Anda di halaman 1dari 29

PEMBUATAN DAN ANALISIS KERTAS SENI DARI JERAMI PADI DAN

LIMBAH KULIT SINGKONG (Manihot esculenta L. skin)

Proposal Analisis Terpadu II

ANGGUN DWI ANDINI


NIS 145994

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

2018
PEMBUATAN DAN ANALISIS KERTAS SENI DARI JERAMI PADI DAN

LIMBAH KULIT SINGKONG (Manihot esculenta L. skin)

Oleh :

ANGGUN DWI ANDINI


NIS 145994

Proposal Analisis Terpadu II

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan praktikum Analisis Terpadu II

dalam rangka penyelesaian tugas akhir di Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK

Padang

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

2018
PROPOSAL INI TELAH DISEMINARKAN DAN DISETUJUI OLEH

PEMBIMBING PADA TANGGAL 16 JANUARI 2018

Pembimbing Praktikum Analisis Terpadu II

Barwita Yuniana M.Si

NIP.196906212002122001

Pembahas I Pembahas II

Sylvi S.T, M.Si Afridayanti S.Pd

NIP.197102031995032001 NIP.1975042720031220002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun

proposal Analisis Terpadu II yang berjudul “Pembuatan dan Analisis Kertas

Seni dari Jerami Padi dan Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta L.

skin)” dengan baik.

Proposal ini dibuat sebagai pedoman untuk melaksanakan praktikum dalam

rangka penyelesaian Analisis Terpadu II yang merupakan salah satu syarat yang

harus penulis penuhi untuk lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan SMAK

Padang. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Kedua orang tua yang selama ini telah memberikan do’a, semangat, nasehat,

motivasi, dan dukungan baik moral maupun material dalam penyiapan

proposal.

2. Bapak Drs. Nasir selaku Kepala Sekolah, Sekolah Menengah Analis Kimia

Padang.

3. Ibu Barwita Yuniana M.Si, sebagai pembimbing Analisis Terpadu II yang

telah memberikan saran dan petunjuk dalam penyusunan proposal ini.

4. Bapak/Ibu guru seluruh staf dan karyawan Sekolah Menengah Kejuruan-

SMAK Padang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan

bimbingan yang sangat bermanfaat dan berharga kepada penulis selama

menuntut ilmu di Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Padang.

iv
5. Teman - teman seperjuangan angkatan 50th (Alphabet Union) yang setia

memberikan semangat, doa serta harapan untuk bersama menggapai cita -

cita.

6. Semua pihak yang telah membantu demi tercapainya tujuan proposal ini.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya proposal Analisis Terpadu II ini tidak

luput dari kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang mampu

menghasilkan perbaikan yang bermanfaat nantinya.

Padang, Desember 2017

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Batasan Masalah........................................................................................3

1.3 Rumusan Masalah .....................................................................................3

1.4 Tujuan Praktikum ......................................................................................4

1.5 Manfaat Praktikum ....................................................................................4

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM .................................................5

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum ..................................................................5

2.2 Sampling ...................................................................................................5

2.3 Parameter Analisis ....................................................................................5

2.4 Alat dan Bahan ..........................................................................................6

2.4.1 Alat yang digunakan ........................................................................6

2.4.2 Bahan yang digunakan .....................................................................6

2.5 Prosedur Kerja ...........................................................................................7

2.5.1 Proses Pulping (Pembuburan) ..........................................................7

vi
2.5.2 Pembuatan Lembaran Kertas Seni ...................................................7

2.5.3 Analisis Kelarutan dalam NaOH 1% pada Pulp ..............................8

2.5.4 Uji Kadar Selulosa Alfa, Beta, Gamma ...........................................9

2.5.5 Uji Gramatur Kertas .......................................................................13

2.5.6 Uji Pertumbuhan Jamur..................................................................14

2.5.7 Uji Organoleptik.............................................................................14

BAB III RINCIAN BIAYA ........................................................................15

3.1 Analisis Biaya Persiapan Proposal ..........................................................15

3.2 Analisis Biaya Pembuatan Produk ..........................................................15

3.3 Analisis Biaya Pengujian Produk ............................................................16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................17

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Biaya Persiapan Proposal .......................................................... 15

Tabel 2. Analisis Biaya Pembuatan Produk .......................................................... 15

Tabel 3. Analisis Biaya Pengujian ........................................................................ 16

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kertas merupakan bahan industri yang sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari. Saat ini penggunaan kertas di Indonesia semakin

bertambah sehingga penggunaan kayu untuk pembuatan pulp sebagai

bahan baku kertas juga meningkat. Eksploitasi hutan secara terus-menerus

menimbulkan berbagai masalah dan semakin menipisnya cadangan kayu

serta luas hutan di Indonesia. Berdasarkan data statistik Kementerian

Kehutanan Republik Indonesia 2009 yang mencatat bahwa laju kerusakan

hutan Indonesia mencapai 1,08 ha/tahun (Lestari, 2010 dalam Husein,

1998). Selain itu bahan baku kayu yang umum sering digunakan pada

industri pulp tidak akan mampu bertahan lama untuk seluruh kebutuhan

yang menyebabkan terjadinya krisis bahan baku. Peremajaan hutan untuk

mengantisipasi kekurangan bahan baku kayu membutuhkan waktu yang

cukup lama. Sehingga diperlukan adanya bahan baku alternatif yang murah

dan tidak memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan.

Kertas seni merupakan salah satu jenis kertas dengan penampilan

estetik yang kaya akan nuansa alami dan unik. Pemanfaatan kertas seni

pada umumnya sebagai kerajinan, sehingga penilaian terhadap kertas

berbeda dengan penilaian kualitas kertas yang digunakan pada umumnya.

Kertas seni terbuat dari limbah kertas kayu maupun tanaman yang

mengandung selulosa sehingga menghasilkan kertas yang bertekstur kasar.

Pembuatan kertas seni merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah

1
dan mengurangi penggunaan serat kayu sebagai bahan baku kertas.

Berbagai limbah hasil pertanian yang mengandung selulosa relatif besar

dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas seni antara lain jerami,

batang pisang, mendong, batang jagung, batang tembakau, dan enceng

gondok (Sakundayanto, 2004 dalam Nurjannah, 2015).

Jerami merupakan limbah pertanian yang relatif murah harganya

dan mudah didapatkan, mengandung serat berligno selulosik, artinya suatu

bahan yang mengandung serat dan lignin. Kandungan selulosa jerami yaitu

30,2 %, Hemiselulosa yaitu 24,5 % dan lignin 11,9 %, sehingga dapat

digunakan untuk pembuatan pulp kertas. Pulp adalah produk utama kayu,

sering juga disebut hasil pemisahaan serat dari bahan baku berserat (kayu

maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis,

semikimia, kimia). Pulp terdiri dari serat-serat (selulosa dan hemiselulosa)

sebagai bahan baku kertas. Pembuatan pulp kertas dari bahan yang berupa

serat tanaman relatif lebih mudah, hal ini disebabkan oleh sifat fisik

tanaman yang termasuk jenis serat lunak.

Menurut Santoso (2012, dalam Nurjannah, 2015) bahwa

berdasarkan analisis laboratorium diketahui kulit singkong mengandung

58,82% œ-selulosa, lignin 21,72%, dan panjang serat 0,05 – 0,5 cm.

Penelitian Artiyani (2011 dalam Husein, 1998), kulit singkong yang

diproses secara pretreatment mengandung selulosa 43,626%, hemiselulosa

10,384%, pati 36,580%. Dari hal tersebut menunjukkan kulit singkong

mengandung serat yang cukup tinggi. Selain itu, juga menunjukkan kulit

singkong mengandung pati cukup tinggi yang dapat dihidrolis menjadi

2
dekstrin, digunakan sebagai bahan perekat. Sehingga dalam proses

pembuatan kertas seni tidak banyak lagi menggunakan lem kanji.

Berdasarakan uraian tersebut penulis tertarik untuk membuat dan

menganalisis kertas seni dari jerami padi. Untuk menambah kualitas kertas

menjadi lebih baik penulis memanfaatkan kulit singkong sebagai campuran

bahan kertas. Sehingga proposal Analisis Terpadu II ini diberi judul

“Pembuatan dan Analisis Kertas Seni dari Jerami Padi dan Limbah

Kulit Singkong (Manihot esculenta L. skin)”.

1.2 Batasan Masalah

Produk yang penulis buat dengan memanfaatkan jerami dan kulit

singkong ini adalah kertas seni. Jerami dan kulit singkong dijadikan

pulping dan baru dicampurkan. Agar praktikum ini dapat dilakukan lebih

fokus maka penulis membatasi permasalahan parameter analisisnya. Oleh

sebab itu, penulis membatasi pengujian kualitasnya hanya berkaitan

dengan “Uji Kelarutan pulp dalam NaOH 1%, Uji Selulosa pulp, Uji

Gramatur Kertas, Uji Pertumbuhan Jamur, dan Uji Organoleptik”.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah penulis pilih maka dapat

dirumuskan permasalahan praktikum ini sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengolah jerami dan kulit singkong sehinnga

menjadi kertas seni?

2. Kandungan zat apa yang terdapat pada jerami dan kulit singkong

sehingga dapat dibuat kertas seni?

3
3. Bagaimana kelayakan kertas yang dihasilkan dari campuran pulp

jerami padi dan pulp kulit singkong?

1.4 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah :

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan di Sekolah Menengah Kejuruan

SMAK Padang dalam bentuk Praktikum Analisis Terpadu II.

2. Untuk mengetahui cara mengolah jerami padi dan limbah kulit

singkong menjadi kertas seni.

3. Untuk mengetahui kandungan jerami padi dan kulit singkong sehingga

dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kertas seni.

4. Untuk mengetahui kelayakan produk kertas seni dari campuran jerami

dan limbah kulit singkong salah statunya melalui nilai gramatur kertas.

1.5 Manfaat Pratikum

1. Melatih berwirausaha dan merangsang pertumbuhan munculnya

industri kecil.

2. Menambah nilai guna dari limbah jerami dan limbah kulit singkong.

3. Memberikan tambahan pengetahuan bagi dunia pendidikan dan

pertanian.

4. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang pemanfaatan

jerami dan kulit singkong yang dapat meningkatkan pendapatan

disektor pertanian.

5. Meminimalisir polusi udara dari pembakaran jerami yang terjadi

sebelumnya.

4
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Analisis Terpadu II akan dilaksanakan pada tanggal 18

Januari – 18 Maret 2018 di Laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan

SMAK Padang.

2.2 Sampling

Jerami diperoleh dari lingkungan tempat tinggal dan sekolah

penulis. Kulit Singkong diperoleh dari pedagang kitela dan gorengan di

daerah tempat tinggal penulis. Sampel masing-masing diambil ± 1 karung.

2.3 Parameter Analisis

1. Analisis Kelarutan dalam NaOH 1% pada Pulp Jerami dan Kulit

Singkong Metode Gravimetri.

2. Uji Selulosa Alfa, Beta, Gamma Metode Titrimetri.

3. Uji Gramatur Kertas.

4. Uji Pertumbuhan Jamur.

5. Uji Organoleptik.

5
2.4 Alat dan Bahan

2.4.1 Alat-alat yang digunakan

A. Alat Gelas

-Corong masir -Kaca arloji

-Gelas piala 250; 500; 1000 ml -Pendingin tegak

-Pipet gondok 10; 25; 50 ml -Corong

-Buret 50 ml -Batang pengaduk

-Gelas ukur 50; 100 ml -Thermometer

-Erlenmeyer 250 ml; 1000 ml

B. Alat Non Gelas

-Panci pemasak -Botol semprot

-Standar -Spatula

-Klem -Cawan porselen

-Magnetic stirrer -Cawan penguap

-Kertas saring -Botol timbang

-Neraca anlitik -Desikator

-Kompor + Gas -Oven

-Blender -Stopwatch

2.4.2 Bahan-bahan yang digunakan

- Natrium Hidroksida (NaOH) 6% (Teknis)

6
- Kalium dikromat (K2Cr2O7) 0,5 N

- Natrium Hidroksida (NaOH) 17,5 %; 1 % (p.a)

- Ferro ammonium sulfat [Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O] 0,1 N

- Fenantrolin – Ferro sulfat (indikator Ferroin)

- Asam sulfat (H2SO4) 96 % - 98 %; 3 N

- Aquadest

- Bahan baku (Jerami Padi dan Kulit Singkong)

2.5 Prosedur Kerja

2.5.1 Proses Pulping (Pembuburan) untuk 100 gram Jerami dan

Kulit Singkong

1. Siapkan bahan baku jerami dan kulit singkong masing –

masing ± 100 gram.

2. Potong jerami dengan panjang ± 1 cm.

3. Siapkan larutan NaOH 6% 1 liter.

4. Masak bahan baku dengan NaOH 6% selama 3-4 jam sehingga

menjadi bubur.

2.5.2 Pembuatan Lembaran Kertas Seni

1. Campurkan pulp jerami dengan pulp kulit singkong dengan

perbandingan masing-masing 1 : 1, 1 : 2, 1 : 3, 2 : 1, 3 : 1.

2. Campur dengan lem kanji ± 10 gram.

3. Tambahkan pewarna sesuai warna yang diinginkan.

4. Blender campuran pulp tersebut sampai halus dan diamkan

selama ± 1 jam.

7
5. Cetak lalu saring campuran tersebut dengan screen. Caranya

adalah dengan merendam screen kedalam baskom lalu

diangkat.

6. Tutup dengan plastik.

7. Pindahkan dengan cara diletakkan diatas kain secara hati-hati.

8. Pisahkan air dan ratakan.

9. Angkat screen, keringkan dibawah terik matahari.

2.5.3 Analisis Kelarutan dalam NaOH 1% pada Pulp Jerami dan

Kulit Singkong Metode Gravimetri.

1. Timbang 2-3 gram sampel pulp kering secara teliti lalu

pindahkan ke dalam gelas piala 250 mL.

2. Tambahkan 100 mL NaOH 1 % lalu aduk.

3. Panaskan sambil diaduk pada suhu 100oC dengan penangas air

selama 1 jam.

4. Saring dengan cara enap tuang.

5. Cuci endapan dengan air panas.

6. Netralkan endapan dengan larutan asam asetat.

7. Keringkan dalam oven.

8. Timbang sampai bobot konstan.

9. Perhitungan :

w2 − w1
𝐾𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑁𝑎𝑂𝐻 1% = × 100 %
berat sampel

8
Keterangan:

W1 = Berat cawan kosong


W2 = Berat cawan + sampel sesudah dipanaskan

2.5.4 Uji Selulosa Alfa, Beta, Gamma Metode Titrimetri

A. Penentuan Selulosa Alfa

1) Selama analisis jaga supaya suhu air dan NaOH tetap 25 °C ±

0,2 °C.

2) Panaskan corong masir dan botol timbang pada oven suhu 105

°C ± 5 °C sampai berat tetap. Dinginkan dalam desikator

sampai suhu kamar dan timbang dengan ketelitian 0,5 mg.

3) Tentukan kadar air contoh uji sesuai dengan SNI 7070.

Timbang dua contoh uji masing – masing 1,5 g ± 0,1 g dengan

ketelitian 0,1 mg.

4) Masukkan contoh uji ke dalam gelas piala 300 ml dan

tambahkan 75 ml larutan NaOH 17,5 %, sebelumnya sesuaikan

dulu pada suhu 25 °C ± 0,2 °C. Catat waktu pada saat larutan

NaOH ditambahkan.

5) Aduk pulp sampai terdispersi sempurna. Hindari terjadinya

gelembung udara dalam suspensi pulp selama proses

pengadukan.

6) Ketika pulp telah terdispersi, angkat dan bersihkan pulp yang

menempel pada ujung batang pengaduk. Cuci pengaduk dengan

25 ml larutan NaOH 17,5 %, tambahkan ke dalam gelas piala,

sehingga total larutan yang ditambahkan ke dalam pulp adalah

9
100 ml. Aduk suspensi pulp dengan batang pengaduk dan

simpan dalam penangas 25 °C ± 0,2 °C.

7) Setelah 30 menit dari penambahan pertama larutan NaOH,

tambahkan 100 ml aquades suhu 25 °C ± 0,2 °C pada suspensi

pulp dan aduk segera dengan batang pengaduk.

8) Simpan gelas piala dalam penangas untuk 30 menit berikutnya

sehingga total waktu ekstraksi seluruhnya sekitar 60 menit ± 5

menit.

9) Setelah 60 menit, aduk suspensi dengan batang pengaduk dan

tuangkan ke dalam corong masir. Buang 10 – 20 ml filtrat

pertama, kemudian kumpulkan filtrat sekitar 100 ml dalam labu

(erlenmeyer) yang kering dan bersih. Pulp jangan dibilas atau

dicuci dengan aquades dan jaga agar tidak ada gelembung yang

melewati pulp pada saat menyaring.

10) Pipet filtrat 25 ml dan 10 ml larutan kalium dikromat 0,5 N

kedalam Erlenmeyer 250 ml. Tambahkan degan hati-hati 50 ml

asam sulfat pekat dengan menggoyang – goyang Erlenmeyer.

(lihat catatan)

11) Biarkan larutan tetap panas selama 15 menit (panaskan pada

suhu 125 °C sampai 135 °C) kemudian tambahkan 50 ml

aquades dan dinginkan pada suhu ruangan. Tambahkan 2 tetes

sampai 4 tetes indikator ferroin dan titrasi dengan larutan ferro

ammonium sulfat 0,1 N sampai berwarna ungu.

10
12) Lakukan titrasi blanko dengan mengganti filtrat pulp dengan

1,5 ml larutan NaOH 17,5 % dan 12,5 ml aquades.

CATATAN : Jika kelarutan pulp tinggi (kandungan selulosa alfa

rendah) dan titrasi balik dikromat kurang dari 10 ml, kurangi

volume filtrate menjadi 10 ml dan penambahan asam sulfat

menjadi 30 ml.

13) Perhitungan

Kandungan selulosa alfa dihitung menurut rumus sebagai

berikut:

6,85 (V1 − V2) x N x 20


X = 100 −
AxW

Keterangan :

X = selulosa alfa, dinyatakan dalam persen (%)

V1 = volume titrasi blanko (mL)

V2 = volume titrasi filtrat pulp (mL)

N = normalitas larutan ferro ammonium sulfat

A = volume filtrat yang dianalisis (mL)

W = berat kering oven contoh uji pulp (g)

CATATAN : Secara teoritis, 1 miliekivalen K2Cr2O7 sesuai

dengan 6,75 mg selulosa dan heksosan lainnya, dan 6,60 mg

pentosan. Dalam kondisi saat pengujian ini oksidan yang

dikonsumsi lebih sedikit maka 1 miliekivalen K2Cr2O7 setara

dengan 6,85 mg selulosa dan karbohidrat terlarut lainnya.

11
B. Penentuan Selulosa Beta dan Gamma

1) Pipet filtrat 50 ml ke dalam gelas ukur 100 ml bertutup.

Tambahkan 50 ml asam sulfat 3 N dan aduk segera dengan

membolak – balikkan gelas ukur tersebut.

2) Panaskan gelas ukur tersebut dengan merendamnya dalam

penangas air pada suhu sekitar 70 °C sampai 90 °C beberapa

menit untuk mengkoagulasikan selulosa beta. Biarkan endapan

mengendap sempurna beberapa jam, lebih baik satu malam,

kemudian dekantasi atau saring jika perlu untuk mendapatkan

larutan yang jernih.

3) Pipet 50 ml larutan jernih dan 10 ml larutan kalium dikromat

0,5 N ke dalam Erlenmeyer 250 ml dan tambahkan dengan

hati-hati 90 ml asam sulfat pekat. Biarkan larutan tetap panas

selama 15 menit, kemudian lakukan titrasi seperti pada

prosedur penentuan selulosa alfa.

4) Lakukan titrasi blanko dengan mengganti larutan dengan 12,5

ml larutan NaOH 17,5 %, 12,5 ml aquades dan 25 ml asam

sulfat 3 N.

5) Perhitungan

Kandungan selulosa gamma dihitung menurut rumus sebagai

berikut:

6,85 (V1 − V2) x N x 20


Y=
25 x W

12
Keterangan :

Y = selulosa gamma, dinyatakan dalam persen(%)

V1 = volume titrasi blanko (mL)

V2 = volume titrasi larutan setelah pengendapan

selulosa beta (mL)

Kandungan selulosa beta dihitung menurut rumus sebagai

berikut:

Z = 100 – (X + Y)

Keterangan :

Z = selulosa beta, dinyatakan dalam persen (%)

CATATAN : Pada oksidasi pertama,bagian yang terlarut total

(selulosa beta dan gamma) ditentukan, dan selulosa alfa dihitung

sebagai bagian yang tidak larut berdasarkan perbedaan diantara

jumlah pulp total (100%) dan bagian yang larut dalam satuan

persen. Pada oksidasi kedua, hanya selulosa gamma yang

ditentukan, dan selulosa beta didapatkan dari perbedaan antara

oksidasi pertama dan oksidasi kedua.

2.5.5 Uji Gramatur Kertas

1. Potong kertas dengan ukuran 3×3 cm

2. Timbang kertas dengan neraca analitik

3. Hitung gramatur kertas

𝑚
𝐺𝑟𝑎𝑚𝑎𝑡𝑢𝑟 𝐾𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 = × 10.000
𝑎

Keterangan :
m = Berat kertas
a = Luas kertas

13
2.5.6 Uji Pertumbuhan Jamur

Uji pertumbuhan jamur dilakukan dengan mendiamkan

kertas dekorasi di tempat lembab, dari hasil pengamatan selama 1

bulan kertas tidak berjamur pada semua perbandingan. Pengamatan

dilakukan setiap 1 minggu sekali.

2.5.7 Uji Organoleptik

Kertas seni yang telah selesai dibuat dan diuji, kemudian

dicobakan kepada 25 orang panelis yang akan memberikan

penilaian terhadap produk tersebut meliputi tekstur dan warna dari

kertas, dengan cara mengisi kuisioner organoleptik. Setelah itu

hasil uji organoleptik dari masing-masing panelis di catat.

14
BAB III

ANALISIS BIAYA

3.1 Analisis Biaya Persiapan Proposal

Tabel 1. Analisis Biaya Persiapan Proposal

No. Bahan Jumlah Harga

1. Biaya Print Proposal - Rp. 15.000,-

2. Biaya Perbanyak Proposal 3 rangkap Rp. 5.000,-

3. Biaya Tak Terduga - Rp. 10.000,-

Total Biaya Rp. 30.000,-

3.2 Analisis Biaya Pembuatan Produk

Tabel 2. Analisis Biaya Pembuatan Produk

No. Bahan Jumlah Harga


1. Jerami 1 karung -
2. Kulit Singkong 1 karung -
3. NaOH Teknis 500 gram Rp. 15.000,-
4. Pewarna 3 bungkus Rp. 5.000,-
5. Tepung Kanji 250 gram Rp. 5.000,-
6. Label Kemasan - Rp. 10.000,-
7. Kemasan - Rp. 10.000,-
8. Screen 1 buah Rp. 20.000,-
9. Transportasi - Rp. 20.000,-
10. Biaya Tak Terduga - Rp. 10.000,-
Total Biaya Rp. 95.000,-

15
3.3 Analisis Biaya Pengujian Produk

Tabel 3. Analisis Biaya Pengujian Produk

NO. Bahan Jumlah Harga

1. Aquadest 5 liter Rp. 25.000,-

2. NaOH Teknis 100 gram Rp. 3.000,-

3. Kertas saring whattman 5 lembar Rp. 50.000,-

4. K2Cr2O7 6,13 gram Rp. 67.000,-

5. H2SO4 500 ml Rp. 50.000

6. FeSO4.7H2O 0,1 gram Rp. 500,-

7. Fe(NH4)2(SO4)2.6 H2O 20,25 gram Rp. 6.000,-

8. 1,10 – fenantrolin monohidrat 0,2 gram Rp. 19.500,-

Jumlah Rp. 221.000,-

Total Biaya Keseluruhan = Rp.346.000,-

16
DAFTAR PUSTAKA

Husein, Mansyur. 1998. Pembuatan Pulp dari Bahan Baku Non-Kayu. Laporan

Penelitian. Palembang

Lopes, Ananias. 2013. Jurnal Pemanfaatan Jerami Padi (Oryza Sativa) menjadi

Kertas Seni (Art Paper ) dan Produk Kerajinan. Samarinda. Politeknik

Pertanian Negeri Samarinda

Nasution, Zainal Abidin. 2010. Jurnal Pembuatan dan Karakteristik Kertas dari

Limbah Jerami Padi untuk Tatakan Gelas Cetak Tangan. Medan. Balai

Riset dan Standardisasi Industri

Nurjannah, Inna Siti. 2015. Jurnal Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam dan Kulit

Singkong sebagai Bahah Pembuatan Kertas Seni dengan Penambahan

NaOH dan Pewarna Alami. Surakarta. Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Rohman, Abdul. 2010. Jurnal Penelitian Bahan Baku Kertas dari Jerami Padi

dengan Suhu Pemasakan 140 °C. Surakarta. Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Yuharsyah, Rozi. 2017. Laporan Analisis Terpadu II : Pembuatan dan Analisis

Kertas Dekorasi dari Pulp Kertas Bekas dan Limbah Ampas Tebu

(Saccharum Officinarum L.). Padang. SMAKPA

SNI 14-0444-2009, Pulp – Cara Uji Kadar Selulosa Alfa, Beta, dan Gamma

SNI 14-0439-1989, Cara Uji gramatur Kertas dan Karton

SNI 14-0440-2006, Gramatur Kertas dan Karton

17
LAMPIRAN I

PEMBUATAN REAGEN

1. Pembuatan NaOH 6%

Volume yang diperlukan 1000 mL

Perhitungan
6
Gram NaOH = 100 mLx 1000 mL

6000 𝑚𝐿
= 100 𝑚𝐿

= 60 gram
Pembuatan

a. Timbang 60 gram kristal NaOH dega neraca kasar.

b. Larutkan dalam gelas piala 1000 ml denga aquadest secara bertahap

sampai semua kristal NaOH larut.

c. Paskan dengan aquadest sampai volume 1000 ml.

d. Masukkan kedalam botol, simpan dan beri label.

2. Pembuatan NaOH 1%

Volume yang diperlukan 400 mL

Perhitungan
1
Gram NaOH = 100 𝑚𝐿x 400 mL

400 𝑚𝐿
= 100 𝑚𝐿

= 4,0 gram

18
Pembuatan

a. Timbang 4 gram kristal NaOH dega neraca kasar.

b. Larutkan dalam gelas piala 500 ml denga aquadest secara bertahap

sampai semua kristal NaOH larut.

c. Paskan dengan aquadest sampai volume 400 ml.

d. Masukkan kedalam botol, simpan dan beri label.

3. Pembuatan NaOH 17,5 %

Volume yang diperlukan 500 mL

Perhitungan
17,5
Gram NaOH = 100 𝑚𝐿x 500 mL

8750 𝑚𝐿
= 100 𝑚𝐿

= 87,5 gram
Pembuatan

e. Timbang 87,5 gram kristal NaOH dengan neraca kasar.

f. Larutkan dalam gelas piala 500 ml dengan aquadest secara bertahap

sampai semua kristal NaOH larut.

g. Paskan dengan aquadest sampai volume 500 mL.

h. Masukkan kedalam botol, simpan dan beri label.

4. Pembuatan K2Cr2O7 0,5 N

Volume yang dibutuhkan 250 ml

Perhitungan

Gram = N V BE

19
𝑔𝑟𝑎𝑚
Gram = 0,5𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘⁄𝐿 ×0,25 L × 49 ⁄𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘

Gram = 6,1250 gram

Pembuatan

a. Timbang 6,1250 gram K2Cr2O7 dengan neraca analitik

b. Larutkan ke dalam labu ukur 250 ml dengan aquadest

c. Homogenkan.

20
LAMPIRAN I

PERSYARATAN MUTU KERTAS MULTIGUNA

(SNI 14-6691-2011)

No. Parameter Satuan Persyaratan Mutu

1 Gramatur g/m2 70 – 80

2 Derajat Putih ISO % Min. 85

3 Opasitas % Min. 85

4 Kekakuan

- Arah mesin mNm Min. 0,6

- Silang mesin mNm Min. 0,2

5 Kekasaran (Bendsten) mL/menit 150 – 300

6 Kadar air % 3,5 – 5,0

7 pH - 6,5 – 8

8 Daya Serap Air (Cobb60) g/m2 20 - 30

CATATAN : Nilai Gramatur sesuai SNI 0440

21

Anda mungkin juga menyukai