Pabrik kelapa sawit adalah industri yang bergerak di bidang pengolahan Tandan
Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Dalam
kesehariannya, pabrik ini beroperasi menerima TBS yang berasal dari perkebunan
sendiri (TBS inti) dan TBS luar yang dibawa oleh pihak masyarakat namun masih
dalam cakupan wilayah Kabupaten Paser.
1
Paser, Provinsi Kaltim. Lokasi Perkebunan dan Pabrik ini memiliki titik koordinat yaitu
0200203.00LS dan 11602407.00BT.
Tabel 1.1.2 Keadaan Umum Areal Kerja Perkebunan PT. Borneo Indah Marjaya
No.
1
2
Deskripsi
Luas
Persetujuan Bupati Kukar
Ketinggian tempat
Kelerengan
Datar (0 8 %)
3 Landai (8 15 %)
Agak Curam (15 25 %)
Curam (25 40 %)
Hutan sekunder
Konservasi
Perumahan
Pabrik dan kantor
4
Jaringan jalan
Areal efektif untuk
produksi
1.1.3 Visi
Misi
Menjadi Panutan dan Berkontribusi untuk Pembangunan serta Kesejahteraan
Bangsa.
Dengan menerapkan Catur Dharma Astra:
1.
2.
3.
4.
1.1.5
Deskripsi Kegiatan
Adapun uraian kerja di perkebunan kelapa sawit PT Borneo Indah Marjaya secara
dapat
pemeliharaan
piringan
secara
kimia
dilakukan
dengan
membabat
gulma
sampai
dengan
permukaan
tanah
dengan
menggunakan golok/parang, sabit dan cangkul. Selain itu juga dilakukan secara
kimia menggunakan herbisida yang dicampur dengan bahan perekat.
e. Pengendalian hama/penyakit
Pengendalian hama dilakukan secara selektif untuk area yang terserang
hama/penyakit. Pengendalian dilakukan apabila serangan telah melewati
ambang ekonomi tanaman.Penggunaan pestisida hanya dilakukan pada area
serangan tinggi dengan memperhatikan efektifitas dan toksisitas pestisida
terhadap hama/penyakit. Dalam pengaplikasian pestisida pekerja menggunakan
masker, apron, kaca mata goggles dan sarung tangan karet yang kesemuanya
disediakan oleh perusahaan, pekerja juga disarankan menggunakan baju
berlengan panjang serta mencuci bagian tubuh dan peralatan yang terkena
pestisida setelah selesai melakukan penyemprotan.
f. Penyulaman dan tanaman sisip
Dalam penanaman kelapa sawit, agar seluruh area tertanami, apabila terdapat
tanaman yang mati karena terangsang hama penyakit atau karena sebab lain
segera dilakukan penyulaman. Jika masih ada lubang kosong yang tidak
menjadi minyak CPO dan Palm Kernel. Dalam kesehariannya, pabrik ini beroperasi
menerima TBS yang berasal dari perkebunan sendiri dan TBS yang dibawa oleh pihak
masyarakat dalam kabupaten maupun dari luar kabupaten Tenggarong.
Untuk
terbuka dan
transparan serta menganut keputusan harga DisBun dan berkoordinasi dengan pihak
5
akan
dimasukan ke dalam unit sterilizer (bejana rebusan) yang mana tipe unit
sterilizer adalah tipe oblique sterilizer, selanjutnya dilakukan perebusan dengan
steam bertekanan 1.0-3.0 bar selama 45-50 menit. Kondensat yang diperoleh
dari hasil perebusan di alirkan ke dilution tank untuk digunakan pada proses
klarifikasi.
2. TBS yang telah direbus selama 45-50 menit tersebut akan dikeluarkan melalui
pintu bawah sterilizer, dan selanjutnya
conveyor ke auto feeder dan kemudian menuju ke thresher, yaitu alat yang
digunakan untuk memisahkan berondolan dan janjangannya. Janjang yang
kosong selanjutnya di bawa ke bunch press memakai empty bunch conveyor.
Hasil bunch press, oil dipompakan ke vibrating screen, berondolan diangkut
dengan bellow thresher dan bottom cross menuju ke mass passing digester
sebelum masuk ke digester untuk melumatkan buah selanjutnya cake di press
untuk menghasilkan crude palm oil, nut serta fybre. CPO dialirkan menuju
sand trap tank untuk mengendapkan pasir dengan sistem gravitasi selanjutnya
dialirkan ke vibrating screen untuk menyaring non oil solid kemudian CPO
dialirkan ke crude oil tank untuk mengendapkan kotoran yang masih tersisa
kemudian di pompakan ke Continous clarifier Tank untuk mengendapkan
partikel-partikel halus. Dari CCT minyak dialirkan ke Oil Tank sedangkan
underflow dialirkan ke Sludge Tank. Fiber press / ampas press dan nut di bawa
ke polishing drum dengan menggunakan cake breaker conveyor. Selanjutnya
nut yang dihasilkan di pecah di nut cracker (ripple Mill). Hasilnya berupa
6
steam tentu membutuhkan perangkat departemen yang disebut Utility meliputi kegiatan
water treatment dan boiler.
Sumber air untuk kebutuhan kegiatan pabrik diambil dari sumber air yang
ditampung dalam waduk penampungan. Air yang ditreatment ini diperuntukkan untuk
boiler dan air proses produksi pabrik sawit .
Untuk Boiler yang berkapaitas 35 ton/hari, bertekanan 33 bar menggunakan bahan
bakar fiber dan cangkang hasil sampingan pabrik kelapa sawit. Steam yang dihasilkan
digunakan untuk memutar turbin 1950 kW, selain itu juga digunakan untuk
memanaskan treatment di proses produksi CPO dan serta tangki timbun timbun .
Power House atau yang dikenal dengan kamar mesin adalah rangkaian kegiatan
mengubah energi tekanan steam menjadi energi listrik. Yang nantinya, listrik ini di sebar
ke seluruh stasiun-stasiun pabrik termasuk perumahan, dengan panel-panel control yang
di setting aman dan terkendali. Area ini juga tempat operasi genset yang terdiri dari 4
buah yaitu 200 kW, 380 kW (2 buah), 120 kW.
1.1.8
Tujuan Magang
Pelaksanaan program kerja Praktik bagi mahasiswa dalam lingkup program
yang realistis dan sistematis dalam menuju prospek yang lebih baik.
1.3
berikut:
9
Batas Nilai
0,917 0,919
0,8910
0,9
1,4565 1,0445
200,31
33 39
170
Batas nilai
52 54
198 205
2,5 4,5
0,1
2,3 2,4
0,05 0,2
279 313
BAB III
BAHAN UTAMA DAN PENDUKUNG
3.1
Bahan Utama
Bahan utama yang digunakan pada pabrik kelapa sawit PT Borneo Indah Marjaya
energi uap Turbin. Power house adalah stasiun yang mengatur pendistribusian steam
yang dihasilkan oleh boiler dan mengatur peralatan pembangkit listrik. Di stasiun ini
terdapat beberapa peralatan seperti:
-
11
BAB IV
SISTEM PROSES
4.1.2
acak.
Semua hasil grading seperti % buah mentah, % buah mengkal, % lewat masak,
% buah busuk, % tandan kosong dan % tangkai panjang dicatat dalam form
Out).
Jika terjadi perbedaan pendapat antara kebun dengan pabrik mengenai hasil
grading TBS, pihak kebun dapat menyaksikan sortasi TBS pada hari yang
sama atau keesokan harinya.
Buah Matang
Laporan Magang Industri
Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda
Buah Mentah
14
Buah Busuk
Buah Mengkal
Over Ripe
Tandan kosong
15
4.3 Sterilizer
4.3.1 Pengertian Sterilizer
Gambar 3. Loading Ramp
Sterilizer merupakan salah satu alat pengolahan buah kelapa sawit menggunakan
tekanan steam (uap panas) dari back pressure vessel untuk merebus tandan buah segar
dalam bejana bertekanan. Pada pabrik ini menggunakan sterilizer tipe Oblique, terdapat
empat bejana dengan kapasitas masing-masing bejana 18,5 ton seperti terlihat pada
gambar 4 dibawah ini:
16
Tujuan Perebusan
Adapun tujuan dari perebusan TBS adalah sebagai berikut:
1. Mematikan enzim lipase
2. Memudahkan lepasnya buah dari janjang
3. Dehidrasi buah untuk membantu pelumatan dan pengepressan
17
Bagian-Bagian Sterilizer
1. Safety valve berfungsi : Untuk membuang gas pada saat tekanan berlebih.
2. Bejana oblique berfungsi : Untuk menampung TBS yang siap direbus.
3. Condensate valve berfungsi : Untuk membuang air yang terkandung dalam
TBS.
4. Condensate Bypass berfungsi : Untuk membuang kondensat secara kontinyu.
5. Inlet valve : Saluran untuk memasukkan steam dari BPV (Back Pressure
Vessel).
6. Aux Inlet : untuk membagi rata steam yang dari inlet valve.
7. Pressure gauge : Untuk mengukur tekanan.
8. Pintu atas berfungsi sebagai tempat masuknya umpan sedangkan pintu bawah
berfungsi sebagai tempat keluarnya buah yang telah direbus.
4.3.4
TonaseTotal
Waktu Perebusan
x 60
Keterangan:
Tonase total = Jumlah rebusan x Kapasitas rebusan
Waktu Rebusan = Waktu buka tutup pintu atas + Lama rebusan + Waktu buka
tutup pintu bawah
Dimana:
Jumlah rebusan = 4 Buah
Kapasitas rebusan = 18,5 ton
Waktu buka tutup pintu atas rebusan = 16 menit
Waktu buka tutup pintu bawah rebusan = 18 menit
Lama rebusan = 50 menit
TonaseTotal
Maka , Throughput = Waktu Perebusan x 60
18
Throughput =
4 x 18,5 ton
( 1 6+50+18 ) menit
Throughput = 53
x 60
menit
jam
ton
jam
menggunakan thresher tipe rotary drum thresher dengan putaran 23 rpm berputar secara
horizontal yang dapat menanggung kapasitas maksimal 12700 Nm. Drum dirancang
dengan kisi-kisi (gambar 5) yang berfungsi untuk meloloskan brondolan, janjang ini
akan keluar setelah minimal enam kali putaran/bantingan didalam rotary drum thresher
(Anonima, PT Borneo Indah Marjaya, 2011).
Digester
19
Screw Press
Screw press berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging
buah (mesocrap). Pengepresan dilakukan dengan sistem tekanan hidrolik yang
bertekanan berkisar 50 60 bar dan range ampere motor press 55 65 A dengan
kapasitas screw press 10 ton / jam. Hal ini menyesuaikan dengan kondisi buah,
apabila pada proses perebusan kurang sempurna maka temperatur pada digester
dinaikkan namun jika fiber dan nut yang keluar masih basah maka temperatur
diturunkan. Dengan proses control wet oil loses < 6.0 % dan broken kernel < 18 %
(Anonimc, PT Borneo Indah Marjaya, 2014).
20
Fiber Halus
22
Polishing Drum
Polishing drum berfungsi untuk menghilangkan serat-serat atau fiber yang masih
melekat pada nut (melicinkan nut) dengan kecepatan putaran 11 rpm. Semakin lama nut
dipoles dalam drum maka kualitas nut semakin baik karena serat yang terdapat dalam
biji semakin sedikit dan mempermudah pemecahan nut di ripple mill. Sebelum masuk
ke ripple mill, nut yang sudah terpisah dari seratnya dibawa ke destoner untuk
memisahkan nut dan fiber halus dari benda benda berat (batu, besi dan lainnya) oleh
inclined wet nut conveyor.
4.6.3 Ripple Mill
Nut yang sudah terpisah di destoner masuk ke wet nut elevator untuk ditransfer ke
nut grading drum yang berfungsi untuk memisahkan nut sesuai ukuran ( kecil, sedang,
besar ) agar memudahkan pekerjaan ripple mill. Nut yang telah terpisah sesuai dengan
ukurannya ditampung di hopper.
Ripple mill adalah alat pemecah nut sehingga cangkang dan kernel dapat terpisah
dengan bantuan nut vibrating feeder (getaran). Effisiensi ripple mill dipengaruhi oleh
kecepatan putaran rotor. Jika gerigi tumpul dan rotor bengkok maka dapat menyebabkan
pemecahan nut tidak efektif. Putaran rotor yang terlalu cepat menyebabkan nut dan
kernel hancur, sebaliknya jika putaran rotor terlalu lambat menyebabkan banyaknya nut
yang tidak terpecah secara sempurna.
24
Description
Standard
25
>95%
Losses fibrecyclone
Max 1,8
Losses destoner
Max 1
Max 1
Max 2
Max 6
Max 6
Max 6
Max 6
Max 6
Max 15
keluar. pH air yang keluar dari sand filter berkisar antara 6,5-7,5.
Tower tank
Tower tank adalah tempat penampungan air yang telah siap untuk digunakan.
27
Bagian-Bagian Boiler
Adapun bagian- bagian utama dari boiler sebagai berikut:
1 Force Draft Fan (FDF) berfungsi untuk mensuplai udara untuk pembakaran
2
bahan bakar.
Over Fier Fan (OFF) berfungsi untuk membuat aliran udara didalam furnace
28
beroperasi normal.
Steam Drum Internal berfungsi untuk memisahkan steam murni dan steam
7
8
basah.
Sigh Glass berfungsi untuk memberikan indikator level air didalam drum.
Modulating Valve berfungsi untuk mengatur feeding air yang masuk kedalam
boiler.
Main Steam Valve berfungsi Sebagai valve pengatur utama output steam
oksigen
BL.171 berfungsi untuk mencegah kerak dan pembentukan deposit dalam air
- BL.1301 berfungsi untuk menaikkan pH air serta mencegah terjadinya
-
Deposit : akibat endapan yang menempel pada dinding pipa & boiler
sehingga menghambat perpindahan panas
30
Foaming (Busa) : akibat konsetrasi zat terlarut, zat tidak terlarut & silika
tinggi sehingga membentuk busa
2500 max.
T. Hardness,ppm CaCO3
Trace
M Alkalinity,ppm CaCO3
800 max.
O Alkalinity,ppm CaCO3
Silica
5 max.
150 max
Iron
,as ppm Fe
0,2 max.
2 max.
30 50
30 - 70
Sulfite
Power House
Power house adalah stasiun yang mengatur pendistribusian steam yang dihasilkan
oleh boiler dan mengatur peralatan pembangkit listrik. Pada stasiun ini terdapat
beberapa peralatan seperti:
-
31
steam sisa dari turbin yang akan didistribusikan pada stasiun-stasiun yang
membutuhkan steam pada prosesnya. Adapun tekanan steam yang berada dalam
BPV sebesar 3,2 bar namun apabila digunakan untuk proses tekanan akan turun.
4.9 Effluent
4.9.1 Pengertian Effluent
Limbah cair (effluent) kelapa sawit merupakan limbah cair yang berasal atau
dihasilkan pabrik dari hasil pengolahan air kondensat, dan stasiun klarifikasi yang
merupakan sisa buangan yang tidak beracun namun memiliki daya pencemaran yang
tinggi karena memiliki kandungan organic yang sangat tinggi. Tujuan dari pengolahan
limbah cair (effluent) adalah untuk menetralisir parameter limbah yang masih
terkandung dalam cairan limbah sebelum diaplikasikan kedalam land application.
4.9.2
Pengolahan Effluent
Pengolahan limbah cair (effluent) terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1 Kolam Cooling Pond
Cooling pond adalah tempat untuk mendinginkan limbah dari temperatur 702
Kolam Anaerobic
Pada kolam anaerobic terjadi perlakuan biologis menggunakan bakteri yang
berfungsi untuk mengubah limbah yang kaya akan unsur organik menjadi
bahan yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Dengan parameter kontrol PH
Tinggi (m)
Panjang (m)
Lebar (m)
Panjang Bawah (m)
Lebar Bawah (m)
Diameter Atas (m)
Tinggi (m)
Cooling
Mixing
Anaerobic
Contact
Pond
1,5
31
31
27,6
27,6
1,5
Pond
2,5
34
29
30
25
2,5
Pond
6,0
40
6,0
Pond
3
44
41
27,5
24,5
3
Ukuran bahan
Ketersediaan air
Ketersediaan oksigen
Pengaturan suhu
Derajat keasaman (pH)
33
BAB V
SISTEM PEMROSES DAN INSTRUMENTASI
5.1 Laboratorium
Stasiun laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk melakukan analisa sampel
yang diambil dari beberapa sampling point, sehingga dapat mengontrol proses produksi
dan dapat mengetahui mutu hasil produksi. Adapun parameter-parameter yang diuji
yakni :
Analisa Air Boiler
- pH
Untuk menentukan tingkat keasaman pada air dengan standar 10.5-11.5
-
2000 ppm untuk air boiler, dan maks 100 untuk Softener dan Feed Tank.
Total Hardness
Untuk menentukan kandungan mineral-mineral tertentu pada air seperti Ca
dan Mg dengan standar yaitu Trace untuk air boiler, Softener dan Feed
Tank.
Sulfite
Untuk menentukan kandungan SO3 yang terlarut dalam air dengan standar
34
Iron
Untuk menentukan kandungan besi pada air dengan standar maks 0.20 ppm
untuk air boiler, Softener dan Feed tank.
Turbidity
Untuk menentukan tingkat kekeruhan pada air dengan standar maks 1 untuk
Softener dan Feed tank.
Selain parameter-parameter diatas juga dilakukan analisa jar tes untuk
menentukan dosis chemical yang akan digunakan pada water treatment plant (Tim
PT Borneo Indah Marjaya, 2016).
Analisa Cairan
-
Analisa FFA (Free Fatty Acid) untuk mengetahui indikator mutu minyak.
Cara perhitungan FFA sebagai berikut :
25,6 x V NaOH x N NaOH
% FFA =
Berat sampel
Analisa Padatan
35
pada kernel.
Press : Untuk mengetahui kadar broken nut (nut pecah).
Riple mill : Untuk mengetahui effisiensi dari ripple mill (kemampuan untuk
memecah nut).
Feed Hydrocyclone : Untuk mengetahui komposisi nut.
36
Karakteristik
1
Kadar asam lemak bebas
2
Kadar air
3
Kadar kotoran
Sumber : Pahan, 2006
Batasan (%)
< 3,50
< 0,10
< 0,01
Jumlah atom C
8
- Oktanoat
10
- Dekanoat
12
- Laurat
14
12
- Miristat
16
32 45
- Palmitat
18
27
- Stearat
18
38 50
18
5 14
6.2 Energi
Power house merupakan stasiun sumber pembangkit tenaga listrik tenaga uap dan
diesel yang digunakan untuk menjalankan pabrik. Uap dibangkitkan dengan boiler
yang berbahan bakar fybre dan shell kelapa sawit dengan cara merubah energi
potensial menjadi energi kinetik selanjutnya akan di hasilkan listrik pada
generator. Pada stasiun ini terdapat beberapa peralatan seperti:
-
Turbin
yang
berfungsi
sebagai
pembangkit
listrik
utama
dengan
39
Back
Pressure
Vessel
(BPV)
berfungsi
sebagai
tempat
BAB VII
UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
7.1 Utilitas
40
Kolam Anaerobic
Pada kolam anaerobic terjadi perlakuan biologis menggunakan bakteri yang
berfungsi untuk mengubah limbah yang kaya akan unsur organik menjadi
bahan yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Dengan parameter kontrol
Komposting adalah unit pengolahan limbah padat kelapa sawit (tandan kosong)
dengan bantuan bakteri pengurai dari limbah cair cooling pond.
Proses pengomposan dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain :
- Ukuran bahan
- Ketersediaan air
- Ketersediaan oksigen
- Pengaturan suhu
- Derajat keasaman (pH)
Ciri-ciri kompos matang yakni :
Suhu kompos mencapai suhu kamar
Volume bahan kompos menyusut hingga 70%
Warna kompos coklat kehitaman
Berbau tanah atau berbau apek
Strukturnya remah, tidak menggumpal
BAB VIII
TATA LETAK PABRIK
Kegiatan usaha PT. BIM berlokasi di Desa Laburan, Kec. Paser Belengkong, Kab.
Paser, Provinsi Kaltim. Lokasi Perkebunan dan Pabrik ini memiliki titik koordinat yaitu
0200203.00LS dan 11602407.00BT. PT Borneo Indah Marjaya merupakan anak
perusahaan Astra Agro Lestari yang bergerak di bidang AAL. PT BIM beroperasi di
desa Laburan, Kec. Paser Belengkong, Kab. Paser Kaltim sejak tahun 2007 dengan luas
6.397,17 Ha. Kebun Plasma yang telah dibangun telah dibagikan pada masyarakat
sekitar desa Laburan, Lori yang disesuaikan dengan areal kerja PT BIM.
42
BAB IX
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
43
BAB X
PEMBAHASAN
Magang industri merupakan sarana untuk menerapkan ilmu-ilmu berupa teori dan
praktik yang telah diperoleh pada bangku perkuliahan. Mahasiswa dapat mengetahui
perwujudan dan kenyataan dari ilmu tersebut. Secara umum Magang industri bertujuan
untuk memperkenalkan dunia kerja agar setelah lepas dari dunia pendidikan di bangku
perkuliahan, mahasiswa dapat menjadi Sumber Daya Manusia yang handal dan
memiliki keterampilan sehingga siap untuk terjun ke dunia kerja.
44
45
BAB XI
PENUTUP
11.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari lapangan dapat disimpulkan bahwa:
- PT Borneo Indah Marjaya POM adalah industri yang bergerak dalam
pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan inti
sawit (Kernel) yang berlokasi di Desa Laburan, Kecamatan Pasir Belengkong,
Kabupaten Paser Kalimantan Timur.
46
ton
jam , terdiri atas stasiun Grading,
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Design Pabrik Kelapa Sawit PT Borneo Indah Marja. PT Astra Agro
Lestari : Jakarta.
Anonim. 2014. Instruksi Kerja. PT Borneo Indah Marjaya, Laburan.
Anonim. 2014. Modul-06 Training Operator Pabrik. PT Astra Agro Lestari.Tbk :
Jakarta.
47
48