Khusnul Khotimah(1)*
(1)*
Program studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
ABSTRACT
One of the utilization of waste pineapple fruit peel is by using peel of pineapple
to be a syrup. With proper processing of pineapple peel syrup will be produced with
high quality. A 500 g of pineapple peel with different maturity levels (unripe and ripe)
sorted and immersed in a salt solution of 25%. Then it crushed to be a juice of
pineapple peel. Sugar was added in the juice of pineapple peel with different levels
(300,500, and 700 g), then mixed and cooked for 10 minutes.
Pineapple peel syrup for treatment of A2B3 (ripe peel with sugar concentration
of 700 g) was shown the best results for vitamin C, color, taste, clarity, and
consistency with a value of 3.27, 3.54, 3.43, 3.39, and 3.34. meanwhile the flavor of
pineapple peel syrup was obtained the best results in the treatment of A2B2 (ripe
peel with sugar concentration of 500 g) produce a value of 3.23.
Keywords: pineaple peel, syrup
ABSTRAK
Salah satu pemanfaatan limbah kulit buah nenas adalah dengan memanfaatkannya
menjadi sirup kulit buah nenas. Dengan pengolahan yang tepat akan dihasilkan sirup nanas
dengan kualitas yang tinggi. 500g kulit nanas dengan tingkat kematangan yang berbeda
(mengkal dan masak) disortasi dan direndam dalam larutan garam 25 %, kemudian
dihancurkan dan diambil sari kulit nanasnya. Larutan gula dengan kadar yang berbeda (300,
500 dan 700g) kemudian dicampur dengan sari kulit nanas dan dimasak selama 10 menit.
Sirup kulit buah nanas untuk perlakukan A2B3 (kulit buah matang dengan gula 700g)
menunjukan hasil terbaik untuk vitamin C, warna, rasa, kejernihan dan kekentalan dengan
nilai 3.271, 3.54, 3.43, 3.23, 3.39, 3.34.
Kata kunci: kulit nanas, sirup
Rata-rata uji vitamin C dengan hasil perlakuan A1 (kulit buah mengkal). Hal ini
perlakuan A2 (kulit buah matang) lebih dapat dilihat pada Diagram 1.
tinggi vitamin C dibanding dengan
4
3.75
3.5
3.25
3
Vita min C (mg)
2.75
2.5
2.25
2
1.75
1.5
A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3
Perlakuan
Dari hasil analisis sidik ragam matang) yaitu A2B3 (kulit buah matang
diketahui bahwa perbedaan perlakuan dengan gula 700g) dan kandungan vitamin
kulit buah dengan tingkat kematangan C paling sedikit rata-rata diperoleh dari
berbeda (faktor A) berpengaruh nyata perlakuan A1 (kulit buah mengkal) yaitu
terhadap Vitamin C yang dihasilkan tetapi A1B1 (kulit buah mengkal dengan gula
untuk penambahan gula (faktor B) tidak 300g).
berbeda nyata. Karena faktor A
menunjukan perbedaan sangat nyata Warna
dilakukan uji lanjutan dengan Warna yang dihasilkan sirup kulit buah
menggunakan JND (jarak nyata duncan) nenas diukur berdasarkan tingkat
pada taraf 5% dan 1%, dan hasilnya dapat kesukaan panelis menggunakan uji
dilihat pada tabel 2. organoleptik terhadap sirup. Bila nilai
tingkat kesukaan terhadap warna kurang
Tabel 2. Hasil Uji JND Terhadap Vitamin C baik maka sirup kulit buah nenas tersebut
Sirup Kulit Buah Nenas. tidak dapat dikatakan berkualitas baik
Taraf karena tidak disukai konsumen dan
Perlakuan Rata – Rata apabila semakin tinggi nilai yang diperoleh
5% 1%
A1 2,616 a A menunjukkan bahwa tingkat kesukaan
A2 3.124 b B terhadap sirup kulit buah nenas yang
dihasilkan dari jenis perlakuan tersebut
Dari hasil analisis sidik ragam dan uji juga semakin tinggi. Data hasil uji
lanjutan JND, kandungan vitamin C organoleptik warna dapat dilihat pada
tertinggi pada perlakuan A2 (kulit buah tabel 3.
Hasil uji organoleptik tingkat yang paling sedikit disukai panelis adalah
kesukaan panelis, diperoleh nilai rata-rata perlakuan A1B1 sebesar 1.92 (kulit buah
warna yang paling disukai adalah mengkal dengan gula 300g). Tingkat
perlakuan A2B3 sebesar 3.54 (kulit buah kesukaan terhadap warna dapat dilihat
matang dengan gula 700g), dan perlakuan diagram 2.
3.5
2.5
2
angka penilian
1.5
1
0.5
0
A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3
3 .5
3
2 .5
2
an g k a p e n ilian
1 .5
1
0 .5
0
A1 B1 A1 B2 A1 B3 A2 B1 A2 B2 A2 B3
Tingkat kesukaan terhadapa rasa berasa agak kecut dan belum terasa khas
yang paling banyak disukai adalah rasa buah nenas. Untuk faktor
perlakuan A2B3 sebesar 3.43 (kulit buah penambahan gula disini juga memberikian
matang dengan gula 700g), dan perlakuan pengaruh nyata, semakin tinggi gula yang
yang paling sedikit disukai panelis adalah diberikan maka akan memberikan rasa
perlakuan A1B1 sebesar 2.27 (kulit buah yang lebih manis pada sirup yang
mengkal dengan gula 300g). dihasilkan. Penelitian ini memperkuat
Perbandingan akan tingkat kesukaan kesimpulan Lutony, (1993) yang
terhadap rasa dapat dilihat diagram menyatakan gula berfungsi sebagai
dibawah ini. pemanis, menyempurnakan rasa asam,
Dari hasil pengujian dapat diketahui citarasa lain, dan juga memberikan rasa
bahwa tingkat kematangan buah (faktor A) berisi karena memperbaiki kekentalan.
dan penambahan gula (faktor B)
memberikan pengaruh sangat nyata Aroma
terhadap rasa sirup kulit buah nenas yang Jika nilai tingkat kesukaan terhadap
dihasilkan. aroma kurang baik maka sirup kulit buah
Tingkat kesukaan terhadap sirup nenas tersebut tidak dapat dikatakan
kulit buah nenas yang terbuat dari kulit berkualitas baik karena tidak disukai
buah nenas matang (A2) lebih disukai konsumen dan apabila semakin tinggi nilai
dibandingkan dengan sirup yang terbuat yang diperoleh menunjukkan bahwa
dari buah nenas mengkal (A1), ini tingkat kesukaan terhadap sirup yang
dikarenakan sirup kulit buah nenas yang dihasilkan dari jenis perlakuan tersebut
matang terasa lebih manis dan lebih juga semakin tinggi. Hasil uji organoleptik
terasa khas buah nenas, dibandingkan aroma dapat dilihat pada tabel 5.
dengan buah nenas yang mengkal yang
Aroma yang paling banyak disukai adalah perlakuan A1B1 sebesar 2.34 (kulit buah
perlakuan A2B2 sebesar 3.23 (kulit buah mengkal dengan gula 300g).
matang dengan gula 700g), dan perlakuan Perbandingan akan tingkat kesukaan
yang paling sedikit disukai panelis adalah terhadap aroma dapat dilihat diagram 4.
3 .5
2 .5
2
an g k a p e n ilian
1 .5
0 .5
0
A1 B1 A1 B2 A1 B3 A2 B1 A2 B2 A2 B3
Dari hasil pengujian dapat diketahui belum mengeluarkan aroma khas buah
bahwa tingkat kematangan buah (faktor A) nenasnya. Untuk faktor penambahan gula
mempengaruhi aroma sirup kulit buah disini tidak berpengaruh nyata.
nenas yang dihasilkan tetapi untuk
penambahan gula (faktor B) pada Kejernihan
pembuatan sirup kulit buah nenas tidak Bila nilai tingkat kesukaan terhadap
menunjukan pengaruh terhadap aroma. kejernihan kurang baik maka sirup kulit
Tingkat kesukaan panelis terhadap buah nenas tersebut tidak dapat dikatakan
sirup kulit buah nenas yang terbuat dari berkualitas baik karena tidak disukai
kulit buah nenas matang (A2) lebih disukai konsumen dan apabila semakin tinggi nilai
dibandingkan dengan sirup yang terbuat yang diperoleh menunjukkan bahwa
dari buah nenas mengkal (A1), ini tingkat kesukaan terhadap sirup kulit buah
dikarenakan sirup kulit buah nenas yang nenas yang dihasilkan dari jenis perlakuan
matang lebih mengeluarkan aroma khas tersebut juga semakin tinggi. Hasil uji
buah nenas dibandingkan dengan sirup organoleptik kejernihan dapat dilihat pada
kulit buah nenas yang mengkal karena tabel 6.
Buletin Loupe, Vol 13 No. 01 April 2016 29
Khusnul Khotimah
Dari hasil uji organoleptik terhadap perlakuan A1B1 sebesar 1.91 (Kulit buah
kejernihan sirup kulit buah nenas yang mengkal dengan gula 300 g).
paling banyak disukai adalah perlakuan Perbandingan akan tingkat kesukaan
A2B3 sebesar 3.39 (kulit buah matang terhadap kejernihan dapat dilihat diagram
dengan gula 700 g), dan perlakuan yang dibawah ini
paling sedikit disukai panelis adalah
3 .5
2 .5
2
a n g k a p e n ilia n
1 .5
0 .5
0
A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3
Dari rata-rata hasil pengujian secara lebih lemak teksturnya sehingga lebih
organoleptik dapat diketahui bahwa tingkat mudah menyatu dengan air sehingga sirup
kematangan buah (faktor A) kulit buah nenas yang dihasilkan lebih
mempengaruhi kejernihan sirup kulit buah sedikit endapan yang terdapat didalam
nenas yang dihasilkan tetapi untuk sirup dibandingkan dengan buah nenas
penambahan gula (faktor B) pada yang mengkal yang memiliki tekstur lebih
pembuatan sirup kulit buah nenas tidak keras sehingga tidak mudah menyatu
menunjukan pengaruh. dengan air sehingga terjadinya endapan
Tingkat kesukaan panelis terhadap yang lebih banyak. Untuk faktor
sirup kulit buah nenas yang terbuat dari penambahan gula disini juga berpengaruh
kulit buah nenas matang (A2) lebih disukai ini dapat dilihat dari data dan range
dibandingkan dengan sirup yang terbuat penilian panelis dimana perlakukan
dari buah nenas mengkal (A1), ini penamabahan gula baik itu B1 2.487 (agak
dikarenakan buah nenas yang matang
Dari hasil uji organoleptik terhadap perlakuan A1B1 sebesar 2.63 (kulit buah
kekentalan sirup kulit buah nenas yang mengkal dengan gula 300 g).
paling banyak disukai adalah perlakuan Perbandingan akan tingkat kesukaan
A2B3 sebesar 3.34 (kulit buah matang terhadap aroma dapat dilihat diagram 6.
dengan gula 700 g), dan perlakuan yang
paling sedikit disukai panelis adalah
3.5
2.5
2
angka penilian
1.5
0.5
0
A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3
Dari rata-rata hasil pengujian secara Jadi perlakuan yang terbaik pada
organoleptik dapat diketahui bahwa tingkat pengolahan sirup kulit buah nanas adalah
kematangan buah (faktor A) tidak menggunakan kulit buah matang dengan
mempengaruhi kekantalan sirup kulit buah penambahan gula sebesar 700g.
nenas yang dihasilkan tetapi penambahan
gula (faktor B) mempengaruhi kekentalan B.SARAN
sirup. Kejernihan sirup kulit buah nenas ini
Tingkat kesukaan panelis terhadap dipengaruhi endapan sari kulit buah
sirup kulit buah nenas yang terbuat dari nenas, semakin banyak endapannya
kulit buah nenas matang (A2) lebih disukai maka semakin rendah kualitas dari sirup
dibandingkan dengan sirup yang terbuat tersebut. Untuk itu disarankan dalam
dari buah nenas mengkal (A1). proses pemisahan sari kulit buah dengan
Untuk faktor penambahan gula disini ampas diupayakan menggunakan kain
berpengaruh nyata ini dapat dilihat dari saring.
data dan range penilian panelis dimana Usaha pembuatan sirup kulit buah nenas
perlakukan penambahan gula baik itu B1 ini dapat diusahakan karena murah dari
2.833, B2 3.033 dan B3 3.160. Dimana segi bahan baku dan mudah dalam
perlakuan B1 rata-rata penilian lebih pengolahannya.
rendah dibandingkan perlakuan B2 dan B3
lebih tinggi rata-rata penilian kesukaan
panelis. Ini dikarenakan semakin banyak DAFTAR PUSTAKA
pemberian gula pada pembuatan sirup ini
maka semakin tinggi juga tingkat Badan Pusat Statistik Provinsi
kekentalan yang dihasilkan. Penelitian ini Kalimantan Timur. 2015. Potensi
memperkuat kesimpulan Lutony, (1993) Nanas Di Kalimantan Timur.
yang menyatakan gula berfungsi sebagai www.regionalinvestment.bkpm.go.i
pemanis, menyempurnakan rasa asam, d (30 Maret 2016)
citarasa lain, dan juga memberikan rasa Direktorat Gizi Depkes R.I. 1981.
berisi karena memperbaiki kekentalan. Kandungan Gizi Dalam Buah
Nenas. Jakarta
III. KESIMPULAN Hadiati S, Putu Indriani N. 2008.
Petunjuk Teknis Budidaya Nenas,
Hasil penelitian menunjukan sirup kulit Badan Penelitian dan
buah nanas mempunyai kandungan Pengembangan Pertanian.
vitamin C sirup kulit buah nenas yang Sumatera Barat.
terbaik didapat dari perlakuan A2B3 (kulit Rukmana Rahmat. 1996. Nenas,
buah matang dengan gula 700g) sebesar Budidaya dan Pascapanen.
3.271.. Warna sirup kulit buah nenas yang Kanisius, Yogyakarta.
terbaik didapat dari perlakukan A2B3 (kulit Sudarmadji, S., Bambang Haryono,
buah matang dengan gula 700g) sebesar Suhardi. 1984. Analisa Bahan
3.54. Rasa sirup kulit buah nenas yang Makanan dan Pertanian. Penerbit
terbaik didapat dari perlakukan A2B3 (kulit Liberty. Yogyakarta.
buah matang dengan gula 700g) sebesar Wijana, dkk. 1991. Budidaya dan Pasca
3.43. Aroma sirup kulit buah nenas yang Panen Buah Nenas. Penebar
terbaik didapat dari perlakukan A2B2 (kulit Swadaya, Jakarta.
buah masak dengan gula 500g) sebesar
3.23.. Kejernihan sirup kulit buah nenas
yang baik didapat dari perlakukan A2B3
(kulit buah masak dengan gula 700g)
sebesar 3.39.. Kekentalan sirup kulit buah
nenas yang terbaik didapat dari
perlakukan A2B3 (kulit buah masak dengan
gula 700g) sebesar 3.34.
Buletin Loupe, Vol 13 No. 01 April 2016 32
Khusnul Khotimah