SITI AISYAH
NIM : 942016059
Proposal ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir untuk diajukan
ke Sidang Seminar Proposal
Disusun oleh :
SITI AISYAH
NIM. 942016059
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
i
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
SITI AISYAH
NIM : 942016059
PROGRAM STUDI TATA BOGA
Menyetujui,
Penguji
Farida M.Pd.
NIK. 2011.90.024
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas segala nikmat dan kemudahan yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini sebagai syarat awal untuk menuju
penulisan Tugas Akhir guna memperoleh gelar Ahli Madya pada program
Diploma Tiga Program Studi Tata Boga. Adapun Judul dari Proposal Tugas Akhir
yang penulis susun adalah: ”PENAMBAHAN BUBUK BIJI CEMPEDAK
(ARTOCARPUS INTEGER) PADA PEMBUATAN DONAT”
iii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
iii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Cempedak Lokal ............................................................................... 6
Gambar 2.2 Cempedak Malaysia .......................................................................... 7
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir............................................................................ 25
Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian Pendahuluan ............................................... 37
Gambar 3.2 Alur Proses Penelitian Lanjutan ...................................................... 38
iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Zat Gizi Buah Cempedak ....................................................................... 8
Tabel 2.2 Daftar Kandungan Gizi Biji Cempedak ................................................. 8
Tabel 2.3 Resep Donat ......................................................................................... 16
Tabel 3.1 Skala Penilaian Uji Hedonik ............................................................... 31
Tabel 3.2 Skala Penilaian Uji Mutu Hedonik ..................................................... 33
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Oleh karena itu penulis tertarik mengolah tepung biji cempedak dalam
pengolahan donat di karenakan belum pernah ada yang mengolah sebelumnya
nya sehingga dengan kombinasi dari tepung biji cempedak akan menambah
varisi dalam olahan donat.
Donat adalah roti goreng berbentuk cincin yang memiliki lubang di
tengahnya yang biasa dikenal di masyarakat Indonesia sejak tahun 1968.
Selain mudah dikonsumsi di mana saja, mengkonsumsi donat juga sudah
menjadi gaya hidup masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi dan
permintaan masyarakat, jenis, variasi, dan pembuatan donat semakin
berkembang (Levi, 2009)
Berdasarkan paparan diatas maka penulis berinovasi untuk membuat suatu
produk yaitu “Penambahan Tepung Biji Cempedak (Arthocarpus
Chempeden Sperg.,) dalam Pembuatan Donat”, Pembuatan kue donat dari
tepung biji cempedak merupakan salah satu inovasi baru dalam memanfaatkan
tepung biji cempedak agar memiliki nilai lebih dimata masyarakat, menambah
ragam jenis kue donat yang sudah ada. Selain itu pembuatan tepung biji
cempedak ini terhitung cukup hemat karena terbuat dari bahan limbah yang
murah dan juga mudah di dapatkan.
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Cempedak
a. Pengertian Cempedak
Cempedak merupakan tanaman buah-buahan dari family
Moracae dan bernama latin Artocarpus Integer. Memiliki bentuk
seperti nangka dan memiliki aroma tajam. Tanaman ini berasal dari
Semenanjung Malaya. Di Kalimantan sendiri buah ini juga sering
disebut tiwadak dalam bahasa tradisional Banjar. Hampir semua
bagian buah ini bisa diolah termasuk biji buah cempedak, biji buah
cempedak memiliki kandungan karbohidrat dan juga protein.
Kebanyakan masyarakat lokal mengolah bijinya hanya dengan
merebusnya lalu disajikan dengan gula aren yang sudah dilarutkan
dengan air (Sunarjono, 2008).
b. Jenis-Jenis Cempedak
Buah cempedak terbagi menjadi dua kelompok yaitu buah
cempedak biasa, dan buah cempedak Malaysia (Indiarta : 2007).
1) Buah Cempedak (Artocapus integer) Biasa
Cempedak jenis ini banyak ditemukan di Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Buahnya lonjong
silindris, panjangnya 20-35 cm dan lebar 10-15 cm, berat 3-4
kg, berwarna kuning gading atau cokelat tanah, dan aromanya
wangi. Daging buah lunak dan mudah hancur, berwarna kuning
emas kemerahan dan rasanya manis. Produksinya mencapai 60
buah pada satu pohon pertahun (Indiarta, 2007)
5
6
2) Cempedak Malaysia
Buah ini merupakan perpaduan antara buah nangka dan
cempedak. Bentuk buahnya mirip nangka, bulat lonjong
dengan duri besar dan tumpul, warna kulitnya hijau. Warna
daging buah kuning kemerahan dan rasanya manis. Memiliki
aroma khas, yang merupakan gabungan antara cempedak dan
nangka. Biji buahnya agak bulat dan ukurannya sekitar dua kali
lebih besar dari biji cempedak biasa. Ukurannya buahnya juga
dua kali lebih besar dari cempedak biasa, berat perbuahnya bisa
mencapai sekitar 8 kg (Indiarta, 2007)
7
3. Donat
a. Pengertian Donat
Donat merupakan suatu makanan seperti roti yang
berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya dan proses akhir
pengolahan dengan cara di goreng. Tingkat pengembangan
merupakan suatu kemampuan donat dalam mengalami
pertambahan ukuran sebelum dan sesudah proses penggorengan. 5
tingkat pengembangan pada pembuatan donat selain dipengaruhi
dengan ragi, tingkat pengembangan dipengaruhi dengan adanya
gluten dalam suatu adonan. Adonan yang mengandung gluten akan
mampu menahan gas hasil peragian,sehingga hasil yang diperoleh
berdaya kembang besar (Khotmasari, 2013).
Berdasarnkan pendapat di atas donat adalah kue kecil yang
identik dengan bentuk bulat dan ada lubang di tengahnya yang
biasa pengolahannya dengan cara di goreng, namun seiring
berkembangnya zaman dan teknologi modern kini donat tidak
hanya dapat di goreng namun bisa dengan teknik pengolahan yaitu
di panggang dan di kukus.
b. Sejarah Donat
Menurut Jones (2016) bahwa kata “doughnut” berasal dari
kata “nut” yang berarti kacang, yang dulu dijadikan bahan isian
dalam kue olykoeks untuk mencegah ketidak matangan bagian
tengah kue. Istilah “doughnut” pertama kali digunakan pada buku
11
d. Karakteristik Donat
Karakteristik donat yang baik yaitu :
1) Warna : tidak berjamur pada luar donat, tidak menampakkan
flek hitam warna yang baik adalah warna donat yang tidak pucat
dan tidak coklat warna yang biasanya yaitu warna kuning
kecoklatan dengan pemanggang yang rata.
2) Tekstur : tidak kasar, tidak keras kemudian teksturnya empuk
dan berongga, sebelum di panggang atau di goreng donat harus
benar-benar adonannya kalis, ciri-ciri adonan yang kalis yaitu
bila diambil adonannya maka lebih lentur ketika di tarik dan
donat harus dapat mengembang secara sempurna sebelum di
oven atau di goreng.
3) Rasa : manis yang cukup tidak berlebih, memiliki rasa yang
gurih dan enak empuk kemudian ketika dimakan tidak keras
4) Aroma : tidak bau apek atau akibat terlalu lama di simpan,
aroma khas roti ketika habis di panggang kemudian aroma yang
segar.
STANDART RESEP
No Bahan Berat
1. Tepung terigu protein tinggi 500 gr
2. Gula pasir 100 gr
3. Ragi 11 gr
4. Bread Improver 1/2 gr
5. Garam 1/2 gr
6. Kuning telur 2 butir
7. Mentega 100 gr
8. Susu cair 250 ml
Procedure Of Cooking
1. Campur tepung terigu, gula, ragi instan, bread and
improver, aduk dengan tangan. Tambahkan kuning
telur, uleni hingga berbentuk butiran halus. Tuangkan
susu cair sedikit demi sedikit. Uleni hingga tercampur
rata. Tambahkan mentega dan garam , uleni lagi dengan
gerakan memutar, sesekali banting adonan. Lakukan
hingga adonan licin dan kalis.
2. Adonan menjadi satu dalam baskom. Tutupi dengan
kain bersih, diamkan selama 1 jam. Tinju-tinju adonan
hingga udara keluar dan adonan kempes.
3. Buat bulatan seperti bola. Diamkan lagi selama 15
menit. Lalu Lubangi masing-masing adonan, untuk hasil
terbaik. Goreng donat dalam minyak panas
menggunakan api kecil
4. Lalu goreng hingga satu bagian menguning, lalu balik
hingga semua bagian berwarna kuning keemasan.
5. Angkat, tiriskan dan tunggu hingga dingin.
Sumber : (Hotel Platinum Balikpapan 2018).
17
2) Bentuk
Bentuk makanan merupakan hal penting dalam daya tarik suatu
produk. Bentuk makanan yang menarik dapat diperoleh melalui
cara pemotongan atau proses pembentukan makanan yang
bervariasi.
3) Penampilan
Makanan yang disajikan harus memiliki kesegaran dan
kebersihan sehingga hal ini merupakan contoh penring yang
akan mempengaruhi penampilan makanan yang baik atau tidak
untuk dinikmati.
4) Aroma
Aroma adalah rasa dan bau yang sangat subyektif serta sulit
diukur, karena setiap orang mempunyai sensitifitas dan
kesukaan yang berbeda. Timbulnya aroma makanan disebabkan
oleh terbentuknya senyawa yang mudah menguap. Aroma
makanan yang dikeluarkan berbeda-beda dan cara memasak
yang berbeda akan menimbulkan aroma yang berbeda pula.
Rasa makanan merupakan faktor kedua yang mempengaruhi
cita rasa makanan setelah penampilan makanan.
5) Rasa
Rasa merupakan tanggapan atau respon atas adanya rangsangan
kimiawi yang sampai di indera pengecap lidah, khususnya jenis
rasa dasar yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Beberapa
konsumen yang berperan dalam penentuan rasa makanan
adalah aroma makanan, bumbu masakan dan bahan makanan,
keempukan dan kekenyalan makanan, kerenyahan makanan,
tingkat kematangan dan temperature makanan.
6) Tekstur
Penilaian tekstur makanan dapat dilakukan dengan jari, gigi,
dan langit-langit mulut. Dari nilai yang diperoleh diharapkan
dapat diketahui kualitas makanan. Faktor tekstur diantaranya
19
b. Panelis
Panelis merupakan anggota panel atau orang yang terlibat
dalam penilaian organoleptik dari berbagai kesan subjektif
produk yang disajikan. Panelis merupakan instrument atau alat
untuk menilai mutu dan analisa sifat – sifat sensorik suatu
produk. Dalam pengujian organoleptik dikenal beberapa macam
panel. Penggunaan panel - panel ini berbeda tergantung dari
tujuan pengujian tersebut. (Soekarto, 2002). Berikut ini ada 6
macam panelis yang umum digunakan, yaitu :
1) Panel Perseorangan (Individual Expert)
Panel ini tergolong dalam penel tradisional atau panel
kelompok sei (belum memakai metode baku). Panel ini sudah
lama digunakan oleh industri tradisional seperti keju, pembuat
wine, dan rempah-rempah. Orang yang menjadi panel
perseorangan mempunyai kepekaan spesifik yang tinggi.
Kepekaan ini merupakan bawaan lahir dan ditingkatkan
kemampuannya dengan latihan dalam jangka waktu lama.
20
Pada uji mutu rasa didapatkan rasa manis dengan penambahan tepung
jagung sebanyak 62 gr dengan nilai rata-rata 4,36.
c. Penelitian tepung biji cempedak hastuti dan Tumion (2017). Di dalam
tugas akhirnya Kajian Variasi Penambahan Tepung Terigu Dan
Penambahan Air Pada Pembuatan Donat Dari Limbah Kulit Pisang
Kepok (Musa Paradisiaca Formatypica). Menyatakan bahwa hasil
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi
penambahan tepung terigu, air dan ekstrak kulit pisang terhadap
karakteristik donat yang dihasilkan dan untuk mengetahui tingkat
kesukaan konsumen terhadap donat yang dibuat dari variasi
penambahan tepung terigu dan ekstrak kulit pisang. Metode yang
digunakan dalam penelitian pembuatan donat dari limbah kulit pisang
kepok ini antara lain menggunakan tiga perlakuan tepung terigu
diantaranya sebanyak 125 gr, 250gr, 500gr, penambahan air masing –
masing sebanyak 50 ml, 100 ml, dan 150 ml, dan penambahan kulit
pisang masing - masing sebanyak 125gr. Selanjutnya dilakukan
pengujian produk yaitu kadar protein, kadar air, dan uji organoleptik
pengujian tersebut dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknologi
Pertanian, Politeknik Negeri Ketapang. Hasil penelitian menunjukan
pengaruh dari variasi penambahan tepung terigu 250 gr, 375gr, 500gr
dan penambahan kulit pisang masing – masing sebanyak 125gr pada
kadar protein berturut – turut 18,110 %, 18,890 %, 19,886 % dan kadar
air berturut – turut 29,98 %, 32,19 %, 49,52 %, sedangkan uji
organoleptik dengan atribut penilaian tekstur, rasa, dan aroma yang
paling disukai dibuat dari variasi penambahan ekstrak kulit pisang dan
tepung terigu adalah 1 : 2 (kulit pisang = 125gr : tepung terigu = 250
gr) yang mempunyai skor rata –rata rasa 5,28 dan tekstur 5,04
sedangkan aroma 4,64.
24
C. Kerangka Berfikir
Pembuatan Proposal Tugas Akhir, penulis mengangkat judul
“Penambahan Bubuk Biji Cempedak Dalam Olahan Donat”.
Penulis menetapkan biji cempedak sebagai bahan penambah dalam
pembuatan donat, karena biji cempedak yang melimpah di Balikpapan,
serta donat merupakan makanan yang banyak disukai oleh semua
kalangan, Baik anak-anak maupun dewasa.
Penulis melakukan penelitian yaitu uji pembanding dengan
melakukan penambahan tepung biji cempedak pada adonan donat. Penulis
mengambil resep acuan donat dari Hotel Platinum Balikpapan. Pada tahap
awal yang dilakukan yaitu menyiapkan tepung biji cempedak, kemudian
penulis melakukan uji coba praktik menggunakan resep dengan
menambahkan tepung biji cempedak pada adonan donat sehingga
menghasilkan formula yang tepat. Setelah pembuatan donat dilakukan,
penulis melakukan tahap uji kesukaan serta uji mutu terhadap donat
dengan memberikan angket kepada panelis agak terlatih. Setelah
memberikan angket kepada panelis agak terlatih, penulis mengolah data
angket tersebut dan pada akhirnya mendapatkan hasil penelitian dengan
mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap donat dengan penambahan
tepung biji cempedak.
25
Diagram alir pada kerangka berfikir dapat di lihat pada tabel berikut :
Donat merupakan
Ketersediaan buah
bahan yang banyak
cempedak yang
di minati oleh semua
melimpah
masyarakat
Analisis Data
Hasil Penelitian
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian kuantitatif yang
terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan.
Pada penelitian pendahuluan, penulis akan melakukan eksperimen uji coba
penambahan bubuk biji cempedak ke dalam pembutan donat, sedangkan
penelitian lanjutanya, penulis akan melakukan uji penerimaan yang terdiri
dari uji hedonik dan uji mutu hedonik.
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan di lakukan untuk menguji resep acuan yang
hendak di teliti kualitas yang di hasilkan dan resep tersebut, dan peneliti
akan melakukan eksperimen pada pengolahan donat dengan penambahan
bubuk biji cempedak.
2. Penelitian Lanjutan
Pada penelitian lanjutan ini penulis melakukan uji organoleptik
yang terdiri dari uji hedonik dan uji mutu hedonik. Uji hedonik untuk
mengukur tingkat kesukaan sedangkan Uji mutu hedonik bertujuan
untuk mengukur mutu produk.
26
27
3. Teknik Sampling
a. Penelitian Pendahuluan
Menurut Sugiyono (2015) teknik sampling merupakan
teknik pengambilan sampel. Untuk teknik sampling yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non Probability
sampling dengan teknik sempling purposive sampling yaitu penulis
mendapatkan sampel dengan cara mencari di perkebunan buah
cempedak yaitu cempedak yang berkualitas baik, dan buah
cempedak yang masih segar kemudian buah cempedak yang sudah
matang.
Buah cempedak yang penulis pilih adalah buah cempedak
lokal yang banyak di tanam oleh masyarakat yang ada di kilo. Lalu
di lihat dari bentuknya yaitu lonjong silindris panjangnya 20 - 45
cm, berdiameter antara 10 - 20 cm, dan beratnya rata-rata 3 - 4 kg.
Kulit buahnya berwarna kehijau-hijauan pada waktu muda
kemudian setelah masak berwarna kuning kecoklatan atau kemerah-
merahan. Tidak seperti pada nangka, duri-duri pada kulit cempedak
berukuran relatif kecil dan halus. Buahnya berukuran lebih kecil
dari pada nangka dan bentuknya bulat. Daging buah yang melekat
pada bijinya tipis, lunak, mudah hancur, berserat, berwarna kuning
gading kadang agak kemerahan, dan rasanya manis. Ciri yang khas
pada buah cempedak adalah aroma buahnya sangat menusuk
hidung, apalagi pada saat matang.
b. Penelitian Lanjutan
Teknik pemilihan panelis dalam penilitian lanjutan dengan
teknik sempling purposive sampling yang berdasarkan seleksi
khusus sehingga dapat di jadikan panelis. Dalam peneliti ini penulis
mengambil sampel dari panelis terlatih yaitu Chef dari Hotel Dosen
dari Jurusan Tata Boga dan keseluruhan berjumlah 5 orang panelis.
Mereka telah memiliki pengetahuan yang cukup luas di bidang
bakery. kemudian panelis akan diberikan lembar uji hedonik dan uji
29
e. Dokumentasi
Penulis melakukan dokumentasi yaitu dengan cara
mengumpulkan data melalui foto-foto seperti : bahan-bahan yang
digunakan, proses pembuatan produk yang diambil langsung oleh
penulis.
2. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap
donat yang telah ditambahkan dengan tepung biji cempedak, yang
meliputi warna, aroma, tekstur, dan rasa dengan menggunakan lembar
uji hedonik. Berikut tabel yang akan digunakan penulis untuk
mengetahui tingkat kesukaan terhadap donat dengan penambahan
tepung biiji cempedak dalam lembar uji kesukaan dan uji mutu.
a. Uji Hedonik
Uji hedonik disebut juga uji kesukaan. Panelis di mintakan
tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya
(ketidaksukaan). Disamping panelis mengemukakan tanggapan
senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat
kesukaannya. Tingkat – tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik.
Misalnya dalam hal “suka” dapat mempunyai skala hedonik seperti :
sangat suka, suka, agak suka. Sebaliknya jika tanggapan itu “tidak
suka” dapat mempunyai skala hedonik seperti tidak suka dan sangat
tidak suka. Dalam penelitian yang penulis lakukan mempunyai uji
organoleptik terhadap pembuatan donat dengan penambahan biji
cempedak dilihat dari ketiga aspek tersebut yang meliputi dalam segi
warna, aroma, tekstur dan rasa.
31
Aspek
Skala Hedonik Skala Angka
Penelitian
Sangat Suka 5
Suka 4
Warna Agak Suka 3
Tidak Suka 2
Sangat Tidak Suka 1
Sangat Suka 5
Suka 4
Aroma Agak Suka 3
Tidak Suka 2
Sangat Tidak Suka 1
Sangat Suka 5
Suka 4
Tekstur Agak Suka 3
Tidak Suka 2
Sangat Tidak Suka 1
Sangat Suka 5
Suka 4
Rasa Agak Suka 3
Tidak Suka 2
Sangat Tidak Suka 1
Aspek
Skala Hedonik Skala Angka
Penelitian
Sangat berwarna kuning 5
kecoklatan
Berwarna kuning kecoklatan 4
Agak berwarna kuning 3
Warna kecoklatan
Tidak berwarna kuning 2
kecoklatan
Sangat Tidak berwarna 1
kuning kecoklatan
Sangat beraroma khas biji 5
cempedak
beraroma khas biji cemoedak 4
Agak beraroma khas biji 3
Aroma cempedak
Tidak beraroma khas biji 2
cempedak
Sangat tidak beraroma khas 1
biji cempedak
Sangat empuk 5
Empuk 4
Tekstur Agak empuk 3
Tidak empuk 2
Sangat Tidak empuk 1
Sangat berasa biji cempedak 5
berasa biji cempedak 4
Agak berasa biji cempedak 3
Rasa
Tidak berasa biji cempedak 2
Sangat tidak berasa biji 1
cempedak
34
F. Prosedur Penelitian
1. Penelitian Pendahuluan
Adapun prosedur langkah-langkah yang digunakan dalam proses
pembuatan donat sebagai penelitian pendahuluan adalah sebagai
berikut:
a. Menyediakan tepung biji cempedak untuk penelitian awal.
b. Menyiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk membuat donat
seperti:
1) Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang bahan baku atau
adonan. Timbangan merupakan alat yang sangat penting dalam
pembuatan donat. Penimbangan bahan yang tidak tepat sangat
berpengaruh terhadap hasil akhir produksi donat.
2) Gelas Ukur.
Gelas ukur digunakan untuk menakar bahan baku yang
berbentuk cair, seperti air, dan susu cair.
3) Mangkuk
35
Pencampuran bahan
dengan penambahan
bubuk biji cempedak.
Proses pengadukan
bahan
Membentuk adonan
2. Penelitian Lanjutan
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses
pengujian sebagai penelitian lanjutan adalah sebagai berikut :
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4) Penjemuran
40
5) Penghalusan
Setelah biji cempedak kering, kemudian dilakukan proses penghalusan
dengan cara ditumbuk dengan alu dan kemudian di blender agar lebih halus
kemudian disaring. Penjemuran dilakukan selama 3 hari jika matahari terik,
namun jika tidak penjemuran dilakukan selama 5 hari.
6) Pematangan
Setelah proses penghalusan dan penyaringan kemudian ada proses
pematangan, pada proses ini pematangan dilakukan dengan cara biji yang
sudah dihaluskan kemudian disangrai hingga matang dan berwarna agak
kecoklatan. Fungsi pematangan adalah untuk menghilangkan rasa getir pada
tepung biji cempedak.
7) Hasil Bubuk Biji Cempedak
Berdasarkan hasil eksperimen pembuatan tepung biji cempedak didapatkan
hasil tepung yang berwarna coklat keputihan hal ini dikarenakan proses
pematangan dengan cara di sangria dan kulit luarnya di kupas, kemudian
beraroma khas biji cempedak, tekstur tepung yang berbulir karena serat biji
cempedak yang padat, dan berasa khas biji cempedak.
41
STANDART RESEP
No Bahan Berat
1. Tepung terigu protein tinggi 500 gr
2. Gula pasir 100 gr
3. Ragi 11 gr
4. Bread Improver 1/2 gr
5. Garam 1/2 gr
6. Kuning telur 2 butir
7. Mentega 100 gr
8. Susu cair 250 ml
42
Procedure Of Cooking
1. Campur tepung terigu, gula, ragi instan, bread and improver,
aduk dengan tangan. Tambahkan kuning telur, uleni hingga
berbentuk butiran halus. Tuangkan susu cair sedikit demi
sedikit. Uleni hingga tercampur rata. Tambahkan mentega dan
garam , uleni lagi dengan gerakan memutar, sesekali banting
adonan. Lakukan hingga adonan licin dan kalis.
2. Adonan menjadi satu dalam baskom. Tutupi dengan kain
bersih, diamkan selama 1 jam. Tinju-tinju adonan hingga
udara keluar dan adonan kempes.
3. Buat bulatan seperti bola. Diamkan lagi selama 15 menit. Lalu
Lubangi masing-masing adonan, untuk hasil terbaik. Goreng
donat dalam minyak panas menggunakan api kecil
4. Lalu goreng hingga satu bagian menguning, lalu balik hingga
semua bagian berwarna kuning keemasan.
5. Angkat, tiriskan dan tunggu hingga dingin.
Sumber : Hotel Platinum Balikpapan (2018).
b) Penimbangan bahan
Langkah kedua yaitu menimbang semua bahan sesuai dengan resep
acuan.
2) Eksperimen kedua II
Eksperimen kedua di lakukan oleh panelis pada tanggal 24 juni 2019
bertempat di kitchen Politeknik Negeri Balikpapan. Pada eksperimen
kedua penulis akan membuat donat dengan menambahkan bubuk biji
cempedak sebanyak 75 gr dan tepung terigu sebanyak 175 gr kemudian
menambahkan baking powder untuk membantu adonan dalam proses
mengembang pada donat. Resep yang di gunakan penulis dalam
eksperimen kedua adalah sebagai berikut :
Table 4.7 Recipe Eksperimen Kedua
No. Ingredients Quantity
46
Eksperimen ketiga di lakukan oleh penulis pada tanggal yang sama dengan
pembuatan eksperimen kedua yaitu tanggal 24 juni 2019 bertempat di kitchen
Politeknik Negeri Balikpapan. Pada eksperimen ketiga, penulis menggunakan
100 gr bubuk biji cempedak dan tepung terigu sebanyak 250 gr dengan
menggunakan soda kue mengganti baking powder untuk membantu proses
mengembannya adonan donat tersebut. Resep yang digunakan penulis dalam
eksperimen ketiga adalah sebagai berikut :
2. Penelitian Lanjutan
gr. Penelitian lanjutan ini penulis menggunakan panelis terlatih untuk menguji
produk donat dengan penambahan bubuk biji cempedak karena panelis tersebut
mengetahui sifat-sifat sensorik dari sampel yang di uji karena telah memahami
produk tersebut. Panelis mempunyai keahlian yang dapat mengetahui mutu
produk donat dengan penambahan bubuk biji cempedak yaitu panelis terlatih dari
chef hotel dan dosen Politeknik Negeri Balikpapan Jurusan Tata Boga.
a. Uji Hedonik
Uji hedonic di gunakan untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh pada
pembuatan donat bubuk biji cempedak dari aspek warna, tekstur, aroma, dan
rasa. Pada pembuatan donat dengan penambahan bubuk biji cempedak
sebanyak 50 gr, 75 gr dan 100 gr. Pada penelitian ini penulis mengolah data
dengan menggunakan SPSS 20.0 For Windows untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang penulis
kumpulkan, serta dapat membedakan dari aspek-aspek.
1) Uji hedonic warna
Berdasarkan hasil dari uji kesukaan dari segi warna dalam pembuatan
donat dengan penambahan bubuk biji cempedak.
a) Uji hedonic warna sampel 75 gr
Berdasarkan hasil yang di peroleh uji kesukaan dari segi warna
pembuatan donat dengan penambahan bubuk biji cempedak sebanyak
75 gr. Dapat di lihat pada table berikut ini :
,
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya, Levi. (2009). Membuat Aneka Donat. Jakarta : PT Agro Media Pustaka.
Anshari, Hafiz; Olenka, Desyana; dan Marliana, Misna. (2010). Program
Kreatifitas Mahasiswa : Pemanfaatan Biji Cempedak Sebagai Alternatif
Pengganti Tepung Terigu Dengan Kualitas Dan Gizi Tinggi. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Astawan (2009). Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Badan Pusat Statistik. (2014). Populasi Buah Cempedak Balikpapan : BPS
Kalimantan Timur.
Charlotte, Foltz. (2016). Sejarah Menarik Dibalik Terciptanya Kue Donat.
Diakses dari : https://www.foodcentrum.com/artikel-18- sejarah-menarik-
di-balik terciptanya-kue-donat.html pada tanggal 19 Maret 2019.
Diah, A. (2011). Pemanfaatan Biji Nangka Pada Pembuatan Bakso. Surabaya :
Universitas Negeri Surabaya.
Direktorat Gizi. (2009). E-book : Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta :
Depkes RI.
Dwiyuntoro, Armando (2018). Tugas Akhir : Studi Penambahan Cempedak
(Artocarpus Integer) Dalam Pembuatan Brownies. Balikpapan : Politeknik
Negeri Balikpapan.
Hadiyanto, T. (2018). Produksi tepung terigu Badan Pusat Statistik. Diakses dari
https://industri.kontan.co.id/news/produksi-tepung-terigu- naik-impor-
gandum-juga-naik pada tanggal 19 Maret 2019.
Hastuti, N., Dwi dan Tumion, F., Fransiskus. (2017). Kajian Variasi Penambahan
Tepung Terigu Dan Penambahan Air Pada Pembuatan Donat Dari
Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Formatypica) Vol. 8 No. 1
Tahun 2017. Di akses dari
https://www.neliti.com/publications/201223/pemanfaatan-tepung-biji-
cempedakarthocarpus-champeden-sperg-sebagai-substitusi-d pada tanggal
03 Mei 2019.
Indiarta, Nabila. (2007). Budidaya Nangka Dan Cempedak. Jakarta : CV. Sinar
Cemerlang Abadi.
Khotmasari, Rosalin. (2013). Tugas Akhir : Pengaruh Substitusi Tepung Talas
Belitung (Xanthosoma Sagittifolium) Terhadap Tingkat Pengembangan
dan Daya Terima Donat. Naskah Publikasi. Hal 4. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Kurniawan, Adrian. (2016). E-book : Macam-Macam Jenis Dan Cara Membuat
Donat. Diakses dari http://adriankurniawan.com/macam-macam-jenis-dan-
cara- membuat-donat pada tanggal 15 Mei 2019.
Mohan, Reynaldi. (2018). Tugas Akhir : Penambahan Tepung Biji Cemepedak
(Artocarpus Integer) dalam Pembuatan Mie Basah. Balikpapan :
Politeknik Neger Balikpapan.
39
40
Mustafida H., Bella. (2018). Tugas akhir : Studi Difersifikasi Donat Dengan
Penambahan Tepung Jagung Manis (ZeaMays). Balikpapan : Politeknik
Negeri Balikpapan.
Saparun1 , Hamzah, F. dan Rossi, E. (2017). Pemanfaatan Tepung Biji Cempedak
(Arthocarpus Champeden Sperg.,) Sebagai Substitusi Dalam Pembuatan
Kukis Vol.4 No.1 Tahun 2017. Diakses dari
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/16907 pada
tanggal 19 Maret 2019.
Soekarto, S.T. (1985). Penilaian Organoleptik (untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian). Jakarta: Bharata Karya Aksara.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sunarjono, Hendro (2008). Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Swadaya
Yuniati, Siti. (2008). Variasi Donat. Jakarta: De Media Pustaka.