Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN PERKEBUNAN

Disusun Oleh :
Nama :
NIM :
Kelas :
Co. Ass :
Pembimbing : Ir. Priyambada, MP

LABORATURIUM ALAT DAN MESIN PERKEBUNAN


INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 1


I. JUDUL ACARA I : Pengenlan dan Identifikasi Traktor Mini
II. HARI, TANGGAL :
III. TUJUAN :
1. Untuk mengetahui bagian – bagian utama dari alat mesin perkebunan
2. Mengetahui mesin perkebunan serta mengetahui fungsi kegunannya
IV. DASAR TEORI
A. Pengertian Dasar Traktor
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk
keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer
atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah
ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk
pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakkan dengan
menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan menjadi
sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya, "unit
traktor", yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer. Kata traktor
diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti "menarik".
B. Motor Bakar Sebagai Perubah Tenaga
Mesin atau engine (motor bakar) diesel biasanya digunakan
sebagai tenaga penggerak traktor dengan bahan bakar solar meskipun
ada pula traktor yang menggunakan mesin bensin sebagai tenaga
penggerak. Motor bakar merupakan merupakan suatu peralatan
pengubah energi dari energi panas bahan bakar menjadi energi mekanis.
C. Macam Macam Traktor
 Traktor Beroda Besi (track type tractor)
Roda terbuat dari rantai besi.Traktor jenis ini biasanya
mempunyai daya yang besar digunakan untuk pekerjaan pembukaan
lahan, bangunan, peralatan tanah, dan pekerjaan berat lainnya.
Contohnya: buldozer

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 1


 Traktor Beroda Karet
 Single Axle Traktor ini mempunyai satu poros roda (dua roda) sering
disebut dengan traktor tangan dan dayanya kurang dari 12,5 HP. Cara
mengendalikannya : operator tidak naik di atas traktor, tetapi berjalan
dibelakang traktor.
 Double Axle Three cycle tractor (traktor roda tiga) Roda depan terdiri
dari satu roda atau dua roda yang dipasang secara berhimpitan dan
roda belakang dua buah. Traktor ini cocok untuk pekerjaan
penanaman, pemeliharaan tanaman atau panen.
 Four wheel tractor (traktor roda empat) Traktor ini mempunyai empat
roda yang masing-masing dua pada poros depan dan dua pada poros
belakang. Cocok untuk menarik beban berat misalnya untuk
pengolahan tanah (pembajakan, penggaruan). Berdasarkan dayanya
dibedakan menjadi :
 Mini traktor : berdaya 12,5 – 30 HP
 Traktor besar : berdaya lebih dari 30 HP
Pada saat beroperasi, berat traktor roda bertumpu pada roda belakang
sebesar 70 – 80 % dari berat totalnya (berat dinamis traktor).
Sedangkan untuk roda depan 20 – 30 % dari berat totalnya
D. Bagian-Bagian Utama Pada Traktor Dan Fungsinya

Engine Defferens
Kopling Versneling
/ motor ial lock

Pully PTO Final


Drive

Hidraulic Roda
belakang

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 2


 Engine / Motor
Mesin atau engine diesel biasanya digunakan sebagai sumber tenaga
penggerak traktor denaga penggerak traktor dengan bahan bakar meskipun ada
pula traktor yang menggunakan msin bensin sebagai tenga penggerak. Motor
bakar merupakan suatu peralatan pengubah energi dari energi panas bahan
bakar menjadi energi mekanis sebagai sumber pengambilan daya.
 Kopling
Kopling berfungsi untuk mengatur daya yang disalurkan dari mesin ke
transimisi, kemudian transmisi mengubah kecepatan mesin sesuai dengan yang
diinginkan.
 Versnelling
Terdiri dari rangkaian roda, gigi yang diameternya tidak sama, fungsi
sebagai sistem pengantur kecepatan . traktor biasanya dilengkapi dengan
beberapa gigi yaitu maju da mundur untuk engatur kecepatan pada saat bekerja
maupun saat digunakan transportasi.
 PTO (power take off)
Merupakan bagian traktor yang berfungsi sebagai tempat pengambilan
daya untuk menggerakkan peralatan berputar yang digandeng pada traktor
tersebut. Pto dapat digunakan untuk menggerakkan rotary traktor, peraltan
pemeliharaan tanaman, peralatan panen, dll. Untuk pengambilan daya pada pto
biassanya digunakan peralatan tanam tambahan yang disebut univesal join
guna menghubungkan panas pto dengan poros peralatan yang diputar.
 Sistem Hidrolic
Berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan peralatan yang digandeng
pada traktor. Peralatan yang digandeng pada traktor biasanya berat jika
diangkat atau diturunkan oleh tenaga manusia. Untuk memanfaatkan sistem
hidrolic pada peralatan yang digadeng dibelakang traktor, biasanya peralatan
digandeng pada lowerlink sebelah kiri dan kanan yang dapat digerakkan naik
turun pada sistem hidrolic.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 3


 Pully
Merupakan bagan traktor dapat diambil daya untuk memutar poros
peralatan lain. Biasanya untuk pengambilan daya pada pully digunakan sabuk
(belt) atau rantai.
 Defferential Locks (kunci diferensial)
Berfungsi untuk mengunci poros kiri dan kanan roda menjadi satu,
ehingga putaran poros kiri dan kanan menjadi sama. Kegunaannya untuk
mengatasi terjadinya slip.
 Final Drift
Berfungsi untuk mereduksi putaran poros roda sebelum menuju roda
belakang, sehingga putaran roda menjadi lebih kecil. Karena kecepatan putaran
roda kecil diharapkan dapat menghasilkan gaya penarik yang benar.
 Rem kiri dan kanan
Berfungsi untuk memperpendek radius putar saat belok kanan, rem kanan
dimanfaakan sehingga roda kanan lebih lambat putarannya. Sedangkan roda
kiri berputar lebih cepat karena menerima putaran roda kanan, sehingga
didapatkan radius belok kiri yang lebih pendek pada saat jalan lurus.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 4


V. CARA KERJA
A. Memulai Menjalankan Traktor Roda Empat.
1. Lakukan langkah menghidupkan traktor
2. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
3. Tuas rem parkir dilepas
4. Pedal kopling diinjak penuh
5. Tuas persneleng cepat lambat dipindah ke posisi “cepat” atau
“lambat”
6. Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
7. Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat
padasaat mulai jalan.
B. Menjalankan Lurus Ke Depan
1. Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
2. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi
ibu jari keluar.
3. Mata memandang ke depan.
4. Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai
keinginan.
5. Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau
rem.
6. Jangan membelokkan stang kemudi
7. Jangan memindah posisi gigi persneleng
C. Menjalankan Lurus Ke Belakang.
1. Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
2. Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke
belakang.
3. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.
4. Mata memandang ke belakang.
5. Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai
keinginan.
6. Jangan membelokkan stang kemudi

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 5


7. Jangan memindah posisi gigi persneleng
8. Gunakan gigi yang rendah
9. Perhatikan selalu ujung trailer
10. Pada saat trailer akan berbelok ke kiri, putar stir sedikit ke kiri, lalu
kembalikan saat trailer mulai lurus kembali.
11. Pada saat trailer akan berbelok ke kanan, putar stir sedikit ke kanan, lalu
kembalikan saat trailer mulai lurus kembali.
D. Mengganti Gigi Persneleng
1. Lakukan langkah menghentikan traktor
2. Pindahkan posisi gigi persneleng sesuai kecepatan yang diinginkan.
3. Mulai menjalankan traktor lagi.
Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi
berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes
E. Membelokkan Traktor di Jalan
1. Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
2. Biarkan setengah badan traktor melewati belokan
3. Putar stir kemudi ke kanan atau ke kiri
4. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.
F. Membelokkan Traktor Dengan Secara Mundur
1. Posisi traktor di tengah jalan ada saat akan berbelok
2. Putar stir ke kiri sehingga trailer akan berbelok ke kanan
3. Setelah trailer mulai masuk ke belokan jalan, putar dengan cepat stir ke
kanan
4. Pada saat traktor dan trailer posisinya mulai satu sumbu (setelah berbalok),
stir diluruskan kembali
G. Menghentikan Traktor
1. Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan
2. Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas
3. Injak pedal rem, traktror akan berhenti.
4. Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 6


VI. HASIL PENGAMATAN
A. Pengamatan Bagian-Bagian Teraktor Mini
1. Spesifikasi Traktor Mini
Nama : ······················································
Merek : ······················································
Model : ······················································
Tipe : ······················································
No. Seri : ······················································
Negara pembuatan : ······················································
Tahun pembuatan : ······················································

2. Motor Penggerak
Merek : ················································
Model : ················································
Tipe : ················································
HP/Rpm : ················································
Selinder : ················································
Panjang langkah (MM) : ················································
Volume selinder : ················································
Perbandingan kompresi: ················································
Sistem pendinggin : ················································
Sistem pelumasan : ················································
Saringan : ················································

3. Sistem Transmis
Verseneling : ··················································
Kopling : ··················································
PTO : ··················································
Rem : ··················································
Kemudi : ··················································
Tipe penggandengan : ··················································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 7


4. Ukuran traktor
Panjang (MM) : ·····················································
Lebar (mm) : ·····················································
Tinggi (mm) : ·····················································
Berat (kg) : ·····················································
Jarak poros roda depan : ·····················································
dan belakang
Jarak antara roda (mm)
Depan : ·····················································
Belakang : ·····················································
Renggangan Dengan : ·····················································
Tanah
Ukuran roda
Depan : ·····················································
Belakang : ·····················································

5. Kapasitas
Tangkai BB (lt) : ·····················································
Tangkai pendinggin (lt): ·····················································
Pelumas (Lt) : ·····················································
Mesin : ·····················································
Transmisi : ·····················································
Saringan udara : ·····················································

B. Pengamatan keadaan traktor


1. Keadaan minyak pelumas
Mesin : Cukup/Kurang/Lebih
Transmis : Cukup/Kurang/Lebih
Saringan udara : Cukup/Kurang/Lebih

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 8


2. Keadaan Sistem Pendingin
Air pendingin : Cukup/Kurang/Lebih
Tegangan tali kipas : Cukup/Kurang/Lebih
3. Keadaan Bateri /Aki
Berat jenis elektrolit : ······················································· Kg
Jumlah elektrolit : ·······················································
Tegangan (Volt) : ·······················································

C. Gambar Diagram Versneling


Keterangan :
1 ··········································
2 ··········································
3 ··········································
4 ··········································
5 ··········································
6 ··········································
7 ··········································
8 ··········································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 9


D. Bagian-Bagian Traktor Mini

Keterangan :

1 ····································· 9 ····································

2 ····································· 10 ····································

3 ····································· 11 ····································

4 ····································· 12 ····································

5 ····································· 13 ····································

6 ····································· 14 ····································

7 ····································· 15 ····································

8 ·····································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 10


E. Alat Perlengkapan Traktor Lainnya
1. Sistem Pengendalian
·················································································
·················································································
2. Sistem Kelistrikan
·················································································
·················································································
3. Sistem Bahan Bakar
·················································································
·················································································
4. Sistem Pelumasan
·················································································
·················································································
5. Sistem Pendingin
·················································································
·················································································
6. Sistem Penerusan Daya
·················································································
·················································································
7. Sistem Penggandengan
·················································································
·················································································

F. Sistem pelaksanaan praktikum


Gambarlah lintasan yang anda tempuh saat praktikum disertai data
waktu tempuhnya :
1. Lintasan maju lurus kedepan, waktu :····································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 11


2. Lintasan mundur lurus belakang, waktu : ······························

3. Lintasan zig – zag maju dengan rintangan, waktu : ···················

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 12


I. JUDUL ACARA II : Pengenlan dan Identifikasi Scissor Lift dan Crane
Grabber
II. HARI, TANGGAL :
III. TUJUAN :
1. Mahasiswa memahami peranan mesin dan peralatan dalam proses
Evakuasi TBS di pasar pikul (In-Field).
2. Mahasiswa mampu membandingkan keuntungan sistem evakuasi TBS
dengan memakai mesin peralatan dibanding dengan cara manual
3. Mahasiswa memahami prinsip kerja mesin peralatan untuk proses
evakuasi TBS di pasar pikul seperti berikut :
- Crane Grabber
- Grabber Jaw
- Scissor Lift
4. Mahasiswa memahami konsep design suatu mesin peralatan yang dipakai
di perkebunan
IV. Dasar Teori
A. Crane Grabber
Crane Grabber digunakan untuk mengambil TBS (Tandan Buah
Sawit), mengangkat dan memasukkan TBS dalam scissor lift.Crane
dibuat dari plat baja paduan kuat tarik (high tensile), dari jenis structure
plate manganeese steel, sehingga mempunyai ketahanan yang tinggi
tehadap benturan maupun pembebanan yang berlebih. Crane ini dapat
dipasangkan pada beberapa jenis traktor dengan kekuatan 24 HP hingga
65 HP.
B. Grabber Jaw
Digunakan untuk memungngut TBS pada tempat pemanenan
untuk dinaikkan pada Scissor Lift. Rangka menggunakan plat baja
paduan kuat tarik ( high tensile ), dari jenis structure plate manganeese
steel, sehingga mempunyai ketahanan yang tinggi tehadap benturan
maupun pembebanan yang berlebih sedangkan dan menggunakan wear
plate yang tahan terhadap gesekan.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 13


Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 14
C. Scissor Lift
Scissor lift digunakan untuk mengangkut TBS dari tempat pemanen
kelapa sawit ke tempat pengumpulan hasil (TPH). Di TPH scissor lift
mengangkat dan menuangkan muatannya ke dalam bak bin.

V. CARA KERJA
A. Crane Grabber
1. Pastikan traktor dalam keadaan hidup
2. Gunakan tuas Lifting, Swinging, Dropping untuk mengendalikan crane
3. Gunakan tuas pengendali Grabber Jaw untuk gerakan Grabbing, Dropping,
Closing & Opening of the jaw.
B. Scrissor Lift
1. Gunakan tuas Lifting dan Dumping untuk memperoleh kerja dari alat
tersebut.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 15


VI. HASIL PENGAMATAN
A. Spesification
1. Spesifikasi Crane Grabber dan Grabber Jaw
Nama : ·······································
Merek : ·······································
Model : ·······································
No. Seri : ·······································
Negara Pembuatan : ·······································
Tahun Pembuatan : ·······································
Maximum Load (Kg) : ·······································
Maximum Reach (mm) : ·······································
Max Lifting Height (mm) : ·······································
Tinggi Colum : ·······································
Crane Grabber Section
Upper Arm : ·······································
Lower Arm : ·······································
Boom Base : ·······································
Swing Base : ·······································
Hydrolic Swing Base : ·······································
Grabber Jaw : ·······································
Jumlah : ·······································
Model Grabber Jaw : ·······································

2. Speskasi Scissor Lift


Nama : ·······································
Merek : ·······································
Model : ·······································
No. Seri : ·······································
Negara Pembuatan : ·······································
Maximum Load (Kg) : ·······································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 16


Up Max Scissor Lift
Max Dump Slope : ·····································
High Damping (mm) : ·····································
Max Height (mm) : ·····································
Max Length (mm) : ·····································
Bucket Length : ·····································
Max Scissor Lift Height (mm) : ·····································
Chassis Distance to The Ground (mm) : ······························
Scissor Lift In Low Condition
Height Scissor Lift (mm) : ·····································
Lowest Scissor Lift Height (mm) : ·····································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 17


B. Bagian-Bagian Scissor Lift dan Crane Grabber
1. Bagian Crane Grabber

Keterangan :
1. ···············································
2. ···············································
3. ···············································
4. ···············································
5. ···············································
6. ···············································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 18


2. Bagian Scissor Lift

Keterangan :
1. ···············································
2. ···············································
3. ···············································
4. ···············································
5. ···············································
6. ···············································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 19


C. Analisis Data dan Perhitungan
Pengulangan Berat TBS (kg) Waktu (t)
1

Kapasitas Angkut :
𝑚
Q= 𝑡
Dimana : Q = Kapasitas pengangkut (kg/s)
m = Berat buah (kg)
t = Waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan TBS (detik)

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 20


I. JUDUL ACARA III : Pengenlan dan Identifikasi Traktor Roda Dua
(Hand Tracktor)
II. HARI, TANGGAL :
III. TUJUAN :
1. Mempelajari cara pengoperasian Hand Tracktor.
2. Mengidentifikasi bagian-bagian Hand Tracktor.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Traktor tangan ini diciptakan di Cina, dengan fungsi utamanya adalah
untuk mengolah tanah. Namun, sebenarnya traktor tangan ini memiliki
banyak fungsi, seperti pompa air, alat prosesing, trailer, dan sebagainya. Alat
ini diharapkan akan berguna di wilayah Indonesia terkenal sebagai negara
agraris. Tanah-tanah di Indonesia bisa diolah menjadi lahan pertanian
sehingga pertanian bisa menjadi mata pencaharian pokok masyarakat
Indonesia pada umumnya. Bagaimanapun, mengolah tanah dalam bertani
secara manual akan terasa lebih berat bagi petani. Untuk itu, diperlukan alat
atau mesin untuk mempermudah pekerjaan petani dalam mengolah tanah
sawahnya. Salah satunya adalah traktor tangan atau hand tractor/HT.
Berdasarkan daya motor, traktor tangan dibedakan atas:
1. Traktor tangan berukuran kecil dengan tenaga penggerak < 5 Hp
2. Traktor tangan berukuran sedang dengan tenaga penggerak 5-7 Hp
3. Traktor tangan berukuran besar dengan tenaga penggerak 7-12 Hp

Pada traktor tangan, jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah
motor diesel. Selain motor diesel, ada yang menggunakan motor bensin atau
minyak tanah atau kerosin. Dengan menggunakan satu silinder, daya yang
dihasilkan kurang dari 12 Hp. Pada kerangka dipasang motor penggerak
dengan empat buah baut pengencang. Tujuannya adalah untuk memperoleh
keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang
digunakan. Engkol digunakan untuk menghidupkan motor diesel, sedangkan
untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter (Wikipedia,
2017).

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 21


V. CARA KERJA
1. Tuas kopling utama diposisikan off atau rem sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan.
2. Semua tuas persneleng pada posisi netral untuk keamanan.
3. Buka kran bahan bakar sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran.
4. Gas dibesarkan pada posisi start sehingga ada aliran bahan bakar (solar)
yang cukup banyak di ruang pembakaran.
5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri untuk menghilangkan
tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali agar pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-
bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator untuk menunjukkan
adanya aliran pelumas.
7. Percepat putaran engkol sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
8. Lepaskan tuas dekompresi untuk menghasilkan tekanan, sementara
engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol yang
disebabkan oleh bentuk pengait engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner.
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik.
12. Traktor siap untuk dioperasikan.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 22


VI. HASIL PENGAMATAN
1. Spesifikasi Hand Tracktor
Nama : ·······················································
Merek : ·······················································
Model : ·······················································
Tipe : ·······················································
No. Seri : ·······················································
Negara Pembuat : ·······················································
Tahun Pembuatan : ·······················································
Dimensi Traktor
Panjang (mm) : ············································
Lebar (mm) : ············································
Tinggi (mm) : ············································
Berat Tanpa Diesel (Kg) : ············································
Motor Penggerak
Merek : ···········································
Bahan Bakar : ···········································
Sistim Starting : ···········································
Sistim Pengabutan : ···········································
Sistim Pendingin : ···········································
Sistem Pengaturan Lampu : ···········································
HP : ···········································
Jenis Motor Diesel : ···········································
Berat Diesel (Kg) : ···········································
Isi Bahan Bakar (l) : ···········································
Isi Minyak Pelumas (l) : ···········································
Tenaga Rata-Rata (HP/RPM) : ·····································
Tenaga Maksimum (HP/RPM) : ·····································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 23


2. Bagian-Bagian Hand Tracktor

Keterangan :
1 ···································· 15 ·····································
2 ···································· 16 ·····································
3 ···································· 17 ·····································
4 ···································· 18 ·····································
5 ···································· 19 ·····································
6 ···································· 20 ·····································
7 ···································· 21 ·····································
8 ···································· 22 ·····································
9 ···································· 23 ·····································
10 ···································· 24 ·····································
11 ···································· 25 ·····································
12 ···································· 26 ·····································
13 ···································· 27 ·····································
14 ····································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 24


3. Analisi Data dan Perhitungan
Pengulangan Berat TBS (kg) Waktu (t)
1

Kapasitas Angkut :
𝑚
Q= 𝑡
Dimana : Q = Kapasitas pengangkut (kg/s)

m = Berat buah (kg)

t = Waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan TBS (detik)

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 25


I. JUDUL ACARA IV : Pengenlan dan Identifikasi Transporter BP511D
II. HARI, TANGGAL :
III. TUJUAN :
1. Mengetahui bagian-bagian utama transporter dan cara kerja serta
mengetahui fungsi kegunaannya.
IV. DASAR TEORI
BP511D adalah unit transportasi atau transporter untuk mengevakuasi
TBS sawit dari kebun menuju tempat pengumpulan hasil. Mulanya
pengembangan unit ini bertujuan menyediakan transporter TBS yang handal
untuk kebun sawit di lahan bergambut dan topografi berbukit. “Alat ini
mengangkut TBS sawit dari kebun ke tempat pengumpulan hasil. Unit ini
dapat bergerak dari satu pohon ke pohon lainnya. Alat ini didesain mampu
beroperasi pada kemiringan hingga 30-45 derajat. Handal di lahan gambut
dengan daya dukung rendah, lahan kering dalam keadaan berbukit dan lahan
basah yang tidak stabil
BP511D ditopang trek berbahan besi baja dengan low ground pressure.
Penggunaan trek ini cocok dipakai segala jenis medan terutama lahan rolling,
basah dan gambut. Unit ini bermesin YANMAR atau merk lain yang setara
kualitasnya sebagai penggerak dengan kekuatan 9.5 HP. Spesifikasi inilah
yang membuat BP511D mampu mengangkut buah sawit di lahan berbukit,
berkontur tanah labil. Bahkan, unit mampu beroperasi di lahan dengan
kemiringan tanah sampai 45 derajat.
Unit yang berukuran lebar sekitar 1 meter dan panjang 3 meter ini
mampu mengangkut buah sawit atau bahan pertanian lain hingga kapasitas
650 kg. Kelebihan lainnya adalah sistem hidrolik BP511D mempermudah
kegiatan bongkar muat. Sistem kendali ergonomis yang menggunakan
kopling belok tipe tongkat dan dilengkapi rem di kaki sehingga mudah
dioperasikan.
BP511D juga irit untuk penggunaan bahan bakar. Dalam satu hari
BP511D bisa beroperasi selama 8 jam dengan konsumsi bahan bakar sekitar

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 26


5-7 liter. Ini artinya selama satu jam pengoperasian BP511D akan
menghabiskan antara 1,2 – 1,6 liter solar.
Berdasarkan pengujian di lapangan, BP511D bisa beroperasi selama 8
jam dengan mengangkut TBS mencapai 10-15 ton per hari dari kebun ke
penampungan buah. Hal tersebut setara dengan kinerja 5-7 orang dengan alat
angkut angkong atau pikulan. Oleh karena itu, pengoperasian BP511D lebih
efisien secara finansial dibandingkan untuk membayar tenaga kerja pemikul
atau menggunakan kendaraan bermotor biasa. Penghematan biaya
menggunakan BP511D dapat mencapai 50%. Dimana satu unit BP511D ini
dapat melayani area hingga 100 hektare.

V. CARA KERJA
1. Netralkan semua tuas seperti terlihat pada gambar
2. Pastikan bahan bakar tersedia dank ran bahan bakar pada posisi open
3. Posisikan lever accelerator sedikit diatas posisi idle
4. Posisikan decompression lever pada posisi A
5. Tarik handle starter secara perlahan sampai terasa berat/mentok dan stop
(foto 1)
6. Release handle starter sampai mentok cover (foto 2)
7. Posisikan decompression lever pada posisi B
8. Tarik handle starter posisi lurus dengan kuat
9. Bila engine belum bias running ulangi mulai dari no 4

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 27


VI. HASIL PENGAMATAN
1. Spesifikasi Transporter
Name
Model
Maximum capacity ( Kg )
Weight ( Kg )
Length ( mm )
Body

Width ( mm )
Height ( mm )
Bucket ( L x W x H ) mm
Bucket Frame Ground Clearance ( mm )
Type
Steering Type
Brake Type
Crawler
Traveling

Width (mm) x Pitch (mm) x Link


Number
Ground Contact Length (mm)
Transmission
1 - Speed
Speed Forward
2 - Speed
(km/h)
Reverse 1 - Speed
Ground Clearance ( mm )
Minimum Turning Radius ( mm )
Type Model
Rated (Maximum) Output (kw,
Engine

{PS}, min – 1)
Displacement ( cc )
Fuel Tank ( L )
Engine Start
Type
Work

Work Capacity ( Kg )
Specification
Dumping Angle

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 28


2. Bagian-Bagian Transporter

Keterangan :
1. ··············································
2. ··············································
3. ··············································
4. ··············································
5. ··············································
6. ··············································
7. ··············································
8. ··············································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 29


Keterangan :
1. ··············································
2. ··············································
3. ··············································
4. ··············································
5. ··············································
6. ··············································
7. ··············································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 30


3. Analisis Data dan Perhitungan
Pengulangan Berat TBS (kg) Waktu (t)
1

Kapasitas Angkut :
𝑚
Q= 𝑡
Dimana : Q = Kapasitas pengangkut (kg/s)
m = Berat buah (kg)
t = Waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan TBS (detik)

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 31


I. JUDUL ACARA V : Aplikasi Power Sprayer Untuk Bidang Perkebunan
II. HARI, TANGGAL :
III. TUJUAN :
1. Mengetahui cara kalibrasi penggunaan sprayer dengan objek tanaman
berjarak lebar.
2. Menentukan waktu penyemprotan untuk masing-masing tanaman.
3. Mencoba mengaplikasikan penggunaan power sprayer untuk tanaman
perkebunan.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Power sprayer merupakan salah satu jenis sprayer yang digunakan
untuk menghasilkan tekanan dengan menggunakan motor sebagai penggerak
pompa, sehingga power sprayer memiliki tekanan yang besar serta konstan.
Untuk bidang perkebunan, karena objek yang dilakukan penyemprotan
letaknya cukup tinggi, maka dianjurkan penggunaan power sprayer untuk
penyebaran bahan kimia ke tanaman secara merata dengan waktu yang cukup
singkat. Power sprayer terdiri dari bagian-bagian seperti:
1. Tangki merupakan suatu tempat untuk menampung larutan bahan kimia
sebelum disemprotkan.
2. Motor digunakan sebagai penggerak pompa.
3. Sistem Pompa merupakan komponen alat penghasil tekanan.
4. Saluran Penyalur digunakan untuk menyalurkan larutan kimia
bertekanan dari tangki menuju nozzle.
5. Nozle digunakan sebagai peralatan yang berfungsi memecah lembaran
cairan menjadi butiran-butiran yang lebih halus.
6. Throtle merupakan peralatan pada motor untuk mengatur besarnya root
per meter ( rpm ) motor yang dihasilkan.
7. Pengatur Tekanan digunakan sebagai peralatan untuk mengatur
besarnya tekanan yang keluar.
8. Tali Penyandang digunakan sebagai sarana untuk mempermudah
pengoperasian power sprayer untuk digendong di punggung.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 32


9. Kran Pembuka dan Penutup digunakan untuk membuka atau menutup
keluarnya larutan dari power sprayer.
Pompa yang digerakkan oleh motor menghasilkan tekanan, tekanan
pompa diteruskan ke tangki. Pada saat larutan kimia mendapatkan tekanan
tertentu maka larutan tersebut akan keluar ke saluran penyalur untuk
diteruskan ke nozzle. Lembaran-lembaran larutan kimia yang berbentuk
cairan bertekanan tinggi sampai bagian nozzle di pecah menjadi butiran-
butiran halus.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 33


V. CARA KERJA
Untuk pengunaan power sprayer sebelumnya dilkukan uji kalibrasi
dengan cara sebagai berikut:
1. Isi tangki dengan larutan atau air.
2. Hidupkan motor pada power sprayer.
3. Arahkan mulut nozle pada suatu bejana penampung.
4. Bukalah kran pembuka keluarnya cairan sambil diukur waktu lamanya
kran ( misalnya dalam waktu 5 menit ).
5. Hitunglah volume cairan yang keluar pada bejana penampung dengan
menggunakan gelas ukur.
6. Hitunglah debit cairan dari power sprayer tersebut untuk menentukan
waktu penyemprotan tiap pohon jika dosis penggunaan larutan per hektar
diketahui:
Volume Larutan ( V )
Debit larutan ( Q ) =
Waktu ( t )

Keterangan: volume dalam cc, ml, liter dan waktu dalam detik.
7. Hitunglah jumlah cairan yang harus diberikan untuk satu pohon sesuai
dosis yang telah ditentukan.
8. Tentukan waktu yang diperlukan untuk penyemprotan pada setiap pohon
V
dengan rumus: t =
D
Keterangan :
t = waktu untuk menyemprot 1 pohon ( menit ).
D = rata-rata debit sprayer.
V = jumlah volume larutan yang disemprotkn untuk 1 tanaman ( cc )
9. Semprotlah beberapa tanaman, masing-masing tanaman selama waktu
yang telah ditentukan.
10. Hitung kapasitas kerja teoritis dan kapasitas kerja aktualnya, serta
tentukan efisiensi kerjanya.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 34


VI. HASIL PENGAMATAN
1. Bagian-Bagian Power Sprayer

Keterangan :
1. ·······································
2. ·······································
3. ·······································
4. ·······································
5. ·······································
6. ·······································
7. ·······································
8. ·······································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 35


Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 36
Keterangan :
1. ····················································
2. ····················································
3. ····················································
4. ····················································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 37


2. Analisiss Data dan Perhitungan
Curah nozzle Lebar Jarak Tempuh Waktu
Pulangan
(liter/menit) semprotan per menit (m/s) (t)

Diketahui :
 Dosis Larutan : 2,25 l/Ha (2250 cc/Ha)
 Luasan Areal : 1 Ha (10.000 m2)
 Waktu Kerja : 7 Jam (420 menit)
 Jumlah Pohon : 142 phn/Ha

a) Volume Semprotan 1 Ha :
10.000 m2 X Curah Nozzle
Volume = = ............ (liter)
Rerata Lebar Semprotan X Jarak
Dosis
b) Konsentrasi = = ............ (cc/liter)
Volume

c) Waktu Penyemperotan 1 Ha = Jumlah Pohon x Waktu = ........ (menit/Ha)


Waktu Penyemprotan
d) Pendapatan Luasan Areal (Ha /orang) = = ....... (Ha)
Waktu Kerja
1
e) Hk per 1 Orang = = ............ (Ha)
Pendapatan Luas Areal

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 38


Jawaban Hasil Perhitungan Kalibrasi Power Sprayer

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 39


I. JUDUL ACARA VI : Pengenalan Dasar dan Identifikasi Alat Serta Mesin
Pengolah Tanah
II. HARI, TANGGAL :
III. TUJUAN :
1. Untuk mengetahui bagian-bagian utama mesin pengolah tanah ( bajak ).
IV. DASAR TEORI :
Bajak atau luku adalah alat yang biasa digunakan petani untuk
mengolah tanah mereka sebelum di tanami dengan cara membalik tanahnya.
Hal ini di maksudkan agar kesuburan tanah sawah tetap terjaga walaupun
sudah di tanami tanaman beberapa kali. Berikut adalah pengenalan singkat
mengenai macam-macam bajak:
A. Bajak Singkal
Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan
tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik
seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal
berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta
pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk
tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang
dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara
kondisi tanah dengan tujuan pembajakan.
B. Bajak Piringan
Bajak piringan biasa digunakan Sebagai pengolah tanah pertama
untuk perbaikan struktur butir-butir tanah, memperbesar persediaan air,
memperbaiki peresapan air dan aerasi tata udara tanah, mengurangi
evaporasi tanah, mempercepat pelapukan akar sisa tanaman dan
mempermudah perkembangan akar, memperbaiki kehidupan mikroba
aerob tanah dan memberantas gulmaKeunggulan Baik dan efisien untuk
kebun seluas 2,5 - 5 Ha; Sangat cocok untuk usaha tani lahan kering
seperti tanaman hortikultura dan palawija; Dapat digandengkan dengan
traktor mini bertenaga min 15 HP. Lebar pengolahan, kedalaman
pembajakan dan kemiringan bajak dapat diatur sesuai kebutuhan.

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 40


C. Bajak Rotary
Bajak Rotari biasanya digunakan untuk pengolahan tanah dapat
diharapkan hasilnya baik, bila tanah dalam keadaan cukup kering atau
basah sama sekali. Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau dapat
dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran
dari rotor dan memperlambat gerakan maju. Makin cepat perputaran
rotor akan lebih banyak daya yang digunakan tetapi diperoleh hasil
penggemburan yang lebih halus.
D. Bajak Screw
Bajak Screw atau alat pelubang tanah bisa juga disebut dengan
biopori ini memiliki kegunaan untuk mempermudah dalam melubangi
tanah. Pelubangan tanah dilakukan pada umumnya untuk mencegah
banjir didaerah perkotaan, maka dibuatlah lubang-lubang disekitar
rumah. Alat pelubang tanah ini mudah digunakan oleh siapapun dengan
kondisi tanah berbeda-beda.

V. CARA KERJA :
1. Amati bagian-bagian bajak beserta cara pengaturannya dan juga
fungsinya.
2. Ukurlah lebar kerja serta bagian bajak untuk menentukan spesifikasi dan
mencatatnya pada lembar isian yang tersedia.
3. Lengkapi data anda yang belom ada gambarnya dengan gambar skematis.
Buat pembahasan hasil praktikum anda dan juga kesimpulannya

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 41


VI. HASIL PENGAMATAN
1. Bajak Singkal (Moldboard Plow)
a) Spesifikasi
Nama : ·····································
Merek : ·····································
Model : ·····································
Type : ·····································
No. Seri : ·····································
Negara Pembuat : ·····································
Tahun Pembuatan : ·····································
Ʃ Singkal (Moldboard) : ·····································
Jenis Singkal : ·····································
Jenis Kajen (Share) : ·····································
Singkal Bajak (Coulter) : ·····································
Jenis : ·····································
Ukuran (mm) : ·····································
Jointer : ·····································
Roda Alur (Vurrow wheel) : ·····································
Roda Dukung (Land Wheel) : ·····································
Jumlah : ·····································
Lebar Kerja Bajak (mm) : ·····································
Dimensi (p x l x t) mm : ·····································
Berat (Kg) : ·····································
Tipe Penggandengan : ·····································
Jenis Daya Penarik : ·····································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 42


b) Bagian Bagian Bajak Singkal

Keterangan :
1. ················································
2. ················································
3. ················································
4. ················································
5. ················································
6. ················································
7. ················································
8. ················································
9. ················································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 43


2. Bajak Piringan (Disk Plow)
a) Spesifikasi
Nama : ···········································
Merek : ···········································
Model : ···········································
Type : ···········································
No. Seri : ···········································
Negara Pembuat : ···········································
Tahun Pembuatan : ···········································
Ʃ Piringan (Disk) : ···········································
Jenis Piringan : ···········································
Diameter Piringan (mm) : ···········································
Sudut Kemiringan : ···········································
Lebar Kerja Bajak (mm) : ···········································
Penggerak Piringan (Scraper) : ···········································
Roda Alur (Vurrow wheel) : ···········································
Roda Dukung (Land Wheel) : ···········································
Jumlah : ···········································
Dimensi Total
Panjang (mm) : ···········································
Lebar (mm) : ···········································
Tinggi (mm) : ···········································
Berat (Kg) : ···········································
Tipe Penggandengan : ···········································
Jenis Daya Penarik : ···········································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 44


b) Bagian Bagian Bajak Piringan

Keterangan :
1. ··············································
2. ··············································
3. ··············································
4. ··············································
5. ··············································
6. ··············································
7. ··············································
8. ··············································
9. ··············································
10. ··············································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 45


3. Bajak Rotari (Rotary Plow)
a) Spesifikasi
Nama : ····················································
Merek : ····················································
Model : ····················································
Tipe : ····················································
No. Seri : ····················································
Negara Pembuat : ····················································
Tahun Pembuatan : ····················································
Ʃ Plat Putar (Rotor) : ····················································
Jarak Antar Plat Putar : ····················································
Ʃ Pisau (Plat Putar) : ····················································
Ʃ Pisau Total : ····················································
Jenis Pisau : ···················································
Ukuran Pisau (p/l/t) cm : ····················································
Lebar Kerja Bajak : ····················································
Penutup Belakang (Rear shield) : ··········································
Jenis : ····················································
Roda Dukung (Land Wheel) :··············································
Jumlah : ····················································
Dimensi Total : ····················································
Panjang (cm) : ····················································
Lebar (cm) : ····················································
Tinggi (cm) : ····················································
Berat (Kg) : ····················································
Sistem Penerusan Daya : ····················································
Tipe Penggandengan : ····················································
Jenis Daya Penarik : ····················································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 46


b) Bagian Bagian Bajak Rotari

Keterangan :
1. ··············································
2. ··············································
3. ··············································
4. ··············································
5. ··············································
6. ··············································
7. ··············································
8. ··············································
9. ··············································
10. ··············································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 47


4. Bajak Hole Digger

Keterangan :
1. ···············································
2. ···············································
3. ···············································
4. ···············································
5. ···············································

Praktikum Alat dan Mesin Perkebunan 48

Anda mungkin juga menyukai