Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF MELALUI PEMANFAATAN


LIMBAH KULIT NANAS MENJADI MINUMAN SEHAT DI DESA
TANGKIT BARU, MUARO JAMBI

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
1. Rigel Mardian Tri Adha F1D318014 2018

UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kegiatan .................................................................................................. 2
1.3 Ruang Lingkup.................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ..................................................................................... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ....................................................... 3
2.1 Gambaran Sumber Bahan Baku dan Bahan Tambahan ...................................... 3
2.2 Prospek Pengembangan Usaha ........................................................................... 4
2.3 Peluang Pasar ........................................................Error! Bookmark not defined.
2.4 Keunggulan Produk ............................................................................................ 5
2.5 Gambaran Usaha Daya Tenaga Kerja ................................................................. 5
2.6 Analisis Ekonomi Usaha (SWOT) ...................................................................... 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................................ 7
3.1 Tahap Persiapan Produksi ................................................................................... 7
3.1 Tahap Produksi ................................................................................................... 7
3.3 Tahap Pengemasan.............................................................................................. 8
3.4 Evaluasi Kegiatan ............................................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10
LAMPIRAN...................................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping ............................... 11
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan .........Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ....................... 20

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bahan baku kulit nanas ..........................................................................3
Gambar 2. Logo Pengemasan ..................................................................................4
Gambar 3. Alur pelaksanaan produksi .....................................................................8

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-K ........................................9
Tabel 2. Jadwal Kegiatan .........................................................................................9

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Provinsi Jambi, tepatnya di Desa Tangkit Baru sudah sejak lama dikenal
sebagai sentral perkebunan nanas. Mayoritas masyarakat daerah ini memiliki
lahan perkebunan nanas. Menurut Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Jambi, buah nanas yang dihasilkan setiap harinya sekitar 10.000 buah. Bukan
hanya sebagai pemasok Provinsi Jambi tetapi juga sebagai pemasok ke Provinsi
lainnya seperti Palembang dan Riau. Menurut Djamal (2010) dari hasil
penelitiannya, secara umum menunjukkan bahwa komoditas nanas di Desa
Tangkit Baru sangat berperan dalam pembangunan ekonomi di wilayah
Kabupaten Muaro Jambi. Pemasaran dari komoditas nanas tidak hanya dipasarkan
di dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi saja tetapi juga diluar kabupaten.
Buah nanas memiliki banyak manfaat bagi tubuh karena kandungan serat dan
karbohidrat yang tinggi serta berbagai vitamin dan protein. Nanas banyak
dikonsumsi secara langsung maupun diolah menjadi berbagai produk makanan
dan minuman, seperti kue, selai, manisan, asinan, jus dan masih banyak lagi. Buah
nanas banyak dikonsumsi oleh masyarakat, akan tetapi hanya bagian buahnya saja
yang dimanfaatkan, sedangkan bagian bonggol dan kulitnya hanya menjadi
limbah buangan atau sebagai pakan ternak. Sebagaimana yang dilaporkan oleh
Lubis pada tahun 1991 bahwa produk limbah pertanian yang banyak dijumpai di
seluruh wilayah Indonesia diantaranya adalah kulit nanas. Kulit nanas di Jambi
masih menjadi limbah dan belum termanfaatkan dengan baik. BPS Jambi
melaporkan bahwa pada tahun 2010 produksi buah nanas mencapai 74.815 ton.
Apabila diasumsikan 30 persen dari buah nanas adalah kulitnya.
Limbah kulit nanas termasuk limbah organik yang masih banyak terkandung
nutrisi, apabila ditangani dengan tepat tidak akan menjadi sumber pencemaran
lingkungan. Berdasarkan laporan Fitriani pada tahun 2009, kulit nanas juga dapat
diolah menjadi sirup dengan bahan baku kulit nanas sebanyak 75% + 25% buah
nanas dan akan menghasilkan sirup dengan aroma dan rasa sirup yang normal dan
sesuai dengan syarat mutu sirup.
Produksi tertinggi buah nanas di Kecamatan Sungai Gelam terdapat di desa
Tangkit Baru yaitu sebesar 10.101 ton/tahun dan produktivitasnya sebesar 162.92
ton/Ha. Akan tetapi produktivitas ini masih dapat ditingkatkan. Produksi nanas
yang tinggi di Desa Tangkit Baru menyebabkan tingginya limbah kulit nanas yang
dihasilkan. Produksi limbah inilah sebagai alasan berinovasi menemukan sebuah
metode yang tepat dalam penanganan limbah, yakni dapat dijadikan sebuah
produk minuman berupa sirup kulit nanas. Pemanfaatan limbah kulit nanas
sebagai bahan baku pembuatan sirup sebagai upaya mengurangi pencemaran
lingkungan dan sebagai peluang usaha baru di Jambi khususnya desa Tangkit
Baru.
2

1.2 Tujuan Kegiatan


Adapun tujuan dari PKM-K ini adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan produk industri kreatif berbahan baku limbah kulit nanas
menjadi minuman sehat (sirup).
2. Membuka peluang usaha baru dengan memanfaatkan limbah potensi local
desa Tangkit Baru yang memiliki nilai jual
3. Menumbuhkan semangat berinovasi, berkreasi dan berwirausaha.
4. Menjadi solusi dalam upaya penanganan permasalahan di desa Tangkit
Baru.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari program kreatifitas mahasiswa bidang kewirausahaan
ini sebagai peluang usaha baru industri kreatif bidang kuliner yang menjadi solusi
dalam penanganan limbah yang dihasilkan dari potensi lokal yang ada di desa
Tangkit baru. Pemanfaatan kulit nanas dapat meningkatkan nilai jua limbah
menjadi produk minuman sehat..
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini berupa produk
usaha industri kreatif SIKUNA dengan memanfaatkan limbah kulit nanas dan
menghasilkan laporan kemajuan, laporan akhir dan publikasi ilmiah.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Sumber Bahan Baku dan Bahan Tambahan

Gambar 1. Bahan baku kulit nanas


Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan SIKUNA adalah kulit nanas
yang merupakan limbah dari produk olahan nanas. Potensi buah nanas dijambi,
khususnya di desa Tangkit Baru sangat berlimpah sehingga menghasilkan produk
samping berupa kulit nanas yang menjadi sumber limbah. Masyarakat selama ini
hanya memanfaatkan buahnya dan kulitnya dibuang begitu saja.
Buah nanas mengandung banyak gizi seperti protein, lemak, karbohidrat,
mineral, dan vitamin. Selain buahnya yang mempunyai kandungan gizi, kulit
nanas juga memiliki gizi yang cukup. Kulit nanas memiliki tekstur yang tidak rata
dan berduri kecil pada permukaan luarnya. Kulit nanas dibuang begitu saja
sebagai limbah, padahal kulit nanas mengandung vitamin C, karotenoid,
antosianin, flavonoid, enzim bromelain, air, serat kasar, gula reduksi, karbohidrat,
protein, dan tannin 5,6. Enzim bromelain dapat digunakan sebagai efek
antibakteri. Zat-zat dalam enzim bromelain dapat mengubah sifat fisik dan
kimiawi selaput sel dan dapat menghalangi fungsi normalnya sehingga mampu
menghambat dan membunuh bakteri tersebut. Senyawa lain yang terkandung
dalam kulit nanas yang dapat digunakan sebagai antibakteri adalah flavonoid,
saponin, dan tannin (Wahyuni, dkk., 2014).
Limbah kulit nanas diduga terdapat senyawa alkaloid, yaitu sebuah golongan
senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di
tetumbuhan. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas
dalam berbagai jenis tumbuhan. Menurut beberapa ahli, dalam tumbuh tumbuhan
sendiri alkaloid berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan
penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan
keseimbangan ion (Mustikawati, 2006). Ekstrak alkaloid secara umum dari
beberapa jenis tanaman dilaporkan memiliki fungsi medis dalam bidang
kesehatan, seperti siamine yang memiliki aktifitas sebagai antioksidan (Titis,dkk.,
2013). Dalam upaya memanfaatkan kesediaan limbah dari kulit nanas kami
mencari di Desa Tangkit Baru, Muaro Jambi peluang usaha industri kreatif sangat
berpotensi untuk dikembangkan. Limbah kulit nanas diolah menjadi minuman
sehat yakni berupa produk sirup.
4

2.2 Prospek Pengembangan Usaha


Usaha ini dikembangkan karena banyaknya limbah kulit nanas dari produk
olahan nanas. Limbah ini kemudian diolah menjadi minuman. Produk minuman
ini diharapkan dapat disukai oleh masyarakat karena rasanya yang khas dan bahan
yang digunakan pun sehat. Usaha ini diberi nama SIKUNA, yaitu usaha yang
bergerak di bidang kuliner. Banyak inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan
daya konsumsi masyarakat terhadap buah nanas, namun banyak juga limbah yang
terbuang dari produk olahan nanas ini sendiri yaitu kulitnya. Dengan adanya
produk SIKUNA ini diyakini mampu meningkatkan pemanfaatan terhadap kulit
nanas karena selain rasanya yang enak dan khas minuman ini memiliki bahan-
bahan yang sehat bagi tubuh.
Produk ini dipasarkan secara bertahap dari secara online dan di sekitar
lingkungan masyarakat setempat seperti membuka stand di sekitar Universitas
Jambi, pasar-pasar tradisional dan modern hingga produk ini dapat dipasarkan
secara luas lagi di provinsi Jambi dan Nasional.
2.3 Peluang Pasar
Konsep utama dari SIKUNA ini adalah di bidang usaha yang bergerak di
bidang kuliner. SIKUNA itu sendiri merupakan produk minuman berupa sirup
dari kulit nanas, dimana biasanya kulit nanas hanya dijadikan limbah dan pakan
ternak tetapi kulit nanas juga dapat dibuat sebagai sirup yang memiliki rasa yang
enak khas dan sehat.
Usaha SIKUNA dikembangkan dengan harapan dapat berdiri menjadi
salah satu produk yang dapat digemari masyarakat dengan pengemasan yang
menarik. Dalam pengemasanya penulis tidak menggunakan kemasan plastik tetapi
dikemas dari bahan kertas ataupun gelas kaca agar tidak merusak lingkungan
karena, penulis sadar dalam pemanfaatan limbah seharusnya tidak menghasilkan
limbah kembali.
2.4 Keunggulan Produk

Gambar 2. Logo Pengemasan


5

Motto dalam usaha produksi SIKUNA dari kulit nanas ini yaitu “Dari Limbah,
Menjadi Manis, Sehat, Ramah dan Berkah”. Adapun keunggulan produk dari
industri kreatif SIKUNA yaitu:
1. Enak
SIKUNA ini memiliki rasa yang enak dan manis walaupun rasa nanas tapi
produk ini memiliki rasa yang khas dari minuman rasa nanas yang lain.
2. Sehat
SIKUNA dikatakan sehat karena dibuat dengan bahan-bahan yang alami.
Dimana kulit nanas sendiri memiliki kandungan yang sangat baik untuk tubah dan
gula aren yang memiliki manfaat sebagai energy booster yang sangat baik
dikonsumsi disaat sedang lelah dan juga pewarna yang digunakan dari bahan
alami yaitu kunyit yang memberikan warna kuning yang segar pada produk ini.
3. Murah
SIKUNA memiliki harga bisa dikatakan sangat terjangkau oleh semua
kalangan. Untuk harga yang ditawarkan sekitar Rp5.000-Rp7.000 per kemasan.
4. Ramah Lingkungan
Produk ini sangat ramah lingkungan karena memanfaatkan kulit nanas yang
biasanya hanya menjadi limbah dan pakan ternak tetapi kulit nanas ini dapat
menjadi suatu produk minuman yang enak dan memiliki rasa yang khas dan juga
sehat. Pengemasannya pun memiliki konsep go green dimana tidak dikemas
dengan plastik melainkan gelas kaca yang dapat diisi dan digunakan ulang.
2.5 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja
Pelaksanaan kegiatan pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang
Kewirausahaan merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Geofisika Universitas
Jambi yang terdiri dari lima orang. Proses produksi SIKUNA ini dilaksanakan di
lingkungan masyarakat sekitar kawasan Jalan Swadaya Raya RT 07 RW 02
Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Jambi.
2.6 Analisis Ekonomi Usaha (SWOT)
1. Strenght (Kekuatan)
- Harga relatif murah dan terjangkau di kantong, teutama di kalangan
mahasiswa
- Memiliki ciri khas tersendiri dari produk lainnya, yaitu rasa yang unik
perpaduan antara sedikit rasa nanas dan asam
- Belum banyak yang menjual produk
- Minuman segar dan menyehatkan
- Proses pemesanan dan transaksi yang mudah, rapi dan bersih Produk ini
dipasarkan secara bertahap dari secara online dan di sekitar lingkungan
masyarakat setempat seperti membuka stand di sekitar Universitas Jambi,
pasar-pasar tradisional dan modern hingga produk ini dapat dipasarkan
secara luas lagi di provinsi Jambi dan Nasional.
6

2. Weakness (Kelemahan)
- Bahan kulit nanas agak sulit didapat
- Harga bahan baku tidak stabil
- Tidak tahan lama karena pengawet dari bahn alami
3. Opportunity (Peluang)
- Digemari oleh sebagian besar mahasiswa
- Merupakan minuman baru yang membuat konsumen ingin mencoba
- Pasar yang diinginkan dalam mengawali bisnis ini yaitu membuka stand
disekitaran Universitas Jambi, distribusi di pasar maupun dijual secara
langsung kepada masyarakat sekitar dengan harga yang relatife murah dan
terjangkau.
4. Threat (Ancaman)
- Banyaknya pesaingan karena merupakan usaha baru
- Tidak stabilnya harga bahan baku yang sewaktu-waktu dapat berubah
7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

2.1 Tahap Persiapan Produksi


a. Persiapan produksi
Persiapan yang dilakukan meliputi pemilihan tempat produksi dan
penyediaan sarana dan prasana untuk menunjang proses produksi.
Penyediaan bahan baku dan perlengkapan alat produksi yang akan
digunakan dalam proses produksi sebagai langkah awal memulai usaha.
b. Pembuatan desain produk dan desain kemasan
Desain produk yang baik akan menghasilkan produk berkualitas tinggi
dan memiliki harga jual yang tinggi, memberi rasa aman dan nyaman bagi
konsumen dalam menkonsumsi dan menggunakan produk, serta membuat
produk bernilai ekonomis tinggi dengan harga bahan baku yang
terjangkau tanpa mengurangi kualitas dan harga jual produk. Desain
kemasan membuat produk lebih menarik konsumen dan produk menjadi
lebih ekonomis dan bernilai jual dengan brand yang dimiliki.
c. Perancangan sistem produksi
Perancangan sistem produksi meliputi tata letak sarana dan prasarana,
penggunaan alat-alat produksi, rencana kegiatan-kegiatan produksi, serta
sistem penyimpanan produk dan kemasan yang digunakan dalam
penyimpanan produk agar rencana yang telah dirancang dapat berjalan
dengan efektif dan efisien. Perancangan ini bertujuan untuk mengatur
strategi produksi dan mempersiapkan sumber daya yang digunakan
meliputi tenaga kerja, material, fasilitas, peralatan dan pendanaan.
d. Uji coba produksi
Uji coba produksi dilakukan untuk menentukan dan mengukur kesiapan
bahan baku, peralatan, tenaga kerja, sarana dan prasarana yang digunakan
dalam proses produksi agar dapat berjalan sesuai rancangan produksi.
3.1 Tahap Produksi
Tahap produksi dilakukan dalam skala PKM dengan proses produksi yang
sederhana. Adapun proses pembuatan SiKuNa (Sirup Kulit Nanas) sebagai
berikut:
Bahan baku berupa limbah kulit nanas yang didapat dari perkebunan nanas di
Desa Tangkit Baru, dengan bahan tambahan berupa gula aren, kunyit, putih telur,
asam sitrat dan garam yang didapat dari toko sekitar tempat produksi.
Langkah pertama yang dilakukan untuk membuat SiKuNa (Sirup Kulit
Nanas) adalah menimbang kulit nanas sebanyak 1,5 Kg setara dengan kulit dari 4
buah nanas, kemudian dicuci dengan air bersih dan direndam dalam air garam
selama 5 menit untuk menghilangkan rasa gatal dari kulit nanas. Dipanaskan air
sebanyak 2 liter, lalu di masukkan kulit nanas yang sudah ditiriskan. 300 gram
gula aren dan 8 ruas kunyit sebesar ibu jari diiris menjadi bagian-bagian kecil,
serta asam sitrat ditambahkan ke dalam rebusan kulit nanas sambil sesekali diaduk
8

agar merata. Rebus selama ± 30 menit hingga 1 jam agar sari kulit keluar.
Rebusan disaring untuk memisahkan sari dan kulitnya. Sari kulit nanas dirbus
kembali bersama putih telur. Putih telur berfungsi mengikat kotoran yang masih
terbawa di dalam sari kulit nanas. Setelah mendidih, dinginkan beberapa menit
lalu saring untuk memisahkan putih telur dan sarinya. Setelah ditiriskan dan
dingin, sirup siap dikemas.
3.3 Tahap Pengemasan
Produk dikemas menggunakan botol kaca dengan desain kemasan dan
logo produk yang telah dirancang sebelumnya.
3.4 Evaluasi Kegiatan
Target evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi sistem produksi, produk
dan pemasaran. Evaluasi sistem produksi dilakukan setiap proses pembuatan
produk untuk memeriksa kefektifan sistem yang digunakan, serta mengevaluasi
penggunaan bahn baku, peralatan serta saran dan prasarana yang digunakan.
Evaluasi produk dilakukan setiap kali proses produksi dilakukan untuk memeriksa
dan mengevaluasi mutu produk agar terjaga kualitas hingga ke tangan konsumen.
Evaluasi pemasaran dilakukan untuk mengetahui target yang sudah dicapai dari
target yang direncanakan.

Persiapan Produksi Pengemasan Evaluasi

- Persiapan
produksi - Sistem
- Desain produk Proses produksi
Kemasan siap
& kemasan pembuatan
dipasarakan - Produk
- Rancangan produk
- Pemasaran
sistem produksi
- Uji coba

Gambar 3. Alur pelaksanaan produksi


9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-K
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Yang Diperlukan 4.635.000,-
2. Bahan Habis Pakai 487.000,-
3. Perjalanan 2.700.000,-
4 Lain-lain 1.155.000,-
Total (Rp) 8.977.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Persiapan administrasi

2 Persiapan bahan dan peralatan

3 Pembuatan produk

4 Promosi dan publikasi

5 Pemasaran

6 Evaluasi dan maintenance

7 Pelaporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Asmaida dan Zarkasih. 2018. Pendapatan Usahatani Nanas (ananas comosus ) Di


Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi.
Jurnal Media Agribisnis. Vol. 3. No. 1.
Badan Litbang Pertanian Jambi. 2015. Laporan tahunan 2015. Badan pengkajian
teknologi pertanian (BPTP). Dinas Pertanian Provinsi Jambi.
Badan Pusat Statistik Jambi. 2010. Kabupaten Muaro Jambi Dalam Angka 2010.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.
Djamal, E. Z. 2010. Pola Distribusi Komoditas Nenas di Wilayah Berbasis
Pertanian Desa Tangkit Kabupaten Muaro Jambi. Pascasarjana Magister
Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro.
Fitriani, S dan E. Sribudiani. 2009. Pengembangan Formulasi Sirup Berbahan
Baku Kulit dan Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr). Laboratorium
Pengolahan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Lubis, A.D. 1991. Pemanfaatan Limbah Nanas Sebagai Pakan Ternak. Majalah
Peternakan Indonesia. No 76.
Minarti, D.P., L.B.S. Kardono, dan B.Wahyudi. 2002. Penapisan Kimia Senyawa
Alkaloid dalam Ekstrak Daun Johar (Cassia siamea L.). Pusat Penelitian
LIPI, Jakarta.
Titis, M.B.M., E. Fachriyah dan D. Kusrini. 2013. Identifikasi dan Uji Aktifitas
Senyawa Alkaloid Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis).
Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia FSM Universitas Diponegoro
Semarang. Vol 1. No 1. Hal 196 – 201.
Mustikawati, I. 2006. Isolasi dan identifikasi senyawa golongan Alkaloid dari
daun Ananas comosus L. Merr. Tesis. Digital Library Universitas Airlangga
Surabaya.
Wahyuni, I.M.D, A. Muktiani, dan M. Christiyanto. 2014. Kecernaan Bahan
Kering dan Bahan Organik dan Degradabilitas Serat pada Pakan Yang
Disuplementasi Tanin dan Saponin. Agripet. Vol 14. No 2. Hal 115-124.
Yulita, S. 2012. Pengaruh konsentrasi starter kulit nanas (ananas comusus L.
Merr) terhadap kualitas Nata De Pachy (Pachyrrhizus erosus L.). Prodi
Biologi STKIP PGRI sumatera barat.

Anda mungkin juga menyukai