasar Internasional kopi jenis ini memiliki indeks harga yang
rendah dibandingkan kopi jenis arabika.
2.3 Morfologi Tanaman Kopi
Morfologi tanaman kopi secara garis besar dapat dikelompokan menjadi beberapa
bagian yaitu:
6
a. Akar
Tanaman kopi memiliki sistem perakaran tunggang yang tidak rebah,
perakaran tanaman kopi relatif dangkal, lebih dari 90% dari berat akar terdapat
lapisan tanah 0-30 cm (Najiyati dan Danarti, 2012).
b. Batang
Batang yang tumbuh dari biji disebut batang pokok. Batang pokok
memiliki ruas-ruas yang tampak jelas pada saat tanaman itu masih muda. Pada
tiap ruas tumbuh sepasang daun yang berhadapan, selanjutnya tumbuh dua macam
cabang, yakni cabang orthotrop (cabang yang tumbuh tegak lurus atau vertikal
dan dapat menggantikan kedudukan batang bila batang dalam keadaan patah atau
dipotong) dan cabang plagiotrop (cabang atau ranting yang tumbuh ke samping
atau horizontal) (PTPN XII 2013).
c. Daun
Daun kopi memiliki bentuk bulat telur, bergaris ke samping,
bergelombang, hijaau pekat, kekar, dan meruncing di bagian ujungnya. daun
tumbuh dan tersusun secara berdampingan di ketiak batang, cabang ranting yang
tumbuh mendatar, Kopi Arabika memiliki daun yang lebih kecil dan tipis apabila
dibandingkan dengan spesies Kopi Robusta yang memiliki daun lebih lebar dan
tebal. Warna daun kopi Arabika hujau gelap sedangkan kopi Robusta hijau terang
(Panggabean 2011)
d. Bunga
Bunga kopi tersusun dalam kelompok, masing masing terdiri dari 4-6
kuntum bunga. pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 2-3 kelompok bunga
sehingga setiap ketiak daun dapat menghasilakn 8-18 bunga kopi berukuran kecil,
mahkota warna putih dan berbau harum. Kelopak bunga berwarna hijau,
pangkalnya menutupi bajkal buah yang mengandung dua bakal bijik. Benang sari
terdiri dari 5-7 tangkai berukuran pendek. Bunga kopi biasanya akan mekar pada
awal musim kemarau. Bunga berkembang menjadi buah dan siap dipetik pada ahir
musim kemarau( Najiyati dan Danarti 2007)
7
jenis arabika dan robusta. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kopi 4 berkisar
1 500 sampai 2 500 mm tahun-1 dengan rata-rata bulan kering 3 bulan. Rata-rata
suhu yang diperlukan untuk tanaman kopi berkisar 15 °C sampai 25 °C dengan
kelas lahan S1 atau S2. Ketinggian tempat penanaman sangat berkaitan dengan
citarasa kopi tersebut.
Di dalam rangka bercocok tanam, selain memperhatikan keadaan iklim, jenis dan
varietas yang akan ditanam, juga harus diperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang
akan dijalankan, seperti pembibitan atau pesemaian. Bibit-bibit yang akan ditanam
dapat berasal dari biji (zaailing), dengan kata lain yang berasal dari pembiakan
secara generatif dan sambungan atau stek, dengan kata lain yang berasal dari
pembiakan secara vegetatif (AAK, 2003).
2.5 Pupuk NPK Phonska
Pupuk majemuk (NPK) merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat
digunakan sangat efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara makro N,P,
dan K), menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl yang kadang-
kadang susah diperoleh di pasaran dan sangat mahal. Keuntungan menggunakan
pupuk majemuk (NPK) adalah (1) Dapat dipergunakan dengan memperhitungkan
kandungan zat hara sama dengan pupuk tunggal, (2) apabila tidak ada pupuk
tunggal dapat diatasi dengan pupuk majemuk, (3) penggunaan pupuk majemuk
sangat sederhana, dan (4) pengangkutan dan penyimpanan pupuk ini menghemat
waktu, ruangan, dan biaya (Pirngadi dan Abdulrachman, 2005). Kandungan yang
terdapat pada pupuk NPK Phonska Phospat (P) 15% ,Nitrogen N 15% , Kalium
(k) 15% , Kadar air maksimal 2% , Sulfur(S) 10%.
Menurut hasil penelitian Thamrin dkk (2020), pemberian Pupuk NPK
Phonska dengan dosis 18 gram berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman
dan diameter batang pada pertumbuhan bibit kopi robusta.
2.6 Ampas Kopi
Kandungan nutrisi pada ampas kopi sangat membantu dalam
pengomposan karena mempunyai pH rendah sekitar (6,2-6,9 pH) sehingga ampas
kopi dapat digunakan sebagai pupuk organik tanaman, sebagai berikut kandungan
pada ampas kopi.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian di laksanakan selama 3 bulan, terhitung sejak bulan Maret
sampai bulan juni 2021, lokasi penelitian di laksanakan di jalan kenyah
(Perumahan Dosen unmul) Samarinda Utara.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, parang, Ember,
Keranjang, Gunting, Handsprayer, paranet, Jangka sorong, Penggaris, Bumbu
untuk Ajir/lajir, Timbangan digital.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Bibit Kopi Robusta,
Tanah lapisan atas, Ampas Kopi, NPK Phonska, polybag ukuran 20 cm x 25 cm.
3.3 Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dalam percobaan faktorial 4x4 yang terdiri dari 3 ulangan sebagai berikut.
Faktor pertama yaitu perlakuan pupuk NPK Phoska (P) yang terdiri dari 4 taraf:
Po = Tanpa Perlakuan
P1 =18 gram/polybag
P2 =22 gram/polybag
P3 =26 gram/polybag
Faktor kedua yaitu Perlakuan menggunakan Ampas Kopi (K) yang terdiri dari 4
taraf:
K0 = Tanpa Perlakuan
K1 = 10 gram/polybag
K2 = 20 gram/polybag
K3 = 30 gram/polybag
12
Ciri-ciri bibit kopi robusta yang baik: tingkat produktifitasnya tinggi, dapat
berbuah dengan cepat, buahnya memiliki rasa dan aroma yang nikmat, ukuran
buahnya besar dengan biji yang besar pula, tahan terhadap hama dan penyakit.
3.4.5 Penanaman
Bibit tanaman kopi dimasukan ke dalam polybag, tanam sedalam 5 cm
pada media tanam, kemudian ditutup dan dipadatkan.
3.4.6 Pemupukan
Pemberian pupuk NPK Phonska dan Ampas Kopi disesuaikan dengan
dosis perlakuan yaitu tanpa pupuk phonska (P0), Pupuk NPK Phonska dengan
dosis 18 gram/polybag (P1), Pupuk NPK Phonska dengan dosis (P2) dengan
dosis 20 gram/polybag (P3), pupuk Npk phonska dengan dosis 22 gram/polybag
Pemberian Ampas Kopi sesuai dengan dosis perlakuan yaitu tanpa Ampas
kopi dengan kode (K0) Pupuk Ampas Kopi dengan 10 gram/polybag, dengan
kode (K1), Pupuk Ampas Kopi dengan 20 gram/polybag dengan kode (K2)
dengan Ampas Kopi 30 gram/polybag dengan kode (K3).
Pupuk NPK Phonska akan diberikan 1 minggu setelah tanaman
dipindahkan ke dalam polybag besar dengan cara ditaburkan pada alur
disekeliling bibit. Setelah ditabur kemudian ditutup menggunakan tanah dan
disiram . Pemberian ampas kopi akan diberikan setelah tanaman dipindahkan
kedalam polybag besar dengan cara ditanam didalam tanah disekitar bibit.
3.4.7 Pemeliharaan
A. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari,
frekuensi penyiraman bergantung pada kondisi cuaca. pada saat musim
kemarau, penyiraman dilakukan 1-2 hari sekali, sedangkan pada musim
hujan dapat dilakukan 3-5 hari sekali.
B. Pengendalian gulma
Pengendalian gulma dilakukan secara intesif pada saat gulma sudah mulai
tumbuh didalam polybag maupun antar polybag. Penyiangan dilakukan
dengan cara mencabut gulma dengan menggunakan tangan dan parang
dengan menumpukannya pada suatu tempat.
14
Keterangan:
SK : Sumber Keragaman
P : Perlakuan Pupuk NPK Phonska
DB : Derajat Bebas
K : Perlakuan Ampas Kopi
16
JK : Jumlah Kuadrat
BNT : Beda Nyata Terkecil
KT : Kuadrat Tengah
PK : Perlakuan NPK Phonska dan Ampas kopi
r : ulangan
t : nilai ulangan
KK =X=
√ KT Sisa X 100 %
y
Apabila hasil Sidik ragam menujukan hasil berpengaruh maka dianjurkan dengan
Uji BNT taraf 5%
Rumus Uji BNT taraf 5% :
BNT P taraf 5% = t ( a% ; db )
√ KT Galat
E.r
BNT K taraf 5% = t ( a% ; db )
√2. KT Galat
D.r
BNT PK 5% = t ( a% ; db )
√2. KT Galat
r
17
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Kanisius, Yogyakarta.
AAK, 2003, Tehnik Bercocok Tanaman Padi, Kanisius, Yogyakarta.
Anggara, Anies dan Sri Marini. 2011. Kopi Sihitam Menguntungkan Budidaya
dan Pemasaran. Cahaya Atma Pustaka : Yogyakarta. 117 hal.
Anggreawan. (2017). Klasifikasi Tanaman Kopi Robusta [Internet].[di unduh
2021 Maret 2]; 3(3) :1-19. Tersedia Pada; http://eprints.mercubuana-
yogya.ac.id/1433/2/BAB%20II.pdf.
Azkia Quora. (2012). Kandungan Ampas Kopi [Internet]. [di unduh 2021
maret13 1(10) : 1-2. Tersedia Pada; https://id.quora.com/Taukah-kamu-
apa-yang-terkandung-dalam-ampas-kopi.
Backer, C.A., & Bakhuisen van den Brink R.C 1968. Flora of Java
(Spermatophytes Only). Vol. III Wolters-Noordhoff, N.V. – Groningen-
The Netherlands.
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian., 2008.
Teknologi Budidaya Kelapa Sawit. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Lampung.
Budiman Haryanto, S.P. 2012, Budi Daya Karet Unggul, Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Dinas Pertanian Kabupaten grobogan (2019). Mengenal Pupuk NPK Phonska
[Internet]. [di unduh 2021 Maret 14]; 19(12) : 1-3. Tersedia Pada;
https://www.facebook.com/dinaspertaniankabupatengrobogan/posts/menge
nal-pupuk-npk-phonskaapa-itu-pupuk-phonskapupuk-memiliki-peranan-
yang-sanga/2951143938229578/.
Istiana, E. (2018). Efektifitas Pupuk Organik Ampas Kopi Dan Pupuk NPK
Terhadap N-Total K- Tersedia Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Serta
Serapan N Bayam Merah (Doctoral dissertation, Universitas Jendral
Soedirman).
Najiyati, S dan Danarti. 2006. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.
Penebar Swadaya, Jakarta. 192 hlm.
18
Najiyati, S., & Danarti. (2012). Kopi, Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.
Penebar Swadaya.
PT. Perkebunan Nusantara XII. 2013. Pedoman Pengelolaan Budidaya Tanaman
Kopi Arabika. Surabaya (ID): PTPN XII.
Panggabean, Edy. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta Selatan: PT Agro Media
Pustaka hlm 124-132.
Panggabean, Edy. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta Selatan: PT Agro Media
Pustaka hlm 124-132.
Pirngadi, S. dan S. Abdulrachman. 2005. Pengaruh Pupuk Majemuk NPK (15- 15-
15) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Padi Sawah. Jurnal Agrivigor 4:
188-197.
Rahardjo P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Jakarta : Penerbar Swaday.
Ridwansyah. (2003). Pengolahan Kopi. Departemen Teknologi Pertanian.
Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Repository. (2015), Bab II Tinjauan Pustaka Kopi Robusta [Internet].[di unduh
2021 Maret 4]; 07(09) :7-10. Tersedia Pada;
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/D11A/2015/D.131.15.0092/D.131.
15.0092-05-BAB-II-20200907073314.pdf.
Sulistyaningtyas, Ayu Rahmawati. Pentingnya pengolahan basah (wet processing)
buah kopi robusta (coffea robusta lindl. Ex. De. Will) untuk menurunkan
resiko kecacatan biji hijau saat coffee grading. In: prosiding seminar
nasional & internasional. 2017.
Sudarka, W., Sarwadana, S.M., Wijana, I.G dan Pradnyawati, N.M. 2009.
Pemuliaan Tanaman. Program Studi Agronomi Jurusan Budidaya
Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Sakina Rakhman Diah Setiawan Kompas.com (2021), Membuat Ampas Kopi
[Internet]. [di unduh 2021 Maret 16]; 14(01) : 1-4. Tersedia pada ;
https://www.kompas.com/homey/read/2021/01/14/115000076/ampas-
kopi-bisa-dijadikan-kompos-begini-cara-membuatnya?
19
page=all#:~:text=Manfaat%20menggunakan%20ampas%20kopi
%20sebagai,subur%20sekaligus%20menarik%20cacing%20tanah
Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada. University Press.
Yogyakarta
Van Steenis. 2008. Flora. Cetakan ke-12. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
20
Daya Hasil (Potensi Produksi) : 1,6–2,2 ton/ha kopi pasar untuk penanamna
dengan populasi 1.600 per ha.
Citarasa : Baik.
Lampiran 2. Foto
N Pelaksanaan
Kegiatan Maret April Mei Juni
o 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1. Persiapan penelitian √
2. Pelaksanaan penlitian √
a. Persiapan tempat penelitian √
b. Pemilihan Bibit Kopi robusta √
c. Persiapan media tanam √
d. Penanaman √
e. Pengaplikasian Ampas kopi √ √ √ √ √ √
f. Pengaplikasian Pupuk NPK Phonska √
g. Pemeliharaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pengambilan Data √ √ √
4. Pengolahan Data √ √ √ √ √ √ √ √ √
24
P1K0
O0
Lamp
Lampiran
iran 4. Layout tata letak penelitian di lapangan setelah di lakukan
2 Lay
Rancangan Acak Kelompok
out
Tata
Letak
Ulangan 1
Pene
litian P1K1 P3K0 P0K3
Dilap
anga
n
P0K1 20 CM
Setel
P3K1 P2K1 P1K3
P1K3 K P1K3
ah
Dilak
ukan
Peng
P2K3 P3K3 P3K2 P2K0
Lamp Lamp
acak
iran iran
an
2 Lay 2 Lay
P2K2
out 40 CM
P0K2 P0K2 P1K2 P0K0 out
Tata
Ulangan 2 Tata
P
Letak Ulangan 3
Letak
Pene Pene
litian P1K0 P0K3 litian
P2K1 P3K0 P1K2 P2K1
Dilap Dilap
anga anga
n n
Setel
P2K0 P0K1 P1K1 P1K2 Setel P3K3
P3K3 P3K1 P1K0
ah ah
Dilak Dilak
ukan ukan
Peng
P3K0 P2K2 P0K0 P3K3 Peng
P0K1 P2K2 P0K2 P3K2
acak acak
an an
Keterangan
P : Pupuk NPK Phonska
K : Ampas Kopi
20 : Jarak Antar Polybag