PROPOSAL SKRIPSI
RESKI
2022150029
i
i
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Pengolahan Perkebunan Kopi
i
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Esa dengan karunia dan
hidayahNya, puji dan syukur penulis terhadap kehadirat-Nya yang senantiasa
memberikan nikmat kesehatan, kesempatan terlebih nikmat iman sehingga penulis
dapat menyelesaikan pemulisan proposal penelitian ini dengan judul “Kajian
Pembuatan Teh dari Kulit Buah Kopi Arabika (Coffea arabica L.)
Dalam penyusunan proposal penelitian ini tidak lepas dari bantuan
bimbingan dan dukungan baik dari segi moril, material, dan spiritual dalam
menyelesaikan proposal penelitian ini. Oleh karena itu penulis dengan tulus
mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya dan segenap keluarga
yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan
penulisan proposal penelitian. Terima kasih yang tak terhingga penulis tujukan
pula kepada:
1. Ir. H. Baso Darwisa, MP, Selaku Pembimbing I
2. Nildayanti, SP., M. Si, Selaku Pembimbing II
3. Dr. Ir. H. Darmawan,M.P. selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep.
4. Dr. Syahruni Thamrin, Sp., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pengelolaan Perkebunan Kopi
5. Dr. Abdul Muthalib, selaku Ketua Jurusan Teknologi Pengolahan
Hasil Perikanan
6. Dosen, plp, teknisi serta staf akademik Program Studi Pengelolaan
Perkebunan Kopi Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan
Kepulauan.
7. Rekan- rekan mahasiswa Program Studi Pengelolaan Perkebunan Kopi
Angkatan I Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepuluan
i
i
RESKI
2022150029
i
i
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................
iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah................................................................................. 5
I.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
I.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
I.5. Hipotesis ................................................................................................ 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Landasan Teori...................................................................................... 7
A. Kopi ................................................................................................ 7
B. Minuman Teh.................................................................................. 15
C. Cascara............................................................................................ 16
II.2. Penelitian Terdahulu............................................................................ 20
II.3. Kerangka Konseptual........................................................................... 22
III. METODE PENELITIAN
i
i
LAMPIRAN……………………………………………………………….....
i
i
DAFTAR TABEL
i
i
DAFTAR GAMBAR
i
1
I. PENDAHULUAN
dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia (ICO 2017). Kopi merupakan salah
satu hasil komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi di
antara tanaman perkebunan lainnya seperti kakao dan teh. Selain berperan penting
sebagai sumber devisa negara, Kopi juga merupakan sumber penghasilan untuk
digolongkan menjadi 3 jenis kopi yang dapat dibudidayakan yaitu, kopi Arabika
(Coffea arabica), kopi Robusta, (Coffea canephora) dan kopi Liberika. Komoditas
kopi yang diminati terdapat 2 jenis yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta
Mesir bernilai USD109,80 juta, naik 67,40% dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu sebesar USD65,59 juta. Hal ini membuktikan tingginya
permintaan produk kopi di Mesir sehingga perlu upaya dan strategi berkelanjutan
positif. Data 2021, produksi kopi Indonesia 765.415 ton, ekspor kopi Indonesia
sebanyak 375.555,9 ton. Total nilai transaksi ekspor 2020 sebesar USD808.158,9.
Hasil panen kopi yang meningkat, berdampak pada banyaknya limbah kulit
kopi yang dihasilkan pada proses pengolahan biji kopi menjadi bubuk kopi. Pada
2
100 kg kopi yang dilakukan proses pengupasan (pulping) akan dihasilkan 56,8 kg
biji kopi serta 43,2 kg kulit dan daging kopi Supeno dan Erwan (2018).
Kandungan air didalam limbah kulit kopi yang tinggi mempercepat proses
pembusukan sehingga limbah kopi ini mudah rusak jika tanpa penanganan dan
pengolahan lebih lanjut. Semakin banyaknya kopi yang diproduksi maka juga
rendah, sehingga kulit kopi dapat menjadi limbah yang mengganggu lingkungan
ditimbulkan oleh limbah kulit kopi (Pertiwi, 2016). Pada metode pengolahan
basah, buah kopi di tempatkan pada tangki mesin pengupas lalu disiram dengan
air, mesin pengupas bekerja memisahkan biji dari kulit buah. Sedangkan
1. Lapisan bagian luar tipis, lapisan ini kalau sudah masak berwarna merah
2. Daging buah, daging ini mengandung serabut yang bila sudah masak
3. Kulit tanduk atau kulit dalam, kulit tanduk ini merupakan lapisan
tanduk yang menjadi batas kulit dan biji yang keadaannya agak keras.
Komposisi kulit kopi adalah protein 12,23%, serat kasar 20,6%, lemak
1,28%, kalsium 0,26% dan fosfor 0,88% Umboh et al., (2017). Selain itu, kulit
buah kopi juga mengandung selulosa 63%, hemiselulosa 2,3%, lignin 17%, tannin
1,8-8,56%, klorogenat 2,6% dan asam kafeat 1,6% Corrro et al., (2013).
3
Namun demikian kulit kopi hanya sebagian kecil dimanfaatkan sebagai pakan
ternak ruminansia dan sebagian besar lainnya dibuang atau dibenamkan dalam
kopi semakin di manfaatkan oleh banyak orang yang dimana limbah kulit kopi
diolah menjadi teh kulit kopi yang disebut dengan Cascara. Untuk pembuatan
Cascara ini biasanya menggunakan kulit kopi jenis Arabika, karena kulitnya lebih
tebal dan rasa lebih asam dibandingkan dengan kulit buah kopi Robusta.
Teh adalah minuman yang sangat umum dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kebiasaan minum teh tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga hampir di
Menurut beberapa hasil penelitian, teh memiliki kandungan senyawa yang mampu
berat. Selain itu karena teh adalah minuman alami, maka relatif amandari efek
samping yang merugikan kesehatan (Ajisaka, 2012). Teh tidak hanya terbuat dari
pucuk daun tanaman teh, namun dapat dibuat dari daun yang lain seperti, daun
alpukat, daunsirsak, bunga rosela, daun pacar air, dan daun kopi. Penelitian
Siringoringo (2012). Teh herbal merupakan salah satu produk minuman campuran
teh dan tanaman herbal yang memiliki khasiat dalam membantu pengobatan suatu
(2014). Menyatakan teh herbal umumnya campuran dari beberapa bahan yang
biasa disebut infuse atau tisane. Infusi atau tisane terbuat dari kombinasi daun
4
kering, biji, kayu, buah, bunga, dan tanaman lain yang memiliki manfaat. Selain
teh herbal terdapat juga teh cascara yang terbuat dari kulit buah kopi matang.
Cascara merupakan minuman yang terbuat dari bagian luar kulit kopi, tetapi
bukan kopi, karena warna minuman ini lebih cenderung seperti teh sehingga
disebut teh Cascara, rasanya pun tidak memiliki rasa kopi sama sekali. Cascara
memiliki rasa yang unik dan manfaat yang banyak. Manfaat dari cascara
untuk kulit agar terlihat kencang. Dengan kemampuan menangkal radikal bebas
yang amat baik cascara sangat cocok untuk mencegah tumbuhnya sel kanker dan
mempengaruhi mutunya yaitu tanin yang memberikan kekuatan warna dan rasa
(getir, sepat dan pahit), kafein yang memberikan efek simultan dan polifenol
(Carpenter 2015), teh cascara memiliki rasa manis dan aroma yang khas seperti
teh herbal.
Cascara sendiri adalah teh dari kulit ceri kopi yang diolah sedemikian rupa
kanker. Dengan banyaknya manfaat kulit kopi tapi pemanfaatannya masih sedikit,
terasa perlu untuk dilakukan penelitian dengan Judul ; “Kajian Pembuatan Teh
dimanfaatkan sebagai pupuk dan pakan ternak. Kulit buah kopi ini masih
yaitu teh cascara. Dan juga teh cascara memiliki manfaat terhadap kesehatan.
Untuk pembuatan Cascara ini biasanya menggunakan kulit kopi jenis Arabika,
karena kulitnya lebih tebal dan rasa lebih asam dibandingkan dengan kulit buah
kopi robusta. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikaji perbandingan
konsentrasi lemon dengan ekstrak jahe untuk menguji organoleptik dan preferensi
Manfaat yang diharapkan dari penelitian tentang kajian pembuatan teh dari
kulit kopi arabika adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber data dalam penyusunan Skripsi pada Program Studi
Pengelolaan Perkebunan Kopi, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
2. Sebagai sumber informasi kepada masyarakat tentang pembuatan teh dari
kulit buah kopi
6
1.5. Hipotesis
teh cascara
Teh Cascara merupakan teh dari kulit buah kopi matang berwarna merah
yang dikeringkan dan biasanya disebut juga coffee cherry tea. Cascara berasal dari
bahasa Spanyol yang artinya kulit Heeger et al., (2016). Teh Cascara dapat dibuat
Menurut penelitian Heeger et al., (2016) teh cascara yang terbuat dari kulit buah
A. Kulit Kopi
Bagian buah kopi yang digunakan yaitu biji kopi. Limbah kulit kopi
adalah pulp (bagian mesokarp), skin (bagian eksokarp), mucilage dan parchment
menghasilkan limbah kulit buah kopi 50-60% (Effendi dan Harta, 2014).
Komposisi kulit kopi adalah protein 12,23%, serat kasar 20,6%, lemak 1,28%,
kalsium 0,26% dan fosfor 0,88% Umboh et al., (2017). Selain itu, kulit buah kopi
juga mengandung selulosa 63%, hemiselulosa 2,3%, lignin 17%, tannin 1,8-
8,56%, klorogenat 2,6% dan asam kafeat 1,6% Corro et al., (2013). Berikut
Secara umum proporsi kulit kopi yang dihasilkan dalam pengolahan kopi
cukup besar yaitu 40-45% Diaz et al., (2015). Kulit kopi segar mengandung
Protein 6,11%, Serat kasar 18,69%, Tanin 2,47%, Kafein 1,36%, Lignin 52.59%,
Lemak 1,07% Abu 9,45%, Kalsium 0,23% dan Fosfor 0,02% Sumihati et al.,
(2011). kulit biji kopi juga mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder
yaitu kafein dan golongan polifenol. Dari beberapa penelitian, senyawa polifenol
yang ada pada kulit biji kopi ini adalah flavan-3-ol, asam hidroksinamat, flavonol,
antosianidin, katekin, epikatekin, rutin, tanin, asam ferulat (Esquivel dan Jimenez,
2012).
Cascara yaitu sebesar 85,0 dan 69,6 mg/L (Heegen et al., 2016). Sebanyak 100g
direkomendasikan, 105 B1 dan B2, 13% niacin, dan 18% asam pantotenat, juga
35g serat, 19,6g glukosa, 6,15g protein, 0,2g kafein dan 0,85g lemak (Jarvis,
2016). Dan standar kadar air teh kering dalam kemasan yang ditetapkan SNI 01-
kopi bisa juga di olah menjadi teh kulit kopi yang juga memiliki banyak manfaat
Menurut ( Wikipedia, 2018 ) Berikut beberapa manfaat teh dari kulit kopi
adalah ;
3. Mengencangkan kulit, kulit kopi yang kaya vitamin C dan E bermanfaat untuk
mengencangkan kulit.
4. Mencegah penuaan dini, antioksidan pada kulit kopi dapat mengurangi tanda -
tanda penuaan dini, mengurangi keriput dan garis halus, dan dapat melindungi
Cascara memiliki rasa yang unik dan manfaat yang banyak. Manfaat dari
bagus untuk kulit agar terlihat kencang. Dengan kemampuan menangkal radikal
bebas yang amat baik cascara sangat cocok untuk mencegah tumbuhnya sel
kanker dan menigkatkan daya tahan tubuh (Widiyanto and Isroli 2011).
Menurut (Galanakis, 2017) proses pembuatan teh dari kulit buah kopi
terdiri dari sortasi dan pencucian buah kopi, pengupasan dan pengeringan kulit
buah. Cascara sendiri adalah teh dari kulit ceri kopi yang diolah sedemikian rupa
layaknya teh dan dinikmati seperti menikmati kopi dan teh. Cascara memiliki cita
rasa fruity yang kuat. Menurut Heeger et al., (2017). Minuman cascara yang di
produksi di Los Angeles menggunakan 6,5 gram berat kering kulit kopi per liter
air, direndam selama 6,5 menit pada suhu 90ºC, ditambahkan 7,1 gram gula serta
5,7 ml jus lemon. Proses ekstraksi atau penyeduhan disetiap negara bebeda,
pemisahan satu atau lebih komponen dengan menggunakan pelarut air. Dosis
mengonsumsi cascara sesuai dosis yang dianjurkan dan tidak berlebihan. Orang
dewasa dapat mengonsumsi teh cascara sebanyak 20-30 mg per hari. Dosis
standarnya adalah secangkir teh yang dibuat dengan seduhan 2 gram cascara
kering dengan 150 ml air mendidih selama 5-10 menit. Ekstrak cascara cair bisa
digunakan dalam dosis 2-5 ml tiga kali sehari. Dosis dari suplemen herbal dapat
11
berbeda pada setiap pasien. Dosis yang diperlukan bergantung pada usia,
https://www.sehatq.com. artikel/manfaat-cascara-kulit-biji-kopi-kering-yang-
pembuatan teh dari kulit kopi terdiri sortasi dan pencucian buah kopi, pengupasan
digunakan untuk menghilangkan sebagian besar kandungan air dari bahan dengan
pada bahan dengan kondisi padat basah, semi padat, dan bahan cair yang akan
diubah menjadi produk padat dengan proses penguapan cairan material. Metode
pengeringan yang biasa adalah pengeringan dengan ventilasi. Namun, metode ini
mengurangi kadar air dalam kulit agar pengolahan berikutnya dapat berlangsung
dengan baik. bertujuan untuk menghilangkan bau yang tidak sedap dari kulit kopi.
2.2. Lemon
Lemon adalah buah yang kaya akan manfaat serta mampu menstabilkan
kembali metabolisme tubuh. Selain untuk menjaga kesehatan, lemon juga dapat
berfungsi untuk kecantikan atau penambah rasa pada makanan dan minuman.
Buah berwarna kuning cerah dan memiliki rasa dan aroma yang segar ini ternyata
punya segudang manfaat untuk tubuh. Tak hanya menyegarkan saat dipadukan
12
Lemon tidak hanya menyegarkan tetapi juga bagus dikonsumsi setiap hari. Pada
dibutuhkan oleh tubuh kita. Buah ini juga kaya akan vitamin C, vitamin B6,
kalsium hingga folat. andungan vitamin C yang tinggi dalam sari lemon juga
dapat meningkatkan produksi sel darah putih. Sehingga manfaat lain dari sari
lemon dapat menjaga sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan yang terdapat
dalam sari lemon juga bisa melindungi sel dan kerusakan oksifatif. (Written by
Nur Afitria Cika, Disunting oleh Tria Mulyani). Diperbarui pada OCT 24, 2022.
75 mg (UK), sedangkan dalam satu buah Citrus limon mengandung vitamin C 60-
100 mg. Jadi satu buah Citrus limon dapat memenuhi kebutuh vitamin C tubuh.
Glucaric acid Glucaric acid dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah,
mencegah kanker usus dan radang usus dengan mengeluarkan butyric acid dalam
al,. (2011).
2.3. Jahe
13
bahan obat tradisional, atau dibuat minuman. Menurut Usada Bali, rimpang jahe
(wandu). Secara umum, jahe memiliki kandungan zat gizi dan senyawa kimia
aktif yang berfungsi preventif dan kuratif. Dari segi nutrisi, jahe mengandung
zeng, folat, vitamin C, vitamin B6, vitamin A, riboflavin dan niacin. Beberapa
senyawa kimia aktif dalam rimpang jahe yang berefek farmakologis terhadap
kesehatan, antara lain: minyak atsiri dengan kandungan zat aktif zingiberin,
zingeron. Sebagai bahan obat tradisional, jahe memiliki khasiat untuk mencegah
pusing, rematik, sakit pinggang, masuk angin, bronchitis, nyeri lambung, nyeri
otot, vertigo, mual saat hamil, osteoarthritis, gangguan sistem pencernaan, rasa
sakit saat menstruasi, kadar kolesterol jahat dan trigliserida darah tinggi, kanker,
sakit jantung, fungsi otak terganggu, Alzheimer, penyakit infeksi, asma, produksi
air susu ibu terganggu, gairah seksual rendah, dan stamina tubuh rendah. Redi
Aryanta, I. W. (2019).
Warna Minuman Fungsional Teh Kulit Kopi (Cascara) dalam Kemasan Kantung”
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa semakin
lama waktu pengeringan kulit kopi memberikan pengaruh pada teh celup cascara
yaitu pada kadar tanin, kadar abu yang semakin meningkat, aktivitas antioksidan,
kadar kafein dan kadar air semakin menurun seiring lamanya waktu pengeringan
pengeringan kulit kopi yang terbaik dengan oven pada suhu 50 derajat celcius
selama 4 jam
dan Rasio Penyeduhan pada Proses Pembuatan Teh Cascara Kopi Arabika
(Coffea arabica L.)”. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan
Perlakuan terbaik diperoleh pada seduhan teh cascara dengan metode pengeringan
sinar matahari dan rasio penyeduhan 3gram : 100ml dengan karakteristik total
fenol 743.82 mg/L; kadar tanin 136.78 mg/L; derajat keasaman (pH) 4.53; kadar
kafein 17.27 mg/L; aktivitas antioksidan IC50 233.96 ppm; nilai kecerahan (L*)
32.07 dan dengan nilai kesukaan warna 3.78; aroma 3.35; rasa 2.40; dan
keseluruhan 2.85.
15
Kajian pembuatan Teh dari Kulit Buah Kopi Arabika (Coffea Arabica L.)
Sortasi buah
Pulping
Pencucian
Perajangan 2 mm
4 Jam Pengeringan
Air
16
Warna
Aroma Uji Organoleptik
Rasa
Hasil
Jahe
pisau stainless, saringan, wadah untuk menyeduh teh, gelas untuk organoleptik
dan sendok.
1. Persiapan bahan
Bahan baku yang digunakan adalah kulit kopi berwarna merah yang
Buah kopi direndam sebentar didalam wadah berisi air, bila buah kopi
mengapung dipermukaan air maka buah kopi tersebut memiliki cacat, misalnya
buah berlubang sebesar jarum dikarenakan buah terserang hama pengerek buah
18
3. Pulping
4. Pencucian
Kulit buah yang sudah terkumpul dimasukkan kedalam wadah lalu dicuci
6. Perajangan
Dipotong kecil-kecil atau dirajang seperti daun teh dengan ukuran ± 2 mm.
7. Pengeringan
Setelah kering, dilakukan uji kadar air, kadar kafein, total asam, antioksidan, dan
pH
penyeduhan dengan suhu air 90 derajat celcius dan rasio dan konsentrasi
aquades hingga garis tanda dan dihomogenkan, sehingga diperoleh larutan baku
kafein. Tahap selanjutnya yaitu pembuatan kurva standar. Larutan standar kafein
dibuat dengan cara mengambil 2,5 mL dari larutan induk, dimasukkan ke dalam
labu takar 25 mL. Pengenceran dengan menggunakan aquades hingga garis tanda
dan di homogenkan, sehingga diperoleh larutan standar 100 mg/L (100 ppm).
Larutan standar dibuat dengan mengambil 0,05; 0,1; 0,15; 0,2; 0,25; 0,3 mL dari
panjang gelombang 275 nm, yang selanjutnya pembuatan grafik kurva standar
cascara panas disaring melalui corong dengan kertas saring ke dalam erlenmeyer,
20
kemudian 1,5 g kalsium karbonat (CaCO3) dan larutan teh dimasukkan ke dalam
corong pisah dengan kapasitas 150 mL lalu diekstraksi sebanyak 4 kali, masing-
kafein bebas pelarut diambil dari labu rotary evaporator dengan cara membilas
labu dengan aquades yang dimasukkan kedalam labu takar 100 mL, diencerkan
dengan aquades hingga garis tanda batas, kemudian diukur absorbansinya dengan
dilakukan untuk tiap-tiap sampel teh cascara dengan berat 1 g (Fitri, 2008). Nilai
absorbansi sampel yang sudah didapat disubtitusi pada kurva standar yang sudah
sebagai berikut:
Buret diisi dengan NaOH 0,1N dengan perlahan supaya tidak ada
dengan NaOH 0,1N sambil digoyang sampai terbentuk warna merah muda stabil.
Hasil titrasi dicatat dan dihitung persentase kadar total asam dengan rumus:
Keterangan:
DPPH berpasangan dengan elektron pada sampel ekstrak maka terjadi perubahan
warna sampel dimulai dari ungu tua hingga kuning terang. Pembuatan larutan
DPPH yang dipakai sebanyak 0,0039432 g dan dilarutkan pada etanol p.a pada
labu ukur 25 mL, dan ditera hingga tanda batas sehingga didapatkan larutan
reaksi selanjutnya diisi 0,1 mL sampel teh cascara kemudian ditambahkan etanol
%Inhibisi= = 100%
5. Uji pH
Menimbang tiap sampel teh cascara sebanyak 1 g, kemudian dimasukkan
kedalam wadah kaca arloji, menambahkan 9 ml aquades kedalamnya, setelah itu
aduk dengan rata dan siapkan pH paper. Celupkan pH paper kedalam sampel, 15
nilai pH akan muncul setelah penstabilan warna dan pencocokan angka pada pH
paper.
Total nilai kesukaan terhadap warna, aroma, dan rasa dari teh kulit kopi
yang ditentukan oleh 10% panelis dari mahasiswa jurusan teknologi produksi
tanaman pertanian dengan berdasarkan skala hedonik dan skala numerik yang
Sangat suka 4
Suka 3
Agak suka 2
Tidak suka 1
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, R., Siregar, K., & Nurba, D. (2017). Modifikasi dan uji kinerja alat
pengering energi surya-hybrid tipe rak untuk pengeringan ikan teri. Rona
Teknik Pertanian, 10(1), 10-20. https://doi.org/10.17969/rtp.v10i1.7447
Reti. Puspita. S.P. Tanaman kopi dan jenis tanaman kopi Jakarta:
Kanisiu(http://wikipedia.org.tehdanklasifikasiteh.html).
https://www.ukmindonesia.id/baca-artikel/286. Potensi Ekspor Produk Kopi,
diunduh 01 November 2021.
Kajian Metode Pengeringan Dan Rasio Penyeduhan Pada Proses Pembuatan Teh
Cascara Kopi Arabika (Coffea Arabika L.). Jurnal Pangan dan Agroindustri.
6 (3): 37-47.
Carpenter, M. 2015. “Cascara Tea: A Tasty Infusion Made from Coffee Waste.
Artikel. National Public Radio.”
Fithriani, D., Assadad, L., & Siregar, Z. A. (2016). Karakteristik dan model
matematika kurva pengeringan rumput laut Eucheuma cottonii. JPBKP, 11,
159-170. http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v11i2.290
Geerkens, C. H., Nagel, A., Just, K. M., Miller-Rostek, P., Kammerer, D. R.,
Schweiggert, R. M., and Carle, R. 2015. Mango pectin quality as influenced
by cultivar, ripeness, peel particle size, blanching, drying, and irradiation.
Food Hydrocolloids. 51: 241-251.
https://doi.org/10.1016/j.foodhyd.2015.05.022
Garis, P., A. Romalasari, dan R. Purwasih. 2019. Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi
Cascara Menjadi Teh Celup. Prosiding Industrial Research Workshop and
25
NIM : 2022150029
Program Studi : Pengelolaan Perkebunan Kopi
Bermaksud akan mengadakan penelitian dengan judul “Kajian Pembuatan
Teh dari Kulit Buah Kopi Arabika (Coffea arabica L.)”.
Dengan segala kerendahan hati, mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk
turut berpartisipasi sebagai panelis dalam penelitian ini dengan menandatangani
lembar persetujuan dan nantinya mengisi formulir penilaian kesukaan terhadap
produk yang akan diujikan. Semua informasi yang diberikan Saudara/i akan
dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Atas
kerja samanya saya ucapkan terimakasih.
Setelah saya mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat penelitian
ini, Saya yang menyatakan dibawah ini:
Nama :
Usia :
Prodi :
Alamat :
Secara suka rela dan tanpa ada paksaan setuju untuk menjadi panelis dalam
penelitian ini.
Pangkep,…………………..2023
Tanda tangan panelis
(…………….……………...)
Lampiran 2. Formulir uji organoleptik
Tanggal :
Sampel :
Dihadapan Saudara/i telah disediakan Teh cascara. Silahkan berikan
penilaian organoleptik terhadap sifat produk dengan memberikan pernyataan dan
skor pada kolom yang sesuai dengan sampel.