Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

ACARA 3
SIMPLE DRIVING TRAKTOR MINI

Disusun oleh :

Nama : Priju Harpenta Peranginangin


NPM : E1J021061
Shift : A2
Dosen : Prof.. Ir, M. Chozin,M.Sc ., Ph.D
Co-ass : Putri Wiranti (E1J020067)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
A. PENDAHULUAN
Sejarah kegiatan mekanisasi pertanian sejatinya telah lama dilakukan di Indonesia,
antara lain ditandai dengan alat pertanian pengolah tanah/sawah pada masa penjajahan
Belanda yang dikuasai oleh VOC di Batavia. Pada waktu itu Sultan Agung menyerang VOC
tahun 1624, alat pertanian berupa cangkul yang digunakan petani di pantai Utara Jawa Barat
itu rancangannya mirip dengan cangkul dari Yogyakarta, daerah kekuasaan Sultan Agung
(Prastowo, 2015).

Awal perkembangan mekanisasi pertanian di Indonesia ditandai dengan


pemanfaatan alat dan mesin pertanian peninggalan Belanda di Sekon. Alat dan mesin
pertanian peninggalan Belanda ini kemudian dipindahkan ke Jawa dan digunakan sebagai
pengenalan mekanisasi pertanian ke petani. Pada tahun 1950-an mulai didirikan poolpool
traktor di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan bantuan pool traktor dan alat-alat pertanian
ini, dilakukan pembukaan lahan di berbagai daerah
Alat dan mesin pertanian merupakan salah satu aspek yang besrperan penting untuk
mendukung pencapaian target program swasembada beras nasional. Peranan alat dan mesin
pertanian menjadi sangat penting karena tuntutan kebutuhan teknologi dalam budidaya
tanaman.. Selain itu, alsintan mampu meningkatkan intensitas pertanaman (IP) yang
mengakibatkan makin meningkatnya jumlah tanaman per satuan luas dan waktu.
Mekanisasi pertanian pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi lahan dan
tenaga kerja, meningkatkan luas lahan yang dapat ditanami, menghemat energi dan sumber
daya (benih, pupuk, dan air), meningkatkan efektivitas, produktivitas dan kualitas hasil
pertanian, mengurangi beban kerja petani, menjaga kelestarian lingkungan dan produksi
pertanian yang berkelanjutan, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas
tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi.
Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani.
Pengalaman dari negara- negara tetangga Asia menunjukkan bahwa perkembangan
mekanisasi pertanian diawali dengan penataan lahan (konsolidasi lahan) (Pratiwi et.al.,
2017), keberhasilan dalam pengendalian air, masukan teknologi biologis, dan teknologi
kimia. Proses pengolahan lahan berfungsi untuk menggemburkan tanah, menghilangkan
1
kotoran, sampah dan gulma pada tanah. Proses pegolahan lahan meliputi tahap
pembajakan dan penggaruan.
Pemanfaatan peralatan pertanian adalah salah satu metode untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi dalam aktivitas pertanian, sekaligus meningkatkan kualitas dan
nilai tambah produk, serta memberdayakan para petani. Secara esensial, penggunaan mesin
dalam pertanian bertujuan untuk memperkuat kerja manusia dalam berbagai tahapan
produksi pertanian, di mana alat-alat dan mesin pertanian dapat digunakan untuk
mendorong proses tersebut. Dengan demikian, mekanisasi pertanian diharapkan dapat
memperbaiki efisiensi penggunaan tenaga manusia, meningkatkan standar hidup petani,
meningkatkan volume dan mutu hasil pertanian, memfasilitasi peralihan dari pertanian
subsisten ke pertanian komersial (Wijanto, 2017)
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi
pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam
pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis
kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan
kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan menjadi sumber utama mekanisasi pertanian.
Istilah umum lainnya, "unit traktor", yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer (Hadi,
2018).

Kata “traktor” umumnya berarti “traktor pertanian”, dan penggunaan kata traktor
yang merujuk pada jenis kendaraan lain sangat jarang. Di Kanada dan Amerika Serikat,
kata “traktor” juga berarti truk semi-trailer . Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere
yang berarti “menarik”. Ada juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata
traction motor, yaitu motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk memberikan penjelasan
“suatu mesin atau kendaraan yang menarik implemen, untuk menggantikan istilah “mesin
penarik” (traction engine) (Al farisi & Salman, 2017).

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Memperoleh keterampilan dasar tata cara pengoperasian traktor mini.

2
C. PROSEDUR KERJA

a. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Mekanisasi Pertanian kali ini dilakukan di Laboratorium Agronomi


Universitas Bengkulu , pada hari Kamis, 15 Februari 2024 pada pukul 10.00 – 11.40 WIB.
b. Cara kerja
Mengoperasikan Traktor Mini
1. Menghidupkan mesin:
a. Pastikan tuas pengoperasian double gardan, tuas pengoperasian PTO, tuas
kemudi roda depan, dan tuas pengendali hidrolik dalam posisi N (Netral).
b. Injak pedal kopling sepenuhnya dan putar kunci kontak hingga mesin hidup.
Kemudian pijakan pedal kopling dilepas kembali
2. Menjalankan traktor
a. Naikan tuas rem parker
b. Injak pedal kopling sepenuhnya
c. Pindah tuas persneling ke posisi lambat (kura-kura) atau cepat (kelinci)
d. Pindah tuas persneling utama ke posisi jalan (1,2,3 atau R)
e. Lepas pelan-pelan pedal kopling agar traktor tidak meloncat pada saat mulai
jalan
f. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi, mata
memandang ke depan, dan kaki tidak menginjak pedal kopling
g. Injak pedal gas sedikit lebih dalam untuk mempercepat jalannya traktor sesuai
keinginan
h. Jangan membelokkan stang kemudi
i. Jangan memindah posisi gigi persneling selama traktor berjalan
3. Menghentikan traktor
a. Lepaskan kaki dari pedal gas untuk mengurangi kecepatan
b. Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas
c. Injak pedal rem, traktror akan berhenti
d. Persneling utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan
e. Kecilkan gas sebelum traktor dibelokkan dengan mengurangi injakan pedal gas
4. Membelokkan traktor
3
a. Kecilkan gas sebelum traktor dibelokkan dengan mengurangi injakan pedal gas

b. Biarkan setengah badan traktor melewati belokan

c. Putar stir kemudi ke kanan atau ke kiri

d. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan
5. Memundurkan traktor lurus ke belakang.

a. Putar badan sedikit ke kiri atau ke kanan untuk melihat ke belakang, tapi
kedua tangan tetap pada kemudi
b. Injak pedal gas sedikit agar traktor berjalan

c. Jangan memindah posisi gigi persneling selama traktor berjalan


D. PENGAMATAN

No Gambar Keteranga
n
1. Menjalankan traktor mini
dengan menghidupkan
mesin ,injak kopling
masukan preneling gigi dan
injak gas seccara perlahan

2. Memundurkan traktor
mini ,dengan cara injak
kopling ,arakan presneling
gigi kekode R dan injak gas
secara perlahan

4
3. Membelokan traktor mini ,turunkan
injakan gas secara peralahan putar
strir kearah yang diinginkan, jangan
terlalu ke tepi agar mrndapat haluan

E. PEMBAHASAN

Dari praktikum yang sudah dilakukan tersebut kami melakukan simple driving
dengan traktor. Saat mengendarai traktor mini harus sangat berhati-hati terutama saat
menekan gas dan kopling. Sebelum menghidupkan traktor, tekan kopling ke bawah
sepenuhnya, lalu pindahkan gigi dan lepaskan kopling secara perlahan. Sebab jika
dilepaskan dengan cepat, traktor bisa saja loncat. Selain itu, saat mengendarai traktor, agar
kecepatannya tidak terlalu tinggi, tekan pedal gas sesuai sensasi yang dirasakan saat
membawanya. Dan untuk menghentikan traktor, lepaskan kaki Anda. tekan pedal
akselerator, tekan pedal kopling dan tekan pedal rem.
No Nama Komponen Fungsi
1 Pedal kopling Untuk mengatur agar roda tidak berjalan saat
Dihidupkan
2 Pedal rem Untuk menghentikan jalannya traktor
3 Tuas persneling Untuk mengatur kecepatan gas, jika tidak ingin
cepat-lambat menginjak pedal gas
4 Tuas pengoperasian Untuk mengoperasikan doebel gardan
double gardan

5
5 Tuas persneling Untuk memulai atau menggerakkan roda agar
Utama dapat berjalan

6 Tuas pengendali Tuas yang digunakan untuk mengatur implement


Hidrolik

7 Tuas pengoperasi Untuk mengatur kecepatan implement


PTO yang
Dijalankan
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan saat mengoperasikan traktor, termasuk
keselamatan. Karena traktor adalah sebuah mesin, Anda harus menggunakannya dengan
hati- hati. Jangan takut. Jangan biarkan mesin menyala. Semua mesin yang bergerak harus
dinonaktifkan kembali. Hati-hati saat memutar tuas starter, bisa saja mengenai bagian bodi.

F. KESIMPULAN

Simple driving traktor mini adalah teknik mengemudikan traktor mini dengan mudah
dan efisien yang biasanya diajarkan pada pelatihan mekanisasi pertanian. Teknik ini meliputi
beberapa langkah, seperti persiapan traktor sebelum digunakan, memeriksa kondisi lahan,
memilih alat pertanian yang akan digunakan, memasang alat pertanian pada traktor mini,
memulai mesin traktor mini, mengemudikan traktor dengan kecepatan yang tepat, mengatur
posisi traktor mini dan alat pertanian secara tepat, serta memantau kondisi traktor mini dan
alat pertanian selama penggunaan. Simple driving traktor mini sangat penting untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian, terutama bagi pengemudi yang tidak
memiliki pengalaman mengemudikan traktor sebelumnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

abel. Skripsi.
Diterbitkan. Fakultas Teknologi Pertanian. Institur Pertanian Bogor : Bogor
Hadi, S. 2018. Alat Berat dan PTM. Deepublish. Yogyakarta.
Prastowo, B. (2015). Reorientasi rancang bangun alat dan mesin pertanian menuju efisiensi
dan pengembangan bahan bakar nabati. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian, 4,
4, 294- 308.

Pratiwi, Y. I., Ali, M., Setiawan, M. I., Budiyanto, H., & Sucahyo, B. S. 2017. Urban
Agriculture Technology to Support Urban Tourism. ADRI International Journal Of
Agriculture, 1(1).
Wijanto. (2017). Penerapan mekanisasi pertanian. Jurnal Keteknikan Pertanian, 11(1)

Anda mungkin juga menyukai