Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

BUDIDAYA TANAMAN KOPI


(PTK-1321)

DISUSUN OLEH :
Erva Retno Puspitasari 22721036
Fajar Hidayat 22721037
Zaky Mubarok 22721054
Imron Maulana 22721040
Riski pratama 22721042

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN


PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN
PERKEBUNAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Tujuan........................................................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Morfologi Tanaman Kopi........................................................................5
2.2 Pendederan Benih Kopi...........................................................................5
2.3 Pendederan Stek Kopi..............................................................................6
2.4 Penyambungan (Grafting) Bibit Kopi....................................................7
2.5 Pemangkasan Bentuk Berbatang Tunggal.............................................8
2.6 Pemangkasan Bentuk Berbatang Ganda..............................................10
2.7 Pemangkasan Rejuvinasi Tanaman Kopi............................................10
2.8 Pemupukan.............................................................................................11
III. METODOLOGI....................................................................................13
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................13
3.2 Alat dan Bahan........................................................................................13
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................19
4.1 Morfologi Tanaman Kopi......................................................................19
4.2 Pendederan Benih Kopi.........................................................................19
4.3 Pendederan Stek Kopi............................................................................19
4.4 Penyambungan (Grafting) Bibit Kopi..................................................19
4.5 Pemangkasan Bentuk Berbatang Tunggal...........................................19
4.6 Pemangkasan Rejuvinasi Tanaman Kopi............................................20
4.7 Pemupukan..............................................................................................20
V. KESIMPULAN..........................................................................................21

2
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kopi adalah salah satu tanaman perkebunan di Indonesia dan hal ini telah
menjadikan Indonesia sebagai negara produsen kopi terbesar keempat di dunia
setelah Brasil, Vietnam, dan Colombia dengan jumlah produksi kopi sedikitnya
690.000 ton atau 6,87 % dari total produksi kopi dunia pada musim panen
2017/2018 yang terdiri dari jenis kopi arabica dan robusta (ICO, 2018a). Luas
lahan perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar (ha) yang terdiri dari
luas lahan perkebunan kopi robusta mencapai 912 ribu ha dan sisanya merupakan
luas lahan perkebunan kopi arabika. Sebanyak 41 ribu ha dari lahan perkebunan
kopi terdapat di Sumatera Barat dan hampir 22 ribu ha merupakan lahan
perkebunan kopi robusta (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2015).
Biji kopi merupakan bagian dari tanaman kopi yang paling banyak
memberikan nilai ekonomis bagi Indonesia. Ekspor kopi Indonesia tahun 2017
mencapai angka 491.880 ton atau rata-rata 40.990 ton/bulan (ICO, 2018b) dengan
nilai penjualan mencapai 91,8 juta US dolar per bulan atau 1,1 miliar US dolar per
tahun.
Ketersediaan tanaman kopi seharusnya tidak hanya memberikan nilai
ekonomis dari biji kopi semata, tetapi nilai tambah kopi dapat diciptakan dengan
pemanfaatan bagian lain dari tanaman kopi diantaranya daun kopi. Daun kopi
merupakan bagian tanaman kopi yang dipangkas secara teratur. Pemangkasan
daun kopi merupakan tindakan teknis budidaya yang penting dilakukan pada kopi
dengan tujuan untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman kopi agar mempunyai
keseimbangan antara pertumbuhan vegetatif dan generatif, sehingga tanaman
dapat menjadi lebih produktif.
Sedangkan, pemangkasan produksi umumnya dilakukan pada tanaman
yang telah menghasilkan dengan tujuan untuk mempertahankan keseiimbangan
kerangka tanaman yang telah diperoleh melalui pemangkasan bentuk.
Pemangkasan dapat dipedakan menjadi dua, yaitu : pemangkasan produksi
(pemangkasan berat ) ddan pemangkasan produksi ringan ( pemangkasan ringan)

3
Dalam praktek pembudidayaan kopi seringkali dihadapkan pada kendala biji yang
mengalami dormansi, artinya mengalami masa istirahat atau tidak dapat
berkecambah meskipun ditempatkan pada situasi yang ideal. Penyebab terjadinya
2 dormansi biji kopi karena mempunyai kulit biji yang keras dan strukturnya
terdiri dari lapisan sel-sel berupa palisade berdinding tebal terutama di permukaan
paling luar, bagian dalamnya mempunyai lapisan lilin dan bahan kutikula
sehingga air dan udara yang dibutuhkan dalam proses perkecambahan tidak dapat
masuk dalam biji, oleh karena itu benih kopi membutuhkan waktu yang lama
untuk berkecambah.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini mahasiswa mampu memahami langkah-langkah
sebelum menanam dan mahasiswa mampu untuk memelihara tanaman kopi agar
budidaya tersebut memperoleh tanaman yang memiliki produktivitas yang tinggi.

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Tanaman Kopi


Tanaman kopi memperlihatkan sifat dimorfisma dalam pertumbuhan
vegetatifnya yaitu prtumbhan ortotropik (tegak) dan pertumbuhan plagiotropik (ke
samping). Batang dan tunas-tunas air (wiwilan) tumbuh otrotopik, sedangkan
cabang tumbuh plagiotropik.
Bagian tanaman yang tumbuh ortotropik dapat menghasilkan pertumuhan
ortotropik dan plagiotrotopik. Sedangkan bagian tanaman yang tumbuh
plagiotropik, misalnya cabang, hanya menghasilkan pertumbuhan plagiotrotopik.
Oleh karena itu sambungan cabang (tak-ent) atau stek cabang tidak dapat tumbuh
keatas, melainkan lebih banyak tumbuh kesamping.
Pada ketiak daun batang tedapat dua macam kuncup tunas yaitu, kuncup
tunas primer (legitim) yang hanya satu pada bagian paling atas dan dapat tumbuh
menjadi cabang primer kecuali pada 2-5 pasang daun paling bawah. Dan kuncup
tunas reproduksi (seri), berjumlah 4 – 5 buah terletak dibawah kuncup tunas
primer dan dapat tumbuh menjadi tunas reproduksi ( tunas air/wiwilan).
Bunga tanaman kopi berfungsi sebagai alat persarian untuk
perkembangbiakan tanaman. Untuk fungsi tersebut, bunga sering kali memerlukan
bantuan serangga atau hewan. Untuk itu bunga mempunyai sifat atraktif atau
menarik seperti bentuknya, warnanya, baunya, atau adanya cairan-cairan yang
dihasilkan. Letak bunga pada tanaman dapat bermacam-macam. Umumnya
bungan terbantuk pada cabang/ranting pada ketiak daun tapi juga dapat terbentuk
pada bekas ketiak daun pada batang seperti pada kakao dan nanga.

2.2 Pendederan Benih Kopi


Pembibitan awal pada tanaman kopi (primary nursery) yang ideal harus
dotempatkan pada lokasi dekat sumber air, jalan, dan dekat dengan pembibitan.
Selain kriteria diatas juga harus diperhatikan tingkat kesuburan tanahnya dan
bukan tempat serangan penyakit lainnya.
Pembibitan merupakan tempat untuk mendapatkan bibit yang baik, seperti
kualitas maupun kuantitas sehingga dengan demikian bibit tersbebut diharapkan

5
menjadi tanaman yang berkualitas bisa ditanam dilapangan, walaupun demikian
bibit (tanaman muda) pada umumnya belum bisa ditanamn secara langsung di
lapangan karena sifat-sifatnya antara lain peka terhadap sinar matahari langsung,
suhu yang tinggi, dan sebagainya.
Bedengan persemaian yang dibuat harus memenuhi syarat, untuk
mendapatkan media tumbuh perkecambahan yaitu dengan mencangkul lokasi
persemaian sedalam sekitar 20-30 cm, keadaan tersebut dimaksudkan agar media
tembapat benih didederkan menjadi gembur.
Untuk mendapatkan lingkungan optimal bagi pertumbuhan benih atau
bibit sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki, salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan membuat bangunan pembibitan ataupun berupa naungan
yang secara umum fungsi naungan tersebut adalah mengatur intensitas cahaya
matahari dipersemaian dan pembibitan, mengatur kelembaban dan suhu di
persemaian dan pembibitan, dan mengurangi kerusakan bibit dari percikan air
hujan/angin secara langsung.
Biji yang digunakan sebagai benih pada kopi Robusta adalah hasil dari
perbanyakan generatif, dapat diperoleh dari kebun sendiri ataupun kebun induk.
Sedangkan untuk kopi Arabika pemilihan buah untuk bibit sama dengan kopi
Robusta.
Benih yang akan disemaikan dalam pembuatannya dilakukan tahapan
sebagai berikut: pemilihan bahan induk, pemilihan buah, pengolahan benih, dan
pemilihan biji. Pemilihan biji setelah benih dikeringkan dengan kriteria sebagai
berikut
1) Biji tidak cacat, ukuran sedang, dan tidak keriput.
2) Tidak terserang hama dan penyakit.
3) Kadar air minimal 28%.

2.3 Pendederan Stek Kopi


Membuat bibit stek relatif lebih cepat dibanding membuat bibit sambung,
tetapi mmerlukan tenaga kerja lebih banyak. Jenis kopi Arabika dan Robusta
dapat diperbanyak menggunakan stek.

6
Bahan stek menggunakan tunas air (wiwilan) yang berasal dari kebun
entres. Stek dari wiwilan yang diperoleh dari kebun produksi pada umumnya
kurang baik. Ruas wiwilan yang baik untuk dijadikan stek adalah ruas 1-3 dari
ujung tunas. Semakin tua umur stek semakin kecim daya perakarannya. Stek
dibuat satu ruas yang dipotong runcing sepanjang 7-10 cm dengan sepasang daun
yang dikuir hingga 4 cm.
Stek diperakaran pada media yang terdiri dari campuran tanah dan pasir
dengan perbandingan 1:1 atau 1:2 (makin berat jenis tanahnya makin banyak
pasirnya). Tebal media sekitar 20 cm, dengan diberi lapisan kerikil dibawahnya
untuk memperbaiki drainase. Stek ditanam sampai daunnya hampir menyentuh
media dengan jarak tanam 5 x 10 cm.
Stek dapat diperakaran dalam bak stek atau bedengan stek. Perakaran stek dalam
bak stek kondisi pertumbuhan dapat diatur lebih mudah daripada dibedengan stek.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan stek yang perlu diatur adalah
kelembaban udara, temperatur, dan intensitas cahaya.
Stek sudah berakar dalam waktu 10-12 minggu. Stek tersebut perlu
dipelihara dulu di pembibita sebelum ditanam dilapang. Di pembibitan stek
ditanam pada jarak 20 x 20 cm atau 20 x 25 cm. Selain itu bibit stek dapat
dipelihara dalam polibag. Setelah 8 – 10 bulan stek di pembibitan, maka bibit stek
dapat dipindah ke pertanaman.

2.4 Penyambungan (Grafting) Bibit Kopi


Prinsip penyambungan (grafting) pada bibit kopi adalah menggabungkan
batang/bagian tanaman yang satu ke tanaman yang lain. Keberhasilan
penyambungan ditentukan oleg dapat tidaknya kambium dari kedua batang
tersebut bersatu dan membentuk kallus yang kemudian tumbuh menjadi tanaman
baru. Pada prinsipnya keberhasilannya lebih kecil dari pada tanaman sama
genusnya.
Pada penyambungan diperlukan adanya batang bawah dan batang atas
yang mampu saling menyesuaikan diri dengan baik. Batang bawah biasanya
adalah tanaman muda yang diperoleh dari semaian biji yang mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:

7
a) Memiliki susuan perakaran yang luas dan kuat.
b) Tahan terhadap penyakit yang menyerang akar.
c) Dapar ditanam pada berbagai keadaan tanah dan iklim.
d) Tingkat pertumbuhan benih tinggi
e) Mudah dan cocok disambung dengan batang atas.
f) Pertumbuhan tanaman/bibit normal dan bagus.
Penyambungan biasanya dilakukan sewaktu tanaman muda telah berumur 1
tahun dan masih wberada di pembibitan. Batang atas diambil dari kebun entris
(tunas air) dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat yang dikehendaki dan ukran
batangnya sama dengan ukuran batang bawah.

2.5 Pemangkasan Bentuk Berbatang Tunggal


Berhasilnya suatu budidaya tanaman kopi dipengaruhi oleh beberapa
faktor. antara lain: kesuburan tanah, bahan tanam, tindakan teknis budidaya, dan
sebagainya. Salah satu di antara tindakan teknis budidaya yang penting adalah
pemangkasan tanaman kopi.
Pemangkasan tanaman kopi bertujuan untuk mengarahkan pertumbuhan
tanaman kopi agar menjadi sehat, kuat, mempunyai keseimbangan antara
pertumbuhan vegetatif dan generatif, sehingga tanaman lebih prduktif.
Di dalam teknis tanaman kopi, pemangkasan merupakan tindakan yang
tidak boleh diabaikan dan tidak semudah seperti apa yang diperkirakan orang,
sebab kesalahan dalam pelaksanaan pemangkasan merupakan salah satu sebab
menurunnya produksi. Oleh sebab itu sebelum melaksanakan pemangkasan
haruslah diketahui dasar sifat pertumbuhan tanaman kopi sehingga dapat
menentukan pelaksanaan serta cara pemangkasan yang tepat.
Pemangkasan tanaman kopi pada dasarnya dibedakan dua cara
pemangkasan. yaitu cara pemangkasan berbatang tunggal dan pemangkasan
berbatang ganda. Pada kedua cara tersebut dilakukan tindakan pemangkasan
bentuk, pemangkasan produksi. dan pemangkasan peremajaan (rejuvinasi).
Pemangkasan bentuk dilaksanakan pada tanaman kopi yang masih muda
ha dari semaian, sambungan ataupun dari rejuvinasi, dengan tujuan untuk member
kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Dalam hal ini tanaman kopi muda

8
belum produktif, pertumbuhannya diarahkan untuk membentuk suatu kerangka
mahkota pohon sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Pelaksanaan dari pemangkasan bentuk berbatang tunggal pada tanaman
kopi terdiri dari dua macam kegiatan yaitu pemenggalan batang (ropping) dan
penyunatan beberapa cabang primer
Pemenggalan batang bertujuan untuk: (a) supaya tanaman kopi tidak
terlalu tinggi sehingga memudahkan pemeliharaan dan pemanenan hasil, (b)
supaya pertumbuhan cabang lateral menjadi lebih kuat dan lebih panjang, dan (c)
supaya pertanaman cepat menutup tanah sehingga dapat mencegah pertumbuhan
gulma dan erosi tanah.
Cara melaksanakan pemanggalan tanaman kopi adalah sebagai berikut:
Pemenggalan satu kali, tanpa bayonet. Cara ini dilaksanakan pada tanaman kopi
yang sehat dan kuat, dipenggal pada ketinggian 180 cm untuk kopi Robusta dan
cm untuk kopi Arabika.
Pemenggal bertingkat dengan bayonet. Cara ini dilakukan pada tanaman kopi
yang pertumbuhannya kurang kuat, sehingga pemenggal batang kopi dilakukan 2-
3 kali. Kalau pertumbuhan pohon kopi agak lemah maka pemenggalan dilakukan
dua kali, sedangkan kalau pertumbuhan pohon kopi lemah maka pemenggalan
dilakukan sebanyak tiga kali yaitu menggunakan sistem Semeru dan sistem
Bangelan.
Penyunatan beberapa cabang primer bertujuan untuk mendorong terbentuknya
reproduksi cabang primer dalam jumlah yang banyak, dengan bentuk percabangan
yang kuat, letaknya teratur dan arahnya tersebar.
Pada kopi Robusta dipilih 2-3 cabang primer yang kuat yang terletak pada
ketinggian pertama 60-80 cm, kedua 120-140 cm, dan ketiga 180 cm. Cabang-
cabang primer tersebut dipotong ditinggalkan 2-3 ruas dari batang. Letak cabang
primer harus tersebar arahnya, sehingga bila tunas sertu tumbuh membentuk
reproduksi cabang primer tidak saling menutupi. Dengan demikian kelak
diharapkan diperoleh 2-3 tingkatan percabangan.

9
2.6 Pemangkasan Bentuk Berbatang Ganda
Pada pemangkasan berbatang ganda, batang pook ditumbuhkan bebrapa
batang dan selanjutnya pemangkasan dilakukan pada batang-batang tersebut,
sehingga selalu dikerjakan peremajaan batang.
Pemangkasan bentuk berbatang ganda bertujuan untuk membentuk suatu
tunggul penyangga untuk menumbuhkan batang atasnya. Pembentuka tunggul-
penyangga dan pembantukan batang ganda dapat dilakukan sebagai berikut:
Pemeliharaan wilwilan dari pangkal batang pokok ( metode banyuwangi )
Menanam batang pokok dengan arah miring ( sekitar 45derat ) atau
mencodongkan batang pokok, sehingga dapat merangsang tumbuhnya wiwilan
guna mendapatkan batang ganda ( metode toraja )
Merundukan batang pokok padabtanaman kopi muda sehingga dapat
mendorong tumbuhnya wiwilan untuk menumbuhkan batang ganda ( metode
agobiado )
Menunggul batang pokok pada tanaman kopi muda ataupun pada tanaman kopi
tua, sehingga dari wiwilan yang tumbuh di[pilih untuk mendapatkan batang ganda
( metode kandelaber ).

2.7 Pemangkasan Rejuvinasi Tanaman Kopi


Pemangkasan rejuvinasi pada pertanaman kopi merupakan salah satu
cara/usaha di dalam merehabilitasi pertanaman kopi yang sudah sangat mundur
atau produksinya menurun. Pemangkasan rejuvinasi diharapkan tanaman dapat
diremajakan kembali sehingga mempunyai potensi produksi yang lebih tinggi.
Dasar pertimbangan pelaksanaan atau faktor-faktor yang mendorong untuk
mengadakan pemangkasan peremajaan adalah:
1. Produksi yang semakin menurun, tetapi keadaan pohon-pohonnya masih
cukup baik. Bila kebun banyak yang rusak (lebih dari 50%) sebaiknya
didongkel dan dilakukan penanaman ulang (replanting).
2. Mutu dan hasil tanaman kurang memuaskan.
3. Jenis tanaman yang telah ketinggalan.
Pemangkasan rejuvinasi didasarkan pada jumlah pohon yang direjuvinasi dari
suatu areal dapat dibedakan menjadi:

10
1. Pemangkasan rejuvinasi total, yaitu bila seluruh pohon kopi dari suatu
areal/blok direjuvinasi dengan serentak.
2. Pemangkasan rejuvinasi selektif, yaitu bila pohon-pohon kopi dari suatu
areal/blok tidak direjuvinasi semua, tetapi dipilih pohon-pohon yang
tertentusaja.
3. Pemangkasan rejuvinasi sistematis, yaitu bila seluruh pohon kopi dari
suatu arcal akan direjuvinasi, tetapi pelaksanaannya secara bertahap yaitu
tahap pertama 50% dan tahap berikutnya 50%
4. Berdasarkan pada bagian tanaman yang akan direjuvinasi, pemangkasan
rejevinasi dapat dibedakan menjadi rejuvinasi batang dan rejuvinasi
cabang Rejuvinasi batang dan cabang dapat dilakukan secara total,
selektif, dan sistematis.

2.8 Pemupukan
Pemupukan adalah setiap usaha pemberian pupuk yang bertujuan
menambah persediaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman. Hal penting yang perlu
diperhatikan dalam pemupukan tanaman kopi meliputi kebutuhan pupuk, manfaat
pemupukan, jenis dan dosis pupuk, saat pemupukan, efisiensi pemupukan, dan
cara pemupukan.
Tanaman kopi mengambil unsur hara dari dalam tanah untuk pertumbuhan
vegetatif serta pertumbuhan generatif. Untuk mengetahui kebutuhan pupuk.
diperlukan analisis tanah dan analisis daun tanaman serta sedapat mungkin
dilengkapi dengan percobaan lapangan.
Pemupukan bisa efektif dan menguntungkan apabila sebelum dilakukan
pemupukan dilakukan:
1. Pengaturan naungan, pemupukan tidak banyak memberikan kenaikan
produksi apabila naungan terlalu gelap.
2. Pemangkasan. pupuk baru diberikan setelah tanaman kopi dipangkas
dengan demikian sebagian unsur hara tidak terbuang melalui cabang-
cabang dan wiwilan yang dipangkas sesudahnya.
3. Perlakuan tanah, teras harus dipelihara dan bersih dari gulma.

11
Cara pemberian pupuk ada tetapi yang umum dilakukan adalah dengan
cara melingkar dan cara disebar. Pada cara melingkar yaitu dengan membuat parit
dangkal pada lingkaran tajuk tanaman, sedangkan cara disebar pupuk TSP, KCl,
dan Kleserit disebar pada setengah lingkaran serta Urea pada setengah Lingkaran.

12
III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada tanggal 7 September sampai 30 November
di kebun entres dan kebun induk tanaman kopi Politeknik Negeri Lampung.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Morfologi Tanaman Kopi
Alat dan bahan yang digunakan yaitu
1) Alat tulis, buku gambar
2) Tanaman kopi

3.2.2 Pendederan Benih Kopi


Alat dan bahan yang digunakan yaitu
1) Benih kopi
2) Mistar
3) Pasir
4) Cangkul
5) Mulsa
6) Gembor

3.2.3 Pendederan Stek Kopi


Alat dan bahan yang digunakan yaitu
1) Entris kopi
2) Mistar
3) Pasir
4) Cangkul
5) Gembor
6) ZPT

3.2.4 Penyambungan (Grafting) Bibit Kopi


Alat dan bahan yang digunakan yaitu

13
1) Pisau okulasi atau cutter
2) Label untuk nama
3) Kantung plastik
4) Tanaman kopi muda untuk batang bawah
5) Kebun entris tanaman kopi

3.2.5 Pemangkasan Bentuk Berbatang Tunggal


Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum pemangkasan bentuk
berbatang tunggal tanaman kopi adalah sebagai berikut:
1) Gunting pangkas
2) Tanaman kopi berumur 1-2 tahun.

3.2.6 Pemangkasan Bentuk Berbatang Ganda


Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum pemangkasan bentuk
berbatang ganda pada tanaman kopi adalah sebagai berikut:
1) Cangkul
2) Tanaman kopi di lapangan berumur 6 bulan sampai 1 tahun
3) Bibit kopi siap tanam
4) Kayu untuk patok
5) Golok
6) Martil/palu
7) Tali Nilon/rafia

3.2.7 Pemangkasan Rejuvinasi Tanaman Kopi


Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum pemangkasan rejuvinasi
pada tanaman kopi adalah sebagai berikut:
1) Gunting pangkas.
2) Gergaji pangkas
3) Parapin
4) Kuas

3.2.8 Pemupukan

14
Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum pemupukan tanaman kopi
adalah sebagai berikut
1) Cangkul
2) Garpu
3) Sabit
4) Pupuk TSP, KCI, Urea, dan Kieserit
5) Gembor
6) Timbangan pupuk
7) Tanaman kopi di lapangan siap untuk dipupuk

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Morfologi Tanaman Kopi
1) Mengamati tanaman kopi mulai dari batang, cabang, bunga, dan buah
2) Siapkan alat tulis dan alat gambar
3) Gambar tiap-tiap bagian tanaman kopi
4) Sertakan keterangan pada tiap-tiap bagian

3.3.2 Pendederan Benih Kopi


1) Siapkan buah kopi lalu dikupas kulitnya sampai terlihat embrio pada
biji kopi kemudian rendam benih kopi dalam air
2) Sebelum benih didederkan, tanah di bedengan terlebih dahulu
digemburkan, lalu diratakan kemudian diberi pasir setinggi 5cm
3) Menyirami bedengan tersebut agar pasir menjadi padat dan rata
4) Peletakan titik tumbuh benih di bedengan searah dan puniculucs atau
bagian yang rata dari benih menghadap ke bawah
5) Setelah benih didederkan lalu diberi mulsa agar saat disiram benih tidak
berpindah tempat

3.3.3 Pendederan Stek Kopi


1) Sebelum stek di dederkan, tanah dibedengan terlebih dahulu
digemburkan, lalu diratakan kemudian diberi pasir setinggi 10 cm.
2) Menyiram bedengan tersebut agar pasir menjadi padat dan rata.

15
3) Jarak tanam stek dalam bedengan adalah 5 cm x 10 cm.
4) Stek dibuat satu ruas yang dipotong runcing sepanjang 7 – 10 cm
dengan sepasang daun yang dikupir hingga 4 cm.
5) Sebelum stek dideder, terlebih dahulu direndam dalam larutan ZPT.
6) Setelah stek dideder lalu diberi sungkup plastik putih agar kelembaban
dalam bedengan tetap tinggi.

3.3.4 Penyambungan (Grafting) Bibit Kopi


1) Tentukan tanaman kopi umur 1 tahun di pembibitan yang baik untuk
dipakai sebagai batang bawah.
2) Penyambungan dilakukan dengan cara Spleet-ent
3) Bentuk potongan batang bawah dan batang atas seperti yang telah
dikemuka kan dalam teori. Tinggi potongan batang bawah di atas ruas
berwarna coklat (sekitar 20 cm).
4) Untuk batang atas diambil tunas air dari kebun entris. Potong tunas
tersebut sepanjang 10 cm dengan 2-3 ruas, sepasang daun yang tersisa
dipotong setengahnya untuk mengurangi penguapan.
5) Potong pada bagian pangkal stek tersebut dengan bentuk yang sesuai
untuk batang bawahnya, kemudian lekatkan pada batang bawah dan
kemudian diikat. Beri sungkup plastik untuk mempertahankan
kelembaban.
6) Tuliskan nama saudara pada label dan ikatkan pada sambungan yang
saudara buat

3.3.5 Pemangkasan Bentuk Berbatang Tunggal


1) Mahasiswa akan dibawa kepertanaman kopi yang berumur 1-2 tahun di
kebun Politeknik Negeri Lampung
2) Perhatikan penjelasan dan petunjuk petunjuk dosen mengenai cara
pemenggal- an batang (topping) dan penyunatan beberapa cabang
primer
3) Buat sketsa mengenai cara-cara pemenggalan batang dan tempat
penyunatan cabang primer.

16
4) Lakukan pemenggalan batang pada ketinggian 180 cm (tanpa bayonet)
jika pertumbuhan tanaman kopi kuat, pemenggalan satu bayonet pada
tanaman kopi yang pertumbuhannya agak lemah, dan pemenggalan dua
bayonet pada tanaman yang pertumbuhannya lemah.
5) Penyunatan dilakukan pada ruas ketiga pada ketinggian: pertama 60-80
cm. kedua 120-140 cm, dan ketiga 180 cm. Letak cabang harus tersebar
sehingga reproduksi cabang primer tidak saling menutupi, dengan
demikian nantinya diharapkan diperoleh 3 tingkatan percabangan.

3.3.6 Pemangkasan Bentuk Berbatang Ganda


1) Mahasiswa akan dibawa kepertanaman kopi yang berumur 6 bulan
sampai 1 tahun di kebun Politeknik Negeri Lampung untuk melakukan
pemangkasan bentuk metoda Agobiado yaitu dengan cara merundukan
tanaman kopi hingga membentuk sudut 45° setiap mahasiswa sebanyak
1 tanaman.
2) Lakukan penanaman untuk tiap mahasiswa sebanyak I tanaman dengan
cara penanaman arah miring membentuk sudut 45".

3.3.7 Pemangkasan Rejuvinasi Tanaman Kopi


1) Mahasiswa akan dibawa kepertanaman kopi "berumur tua" yang mana
produksinya makin menurun namun keadaan pohonnya cukup baik.
2) Buat sketsa mengenai pemangkasan rejuvinasi batang dan cabang.
3) Lakukan rejuvinasi batang pada 1 tanaman kopi untuk setiap
mahasiswa yaitu dengan cara menunggul batang tanaman menggunakan
gergaji pangkas setinggi lutut (ekitar 50 cm), luka pemotongan dibuat
miring dan diolesi/dilapisi lilin cair (parapin).
4) Lakukan rejuvinasi cabang pada I tanaman yaitu dengan cara
memotong cabang yang mahkota pobonnya jelek, misalnya berbentuk
payung.

3.3.8 Pemupukan

17
1) Mahasiswa akan dibawa kepertanaman kopi yang siap untuk dipupuk di
kebun Politeknik Negeri Lampung untuk melakukan pemupukan
dengan cara melingkar dan cara disebar sebanyak 10 tanaman
2) Lakukan pemupukan dengan cara melingkar yaitu dengan membuat
parit dangkal pada lingkaran tajuk tanaman sedalam 10 cm dan selebar
cangkulan.
3) Pupuk TSP, KCI, dan Kieserit yang telah dicampur terlebih dahulu
ditempat- kan pada setengah lingkaran parit, sedangkan Urea pada
setengah lingkaran yang tersisa. Kemudian parit ditutup untuk
mencegah penguapan.
4) Pada cara disebar pupuk TSP, KCI, dan Kieserit yang telah dicampur
disebar rata pada setengah lingkaran, berjarak 10 cm dari batang
tanaman dan selebar tajuk tanaman. Sedangkan Urea pada setengah
lingkaran yang lain.
5) Selanjutnya digarpu sehingga pupuk tertutup oleh tanah hasil garpuan.

18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Morfologi Tanaman Kopi


Memiliki bagian akar, batang, daun, bunga, dan buah. Akarnya sering
dalam bentuk tunggang dan memiliki akar serabut. Batangnya berkayu dan
bercabang, Daunnya berbentuk lonjong dengan ujung meruncing. Bunganya kecil,
putih, dan biasanya tumbuh dalam kelompok. Buah kopi, yang dikenal sebagai
buah ceri, biasanya berwarna merah ketika matang. Bagian-bagian ini memiliki
peran penting dalam pertumbuhan dan produksi kopi.

4.2 Pendederan Benih Kopi


Pengolahan Basah (Metode Cuci): Biji kopi penghilangan dari buah ceri,
lalu dicuci untuk menghilangkan sisa-sisa daging buah. Setelah dicuci, biji kopi
kemudian difermentasi dan dikeringkan sebelum diangkut.
Pengolahan Kering (Metode Kering): Biji kopi tetap berada di dalam buah ceri
dan dikeringkan langsung di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan
mesin Pengering. Setelah kering, biji kopi dipecah dari buah ceri.

4.3 Pendederan Stek Kopi


1. Pemilihan Bahan Tanam
2. Pemotongan Stek
3. Penanaman Stek
4. Pemeliharaan dan Perawatan
5. Pemindahan ke Lokasi Tetap

4.4 Penyambungan (Grafting) Bibit Kopi


Teknik hortikultura yang umum digunakan untuk menggabungkan dua
bagian tanaman kopi yang berbeda. Pada pencangkokan, satu bagian tanaman
yang disebut sebagai "pohon induk" yang memiliki akar yang kuat digabungkan
dengan bagian atas atau "varietas".

4.5 Pemangkasan Bentuk Berbatang Tunggal

19
Pemangkasan yang digunakan pada tanaman, terutama tanaman buah-
buahan seperti pohon jeruk, apel, atau pir. Teknik ini dilakukan dengan cara
mempertahankan satu batang utama dan memangkas cabang-cabang lainnya
sehingga tanaman tumbuh dengan satu batang utama yang kuat. Tujuannya
membentuk struktur pohon yang lebih teratur dan memudahkan perawatan serta
panen buah yang lebih baik.

4.6 Pemangkasan Rejuvinasi Tanaman Kopi


Pemangkasan bentuk berbatang ganda pada tanaman melibatkan
pertumbuhan dua atau lebih batang utama pada tanaman. Teknik ini sering
digunakan pada beberapa jenis pohon buah-buahan, di mana pemangkasan
dilakukan untuk mendorong pertumbuhan beberapa batang utama yang kuat.

4.7 Pemupukan
Jenis Pupuk: Gunakan pupuk yang khusus untuk tanaman kopi atau pupuk
yang memiliki kandungan unsur hara utama seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan
kalium (K). Pupuk organik juga bisa digunakan untuk meningkatkan kesuburan
tanah.
Waktu Pemupukan: Pemupukan biasanya dilakukan pada awal musim hujan dan
setelah panen. Dosis pupuk dan frekuensinya akan tergantung pada kondisi tanah
dan varietas kopi yang Anda tanam.
 Dosis: Pastikan Anda mengikuti dosis yang dianjurkan untuk jenis pupuk
yang digunakan. Pupuk yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat
merugikan tanaman.
 Pendistribusiannya: Usahakan pupuk disebarkan secara merata di sekitar
akar tanaman, jangan langsung menyentuh batang atau daun kopi
 Pemupukan Daun: Pupuk daun juga bisa digunakan sebagai tambahan,
tetapi gunakan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk produsen.
 Pengawasan: Pantau kondisi tanaman kopi dan tanah secara berkala untuk
memastikan pemupukan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman.

20
V. KESIMPULAN

Kopi adalah salah satu tanaman perkebunan di Indonesia dan hal ini telah
menjadikan Indonesia sebagai negara produsen kopi terbesar keempat di dunia
setelah Brasil, Vietnam, dan Colombia dengan jumlah produksi kopi sedikitnya
690.000 ton atau 6,87 % dari total produksi kopi dunia pada musim panen
2017/2018 yang terdiri dari jenis kopi arabica dan robusta (ICO, 2018a).
Luas lahan perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar (ha)
yang terdiri dari luas lahan perkebunan kopi robusta mencapai 912 ribu ha dan
sisanya merupakan luas lahan perkebunan kopi arabika. Sebanyak 41 ribu ha dari
lahan perkebunan kopi terdapat di Sumatera Barat dan hampir 22 ribu ha
merupakan lahan perkebunan kopi robusta.
Kegiatan budidaya tanaman kopi meliputi pendederan benih, pendederan
stek, penyambungan batang (grafting), pemangkasan, dan pemupukan.

21

Anda mungkin juga menyukai