Disusun Oleh:
Kelompok 7
Muhammad Faqih Wahana (20220210054)
Dyah Tutur Wulandari (20220210056)
Azuma Wiranto (20220210059)
Singgih Pambudi (20220210060)
Saskanti Saskara Anindyajati (20220210061)
Salah satu yang mempengaruhi produksi kopi adalah penerapan teknik budidaya tanaman.
Teknik budidaya tanaman kopi yang penting dilakukan adalah pembibitan, pembukaan dan
persiapan lahan, penanaman penaung, persiapan tanam dan penanaman kopi, pemeliharaan, serta
penanganan panen dan pasca panen (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Kegiatan pemeliharaan
tanaman kopi meliputi penyulaman, pengendalian gulma, pemupukan, pemangkasan, serta
pengendalian hama dan penyakit (Prastowo et al., 2010). Teknik budidaya yang penting dalam
peningkatan produksi kopi adalah pemangkasan.
Pemangkasan dilakukan untuk mencapai produksi yang optimal. Selain itu pemangkasan sangat
berguna untuk memudahkan pemungutan hasil (panen) (Panggabean, 2011). Manfaat dan fungsi
pemangkasan umumnya agar pohon tetap rendah sehingga mudah perawatannya, membentuk
cabang-cabang produksi yang baru, mempermudah pengendalian hama dan penyakit.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa itu pengertian pengajiran pada tanaman kopi?
2. Pemangkasan pada tanaman kopi
3. Pengendalian OPT pada tanaman kopi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tentang pengajiran tanaman kopi
2. Mengetahui pemangkasan tanaman kopi
3. Mengetahui tentang cara pengendalian OPT pada tanaman kopi
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengajiran Pada Tanaman Kopi
Pengajiaran/ Ajir adalah alat penegak yang terbuat dari batang bambu atau tongkat
bilahan bambu berfungsi sebagai penyangga batang, tempat bersandar pohon atau
merambatnya untuk tanaman peredu dan sejenisnya, dapat di pasang setelah selesai
membuat pembubuhan dan selesai mensterilkan kebun bisa juga berfungsi sebagai
penanda, misalnya: batas petak, baris tanaman. Pengajiran juga dipasang sesudah bibit
ditanam, dan bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50 cm.
Pengajiran tanaman adalah penopangan tanaman agar tanaman tetap berdiri tegak dan
mendapat sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhannya. Pengajiran bertujuan agar
tanaman mendapatkan sinar matahari secara maksimal dengan cara menopang tanaman
sedemikian rupa sehingga memperoleh sinar matahari yang cukup untuk
pertumbuhannya.
Tanaman sayur memiliki postur tubuh batang yang rendah sehingga tidak perlu
di ajir. Hanya ada beberapa tanaman yang perlu di ajir seperti tanaman kopi saat masih
muda. Melinjo pada saat penanamannya agar dapat tegak lurus juga katuk dan tanaman labu
siam yang diambil pucuk daunnya. Ajir harus dipasang sedini mungkin yaitu dimulai pada
saat tanam, pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar tanaman rusak,
ajir dipasang 4 cm di muka tajuk tanaman terluar. Karena perannya yang begitu penting,
maka tidak bisa sembarangan dalam membuat Ajir. Ada cara khusus, supaya Ajir yang kita
buat berfungsi dengan maksimal dalam kebun budidaya. Pertama-tama, Ajir harus kuat dan
efektif saat di gunakan, tujuannya supaya Ajir bisa menopang beberapa beban buah yang
di hasilkan tanaman, minimalnya ajir bisa menopang kurang lebih2–3 kg. Oleh karena
itu, biasanya Ajir terbuat dari bahan bambu dan kayu yang sering digunakan oleh para
petani.
Meski kedua bahan ini memiliki kekurangan yaitu mudah diserang rayap dan tidak
dapat digunakan berkali-kali. Sehingga muncullah bahan Ajir dari plastik, yang terbuat
dari pipa baja yang dilapisi plastik poliolefin sehingga membentuk seperti pipa yang
kedua ujungnya ditutup oleh cap. Jenis Ajir plastik ini bersifat anti UV, anti korosi dan
tahan lama sehingga ajir ini sangat awet dan dapat digunakan berkali-kali hingga 10 tahun
lebihDari hasil pengumpulan data dan analisis data menggunakan aplikasi Spss Versi 20
menunjukkan penggunaan ajir sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kopi,
perlakuan dengan menggunakan ajir tunggal sangat berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan tanaman cabai merah dibandingkan dengan tanpa ajir dan ajir tunggal
miring karena ajir tunggal penopang tanaman agar tanaman tetap berdiri tegak dan
mendapat sinar matahari yang cukup untuk fotosintesi dan membantu
pertumbuhannya secara cepat.
1. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman kopi agar tanaman kuat
dan tanaman seimbang dalam membentuk cabang Plagiotrop, baik cabang primer maupun
cabang sekunder. Pemangkasan batang tunggal/ pemangkasan bentuk itu sendiri meliputi.
2. Pemangkasan Pemeliharaan
Perlakuan pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk mempertahankan kesinambungan
bentuk kerangka tanaman yang diperoleh dari pemangkasan bentuk dengan cara memangkas
cabang-cabang tidak produktif. Dengan demikian fotosintat yang dihasilkan dapat
ditranslokasikan untuk pertumbuhan cabangcabang yang lebih produktif Pemangkasan
pemeliharaan meliputi dua bentuk yaitu:
a) Pemangkasan produksi ringan, contohnya wiwil kasar, pemangkasan dilakukan 2
bulan sekali, serta wiwil halus, pemangkasan dilakukan 2 minggu sekali.
b) Pemangkasan produksi berat, contohnya: pemangkasan lepas panen. Pangkas Lepas
Panen (PLP). Cabang-cabang yang harus dipangkas:
1. Cabang-cabang yang rusak akibat petikan, angin dan lain-lain.
2. Cabang-cabang yang terserang hama dan penyakit.
3. Cabang-cabang yang pertumbuhannya mengganggu percabangan yang
berpotensi.
4. Cabang-cabang yang tidak berpotensi (B1, B2, yang pertumbuhannya
terlambat).
5. Cabang-cabang kering, cabang mati.
6. Cabang-cabang B4 perkembangan dari cabang B3 yang tahun sebelumnya
masih dipetahankan karena pertimbangan teknis.
7. Cabang-cabang B3 yang kurang dari 4 dompol.
a. Cabang-cabang B3 yang masih bisa dipertahankan karena pertimbangan
teknis.
1) Cabang-cabang B3 yang lebih dari 4 dompol.
2) Cabang-cabang B3 yang pertumbuhannya mengarah ke tempat
kosong.
3) Cabang-cabang B3 yang belum mempunyai cabang reproduksi dengan
tujuan untuk merangsang pertumbuhan cabang reproduksi.
b. Pelaksanaan pangkas lepas panen.
1) Dilaksanakan segera setelah selesai panen, agar pada saat pemupukan,
pangksan sudah selesai.
2) Pangkasan dilakukan didepan titik tumbuh cabang reproduksi.
3. Pemangkasan Peremajaan/Rejuvenasi
Pelaksanaan peremajaan/rejuvenasi sebaiknya dilaksanakan pada saat setelah panen kopi
atau pada bulan Agustus sampai bulan Oktober, sehingga tunas air/cabang autotrop bisa
dilakukan penyambungan pada bulan Januari atau pada bulan Pebruari (Sujatmiko, 2013).
a. Pemangkasan rejunevasi/peremajaan ada dua, yaitu: Rejuvenasi batang dan
Rejuvenasi cabang
b. Rejuvenasi batang
1. Totol (semuanya)
2. Koleksi (bergantian pada benih)
3. Seleksi (individu pohon yang tua/rusak
Peremajaan total yaitu memotong batang pokok tanaman kopi secara bersama-sama
dalam hamparan kebun tanpa menyisakan satupun pohonnya. Tinggi pemotongan
tergantung tujuan pembentukan tanaman, bila menginginkan bentuk mercy dipotong pada
ketinggian 80 cm - 100 cm dan bila menginginkan bentuk spiral atau silinder dipotong
pada ketinggian 140 cm - 160 cm. Rejuvenasi cabang, diantaranya: Siwingan (sebagian
cabang) dan Total (semu cabang)
Rejuvenasi sangat penting dilaksanakan pada tanaman yang sudah tidak produktif
atau pada tanaman tua, dalam pelaksanaannya bisa dilakukan secara bertahap bisa juga
secara total. Peremajaan/Rejuvenasi secara bertahap dapat dilakukan dengan sistem
sewing samping, dimana dalam pelaksanaannya hanya bagian sisi samping dari tanaman
kopi yang dipotong dan sisi samping lainnya dibiarkan tumbuh. Sehingga dengan
demikian petani kopi masih bisa memanen kopinya sambil menunggu pelaksanaan
peremajaan. Setelah sisi samping dipangkas akan tumbuh tunas air dari batang’pokok,
dan tunas air tersebut akan dilaksanakan penyambungan pada ketinggian 100 cm –140
cm. Bila tunas air disambung dan menjadi batang pokok baru kemudian dipotong diatas
tumbuh tunas air