WITRIKA WULANDARI
NIS 197433
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
JUDUL
PEMBUATAN DAN ANALISIS SIRUP
DARI KULIT JERUK SIAM MADU
(Citrus nobilis)
Disusun oleh :
Witrika Wulandari
NIS 197433
di
Disetujui oleh:
Pembimbing Analisis Terpadu II,
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang
SIRUP DARI KULIT JERUK SIAM MADU (Citrus nobilis)” dengan baik.
2022/2023. Di dalam menyelesaikan laporan ini penulis tidak luput dari kesulitan
dan kendala yang dihadapi, serta dorongan dari pembimbing akhirnya proposal ini
dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Kedua orang tua yang selama ini telah memberikan doa dan dukungan baik
6. Semua pihak yang telah membantu demi tercapainya tujuan proposal ini.
proposal ini, baik segi isi, diksi, maupun sistematika penyusunan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
Penulis
(Witrika Wulandari)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah....................................................................... 2
C. Perumusan Masalah........................................................................ 3
D. Tujuan Penelitian............................................................................ 3
E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
F. Definisi Istilah................................................................................. 4
KEPUSTAKAAN............................................................................................ 31
LAMPIRAN.................................................................................................... 34
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan banyak lagi yang lainnya. Diantara tumbuhan tersebut ada salah satu
jeruk. Kulit jeruk yang selama ini dibuang dan hanya menjadi limbah,
sebenarnya dapat diolah menjadi suatu produk yang lebih bermanfaat dan
Kulit jeruk memang memiliki tekstur dan rasa yang tidak biasa. Namun,
Kandungan nutrisi tertinggi dalam kulit jeruk yaitu serat, vitamin, dan
mineral. 100 gram kulit jeruk mengandung 11 gram serat, sementara satu
sendok makan kulit jeruk mengandung vitamin C dengan jumlah 3 kali lipat
Kulit jeruk memiliki sifat fungsional dari kandungan asam fenolik dan
kanker yang cukup kuat. Kulit jeruk juga telah dimanfaatkan sebagai obat
1
tradisional radang kulit, infeksi saluran pernapasan, nyeri otot, hipertensi dan
Sirup merupakan produk minuman larutan gula yang kental dengan cita
rasa beraneka ragam dan mempunyai kadar gula minimal 65%. Sirup pada
umumnya menggunakan bahan baku yang berasal dari buah. Sirup buah
merupakan sirup yang aroma dan rasanya mengandung gula dan asam. Sirup
(Septiana, 2011).
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik menganalisa sirup dari kulit
B. Pembatasan Masalah
produk yang dibuat dengan memanfaatkan kulit buah jeruk siam madu adalah
2
C. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka dalam
berikut :
2. Bagaimana kandungan logam Pb, total gula, dan angka lempeng total
4. Bagaimana hasil analisis Uji Logam Pb, Uji Total Gula, Uji Angka
D. Tujuan Penelitian
4. Dapat mengetahui kandungan logam Pb, total gula dan angka lempeng
SMAK Padang.
3
7. Tujuan penelitian ini juga merupakan salah satu syarat untuk
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Istilah
istilah atau operasional, yaitu (1) pembuatan, (2) analisis, (3) sirup, (4) limbah, (5)
1. Pembuatan
menciptakan sesuatu dengan beberapa cara atau langkah yang sesuai dengan
2. Analisis
4
3. Sirup
Sirup adalah produk minuman yang dibuat dari campuran air dan gula
dengan kadar gula minimal 65% dengan atau tanpa bahan pangan lain dan atau
4. Limbah
Limbah adalah zat yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri
maupun domestik.
Kulit buah jeruk adalah lapisan terluar dari buah jeruk yang dapat dikupas.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Berkaitan dengan masalah yang diteliti, berikut ini dijelaskan teori yang
berhubungan dengan penelitian, yakni (1) sirup, (2) bahan baku pembuatan sirup, (3)
1. Sirup
Sirup yang akan dijelaskan dalam penelitian adalah (a) pengertian sirup, (b)
sejarah sirup, (c) manfaat sirup kulit jeruk, serta (d) cara pembuatan sirup.
a. Pengertian Sirup
Menurut SNI (2013) sirup merupakan produk minuman yang dibuat dari
campuran air dan gula dengan kadar larutan minimal 65% dengan atau tanpa bahan
b. Sejarah Sirup
Sejarah sirup dimulai dari daerah penghasil mapel, Amerika Utara. Masyarakat
adat yang tinggal di timur laut Amerika Utara adalah kelompok pertama yang
diketahui telah menghasilkan sirup mapel dan gula mapel. Menurut tradisi lisan asli,
serta bukti arkeologis, getah pohon mapel sedang diproses menjadi sirup jauh
sebelum orang Eropa tiba di wilayah tersebut. Tidak ada konfirmasi tentang
bagaimana produksi dan konsumsi sirup mapel dimulai, tetapi ada berbagai legenda ;
salah satu yang paling populer adalah getah mapel yang digunakan sebagai
pengganti air untuk memasak daging rusa yang disajikan kepada seorang kepala
suku.
Pada tahap awal penjajahan Eropa di timur laut Amerika Utara, masyarakat
adat setempat setempat menunjukkan kepada para penjajah yang datang bagaimana
6
cara menyadap batang-batang jenis mapel tertentu selama musim semi mencair untuk
Jacques Cartier minum getah mapel selama perjalanannya di Kanada. Pada 1680,
pemukim dan pedagang bulu Eropa terlibat dalam memanen produk mapel. Namun,
pengeburan lubang di batang pohon. Selama abad ke-17 dan ke-18, getah mapel yang
diproses digunakan terutama sebagai sumber gula pekat, baik dalam bentuk cair
maupun padat, karena gula tebu harus diimpor dari Hindia Barat.
menggunakan panci logam lembaran besar karena lebih efisien untuk mendidih
daripada ceret besi bundar yang berat, karena area permukaan yang lebih besar untuk
penguapan. Sekitar waktu ini, gula tebu menggantikan gula mapel sebagai pemanis
mengonsentrasikan getah, dipatenkan pada tahun 1858. Pada tahun 1872, sebuah
evaporator dikembangkan yang menampilkan dua panci dan lengkungan logam atau
botol api, yang sangat mengurangi waktu didih. Sekitar tahun 1900, produsen
asap, yang meningkatkan area permukaan panci yang panas dan sekali lagi
Sekarang, sirup tidak hanya terbuat dari mapel saja. Eropa membawa
Surabaya adalah kota pertama di Indonesia yang memiliki pabrik penghasil minuman
7
kental dan manis tersebut pada 1923. Di Surabaya ini sudah mulai diproduksi
berbagai macam varian sirup yang kita kenal hingga saat ini.
Saat ini, sudah dikenal berbagai varian sirup seperti stroberi, jeruk,
kokopandan, dan lain-lain dengan berbagai merk dagang. Tidak sampai disitu, sirup
di Indonesia juga sudah memiliki kerabat yang lainnya, yang disebut dengan squash.
Lalu, juga muncul istilah “sirup sintesis”, yaitu sirup yang dibuat menggunakan cita
rasa esens, bukan dari sari buah asli. Namun, di balik semua itu, hal ini menjadi
c. Manfaat Sirup
sirup yang berbahan dasar kulit jeruk. Kulit jeruk yang kaya akan vitamin C mampu
bebas dan mengurangi kerusakan oksidatif karena sirup mengandung banyak senyawa
Bahan baku pembuatan sirup yang akan dijelaskan adalah (a) pengertian
a. Pengertian Limbah
Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang
impor limbah, menyebutkan bahwa limbah adalah barang atau bahan sisa dan bekas
8
dari kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah. Lalu, berdasarkan
atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Dengan kata lain, limbah
adalah barang sisa dari suatu kegiatan yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai
ekonomi tinggi.
Ada limbah domestik yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan kegiatan
usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran. Lalu, limbah industri yang
merupakan sisa atau buangan dari hasil proses industri. Kemudian, limbah pertanian
yang berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun perkebunan. Limbah
Ada juga limbah wisata, misalnya dari sarana transportasi, atau tumpahan
minyak dan oli yang dibuang oleh kapal dan perahu motor di kawasan wisata bahari.
Terakhir, limbah yang berasal dari dunia kesehatan atau limbah medis yang mirip
dengan sampah domestik pada umumnya. Obat-obatan dan beberapa zat kimia
Dibagi menjadi tiga, yaitu limbah organik, anorganik, dan limbah bahan
a. Limbah Organik
Limbah organik berasal dari makhluk hidup alami dan sifatnya mudah
membusuk atau terurai. Beberapa contoh limbah organik seperti dedaunan, kulit telur,
9
kulit pohon, biji bijian, kotoran hewan, kotoran manusia, sisa-sisa sayuran, dan tulang
hewan.
b. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah jenis yang tidak dapat atau sulit terurai dan busuk
secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Contohnya seperti sisa sabun cuci,
sampah kantong plastik, sisa kain yang sudah tidak dapat digunakan, limbah pabrik,
limbah minyak, sampah botol plastik bekas minuman, dan sampah dari logam.
c. Limbah B3
Ada limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Ini adalah jenis limbah yang
senyawa yang mudah meledak, beracun, berbahaya, bersifat mengiritasi, dan korosif.
Kulit jeruk atau zest adalah sebuah bahan pangan yang disiapkan dengan
menguliti atau memotong kulit luar dan berwarna dari buah-buahan sitrus yang tak
diberi lilin seperti lemon, jeruk, sitron dan limun. Kulit jeruk dipakai untuk menambah
folat, vitamin B6 dan kalsium. Kulit jeruk juga mengandung polipenol, senyawa yang
Kulit jeruk memiliki banyak manfaat bagi tubuh, berikut manfaat kulit
10
1. Kulit Jeruk Membantu Mencegah Kanker
senyawa lain yang disebut limonene, yang dapat mengurangi resiko kanker.
Penelitian lain mengungkapkan tentang kemanjuran kulit jeruk secara umum dalam
3. Mencegah Diabetes
Kulit jeruk kaya akan pektin, yaitu serat yang dikenal dengan kadar gula darah.
4. Memperkuat Jantung
Kulit jeruk memiliki sifat anti-inflamasi dan karena penyakit jantung disebabkan
Senyawa limone, decenal dan citral dalam kulit jeruk dapat membantu
11
8. Mencegah Peradangan
menyembuhkan peradangan.
9. Melindungi gigi
Berkat sifat anti-bakteri kulit jeruk, dapat melindungi gigi dari karies.
Kulit jeruk bisa menjadi solusi untuk menghilangkan bau mulut tidak sedap,
a.Uji Logam Pb
Timbal (Pb) mempunyai arti penting dalam dunia kesehatan bukan karena
Absorpsi timbale didalam tubuh sangat lambat, sehingga terjadi akumulasi dan
menjadi dasar keracunan. Timbale ini menyebabkan kadar timbal yang tinggi dalam
aorta, hati, ginjal, pankreas, paru-paru, tulang, limpa, testis, jantung dan otak. Hal ini
diperoleh dari kasus yang terjadi kasus yang terjadi di Amerika pada 9 kota besar
Prinsip kerja pengujian ini yaitu destruksi contoh dengan cara pengabuan kering
pada suhu 450°c yang dilanjutkan dengan pelarutan dalam larutan asam. Logam yang
terlarut dihitung menggunakan alat AAS dengan panjang gelombang maksimal 283,3
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
bersifat larut dalam air yang terdiri dari dua molekul yaitu glukosa dan fruktosa. Gula
12
memberikan flavor dan warna melalui reaksi browning serta non enzimatis pada
berbagai jenis makanan. Sukrosa dikenal sebagai gula bit, gula tebu dan gula putih.
Sukrosa dalam bentuk kristal halus atau kasar dan dalam jumlah yang banyak
dipergunakan dalam bentuk cairan sukrosa (sirup). Pada pembuatan sirup, gula pasir
(sukrosa) dilarutkan dalam air dan dipanaskan, sebagian sukrosa akan terurai menjadi
pembentukan gula invert, dimana semakin tinggi suhu, persentase pembentukan gula
Metoda yang digunakan pada uji gula ini yaitu metoda luff schoorl. Prinsipnya
sukrosa dihidrolisis menjadi gula pereduksi. Jumlah gula pereduksi ditentukan dengan
cara seperti pada penetapan kadar gula pereduksi. Hasil kali faktor kimia dengan
selisih kadar gula sesudah dan sebelum invers menunjukkan kadar sukrosa.
Uji angka lempeng total merupakan metoda paling umum yang digunakan untuk
menghitung adanya bakteri yang terhadap dalam sediaan yang diperiksa (Joko, 1989).
Uji angka lempeng total dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik cawan
tuang (pour plate) dan teknik sebaran (spread plate). Media yang digunakan adalah
spread plate adalah mikroorganisme tidak terpapar pada suhu dimana agar masih cair
sehingga memungkinkan didapatkannya jumlah yang lebih tinggi dari volume yang
sama dibandingkan pour plate. Selain itu, metoda ini memudahkan untuk pengamatan
13
morfologi koloni yang lebih jelas dan sangat cocok untuk menumbuhkan mikroba
aerob.
mencampurkan inokulum sampel dengan medium padat yang masih berbentuk cair
sehingga kumpulan sel akan tersebar merata keseluruh media (tidak hanya
jumlah sampel yang dimasukkan dalam luasan cawan petri yang sama dibandingkan
dengan spread plate. Cara ini cocok untuk menumbuhkan mikroorganisme yang tidak
d. Uji Organoleptik
pangan yang diterima melalui penglihatan (sight), bau (smell), rasa (taste), sentuhan
berkaitan dengan pembedaan (untuk membedakan mutu organoleptik baik satu atau
atribut organoleptik).
Keuntungan organoleptik:
produk.
14
B. Penelitian Relevan
relevan dengan penelitian ini, antara lain dilakukan oleh Qori Oktragangga, dkk
(2017).
Buah Naga Merah dan Penambahan Ubi Jalar Ungu Pada Pembuatan Sirup”.
merah dan ubi jalar ungu berpengaruh terhadap pH, kadar sukrosa, viskositas, warna,
aroma, rasa dan kekentalan secara deskriptif dan penilaian keseluruhan secara
oleh Oktarangga, dkk (2017) adalah bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya sama yaitu menggunakan kulit buah dan gula pasir.
sebelumnya terletak pada penggunaan kulit buah yang berbeda, cara pembuatan sirup
dari kulit buah jeruk, dan parameter yang digunakan pada penelitian ini berbeda
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Rancangan Penelitian
persiapan kerja pembuatan sirup yang terdiri atas (1) persiapan sampel dan
1. Persiapan sampel
Sampel yang digunakan untuk praktikum adalah kulit buah jeruk siam madu.
Sampel diperoleh dari kulit jeruk siam madu yang dibeli di kedai jus buah.
2. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dari sirup kulit buah jeruk siam madu ini
sebanyak 100 ml. Botol sirup disusun sejajar dan diambil botol yang
C. Metode Penelitian
16
2. Analisis total logam sebagai sukrosa metode Luff Schoorl
4. Uji Organoleptik
Alat : Bahan :
2. Blender 2. Air
3. Gelas 3. Gula
5. Wadah
6. Saringan
Alat :
buret terkalibrasi
Bahan :
6. Titrisol Pb
Alat :
2. Penangas listrik ml
10 ml
Bahan :
Alat :
18
1. Gelas piala 250 ml 7. Pipet takar 1 ml
3. Oven 9. Autoklaf
6. Cawan petri
Bahan :
3. Media PCA
Prosedur kerja :
1) Dikupas kulit jeruk siam madu dan cuci dengan air mengalir.
2) Direbus kulit jeruk siam madu dalam air mendidih selama 1 menit.
3) Diblender kulit jeruk siam madu sampai halus dengan tambahan sedikit air.
19
6) Aduk diatas nyala api kompor sampai mengental.
1. Pembuatan Titrisol Pb
mg 1000 mg
Konsentrasi = = = 1000 mg/L
L 1L
Cara Kerja:
V1.C1 = V2.C2
V 2. C 2
V1 =
V1
V 2.C2
=
V1
100 ml .25 ppm
=
1000 ppm
= 2,5 ml
Cara Kerja :
a. 0 ppm,25 ml
V1. C1 = V2.C2
20
V 2.C2
V1 =
V1
25 ml . 0 ppm
= = 0 ml
25 ppm
b. 0,5 ppm, 25 ml
V1 . C1 = V2 . C2
25 ml . 0,5 ppm
V1 = = 0,5 ml
25 ppm
c. 1 ppm,25 ml
V1. C1 = V2 . C2
25 ml .1 ppm
V1 = = 1 ml
25 ppm
d. 1,5 ppm, 25 ml
V1 . C1 = V2 . C2
25 ml .1,5 ppm
V1 = = 1,5 ml
25 ppm
e. 2 ppm , 25 ml
V1 . C1 = V2 . C2
25 ml . 2 ppm
V1 = = 2 ml
25 ppm
f. 2,5 ppm, 25 ml
V1 . C1 = V2 . C2
25 ml . 2,5 ppm
V1 = = 2,5 ml
25 ppm
Cara Kerja :
4. Prosedur kerja penentuan kadar logam Pb dalam sirup adalah sebagai berikut :
4) Apabila abu belum bebas dari karbon yang ditandai dengan warna keabu-
abuan ,basahkan dengan beberapa tetes air dan tambahkan tetes demi tetes
tanur pada suhu 450°C. Kemudian lanjutkan pemanasan sampai abu menjadi
putih. Penambahan HNO3 pekat dapat diulangi apabila abu masih berarna
keabu-abuan.
penangas listrik atau penangas air sampai kering, kemudian larutkan dengan
hingga tanda garis dengan air suling, jika perlu ,saring larutan menggunakan
8) Baca absorbans larutan baku kerja dan larutan contoh terhadap blanko
9) Buat kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (µg/mL) sebagai sumbu X dan
22
V x[ ]
Kadar logam Pb =
massa sampel (kg)
Keterangan :
[ ] = Konsentrasi (mg/l)
Prosedur kerja :
a. Preparasi Sampel
1) Timbang 2 gram sampel dan masukkan kedalam labu ukur 250 ml, tambahkan
2) Pipet filtrat (F1) sebanyak 50 ml dengan pipet gondok dan masukkan kedalam
4) Tambahkan dengan pipet tetes Na2HPO4 10%, bila timbul endapan putih
b. Sebelum Inversi
23
2) Ditambahkan 15 ml aquadest, 25 ml luff schoorl dengan pipet gondok dan
menit.
warna biru).
7) Lakukan duplo
c. Setelah Inversi
menit tepat.
5) Tambahkan NaOH 30% (sampai warna merah jambu) dengan indikator pp,
24
7) Hubungkan dengan pendingin tegak dan panaskan diatas penangas listrik atau
ml H2SO4 25% lalu dititar dengan thio 0,1 N hingga kuning gading.
Sebelum Inverse
( Vb−Vs ) x Nthio
mL sakar =
0,1
mg sakar x fp
% Gula Sebelum Inverse = x 100 %
mg sampel
Sesudah Inverse
( Vb−Vs ) x Nthio
mL sakar =
0,1
mg sakar x fp
% Gula Setelah Inverse = x 100 %
mg sampel
6) Kedalam cawan petri dituangkan media PCA yang telah dituang sepertiga
cawan.
7) Lalu homogenkan cawan petri yaitu dengan cara gerakan melingkar hingga
semua tercampur.
10) Diinkubasi selama 2 hari, diamati dan dihitung angka lempeng total sesuai
perhitungan.
1
ALT (koloni/ml) = n x
fp
Ket :
N : rata-rata koloni dari dua cawan petri dari satu pengenceran (koloni/ml)
26
4. Uji Organoleptik
A. Bau
1. Diambil contoh uji dan letakan diatas wadah yang bersih dan kering.
B. Rasa
C. Warna
1. Diambil contoh secukupnya dan letakan diatas wadah yang bersih dan kering.
D. Tekstur
1. Diambil contoh uji dan letakan diatas wadah yang bersih dan kering.
27
Biaya Administrasi
Total Rp.70.000
Biaya Produksi
Total Rp.31.000
Biaya analisa
14 BPW 3g Rp.5.000
15 PCA 3g Rp.5.000
29
Total Rp.269.000
Biaya Keseluruhan
Total Rp.370.000
30
KEPUSTAKAAN
(http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/pengenalan-dan-identifikasi-spesies-
(https://katadata.co.id/safrezi/berita/617fb43e1f2e4/jarang-diketahui-ini-
Badan Standarisasi Nasional. 2013, SNI 3544 : 2013 tentang Sirup, Jakarta :
BSN.
Diah Ayu Lestari. 2021. “Manfaat Dan Efek Samping Memakan Kulit Jeruk”,
(https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-dan-efek-makan-kulit-
Elvi Sunarsih. 2018. “Konsep Pengolahan Limbah Rumah Tangga dalam Upaya
(https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/158), diunduh
Eza Ria Friatna, Achmad Rizqi, Tanti Hidayah. 2011. “Uji Aktivitas
(https://journal.uny.ac.id/index.php/pelita/article/view/4276), diakses
Jawetz, E, dkk. 1995. “Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan” edisi 16, 299-
31
M, Baedhowie, Sri Pranggonowati, B. Sc, 1982, “Petunjuk Praktek Pengawasan
Penebar Swadaya.
“Pemanfaatan Kulit Buah Naga Merah dan Penambahan Ubi Jalar Ungu
(https://www.neliti.com/publication/200548/pemanfaatan-kulit-buah-naga-
merah-dan-penambahan-ubi-jalar-ungu-pada-pembuatan-sirup) , diakses
(https://baristandsamarinda.kemenperin.go.id/download/proceeding/2017_se
Siahaan, B., Mantiri, D., & Rimper, J. (2017). “Analisis logam timbal (pb) dan
konsentrasi klorofil pada alga Padina australis Hauck dari perairan teluk
Totok dan perairan Blongko”, provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir dan
132.
32
Winarno, 2004. “Kimia Pangan dan Gizi”. Jakarta : Gramedia Pustaka.
Luwuk “ : Strikes.
33
LAMPIRAN 1
PEMBUATAN REAGEN
A. Na2S2O3 0,1 N
Cara Kerja :
2. Larutkan Na2S2O3 dengan 250 ml aquadest (yang telah dipanaskan dan kemudian
Perhitungan :
Berat = N x V x BE
= 6,2000 gram
B. NaOH 30 %
Cara Kerja :
34
3. Dihomogenkan
Perhitungan :
x
30 % = x 100%
100 ml
30 % x 100 ml
= = 30 gram
100
c. KI 20 %
Cara Kerja :
1. Ditimbang kristal kalium iodida (KI) sebanyak 20 gram dengan neraca kasar.
2. Dilarutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml dalam gelas piala dan
homogenkan.
Perhitungan :
x
20 % = x 100%
100 ml
20 % x 100 ml
= = 20 gram
100
35
d. Amilum 0,5 %
Cara Kerja :
Perhitungan :
x
0,5 % = x 100%
20 ml
0,5 % x 20 ml
= = 0,1 gram
100
e. H2SO4 25 %
Cara Kerja :
36
4. Dimasukkan dalam botol reagen dan beri label.
Perhitungan :
V larutan = 250 ml
10 x % x BJ
N =
BE
10 x 25 % x 1,84 g /ml
= = 9,38 N
49 g /molek
(V x N) pekat = (V x N) encer
V x 25 N = 250 ml x 9,38 N
250 ml x 9,38 N
V pekat = = 93,8 ml
25 N
Cara Kerja :
1. Ditimbang 0,6 gram PbO dan 1,5 gram Pb asetat dalam 20 ml aquadest dalam
g. HCl 25 %
Cara Kerja :
1. Ambil HCl pekat 8,15 N dengan gelas ukur sebanyak 55,21 ml.
2. Masukkan kedalam gelas piala yang tela berisi 1/3 aquadest, paskan hingga
V larutan = 50 ml
10 x % x BJ
N =
BE
10 x 25 % x 1,19 g/ml
= = 8,15 N
36 , 5 g/molek
(V x N) pekat = (V x N) encer
V x 9 N = 50 ml x 8,15 N
50 ml x 9 N
V pekat = = 55,21 ml
8,15 N
Cara Kerja :
1. Larutkan 71,9 gram Na2CO3 anhidrat dalam 150 ml aquadest sambil diaduk.
i. Na2HPO4
Cara Kerja :
38
2. Dilarutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml dalam gelas piala.
3. Homogenkan.
Perhitungan :
V larutan = 100 ml
[ ] Na2HPO4 = 10%
x
10% = x 10%
100 ml
10 % x 100 ml
= = 10 gram
100
j. HNO3 0,1N
Cara Kerja :
4. Dihomogenkan.
Perhitungan :
39
(V x N) HNO3 pekat = (V x N) HNO3 encer
V x 16 N = 50 ml x 0,1 N
V pekat = 0,32 ml
k. HCl 6N
Cara Kerja :
2. Masukkan kedalam gelas piala yang tela berisi 1/3 aquadest lalu dihomogenkan.
Perhitungan :
V larutan = 50 ml
(V x N) pekat = (V x N) encer
V x 9 N = 50 ml x 6 N
50 ml x 6 N
V pekat = = 33,33 ml
9N
l. Pembuatan Titrisol Pb
mg 1000 mg
Konsentrasi = = = 1000 mg/L
L 1L
40
Cara Kerja:
4. Homogenkan.
V1.C1 = V2.C2
V 2. C 2
V1 =
V1
V 2.C2
=
V1
100 ml .25 ppm
=
1000 ppm
= 2,5 ml
Cara Kerja :
4. Homogenkan.
g. 0 ppm,25 ml
V1. C1 = V2.C2
V 2.C2
V1 =
V1
41
25 ml . 0 ppm
= = 0 ml
25 ppm
h. 0,5 ppm, 25 ml
V1 . C1 = V2 . C2
25 ml . 0,5 ppm
V1 = = 0,5 ml
25 ppm
i. 1 ppm,25 ml
V1. C1 = V2 . C2
25 ml .1 ppm
V1 = = 1 ml
25 ppm
j. 1,5 ppm, 25 ml
V1 . C1 = V2 . C2
25 ml .1,5 ppm
V1 = = 1,5 ml
25 ppm
k. 2 ppm , 25 ml
V1 . C1 = V2 . C2
25 ml . 2 ppm
V1 = = 2 ml
25 ppm
l. 2,5 ppm, 25 ml
V1 . C1 = V2 . C2
25 ml . 2,5 ppm
V1 = = 2,5 ml
25 ppm
Cara Kerja :
42
x
10% = x 10%
100 ml
10 % x 100 ml
= = 10 gram
100
Cara Kerja :
Perhitungan :
q. Pembuatan BPW
Cara Kerja :
Perhitungan :
43
44
Lampiran 2. SNI
45