Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

EVALUASI MUTU DENDENG BANDENG DENGAN MENGGUNAKAN JENIS


GULA MERAH YANG BERBEDA
oleh
Nunung Nurjanah *
ABSTRACT
Bandeng merupakan jenis ikan yang banyak digemari dan melimpah pada saat musi
panen di Lamongan. Usaha pengolahan bandeng menjadi dendeng bandeng diharapkan
dapat menjadikan bandeng lebih awet dan dapat dimanafaatkan pada saat tidak musin
dan dapat dijadikan komoditas yang menjadi ciri khas daerah Lamongan. Penelitian ini
bertujuan untuk meneliti penggunaan jenis gula merah yang berbeda terhadap mutu fisik
dan organoleptik dendeng bandeng.Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan satu
faktor yaitu penggunaan gula dan 3 level yaitu gula kelapa, guka aren dan gula tebu.
Pengamatan dilakukan terhadap sifat fisik dan organoleptik (warna, rasa, aroma, tekstur
dan kadar air). Analisis data fisik menggunakan analisis sidik ragam dan BNT. Sifat
organoleptik diuji dengan uji hedonik yang dilanjutkan dengan perhitungan persentase
masing-masing kategori.Hasil uji sifat fisik menunjukkan bahwa kecerahan dendeng
bandeng tidak berbeda nyata. Kecenderungan warna merah bagian luar dendeng
bandeng berbeda nyata. Kecenderungan warna merah bagian dalam dendeng bandeng
berbeda sangat nyata. Kadar air tekstur dendeng bandeng berbeda sangat nyata. Hasil
uji hedonik menunjukkan bahwa dendeng bandeng yang menggunakan gula kelapa
banyak disuka dari sisi warna, rasa, dan aroma, sedangkan untuk tekstur dendeng
bandeng yang banyak disuka adalah dendeng bandeng yang menggunakan gula
tebu.Kesimpulan dari penelitian ini adalah dendeng bandeng yang menggunakan gula
kelapa hasilnya paling bagus dibanding dendeng bandeng yang menggunakan gula aren
dan gula tebu.Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah penggunaan gila
kelapa dalam pembuatan dendeng bandeng.

Kata Kunci: Evaluasi mutu, dendeng ragi, gula merah.


* Dosen Tata Boga Jurusan TI – FT UM

Bandeng merupakan ikan air payau Pembuatan dendeng dari daging ikan
yang banyak digemari karena rasanya belum banyak dilakukan. Pembuatan
yang gurih. (Suprapti,L, 2002). Pada dendeng dari ikan bandeng diharapkan
musim panen harga bandeng antara Rp dapat mengatasi melimpahnya bandeng di
4000 - Rp 600 / kg di Lamongan. Harga musim panen dan menjadikan dendeng
bandeng yang murah ini kurang bandeng sebagai produk ciri khas daerah
menguntungkan bagi produsen bandeng. Lamongan.
Bandeng selama ini diawetkan dengan
Pada prinsipnya proses pengolahan
cara diolah menjadi otak-otak bandeng
dendeng terdiri dari penyiapan daging,
atau bandeng presto. Cara pengawetan
perendaman dalam bumbu (curing) dan
ini banyak dilakukan di daerah Gresik dan
pengeringan. Daging yang akan diguna-
Semarang. Bahkan olahan bandeng ini
kan untuk dendeng biasanya dibentuk tipis
sudah menjadi produk yang merupakan
agar proses peresapan bumbu dan proses
ciri khas daerah tersebut.
pengeringannya berjalan cepat. Untuk
Dendeng adalah salah satu produk mendapatkan bentuk yang tipis, daging
awetan daging sapi secara tradisional disayat atau digiling.
yang mudah proses pembuatanya.

1107
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Proses curing berfungsi untuk kemungkinan mikroba hidup lebih sedikit,


meresapkan bumbu ke dalam daging dan karena sangat sedikit air yang dapat
menarik air sel daging keluar, sehingga dimanfaatkan oleh mikroba. Pengeringan
proses pengeringannya juga menjadi lebih dapat dilakukan dengan sinar matahari
baik. Pada proses curing dendeng ini, maupun dengan alat pengering.
bumbu yang banyak berperan adalah Pengeringan dendeng dengan alat
gula. Gula berfungsi memberikan rasa pengering dilakukan pada suhu antara
manis, menarik air sel keluar secara 60oC – 70oC
osmotis dan sebagai humektan. Fungsi
Gula yang digunakan dalam pem-
gula sebagai humektan merupakan inti
buatan dendeng adalah gula merah
dari pengawetan dendeng. Gula akan
(Hermanianto dkk, 1999). Gula merah ini
mengikat sisa air sel sehingga aw
memberikan cita rasa dan warna coklat
dendeng rendah, walaupun kadar airnya
yang khas pada dendeng. Di Indonesia
masih relatif tinggi. Kadar air
dikenal beberapa jenis gula merah yang
dendengmenurut SNI 10-2721-1992),
terbuat dari bahan yang berbeda. Gula
maksimal sebesar 40% (Deperindag
merah yang umum di pasaran adalah gula
Surabaya, 1993 di dalam Fachruddin,L.
merah dari tebu, dari kelapa dan dari aren.
1997 ). Tingginya kadar air ini akan
Perbedaan mutu ketiga gula ini seperti
memberikan tekstur yang plastis pada
pada tabel di bawah ini
dendeng, tetapi dengan aw yang rendah

Tabel 1. Perbedaan Mutu Gula merah Aren, Kelapa dan Tebu

Gula Aren Gula Kelapa Gula tebu

Sukrosa (%) 75 77 92

Gula reduksi (%) 6 12 4

Abu (%) 2 2 0,5

Pengotor (%) 1 1 0,01

Sumber : Deperindag Surabaya, 1993 di dalam Sasmita 2004

Menurut Direktorat Gizi Departemen Winarno (2000) kemanisan fruktosa 1.2


kesehatan RI (1992), kandungan protein kali kemanisan sukrosa.
dan lemak dalam gula merah tebu
Warna coklat gula merah disebabkan
berturut-turut adalah 0,4% dan 0,5%, pada
oleh adanya karamel dan adanya reaksi
gula kelapa kandungan proteinnya
maillard pada proses pembuatan gula
sebesar 3% dan kandungan lemaknya
merah. Reaksi Maillard adalah reaksi
sebesar 10%, sedangkan pada gula aren
antara gula reduksi dan asam amino pada
tidak mengandung protein maupun lemak.
proses pemanasan. Hasil reaksi ini
Perbedaan kandungan kimia ini adalah terbentuknya senyawa melanoidin
menyebabkan rasa dan warna gula merah yang berwarna coklat (Winarno, 2000).
juga berbeda. Menurut Ketaren (1986 ) Menurut deMan (2001), jenis gula
kandungan lemak menyebabkan rasa pereduksi dan jenis asam amino yang
gurih pada makanan. Gula reduksi yang berbeda menghasilkan warna dan flavor
banyak pada gula merah adalah glukosa yang berbeda.
dan fruktosa hasil invertasi sukrosa.
Penggunaan gula merah yang
Fruktosa mempunyai rasa yang lebih
berbeda dalam pembuatan dendeng ikan
manis daripada sukrosa. Menurut
bandeng diduga menghasilkan sifat
1108
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

dendeng ikan bandeng yang berbeda warna dendeng bagian luar dan bagian
pula. Penelitian ini dilakukan untuk dalam, kadar air dendeng dan tekstur
mengetahui jenis gula merah yang tepat dendeng ikan bandeng, sedangkan sifat
digunakan dalam pembuatan dendeng organoleptik yang diamati dengan uji
ikan bandeng Dalam penelitian ini akan hedonik meliputi rasa, aroma dan warna
ditetili tentang sifat fisik dan sifat dendeng ikan bandeng
organoleptik dendeng ikan bandeng yang
Pengamatan warna dilakukan dengan
yang menggunakan gula merah dari tebu,
alat colorimeter, pengamatan tekstur
gula merah dari kelapa dan gula merah
dilakukan dengan penetrometer dan kadar
dari aren.
air dihitung dengan metode oven. Panelis
yang melakukan uji hedonik adalah
panelis setengah terlatih sebanyak 15
METODE
orang. Teknik yang digunakan dalam uji
Rancangan penelitian yang digunakan hedonik adalah teknik skoring. Skor yang
adalah rancangan acak lengkap dengan diberikan untuk masing-masing sifat
satu faktor yaitu jenis gula merah yang adalah 1 – 5.
digunakan dalam pembuatan dendeng
Analisis data dilakukan dengan
ikan bandeng. Jenis gula yang digunakan
menggunakan sidik ragam, dan jika
yaitu: gula merah dari tebu, gula merah
terdapat perbedaan dilakukan uji DMRT .
dari kelapa dan gula merah dari aren.
Perhitungan persentasi dilakukan untuk
Pengamatan dilakukan terhadap sifat analisis data organoleptik. Prosedur
fisik dan organoleptik dendeng ikan penelitian seperti pada bagan berikut ini.
bandeng. Sifat fisik yang diamati meliputi:

Ikan
bandeng

Disiangi

Filleting

Dicuci & Ditiriskan

Bumbu Proses Gula + garam


dihaluskan Curing dilarutkan
(12 jam)

Dikeringkan
(65oC. 4,5
Uji Fisik:
jam)
- warna
- kadar air
Dendeng ikan bandeng - tekstur
Uji hedonik
mentah
- warna
- rasa
Digoreng
- aroma
(180oC, 3 menit)
- tekstur
Gambar 1. Prosedur Penelitian

1109
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

HASIL warna merah (a+) dan kecenderungan


warna kuning (b+). Hasil analisis sidik
Warna Bagian Luar Dendeng Bandeng
ragam terhadap komponen-komponen
Dalam analisa warna menggunakan warna ini untuk bagian luar dendeng
colorimeter, warna dibedakan menjadi bandeng seperti disajikan pada tabel
komponen kecerahan, kecenderungan berikut.

Tabel 2. Hasil Analisis Sidik Ragam Warna Bagian Luar Dendeng Bandeng

Sumber Keragaman db JK KT Fhit Ftab Ftab


5% 1%
Kecerahan
- Perlakuan 2 11,7 5,85 0,231 5,79 13,27
- galat 5 126,4 25,29
- Total 7 138,1
Kecenderungan
Warna Merah (a+)
-Perlakuan 2 6,61 3,30 7,15* 5,79 13,27
-Galat 5 2,31 0,46
-Total 7 8,92
Kecenderungan
warna kuning (b+)
-Perlakuan 2 28,69 14,34 0,85 5,79 13,27
-Galat 5 84,58 16,91
-Total 7 113,27
Keterangan: *berbeda nyata **berbeda sangat nyata
Hasil analisis sidik ragam terhadap warna (b+) tidak berbeda nyata. Uji lanjut
dendeng yang menggunakan jenis gula menggunakan BNT untuk mengetahui
merah yang berbeda menunjukkan bahwa perbedaan masing-masing perlakuan
kecerahan dendeng bagian luar tidak pada kecenderungan warna merah bagian
berbeda nyata. Kecenderungan warna luar dendeng bandeng disajikan pada
merah (a+) bagian luar berbeda nyata, tabel di bawah ini.
sedangkan kecenderungan warna kuning

Tabel 3. Hasil Analisis BNT Kecendrungan warna merah (a+)


Bagian Luar Dendeng Bandeng

G aren (12,9) G kelapa (12,35) G tebu (10,45)

G tebu (10,45) 2,45* 1,9* -

G kelapa (12,35) 0,55 -

G aren (12,9) -

Keterangan: * berbeda nyata BNT 5% =1,748


**berbeda sangat nyata BNT 1% = 2,741

1110
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Tabel 3 menunjukkan bahwa nyata dengan kecenderungan warna


kecenderungan warna merah bagian luar merah dendeng bandeng yang
dendeng bandeng yang menggunakan menggunakan gula aren.
gula tebu berbeda nyata dengan
Warna Dendeng Bagian Dalam
kecenderungan warna merah dendeng
bandeng yang menggunakan gula aren Hasil analisis sidik ragam terhadap warna
dan gula kelapa. Kecenderungan warna bagian dalam dendeng bandeng disajikan
merah bagian luar dendeng bandeng yang pada tabel di bawah ini.
menggunakan gula kelapa tidak berbeda
Tabel 4. Hasil Analisis Sidik Ragam Warna Bagian dalam Dendeng Bandeng

Sumber Keragaman db JK KT Fhit Ftab Ftab


5% 1%

Kecerahan

- Perlakuan 2 3,30 1,65 0,82 5,79 13,27

- galat 5 10,04 2,01

- Total 7 13,34

Kecenderungan
Warna Merah (a+)

-Perlakuan 2 16,74 8,37 246,1** 5,79 13,27

-Galat 5 0,17 0,03

-Total 7 16,91

Kecenderungan
warna kuning (b+)

-Perlakuan 2 0,96 0,48 8,89* 5,79 13,27

-Galat 5 0,27 0,05

-Total 7 1,23

Keterangan: *berbeda nyata **berbeda sangat nyata

Hasil sidik ragam warna dendeng bagian lanjut menggunakan BNT untuk
dalam menunjukkan bahwa kecerahan mengetahui perbedaan masing-masing
dendeng bagian dalam juga tidak berbeda perlakuan pada kecenderungan warna
nyata, kecenderungan warna merah (a+) merah dan kecenderungan warna kuning
berbeda sangat nyata dan kecenderungan bagian dalam dendeng bandeng disajikan
warna kuning (b+) berbeda nyata. Uji tabel 5 dan tabel 6.

Tabel 5. Hasil Analisis BNT Kecendrungan warna merah (a+)


Bagian Dalam Dendeng Bandeng

G aren (14) G kelapa (12,95) G tebu (10,05)

1111
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

G tebu (10,45) 3,95** 0,9** -

G kelapa (12,35) 1,05** -

G aren (12,9) -

Keterangan: * berbeda nyata BNT 5% =0,4746


**berbeda sangat nyata BNT 1% = 0,7443

Dari tabel 5 diketahui bahwa kecenderungan warna merah bagian dalam


dendeng bandeng berbeda sangat nyata untuk mesing-masing perlakuan.
Tabel 6. Hasil Analisis BNT Kecendrungan Warna Kuning (b+) Bagian Dalam
Dendeng Bandeng

G kelapa (15,8) G aren (14,95) G tebu (14,95)

G tebu (14,95) 0,85* 0 -

G aren (14,95) 0,85* -

G kelapa (15,8) -

*berbeda nyata BNT 5% =0,5977


**berbeda sangat nyata BNT 1% = 0,9374
Hasil analisis BNT menunjukkan bahwa tidaak berbeda dengan dendeng bandeng
kecenderungan warna kuning bagian yang menggunakan gula tebu.
dalam dendeng bandeng yang
Kadar Air Dendeng Bandeng
menggunakan gula kelapa berbeda nyata
dengan dendeng bandeng yang Hasil analisis sidik ragam kadar air
menggunakan gula aren. Sedangkan dendeng bandeng yang menggunakan
kecenderungan warna kuning pada jenis gula merah yang berbeda disajikan
dendeng yang menggunakan gula aren pada tabel 7.

Tabel 7. Hasil Analisis Sidik Ragam Kadar Air Dendeng Bandeng

Sumber Keragaman db JK KT Fhit Ftab Ftab


5% 1%
Perlakuan 2 47,31 23,65 59,5** 5,79 13,27
Galat 5 1,98 0,39
Total 7 49,29

Keterangan: *berbeda nyata **berbeda sangat nyata

Hasil analisis sidik ragam kadar air dendeng bandeng menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang sangat nyata antara dendeng bandeng yang menggunakan gula kelapa,
gula aren dan gula tebu. Uji lanjut menggunakan uji BNT seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Hasil Analisis BNT Kadar Air Dendeng Bandeng
1112
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

G kelapa (40,07) G aren (37,62) G tebu (33,28)


G tebu (33,28) 6,79** 4,345** -
G aren (37,62) 2,44** -
G kelapa (40,07) -

Keterangan: * berbeda nyata BNT 5% =0,5124


**berbeda sangat nyata BNT 1% = 0,8035
Tabel 8 menunjukkan bahwa dendeng bandeng yang menggunakan gula kelapa, gula
aren dan gula tebu masing-masing berbeda sangat nyata.
Tekstur Dendeng Bandeng
Hasil analisis tekstur dendeng bandeng menggunakan jenis gula merah yang berbeda
sepereti pada tabel berikut.

Tabel 9. Hasil Analisi Sidik Ragam Tekstur Dendeng Bandeng

Sumber d JK KT Fhit Ftab Ftab


Keragaman b
5% 1%

Perlakuan 2 0,0000093 0,4655 775,8** 5,79 13,27

Galat 5 0,0000003 0,0006

Total 7 0,00000933

Dari hasil analisis sidik ragam terhadap tekstur dendeng diketahui bahwa dendeng yang
menggunakan jenis gula merah yang berbeda mempunyai tekstur yang berbeda sangat
nyata. Analisis menggunakan uji BNT disajikan tabel di bawah ini.

Tabel 10. Hasil Analisis BNT Tekstur Dendeng Bandeng

G kelapa (0,006) G aren (0,0039) G tebu (0,0031)

G tebu (0,0031) 0,0029** 0,0008 -

G aren (0,0039) 0,0021* -

G kelapa (0,006) -

Keterangan: *berbeda nyata BNT 5% =0,0014


**berbeda sangat nyata BNT 1% = 0,0022

Dari hasil analisis BNT diketahui bahwa dan berbeda nyata dengan tekstur
tekstur dendeng bandeng yang dendeng bandeng yang menggunakan
menggunakan gula kelapa berbeda gula aren. Tekstur dendeng bandeng yang
sangat nyta dengan tekstur dendeng menggunakan gula aren tidak berbeda
bandeng yang menggunakan gula tebu

1113
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

nyata dengan tekstur dendeng bandeng Berdasarkan hasil uji hedonik terhadap
yang menggunakan gula tebu. rasa dendeng bandeng yang
menggunakan jenis gula merah yang
Kesukaan Rasa Dendeng Bandeng
berbeda didapatkan hasil seperti pada
tabel berikut

Tabel 11 Hasil Uji Hedonik Rasa Dendeng Bandeng Menggunakan jenis Gula Merah
Yang berbeda

Kriteria G kelapa G aren G tebu

Sangat menyukai 48,98% 11,11% 22,22%

Menyukai 35,56% 48,89% 20%

Cukup Menyukai 13,33% 28,89% 40%

Tidak menyukai 2,13% 6,67% 17,78%

Sangat tidak menyukai - 4,44% -

100% 100% 100%

Dari tabel 11 diketahui bahwa kriteria gunakan gula tebu (20%). Kriteria sangat
sangat menyukai rasa lebih banyak dipilih tidak menyukai rasa dendeng bandeng
oleh panelis untuk rasa dendeng bandeng hanya muncul pada dendeng bandeng
yang menggunakan gula kelapa (48,98%), yang menggunakan gula aren.
diikuti rasa dendeng bandeng yang
menggunakan gula tebu (22,22%)
kemudian rasa dendeng bandeng yang Kesukaan Warna Dendeng Bandeng
menggunakan gula aren (11,11%). Hasil uji hedonik warna dendeng bandeng
Persentase kriteria sangat menyukai yang yang menggunakan jenis guls merah yang
terbanyak dicapai rasa dendeng bandeng berbeda dapat dilihat pada tabel di bawah
yang menggunakan gula aren (48,89%), ini.
diikuti rasa dendeng bandeng yang
menggunakan gula kelapa (35,56%) dan
rasa dendeng bandeng yang meng-

Tabel 12. Hasil Uji Hedonik Warna Dendeng Bandeng Menggunakan Jenis Gula Merah
Yang Berbeda

Kriteria G kelapa G aren G tebu

Sangat menyukai 31,11% 6,67% 31,11%

Menyukai 35,56% 55,56% 31,11%

1114
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Cukup Menyukai 28,89% 37,78% 31,11%

Tidak menyukai 4,44% - 6,67%

Sangat tidak menyukai - - -

100% 100% 100%

Tabel 12 menunjukkan bahwa persentase warna dendeng bandeng gula kelapa


untuk kriteria sangat menyukai pada sebesar 4,44%, untuk warna dendeng
warna dendeng bandeng perlakuan gula bandeng gula tebu sebesar 6,67% , dan
kelapa sama dengan dendeng bandeng untuk warna dendeng bandeng gula aren
perlakuan gula tebu yaitu sebesar 0%, sedangkan kriteria sangat tidak
31,11%, sedangkan untuk gula aren menyukai tidak muncul untuk masing-
hanya sebesar 6,67%. Pada kriteria masing dendeng bandeng.
menyukai, persentase terbesar dicapai
dendeng bandeng perlakuan gula aren
(55,56%), diikuti dendeng bandeng Kesukaan Tekstur dendeng Bandeng
perlakuan gula kelapa (35,56%) dan Hasil uji hedonik terhadap tekstur
dendeng bandeng perlakuan gula tebu dendeng bandeng seperti disajikn tabel
(31,11%). Kriteria tidak menyukai untuk
berikut ini.

Tabel 13. Hasil Uji Hedonik Tekstur Dendeng Bandeng


Menggunakan jenis Gula merah Yang berbeda

Kriteria G kelapa G aren G tebu

Sangat menyukai 37,78% 8,89% 35,56%

Menyukai 26,67% 42,22% 33,33%

Cukup Menyukai 33,33% 46,67% 22,22%

Tidak menyukai 2,22% 2,22% 8,89%

Sangat tidak menyukai - - -

100% 100% 100%

Tabel 13 menunjukkan bahwa persentase kelapa yaitu 35,56%. Persentase kriteria


panelis yang sangat menyukai tekstur menyukai tekstur dendeng baneng yang
dendeng bandeng perlakuan gula kelapa terbesar dicapai perlakuan gula aren
sebesar 37,78 %, yang sangat menyukai (42,22 %) diikuti d perlakuan gula
tekstur dendeng bandeng perlakuan gula tebu(33,33%) dan gula kelapa ( 26,67%).
aren sebesar 8,89% dan yang sangat Prosentase kriteria yang tidak menyukai
menyukai tekstur dendeng bandeng tekstur dendeng bandeng gula kelapa dan
perlakuan gula tebu persentasenya yang gula aren adalah 2,22%, untuk dendeng
hampir sama dengan perlakuan gula bandeng gula tebu sebesar 8,89%.

1115
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Kriteria sangat tidak menyukai tidak Hasil uji hedonik terhadap aroma dendeng
muncul untuk ketiga dendeng bandeng bandeng yang menggunakan jenis gula
tersebut merah yang berbeda disajikan tabel di
bawah ini.

Kesukaan Aroma Dendeng Bandeng

Tabel 14. Hasil Uji Hedonik Aroma Dendeng Bandeng


Menggunakan jenis Gula merah Yang berbeda

Kriteria G kelapa G aren G tebu

Sangat menyukai 33,33% 8,89% 20%

Menyukai 48,89% 64,44% 37,79%

Cukup Menyukai 15,56% 26,67% 33,33%

Tidak menyukai 2,22% - 4,44%

Sangat tidak menyukai - - 4,44%

100% 100% 100%

Dari tabel 14 diketahui bahwa persentase antara dendeng yang menggunakan gula
sangat menyukai untuk aroma dendeng merah dari tebu, dari kelapa dan dari aren.
bandeng perlakuan gula kelapa sebesar Nilai kecenderungan warna merah yang
33,33%, untuk perlakuan gula aren terkecil dimiliki oleh dendeng bandeng
sebesar 8,89% dan untuk perlakuan gula yang menggunakan gula merah tebu
tebu sebesar 20%. Kriteria sangat diikuti dendeng bandeng yang meng-
menyukai aroma dendeng bandeng, gunakan gula kelapa dan gula aren.
persentase terbesar dicapai dendng Perbedaan nilai kecenderungan warna
bandeng perlakuan gula aren (64,44%) merah ini diduga karena warna coklat
diikuti dendeng bandeng perlakuan gula yang terbentuk akibat adanya karamel dan
kelapa (48,89) dan dendeng bandeng reaksi maillard yang berbeda pada
perlakuan gula tebu (37,79 %). Kriteria masing-masing jenis gula. Reaksi
sangat tidak menyukai aroma dendeng maillard terjadi karena gula reduksi
bandeng hanya muncul untuk dendeng bereaksi dengan asam amino. Kadar gula
bandeng perlakuan gula tebu. reduksi ketiga jenis gula merah tersebut
berbeda. Gula reduksi dalam gula tebu
sebanyak 4%, gula aren sebanyak 6%
PEMBAHASAN dan gula kelapa sebanyak 12%,
Warna coklat pada dendeng bandeng sedangkan kandungan protein gula tebu
dipengaruhi gula merah yang digunakan. sebesar 0,4%, gula aren 0% dan gula
kelapa sebesar 3%. Gula tebu
Warna coklat mengandung unsur warna
merah dan unsur warna kuning. Dari hasil mempunyai kandungan gula reduksi dan
uji fisik terhadap warna diketahui bahwa protein yang rendah, sehingga meng-
kecenderungan warna merah pada bagian hasilkan nilai kecenderungan wrna merah
yang kecil. Gula kelapa mempunyai
luar dan bagian dalam dendeng berbeda
kandungan gula reduksi dan kandungan
1116
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

protein yang tinggi, sehingga meng- Rasa dendeng bandeng yang banyak
hasilkan nilai kecenderungan warna disuka adalah rasa dendeng bandeng
coklat yang lebih tinggi. Sedangkan gula yang menggunakan gula kelapa. Hal ini
aren tidak mengandung protein, tetapi nilai deketahui dari persentase kriteria sangat
kecenderungan warna merah bagian luar menyukai maupun kriteia menyukai pada
dan bagian dalam dendeng bandeng yang rasa dendeng gula kelapa yang lebih
menggunakan gula aren tidak berbeda besar dibandingkan rasa dendeng gula
dengan nilai kecenderungan warna merah aren maupun dendeng gula tebu. Rasa
pada dendeng bandeng yang meng- dendeng bandeng gula kelapa yang lebih
gunakan gula kelapa. Hal ini diduga disuka diduga karena rasa dendeng ini
karena gula aren lebih banyak lebih gurih dibandeng dendeng gula aren
mengandung karamel. Karamel terbentuk maupun dendeng gula tebu. Rasa gurih
pada saat proses pembuatan gula merah. diakibatkan kandungan lemak pada gula
kelapa yang lebih tinggi daripada
Perendaman daging bandeng dalam gula
kandungan lemak pada gula aren maupun
merah dalam waktu yang lama pada saat
gula tebu.
pembuatan dendeng diduga mengakibat-
kan unsur warna kuning pada pada bagian Aroma yang banyak disuka adalah aroma
luar mempunyai konsentrasi yang sama, dendeng bandeng yang menggunakan
sehingga nilai kecenderungan warna gula kelapa. Hal ini diketahui dari
kuning pada bagian luar bandeng tidak persentase kriteria sangat menyukai serta
berbeda nyata. Pada bagian dalam jumlah persentase kriteria sangat
dendeng kecenderungan warna kuning menyukai dan kriteria menyukai pada
yang terbesar adalah nilai dari perlakuan aroma dendeng bandeng perlakuan gula
gula kelapa, sedangkan nilai untuk kelapa lebih besar dari pada dendeng
perlakuan gula tebu sam dengan nilai bandeng perlakuan gula aren maupun
untuk perlakuan gula aren. Hal ini diduga gula tebu. Aroma dendeng bandeng
karena kemampuan unsur warna dari ditimbulkan oleh senyawa-senyawa yang
warna coklat senyawa melanoidin (hasil mudah terhirup oleh hidung. Aroma
reaksi maillard) lebih cepat merembes dendeng bandeng perlakuan gula tkelapa
kedalam daging dibandingkan dengan lebih banyak disuka diduga karena aroma
unsur warna kuning dari warna coklat dendeng ini lebih harum akibat kandungan
karamel. Kandungan senyawa melanoidin lemak pada gula kelapa yang lebih besar
pada gula tebu diduga hampir sama dari pada kandungan lemak pada gula
dengan kandungan senyawa melanoidin aren maupun gula tebu. Adanya aroma
pada gula aren, karena kandungan protein karamel yang harum diduga juga menjadi
dan gula reduksinya sama-sama rendah. penyebab dendeng bandeng gula aren
lebih banyak disuka dibanding dendeng
Warna dendeng bandeng yang meng-
bandeng gula tebu.
gunakan gula kelapa lebih banyak disuka
daripada warna dendeng bandeng yang Gula berfungsi sebagai humektan pada
menggunakan gula aren dan gula tebu. dendeng bandeng. Kemampuan gula
Hal ini diketahui dari jumlah panelis yang mengikat air dipengaruhi oleh jumlah
sangat menyukai warna dendeng bandeng sukrosa dan senyawa lain yang ter-
perlakuan gula kelapa sebanyak 31,11%, kandung dalam gula merah. Gula reduksi
sedangkan panelis yang menyatakan suka mempunyai sifat yang lebih higroskopis
warna dendeng sebesar 35,56% jumlah dibanding sukrosa. Jumlah gula reduksi
kedua kriteria ini adalah 66,67%. yang lebih banyak pada gula kelapa
Perolehan jumlah kritria sangat menyukai diduga menyebabkan kandungan air pada
dan kriteria menyukai untuk warna dendeng bandeng perlakuan gula kelapa
dendeng bandeng perlakuan gula aren lebih tinggi daripada kadar air dendeng
sebesar 62,23% dan perlakuan gula tebu bandeng perlakuan gula aren dan
sebesar 62,22%. dendeng bandeng perlakuan gula tebu.

1117
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Tekstur dendeng bandeng gula kelapa 3. Kecenderungan warna kuning


lebih lunak dibanding tekstur dendeng dendeng bandeng bagian luar tidak
bandeng gula aren dan dendeng bandeng berbeda nyata, sedangkan
gula tebu. Hal ini diduga disebabkan oleh kecenderungan warna kuning dendeng
kadar air dendeng bandeng. Kadar air bandeng bagian dalam berbeda nyata.
yang lebih tinggi pada dendeng bandeng
4. Kadar air dendeng bandeng berbeda
gula kelapa mengakibatkan ikatan-ikatan
sangat nyata
serat daging lebih longgar, akibatnya
dendeng lebih tidak keras 5. Tekstur dendeng bandeng berbeda
sangat nyata
Tekstur dendeng yang banyak disukai
panelis adalah tekstur dendeng perlakuan 6. Dendeng bandeng yang menggunakan
gula tebu, diikuti tekstur dendeng per- gula kelapa lebih banyak disuka
lakuan gula kelapa dan tekstur dendeng panelis dilihat dari sisi warna, rasa,
perlakuan gula aren. Kesukaan tekstur ini aroma. Untuk tekstur, dendeng
tidak sejalan dengan nilai hasil uji bandeng yang menggunakan gula
penetrometer. Hal ini diduga karena tebu lebih banyak disuka panelis
panelis mengamati tekstur dendeng
dengan cara menyobek dendeng,
sedangkan nilai tekstur hasil penetrometer Saran
adalah nilai karena penekanan. Daging Saran yang dihasilkan dari penelitian ini
bandeng mengandung sedikit jaringan adalah penggunaan gula kelapa untuk
ikat, sehingga mudah untuk disobek. membuat dendeng bandeng agar
Jumlah persentase dengan kriteria sangat didapatkan warna, rasa, dan aroma yang
menyukai dan menyukai pada dendeng disuka.
bandeng ketiga perlakuan ini hampir sama
yaitu dendeng bandeng perlakuan gula
tebu 68,89%, dendeng bandeng perlakuan REFERENCE
gula kelapa 64,45% dan dendeng
bandeng perlakuan gula aren sebesar Afrianto & Liviawaty. 2005. Pengawetan
51,11%. Kesukaan dendeng bandeng dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta.
yang lebih rendah diduga karena gula Kanisius.
aren yang tidak mengandung lemak dan deMan, J.M. 2001. Kimia Makanan.
kadar sukrosa yang lebih rendah aripada Bandung. Institut Teknologi Bandung
gula tebu mengakibatkan tekstur yang
berbeda pada saat disentuh panelis. Fachriddin, L. 1997. Membuat Aneka
Dendeng. Yogyakarta. Kanisius
Hermanianto dkk, 1999. Penuntun
Kesimpulan Praktikum Te4knologi Pengolahan
Dari hasil penelitian tentang dendeng Pangan. Bogor. Tidak
bandeng yang menggunakan gula kelapa, diterbitkan. Program Studi Supervisor
gula aren dan gula tebu ini dapat ditarik Jaminan Mutu Pangan. Jurusan
beberapa kesimpulan yaitu : Teknologi Pangan
1. Kecerahan warna bagian luar dendeng dan Gizi. Fakultas. Teknologi Pertanian.
bandeng masing-masing perlakuan IPB
dan kecerahan warna bagian dalam
dendeng bandeng masing-masing Ketaren. 1986. Minyak dan Lemak
perlakuan tidak berbeda nyata. Pangan. Jakarta. Universitas
Indonesia Press
2. Kecenderungan warna merah bagian
luar dendeng bandeng berbeda nyata Sasmita, B. 2004. Pengaruh
sedangkan kecenderungan warna Penambahan Konsentrasi Gula
merah bagian dalam dendeng Kelapa dan Perbedaan Lama
bandeng berbeda sangat nyata
1118
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Waktu Putaran Spinner Terhadap Mutu Suprapti, L. 2002. Bandeng Asap.


Abon Ikan Lele Dumbo. Skripsi Tidak Yogyakarta. Kanisius
diterbitkan. Malang. Jurusan Hasil Winarno, F.G. 2000. Kimia Pangan dan
Perikanan Fakultas Perikanan Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
UNIBRAW. Utama

1119

Anda mungkin juga menyukai