Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN

ACARA 3
PEMANGKASAN TANAMAN KOPI

Disusun Oleh:
Nama : Priju Harpenta Peranginangin
NPM : E1J021063
Shift : A2/Senin, 14:00-16:00
Dosen : Prof. Dr. Ir., Alnopri, M.S.
Co-ass : 1. Afrizal (E1J019074)
2.Theodora Elchrist Vitasari L. G (E1019083)

PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar Keterangan

Pada gambar tersebut sebelum


dilakukan pemangkasan batang
tanaman kopi yang akan di pangkas
di ukur menggunakan meteran
dengan panjang 120 cm dari
pangkal tanaman kopi.

Proses pemangkasan tanaman kopi


menggunakan alat gunting pangkas
tanaman

Proses pemangkasan cabang


cabang pada tanaman kopi yang
batang utamanya sudah di pangkas

Tanaman kopi yang sudah


dipangkas dan di potong cabangnya
B. Pembahasan
Pemangkasan tanaman kopi ini dilakukan bertujuan menciptakan pertumbuhan
tanaman yang sehat dan produktif, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat
berfokus terhadap bagian tanaman yang membutuhkan unsur nutrisi dalam menghasilkan
produktivitas. Menurut Mulyono dkk (2016), tanaman kopi yang tumbuh dengan rimbun dan
tak beraturan mampu menghambat tingkat produktif tanaman. Kondisi tanaman yang seperti
itu akan menyebabkan sulitnya cahaya matahari menembus permukaan seluruh permukaan
daun sehingga proses fotosintesis pada tanaman tidak terjadi secara maksimal. Hal lain yang
terjadi adalah meningkatkan kelembaban udara yang berpengaruh terhadap stomata pada
daun. Stomata daun akan menutup akibat kelembaban yang tinggi, dimana penutupan stomata
daun ini bertujuan untuk mencegah pembekuan jaringan tumbuhan. Bagian cabang non-
produktif yang harus dilakukan pemangkasan berupa cabang balik, cabang saling tindih,
cabang cacing, cabang kipas, wiwilan, dan tunas air
Menurut Birhan et al (2014), pemangkasan pada tanaman kopi merupakan kegiatan
prapanen yang sangat penting. Hal ini dikarenakan kegiatan pemangkasan ini memiliki tujuan
untuk mengurangi tanaman kopi terserang penyakit, memodifikasi pergerakan udara,
membantu kerangka kerja bentuk tanmaan, mengurangi waktu pengguliran daun kering.
Menurut Patel (2012), pemangkasan pada tanaman kopi terdapat dua macam, yaitu
pemangkasam sebelum dan sesudah pemangkasan. Pemangkasan sebelum adalah
pemangkasan yang dilakukan untuk meraangsang cabang dan bentuk dari tubuh tanaman.
Pemangkasan setelah adalah pemangkasan yang berkala. Tanaman kopi yang dipangkas
secara berkala akan membatasi tinggi dari tanaman 5-15 ft (1,5-4,6)m dari tinggi tanaman.
Pemangkasan ini bertujuan untuk mengoptimalkan produksi buah dan mempertahankan agar
pohon tetap kecil. Pemangkasan yang dilakukan untuk merangsang percabangan, batang
utama harus dipangkas satu atau beberapa kali. Hal ini dilakulan untuk menginduksi lateral
kecil batang yang menanggung kopi, setelah lateral yang kecil batang menjadi 2 tahun,
mereka akan bunga dan menghasilkan buah, sementara bagian yang sudah berbunga akan
turun daun dan bunga tidak. Hal ltersebut berakibat bagian dari ranting yang berbuah,
bergerak lebih jauh dan lebih jauh dari batang utama. Cabang kecil mungkin mati dan drop off
setelah 3 samapai 5 tahun. Batang utama terus tumbuh dan mencapai sekitar 6 ft, lateral kecil
baru batang terbentuk bunga dan buah, sehingga produksi buah bergerak ke atas.
Pemangkasan yang biasa dilakukan pada tanaman kopi ada dua macam yaitu pemangkasan
batang tunggal dan pemangkasan batang ganda. Pemangkasan tunggal merupakan
pemangkasan yang biasa dilakukan oleh perkebunan kopi di Indonesia. Pemangkasan batang
tunggal ini hanya menyisakan 1 cabang pada batang. Pemangkasan tunggal memiliki tujuan
(1) tanaman kopi tidak tumbuh terlalu tinggi, (2) pertumbuhan cabang-cabang lateral menjadi
lebih kuat dan panjang dan (3) pertanaman lebih cepat menutup. Pemangkasan ganda
merupakan pemangkasan yang biasa dilakukan oleh petani kakao Indonesia. Pemanggalan
dari pemangkasan ini menyisakan dua batang. Pemangkasan ganda ini memiliki ditujukan
pada pembentukan suatu tunggul penyangga
Pemangkasan ini harus dilakukan dengan tepat dan benar agar tujuan yang diharapkan
dapat terpenuhi. Penentuan cabang non- produktif harus dapat dianalisis dan dipangkas
dengan tepat. Kesalahan pemangkasan pada tanaman kopi ini akan berpengaruh fatal terhadap
hasil panen yang akan diperoleh, dimana akan terjadi penurunan produksi pada hasil biji kopi
yang dipengaruhi oleh asimilasi fotosintesis yang rendah. Pemangkasan cabang non-
produktif dilakukan untuk mendukung perkembangan bakal bunga tanaman kopi yang
selanjutnya menjadi buah yang diharapkan oleh pembudidaya, sehingga produksi cenderung
stabil (Tri dkk., 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Atrisiandy K. 2015. Pemangkasan Kopi. Sumatera Utara: Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian.
Birhan, T., A. Musema dan M. Kasahun. 2014. Prevalence of Some Coffee Quality Problems
in Gomma Woreda, Jimma Zone. World Applied Sciences, 29(2) : 202-207.

Patel, Nikita. 2012. Studi of Various Decision Tree Pruning Methods with their Empirical
Comparison in WEKA. Computer Applications, 60(12) : 20-25
Covre, M. A., F. L. Partelli, R. Bonomo, H. Braun and C. P. Ronchi. 2016. Vegetatife Growth
of Conilon Coffe Plants Under Two Water Conditions in The Atlantik Region of
Bahia State Brazil. Acta Scientiarum, 38(4): 535-545.
Mulyono, Hairunnas dan Kaslil. 2016. Akibat pola Pemangkasan terhadap Kualitas dan
Rendemen Kopi Arabika (Coffea Arabica L.). Ilmiah Research, 2(3): 53-68.
Tri, Merry., S. Raharto, dan T. Agustina. 2015. Prospek Pengembangan Komoditas Kopi
Robusta di PT. Kaliputih Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. JSEP, 8(2): 11-
24.

Anda mungkin juga menyukai