HALAMAN JUDUL
DISUSUN OLEH :
AWAL MUAWAN SAID
(105961102416)
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
i
HALAMAN PENGESAHAN
Kabupaten Bantaeng
NIM : 105961102416
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Laporan ini sebagai salah satu syarat kelulusan pada Mata Kuliah
Muhammadiyah Makassar.
Disetujui oleh:
Mengetahui,
Dr.Sri Mardiyati,S.P.,MP
NBM : 873 162
ii
KATA PENGANTAR
doa dari berbagai pihak, sehingga laporan magang mandiri ini dapat
5. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa dan semangat
6. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu
NYA dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang
iii
kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Contents
v
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32
LAMPIRAN .............................................................................................. 33
vi
DAFTAR GAMBAR
Table of Contents
vii
DAFTAR TABEL
Table of Contents
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Table of Contents
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nikmat yang khas, kopi juga menjadi salah satu minuman yang cocok
didampingi dengan kopi. Tidak bisa dipungkiri bahwa kopi telah menjadi
1
Amerika yang mempunyai pengaruh besar dalam perkopian dunia, dan
dunia. Kopi di Indonesia tidak hanya penting pada masa sekarang ini
2
dihapuskan tetapi masih terdapat tanam paksa walaupun dalam bentuk
produksi kopi ini tersedia untuk petani kopi itu sendiri. Beda halnya
3
dengan di Bantaeng, masyarakat Bantaeng tidak diwajibkan untuk
pulau Jawa, bahkan kopi menjadi produk unggulan lebih daripada beras.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Arabika.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hutan tropis yang rimbun dan merupakan jenis tanaman berkeping dua
dataran dengan ketinggian di atas 500 meter dpl. Kopi arabika akan
ini tidak tahan pada temperatur yang mendekati beku dibawah 4ºC.
Ordo : Rubiales
Genus : Coffea
5
Kopi Arabika berbentuk semak tegak atau pohon kecil yang
tingginya setinggi dada orang dewasa. Kopi Arabika dikenal oleh dua
dalam kaitannya dengan batang utama. Selain itu, kopi Arabika memiliki
warna kulit abu - abu, tipis, dan menjadi pecah - pecah dan kasar ketika
tiap 100 biji. Warna biji agak coklat dan biji yang terolah dengan baik
baik dengan rasa khas kopi Arabika yang kuat dan rasa sedikit asam,
kopi Arabika asal Toraja dan asal Takengon (Aceh) yang memperoleh
citra mutu prima dan dengan demikian memperoleh harga yang cukup
Kopi memiliki aroma dan rasa yang sesuai dengan apa yang
6
digunakan untuk menentukan kualitas suatu kopi, yaitu keadaan biji kopi
itu sendiri.
Untuk memperoleh rasa dan kualitas yang optimum dihasilkan oleh kopi
berupa percepatan pemasakan buah dari biji kopi. Kenaikan suhu dan
curah hujan yang tinggi dan juga ketinggian tempat tumbuh tanam kopi
yang kurang dari 800 – 1500 mdpl dapat menyebabkan karat daun
(kerontokan daun). Kondisi ini dialami pada kopi arabika yang ditanam
Proses ini digunakan untuk pengeringan buah kopi segar, hal ini
dilakukan untuk mendapatkan rasa yang khas natural dari biji kopi.
Proses pengeringan ini juga digunakan untuk biji kopi Arabika Yaman
7
(wash processing), proses semi pengeringan untuk kopi madu (honey
C. Proses Pascapanen
pengeringan merupakan salah satu fase yang wajib dilakukan untuk biji
matahari sudah dilakukan dengan mewakili biji kopi dari 80% biji kopi
Arabika Yaman 60% biji kopi Arabika Brazil dan Ethiopia, juga
8
2. Proses Semi Pengeringan
pada biji kopi yang ada dalam proses pengeringan ini diberikan
daging buah dari biji kopi yang berupa lendir. Kemudian dengan
proses semi kering ini biasa dilakukan untuk biji kopi tertentu yaitu
kopi madu. Lendir atau daging buah yang masih menempel pada biji
pada biji kopi yang memiliki daging buah atau lendir yang sedikit
biji kopi yang memiliki lendir atau daging buah yang tebal akan lama
perendaman dalam air dan terjadi fermentasi pada biji kopi. Proses
ini juga berlangsung pada biji kopi robusta hal ini dilakukan untuk
D. Penyangraian
9
Penyangraian biji kopi dilakukan untuk mendapatkan aroma dari biji kopi
digunakan untuk mematangkan biji kopi yang masih basah menjadi biji
kopi kering sehingga siap konsumsi. Proses penyangraian biji kopi akan
menghilangkan air yang berada dalam biji kopi, yang nantinya akan
oleh dinding mesin penyangraian. Air yang menguap dari dalam biji kopi
dinamakan hidrolisis.
ukuran biji kopi menjadi meningkat setengah danberat awal biji kopi
10
tinggi selama proses penyangraian akan membuat aroma dari biji kopi
menjadi kurang dan untuk rasa pahit yang ditimbulkan menjadi sangat
kuat. (Illy,2002).
aroma yang dihasikan juga berbeda dari biji kopi yang belum disangrai.
pada biji kopi masih rendah. Penyangraian pada biji kopi ini memiliki
lama. Warna coklat pada biji terjadi saat proses penyangraian pada
kisaran 180°C - 205°C. Pecahan biji kopi pertama (First crack) terjadi
11
Gambar 1. Biji Kopi Coklat Muda (Light Roast)
permukaannya. Biji kopi setengah gelap ini biasa terjadi pada kisaran
biji pertama (first crack). Kafein yang dihasilkan pada suhu ini sedikit
12
lebih rendah, dan aroma yang dihasilkan memiliki aroma netral,
Warna biji kopi yang gelap ini merupakan biji kopi yang
memiliki tingkat kematangan paling matang. Warna biji kopi ini lebih
kopi yang dihasilkan pada penyangraian ini pahit dan menutupi rasa
khas kopi. Warna gelap pada biji kopi dihasilkan saat pecahan biji
2017).
13
BAB III
METODE KERJA MAGANG
B. Metode Magang
14
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG
Hasil riset menunjukkan bahwa harga jual Kopi produksi petani yang
kualitas yang diberikan. Pada tahun 2016 inisiasi LSM Balang tersebut
resmi terbentuk berdasarkan akta notaris pada Bulan Juli Tahun 2016
selesaikan.
15
Koperasi Akar Tani bergerak di bidang prosesing kopi
diberikan.
kualitas gabah yang akan di belinya, dengan ini Koperasi Akar Tani
1. Visi
2. Misi
16
C. Struktur Organisasi
2. Sekertaris : Jefri
: - Hasri
: - Naim
: - Dimas
D. Letak Geografis
warga.
17
Letak Koperasi Akar Tani berdasarkan peta Google dapat dilihat
18
BAB V
A. Hasil
19
Gambar 5. Pengeringan Gabah Kopi pada media Terpal
3. Proses Hulling
20
4. Proses Sortir dan Grading
Size Grader.
21
c. Proses Grading (Penentuan tingkat kualitas Greenbean yang
telah diolah).
22
6. Proses Packing
B. Pembahasan
23
petani petani. Pembelian Gabah Kopi yang dilakukan oleh Koperasi
b. Pencucian dengan metode Full Wash, Biji kopi dengan proses full
24
umumnya menggunakan mesin. Tapi walaupun sudah
memisahkan biji kopi dari buahnya, masih ada buah kopi yang
dan juga pencucian dengan air agar buah menjadi lunak dan
Cherry dengan Gabah Kopi, Gabah Kopi inilah yang di beli oleh
selanjutnya.
25
dilakukan pada dua media, GreenHouse dan Terpal tergantung
merupakan fasilitas milik pemda dan hingga saat ini masih belum
Gabah Kopi di beli dari petani untuk mencapai kadar air 13 – 14%
Gabah Kopi.
3. Proses Hulling.
27
b. Tahap kedua adalah penyortiran secara manual menggunakan
5. Roasting (Penyangraian)
Aroma (Notch), Body dan Acidity (Keasaman). Cita rasa khas kopi
yang diproses Koperasi Akar Tani memiliki Aroma Floral, Full Body,
6. Packing
Greenbean 40 kg
29
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
kadar air yang dimiliki Gabah Kopi. Pengeringan dilakukan dalam tiga
tahapan, yaitu pengeringan tahap awal untuk mencapai kadar air Gabah
dalam kopi, dan pengeringan tahap kedua untuk mecapai kadar air
proses ini, Proses Sortir, tahapan awal proses sortir dilakukan untuk
30
– 6mm dengan cacat fisik antara 5 – 7%/kg, dan Grade “Sisa Sortiran”
memiliki diameter < 5mm dengan cacat fisik dan hama >7%
menghasilkan cita rasa kopi yang seimbang antara Aroma (Notch), Body
dan Acidity (Keasaman). Cita rasa khas kopi yang diproses Koperasi
Akar Tani memiliki Aroma Floral, Full Body, dan Low Acidity. Hasil
produksi dari Koperasi Akar Tani ini kemudian di Packing dalam ukuran
.
B. Saran
sebagai berikut:
31
DAFTAR PUSTAKA
32
LAMPIRAN
A. Catatan Harian
Pihak IKM
21 Februari
4 Kamis memperkenalkan jenis –
2019
jenis Kopi yang diolah
23 Februari
6 Sabtu Libur Kerja
2019
24 Februari
7 Minggu Libur Kerja
2019
Perkenalan peralatan
25 Februari
8 Senin brewing dan percobaan
2019
brewing / penyajian Kopi
Pendampingan Petani
dari Bantaeng,
26 Februari Bulukumba dan
9 Selasa
2019 Jeneponto di Sentra
Pengolahan Kopi
Banyorang
33
28 Februari
11 Kamis Sakit
2019
Pertemuan dengan
Balang Institute Bantaeng
15 Senin 4 Maret 2019
sebagai Mitra Kerja
Koperasi Akar Tani
Kunjungan ke Rumah
Kreatif Bantaeng
22 Senin 11 Maret 2019 membawa sampel Produk
untuk Pameran di
Singapura
34
Penjemuran awal gabah
24 Rabu 13 Maret 2019 Kopi yang baru dibeli dari
Petani
Pembenahan Green
29 Senin 18 Maret 2019 House untuk Penjemuran
Gabah Kopi
Pembenahan Green
30 Selasa 19 Maret 2019 House untuk Penjemuran
Gabah Kopi
Penerimaan materi
31 Rabu 20 Maret 2019
lanjutan tentang Kopi
Konsultasi ke Manajer
32 Kamis 21 Maret 2019 Produksi tentang
Pengejraan Laporan
35
Proses Packing
38 Rabu 27 Maret 2019
Greenbean
36
B. Dokumentasi Magang
37