Anda di halaman 1dari 31

PEMBUATAN DAN ANALISIS SIRUP

DARI LIMBAH KULIT BUAH NAGA ( HYLOCEREUS POLYRHIZUS ) DAN


BUAH NANAS ( ANANAS COMOSUS ) DENGAN PERBANDINGAN 2:1

PROPOSAL ANALISIS TERPADU II

SABRINA SALSABILA PUTRI


NIS 197397

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2022
PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROPOSAL ANALISIS TERPADU II

JUDUL
PEMBUATAN DAN ANALISIS SIRUP
DARI LIMBAH KULIT BUAH NAGA DAN BUAH NANAS

Disusun oleh :
Sabrina Salsabila Putri
NIS 197397

Telah disetujui tanggal

di

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SEKOLAH MENENGAH ANALIS KIMIA PADANG

Disetujui oleh:
Pembimbing Analisis Terpadu II,

Tanda Tangan Pembimbing

Zelfiarti, S.Si,M.T

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisdapat menyelesaikan proposal AT II yang berjudul
“Pembuatan Dan Analisis Sirup Dari Limbah Kulit Buah Naga ( Hylocereus Polyrhizus ) Dan
Buah Nanas ( Ananas Comosus ) dengan perbandingan 2:1”

Penyusunan proposal AT II adalah salah satu syarat penyelesaian pembelajaran di Sekolah


Menengah Kejuruan SMAK PADANG tahun ajaran 2022/2023 dan laporan ini juga sebagai
bukti bahwa penulis telah mengajukan proposal pembuatan produk AT II sebagaimana
semestinya.

Proposal ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari pembimbing baik dari pihak sekoah
maupun pihak instansi dan teman teman, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Orang tua dan keluarga yang telah memberi motivasi kepada penulis
2. Bapak Nasir selaku kepala SMK – SMAK PADANG
3. Ibu Zelfiarti, S.Si,M.T selaku pembimbing di SMK – SMAK PADANG
4. Bapak/Ibu Panitia Analisis Terpadu II
5. Bapak/Ibu penanggung jawab laboratorium di SMK – SMAK PADANG
6. Bapak/Ibu majelis guru serta seluruh staff dan karyawan di SMK – SMAK PADANG

Penulis berusaha sebaik – baiknya dalam menyelesaikan proposal ini. Meskipun deimikian
penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh daari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan proposal AT II ini dan
menjadi acuan penulis unuk selanjutnya.

Akhir kat, penulis berdoa semoga proposal AT II ini dapat berguna bagi kita semua.

Padang, July 2022

i
Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
B. Pembatasan Masalah.......................................................................
C. Perumusan Masalah........................................................................
D. Tujuan Penelitian............................................................................
E. Manfaat Penelitian..........................................................................
F. Definisi Istilah.................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori....................................................................................
1. Buah Naga dan Buah Nanas
a. Pengertian
b. Khasiat yang terkandung
2. Sirup.......................................................................................... 12
a. Pengertian ........................................................................... 12
b. Karakteristik sirup............................................................... 13
c. Kegunaan sirup.................................................................... 14
3.Bahan Baku Pembuatan Sirup
4.Parameter Uji
B. Penelitian Relevan........................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jadwal dan Tempat Penelitian......................................................... 21
B. Rancangan Penelitian......................................................................
1. Persiapan alat dan bahan
2. Teknik sampling
3. Prosedur pembuatan sirup
C. Metode Penelitian........................................................................... 22
D. Alat dan Bahan................................................................................ 23
E. Teknik Analisis Data....................................................................... 23
F. Analisis Biaya Pengujian Mutu Produk.......................................... 23

KEPUSTAKAAN............................................................................................ 24
LAMPIRAN.................................................................................................... 25

i
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sirup merupakan produk olahan cair yang berupa sediaan pekat dalam air

dari gula dengan atau tanpa bahan tambahan (Ansel, 2005). Larutan sirup

mengandung sukrosa atau gula dalam kadar yang tinggi (Syamsuni, 2007).

Menurut Mun’im dan Endang (2012), bahwa sirup paling sedikit mengandung

50% sukrosa dan biasanya 60-65%. Sirup dapat dibuat dari berbagai bahan dasar,

seperti buah, daun, biji, akar dan bagian lain dari tumbuhan (Margono et al.,

2000).

Salah satu buah yang dapat digunakan sebagai bahan dasar sirup adalah buah

naga merah. Buah naga merupakan tanaman yang belakangan ini banyak

dikembangkan di Indonesia karena kaya akan beragam khasiat. Hal ini yang

membuat buah naga banyak diburu sebagai buah berkhasiat. Buah naga merah

memiliki kandungan senyawa bioaktif yang sangat beragam dan bermanfaat bagi

tubuh. Komponen bioaktif tersebut diantaranya adalah asam askorbat,

betakaroten, antosianin dan terdapat serat pangan dalam bentuk pektin.

Selain daging buah, buah naga juga tersusun atas kulit buah dengan berat

sekitar 30-35% dari berat buah (Pribadi et al., 2014). Kulit Buah Naga juga

banyak mengandung zat gizi. Menurut Gagung dan Sunarto (2000) kulit buah

naga merah mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin C,

protein, lemak,karbohidrat, serat kasar, flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin,

kobalamin, glukose, fenolik, betasianin, polifenol, karoten, fosforus, besi dan

phitoalbumin.
Kulit buah naga merupakan salah satu sumber antioksidan. Menurut Wu et

al., (2005), kulit buah naga kaya polyphenol dan sumber antioksidan yang baik.

Bahkan kulit buah naga merah mengandung antioksidan yang lebih tinggi

dibandingkan daging buahnya (Nurliyana et al.,2010).tin (Farikha dkk, 2013).

Nanas merupakan buah tropis yang memiliki nilai ekonomi yang cukup

tinggi serta tanaman yang banyak diusahakan oleh petani di Indonesia. Nanas

termasuk salah satu buah klimakterik yang memiliki karakteristik aroma, rasa dan

warna yang khas serta kandungan gizi dan vitamin yang terdapat didalamnya

membuat nanas banyak diminati oleh sebagian besar masyarakat. Selain buah,

kulit buah nanas juga dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam hasil olahan,

apabila diolah secara baik dengan menggunakan teknologi tepat guna diantaranya

nata de pina, pektin, sari kulit buah, sirup kulit buah dan pakan ternak. Pegolahan

kulit buah tersebut mengakibatkan tidak ada dari buah nanas yang terbuang

begitu saja dan dapat meningkatkan nilai ekonomisnya

Berdasarkan kandungan nutriennya, ternyata kulit buah nenas mengandung

karbohidrat dan gula yang cukup tinggi. Menurut Wijana, dkk (1991) kulit nenas

mengandung 81,72% air; 20,87% serat kasar, 17,53% karbohidrat; 4,41% protein

dan 13,65% gula reduksi. Mengingat kandungan karbohidrat dan gula yang cukup

tinggi tersebut maka kulit nenas memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan

baku pembuatan bahan kimia, salah satunya etanol melalui proses fermentasi.

Pengolahan buah nanas menjadi sirup adalah salah satu upaya yang dapat

dilakukan karena ketersediaan buah nanas yang melimpah di lingkungan

masyarakat. Nanas termasuk komoditas buah yang mudah rusak, susut dan cepat

busuk, hal ini disebabkan karena tingginya kandungan air yang terdapat dalam

buah nanas sehingga menyebabkan mikroorganisme pembusuk mempercepat


proses kerusakan nanas. Suatu usaha untuk mencegah kerusakan buah nanas adalah

dengan pengolahan hasil menjadi produk yang lebih disukai dan bernilai ekonomis

seperti pembuatan sirup nanas.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah yang diteliti dibatasi

pada pembuatan sirup dan analisis kadar gula, logam Pb, dan Angka Lempeng Total

pada campuran kulit buah naga dan kulit buah nanas dengan perbandingan 2:1.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana pembuatan sirup dan menganalisis kadar gula, logam Pb, Angka

Lempeng Total dari campuran kulit buah naga dan kulit buah nanas dengan

perbandingan 2:1.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk (1)

menjelaskan pembuatan sirup dan analisis kadar gula, logam Pb, Angka Lempeng

Total dari campuran kulit buah naga dan kulit buah nanas dengan perbandingan 2:1,

(2) memanfaatkan limbah kulit buah naga dan kulit buah nanas agar menjadi

bermanfaat dan memiliki nilai jual.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut (1) mengetahui pemanfatan

limbah kulit buah naga dan kulit buah nanas menjadi sirup yang dapat dikonsumsi, (2)

mempunyai solusi mengenai masalah lingkungan dengan memanfaatkan limbah

menjadi sirup.
F. Definisi Istilah

Untuk memandu pelaksanaan dan hasil penelitian, dijelaskan lima definisi

istilah atau operasional, yaitu (1) pembuatan, (2) analisis, (3) sirup, (4) limbah kulit

buah naga dan (5) limbah kulit buah nanas

1. Pembuatan

Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan pembuatan

adalah kegiatan menciptakan/memproses sesuatu. Kegiatan ini bertujuan untuk

menciptakan sesuatu dengan beberapa cara atau langkah yang sesuai dengan

benda yang akan dibuat

2. Analisis

Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan Analisis adalah aktivitas yang

memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk

digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari

kaitannya dan ditafsirkan maknanya.

3. Sirup

Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan sirup adalah cairan yang kental dan

memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, tetapi hampir tidak memiliki kecenderungan

untuk mengendapkan kristal.

4. Limbah Kulit Buah Naga

Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan limbah kulit buah naga adalah

sisa hasil pengupasan dari buah naga.

5. Buah Nanas
Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan Nanas atau Ananas comosus L.

merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan yang ditemukan oleh orang

Eropa pada tahun 1493 di pulau Caribean. Akhir abad ke-16 Portugis dan Spanyol

memperkenalkan nanas ke benua Asia, Afrika, dan Pasifik Selatan, sehingga pada abad

ke-18, buah ini dibudidayakan di Hawaii, Thailand, Filipina, China, Brasil, dan Meksiko

(Lawal, 2013).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Buah Naga dan Buah Nanas

a.Pengertian

 Buah Naga

Buah ini termasuk dalam keluarga kaktus, yang batangnya

berbentuk segitiga dan tumbuh memanjat. Batang tanaman ini

mempunyai duri pendek dan tidak tajam. Bunganya seperti

terompet putih bersih, terdiri atas sejumlah benang sari

berwarna kuning (Panjuantiningrum, 2009).

Buah ini berasal dari jenis kaktus yang bernama Hylocereus dan Selenicereus. Pada
tahun 1870, orang Perancis dari Guyana membawanya ke Vietnam sebagai tanaman hias.
Sejak itulah, buah naga dibudayakan di negara-negara Asia Tenggara.

 Buah Nanas

Nanas (Ananas comosus L. Merr) merupakan salah satu buah

tropis yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Buah nanas

selain digemari masyarakat untuk konsumsi buah segar, juga

merupakan bahan baku industri buah kalengan dan olahan

seperti selai, sirup dan lain-lain (Irfandi, 2005).

b.Khasiat Buah Naga Dan Buah Nanas

 Buah Naga

mengandung karoten yang berfungsi untuk membantu menjaga

kekebalan tubuh, tiamin yang berfungsi untuk membantu proses

perubahan makanan menjadi energi dan juga flavonoid yang


merupakan antioksidan untuk menetralisir radikal bebas yang

menyerang sel-sel tubuh kita.

 Buah Nanas

meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan


tekanan darah, membantu kesehatan mental, membantu
mengurangi risiko kanker, mengobatibatuk dan pilek, memperkuat
tulang, menjaga kesehatan mata, mempercepat pemulihan setelah
operasi dan latihan berat.

2.Sirup

Sirup merupakan produk olahan cair yang berupa sediaan pekat dalam air dari

gula dengan atau tanpa bahan tambahan (Ansel, 2005). Larutan sirup mengandung

sukrosa atau gula dalam kadar yang tinggi (Syamsuni, 2007). Menurut Mun’im

dan Endang (2012), bahwa sirup paling sedikit mengandung 50% sukrosa dan

biasanya 60-65%. Sirup dapat dibuat dari berbagai bahan dasar, seperti buah,

daun, biji, akar dan bagian lain dari tumbuhan (Margono et al., 2000).

Sirup adalah cairan kental, manis, beraroma dengan banyak gula di dalamnya. Ada

beberapa sirup rasa, seperti sirup cokelat, sirup vanilla, dan sirup mapel. Sirup digunakan

untuk mempermanis dan membumbui minuman panas dan dingin, dan mereka

dituangkan pada makanan penutup dan makanan sarapan. Sirup merupakan salah satu

produk olahan cair yang dikonsumsi sebagian besar orang sebagai minuman pelepas

dahaga. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau

tanpa bahan tambahan, bahan pewangi, dan zat aktif sebagai obat (Ansel, 2005).

Menurut Syamsuni, (2007) menyatakan, Sirup adalah larutan oral yang mengandung

sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi. Menurut Mun’im dan Endang (2012),

menyatakan bahwa sirup mengandung paling sedikit 50% sukrosa dan biasanya 60-65%.

Sirup dapat dibuat dari bahan dasar buah, daun, biji, akar dan bagian lain dari tumbuhan

(Margono et. al., 2000). Dari kemanfaatannya sirup dapat dijadikan sebagai minuman
pelepas dahaga sekaligus sebagai obat dengan bahan herbal yang dapat mencegah dan

mengobati penyakit (Rekomendasi WHO, 2006).

Sirup digunakan dalam berbagai jenis minuman. Kedai kopi menambahkan sirup cokelat

dan sirup rasa lainnya (misalnya: vanilla) ke minuman kopi. Ruang tamu es krim

menambahkan sirup cokelat ke milkshake. Di Italia, kafe sering menawarkan pilihan

sirup berbeda yang dapat ditambahkan ke air soda berkarbonasi, untuk menambah rasa

manis

Standar mutu sirup telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia ( SNI 01–3544–

1994) standar mutu tersebut terdapat pada tabel berikut:

Tabel 1. Standar Mutu Sirup

No Kriteria uji Satuan Persyaratan


1 Keadaan:
1.1 Bau - normal
1.2 Rasa - normal

Tabel 1 - Syarat mutu sirup (lanjutan)

No Kriteria uji Satuan Persyaratan


2 Total gula (dihitung sebagai sukrosa) (b/b) % min. 65
3 Cemaran logam:
3.1 Timbal (Pb) mg/kg maks. 1,0
3.2 Kadmium (Cd) mg/kg maks. 0,2
3.3 Timah (Sn) mg/kg maks. 40
3.4 Merkuri (Hg) mg/kg maks. 0,03
4 Cemaran Arsen (As) mg/kg maks. 0,5
5 Cemaran Mikroba :
5.1 Angka lempeng total (ALT) koloni/mL maks. 5 x 102
5.2 Bakteri Coliform APM/mL maks. 20
5.3 Escherichia coli APM/mL <3
5.4 Salmonella sp - negatif/25 mL
5.5 Staphylococcus aureus - negatif/mL
5.6 Kapang dan khamir koloni/mL maks. 1 x 102
b.Karakteristik Sirup
 kemasan produk harus bersih dan tertutup rapat
 Gula murni yang digunakan minimal 65%
 Warna dan aroma bisa disesuaikan dengan variannya
 Gula yang boleh dipakai menurut SNI (Standar Nasional Indonesia) dan
Kategori Pangan BPOM RI adalah gula tebu (sukrosa dan sakarosa)
 pengawet yang umum dipakai adalah benzoat untuk menurunkan aktifitas
air sehungga dapat menghambat pertumbuhan mikroba

c.Kegunaan Sirup
 Dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah
 Meredakan batuk dan asma
 Membantu penyembuhan penyakit kanker
 Baik di konsumsi untuk penderita diabetes
 Membantu pencegah osteoporosis
 Menstabilkan tekanan darah tinggi.

3.Bahan Baku Pembuatan Sirup


a.Kulit buah naga
Kulit buah naga merah mengandung beberapa senyawa seperti vitamin B1,
vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, tiamin,
niasin, pyridoxine, kobalamin, glukosa, fenol, betasianin, polifenol, karoten, fosfor,
besi dan flavonoid yang beberapa diantaranya merupakan senyawa antioksidan
b.Buah nanas
Buah nanas merupakan buah yang sarat dengan kandungan vitamin C, buah nanas juga
memiliki kandungan bromelain, yaitu sebuah enzim yang diteliti dapat mengurangi
peradangan dan pembengkakan, seperti pada sinusitis, radang tenggorokan, atau
radang sendi
c.Air
air putih ini penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan fungsi sel, serta
menjaga fungsi saraf yang mengendalikan jantung
d.Gula
Gula Pasir mengandung energi sebesar 364 kilokalori, protein 0 gram, karbohidrat 94 gram,
lemak 0 gram, kalsium 5 miligram, fosfor 1 miligram, dan zat besi 0 miligram. Selain itu di
dalam Gula Pasir juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram
dan vitamin C 0 miligram, dan air berfungsi untuk memberikan tambahan energi

4.Parameter Uji
a. Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan dengan tujuan untuk melihat bentuk fisik dari
sediaan sirup yang dibuat bentuk, warna, dan bau. Bentuk dari sediaan
apus cair, yang dibuat ialah berbentuk cair. Prinsip pada pengujian
warna yaitu pengamatan contoh uji dengan indera penglihatan yang
digunakan oleh panelis yang terlebih dahulu atau kompeten untuk
pengujian keadaan

b. Angka lempeng total


Angka lempeng total merupakan metode kuantitatif yang digunakan
untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada suatu sampel. Uji
angka lempeng total (ALT) dan lebih tepatnya ALT aerob mesofil
anaerob mesofil menggunakan media padat dengan hasil akhir berupa
koloni yang dapat diamati secara visual beru(pa angka dalam koloni
(cfu) per mi/g atau koloni/100 ml. Cara yang digunakan adalah cara
tuang, cara tetes dan cara sebar (BPOM, 2008).
c. Penetapan cemaran logam timbal Pb dengan metode AAS

Cara kerja Spektroskopi Serapan Atom ini adalah berdasarkan atas


penguapan larutan sampel, kemudian logam yang terkandung di
dalamnya diubah menjadi atom bebas Atom tersebut mengabsorbsi
radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda (Hollow
Cathode Lamp) yang mengandung unsur yang akan ditentukan.
Banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur menurut panjang
gelombang tertentu memarut jenis logamnya (Darmono, 1995),

Jika radiasi elektromagnetik dikenakan suatu atom, maka akan terjadi


eksitasi electron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Maka setiap
panjang gelombang memiliki enerhi yang spesifik untuk dapat
tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Besarnya energy dari tiap
panjang gelombang dapat dihitung dengan persamaan:

C
E=h.
λ
Dimana
E = Energi (Joule)

h = Tetapan Planck (6,63 10 J

C Kecepatan Cahaya (3 10 m

Apabila cahaya dengan panjang gelom

sel yang mengandung atom-atom bebas yang

λ = Panjang Gelombang (nm)

tersebut akan diserap dan intensitas penyerap

B.Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jadwal dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus s.d. 6

September 2022 di Laboratorium SMK-SMAK Padang.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dimaksud pada penelitian ini adalah

persiapan kerja pembuatan sirup yang terdiri atas (1) pengumpulan bahan baku

(2) teknik sampling dan (3) metode penelitian.

1. Persiapan Alat dan Bahan

a.Bahan baku kulit buah naga tersedia di

b.Bahan baku buah nanas di peroleh dari

2.Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jmlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data

sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi

agar diperoleh sampel yang representatif. Cara pengambilannnya adalah

dibuka kemasan sirup dan diambil contoh sirup, secara hati hati dengan

menggunakan sendok yang bersih dan kering, Untuk uji mikrobiologi,

sampel dipipet dengan menggunakan pipet takar 1 mL yang sebelumnya

sudah disterilkan dengan autoklaf.


C.Metode Penelitian

Adapun parameter dan metoda penelitian yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah :

1.Penentuan Kadar Gula Dengan Metode Luff Schoorl

2.Penentuan Cemaran Logam Pb dengan Metode AAS

3.Penentuan Angka Lempeng Total dengan Metode Hitung Cawan

4.Uji Organoleptik

D.Pembuatan Produk

Alat, bahan dan prosedur kerja yang digunakan dalam pembuatan sirup

adalah sebagai berikut.

1.Alat

a. Pisau

b. Papan Irisan

c. Baskom

d. Kompor Gas

e. Tabung gas LPG

f. Panci

g. Botol Kaca

h. Blender / alat gilingan

i. Saringan

j. Timbangan

k. Sendok

l. Serbet

2.Bahan

a. Kulit buah naga


b. Buah Nanas

c. Air

d. Gula pasir

e. Garam

3.Prosedur Kerja Pembuatan Sirup Dari Kulit Buah Naga Merah dan

Buah Nanas Dengan Perbandingan 2:1

a. Pengambilan sampel kulit buah naga dan buah nanas yang

dipesan pedagang buah di pasar baru

b. Cuci kulit buah naga dan buah nanas 2:1 (1000 gram : 500 gram)

c. Blender kulit buah naga merah dengan air perbandingan 1:1 (1000

g kulit buah naga : 1000 mL air) hingga hancur dan halus

d. Setelah diblender kemudian disaring dan dimasak hingga

mendidih

e. Dimasukan gram gula dan gram buah nanas yang sudah

diblender

f. Dimasak hingga mendidih dan kental.

g. Setelah itu dinginkan kemudian disaring dan masukan kedalam

botol kemasan.

h. Sirup kulit buah naga dan buah nanas siap disajikan

E. Pengujian Sirup

1. Alat dan Bahan

Pada penelitian ini digunakan alat an bahan untuk mengumpulkan data

penelitian. Alat dan bahan tersebut yakni sebagai berikut.

1) Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut


I. Alat Gelas

a. Batang pengaduk

b. Buret 25 mL ,Buret 50 mL

c. Cawan petri

d. Corong

e. Erlemenyer 250 mL ; Erlemenyer 500 mL

f. Gelas ukur 50 mL ; Gelas ukur 100 mL

g. Gelas piala 250 mL ; Gelas piala 500 mL ; Gelas piala 1000

mL

h. Kaca arloji

i. Kuvet

j. Labu ukur 50 mL ; Labu ukur 100 mL ; Labu ukur 1000 mL

k. Lampu spritus

l. Pendingin tegak

m. Pipet tetes

n. Pipet gondok 10 mL ; Pipet gondok 25 mL ; Pipet gondok 50

mL

o. Pipet takar 1 mL; Pipet takar 5 mL ; Pipet takar 10 Ml

p. Tabung reaksi pakai tutup

II. Alat Non Gelas

a. Gabus

b. Klem dan Standar

c. Korek api

d. Pump pipet

e. Penangas air
f. Rak tabung reaksi

g. Spatula

h. Cawan porselen

i. Botol semprot

III. Alat Penunjang

a. Kompor dan gas

b. Inkubator

c. Oven

d. Neraca kasar

e. Neraca analitik

f. Spektrofotometri Serapan Atom

g. Lemari Asam

h. Autoclave

i. Colony counter

j. Hot plate

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pebelitian itu adalah sebagai berikut

a. Aquades

b. Pb asetat ½ basa

c. Larutan amonim hidrogen fosfat (NH4)2HO4 10%

d. Larutan luff schoorl

e. Larutan asam sulfat H2SO4 25%

f. Larutan Kalium Iodide, KI 20%

g. Larutan natrium tio sulfat Na2S2O3, 0,1 N

h. Indikator kanji 0,5%


i. Larutan asam klorida, HCl 25%

j. Larutan asam klorida HCl 6 N

k. Larutan indicator phenolpthalein

l. Larutan natrium hidroksida, NaOH 30%

m. K2Cr2O7

n. Titrisol Pb

o. Aquabides

p. Asam Nitrat (HNO3) pekat

q. HCl pekat

r. HCl 6 N

s. HNO3 0,1N

t. Media PCA

u. Buffer Pepton Water

v. Larutan spritus

w. Kapas

x. Kertas Ph universal

y. Kertas serap

z. Kertas serap Whatman 4,1

aa. Batu didih

3. Teknik Analisis Data

1.Uji Kadar Total Gula Dalam Sirup Metode Luff Schoorl (SNI 3544-2013)

Prosedur kerja penentuan kadar gula dalam sirup adalah sebagai berikut

a) Timbang seksama 2 g contoh (W) dan masukan ke dalam labu

ukur 250 mL, tambahkan air dan kocok


b) Tambahkan 5 mL Pb asetat setengah basa dan goyangkan

c) Teteskan 1 tetes larutan (NH4)2HPO4, 10%, bila timbul endapan

putih maka penambahan Pb asetat setengah basa sudah cukup.

d) Tambahkan 15 mL larutan (NH4)2HPO4 10%. Untuk menguji

apakah Pb asetat setengah basa sudah di endapkan seluruhnya,

teteskan 1-2 tetes (NH4)2HPO4 10% apabila tidak timbul

endapan berarti penambahan (NH4)2HPO4 10% sudah cukup

e) Goyangkan dan tepatkan isi labu ukur sampai tanda garis dengan

air suling, diamkan dan saring (Filtrate 1)

f) Pipet 50 mL (Filtrate 1) hasil saringan ke dalam labu ukur 100

mL

g) Tambahkan 10 mL HCl 25% pasang termometer dan hidrolisis

diatas penangas air. Jika suhu mencapai 68 ̊ C – 70 ̊ C suhu di

pertahankan selama 10 menit tepat

h) Angkat dan bilas termometer dengan air lalu dinginkan

i) Tambahkan NaOH 30% sampai netral (warna merah jambu)

dengan indikator fenolftalein. Tepatkan sampai tanda tera dengan

air suling, kocok 12 kali

j) Pipet 10 mL larutan tersebut dan masukan ke dalam erlemenyer

500 mL

k) Tambahkan 15 mL air suling dan 25 mL larutan Luff (dengan

pipet) serta beberapa butir batu didih

l) Hubungkan dengan pendingin tegak dan panaskan di atas

penangas listrik
m) Usahakan dalam waktu 3 menit sudah harus mulai mendidih ,

Panaskan terus sampai 10 menit (pakai stopwatch) angkat dengan

segera ,dinginkan dalam bak berisi es (jangan digoyang).Setelah

dingin tambahkan 10 mL larutan KI 20% dan 25 mL H2SO4

25%

n) Titar dengan larutan tio 0,1N (V1 mL) dengan larutan kanji 0,5

o) Lakukan juga penetapan blanko dengan 25 mL larutan luff

schoorl

p) Lakukan penetapan duplo

Perhitungan :

w 1 x Fp
a. % Gula Setelah Inversi = x 100%
w

b. Total gula (%) = 0,95x% gula sesudah inversi

Keterangan :

a. W1 adalah bobot glukosa, berdasarkan Tabel Luff Schoorl, dinyatakan

miligram (mg)

Jumlah natrium tiosulfat 0,1N yang diperlukan untuk mencari bobot glukosa

dalam tabel adalah pengurangan volume titar blanko dengan volume titar

blanko dengan volume titar contoh (V2 sampai dengan V1)

b. V2 adalah glukosa (dihasilkan dari daftar ), nyatakan dalam miligram

c. Fp adalah faktor penegenceran

d. W adalah bobot contoh, dinyatakan dalam miligram (mg)


2. Uji Kadar Timbal (Pb) Dalam Sirup Metode Spektrofotometri Serapan

Atom (SNI 3544-2013)

Prosedur kerja penentuan kadar timbal (Pb) dalam sirup sebagai berikut

a. Timbang 10g sampai dengan 20 g contoh dengan teliti dalam cawan porselin/
platina/ kuarsa(m).
b. Tempatkan cawan berisi contoh uji di atas penangas listrik dan panaskan secara
bertahap sampai contoh uji tidak berasap lagi
c. Lanjutkan pengabuan dalam tanur pada suhu (450 ≠ 5) C ̊ sampai abu berwarna
putih, bebas dari karbon
d. Apabila abu belum bebas dari karbon yang ditandai dengan warna keabu-abuan,
basahkan dengan beberapa tetes air dan tambahkan tetes demi tetes HNO3 pekat
kira kira 0,5 mL , sampai dengan 3 mL
e. Keringkan cawan diatas penangas listrik dan masukan kembali ke dalam tanur pada
suhu 450 C ̊ kemudian lanjutkan oemanasan sampai abu menjadi putih .
Penambahan HNO3 pekat dapat diulangi apabila abu masih berwarna keabu – abuan
f. Larutkan abu berwarna putih dalam 5 mL HCl 6N, sambil dipanaskan di atas
penangas listrik atau penangas air sampai kering, kemudian lanjutkan pemanasan
sampai abu menjadi putih. Penambahan HNO3 pekat dapat diulangi apabila abu
masih berwarna keabu-abuan
g. Larutkan abu berwarna putih dalam 5 mL HCl 6N sambil dipanaskan di atas penangas
listrik atau penangas air sampai kering kemudian larutkan dengan HNO3 0,1N dan
masukan kedalam labu ukur 50 mL , kemudian tepatkan hingga tanda garis dengan
air suling (V), jika perlu, saring larutan menggunakan kertas saring kedalam botol
polyprophylene
h. Siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi
i. Perlakuan yang sama seperti contoh
j. Baca absorbans larutan baku kerja dan larutan contoh terhadap blanko
menggunakan SSA pada panjang gelombang maksimum sekitar 228,8 nm, untuk Cd
dan 283 nm untuk Pb
k. Buat Kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (µg/mL )
l. V adalah volume larutan akhir, dinyatakan dalam mililiter (mL)
m. m adalah bobot contoh dinyatakan dalam gram (g)

3. Uji Angka Lempeng Total Dalam Sirup Dengan Metode Hitung Cawan (SNI 3544-2013)
Prosedur kerja uji angka lempemg total dalam sirup adalah sebagai berikut
a. Buat tingkat pengenceran sesuai kebutuhan dengan menggunakan larutan
pengencer Butterfield’s Phospate-Buffered Dilution Water (BPB)
b. Pipet masing masing 1 mL dan tingkat pengenceran10−1 sampai dengan 10−4
ke dalam cawan petri steril secara duplo
c. Tuangkan 12 mL sampai dengan 15 mL media PCA yang masih cair dengan
suhu (45=1)˚ C ke dalam masing masing cawan petri
d. Goyangkan cawan petri dengan hati hati (putar dan goyang ke depan, ke
belakang ke kanan dan ke kiri) sehingga contoh dan pembenihan tercampur
merata dan memadat
e. Kerjakan pemeriksaan blanko dengan mencampur air pengencer untuk setiap
contoh yang diperiksa
f. Biarkan sampai campuran dalam cawan petri memadat,
g. Masukan semua cawan petri dengan posisi terbalik ke dalam lemari pengeram
pada suhu 36˚C selama (48 ± 2 jam)
h. Catat pertumbuhan kolom pada setiap cawan petri yang mengandung 25
koloni sampai dengan 250 koloni setelah 48 jam

Perhitungan :
Angka lempeng total ( koloni mL) = n x F

Keterangan
1. n adalah rata rata koloni dari dua cawan petri dari satu pengenceran,
dinyatakan dalam koloni per mililiter (koloni mL)
2. F adalah faktor pengenceran dari rata rata koloni yang dipakai

4. Uji Angka Lempeng Total Dalam Sirup Dengan Metode Hitung Cawan (SNI 3544-
2013)
a. Bau
1.Ambil contoh uji secukupnya dan letakan diatas gelas arloji yang bersih
dan kering
2 Cium contoh uji untuk mengetahui baunya
3 Lakukan pengerjaan minimal oleh 3 orang panelis atau 1 orang
tenaga ahli
b. Rasa
1. Ambil contoh uji secukupnya dan rasakan dengan indera pengecap
(lidah)
2. Lakukan pengerjaan minimal oleh 3 orang panelis atau 1 orang tenaga
ahli

4. Analisis Biaya Pembuatan & Pengujian Mutu Produk

I. Analisis biaya persiapan proposal

No Nama Bahan Kebutuhan Satuan Harga

1 Biaya Print Proposal 1 Rangkap Rp.15.000

2 Biaya Tak Terduga - - Rp.5.000

Total Rp.15.000
II.Analisis Biaya Pembuatan Produk

No Nama Bahan Kebutuhan Satuan Harga

1 Botol plastik 500 mL 4 Botol Rp.15.000

2 Buah nanas 1 Buah Rp.12.000

3 Gula 1 Kg Rp.16.000

4 Transportasi - - Rp.10.000

5 Tak terduga - - Rp.5.000

Total Rp.58.000

3.Prosedur Pembuatan Sirup

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk adalah kulit buah naga

dan kulit buah nanas yang didapatkan di daerah

4. Teknik Sampling
Setelah pengumpulan bahan baku, bahan tersebut dilakukan penggerusan

menggunakan

C. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah :

 Penentuan Kadar Gula

 Penentuan Logam Pb

 Penentuan

D. Alat dan Bahan

Pada penelitian ini digunakan alat dan bahan untuk mengumpulkan data

penelitian. Alat dan bahan tersebut yakni sebagai berikut.

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Corong pisah

b. pH meter

c. Gelas ukur 10 mL

d. dst. (alat ditulis lengkap dengan speksifikasi, merek, dan kapasitasnya).

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Natrium Klorida (NaCl)

b. Magnesium Sulfat (MgSO4)


c. Asam Sulfat (H2SO4)

d. Natrium Hidroksida (NaOH) 10 %

e. Dst (Bahan ditulis lengkap dengan rumus kimianya)

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dari sampel penelitian adalah menggunakan parameter uji

sebagai berikut.

1. Uji Kadar Nitrogen dalam Pupuk

Prosedur kerja penentuan kadar nitrogen dalam pupuk adalah sebagai berikut :

1) Rincian pertama

2) Rincian kedua

3) dst.

Perhitungan Kadar N =

2. Uji Kadar Logam Cu dalam Pupuk Metode Spektrofotometri Uv-Vis

Prosedur kerja

Perhitungan Kadar Cu =

F. Analisis Biaya Pembuatan & Pengujian Mutu Produk


KEPUSTAKAAN
Lampiran 1. Perhitungan
1. Pembuatan NaOH 40%


Massa NaOH = ❑

2.
3.
Lampiran 2. SNI

Anda mungkin juga menyukai