Proposal Penelitian
Diajukan ke Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Prima Nusantara
Sebagai pemenuhan nilai tugas ujian akhir semester
Dosen Pembimbing
Mellia Fransiska, SKM, M.Kes
Oleh
Anda Warisya
171012113201005
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala petunjuk, kemampuan dan
Hidup Baru Kaum Muda“. Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat tugas Ujian Akhir Semester pada Program Studi S-1 Kesehatan
proposal ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dorongan, petunjuk serta
sumbangan gagasan dan pikiran dari berbagai pihak, Oleh karena itu, peneliti
mengucapkan terimakasih terutama kepada Yth, Ibu Mellia Fransiska, SKM, M.Kes
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
materi maupun teknik penulisannya. Oleh karena itu, demi kesempurnaan proposal
penelitian ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun.
Akhirnya kepada Allah SWT kita berserah diri, semoga proposal penelitian ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR SKEMA.................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................5
E. Ruang Lingkup Peneilitian.....................................................................7
A. Landasan Teori.......................................................................................8
1. Coffee Shop......................................................................................8
a. Defenisi Coffee Shop..................................................................8
b. Sejarah Coffee Shop...................................................................9
2. Kopi................................................................................................11
a. Pengertian Kopi........................................................................11
b. Sejarah Kopi.............................................................................13
c. Jenis-Jenis Kopi.......................................................................14
d. Jenis-Jenis Olahan Kopi...........................................................16
e. Dampak Kopi Bagi Kesehatan.................................................18
f. Kandungan Dalam Kopi...........................................................21
3. Gaya Hidup....................................................................................23
a. Defenisi Gaya Hidup................................................................23
b. Factor Yang Mempengaruhi Gaya Hidup................................25
c. Dimensi Gaya Hidup dan Pengukuran Gaya Hidup................28
B. Kerangka Teori.....................................................................................35
iii
A. Desain penelitian dan Metode Penelitian...................................................37
B. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................39
C. Populasi dan Sampel..................................................................................39
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.................................................40
E. Etika Penelitian..........................................................................................44
F. Analisis Data..............................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
JADWAL KEGIATAN
iv
DAFTAR SKEMA
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengalami perubahan dan perkembangan yang tidak dapat dihentikan. Pada tahap ini
terjadi saat ini, karena perubahan mendorong manusia berfikir dan bertindak secara
modern dan global. Pada awalnya, minum kopi sudah menjadi kebiasaan masyarakat
Indonesia sejak zaman dahulu kala. Pasalnya, Indonesia adalah salah satu penghasil biji
kopi terbaik di dunia. Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi biji kopinya
adalah Aceh, Lampung, Medan, Jawa, Ternate, Sulawesi, dan Flores. Bahkan bagi
masyarakat Eropa zaman dahulu, sedapnya seduhan kopi yang mereka seruput lebih
akrab disebut java. Di Indonesia, usia penikmat kopi hampir tidak pandang usia mulai
dari remaja hingga orang dewasa bahkan manula, sehingga tidak terhitung jumlahnya.
Bagi mereka, kopi adalah konsumsi harian dan merupakan bagian makanan dan
minuman sehari-hari.[1]
Arus globalisasi yang cepat membawa semua bangsa dituntut untuk dapat ikut
berperan serta di dalamnya bila tidak ingin tenggelam. Negara-negara Barat dipandang
sebagai kiblat perkembangan zaman. Tidak hanya dari sisi teknologi tetapi juga gaya
vii
hidup. Modernisasi mengubah gaya hidup menjadi lebih seirama dengan gaya hidup
barang yang diproduksinya. Agar hasil produksi laku di pasar, para kapitalis dan organ-
Industri kopi di Indonesia dalam beberapa kurun tahun terakhir terus bergairah
dengan semakin bertambah dan meningkatnya produksi kopi olahan yang dihasilkan
oleh industri pengolahan kopi, semakin suburnya Cafe dan Coffee Shop di kota-kota
besar. Peningkatan konsumsi kopi domestik Indonesia, selain didukung dengan pola
sosial masyarakat dalam mengkonsumsi kopi, juga ditunjang dengan harga yang
terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta keragaman rasa atau cita rasa yang sesuai
dengan selera konsumen. Budaya minum kopi saat ini merupakan suatu trend baru yang
memancing munculnya berbagai brand, cafe dan coffee shop di kota-kota besar.
Meskipun banyak brand yang bemunculan namun pangsa pasar yang dituju berbeda-
beda. Dalam hal ini budaya konsumsi kopi ini biasanya dilakukan masyarakat di cafe
dan coffee shop di kota-kota besar, dan di kedai atau warung kopi pada masyarakat desa
viii
Dalam budaya minum kopi pada kenyataannya telah mengalami pergeseran.
Dalam minuman kopi mengandung berbagai zat yang bersifat psikotripika salah satunya
adalah kafein, yang mampu menstimulasi produksi dua hormon perangsang yaitu
kortison dan adrenalin. Akibatnya kopi memberikan efek menghilangkan rasa kantuk,
meningkatkan kesadaran mental, pikiran, fokus dan respon. Minum kopi juga dapat
menjadikan tubuh tetap terjaga dan meningkatkan energi. Sementara itu, kenyataan
tentang kedai kopi sebagai gaya hidup ini makin dipertegas dengan kebutuhan
modernisasi, kedai kopi kini sebagai tempat proses pergaulan sosial, tempat nongkrong
anak-anakmuda, sebagai tempat rapat yang nyaman, sebagai tempat sarapan dengan
makanan cepat saji. Masyarakat bisa menikmati kopi sambil beristirahat dan
dalam mengisi waktu luang dan menghabiskan uangnya dengan minum kopi di kedai
kopi menjadi kegiatan tersebut sebagai salah satu gaya hidup.[2]. Tetapi, pada
jantung koroner(PJK).
Kaum muda merupakan salah satu objek pada penelitian ini, karena kaum
muda mempunyai ciri khas pola perilaku tertentu yang ingin ditunjukkan setiap orang
dimana dengan kecepatan mobilitas dan tersedianya kemudahan dalam informasi dan
hiburan menuntut kaum muda untuk bisa lebih selektif dalam menerima pengaruh
lingkungan yang baik maupun buruk. Berbicara mengenai lingkungan dimana suatu
ix
lingkungan dapat membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Jika kita bandingkan
remaja yang tinggal di desa sangatlah berbeda dengan remaja yang tinggal di wilayah
perkotaan. Dari segi kebutuhan kaum muda yang tinggal di perkotaan salah satunya
adalah gaya hidup. Maka tidak jarang rumah makan dan kafe menjadi tempat-tempat
yang dituju untuk memenuhi kebutuhan ini dalam rangka untuk mensosialisasikan diri
Coffee shop atau warung kopi identik dengan gaya hidup kaum muda yang
mana antusiasme dan penikmat coffee shop paling banyak dikunjungi oleh kaum muda
keberadaan coffee shop kaum muda seolah menjadikan coffee shop sebagai tempat
untuk dapat melakukan berbagai hal. Bisa untuk sekedar mengobrol atau mengerjakan
fikiran dan informasi di coffee shop. Melihat realitas yang terjadi pada fenomena coffee
shop sebagai gejala gaya hidup baru kaum muda, tentu saja banyak hal yang
melatarbelakangi kaum muda memilih coffee shop sebagai salah satu tempat
menghabiskan waktunya tetapi yang perlu di perhatikan adalah seberapa jauh coffee
shop ini berpengaruh terhadap pola pikir dan tingkah laku kaum muda dan apakah
periode 2016-2021 diprediksi mengalami pertumbuhan rata-rata 8,22 persen per tahun.
Melihat perkembangan kopi di Indonesia yang semakin pesat, bahkan naik 6,3%9
x
dalam kurun waktu lima tahun terakhir, maka tidak heran jika mulai banyak
bermunculan gerai kopi yang menawarkan kopi Indonesia dan memadukannya dengan
unsur teknologi atau seni[5]. Berdasarkan kepada permasalahan diatas, maka dalam
penelitian ini, peneliti memfokuskan pada fenomena kemunculan warung kopi sebagai
gaya hidup baru kaum muda. Peneliti juga ingin melihat efek atau resiko dari
B. Rumusan Masalah
di Kota Bukittinggi?
3. Bagaimana factor pembentuk gaya hidup kaum muda penggemar Coffee Shop
C. Tujuan Penelitian
Bukittinggi, diketahuinya factor pembentuk gaya hidup kaum muda penggemar Coffee
Shop. Diketahinya efek yang ditimbulkan dari fenomenologi kemunculan warung kopi
di Kota Bukittinggi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
xi
a. Hasil daripada penelitian dapat bermanfaat dan menambah wawasan dan
kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan
terkait.
suatu kebijakan dan ikut andil dalam proses perkembangan Cofee Shopdi Kota
2. Manfaat Praktis
baiknya serta dapat meningkatkan kreativitas dan mampu melihat peluang yang
hidup kaum muda pada saat ini, sehingga pendidik dapat menyesuaikan dalam
xii
c. Bagi peneliti lain diharapkan dapat menjadi sumber rujukan maupun referensi
warung kopi di Kota Bukititinggi. Objek penelitian ini adalah ditujukan kepada seluruh
Coffe Shop dan warung kopi yang berada di Kota Bukittinggi. Penelitian ini ditujukan
kepada seluruh informan yang mengkonsumsi kopi baik di Cafe maupun di warung
kopi lainnya. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2020 Mendatang
xiii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Coffee Shop
Kebudayaan tahun (1988) Cafe atau Coffee Shop (kedai kopi) adalah suatu
tempat (kedai) yang menyajikan olahan kopi espreso dan kudapan kecil. Seiring
perkembangan jaman coffe shop menyediakan makan kecil dan makanan berat.
[6]
Di Indonesia, usia penikmat kopi hampir tidak pandang usia mulai dari
jumlahnya. Bagi mereka, kopi adalah konsumsi harian dan merupakan bagian
memahami apa itu coffee shop. Menurut kutipan di atas dapat disimpulkan
bahwa coffee shop adalah suatu tempat yang menyediakan makanan dan
minuman yang tidak hanya sejenis kopi tetapi minuman penunjang lainnya. juga
dilengkapi dengan fasilitas yang dapat membuat orang nyaman seperti wifi, live
xiv
music, televisi, buku bacaan juga dilengkapi dengan desain interior yang
1475. Kedai kopi ini bernama Kiva Han dan berada di Kota Konstantinopel
(sekarang Istanbul) Turki. Kedai kopi ini diketahui menjadi coffee shop pertama
yang buka dan melayani pengunjungnya dengan kopi khas Turki. Pada masa itu,
kopi adalah unsur penting dalam kebudayaan Turki. Sangkin pentingnya bahkan
ada hukum yang mengatakan jika seorang suami tidak memberikan pasokan
kopi yang cukup untuk istrinya, maka istrinya berhak menceraikan sang suami.
Kopi di Turki ini disajikan kuat, hitam dan tanpa filter. Orang-orang Turki
gemar menikmati kopi mereka dengan memasaknya dengan ibrik (pot ala
Turki). Budaya minum kopi seperti ini masih diterapkan di Turki hingga
sekarang.[7]
Lalu Coffee Shop mulai memasuki kawasan Eropa pada tahun 1529.
Minuman ini menjadi sangat disukai oleh masyarakat di Eropa karena adanya
ide untuk menyaring kopi dan memperhalus citra rasa minuman kopi dengan
susu dan gula. Pada masa itu, Kota Wina Austria diserbu oleh tentara Turki. Dan
para tentara ini meninggalkan banyak sekali pasokan kopi di Wina pada saat
mereka melarikan diri dari Wina. Adalah Franz Georg Kolschitzky yang
xv
Kolschitzky membuka sebuah kedai kopi yang diketahui sebagai kedai kopi
pertama di Eropa. Kolschitzky ternyata dulu pernah tinggal di Turki dan dia
biji kopi mengingat tidak popularnya kopi pada masa itu. Coffee Shop di Eropa
tidak hanya menjual secangkir kopi saja namun mereka mulai menjual makanan
kedai kopi semakin luas hingga sampai ke Inggris. Kedai kopi pertama di
Inggris dibuka pada 1652. Meskipun kedai kopi telah popular di Eropa, inspirasi
dibukanya kedai kopi di Inggris tetap berkiblat dari Turki. Pedagang Inggris
yang menjual barang-barang asal Turki (termasuk kopi) ditinggakan oleh dua
budaknya yang berniat membuka bisnis mereka. sendiri. Dan sejak itu sebuah
menajadi sangat di gemari di Eropa karena adanya ide untuk menyaring kopi
dan memperhalus citra rasa minuman kopi dengan susu dan gula. Coffee Shop di
Eropa semakin populer karena mereka tidak hanya menjual minuman kopi tetapi
mulai menjual kue-kue manis dan penganan yang lainnya. Coffee Shop pertama
di Britania Inggris didirikan tahun 1652. Di Coffee Shop ini lah istilaha kata
“tips” pertama kali di gunakan. Guna menjamin servis yang cepat,sebuah toples
xvi
Tentu saja Coffee Shop pada zaman dahulu dan sekarang sangat
berbeda. Di Indonesia terdapat Coffee Shop tertua yang sudah berdiri pada tahun
1878, yang didirikan oleh seorang laki-laki yang bernama Liauw Tek Soen. Ia
mendirikan sebuah kedai kopi di Jalan Moolen Vliet Oost Batavia yang
sekarang dikenal dengan sebutan nama Jalan Hayam Wuruk Jakarta. Kedai kopi
tua ini dinamakan Warung Tinggi. Ditempat inilah pada masa itu orang-orang
duduk santai sambill menikmati makanan ringan dan secangkir kopi dengan
mengangkat sebelah kaki. Ada carayang unik dilakukan dalam meminum kopi,
setelah kopi pesanan siap dimeja, kopi yang masih mengepul-ngepul itu di tutup
begitu hampasnya tidak ikut terminum. Seperti itulah uniknya cara meminum
2. Kopi
a. Pengertian kopi
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Kopi berasal
dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun, kopi sendiri baru
xvii
Kopi merupakan jenis minuman yang sering dikonsumsi oleh manusia,
selain itu kopi memiliki khasiat bagi tubuh. Kopi memiliki citarasa yang khas
kebiasaan yang baru. Budaya meminum kopi sudah ada sejak dulu dan sebelum
lebih jauh menelusuri sejarah kopi ada baiknya kita mulai dengan etimologi kata
kopi itu sendiri. Menurut Wiliam H. Ukers dalam bukunya All About Coffe kata
biji tanaman kopi. Kopi digolongkan kedalam famili Rubiaceae dengan genus
Coffea. Secara umum kopi hanya memiliki dua spesies yaitu Coffea arabica dan
diteliti oleh seorang ilmuwan dari Bhukara bernama Ibnu Sina (Avicenna), yang
menemukan suatu kandungan yang terdapat dalam minuman kopi yang disebut
bunchum. Bunchum yang dimaksud adalah yang saat ini kita kenal bernama
terkandung dalam kopi dan teh. Kafein terdapat sebagai serbuk putih atau
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas
xviii
paling enak rasanya, sedangkan Robusta memiliki kafein yang lebih tinggi.
tidak dapat tumbuh, dan membuatnya menjadi pengganti Arabika yang murah.
Robusta biasanya tidak dinikmati sendiri, dikarenakan rasanya yang pahit dan
diekspor, dua yang tertua adalah Mocha dan Jawa.Perdagangan kopi modern
lebih spesifik tentang dari mana asal mereka, melabelkan kopi atas dasar negara,
wilayah, dan kadangkala ladang pembuatnya. Satu jenis kopi yang tidak biasa
dan sangat mahal harganya adalah sejenis robusta di Indonesia yang dinamakan
kopi luwak.[11]
b. Sejarah kopi
Penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800SM. Pada saat itu orang-
orang di benua Afrika khususnya bangsa Etiopia mengkonsumsi biji kopi yang
protein dan energi tubuh. Penemuan biji kopi terjadi secara tidak sengaja ketika
tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis beri-
kopi dibawa melewati Laut merah dan tiba di Arab dengan metode penyajianya
xix
yang lebih maju. Pada masa itu belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah
Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor atau memasukan biji kopi yang
tidak subur dengan cara memasak dan mengeringkanya terlebih dahulu, hal ini
seorang peziarah India bernama Baba Budan membawa biji kopi fertil keluar
tahun (2012) Pada tahun 1615 biji kopi masuk pertama kali ke Eropa oleh
seorang saudagar Venesia. Pasokan biji kopi yang di bawa ke Eropa berasal dari
Turki. Namun, jumlah pasokan biji kopi ini tidak mencukupi kebutuhan pasar,
oleh karena itu bangsa Eropa mulai membudidayakanya. Belanda adalah salah
satu bagian negara Eropa yang pertama kali berhasil membudidayakanya pada
tahun 1616,kemudian pada tahun 1690 biji kopi di bawa ke pulau Jawa untuk,
Pada saat itu Indonesia masih merupakan negara jajahan Belanda.[6]. Kopi
kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling
c. Jenis-Jenis Kopi
a) Kopi Arabica
terbaik. Sebagian besar kopi yang ada,dibuat dengan menggunakan biji kopi
arabika. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di
xx
berbagai belahan dunia. Tanaman Kopi ini tumbuh di negara-negara
beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-
2000 m di atas permukaan laut. Tanaman Kopi ini dapat tumbuh hingga 3
meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-
26. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau
b) Kopi Robusta
lebih pahit dari kopi arabika, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam
kadar yang jauh lebih banyak dibandingkan biji kopi arabika. Selain itu,
lingkup daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang
ini lebih rawan terhadap serangan hama dan penyakit. Faktor ini yang
c) Kopi Luwak
Jenis-jenis kopi yang lain merupakan turunan dari kopi arabika dan
xxi
masing dan menjadikannya sebagai subvarietas.Salah satu jenis kopi lain
Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-
masing jenis kopi yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang
unik.Berikut ini adalah beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai:
a) Kopi hitam (black coffee): merupakan hasil olahan ektraksi langsung dari
uap panas pada tekanan tinggi menghasilkan rasa dan aroma kopi yang
c) Latte (coffee latte): kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio
d) Cafe au lait: serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi
e) Caffe macchiato: kopi espresso yang ditambahkan susu rebus dengan rasio
g) Dry cappuccino: merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
h) Frappe: merupakan espresso yang diolah dengan susu dan disajikan dingin
xxii
i) Kopi instan: berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi. Gambar
j) Kopi Irlandia (irish coffee): merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.
k) Kopi tubruk: kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi
m) Kopi moka: serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan
sirup cokelat.
n) Oliang: kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai,
dan wijen.
p) Doppio (Double shoot): Kopi yang memiliki kandungan espreso dua kali
lebih banyak dibandingkan kopi biasa dan mengandung kopi yang amat
s) Freedo: biasanya disebut juga dengan iced cofee adalah sebuah kopi yang di
sajikan dengan es batu dan biasanya di tambahkan sedikit susu dan gula.
xxiii
e. Dampak Kopi Bagi Kesehatan
Oleh karena itu, kopi dapat menurunkan risiko penyakit diabetes tetapi
kopi yang mengandung 10 gram biji kopi yang telah melalui proses
xxiv
antialergi, antibakteri, serta antivirus. Asam ferulat yang kaya
antioksidan ini juga sangat bermanfaat bagi kulit, seperti mengkal radiasi
utuamanya.
janin. Konsumsi kopi pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko bayi
lahir premature, berat badan bayi kurang dari normal, serta ukuran
2) Jantung koroner
xxv
penyakit tersebut. Tetapi memang, sebuah penelitian tahun 2012
3) Hipertensi
4) Gastritis
2. Kopi Olahan
1) Kopi campur krimer atau susu
xxvi
Kopi campur susu, terutama susu yang mengandung
kesehatan karena kadar lemak pada krimer yang tinggi. Campuran ini
lebih banyak gula. Hal ini sangat berbahaya bagi tubuh sehingga dapat
a) Kopi Hitam
xxvii
Senyawa kimia pada biji kopi dapat dibedakan atas senyawa volatil
dan non volatil. Senyawa volatil adalah senyawa yang mudah menguap,
terhadap aroma kopi antara lain golongan aldehid, keton dan alkohol,
sedangkan senyawa non volatil yang berpengaruh terhadap mutu kopi antara
pada biji kopi terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Selain
itu, kopi mengandung tanin. Tanin merupakan senyawa polifenol yang dapat
Senyawa tanin dapat menyebabkan rasa sepet pada buah dan menyebabkan
merupakan salah satu senyawa alkaloid yang sangat penting yang terdapat di
dalam biji kopi. Kadar kafein yang terdapat di dalam biji kopi Robusta
antara 1,50—2,72% bk, sedangkan di dalam biji kopi Arabika sebasar 0,94
xxviii
3. Gaya Hidup (life style)
sosialnya. Maka dari itu manusia selalu mengalami perubahan, baik itu
perubahan pola fikir dan tingkah laku. Perubahan inilah yang dapat kita sebut
menjelaskan bahwa gaya hidup merupakan suatu nilai atau selera seseorang,
khususnya yang terlihat pada pola konsumsi seseorang. Ia berpendapat dari segi
sisi ekonomi dimana gaya hidup seseorang itu merupakan dasar bagaimana
menghabiskan waktu luang mereka dan bagaimana seseorang itu memilih untuk
menghabiskan pendapatannya.
characteristic that have been shaped and formed trough social interaction as
xxix
one moves through the life cycle. Menurutnya gaya hidup didefinisikan
karakteristik individu yang telah melekat dan terbentuk melalui interaksi sosial
saat seseorang menjalani suatu siklus kehidupannya. Hawkins, Best, Coney juga
menambahkan bahwa gaya hidup juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
gaya hidup merupakan hasil dari proses sosial atau interaksi manusia dengan
seseorang menjalani pola hidupnya. Lingkungan sekitar bisa jadi salah satu
suatu identitas individu yang tidak sama dengan individu lainnya. Gaya hidup
persepsi seseorang pada suatu hal atau fenomena (opini). Maka dari itulah gaya
kehidupannya.
xxx
b. Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup
banyak faktor seperti: Demographic, sosial class, reference group, and family.
Dan jika kita klasifikasikan ke dalam dua kategori, ada dua faktror yang
mempengaruhi gaya hidup, yaitu dari dalam diri individu (internal) dan
a) Faktor internal
1. Sikap
ynag relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Berarti suatu
positif atau negatif terhadap gaya. Keadaan jiwa dipengaruhi oleh tradisi,
xxxi
Seseorang tertarik dengan suatu gaya hidup tertentu berdasarkan
3. Kepribadian
4. Konsep diri
terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan
hidupnya.
5. Motif
atau motif yang besar terhadap sesuatu maka bisa jadi akan dengan
hedonisme.
6. Persepsi
xxxii
gambar yang berarti mengenai dunia. Tentu saja dalam hal ini persepsi
b) Faktor eksternal
1. Kelompok referensi
hidup tertentu.
2. Keluarga
pertama seseorang sebelum memasuki dunia luar. Hal ini karena pola
asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak
3. Kelas sosial
xxxiii
masyarakat, yaitu kedudukan dan peran. Hierarki kelas sosial masyarakat
4. Kebudayaan
spend their time, (2) their interest, what they place importance on in theis
and the world around them. Yang artinya aktivitas yang dilakukan terkait
mereka, serta opini apa yang dianggap penting bagi lingkungan sekitarnya. Hal
yang dijelaskan Plummer menunjukan bahwa dalam hal gaya hidup seseorang
ketertarikan terhadap suatu hal, dan bagaimana seseorang melihat sesuatu yang
xxxiv
didasarkan atas sudut pandang dirinya sendiri. Untuk mengetahui sejauh mana
yang ada pada gaya hidup, diantaranya: Aktivitas, Minat, dan Opini. Adapun
media, pencapaian). Sedangkan indikator dari opini mencakup (diri sendiri, isu
sosial, politik, bisnis, ekonomi, pendidikan, produk, masa depan dan budaya).
a) Activities ( Aktivitas )
Aktivitas yang dilakukan sangat berkaitan erat dengan pola hidup seseorang
segala aspek tidak hanya soal pekerjaan tetapi dalam hal rekreasi, hobi dan
kegiatan sosial merupakan hal yang berkaitan dengan aktivitas. Hal ini
sesuai seperti apa yang dikatakan oleh Schiffman dan Wisenblit bahwa
xxxv
“Time and Activity are being active and busy in one’s job and life and
1. Hobi
tidak jarang sebagian orang justru rela mengeluarkan tenaga dan uang
yang banyak agak dapat memenuhi hobi tersebut. Hobi tidak sekedar
mengurangi rasa penat dan stress akibat padatnya aktifitas yang dijalani
sehari-hari.
2. Hiburan
jarang banyak orang yang tidak bisa dengan bebas menikmati hiburan
yang ada. Sama halnya seperti hobi, hiburan salah satu alternatif
3. Belanja
xxxvi
manusia dari semua umur. Belanja sangat berkaitan bagaimana
belanja kaum muda seringkali melakukan belanja yang diluar budget dan
b) Interest (Minat)
identitas diri mereka, hal ini sangat berkaitan dengan indikator minat.
fashion yang sedang trend saat ini terutama perempuan. Tidak hanya soal
fashion, kaum muda juga sangat menggemari suasana makan yang dilengkap
1. Fashion
Seorang filsuf Yunani pernah berkata “know, first who you are
tasteful or elegant varies across social strata”. Artinya kita harus tahu
terlebih dahulu siapa itu kita sehingga kita dapat memantaskan diri kita
2. Makanan
xxxvii
Tak perlu diragukan lagi manusia membutuhkan makanan dan
sebuah kafe atau coffee shop mereka mampu mengeluarkan uang yang
sebuah kafe atau coffee shop bukan untuk mengisi perut mereka, tetapi
mereka hanya bertemu dengan rekanan bisnis atau teman bahkan tak
kepenatan.
3. Media
Pada zaman modern saat ini, kehidupan kaum muda tidak lepas
serta menunjang gaya hidup yang mereka jalani. Jika dilihat dari segi
xxxviii
sebagai alat promosi coffee shop untuk memperkenalkan tempat mereka
kepada masyarakat.
promosi media sosial bisa jadi ajang aktualisasi diri kaum muda, kaum
informasi segudang aktivitas yang mereka jalani. Maka dari itu media
terhadap sesuatu tidak lepas dari bantuan media sebagai alat bantu
c) Opinions (Opini)
1. Opini Sendiri
pandang yang dilihat. Suatu opini dapat terbentuk melalui gaya hidup
2. Pendidikan
xxxix
Pendidikan merupakan ujung tombak dalam segala hal.
suatu masalah atau gejala. Terutama pada kaum muda atau remaja,
bertindak sehingga tidak melakukan hal yang diluar batas nilai dan
3. Budaya
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, karya
bahwa gaya hidup mempunyai tiga dimensi, yaitu aktivitas, minat dan
opini. Namun dalam hal penelitian tidak semua indikator yang terdapat
Maka dari itu dimensi yang digunakan untuk meneliti gaya hidup kaum
xl
1) Activity (Aktivitas) menggunakan pengukuran gaya hidup melalui
B. Kerangka Teori
Tugas
Foto Booth Warung Kopi Meeting
Free Wifi (Coffe Shop) Quality time
Ketenangan
Konkow
Frekuensi
Skema 2.1
Kerangka Teori Fenomenologi Kemunculan Warung Kopi Sebagai Gaya Hidup Baru
Kaum Muda
xli
BAB III
KERANGKA KONSEP
Skema 2.2
Kerangka Konsep Fenomenologi Kemunculan Warung Kopi Sebagai Gaya Hidup
Baru Kaum Muda
xlii
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
fenomenologi. Menurut Lincoln dan Guba dalam buku pedoman penulisan skripsi,
pendekatan metode ini dilakukan dengan cara pengamatan dan pengumpulan data yang
dilakukan dalam latar/setting alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti.
[14]
suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai
peserta penelitian atau pastisipan dengan mengajukan pertanyaan umum dan agak luas.
biasanya berupa teks atau kata yang kemudian dianalisis dapat berupa gambaran atau
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
xliii
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makana dari generalisasi.
studi yang mempelajari fenomena, seperti penampakan, segala hal yang muncul dalam
pengalaman kita, cara kita mengalami sesuatu, dan makna yang kita miliki dalam
pengalaman kita. Fokus perhatian fenomenologi tidak hanya sekedar fenomena, akan
tetapi pengalaman sadar dari sudut pandang orang pertama atau yang mengalaminya
secara langsung.
suatu fenomena beserta konteksnya yang khas dan unik yang dialami oleh individu
langsung dari individu yang bersangkutan sebagai subjek yang mengalami langsungn
fenomenologi berusaha untuk mencari arti secara psikologis dari suatu pengalaman
individu terhadap suatu fenomena melalui penelitian yang mendalam dalam konteks
menggambarkan hubungan antara proses yang terjadi dalam kesadaran dengan obyek
yang menjadi perhatian pada proses itu. Dalam term fenomenologi, pengalaman atau
xliv
kesadaran selalu kesadaran pada sesuatu, melihat adalah melihat sesuatu, mengingat
Dilihat dari pokok permaslaahan yang diteliti, penelitian ini termasuk sebuah
studi kasus yang berkaitan dengan fenomena kemunculan warung kopi sebagai gaya
hidup kaum muda. Melalui metode tersebut, penulis bertujuan untuk melihat fenomena
Tempat yang dipilih untuk lapangan penelitian ini adalah warung kopi di Kota
1. Populasi
Populasi penelitian adalah objek yang akan diteliti (Notoadmodjo, 2005). Pada
penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua warung kopi yang ada di Kota
Bukittinggi.
2. Sampel
Bagian dari dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel bagi metode kualitatif sifatnya purposive artinya sesuai dengan
maksud dan tujuan penelitian. Purposive sampling tidak menetapkan pada jumlah
atau keterwakilan, tetapi lebih kepada kualitas informasi, kredibilitas dan kekayaan
informasi yang dimiliki informan atau partisipan. Maka dari itu penulis
xlv
menggunakan teknik pengambilan purposive sampling. Pertimbangan dalam
yang tepat yaitu kaum muda yang mengunjungi kedai Starbucks. 10 kaum muda
telah dipilih dengan kriteria umur 17-25 tahun wanita dan pria, yang memiliki latar
belakang profesi yang berbeda-beda juga kaum muda yang memiliki kriteria
Dalam teknik pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) cara antara lain:
1. Observsi
tempat penelitian, data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap,
perilaku, tindakan keseluruhan interaksi antar manusia. Data observasi juga dapat
berupa interaksi dalam suatu organisasi atau pengalaman para anggota dalam
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan dimana tempatnya. Jadi
observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang
xlvi
Tabel 3.1
Pedoman Observasi
No Observasi yang Keterangan
dilakukan
1. Aktivitas yang dilakukan - Observasi ini dilakukan untuk
kaum muda di Coffee mengamati keadaan serta
Shop aktivitas yang dilakukan di
dalam Coffee Shop yang sering
dikunjungi oleh kaum muda.
- Observasi dilakukan pada
hari dan jam yang berbeda-
beda.
2. Wawancara
langsung dari informan yang tidak didapatkan dari observasi. Oleh karena itu
tentang suatu gejala, peristiwa, fakta atau realita. Wawancara dapat dilakukan
dengan bertatap muka langsung di tempat penelitian. Wawancara pada penelitian ini
sebagai teknik pengumpulan data, peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah
pemilik warung kopi (Coffee Shop) serta dinas kesehatan di Kota Bukittinggi.
Wawancara ini dilakukan kepada 10 pengunjung warung kopi (Coffee Shop) yang
xlvii
memiliki perbedaan latar belakang profesi serta kaum muda pengunjung Coffee
Tabel 3.2
Pedoman Wawancara Pengunjung Warung Kopi (Coffee Shop)
1. Mengapa anda datang ke Coffe Shop ?
2. Dengan siapa anda datang ke Coffe Shop?
3. Apa yang anda lakukan di Coffe Shop?
4. Seberapa lama biasanya anda
menghabiskan waktu di Coffe Shop?
5. Seberapa sering anda datang ke Starbucks
dalam satu minggu ?
6. Pada jam berapa biasanya datang ke Coffe
Shop?
7. Bagaimana anda mengatur waktu untuk
datang ke Coffe Shop ?
8. Makanan atau minuman seperti apa yang
biasanya anda pesan di Coffe Shop? Apa
alasannya?
9. Apakah anda keberatan mengeluarkan
uang untuk membeli makanan atau
minuman di Coffe Shop?
10. Apakah anda senang mempublikasikan
keberadaan atau aktivitas anda di media
sosial? apa alasannya?
11. Apakah menurut anda mendatangi Coffe
Shop merupakan suatu prestige sosial?
12. Apakah menurut anda mendatangi Coffe
Shop merupakan sebuah gaya hidup kaum
muda pada zaman sekarang?
13. Aktivitas seperti apa yang anda lakukan
untuk menghabiskan waktu luang anda?
14. Bagaimana pendapat anda jika seseorang
menghabiskan waktu luang dengan
mengunjungi Coffe Shop?
15. Bagaimana pendapat anda terkait budaya
nongkrong kaum muda saat ini?
16. Menurut anda apa hal positif dan
negatifnya budaya nongkrong saat ini?
17. Bagaimana menurut anda mengenai gaya
hidup kaum muda saat ini?
xlviii
18. Bagaimana menurut anda mengenai
perkembangan fashion saat ini?
19. Apakah perkembangan fashion saat ini
dipengaruhi oleh globalisasi?
20. Apakah anda mengikuti trend fashion saat
ini?
21. Bagaimana style fashion anda ketika
mengunjungi Coffe Shop atau tempat ramai
lainnya?
Tabel 3.3
Pedoman Wawancara Pemiliki Warung Kopi (Coffee Shop)
1. Apa yang mendorong anda ingin membuka
Coffe Shop?
2. Apa trik yang anda gunakan untuk menarik
minat pelanggan Coffe Shop?
3. Apa saja kopi yang menjadi andalan dari
Coffe Shop ini?
4. Bagaimana menurut anda mengenai
perkembangan Coffe Shop saat ini?
5. Menurut anda apa dampak positif dan
negatif yang dapat ditimbulkan dari
munculnya Coffe Shop saat ini?
Tabel 3.4
Pedoman Wawancara Dinas Kesehatan
1. Bagaiman pendapat bapak/ibuk mengenai
kemunculan Coffe Shop di Kota
Bukittinggi?
2. Menurut bapak/ibuk apa dampak positif
dan negatif yang dapat ditimbulkan dari
munculnya Coffe Shop di Kota Bukittinggi
saat ni?
3. Bagaimana pendapat bapak/ibuk mengenai
gaya hidup kaum muda saat ini?
4. Apakah pernah dinas keehatan mengkaji
fenomena kemunculan warung kopi di
Kota Bukittinggi saat ini?
5. Bagaimana pandangan bapak/ibuk
mengenai pertumbuhan warung kopi
dengan penyakit yang ada pada saat ini?
6. Bagaimna upaya bapak/ibuk dalam
xlix
menangani fenomena in?
7. Apakah dinas kesehatan pernah mengkaji
efek dari banyaknya kemunculan warung
kopi di Kota Bukittinggi
3. Dokumentasi
audiovisual.
Tabel 3.5
Pedoman Dokumentasi
No Dokumntasi Keterangan
1. Coffe Shop Company Profile
2. Coffe Shop Company Timeline
3. Coffe Shop Company Recognation
4. Dokumentasi suasana dan aktivitas
pengunjunng Coffe Shop
E. Etika Penelitian
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak
1. Prinsip manfaat
l
b. Bebas dari eksploitasi
penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan digunakan dalam hal-hal
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi atau tidak, tanpa adanya sangsi
apapun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya, jika mereka seorang klien.
c. Persetujuan informan
menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu dicantumkan bahwa
3. Prinsip keadilan
li
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anomity) dan rahasia
F. Analisis Data
data (data reduction), penyajian data (data display), verification (conclusion drawing)
3. Reduksi Data
pada hal-hal yang penring, dicari tema dan pokoknya. Dengan demikian data yang
telah direduksi dapat memberikan gambaran yang jelas dan dapat memepermudah
peneliti.
data. Dimana penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan bentuk urainan
lii
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data yang
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahaop awal telah
liii
DAFTAR PUSTAKA
[1] E. Herlyana, “Fenomena Coffee Shop Sebagai Gejala Gaya Hidup Baru Kaum Muda,”
ThaqÃfiyyÃT, vol. 13, no. 1, pp. 188–204, 2012.
[2] S. Solikatun, D. T. Kartono, and A. Demartoto, “Perilaku Konsumsi Kopi Sebagai Budaya
Masyarakat Konsumsi (Studi Fenomenologi Pada Peminum Kopi Di Kedai Kopi Kota
Semarang),” J. Anal. Sosiol., vol. 4, no. 1, pp. 60–74, 2015.
[3] A. Kurniawan and M. R. Ridlo, “Perilaku Konsumtif Remaja Penikmat Warung Kopi,” J.
Sosiol. DILEMA, vol. 32, no. 1, pp. 9–22, 2017.
[4] S. Hidayatullah, Kajian gaya hidup kaum muda penggemar coffee shop. 2018.
[5] Alfirahmi, “Fenomena Kopi Kekinian Di Era 4 . 0,” J. Lugas, vol. 3, no. 1, pp. 24–32, 2019.
[10] Irwanti, “Warung Kopi dan Gaya Hidup Modern (Irwanti Said),” Al-Khitabah, vol. III, no. 1,
pp. 33–47, 2017.
[11] J. Oliver, “hubungan konsumsi kopi terhadap stroke atau penyakit jantung koroner,” J.
Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013.
[12] D. S. Hastuti, “Kandungan Kafein Pada Kopi dan Pengaruh Terhadap Tubuh,” Media
Litbangkes, vol. 25, no. 3, pp. 185–192, 2015.
[13] S. Widyotomo and Sri-Mulato, “Senyawa Penting Pada Biji Kopi,” War. Pus. Penelit. Kopi
dan Kakao Indones., vol. 23, no. 1, pp. 44–50, 2007.
liv
JADWAL KEGIATAN
No Bulan
Jenis Kegiatan
Apr Mei Jun Jul Agus Sep
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Penyusunan dan Pengajuan Judul
b. Pengajuan Proposal
c. Perijinan Penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
3. Tahap Penyusunan Laporan
lv