JUDUL
PEMBUATAN DAN ANALISIS SIRUP
DARI LIMBAH KULIT BUAH NAGA DAN BUAH NANAS
Disusun oleh :
Sabrina Salsabila Putri
NIS 197397
di
Disetujui oleh:
Pembimbing Analisis Terpadu II,
Zelfiarti, S.Si,M.T
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisdapat menyelesaikan proposal AT II yang berjudul
“Pembuatan Dan Analisis Sirup Dari Limbah Kulit Buah Naga ( Hylocereus Polyrhizus ) Dan
Buah Nanas ( Ananas Comosus ) dengan perbandingan 2:1”
Proposal ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari pembimbing baik dari pihak sekoah
maupun pihak instansi dan teman teman, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Orang tua dan keluarga yang telah memberi motivasi kepada penulis
2. Bapak Nasir selaku kepala SMK – SMAK PADANG
3. Ibu Zelfiarti, S.Si,M.T selaku pembimbing di SMK – SMAK PADANG
4. Bapak/Ibu Panitia Analisis Terpadu II
5. Bapak/Ibu penanggung jawab laboratorium di SMK – SMAK PADANG
6. Bapak/Ibu majelis guru serta seluruh staff dan karyawan di SMK – SMAK PADANG
Penulis berusaha sebaik – baiknya dalam menyelesaikan proposal ini. Meskipun deimikian
penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh daari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan proposal AT II ini dan
menjadi acuan penulis unuk selanjutnya.
Akhir kat, penulis berdoa semoga proposal AT II ini dapat berguna bagi kita semua.
i
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
B. Pembatasan Masalah.......................................................................
C. Perumusan Masalah........................................................................
D. Tujuan Penelitian............................................................................
E. Manfaat Penelitian..........................................................................
F. Definisi Istilah.................................................................................
A. Kajian Teori....................................................................................
1. Buah Naga dan Buah Nanas
a. Pengertian
b. Khasiat yang terkandung
2. Sirup.......................................................................................... 12
a. Pengertian ........................................................................... 12
b. Karakteristik sirup............................................................... 13
c. Kegunaan sirup.................................................................... 14
3.Bahan Baku Pembuatan Sirup
4.Parameter Uji
B. Penelitian Relevan........................................................................... 19
KEPUSTAKAAN............................................................................................ 24
LAMPIRAN.................................................................................................... 25
i
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sirup merupakan produk olahan cair yang berupa sediaan pekat dalam air
dari gula dengan atau tanpa bahan tambahan (Ansel, 2005). Larutan sirup
mengandung sukrosa atau gula dalam kadar yang tinggi (Syamsuni, 2007).
Menurut Mun’im dan Endang (2012), bahwa sirup paling sedikit mengandung
50% sukrosa dan biasanya 60-65%. Sirup dapat dibuat dari berbagai bahan dasar,
seperti buah, daun, biji, akar dan bagian lain dari tumbuhan (Margono et al.,
2000).
Salah satu buah yang dapat digunakan sebagai bahan dasar sirup adalah buah
naga merah. Buah naga merupakan tanaman yang belakangan ini banyak
dikembangkan di Indonesia karena kaya akan beragam khasiat. Hal ini yang
membuat buah naga banyak diburu sebagai buah berkhasiat. Buah naga merah
memiliki kandungan senyawa bioaktif yang sangat beragam dan bermanfaat bagi
Selain daging buah, buah naga juga tersusun atas kulit buah dengan berat
sekitar 30-35% dari berat buah (Pribadi et al., 2014). Kulit Buah Naga juga
banyak mengandung zat gizi. Menurut Gagung dan Sunarto (2000) kulit buah
naga merah mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin C,
phitoalbumin.
Kulit buah naga merupakan salah satu sumber antioksidan. Menurut Wu et
al., (2005), kulit buah naga kaya polyphenol dan sumber antioksidan yang baik.
Bahkan kulit buah naga merah mengandung antioksidan yang lebih tinggi
Nanas merupakan buah tropis yang memiliki nilai ekonomi yang cukup
tinggi serta tanaman yang banyak diusahakan oleh petani di Indonesia. Nanas
termasuk salah satu buah klimakterik yang memiliki karakteristik aroma, rasa dan
warna yang khas serta kandungan gizi dan vitamin yang terdapat didalamnya
membuat nanas banyak diminati oleh sebagian besar masyarakat. Selain buah,
kulit buah nanas juga dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam hasil olahan,
apabila diolah secara baik dengan menggunakan teknologi tepat guna diantaranya
nata de pina, pektin, sari kulit buah, sirup kulit buah dan pakan ternak. Pegolahan
kulit buah tersebut mengakibatkan tidak ada dari buah nanas yang terbuang
karbohidrat dan gula yang cukup tinggi. Menurut Wijana, dkk (1991) kulit nenas
mengandung 81,72% air; 20,87% serat kasar, 17,53% karbohidrat; 4,41% protein
dan 13,65% gula reduksi. Mengingat kandungan karbohidrat dan gula yang cukup
tinggi tersebut maka kulit nenas memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan
baku pembuatan bahan kimia, salah satunya etanol melalui proses fermentasi.
Pengolahan buah nanas menjadi sirup adalah salah satu upaya yang dapat
masyarakat. Nanas termasuk komoditas buah yang mudah rusak, susut dan cepat
busuk, hal ini disebabkan karena tingginya kandungan air yang terdapat dalam
dengan pengolahan hasil menjadi produk yang lebih disukai dan bernilai ekonomis
B. Pembatasan Masalah
pada pembuatan sirup dan analisis kadar gula, logam Pb, dan Angka Lempeng Total
pada campuran kulit buah naga dan kulit buah nanas dengan perbandingan 2:1.
C. Perumusan Masalah
ini adalah bagaimana pembuatan sirup dan menganalisis kadar gula, logam Pb, Angka
Lempeng Total dari campuran kulit buah naga dan kulit buah nanas dengan
perbandingan 2:1.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk (1)
menjelaskan pembuatan sirup dan analisis kadar gula, logam Pb, Angka Lempeng
Total dari campuran kulit buah naga dan kulit buah nanas dengan perbandingan 2:1,
(2) memanfaatkan limbah kulit buah naga dan kulit buah nanas agar menjadi
E. Manfaat Penelitian
limbah kulit buah naga dan kulit buah nanas menjadi sirup yang dapat dikonsumsi, (2)
menjadi sirup.
F. Definisi Istilah
istilah atau operasional, yaitu (1) pembuatan, (2) analisis, (3) sirup, (4) limbah kulit
1. Pembuatan
menciptakan sesuatu dengan beberapa cara atau langkah yang sesuai dengan
2. Analisis
Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan Analisis adalah aktivitas yang
3. Sirup
Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan sirup adalah cairan yang kental dan
memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, tetapi hampir tidak memiliki kecenderungan
Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan limbah kulit buah naga adalah
5. Buah Nanas
Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan Nanas atau Ananas comosus L.
merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan yang ditemukan oleh orang
Eropa pada tahun 1493 di pulau Caribean. Akhir abad ke-16 Portugis dan Spanyol
memperkenalkan nanas ke benua Asia, Afrika, dan Pasifik Selatan, sehingga pada abad
ke-18, buah ini dibudidayakan di Hawaii, Thailand, Filipina, China, Brasil, dan Meksiko
(Lawal, 2013).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a.Pengertian
Buah Naga
Buah ini berasal dari jenis kaktus yang bernama Hylocereus dan Selenicereus. Pada
tahun 1870, orang Perancis dari Guyana membawanya ke Vietnam sebagai tanaman hias.
Sejak itulah, buah naga dibudayakan di negara-negara Asia Tenggara.
Buah Nanas
tropis yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Buah nanas
Buah Naga
Buah Nanas
2.Sirup
Sirup merupakan produk olahan cair yang berupa sediaan pekat dalam air dari
gula dengan atau tanpa bahan tambahan (Ansel, 2005). Larutan sirup mengandung
sukrosa atau gula dalam kadar yang tinggi (Syamsuni, 2007). Menurut Mun’im
dan Endang (2012), bahwa sirup paling sedikit mengandung 50% sukrosa dan
biasanya 60-65%. Sirup dapat dibuat dari berbagai bahan dasar, seperti buah,
daun, biji, akar dan bagian lain dari tumbuhan (Margono et al., 2000).
Sirup adalah cairan kental, manis, beraroma dengan banyak gula di dalamnya. Ada
beberapa sirup rasa, seperti sirup cokelat, sirup vanilla, dan sirup mapel. Sirup digunakan
untuk mempermanis dan membumbui minuman panas dan dingin, dan mereka
dituangkan pada makanan penutup dan makanan sarapan. Sirup merupakan salah satu
produk olahan cair yang dikonsumsi sebagian besar orang sebagai minuman pelepas
dahaga. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau
tanpa bahan tambahan, bahan pewangi, dan zat aktif sebagai obat (Ansel, 2005).
Menurut Syamsuni, (2007) menyatakan, Sirup adalah larutan oral yang mengandung
sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi. Menurut Mun’im dan Endang (2012),
menyatakan bahwa sirup mengandung paling sedikit 50% sukrosa dan biasanya 60-65%.
Sirup dapat dibuat dari bahan dasar buah, daun, biji, akar dan bagian lain dari tumbuhan
(Margono et. al., 2000). Dari kemanfaatannya sirup dapat dijadikan sebagai minuman
pelepas dahaga sekaligus sebagai obat dengan bahan herbal yang dapat mencegah dan
Sirup digunakan dalam berbagai jenis minuman. Kedai kopi menambahkan sirup cokelat
dan sirup rasa lainnya (misalnya: vanilla) ke minuman kopi. Ruang tamu es krim
sirup berbeda yang dapat ditambahkan ke air soda berkarbonasi, untuk menambah rasa
manis
Standar mutu sirup telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia ( SNI 01–3544–
c.Kegunaan Sirup
Dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah
Meredakan batuk dan asma
Membantu penyembuhan penyakit kanker
Baik di konsumsi untuk penderita diabetes
Membantu pencegah osteoporosis
Menstabilkan tekanan darah tinggi.
4.Parameter Uji
a. Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan dengan tujuan untuk melihat bentuk fisik dari
sediaan sirup yang dibuat bentuk, warna, dan bau. Bentuk dari sediaan
apus cair, yang dibuat ialah berbentuk cair. Prinsip pada pengujian
warna yaitu pengamatan contoh uji dengan indera penglihatan yang
digunakan oleh panelis yang terlebih dahulu atau kompeten untuk
pengujian keadaan
C
E=h.
λ
Dimana
E = Energi (Joule)
C Kecepatan Cahaya (3 10 m
B.Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Rancangan Penelitian
persiapan kerja pembuatan sirup yang terdiri atas (1) pengumpulan bahan baku
2.Teknik Sampling
dibuka kemasan sirup dan diambil contoh sirup, secara hati hati dengan
4.Uji Organoleptik
D.Pembuatan Produk
Alat, bahan dan prosedur kerja yang digunakan dalam pembuatan sirup
1.Alat
a. Pisau
b. Papan Irisan
c. Baskom
d. Kompor Gas
f. Panci
g. Botol Kaca
i. Saringan
j. Timbangan
k. Sendok
l. Serbet
2.Bahan
c. Air
d. Gula pasir
e. Garam
3.Prosedur Kerja Pembuatan Sirup Dari Kulit Buah Naga Merah dan
b. Cuci kulit buah naga dan buah nanas 2:1 (1000 gram : 500 gram)
c. Blender kulit buah naga merah dengan air perbandingan 1:1 (1000
mendidih
diblender
botol kemasan.
E. Pengujian Sirup
1) Alat
a. Batang pengaduk
b. Buret 25 mL ,Buret 50 mL
c. Cawan petri
d. Corong
mL
h. Kaca arloji
i. Kuvet
k. Lampu spritus
l. Pendingin tegak
m. Pipet tetes
mL
a. Gabus
c. Korek api
d. Pump pipet
e. Penangas air
f. Rak tabung reaksi
g. Spatula
h. Cawan porselen
i. Botol semprot
b. Inkubator
c. Oven
d. Neraca kasar
e. Neraca analitik
g. Lemari Asam
h. Autoclave
i. Colony counter
j. Hot plate
2. Bahan
a. Aquades
b. Pb asetat ½ basa
m. K2Cr2O7
n. Titrisol Pb
o. Aquabides
q. HCl pekat
r. HCl 6 N
s. HNO3 0,1N
t. Media PCA
v. Larutan spritus
w. Kapas
x. Kertas Ph universal
y. Kertas serap
1.Uji Kadar Total Gula Dalam Sirup Metode Luff Schoorl (SNI 3544-2013)
Prosedur kerja penentuan kadar gula dalam sirup adalah sebagai berikut
e) Goyangkan dan tepatkan isi labu ukur sampai tanda garis dengan
mL
500 mL
penangas listrik
m) Usahakan dalam waktu 3 menit sudah harus mulai mendidih ,
25%
n) Titar dengan larutan tio 0,1N (V1 mL) dengan larutan kanji 0,5
schoorl
Perhitungan :
w 1 x Fp
a. % Gula Setelah Inversi = x 100%
w
Keterangan :
miligram (mg)
Jumlah natrium tiosulfat 0,1N yang diperlukan untuk mencari bobot glukosa
dalam tabel adalah pengurangan volume titar blanko dengan volume titar
Prosedur kerja penentuan kadar timbal (Pb) dalam sirup sebagai berikut
a. Timbang 10g sampai dengan 20 g contoh dengan teliti dalam cawan porselin/
platina/ kuarsa(m).
b. Tempatkan cawan berisi contoh uji di atas penangas listrik dan panaskan secara
bertahap sampai contoh uji tidak berasap lagi
c. Lanjutkan pengabuan dalam tanur pada suhu (450 ≠ 5) C ̊ sampai abu berwarna
putih, bebas dari karbon
d. Apabila abu belum bebas dari karbon yang ditandai dengan warna keabu-abuan,
basahkan dengan beberapa tetes air dan tambahkan tetes demi tetes HNO3 pekat
kira kira 0,5 mL , sampai dengan 3 mL
e. Keringkan cawan diatas penangas listrik dan masukan kembali ke dalam tanur pada
suhu 450 C ̊ kemudian lanjutkan oemanasan sampai abu menjadi putih .
Penambahan HNO3 pekat dapat diulangi apabila abu masih berwarna keabu – abuan
f. Larutkan abu berwarna putih dalam 5 mL HCl 6N, sambil dipanaskan di atas
penangas listrik atau penangas air sampai kering, kemudian lanjutkan pemanasan
sampai abu menjadi putih. Penambahan HNO3 pekat dapat diulangi apabila abu
masih berwarna keabu-abuan
g. Larutkan abu berwarna putih dalam 5 mL HCl 6N sambil dipanaskan di atas penangas
listrik atau penangas air sampai kering kemudian larutkan dengan HNO3 0,1N dan
masukan kedalam labu ukur 50 mL , kemudian tepatkan hingga tanda garis dengan
air suling (V), jika perlu, saring larutan menggunakan kertas saring kedalam botol
polyprophylene
h. Siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi
i. Perlakuan yang sama seperti contoh
j. Baca absorbans larutan baku kerja dan larutan contoh terhadap blanko
menggunakan SSA pada panjang gelombang maksimum sekitar 228,8 nm, untuk Cd
dan 283 nm untuk Pb
k. Buat Kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (µg/mL )
l. V adalah volume larutan akhir, dinyatakan dalam mililiter (mL)
m. m adalah bobot contoh dinyatakan dalam gram (g)
3. Uji Angka Lempeng Total Dalam Sirup Dengan Metode Hitung Cawan (SNI 3544-2013)
Prosedur kerja uji angka lempemg total dalam sirup adalah sebagai berikut
a. Buat tingkat pengenceran sesuai kebutuhan dengan menggunakan larutan
pengencer Butterfield’s Phospate-Buffered Dilution Water (BPB)
b. Pipet masing masing 1 mL dan tingkat pengenceran10−1 sampai dengan 10−4
ke dalam cawan petri steril secara duplo
c. Tuangkan 12 mL sampai dengan 15 mL media PCA yang masih cair dengan
suhu (45=1)˚ C ke dalam masing masing cawan petri
d. Goyangkan cawan petri dengan hati hati (putar dan goyang ke depan, ke
belakang ke kanan dan ke kiri) sehingga contoh dan pembenihan tercampur
merata dan memadat
e. Kerjakan pemeriksaan blanko dengan mencampur air pengencer untuk setiap
contoh yang diperiksa
f. Biarkan sampai campuran dalam cawan petri memadat,
g. Masukan semua cawan petri dengan posisi terbalik ke dalam lemari pengeram
pada suhu 36˚C selama (48 ± 2 jam)
h. Catat pertumbuhan kolom pada setiap cawan petri yang mengandung 25
koloni sampai dengan 250 koloni setelah 48 jam
Perhitungan :
Angka lempeng total ( koloni mL) = n x F
Keterangan
1. n adalah rata rata koloni dari dua cawan petri dari satu pengenceran,
dinyatakan dalam koloni per mililiter (koloni mL)
2. F adalah faktor pengenceran dari rata rata koloni yang dipakai
4. Uji Angka Lempeng Total Dalam Sirup Dengan Metode Hitung Cawan (SNI 3544-
2013)
a. Bau
1.Ambil contoh uji secukupnya dan letakan diatas gelas arloji yang bersih
dan kering
2 Cium contoh uji untuk mengetahui baunya
3 Lakukan pengerjaan minimal oleh 3 orang panelis atau 1 orang
tenaga ahli
b. Rasa
1. Ambil contoh uji secukupnya dan rasakan dengan indera pengecap
(lidah)
2. Lakukan pengerjaan minimal oleh 3 orang panelis atau 1 orang tenaga
ahli
Total Rp.15.000
II.Analisis Biaya Pembuatan Produk
3 Gula 1 Kg Rp.16.000
4 Transportasi - - Rp.10.000
Total Rp.58.000
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk adalah kulit buah naga
4. Teknik Sampling
Setelah pengumpulan bahan baku, bahan tersebut dilakukan penggerusan
menggunakan
C. Metode Penelitian
Penentuan Logam Pb
Penentuan
Pada penelitian ini digunakan alat dan bahan untuk mengumpulkan data
1. Alat
a. Corong pisah
b. pH meter
c. Gelas ukur 10 mL
2. Bahan
Teknik analisis data dari sampel penelitian adalah menggunakan parameter uji
sebagai berikut.
Prosedur kerja penentuan kadar nitrogen dalam pupuk adalah sebagai berikut :
1) Rincian pertama
2) Rincian kedua
3) dst.
Perhitungan Kadar N =
Prosedur kerja
Perhitungan Kadar Cu =
❑
Massa NaOH = ❑
2.
3.
Lampiran 2. SNI