BLOK AGROMEDICINE
OLEH :
FRANKLIN DANIEL
1758011022
TUTORIAL 17
Pembimbing :
dr. Nisa karima,S.Ked.,M.Sc
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun laporan walkthrough
dalam Blok Agromedicine. Saya ucapkan terima kasih kepada dr. Nisa
dengan baik.
Saya menyadari banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik dari
segi isi, bahasa, maupun analisis. Oleh karena itu, saya meminta maaf atas segala
kekurangan yang ada pada laporan karena keterbatasan saya dalam pengetahuan,
wawasan, dan keterampilan. Selain itu, kritik, saran dari pembaca sangat saya
semua.
Franklin Daniel
1758011022
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Alur produksi ..................................................................................................6
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Matriks identifikasi faktor resiko......................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas ekspor penting dari
negara senilai US$ 588,329,553.00, walaupun ada catatan impor juga senilai
US$ 9,740,453.00 (Pusat Data dan Statistik Pertanian, 2006). Di luar dan di
dalam negeri kopi juga sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat (M,
Syakir. 2010).
atau setara dengan 0,98 kilogram per kapita per tahun. Berikut ini adalah
Dalam hal ini industri di bidang perkebunan kopi juga sebagai lapangan
jenis kopi dengan berbagai cara penanamannya, sperti kopi Arabic, kopi
Robusta, dan kopi khas Indoneisa sendiri yang biasanya punya khas sendiri
orang yang mulai membuka usaha perkebunan kopi. Melihata dari tingkat
pendepatan ekspor kopi yang sangat besar akhirnya pabrik yang berkerja
1
sama dengan perkebunan kopi semakin berkembang dan memiliki banyak
tenaga kerja.(Gandul,2010)
pengolahannya hingga menjadi serbuk kopi. Dari hal tersebut faktor pekerja
sangat di perhatikan di sini. Namun apakah menjadi pekerja tani kopi tidak
lah berbahaya? Justru pekerjaan sebagai petani khususnya tani kopi sangat
rentan dengan masalah kesehatan dari pekerja tersebut dan juga dapat
Ini biasa terjadi dikarenakan berbagai hal, mulai dari kurangnya pemahaman
pelindung diri dari pekerja itu sendiri saat penanam, memetik, dan
mengelola.
Dalam laporan ini akan membahas tentang apa saja masalah kesehatan dan
kecelakaan kerja yang mungkin saja terjadi dari para pekerja tani kopi di
Serang. Kenapa saya mengambil kota Serang sebagai tempat untuk laporan
Dari 15 perkebunan kopi yang juga sebagai pengelola kopi bubuk terdapat
642 petani kopi pada tahun 2018, dan 141 kasus penyakit kulit dan
kecelakaan kerja pada tahun tesebut. Pada tahun 2019 terdapat 623 petani
2
kopi dan 162 kasus kesehatan dan kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun
tersebut.(Bahrudin, 2019).
Dari data tersebut maka observasi dilakukan dan ini adalah laporan dari
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah :
3
a. Dapat mengindetifikasi bahaya di area perkebunan kopi di Serang
b. Dapat mengetahui penyakit akibat kerja yang di timbulkan dari faktor-
faktor tersebut
c. Dapat mengindentifikasi bentuk pengendalian bahaya potensial yang
ada pada perkebunan kopi di Serang.
4
BAB II
HASIL KEGIATAN
perkebenun kopi yang paling banyak memiliki pekerja tani. Para pekerja
berjumlah 40 orang petani yang biasa bekerja secara bergantian. Survey ini
Para pekerja biasanya mulai bekerja bergantian dari hari senin sampai
minggu, dan sudah di atur jadwal kapan waktu dan mengurus bagian apa
petani tersebut. Lalu dari contoh perkebunan perorangan ini memang sudah
memiliki banyak hasil produksi yang berkualitas. Kopi yang mereka tanam
pun banyak jenisnya mulai dari lokal atau pun bawaan bibit luar yang
Kopi di Indonesia saat ini umumnya dapat tumbuh baik pada ketinggian
dengan adanya introduksi beberapa klon baru dari luar negeri, beberapa klon
saat ini dapat ditanam mulai di atas ketinggian 500 m dpl, namun demikian
yang terbaik seyogyanya kopi ditanam di atas 700 m dpl, terutama jenis
kopi robusta. Kopi arabika baik tumbuh dengan citarasa yang bermutu pada
5
pada daerah perjalanan menuju kebun pun biasanya dipenuhi oleh rumput
tanah yang tidak tahu ada keberadaan hewan yang mungkin berbahaya. Pada
perkebunan ini juga masih sangat dipenuhi semak-semak. Rute dari jalan
raya menuju kebun kopi ini sangat sulit dan sedikit berbahaya.
Penyetakan tanah
dan tanaman Penyambungan Tanam tanaman
dalam plastik
dan keselamatan kerja sangat penting dalam tempat kerja untuk mencegah
tempat kerja.
6
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dilandasi oleh dasar
hukum tersebut terdiri dari 3 unsur yakni tempat kerja, tenaga kerja, dan
7
2.3. Identifiksi Faktor Risiko
1. Penyetakan Para Kadang Penggunaan Para pekerja Para - 1. Keranjang 1. Tidak APD 1. Berisiko 1. Setiap hari
tanah dan pekerja pekerja bahan kimia yang terbiasa pekerj petik pasti masih hewan liar bergantian
tanaman sering masih untuk berjalan jauh a 2. Cangkul waktu sangat saat dengan
didalam wadah mengalami melupakan mengusir dengan rute sering dan untuk kurang perjalanan ke jumalah 20
plastik hitam perubahan mencuci hama dan yang sedikit menga perkakas kerjanya bahkan area kebun orang
2. Penyambungan suhu udara tangan nematoda, berbahaya lami menanam sesuai tidak 2. Resiko perharinya
antar batang yang menggunak dan dan saat para stress, 3. Golok cuaca dan sesuai terpapar 2. 5-10 orang
atas dengan berubah- an sabun berbahaya pekerja kelelah 4. Tempat ke adaan dengan bakteri dan penanam
bibit dewasa ubah. Dari saat untuk menggendon an tinggi dan tanaman. hanya cacing dalam 3. 10 orang
3. Menanam siang hari penanaman pekerja jika g keranjang kerja bersemak. 2. Tidak ada memanfaa tanah. pemetik dan
tanaman, yang dan terpapar isi biji kopi dikare 5. Tempat aturan t kan 3. Kelelahan pembawa ke
memasukkan mungkin pemupukka lansung dari kebun ke nakan jemur untuk K3 tangan karena area
kedalam lobang panas n. Yang di secara tempat beban yang dan kosong. perjalanan penjemuran.
tanah yang karena sinar kawatirkan berlebihan. penjemuran. dengan harus sanitasi jauh dan
sudah d uv dan juga kutu atau pengha terkena kepada beban yang
siapkan suhu udara hama yang silan sinar setiap di bawa saat
4. Pemupukkan yang bisa ada pada tidak matahari pekerja. panen.
5. Pengusiran saja rendah pohon kopi sesuai 3. Tidak ada
hama dan karena tidak aturan dan
parasit berada pada pindah ke batas
8
6. Pemangkasan/ dataran tubuh waktu
pemetikan tinggi. pekerja itu untuk
7. Penjemuran biji sendiri. pekerja.
kopi Dan harus
selsai saat
target
tercapai.
9
BAB III
PEMBAHASAN
namun ini tidak menutup kemungkinan para pekerja juga tidak mendapatkan
layanan baik seperti kurangnya alat pelindung diri (APD) yang layak. Sama
Potensi bahaya adalah bahaya yang biasa terjadi dalam pekerjaan tersebut,
dan kerusakan. Bahaya potensial terjadi karena beberapa faktor yang diiringi
lapangan sangat rentan terjadinya bahaya tersebut karena para pekerja akan
kontak lansung dengan alat-alat yang jika tidak terkontrol akan berbahaya
atau pun kontak lansung dengan alam yang jika tidak ada pemahaman lebih
10
3.2 Bahaya Potensial
fisika seperti mekanik (benda tajam atau benda tumpul), suhu (tinggi
penerangan. Pada perkebunan kopi ini adalah saat para pekerja akan
pada saat di area perkebunan yang rendah karena dataran yang tinggi
penghujan.
sebagai
penyebab perubahan lainnya, maka efek yang paling langsung terhad
ap kesehatan masnusia adalah
efek ekstrim dingin dan ekstrim panas, relatif terhadap rentang suhu
11
pada suhu diatas 40 0Cmaka sebagian manusia. Suhu tinggi
dalam tubuh (dehidrasi). Dehidrasi dapat menimbulkan berbagai gan
gguan funs temporer sampai
permanen, tergantung lamanya dehidrasi terjadi.(Hasbullah, T.
2010).
pada area perkebunan kopi tersebut. Para pekerja yang baru saja
para pekerja memakai baju atau dengan yang lengan panjang dan
lebih sedikit tebal karena akan mengurangi cuaca dingin dan terpapar
lansung sinar UV. Suhu pada pekerja yang memakai pakaian seperti
itu akan teratur dan tidak terjadinya pembakaran kulit oleh sinar UV.
kepala.
faktor mahluk hidup, yaitu bakteri, virus, parasit dan jamur. Salah
satu bahaya potensial pada perkebunan kopi adalah bakteri yang bisa
12
bersel tunggal yang dapat hidup di mana saja, termasuk pada
tangan sangat rentan terkena bakteri patogen dari tanah. Para pekerja
karena sangat merpotkan saat digunakan, maka dari itu para pekerja
saat para pekerja tidak cuci tangan dengan bersih dan menggunakan
tangan tersebut untuk makan, bakteri akan ikut dalam mulut dan
menyebabkan penyakit.
kain yang bisa dicuci ulang, atau handscone yang berbahan karet
dimana tidak ada jalan masuk bakteri untuk kontak lansung dengan
tangan. Yang paling penting adalah cuci tangan dengan baik dan
13
melakukan pekerjaan seperti ini meski tidak lansung maupun
Cuci tangan yang sudah di terapkan adalah cuci tangan WHO yang
yang masih belum paham tentang apa itu cuci tangan WHO. Dengan
merepotkan dan tidak tersedianya sabun dan air bersih pada area
untuk menanam tanpa cuci tangan sampai mereka kembali dari area
dan minum mereka. Itu lah yang sangat membahayakan, jika mereka
minum dari air yang sudah masuk bakteri tanah akan sangat
berbahaya.
14
hama pada tanaman kopi ini. Namun kurangnya pemahaman tentang
sangat kurang.
2019).
Zat kimia ini dapat diserap tanaman kopi itu sendiri dan masuk pada
biji kopi tersebut. Glifosat masuk ke dalam tubuh jika kontak dengan
dapat muncul pada kasus keracunan berat. Gejala lain yang dapat
15
mengakibatkan peningkatan air liur, mual, muntah dan diare.
menyebabkan penyakit.
pekerjaan.
membawa beban berat berupa keranjang atau karung berisi biji kopi.
16
menimbulkan kebungkukan. Para pekerja biasa membagi setiap satu
orang akan membawa karung atau keranjang berisi biji kopi dengan
Beban berat ini yang menyebabkan banyak para pekerja lebih cepat
17
cenderung sering dan mudah terserang penyakit sehingga kurang
3.3 Rekomendasi
18
2. Para pekerja memperhatikan sanitasi saat melakukan cuci
swasta)
pekerja
area perkebunan.
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
a. Para pekerja harus diberi pemahaman lebih tentang apa itu kecelakaan
kerja dan apa saja solusi dari kecelakaan kerja tersebut, dan
20
membiasakan para pekerja untuk melakukan keamanan dalam kerja
tersebut.
21
DAFTAR PUSTAKA
Fitriadi, BR. 2020. Pro Kontra Penggunaan Herbisida Glifosat Pada Tanaman
Kopi.PMHPMuda.http://balaisurabaya.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/do
wnload/1577110233.pdf
Hindorf, H., Girma Adugna, Challa Jefuka, Chemeda Abedeta and Vitor Varzea.
2010. Phytomedical studies supporting conservation efforts in wild coffee
populations of Ethiopia. Jima Agricultural Research Center (JARC) Addis
Ababa University. Jima, Ethiopia.
Prastowo, B, dkk. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kopi. ISBN. Bogor.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2003. Klon-Klon Unggul Kopi
Robusta dan Beberapa Pilihan Komposisi Klon Berdasarkan Kondisi
Lingkungan. No Seri 02.022.2-303.
Sari, PA, dkk. 2018. Analisis Permasalahan Petania Tanaman Kopi Rakyat Di
Serang Dengan Mengadaptasi Theory Of Change. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Ekuitas. Banten.
Thabrany,H.2010.Risiko Kesehatan Akibat Perubahan Cuaca.Fakultas Kesehatan Masy
arakat Universitas Indonesia. Jakarta.
22
LAMPIRAN
23
24