Anda di halaman 1dari 13

Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol.

4 (2018) : 88 - 100 88

PEMANFAATAN SARI TEBU (Saccharum Oficinarum) DAN LAMA FERMENTASI


KACANG TUNGGAK TERHADAP KUALITAS KECAP MANIS KACANG TUNGGAK
(Vigna Unguiculata)

THE UTILIZATION OF CANE SARI (Saccharum oficinarum) AND FERMENTATION


OLD OF COWPEA TOWARDS THE QUALITY OF SOY SAUCE SWEET OF COWPEA
(Vigna unguiculata)

Ernasari1) Patang2) dan Kadirman3)


1Alumni Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian
2 dan 3 Dosen PTP FT UNM

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan konsentrasi sari


tebu dan lama fermentasi terhadap kualitas kecap manis kacang tunggak yang dihasilkan.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap pola
faktorial (faktorial RAL) yang terdiri dari dua faktor, yaitu konsentrasi sari tebu 3 perlakuan,
yaitu: 100 ml, 200 ml, dan 300 ml. dan lama fermentasi yaitu: 3 hari, 5 hari dan 7 hari.
Variabel penelitian yang diamati adalah kadar protein, viskositas dan kadar gula sukrosa.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis ragam. Hasil penelitian
menunjukkan perlakuan terbaik pada penambahan sari tebu untuk uji organoleptik (rasa,
warna dan aroma) dan analisis proksimat untuk viskositas dan kadar gula sukrosa pada
penambahan konsentrasi 300 ml, untuk kadar protein perlakuan terbaik pada penambahan
konsentrasi 100 ml. Sedangkan perlakuan terbaik pada lama fermentasi untuk uji
organoleptik meliputi (rasa, warna dan aroma) dan analisis proksimat seperti kadar protein,
viskositas dan kadar gula sukrosa dengan lama fermentasi 3 hari.
Kata Kunci : Sari Tebu, Fermentasi, Kecap Manis., Kacang Tunggak

ABSTRACT

The purpose of this study to determine the effect utilization of cane sari
concentration and fermentation long to the quality of cowpea sweet soy sauce that
produced. This research is an experimen research with a complete randomized design of
factorial pattern (factorial RAL) consisting of two factors, namely the of juice sugar cane
concentration 3 treatment, namely: 100 ml, 200 ml, and 300 ml. and fermentation long
that is : 3 days, 5 days and 7 days. Research variables observed were protein content,
viscosity and sucrose sugar content. The analytical technique used in this study is the of
analysis variety .The results showed the best treatment on the addition of cane sari for
organoleptic test (taste, color and aroma) and proximate analysis for viscosity and sugar
levels sucrose on addition of concentration 300 ml , for levels protein the best treatment on
addition concentration 100 ml. whereas The best treatments on fermentation long for
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 89

organoleptic test included (taste, color and aroma) and proximate analysis such as protein
content, viscosity and sucrose sugar content with 3 days fermentation long.
Keywords: Cane sari, Fermentation, Soy sauce Sweet, Cowpea

PENDAHULUAN sebagai bahan pemberi rasa,


berwarna coklat gelap dan berbau
Kacang tunggak (Vigna tajam adalah kecap, kebanyakan dalam
unguiculata) merupakan tanaman yang pembuatan kecap manis menambahkan
banyak dibudidayakan oleh masyarakat. gula, seperti gula kelapa atau gula tebu,
Tanaman kacang tunggak biasanya tetapi dalam pembuatan gula
tumbuh di dataran rendah. Tanaman ini membutuhkan waktu yang lama untuk
tahan terhadap kekeringan, sehingga menghasilkan gula yang berkualitas.
cocok dikembangkan pada lahan kering Banyaknya kendala yang dialamipetani
dibandingkan dengan jenis kacang- tebupada proses pengangkutan dari
kacangan lainnya (Rukmana dan kebun ke pabrikpengolahan gula
Yoesman, 2000). membuat kadar gula tebusetelah
Di Indonesia produksi kacang ditebang menjadi berkurang dan
tunggak cukup tinggi yaitu mencapai 1,5- waktuyang dibutuhkan kurang efisien
2 ton/ha tergantung varietas, lokasi, sehingga banyaktebu yang terbuang dan
musim tanam dan budidaya yang tidak diolah karenakendala tersebut.
diterapkan (Sayekti, dkk. 2012). Kacang Penelitian ini memberikan caraefisien
tunggak dapat menjadi alternatif pada petani untuk melakukan
bahan pangan lokal pengganti kacang penyimpanan tebu tersebut agar tidak
kedelai karena kandungan protein dari terjadikerugian. Faktor yang
kacang tunggak yang hampir sama mempengaruhi penurunan kualitas nira
dengan kacang kedelai, kandungan tebu adalah penundaangiling tebu
protein kacang kedelai antara 35-37% karena proses respirasi berjalan
(Balai Penelitian Kacang-kacangan dan danpenguraian sukrosa yang dapat
Umbi-umbian, 2008). Sedangkan mengakibatkanpenurunan kandungan
kandungan protein kacang tunggak gula, oleh karena itu peneliti
antara 18,3-35%, kacang tunggak juga memanfaatkan sari tebu dalam
kaya akan asam amino lisin, asam pembuatan kecap (Kuspratomo, dkk.
aspartat dan glutamate (Aditya , 2012). 2012).
Melihat potensi kacang tunggak yang Tebu dibudidayakan sebagai
cukup baik, perlu dikembangkan salah satu tanaman penghasil bahan
sebagai bahan baku olahan makanan, pemanis (sukrosa) yang tersimpan
salah satu makanan tradisional yang dalam batang tebu dan merupakan
banyak dipraktekkan di Indonesia adalah bahan penghasil gula kristal melalui
makanan dengan proses fermentasi. proses industri. Dalam batang tebu
Salah satu bahan penyedap hasil terkandung sukrosa berkisar 8–16%,
fermentasi yang sering digunakan
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 90

fiber serat berkisar 11–16%, air 69–76% berhubungan dengan perlakuan


dan padatan lainnya. Tebu mengalami fermentasi.
transpirasi yaitu penguapan air melalui Metode fermentasi dalam
daun, transpirasi berperan dalam pembuatan kecap terdiri dari dua
mempertahankan temperatur tanaman, tahapan fermentasi, yaitu fermentasi
dan laju pertumbuhan sejalan dengan padat dan fermentasi cair. Proses
banyaknya air yang dapat fermentasi padat atau biasa disebut
ditranspirasikan oleh tanaman tebu dengan istilah koji merupakan fermentasi
(Harsanto, 2011). dengan menggunakan starter (kapang)
Kecap merupakan salah satu yang dilakukan selama dua sampai
bahan makanan yang tidak asing empat hari, sedangkan proses
bagimasyarakat Indonesia, sebab hampir fermentasi cair atau moromi adalah
setiap rumah tangga menggunakannya. campuran antara koji dan larutan garam
Kecap manis mempunyai tekstur kental, dengan konsentrasi larutan garam
berwarana coklat kehitaman- tertentu (Haryoto, 2000). Dalam
hitaman,mudah diperoleh, dan memiliki penelitian terdahulu disebutkan bahwa
masa simpan yang relatif lama. Kecap semakin besar konsentrasi garam
manissebagai salah satu bumbu masak semakin kecil kadar protein yang
secara umum berfungsi sebagai diperoleh hal ini mungkin terjadi karena
penyedaprasa masakan seperti dalam terhambatnya aktivitas enzim pada
pembuatan masakan mie goreng, nasi konsentrasi larutan garam (Rony, 2008),
goreng,tumis, soto dan lain-lain. Kecap sedangkan Pengaruh lama fermentasi
manis juga merupakan salah satu produk bisa meningkatkan kadar protein pada
olahan kacang tunggak yang banyak kecap, sehingga perlu dilakukan
dikonsumsi oleh masyarakat di penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
Indonesia. Tidak hanya popular, tetapi pengaruh fermentasi terhadap sifat
kecap manis sangat bermanfaat bagi fisikokimia kecap.
kesehatan. Menurut (Suprapti, 2005), Penelitian ini akan mengkaji
kecap manis merupakan produk olahan tentang penambahan Sari tebu
yang teksturnya kental, berwarna coklat (Saccharum Ofiicinarum) dan lama
kehitaman, dan digunakan sebagai fermentasi terhadap kualitas kecap
penyedap makanan. Tingginya kadar manis kacang tunggak (vigna
gula dan viskositas yang tinggi pada Unguiculata) semoga penelitian ini bisa
kecap manis ini disebabkan adanya menjadi bermanfaat terhadap
penambahan gula dalam proses masyarakat tentang kecap yang
pembuatannya. Sebagian besar dari berbahan dasar kacang tunggak.
kecap di Indonesia menunjukkan adanya
perbedaan kandungan gula, kandungan TUJUAN PENELITIAN
asam, dan konsentrasi asam amino yang
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi Sari Tebu
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 91

(Saccharum Ofiicinarum) dan lama pengambilan sari tebu yaitu sebagai


fermentasi terhadap Kualitas Kecap berikut, Siapkan alat dan bahan yang
Manis kacang tunggak ( Vigna dibutuhkan kemudian Batang tebu yang
Unguiculata ). sudah diambil dikupas Kemudian batang
tebu dicuci hingga bersih Kemudian
METODE PENELITIAN dipotong beberapa bagian, lalu dipotong
kembali seperti potongan dadu.
Penelitian ini termasuk penelitian
Kemudian di blender sampai hancur
eksperimen dengan menggunakan
Kemudian dimasukkan kedalam kain
Rancangan Acak Lengkap pola faktorial,
saring, lalu diperas secara manula
yang terdiri dari 2 faktor. Faktor A adalah
Kemudian disaring kembali sampai tidak
konsentrasi sari tebu (100 ml, 200 ml
ada ampas yang ikut Kemudian disimpan
dan 300 ml) dan faktor B adalah lama
kedalam wadah botol.
fermentasi (3 hari, 5 hari dan 7 hari)
Adapun tahap pengolahan kecap
yang dilakukan sebanyak 3 perlakuan
manis yaitu: Kacang tunggak sebanyak 3
dan 3 kali ulangan.
kg yang kemudian di pisah menjadi 3
Penelitian dilaksanakan di
wadah setiap wadah berisi 1 kg kacang
Laboratorium Pendidikan Teknologi
tunggak, kemudian di cuci sampai bersih
Pertanian Fakultas Teknik Universitas
dan direndam selama 24 jam kemudian
Negeri Makassar untuk pembuatan
direbus 2 jam atau sampai kacang
kecap dan uji organoleptik sedangkan
tunggaknya lunak lalu di cuci kembali
Pengujian kadar protein, viskositas dan
dan ditiriskan sampai dingin setelah
kadar gula dilaksanakan di Laboratorium
dingin dilakukan fermentasi
Kimia Fakultas Peternakan Universitas
menggunakan ragi tempe dan air larutan
Hasanudin, pada bulan September 2017.
garam dosis yang digunakan yaitu 1 kg
Alat-alat yang digunakan dalam
kacang tunggak ditambahkan 3 g ragi
penelitian ini yaitu: Kompor, Wadah
tempe kedalam 4 liter air garam.
Penyimpanan (Toples Plastik 5 liter),
kemudian di simpan selama 5 minggu
Wadah fermentasi (loyang Plastik),
setelah itu dilakukan penyaringan
Wadah perebus (panci 2 liter), Tampan
sampai terpisah antara ampas dan
atau Loyang, Pengaduk kayu, Kain
filtratnya kemudian disimpan kedalam
saring ( 80 mesh ), Gelas ukur (500 ml),
wadah, kemudian filtrate tersebut
Plastik dan toples gelas , Pisau,
dimasak kembali dengan penambahan
sedangkan bahan yang digunakan yaitu
konsentrasi sari tebu yang berbeda dan
Kacang tunggak (Vigna unguiculata),
penambahan rempah seperti gula
Sari tebu , Gula merah/Gula aren,
merah, bawang putih, serai, daun salam,
Lengkuas, pekak, Bawang putih, Ragi
pekak,dan lenkuas. Kemudian dimasak
tempe, Serei, Daun jeruk, Daun salam.
selama 2 jam lalu disaring kembali
Penelitian ini terbagi atas dua
sehingga menghasilkan kecap.
tahap yaitu: pengambilan sari tebu dan
pengolahan kecap manis. Tahap
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 92

HASIL DAN PEMBAHASAN dari makanan yang akan mempengaruhi


Uji Organoleptik konsumen sebelum menikmati makanan,
aroma yang disebarkan oleh makanan
Aroma merupakan daya tarik yang sangat kuat
Aroma (bau) adalah esensi lain dan mampu merangsang indera
diharapkan seseorang dari sensasi rasa penciuman sehingga membangkitan
makanan, terutama aroma yang selera. Hasil tingkat kesukaan panelis
dipersepsikan sebagai makanan tertentu terhadap aroma kecap manis dapat
yang sudah dikenal memiliki sensasi dilihat pada Gambar 1.
menyenangkan. Aroma adalah reaksi
12,00 3,59 3,68 3,51
terhadap Aroma kecap yang

10,00
Nilai rata-rata panelis

3,44 3,47
dihasilkan (%)

8,00 3,33
6,00 300 ml
3,15 3,27 3,08 200 ml
4,00
100 ml
2,00
0,00
3 hari 5 hari 7 hari
Lama Fermentasi
Gambar 1.
Hasil Uji Organoleptik Terhadap Aroma Kecap Manis Kacang Tunggak

Hasil uji organoleptik aroma senyawa yang menyebabkan kecap


kecap tertinggi diperoleh pada berbau khas belum terlalu menyengat.
penambahan konsentrasi sari tebu 300 Sedangkan lama fermentasi yang tidak
ml, aroma yang dihasilkan yaitu aroma disukai panelis terdapat pada lama
khas kecap hal ini disebabkan karena fermentasi 7 hari dengan aroma kecap
penambahan jumlah sari tebu dan yang terlalu menyengat , karena semakin
penambahan rempah-rempah yang lama fermentasi maka jenis-jenis bakteri
merubah aroma, dalam sari tebu dan khamir yang akan menghasilkan
mengandung gula sehingga apabila senyawa-senyawa yang menyebabkan
mengalami pemanasan maka gula akan kecap berbau khas. Lamanya proses
tergelatinisasi. fermnetasi mempengaruhi aroma khas
Lama fermentasi yang disukai pada kecap. Aroma pada kecap ini juga
panelis terdapat pada lama fermentasi 3 di pengaruhi oleh adanya penambahan
hari dengan aroma kecap yang tidak rempah-rempah.
menyengat karena tahap fermentasi Rasa
yang cepat masih sedikit bakteri dan
khamir yang tumbuh sehingga senyawa-
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 93

Rasa merupakan tanggapan dapat diketahui nilai rata-rata yang


atas adanya rangsangan kimiawi yang diambil dari 25 orang panelis untuk
sampai di indera pengecap lidah, kategori rasa kecap manis kacang
khususnya jenis rasa dasar yaitu manis, tunggak dapat dilihat (Gambar 2).
asin, asam, dan pahit (Meilgaard dkk.
2000). Berdasarkan data yang diperoleh,
12,00 3,85 3,77
3,67
Nilai rata-rata panelis terhadap
Rasa kecap yang dihasilkan (%)

10,00

8,00 3,63 3,53


3,51
300 ml
6,00
2,97 3,44 3,31 200 ml
4,00
100 ml
2,00

0,00
3 hari 5 hari 7 hari
Lama Fermentasi
Gambar 2.
Hasil Uji Organoleptik Terhadap Rasa Kecap Manis Kacang Tunggak

Hasil uji organolpetik Lama fermentasi paling disukai


menunjukkan perlakuan tertinggi panelis terdapat pada lama fermentasi 5
terdapat pada penambahan konsentrasi hari dengan rasa khas kecap karena
sari tebu 300 ml dengan rasa kecap pada proses ini kapang akan
yang manis hal ini disebabkan sukrosa mengeluarkan enzim yang memecah
yang terkandung dalam sari tebu akan substrat menjadi senyawa terlarut
dirombak oleh bakteri sehingga sedangkan kadar senyawa terlarut
membuat rasa sari tebu lebih manis. Sari tersebut menentukan rasa kecap
tebu berbentuk suspensi berwarna gelap (Rahayu dan Sudarmadji,2005). Menurut
dan mengandung gula dengan jumlah Judoamidjojodkk (1989) Fermentasi
udara yang membentuk buih di moromi pada pembuatan kecap
permukaannya (Honing,1998). mempengaruhi rasa, pada fermentasi
Sedangkan perlakuan terendah terdapat moromi diharapkan akanmenghasilkan
pada penambahan konsentrasi sari tebu asam amino, peptida dan asam organik
100 ml dengan rasa kurang manis hal ini yang berperan dalam memperkaya flavor
sebabkan karena sari tebu yang sedikit dan aroma. Sedangkan lama fermentasi
sehingga kandungan gula dari sari tebu 3 hari adalah perlakuan tidak sukai oleh
juga sedikit yang mengakibatkan rasa panelis karena fermentasi terlalu cepat
kecap kurang manis. maka enzim yang dihasilkan oleh kapang
akan berkurang dan komponen-
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 94

komponen pembentuk cita rasa pada Warna merupakan indikator uji


kecap tidak terbentuk. Sedangkan organoleptik yang cukup penting karna
apabila fermentasi kapang berlangsung warna adalah parameter yang diamati
terlalu lama, maka akan terjadi sporulasi secara langsung melalui indra
dan kapang akan terbentuk amoniak penglihatan. Warna yang menarik akan
yang berlebihan sehingga akan meningkatkan tingkat penerimaan atau
menghasilkan kecap yang kurang enak nilai suatu bahan pangan. Berdasarkan
dan berbau busuk, (Rahayu dan data yang diperoleh, dapat diketahui nilai
Sudarmadji, 2005). rata-rata yang diambil dari 25 orang
Warna panelis untuk kategori warna kecap
manis kacang tunggak dapat dilihat
(Gambar 3).

12,00 3,72
3,64
Nilai rata-rata panelis terhadap

3,56
Warna kecap yang dihasilkan

10,00

8,00 3,63 3,53


3,35
6,00 300 ml
(%)

3,25 2,97 200 ml


4,00 2,52
100 ml
2,00

0,00
3 hari 5 hari 7 hari
Lama Fermentasi
Gambar 3
Hasil Uji Organoleptik Terhadap Warna Kecap Manis Kacang Tunggak

Hasil uji organoleptik caramel yang merupakan sifat spesifik


menunjukkan perlakuan tertinggi yakni kecap tradisional yaitu coklat kehitaman
pada perlakuan penambahan (Husaini, 2000). Sedangkan pada
konsentrasi sari tebu 300 ml panelis penambahan konsentrasi sari tebu 100
lebih banyak yang meyukai karna warna ml panelis kurang menyukai karena
yang dihasilkan berwarna hitam coklat warna yang dihasilkan yaitu warna
kehitaman, hal ini disebabkan reaksi kecoklatan, hal ini disebabkan warna sari
antara asam amino dan gula sebagai tebu yang keruh sehingga warna kecap
hasil dari aktifitas enzim amylase dalam menjadi kecoklatan. Semakin tinggi
menghidrolisis, dimana pada akhirnya jumlah sari tebu yang ditambahkan maka
reaksi ini menyebabakan pencoklatan sehingga warna kecap akan semakin
dan mempengaruhi warna, penambahan berwarna coklat kehitaman.
gula merah menyebabkan warna coklat
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 95

Lama fermentasi 5 hari panelis


lebih banyak menyukai karena kecap
yang dihasilkan warna coklat kehitaman,
hal ini disebabkan Reaksi Maillard yang
merupakan rekasi yang terjadi antara Hasil Uji Proksimat
gugus amino dari suatu amino bebas, Kadar Protein
residu rantai peptide atau protein dengan
gugus karbonil dari suatu karbohidrat Protein merupakan suatu zat
apabila keduanya dipanaskan atau makanan yang amat penting bagi tubuh,
disimpan pada waktu yang lama karena zat ini berfungsi sebagai zat
(Yokotsuka dan Sasaki,1998). pembangun dan pengatur. Protein
Perubahan warna juga disebabkan adalah sumber asam amino yang
reaksi antara asam amino dan gula mengandung unsur-unsur C,H,O, dan N
sebagai hasil dari aktifitas enzim yang tidak memiliki jenis protein logam
amylase dalam menghidrolisis seperti besi dan tembaga.Sebagai zat
karbohidrat pada akhirnya reaksi ini pembangun.Protein merupakan bahan
menyebabkan pencoklatan (Husaini, pembangun jaringan–jaringan baru yang
2000). selalu terjadi dalam tubuh (Winarno,
1995)

5,00 1,45
4,50
Kecap Manis yang dihasilkan (%)

1,15
Nilai rata-rata Kadar protein

4,00
1,52 0,93
3,50
3,00 1,25
2,50 1,00 300 ml
2,00 1,61
1,35 200 ml
1,50 1,10
100 ml
1,00
0,50
0,00
3 hari 5 hari 7 hari
Lama Fermentasi
Gambar 4
Kadar Protein Kecap Manis Kacang Tunggak

Hasil uji duncan menunjukkan penambahan konsentrasi sari tebu maka


perlakuan tertinggi pada konsentrasi sari semakin tinggi aktivitas enzim pada sari
tebu 100 ml dibandingkan dengan tebu sehingga jumlah protein yang
konsentrasi sari tebu 200 ml dan 300 ml, terpecahkan menjadi asam amino
hal ini disebabkan karena semakin tinggi
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 96

semakin banyak yang menyebabkan dapat melarutkan protein, sehingga


kadar protein menurun, (Ebine, 1979). garam mampu memecah ikatan molekul
Lama fermentasi kadar protein air dalam air dan dapat mengubah sifat
yang dihasilkan pada kecap yaitu alami protein (Zaitsev,dkk.
menurun terdapat pada lama fermentasi 1969).Penurunan protein juga
3 hari lebih tinggi dibandingkan dengan disebabkan oleh denaturasi protein yang
lama fermentasi 5 hari dan 7 hari, hal ini disebabkan oleh suhu pemanasan tinggi
disebabkan karena adanya jamur yang terjadi pada saat
Rhizopus oligosporus yang bersifat pemasakan.Pemanasan menyebabkan
proteolitik dan ini penting dalam protein terdenaturasi. Pada saat
pemecahan protein, Jamur ini akan pemasakan, panas akan menembus
mendegradasi protein selama fermentasi daging dan menurunkan sifat fungsional
menjadi dipeptida dan seterusnya protein. Pemanasan dapat merusak
menjadi senyawa NH3 atau N2 yang asam amino dimana ketahanan protein
hilang melalui penguapan (Hesseltine oleh panas sangat terkait dengan asam
dan Hwang, 1983). Semakin lama amino penyusun protein tersebut
fermentasi maka semakin lama sehingga hal ini yang menyebabkan
kesempatan jamur mendegradasi kadar protein menurun (Iksan dkk, 2016).
protein, sehingga protein yang Viskositas
terdegradasi semakin banyak dan
mengakibatkan protein kecap semakin Viskositas kecap manis dapat
menurun (Bolsen dkk, 2001).Selain itu dipengaruhi oleh bahan-bahan yang
penurunan kadar protein terjadi karena digunakan seperti gula dan air, selain itu
adanya proses fermentasi oleh garam juga dapat dipengaruhi oleh jumlah
yang ditambahkan pada proses padatan terlarut. Selain berfungsi
fermentasi mempunyai sifat higroskopis sebagai pemanis, gula juga berfungsi
dan mengabsorpsi air dari jaringan. sebagai pengental (Suprapti, 2005).
Garam merupakan elektrolit kuat yang

16,00
4,63
Nilai rata-rata Viskositas Kecap

14,00 4,51
4,37
manis yang dihasilkan (cp)

12,00
10,00 4,48 4,32 4,17
8,00 300 ml

6,00 4,23 4,02 200 ml


3,65
4,00 100 ml
2,00
0,00
3 hari 5 hari 7 hari
Lama Fermentasi
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 97

Gambar 5
Viskositas Kecap Manis Kacang Tunggak

Hasil uji duncan menunjukkan kandungan protein yang terdapat pada


perlakuan tertinggi pada konsentrasi sari kecap yang menurun sehingga viskositas
tebu 300 ml sedangkan perlakuan yang di hasilkan rendah. Menurut
terendah pada konsentrasi sari tebu 100 Pomeranz (1991) yang menyatakan
ml, hal ini terjadi karena adanya partikel bahwa konsentrasi protein
partikel atau padatan yang terdapat pada mempengaruhi besarnya nilai
sari tebu yang terus mengikat air viskositas.Karena dalam suatu protein
sehingga viskositas jadi meninggkat, jadi terdapat molekul-molekul yang
semakin tinggi penambahan maka terpecahkan sehingga terbentuk suatu
partkikel-partikel semakin banyak gel. Semakin lama fermentasi akan
mengikat air sehingga viskositas memberikan kesempatan yang lama
meninggkat. Menurut Tors (2006), pada enzim untuk memecah molekul
mengatakan bahwa nilai viskositas akan tersebut , sehingga gel yang dihasilkan
meningkat apabila partikel atau padatan semakin menurun. Sedangkan gel
yang ada dalam sari buah seperti serat tersebut yang akanmenjadikan viskositas
dan air yang tinggi, dan Sari tebu juga tinggi.
mengandung gula apabila mengalami Kadar Gula Sukrosa
pemanasan akan terjadi proses
karemelisai. Dan adanya penambahan Gula sebagai sukrosa diperoleh
gula merah yang menyebabkan dari nira tebu, bit gula, atau
terbentuknya gel karena gula dicampur aren.Meskipun demikian, terdapat
dengan air maka terjadinya pelelehan. sumber-sumber gula minor lainnya,
Perlakuan viskositas tertinggi seperti kelapa. Sumber pemanis lain,
pada lama fermentasi 3 hari namun pada seperti umbi dahlia, anggir, atau jagung,
lama fermentasi 5 hari viskositas juga menghasilkan semacam gula atau
mengalami penurunan begitupun dengan pemanis namun bukan tersusun dari
lama fermentasi 7 hari viskositas yang sukrosa (Dewi, 2012).
dihasilkan sangat rendah, karena
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 98

140,00 50,32 48,73 44,33

Sukrosa Kecap Manis yang


Nilai rata-rata Kadar Gula
120,00
100,00 43,78 42,50

dihasilkan (%)
40,44
80,00 300 ml
60,00 37,80 37,16 36,75 200 ml
40,00
100 ml
20,00
0,00
3 hari 5 hari 7 hari
Lama Fermentasi
Gambar 6
Kadar Gula Sukrosa Kecap Kacang Tunggak

Hasil uji duncan menunjukkan lama fermentasi, maka kadar total gula
perlakuan konsentrasi sari tebu 300 ml kecap manis semakin menurun
paling tertinggi dibandingkan dengan disebabkan karena aktivitas mikroba
konsentrasi sari tebu 100 ml dan 200 ml, yang memanfaatkan gula sebagai
karena Sari tebu memiliki kandungan sumber energi selama fermentasi.
sukrosa sebesar 11 –19%, penambahan Penelitian terdahulu menyatakan tahap
gula saat proses pemasakan filtrat fermentasi melibatkan pemecahan gula
moromi menjadi kecap manis menjadi senyawa asam laktat oleh
(Primahandana dan Hendroko, 2008). bakteri asam laktat serta menjadi alkohol
Jumlah gula yang ditambahkan untuk dan CO2 oleh Sacharomyces rouxii,
pembuatan kecap manis juga akan Zygosacharomyces, maupun Hansenula.
mempengaruhi kadar total gula. Semakin Kapang dan bakteri fermentasi
banyak gula yang ditambahkan, kadar menghasilkan enzim amilase dan
total gula juga semakin tinggi invertase untuk menghidrolisis gula,
(Santoso,1994).Selain itu pemasakan sehingga kadar total gula pada akhir
mampu membantu penguraian gula, produksi akan berkurang
Dimana panas yang terdapat pada saat (Santoso,1994).
pemasakan mampu membantu proses
metabolisme yang menguraikan gula KESIMPULAN
yang terkandung pada air tebu (Elvis
Perlakuan konsentrasi sari tebu
dkk, 2016).
memberikan pengaruh kualitas kecap
Lama fermentasi 3 hari adalah
manis kacang tunggak yang dihasilkan
perlakuan tertinggi tetapi pada lama
dengan perlakuan terbaik yaitu untuk uji
fermentasi 5 hari kadar gula mengalami
organoleptik yang meliputi rasa, warna
penurunan begitupun dengan lama
dan aroma dengan penambahan
fermnetasi 7 hari adalah perlakuan
konsentrasi 300 ml. sedangkan
terendah, hal ini terjadi karena Semakin
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 99

perlakuan terbaik untuk analisis Ebine, 1979.Protein Beveroges A


proksimat untuk viskositas dan kadar Healhty Alternative. Dalam
gula sukrosa dengan penambahan seminar nasional teknologi 2007
konsentrasi 300 ml untuk kadar protein (SNT 2007).
konsentrasi 100 ml, sedangkan
Perlakuan lama fermentasi terhadap Eriyana Elvis, Husain Syam dan
kualitas kecap mais kacang tunggak Jamaluddin.2016. Mutu Dodol
yang dihasilkan dengan perlakuan Pisang berdasarkan subsitusi
terbaik yaitu untuk uji organoleptik yang berbgai Jenis Pisang (Musa
meliputi (rasa, warna dan aroma) dan paradisiaca).Makassar
analisis proksimat untuk kadar Skripsi.Universitas Negeri
protein,viskositas dan kadar gula Makassar.
sukrosa dengan lama fermentasi 3 hari.
Harsanto, U. 2011. PSMI Training Modul
DAFTAR PUSTAKA 2011.PT Pemuka Sakti Manis
Indah Plantation
Aditya Susanto Hadiputra. 2012. Departemen.Pakuan Ratu-Way
Pembuatan kecap asin kacang Kanan. Bandar Lampung.
tunggak (Vigna unguiculata)
dengan kajian waktu fermentasi Haryoto. 2000. Teknologi Tepat Guna.
dan konsentrasi. Jurusan Kanisius.Yogyakarta.
Teknologi Industri Pertanian –
Hesseltine, C.W. dan Hwa, L. Wang.
Fakultas Teknologi Pertanian –
1983. Oriental Fermented Foods
Universitas Brawijaya.Malang.
From
BalaiPenelitian Kacang-kacangan Soybeans.http://ddr.nal.usda.gov/
danUmbi-umbian. 2008. Deskripsi bitstream/10113/31604/1/CAIN/70
Varietas Unggul Kacang-kacangan 9020182.pdf.Diaksestanggal15/12
dan Umbi-umbian. Balitkabi, /2017.
Malang.
Honing, P. 1998.Principles of Sugar
Bolsen, K., B. Brent danR.V. Pope. 2001. Technology Vol. 1.Applied Science
The Ensilling Process. Department Pubi, London.
of Animal Science and Industry.
Husaini.2000. Optimasi Pendayagunaan
Manhattan.
Komoditas Pangan yang Kurang
Dewi. 2012.Penentuan Indeks bias dari Termanfaatkan.Loka karya
konsentrasi sukrosa pada Pengembangan Pangan Alternatif,
berbagai sari buah. Universitas KMRT, HKTI & BPPT. Jakarta
Diponegoro. Semarang.
Iksan Muhammad, Muhsin dan Patang.
2016. Pengaruh Variasi Suhu
Ernasari, Et al/ Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 88 - 100 100

Pengering terhadap Mutu Kecap Ikan Lele. Jurnal Teknik


Dendeng Ikan lele dumbo (Clarias Kimia 2(2):127-125.
gariepinus).Makassar
Skripsi.Universitas Negeri Santoso, H, B. 1994. Kecap dan Tauco
Makassar. Kedelai.Kanisius. Yogyakarta

Judoamidjojo, R., M.Gumbira Said, E. Pomeranz, Y. 1991. Food Analysis.The


dan Hartoto, L. 1989.Biokonversi. Avi Publishing Company, Inc.
Pusat Antar Universitas Westport.
Bioteknologi IPB, Bogor.
Sayekti, R., S.Djoko, P., dan Toekidjo.
Kuspratomo, A.D., Burhan, dan M. 2012. Karakterisasi Delapan
Fakhry. 2012. Pengaruh Varietas Aksesi Kacang Tunggak (Vigna
Tebu, Potongandan Penundaan unguiculata L.Walp) Asal Daerah
Giling Terhadap NiraTebu. Istimewa Yogyakarta.Jurnal
Agrointek.Vol. 6.No. 2. Penelitian Vol 1 No.1, 2012.

Meilgaard, M., Civille G.V., dan Carr B.T. Suprapti.2005.Kecap Air Kelapa.
2000.Sensory Evaluation Kanisius: Yogyakarta
Techniques. Boca Raton, Florida:
Tors. 2006.” Effects of velocity-slip and
CRC Press
viscosity variation”. Jakarta
Pomeranz. 1991. Analisis Viskositas.
Winarno, F. G. 1995. Kimia Pangan dan
Jakarta.
Gizi. PT. Gramedia Pustaka
Primahandana, R dan Hendroko, Utama.
2008.Kadar gula Energi Hijau.
Yokotsuka, T. dan M, sasaki. 1998.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Microbiology of Fermented Foods
Rahayu K dan Sudarmadji S. Volume 1. Elsevier Applied
2005.Mikrobiologi Pangan. Science Publisher. New York
Yogyakarta: PAU Pangan dan
Zaitsev V., Kizevetter I., Lagunov L.,
Gizi. Universitas Gadjah Mada.
Makarova T., Minder L., dan
Rukmana, R dan Yoesman. 2000. Podsevalov V. 1969.Fish Curing
Kacang Tunggak, Budidaya dan and Processing. Mir Publisher.
Prospek Usaha Tani. Yogyakarta: Moscow.
Kanisius

Rony, K. 2008. Pengaruh Konsentrasi


Larutan Garam dan Waktu
Fermentasi Terhadap Kualitas

Anda mungkin juga menyukai