Anda di halaman 1dari 33

USULAN PROGRAM

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

IbM KELOMPOK PETANI KOPI ARABIKA ORGANIK


JAVA COFFEE IJEN-RAUNG DI KECAMATAN SUMBER WRINGIN
KABUPATEN BONDOWOSO JAWA TIMUR

Oleh :
Ketua Tim Pengusul
Dr. Iis Nur Asyiah, SP.,MP
NIDN 0014067304
Anggota Tim Pengusul
Ir. Soekarto, MS
NIDN 0021105203

UNIVERSITAS JEMBER
APRIL, 2015

i
ii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ............................................................................ ii


Daftar Isi ............................................................................ iii
Ringkasan ............................................................................ iv
Bab I. Pendahuluan ............................................................................ 1
Bab II. Target dan Luaran ............................................................................ 6
Bab III. Metode Pelaksanaan ............................................................................ 7
Bab IV. Kelayakan Perguruan ............................................................................ 12
Tinggi
Bab V. Biaya dan Jadwal Kegiatan ............................................................................ 14
5.1 Anggaran Biaya ............................................................................ 14
5.2. Jadwal Kegiatan ............................................................................ 14
Daftar Pustaka ............................................................................ 15
Lampiran Lampiran ............................................................................
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran ............................................................................ 16
Lampiran 2. Biodata Pengusul ............................................................................ 19
Lmapiran 3. Gambaran Ipteks ............................................................................ 26
Lampiran 4. Peta Lokasi ............................................................................ 27
Lampiran 5. Surat Pernyataan Mitra ............................................................................ 28

iii
RINGKASAN

IbM kelompok petani kopi organik Java Coffee Ijen-Raung akan dilaksanakan pada
Kelompok Petani Kopi Usaha Tani 4 dan 12 di Dusun Kluncing, Desa Sukorejo, Kecamatan
Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Tujuan dan pelaksanaan IbM ini adalah
1) melatih petani kopi dalam mengenali gejala serangan nematoda parasit pada akar tanaman
kopi dan cara pengendaliannya, 2) melatih petani kopi untuk membuat pupuk hayati mikoriza.
Target khusus dari pengabdian ini adalah petani mampu mengenali dan mengendalikan
serangan nematoda parasit akar kopi serta menghasilkan pupuk hayati mikoriza secara mandiri
dengan kriteria sesuai Peraturan Menteri Pertanian No 70/Permentan/SR.140/10/2011.
Untuk mencapai tujuan pertama dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1)
pengenalan nematoda parasit akar kopi, gejala dan upaya pengendalian melalui metode
ceramah dan diskusi dengan media power point dan buku lapangan, 2) praktek lapangan di
kebun kopi milik mitra untuk mengenali secara langsung gejala serangan nematoda parasit akar
kopi, 3) praktek cara pengendalian serangan nematoda parasit di kebun kopi milik mitra.
Untuk mencapai tujuan kedua dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) pengenalan
mikoriza dan teknis pembuatan pupuk hayati melalui metode ceramah dan diskusi dengan
media power point dan brosur, 2) praktek pembuatan pupuk hayati mikoriza, 3) aplikasi pupuk
hayati mikoriza di lahan kopi milik petani mitra.

iv
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Jawa Timur merupakan salah satu sentra perkebunan kopi rakyat yang hamparannya
luas terbentang mulai wilayah Barat hingga wilayah Timur. Di antara produk kopi Jawa Timur
yang terkenal adalah kopi Arabika yang sebagian (60%) dihasilkan di kawasan pegunungan
Ijen-Raung. Kopi Arabika asal pegunungan Ijen-Raung telah dikenal di pasar dunia dengan
citarasa yang khas. Kekhasan cita rasa kopi Arabika Ijen-Raung dipengaruhi oleh kondisi
geografis pegunungan Ijen-Raung yang produknya di kenal di pasar internasional dengan
nama Java Coffee Ijen-Raung. Produk kopi ini telah mendapat perlindungan hukum oleh
Kementerian Hukum dan HAM, dan merupakan satu-satunya produk kopi spesialti pertama
asal Jawa Timur yang mendapat perlindungan Indikasi Geografis (IG).
Pertanaman kopi Arabika di kawasan Ijen-Raung mencakup areal seluas 1.351 hektar.
Di wilayah Kabupaten Bondowoso lahan penanaman kopi Arabika tersebut tersebar di
Kecamatan Sumber Wringin, Sempol, Botolinggo, dan Cermee. Produktivitas kopi Arabika
Java-Ijen Raung dilaporkan 500-750 kg/ha dengan potensi produksi di kawasan ini sebesar
2.000 ton/hektar/tahun. Sentra produksi kopi arabika di Kabupaten Bondowoso yang paling
luas adalah Kecamatan Sumber Wringin 513,15 Ha atau 41,72% dari total luas kopi arabika di
Kabupaten Bondowoso. Selain itu, Kecamatan Sumber Wringin juga memiliki produktivitas
kopi yang paling baik yaitu 512,5 Kg/Ha/Th.
Kopi arabika Java Coffee Ijen-Raung merupakan kopi komoditas ekspor. Sudah
sekitar dua tahun terakhir ekspor kopi arabika dari perkebunan kopi di Bondowoso dilakukan
ke berbagai negara di Eropa, Amerika, dan Jepang. Ekspor kopi ke berbagai negara lain terus
dijajaki. Bahkan sudah banyak pembeli dari berbagai negara yang datang langsung ke
Bondowoso untuk melihat potensi kopi rakyat
Sistem budidaya yang diterapkan oleh petani yang tergabung dalam Perhimpunan
Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (PMPIG) Ijen-Raung lebih menekankan sistem
budidaya organik. Pemupukan menggunakan jenis pupuk organik dengan memanfaatkan
seresah tanaman/gulma dan kotoran ternak yang diaplikasikan dua kali dalam setahun. Secara
alami, juga didukung oleh kondisi tanah yang subur sehingga mendukung pertumbuhan
tanaman kopi dengan baik. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan menggunakan sistem
pengendalian terpadu dengan memanfaatkan musuh alami dan agensia hayati. Bentuk
pangkasan yang diterapkan adalah batang tunggal pada ketinggian sekitar 180 cm. Selanjutnya
pangkasan pemeliharan juga dilakukan secara rutin seperti pangkas lepas panen, wiwil kasar,

1
dan wiwil halus. Salah satu hal yang unik dari sistem budidaya kopi Arabika Ijen-Raung adalah
penggunaan tanaman penaung yang memanfaatkan penaung alami tanaman-tanaman hutan
(Niken et al., 2013)
Dalam usaha peningkatan produksi dan perbaikan mutu hasil komoditas kopi, salah
satu aspek penting yang perlu mendapat perhatian adalah masalah organisme pengganggu
tumbuhan (OPT). Nematoda parasit merupakan salah satu OPT utama pada tanaman kopi yang
menyerang akar tanaman. Terdapat dua jenis nematoda penting yang menyerang tanaman kopi
khususnya kopi jenis Arabika yaitu nematoda parasit Pratylenchus coffeae dan Radopholus
similis. Kedua jenis nematoda ini merupakan jasad pengganggu yang sangat berbahaya pada
kopi robusta dan lebih-lebih pada kopi arabika. Hingga saat ini belum ada cara pengendalian
yang ekonomis untuk pertanaman kopi yang sudah terserang (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia, 2007).
Sejauh ini, P. coffeae adalah nematoda yang paling umum dan membahayakan tanaman
kopi di Indonesia. Hal ini disebabkan nematoda tersebut ditemukan hampir di semua propinsi
penghasil kopi, pada ketinggian antara nol sampai lebih dari 1.000 m dpl. Menurut
Wiryadiputra (2008), di perkebunan kopi robusta kerugian hasil yang disebabkan oleh P.
coffeae dapat mencapai 78%, dengan rata-rata sekitar 57%. Di perkebunan kopi arabika, P.
coffeae menyebabkan kerugian total karena tanaman kopi dapat mati pada usia dua.
Di lapangan tanaman kopi yang terserang kelihatan kurus dengan batang berukuran
kecil. Daun tua menguning dan gugur, sehingga tinggal hanya daun-daun pada ujung cabang
dan batang. Daun-daun tersebut berukuran kecil, keriting dan menguning (khlorosis). Pada
serangan berat tanaman mati. Namun proses kematian berlangsung lambat. Tanaman kopi yang
terserang cenderung menunjukkan gejala kekurangan nitrogen (N) dan seng (Zn). Gejala
serangan ini umumnya mulai tampak jelas pada musim kemarau. Hal ini disebabkan
ketidakmampuan akar untuk menyerap air dan unsur hara karena sebagian besar akar serabut
telah membusuk. Rusaknya akar-akar serabut kopi ditandai dengan gejala tanaman kopi mudah
digoyang dan dicabut (Wiryadiputra, dan Hulupi, 1995). Gejala serangan nematoda parasit
pada tajuk tanaman berjalan sangat lamban dan tidak ada ciri yang khusus sehingga seringkali
sudah terlambat untuk dikendalikan. Pengamatan secara rutin dapat mengidentifikasi serangan
nematoda secara dini.
Dalam melakukan budidaya tanaman organik, selama ini petani baru mengandalkan
bahan organik berupa pupuk hijau dan pupuk kandang. Penggunaan bahan organik merupakan
dasar dalam pengendalian nematoda secara hayati, karena bahan organik dapat memacu
perkembangan mikroorganisme antagonis dalam tanah seperti jamur, bakteri, dan nematoda

2
predator. Penambahan bahan organik ke dalam tanah selain dapat meningkatkan kualitas
kesehatan tanah dan kesuburan tanaman, juga dapat merangsang perkembangan
mikroorganisme antagonis. Beberapa senyawa yang diproduksi oleh berbagai bahan organik
di dalam tanah juga dilaporkan dapat meningkatkan populasi nematoda predator (Munif, 2003).
Menurut Puslit Kopi dan Kakao Indonesia (2007), pemberian pupuk kandang (kotoran sapi 1-
2 kg/tanaman dapat dilakukan sebelum tanam dengan tujuan untuk meningkatkan produksi
mikroorganisme antagonis (musuh alami) nematoda pada tanaman nilam.
Pemberian pupuk organik di kecamatan Sumber Wringin yang merupakan sentra utama
kopi arabika Java Coffee Ijen-Raung ternyata belum mampu mencegah serangan nematoda
parasit. Hasil wawancara dengan petani mitra yaitu kelompok tani Usaha Tani 4 dan 12 di
dusun Kluncing, Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso dan observasi di
lahan petani kopi, ditemukan banyak tanaman kopi berusia sekitar 2 - 3 tahun yang daunnya
menguning secara perlahan akhirnya rontok dan kemudian mati, saat dicabut akarnya gundul.
Petani belum mengetahui penyebab tanaman mengalami gejala tersebut, padahal itu
merupakan gejala serangan nematoda parasit akar. Karena belum mengenali gejala serangan
maka petani juga belum mengetahui cara pengendaliannya. Melihat bahaya dari serangan
nematoda parasit ini, maka petani perlu segera dilatih untuk mengenali gejala serangan
nematoda parasit dan cara pengendaliannya.
Banyak pustaka mengenai nematoda parasit akar kopi arabika maupun kopi varietas
lain, tetapi pustaka tersebut kurang praktis untuk digunakan dan dipahami petani. Oleh karena
itu perlu dibuat buku lapangan mengenai nematoda parasit kopi yang mudah dipahami petani
sehingga petani lebih mudah dalam mengenali gejala serangan nematoda parasit dan mampu
melakukan upaya pengendalian secara mandiri.
Kopi arabika Java Coffee Ijen-Raung dibudidayakan secara organik, maka
pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) termasuk nematoda parasit harus sesuai
dengan sistem pertanian organik. Pemanfaatan pupuk hayati mikoriza merupakan salah satu
cara untuk menurunkan populasi nematoda parasit akar yang sesuai dengan sistem pertanian
organik karena memanfaatkan agensia hayati. Mikoriza adalah asosiasi saling menguntungkan
antara fungi dan akar tanaman yang membentuk struktur simbiotik dan menghasilkan sifat
morfologi yang baru. Melalui hubungan simbiosis dengan tanaman, mikoriza berperan penting
dalam pertumbuhan tanaman, perlindungan penyakit, dan peningkatan kualitas tanah secara
keseluruhan. Mikoriza dapat berfungsi sebagai alat untuk pertanian berkelanjutan karena
mempunyai kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan sistem perakaran tanaman,
meningkatkan vigor tanaman dan kualitas tanah. Hifa dari mikoriza memperluas bidang

3
perakaran serta mengeluarkan enzim, membantu penyerapan nutrisi secara efisien dan dapat
berperan sebagai kontrol patogen. Dengan demikian, mikoriza sangat berperan dalam
produktivitas tanaman (Siddiqui dan Pichtel, 2008).
Menurut (Song, et al., 2011), ada lima mekanisme ketahanan tanaman yang diinfeksi
mikoriza, yaitu 1) mendegradasi elicitor eksogen, 2) menginaktifasi sejumlah molekul signal
ketahanan seperti hydrogen peroxidase, salicylic acid (SA), dan jasmonic acid (JA) pada
tanaman inang. Hal ini untuk membantu menghindari turn-on pada gen yang berhubungan
dengan ketahanan dan memfasilitasi pembentukan mikoriza, 3) Mengatur kandungan hormon
tumbuhan dan fotosintesis. Kandungan hormon tumbuhan dan fotosintat berubah selama
kolonisasi mikoriza. Mekanisme ini perlu dieksplorasi lebih lanjut, 4) merubah kandungan P
dan isoflavonoids. Kandungan P yang tinggi dapat menginduksi beberapa gen ketahanan untuk
mengekspresikan hidrogen peroksidase, kitinase, dan glukanase, dan 5) mengekspresikan gen
simbiotik.
Kelompok petani kopi mitra belum pernah dilatih untuk membuat pupuk hayati
khususnya mikoriza. Berdasarkan pengalaman penelitian tim pengusul dan dari berbagai
pustaka, mikoriza mampu menurunkan populasi nematoda parasit akar pada bibit kopi arabika
sampai 75%. Pertumbuhan tanaman yang diberi mikoriza lebih baik dibanding kontrol (tanpa
pemberian mikoriza) karena serapan unsur hara dan air meningkat melalui hifa yang terbentuk
di perakaran.
Mikoriza merupakan fungi obligat dengan tanaman inang, oleh karena itu perbanyakan
mikoriza umumnya dengan menggunakan tanaman. Dengan melihat karakternya, pembuatan
pupuk hayati mikoriza mudah dilakukan karena tidak berbeda jauh dengan cara menanam
tanaman budidaya, sehingga setelah dilatih petani mitra sangat memungkinkan untuk
membuatnya sendiri. Pupuk hayati mikoriza yang dihasilkan bisa digunakan oleh petani mitra
atau juga bisa dijual ke petani lain sebagai tambahan pemasukan.

1.2 Permasalahan mitra


Berdasarkan analisis situasi di atas, kedua kelompok tani kopi arabika Java Coffee Ijen-
Raung masih mengalami berbagai masalah yaitu:
a. Belum bisa mengenali gejala serangan nematoda parasit utama pada akar tanaman kopi
arabika.
b. Belum mengetahui cara mengendalikan nematoda parasit parasit utama pada akar
tanaman kopi arabika yang sesuai dengan budidaya tanaman organik.

4
c. Belum mengetahui cara membuat pupuk hayati mikoriza yang dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman sekaligus meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan
nematoda parasit akar.
Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan dengan berdiskusi dengan kedua
kelompok petani mitra dan mempertimbangkan kemampuan tim pelaksana IbM, maka
permasalahan yang akan diprioritaskan untuk diatasi melalui kegiatan IbM ini adalah 1)
peningkatan kemampuan mengenali gejala serangan nematoda parasit akar kopi, 2)
peningkatan kemampuan dalam mengendalikan nematoda parasit akar kopi, dan 3) penerapan
teknologi tepat guna dalam pembuatan pupuk hayati mikoriza.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan
1. Melatih petani kopi dalam mengenali gejala serangan nematoda parasit pada akar
tanaman kopi dan cara pengendaliannya.
2. Melatih petani kopi untuk membuat pupuk hayati mikoriza.

Manfaat
1. Petani mampu mengenali gejala serangan nematoda parasit pada akar tanaman kopi dan
cara pengendaliannya sehingga produktivitas kopi tidak menurun.
2. Petani mampu membuat pupuk hayati mikoriza secara mandiri yang kemudian
digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan menurunkan serangan
nematoda parasit. Selanjutnya ke depan petani bisa memproduksi pupuk hayati untuk
kepentingan komersial.
3. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas kopi dan
produksi pupuk hayati mikoriza.

5
BAB 2. TARGET DAN LUARAN

Sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan, maka jenis luaran yang akan
dihasilkan dari kegiatan ini dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Target Luaran Kegiatan IbM
Aspek Kegiatan Luaran
Produksi 1. Pelatihan mengenali gejala a. Kemampuan mengenali gejala serangan
serangan nematoda parasit nematoda parasit utama akar kopi arabika
dan cara pengendaliannya b. Kemampuan mengendalikan populasi
nematoda parasit akar
c. Buku lapangan mengenai nematoda
parasit utama akar kopi dan upaya
pengendaliannya
2. Pelatihan pembuatan a. Pupuk hayati mikoriza dengan kriteria
pupuk hayati mikoriza sesuai Peraturan Menteri Pertanian No
70/Permentan/SR.140/10/2011 mengenai
Pupuk Organik, Pupuk Hayati Dan
Pembenah Tanah
b. Brosur mengenai cara pembuatan pupuk
hayati mikoriza

Dalam pembuatan pupuk hayati ini menggunakan spora endomikoriza arbuskula


dengan media zeolit. Pupuk hayati endomikoriza arbuskula yang dihasilkan mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
Tabel 2. Karakteristik pupuk hayati endomikoriza arbuskula
Parameter Standar Mutu Metode Pengujian
Total propagul Mikoriza 50 spora per gram berat Stereomikroskop
Arbuskula (MA) kering contoh
Infeksi pada tanaman inang 50 Pewarnaan Fuchsin
(%)
Kadar air (%) 35 ADBB
Kontaminan
E. colli < 103 MPN/g atau MPN/ml MPN-durham dan uji lanjut
pada media E.coli
3
Salmonella sp. < 10 MPN/g atau MPN/ml MPN-durham dan uji lanjut
pada media Salmonella
Keterangan :
Propagul terdiri dari spora, akar terinfeksi dan fragmen miselia sesuai jenis MA yang terdapat
dalam pupuk hayati (spasifikasi pupuk)
Kadar air atas dasar berat basah
MPN = Most Probable Number

6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Adapun rencana kegiatan yang diusulkan untuk mencapai tujuan di atas adalah sebagai
berikut.
1. Pelatihan mengenali gejala serangan nematoda parasit akar kopi arabika dan upaya
pengendaliannya, kemampuan dalam mengenali dan mengendalikan nematoda parasit
akar kopi dapat mencegah dan menurunkan serangan nematoda parasit sehingga
produktivitas kopi tidak terganggu dan menjaga kontinuitas produksi. Kopi arabika
Java Coffee Ijen-Raung adalah kopi komoditas ekspor sehingga kontuinitas produksi
sangat penting.
2. Pelatihan pembuatan pupuk hayati mikoriza untuk meningkatkan pertumbuhan dan
ketahanan tanaman kopi terhadap organisme pengganggu tanaman khususnya
nematoda parasit akar.
Alur pelaksanaan program kegiatan IbM dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

Analisis Kebutuhan

Serangan nematoda pada akar kopi

Pelatihan pengenalan gejala Pelatihan pembuatan


dan cara pengendalian pupuk hayati mikoriza
nematoda parasit

1. Membuat jadwal kegiatan


2. Mempersiapkan bahan-bahan
3. Pelatihan melalui ceramah dan diskusi
4. Praktek
5. Melaksanakan evalusi

Evalusi dan pemantauan

Penyusunan laporan

Gambar 1. Alur pelaksanaan program kegiatan IbM

7
Rencana kegiatan dalam rangka melaksanakan solusi yang ditawarkan tersebut, secara
rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pelatihan pengenalan gejala serangan nematoda parasit akar kopi dan cara
pengendaliannya.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengenali gejala
serangan nematoda parasit akar kopi. Materi pelatihan yang dimaksud sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh mitra yaitu cara mengenali gejala serangan nematoda parasit, waktu
pengamatan yang tepat, dan berbagai cara pengendalian nematoda parasit yang sesuai dengan
sistem budidaya organik. Langkah-langkah dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah :
a. Merumuskan materi pelatihan yang relevan
b. Membuat buku lapang
c. Membuat jadwal pelatihan
d. Menyiapkan alat dan bahan pelatihan.
e. Pembagian tugas Instruktur
f. Pelaksanaan pelatihan
g. Melaksanakan evaluasi
Kegiatan pelatihan direncanakan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu:
a) Pemberian materi mengenai nematoda parasit kopi, gejala serangan dan cara
pengendaliannya dengan metode ceramah dan diskusi selama 1 kali pertemuan selama 5
jam. Media yang digunakan adalah power point dan buku lapangan. Alat yang diperlukan
adalah LCD Projector dan laptop.
b) Praktek pengenalan gejala serangan nematoda parasit akar kopi di lahan kopi petani mitra.
Praktek akan dilaksanakan 2 kali pertemuan selama 5 jam dengan metode observasi. Alat
yang dibutuhkan adalah cangkul, plastik, pisau, alat tulis dan kamera digital. Cangkul dan
pisau digunakan untuk mengggali akar tanaman kopi sehingga petani bisa melihat gejala
serangan nematoda parasit pada akar kopi. Gejala serangan nematoda pada tajuk tanaman
diamati secara langsung dengan melihat morfologi dan perubahan warna pada daun
maupun batang tanaman. Agar petani mudah mengingatnya, setiap gejala yang nampak
didokumentasikan dengan menggunakan kamera digital.
c) Praktek cara pengendalian nematoda parasit akar kopi di lahan kopi petani mitra. Praktek
akan dilaksanakan 2 kali pertemuan selama 5 jam dengan metode demonstrasi. Bahan dan
alat yang diperlukan adalah agensia hayati Pasteuria penetrans, pupuk hayati mikoriza,
cangkul, ember, air, dan alat tulis. Petani diberi contoh cara mengendalikan nematoda
parasit akar kopi dengan agensia hayati kemudian diminta untuk mempraktekkannya. Tiga

8
bulan setelah aplikasi, tanaman diamati untuk mengetahui efektivitas dari agensia hayati
yang sudah diaplikasikan.

2) Pelatihan pembuatan pupuk hayati mikoriza


Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam membuat pupuk
hayati khususnya mikoriza secara mandiri. Langkah-langkah dalam pelaksanaan pelatihan ini
adalah :
a. Membuat brosur cara pembuatan pupuk hayati mikoriza
b. Membuat jadwal pelatihan
c. Menyiapkan alat dan bahan pelatihan.
d. Pembagian tugas Instruktur
e. Pelaksanaan pelatihan
f. Melaksanakan evaluasi
Pembuatan pupuk hayati mikoriza dilakukan di green house yang terbuat dari bambu
dan plastik serta memerlukan media zeolit. Oleh karena itu persiapan alat dan bahan pembuatan
pupuk hayati mikoriza memerlukan waktu kurang lebih 3 minggu.
Kegiatan pelatihan direncanakan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu:
a) Pemberian materi mengenai perbanyakan mikoriza, dilaksanakan dengan metode ceramah
dan diskusi selama 1 kali pertemuan selama 5 jam. Media yang digunakan adalah power
point dan brosur. Alat yang diperlukan adalah LCD Projector dan laptop
b) Praktek pembuatan pupuk hayati mikoriza
Perbanyak/pembuatan pupuk hayati mikoriza dilakukan dengan memakai spora koleksi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (Puskonser), Puslit
Kehutanan Bogor dengan metode trapping (Gambar 2). Spora mikoriza ditumbuhkan
dalam media tumbuh berupa bantuan zeolit ukuran 2 - 3 cm steril yang sudah dijenuhi
larutan NaCl (5000 ppm) dan sudah ditanami benih jagung yang berumur 7 - 10 hari.
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dan pemberian larutan hara Hyponex merah
1 x 1 minggu dengan dosis 1 g per liter. Spora mulai dipanen dari saat tanaman berumur
70 hari. Pembuatan pupuk hayati ini dilakukan di green house. Gambaran tata letak
pembuatan pupuk hayati mikoriza dapat dilihat pada Gambar 3. Untuk mengetahui
karakteristik pupuk hayati mikoriza yang dihasilkan maka dilakukan analisis sesuai
dengan Peraturan Menteri Pertanian No 70/Permentan/SR.140/10/2011 mengenai Pupuk
Organik, Pupuk Hayati Dan Pembenah Tanah.

9
Tanah rizosfer Tanaman dengan
akarnya

Plant trap culture


Penyaringan

Soil trap culture

Soil

Spora

Gambar 2. Metode trapping Mikoriza vesikula arbuskula

Gambar 3. Tata letak pot dalam pembuatan pupuk hayati mikoriza

10
c) Praktek aplikasi mikoriza di lahan kopi petani mitra, yang akan dilaksanakan
bersamaan dengan praktek cara pengendalian nematoda parasit akar. Tiga bulan setelah
aplikasi, tanaman diamati untuk mengetahui efektivitas dari agensia hayati yang sudah
diaplikasikan.
Kedua kelompok tani yang menjadi mitra dalam kegiatan IbM ini diharapkan
berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan. Dalam pembuatan pupuk
hayati, dengan bimbingan dari tim pengusul kelompok petani mitra melakukan sendiri semua
tahapan dalam pembuatan pupuk hayati. Tempat pembuatan pupuk hayati disediakan oleh
salah satu kelompok petani mitra. Sedangkan dalam kegiatan pelatihan, disamping
berpartisipasi sebagai peserta, mitra diharapkan berperan dalam menyediakan tempat
pelatihan, ikut mensosialisasikan program pelatihan yang akan dilaksanakan kepada kelompok
tani lain dan ikut bekerja sama dengan tim dalam mengadakan konsumsi pelatihan. Sehingga
partisipasi mitra sangat mendukung terhadap pelaksanaan program kegiatan IbM ini secara
keseluruhan.
Agar pelaksanaan IbM ini berjalan lancar maka perlu disusun penanggung jawab
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Tabel 3 menunjukkan penanggung jawab setiap
kegiatan.
Tabel 3. Penanggung jawab kegiatan IbM
No Jenis kegiatan Penanggung Jawab Pembantu
1 Persiapan Dr. Iis Nur Asyiah, SP.,MP 3 Mahasiswa
2 Pembuatan buku lapangan Ir. Soekarto, MS 1 Mahasiswa
3 Pembuatan Brosur Dr. Iis Nur Asyiah, SP.,MP 1 Mahasiswa
4 Pelatihan Pengenalan gejala Ir. Soekarto, MS 3 Mahasiswa
serangan nematoda parasit dan
cara pengendaliannya
5 Pelatihan pembuatan pupuk Dr. Iis Nur Asyiah, SP.,MP 3 Mahasiswa
hayati mikoriza
6 Pemantauan hasil pelatihan Ir. Soekarto, MS 1 Mahasiswa
7 Pembuatan laporan Dr. Iis Nur Asyiah, SP.,MP 1 Mahasiswa

11
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kinerja LPM Universitas Jember


Kinerja LPM Universitas Jember dapat dilihat pada Road Map LPM UNEJ tahun 2011
2015.

12
Pada satu tahun terakhir ini (2014), LPM UNEJ berperan aktif dalam pelaksanaan PPM,
terbukti dengan diterimanya 38 proposal PPM skim IbM, satu proposal PPM skim IbIKK
(multi tahun), 7 proposal KKN PPM, dan 3 proposal IbW. Bila dibandingkan dengan tahun
2013, ada peningkatan jumlah porposal yang didanai pada setiap skim PPM. Selain itu, LPM
UNEJ juga melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan proposal PPM.

4.2 Jenis Kepakaran


Pada pelaksanaan IbM ini diperlukan ahli nematoda dengan pengalaman yang berbeda
yang bisa mendukung terlaksananya program dengan baik agar bisa menyelesaikan seluruh
persoalan atau kebutuhan mitra. Berdasarkan kesepakatan bersama antara tim penyusun
proposal dan calon mitra ada beberapa solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan
calon mitra, seperti yang diuraikan pada bab III dari proposal ini. Berdasarkan itu maka jenis
kepakaran yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Dr. Iis Nur Asyiah, SP.,MP adalah ahli nematoda yang berpengalaman dalam pembuatan
pupuk hayati mikoriza. Ketua tim pengusul ini aktif meneliti peranan mikoriza dalam
meningkatkan pertumbuhan tanamanan dan ketahanan tanaman terhadap serangan
nematoda parasit akar dari tahun 2009 s.d. 2015. Pengalamannya dalam penelitian tersebut
sangat menunjang keberhasilan program IbM ini khususnya dalam memproduksi pupuk
hayati mikoriza.
2. Ir. Soekarto, M.S. adalah ahli nematoda yang berpengalaman dalam mengenali gejala
serangan di lapangan dan pengendaliannya. Anggota tim pengusul ini adalah seorang
dosen senior di Fakultas Pertanian Unej yang aktif melakukan penelitian mengenai
nematoda parasit tanaman kopi. Pengalamannya dalam mengajar, meneliti dan
mendampingi petani sangat menunjang keberhasilan program IbM ini khususnya dalam
pengenalan dan pengendalian nematoda parasit akar kopi.

13
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Biaya


Adapun ringkasan anggaran biaya yang diajukan adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Format Ringkasan Anggaran Biaya Program IbM yang Diajukan
No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
1 Honorarium (Maks. 30%) 8.940.000
2 Bahan habis pakai dan peralatan penunjang 23.600.000
3 Perjalanan (Maks. 15%) 7.750.000
4 Lain-lain 6.850.000
Jumlah 47.140.000

5.2 Jadwal Pelaksanaan


Jadwal kegiatan selama dua tahun pelaksanaan pengabdian IbM dapat dilihat pada
Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Observasi dan koordinasi x
2 Persiapan dan pembelian alat x x
3 Pelatihan dan praktek x x x
pengendalian nematoda
4 Pelatihan dan praktek x x x
pembuatan pupuk hayati
5 Monitoring/pendampingan x x x
6 Pembuatan laporan tahap 1 x
7 Monev x
8 Seminar hasil x
9 Pembuatan laporan akhir x x

14
DAFTAR PUSTAKA

Munif, A. 2003. Prinsip-prinsip Pengelolaa Nematoda Parasit Tumbuhan Di Lapangan.


Makalah pada Pelatihan Identifikasi dan Pengelolaan Nematoda Parasit Utama
Tumbuhan. Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu (PKPHT)-HPT. Institut
Pertanian Bogor, 26-29 Agustus 2009.10 p.

Niken P. Sari., Teguh I.S.,Yusianto, Surif M. 2013. Mengenal Kopi Arabika Java Ijen-Raung
(Kopi Bersertifikat Indikasi Geografis Pertama di Jawa Timur). Warta Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao. 25 (3) Oktober 2013: 13-16.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2007. Kopi Tahan Nematoda Klon BP 308 dan
Perbanyakannya. Leaflet Puslit Kopi dan Kakao Indonesia. Jl. Pb. Sudirman 90,
Jember. Jawa Timur.

Siddiqui AZ, Pichtel. 2008. Mycorrhizae: an Overview, Mychorrhizae: Sustainable


Agriculture and Forestry. Verlag Berlin Heidelberg: Springer.

Song, F., Ge Song, Airong Dong, Xiangshi Kong. 2011. Regulatory mechanisms of host plant
defense responses to arbuscular mycorrhiza. Acta Ecologica Sinica 31: 322-327.

Wiryadiputra, S dan Loang K. Tran. 2008. Indonesia and Vietnam dalam Souza, R.,M (Editor).
Plant-Parasitic Nematodes of Coffee: Springer Science+Business Media B.V. Hal.
277-292.

Wiryadiputra, S. dan R. Hulupi (1995). Uji ketahanan varietas kopi arabika introduksi terhadap
nematoda P. coffeae. Makalah Konggres Nasional XIII dan Seminar Ilmiah
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia. Mataram, 2527 September 1995, 8p.

15
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran

Justifikasi anggaran yang diajukan dalam kegiatan IbM ini dapat adalah sebagai
berikut:
1. Honor

Honor/Jam Waktu Jumlah


Honor Biaya (Rp.)
(Rp.) (Jam/Minggu) Minggu
Ketua 35.000 3 40 4.200.000
Anggota 32.500 3 40 3.900.000
Tenaga teknis 15.000 28 1 420.000
Tenaga teknis 15.000 28 1 420.000
Sub Total (Rp) 8.940.000

2. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Harga Peralatan Penunjang
Pemakaian (Rp) (Rp)
Mesin perekat Perekat plastik 1 2.500.000 2.500.000
plastik pembungkus
pupuk hayati
Sub Total (Rp) 2.500.000

3. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya (Rp)
Pemakaian (Rp)
Zeolit Media 500 kg 20.000 10.000.000
perbanyakan
mikoriza
Pupuk Hyponex Nutrisi untuk 10 botol 50.000 500.000
perbanyakan
mikoriza
Ember plastik Wadah media 100 buah 75.000 750.000
volume 5 kg perbanyakan
mikoriza
Plastik transparan Untuk 150 m 25.000 3.750.000
pembuatan green
house 10 x 10 m
selama 10 bulan
(3 kali
penggantian
plastik)
Bambu Untuk 100 buah 35.000 3.500.000
pembuatan green
house 10 x 10 m
dan rak
Paku Untuk 5 kg 30.000 150.000
pembuatan green

16
house 10 x 10 m
dan rak
Spora mikoriza Bibit pupuk 10 kg 1.000.000 1.000.000
hayati
Benih jagung Tanaman inang 2 kg 50.000 100.000
dalam
perbanyakan
mikoriza
Plastik polypropile Tempat pupuk 50 m 25.000 1.250.000
hayati
Agen hayati Untuk praktek 20 botol 100.000 2.000.000
Pasteuria penetrans pengendalian
hayati nematoda
parasit
Kertas HVS Pembuatan buku 5 rim 40.000 200.000
lapangan, brosur
dan laporan
Refill tinta warna Pembuatan buku 2 buah 75.000 150.000
epson lapangan dan
brosur
Refill tinta hitam Pembuatan buku 2 buah 75.000 150.000
epson lapangan dan
brosur
Buku Tulis Pelatihan 1 lusin 50.000 50.000
pengenalan
nematoda parasit
dan pembuatan
pupuk hayati
Bolpoint Pelatihan 1 lusin 50.000 50.000
pengenalan
nematoda parasit
dan pembuatan
pupuk hayati
Sub Total (Rp) 23.600.000

4. Perjalanan
Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
Kampus Sumber Observasi dan 1 kali 750.000 750.000
Wringin koordinasi
Kampus Sumber Pelatihan pembuatan 1 kali 750.000 750.000
Wringin pupuk hayati
mikoriza
Kampus Sumber Pelatihan pembuatan 2 kali 750.000 1.500.000
Wringin pupuk hayati
mikoriza (praktek)
Kampus Sumber Pengenalan serangan 1 kali 750.000 750.000
Wringin nematoda parasit dan
pengendaliannya
Kampus Sumber Pengenalan serangan 2 kali 750.000 1.500.000
Wringin nematoda parasit dan

17
pengendaliannya
(praktek)
Kampus Sumber Monitoring hasil 2 kali 750.000 1.500.000
Wringin pengabdian
Jember Surabaya Seminar hasil 1 kali 800.000 800.000
Sub Total (Rp) 7.750.000

5. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
Konsumsi Rapat Koordinasi dan 4 kali 300.000 1.200.000
evaluasi
Jilid buku Bahan pelatihan 25 buah 30.000 750.000
lapangan pengenalan
nematoda parasit
Analisis Untuk memenuhi 10 sampel 350.000 3.500.000
kandungan spora spesifikasi
mikoriza produk pupuk
hayati
Fotocopy dan Sudah jelas 5 kali 50.000 250.000
penjilidan laporan
kemajuan
Fotocopy dan Sudah jelas 10 kali 60.000 600.000
penjilidan laporan
kemajuan
Pencetakan Poster Pelengkap 2 buah 100.000 200.000
laporan akhir
Pencetakan brosur Bahan pelatihan 100 buah 3.500 350.000
pengenalan
nematoda parasit
Sub Total (Rp.) 6.850.000
Total anggaran (Rp)

18
Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

CURRICULUM VITAE KETUA TIM PENGUSUL

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Iis Nur Asyiah, SP., MP P
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19730614 200801 2 008
5 NIDN 0014067304
6 Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 14 Juni 1973
7 Alamat Rumah Perum Istana Tidar B1/1 Jember
9 Nomor Telepon/Faks/ HP 08123458446
10 Alamat Kantor Jl. Kalimantan III/3 Jember 68121 Jember
11 Nomor Telepon/Faks 0331-334988/0331-334988
12 Alamat e-mail iisnaza@gmail.com
13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 15 orang; S-2= - Orang; S-3= - Orang
1. Fisiologi Tumbuhan
2. Hortikultura
14. Mata Kuliah yg Diampu 3. Parasitologi
4. Taksonomi Tumbuhan

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi UGM UGM ITB

Bidang Ilmu Agronomi Agronomi Biologi

Tahun Masuk-Lulus 1992-1997 1997-2000 2002-2007

JudulSkripsi/Thesis/Disertasi Analisis Pertumbuhan Pengaruh Azotobacter Kajian Penggunaan


dan Morfologi sp. terhadap Anti Nematoda dari
Perakaran Kacang Pertumbuhan Bawang Tumbuhan dalam
Gude Pada Berbagai Merah Pengendalian
Cekaman Kekeringan Nematoda Sista
Kentang (Globodera
rostochiensis Woll.)

Nama Pembimbing/Promotor Prof. Dr. Ir. Didik Dr. Ir. Joko Mulyono, Prof. Dr. Hj. Elin
Indradewa M.Sc Yulinah

19
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta
Rp)
1 2009 Pemanfaatan Rizobakter dan Mikoriza Vesicular KKP3T Deptan 112
Arbuskular (MVA) dalam Pengendalian
Nematoda Sista Kentang (Globodera
rostochiensis)
2 2009 Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air dan DIA Bermutu 30
Ekstrak Metanol Kulit Batang, Daun dan Biji Dikti
Akasia Berduri (Acacia nilotica)
3 2009 Upaya Pencapaian Kompetensi Mahasiswa pada DIA Bermutu 20
Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan dengan Dikti
Metode Diskusi Kelompok dan Penugasan
4 2010 Pengembangan Bahan Ajar Bagi Mahasiswa Hibah Bahan 10
PPG: Bab Metabolisme Ajar Program
PPG FKIP
UNEJ
5 2013, 2014 Formulasi Bionematisida Baru Berbahan Aktif Hibah Bersaing 65, 37
Bacillus alvei, B. stearothermophilus Dan
Pseudomonas Diminuta Untuk Mengendalikan
Nematoda Globodera rostochiensis
6 2013, 2014 Desain Kurikulum Muatan Lokal sebagai Upaya Hibah 35, 32
Konservasi Pengetahuan Etnobotani Suku Osing Fundamental
di Kabupaten Banyuwangi
7 2014, 2015 Optimalisasi Peranan Mikoriza dalam KKP3N Deptan 106, 116
Mengendalikan Nematoda Pratylenchus coffeae
(>80%) dan Meningkatkan Ketersediaan P Tanah
pada Tanaman Kopi dengan Penambahan
Mycorrhiza Helper Bacteria (MHB) dan
Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB)
Dst.
*Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW, Pemula, Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, Hibah
Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, RAPID, Unggulan
Stranas, atau sumber lainnya

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2009 Pelatihan Penanganan Penyakit Demam LPM UNEJ 4


Berdarah Dengue (DBD) bagi Ibu-Ibu PKK di
Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang
2 2013 IbM Pengrajin Kerang di Kabupaten Situbondo IbM 40

20
Dst.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
1 Potensi Minyak Cengkeh dalam Pengendalian Vol : VI, No. 2, Bioedukasi
Nematoda Sista Kentang Globodera rostochiensis Oktober 2008
2 Pengaruh Minyak Cengkeh terhadap Pertumbuhan Vol : VIII, No. Bioedukasi
Tanaman dan Perkembangan Nematoda Sista Kentang 1, April 2010
(Globodera rostochiensis)
3 Peranan dan Mekanisme kerja Eugenol dalam no. 7 tahun Berkala Penelitian
Mengendalikan nematoda Sista kentang (Globodera 2011 Hayati Edisi
rostochiensis) Khusus
4 Etnobotani Pestisida di Suku Tengger Pasuruan Vol. 12 No.1 Jurnal Biologi
Ed. Jan 2011. Tropis
5 Potensi MYCOFER dalam Pengendalian Nematoda Prosiding Semnas
Sista Kentang (Globodera rostochiensis) Hasil Penelitian
Pertanian dan
Perikanan 2012
6 Populasi Pratylenchus coffeae (Z.) dan Pertumbuhan Vol 31 No.1 Ed. Pelita
FapertaPerkebunan
UGM
bibit kopi arabika akibat inokulasi Pseudomonas April 2015 (Terkareditasi B)
diminuta (L.) dan Bacillus subtilis (C.)
Dst.

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah


Dalam 5 Tahun Terakhir

Nama Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar
1 International Nematicidal activity of clove oil, citonellal 2006, ITB Bandung
Conference on oil and their components against golden cyst
Mathematics and nematode (Globodera rostochiensis)
Natural Sciences
2 International Nematicidal Activity of Clove Oil Against the 2009, UNPAD
Conference on Potato Cyst Nematode Globodera Bandung
Agriculture at the rostochiensis
Crossroad
3 International Biocontrol of Potato Cyst Nematode Juli 2010, UMM
Biotecnology Seminar Globodera rostochiensis by Rhizobacter Malang
and 5th KBI Congress Isolate on Potato

21
4 Seminar Nasional Peranan dan Mekanisme kerja Eugenol dalam November 2010,
Green Technology for Mengendalikan nematoda Sista kentang UIN Maulana
Better Future (Globodera rostochiensis) Malik Ibrahim
Malang
5 Seminar Nasional Potensi Mycofer Dalam Pengendalian September, 2012.
Hasil Penelitian Nematoda Sista Kentang (Globodera Faperta UGM
Pertanian dan Rostochiensis)
Perikanan
6 Seminar Nasional Etnobotani Perawatan Pasca Persalinan Oleh Nopember, 2013
Biodiversitas 2013 Masyarakat Using Kabupaten Banyuwangi MIPA, UNS
7 Seminar NasionalEtnobotani Perawatan Bayi Oleh Masyarakat Nopember, 2013
Biodiversitas 2013 Kecamatan Semboro Kabupaten Jember MIPA, UNS
Dst

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
Penelitian skim Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.
Jember, 29 April 2015

22
CURRICULUM VITAE ANGGOTA TIM PENGUSUL

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ir. Soekarto, MS L
2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19521021 198203 1001
5 NIDN 0021105203
6 Tempat dan Tanggal Lahir Bondowoso, 21 Oktober 1952
7 Alamat Rumah Jl. Halmahera V/5 Jember 68121
9 Nomor Telepon/Faks/ HP 0331-337132
10 Alamat Kantor Jl. Kalimantan III/23 Jember 68121
11 Nomor Telepon/Faks 0331-334054
12 Alamat e-mail otkarus@gmail.com
13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1=>90 orang; S-2= - Orang; S-3= - Orang
1. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman
2. Nematologi
14. Mata Kuliah yg Diampu 3. Kebijakan Perlindungan Tanaman
4. Ilmu Hama Tumbuhan

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Univ. Jember UGM
Bidang Ilmu Agronomi Ilmu Tanaman Konsentrasi
Hama, Penyakit dan Gulma

Tahun Masuk-Lulus 1973-1980 1984-1987


JudulSkripsi/Thesis/Disertasi Pengaruh jumlah barisan Ketahanan beberapa
kacang-kacangan terhadap varietas kapas terhadap
populasi gulma dan nematoda puru akar
produksi jagung Meloidogyne incognita
(Kofoid & White)
Chitwood
Nama Pembimbing/Promotor Prof. Ir. I Made Sedhane Dr. Ir. Hoesni Heroetadji
M.Sc

23
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2007 Keandalan dan Infektifitas Nematode Beasiswa 18


Entomopatogen Isolat lokal Steinernema spp. unggulan,
dan Heterorhabditis spp. pada Hama Tebu Sekjen
Anomala viridis F Depdiknas
Biro PKLN
Depdiknas
2 2009 Pemanfaatan Rizobakter dan Mikoriza Vesicular KKP3T 112
Arbuskular (MVA) dalam Pengendalian Deptan
Nematoda Sista Kentang (Globodera
rostochiensis)
3 2010 Model Matematis Predator-Prey pada Tanaman Stranas 100
Kelapa, Kopi dan Kakao
4 2013, 2014 Formulasi Bionematisida Baru Berbahan Aktif Hibah 65, 37
Bacillus alvei, B. Stearothermophilus dan bersaing
Pseudomonas diminuta untuk mengendalikan
nematoda Globodera rostochiensis
5 2014 Keandalan Bakteri Pasteuria penetrans Sebagai Hibah 67
Agen Pengendali Hayati Nematoda Puru Akar Unggulan
Meloidogyne incognita Pada TanamanKopi PT
(Coffea arabica)
Dst.
*Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW, Pemula, Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, Hibah
Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, RAPID, Unggulan
Stranas, atau sumber lainnya

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2012 Masalah Nematoda pada Tanaman Padi di Desa Mandiri -


Curahtakir Kec. Tempurejo Jember
Dst.

24
E. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Satya Lencana Karya Satya Presiden RI 2004
2
Dst.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
Penelitian skim Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

Jember, 29 April 2015

25
Lampiran 3. Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada kedua mitra.

26
Lampiran 4. Peta Lokasi Wilayah kedua mitra.

27
Lampiran 4. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari mitra IbM

28
29

Anda mungkin juga menyukai