Penulis,
i
LEMBAR PENGESAHAN
I Nyoman Suana, SP
NIP. 19601231 198603 1 392
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................
................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................
...............................................................................................iii
PENDAHULUAN......................................................................
1
PENUTUP.................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................
8
iii
PENDAHULUAN
Tanaman kopi, khususnya kopi robusta merupakan
komoditas unggulan sektor perkebunan di Kecamatan Pupuan.
Produktivitasnya saat ini 0,67 ton/hektar. Produktivitas kopi
robusta tersebut masih berpotensi untuk ditingkatkan dengan
melaksanakan budidaya yang baik. Salah satu komponen
dalam budidaya kopi yang baik adalah pemangkasan.
Pemangkasan merupakan tindakan kultur teknik
berupa pemotongan bagian-bagian tumbuhan yang tidak
dikehendaki, seperti cabang-cabang yang sudah tua, cabang
kering/mati, serta cabang-cabang lain yang tidak produktif.
Dengan demikian diharapkan tanaman kopi menjadi lebih
sehat, kuat, serta seimbang antara pertumbuhan vegetatif
dengan generatifnya sehingga tanaman menjadi lebih
produktif.
1
MANFAAT DAN FUNGSI PEMANGKASAN
Manfaat dan fungsi pemangkasan secara umum antara
lain:
Menjaga tanaman tetap rendah
Tanaman kopi yang tumbuh terlalu tinggi akan merugikan
petani, karena nutrisi yang diserap dari dalam tanah akan
tersebar ke seluruh ranting tanaman. Tanaman yang
rendah juga mempermudah proses pemetikan dan
memperpendek waktu pemetikan.
Membentuk cabang-cabang produksi yang baru
Dengan melakukan pemangkasan maka aliran nutrisi akan
terpusat pada cabang-cabang produksi yang baru.
Mempermudah masuknya cahaya
Sebagai tanaman yang memiliki zat hijau daun (klorofil),
tanaman kopi membutuhkan sinar matahari yang cukup
untuk berfotosintesis. Dengan melakukan pemangkasan
maka sinar matahari lebih mudah masuk secara merata
pada seluruh bagian tanaman kopi sehingga proses
fotosintesis menjadi lebih optimal.
Mempermudah pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit pada umumnya menyukai tempat
yang agak gelap dan lembab. Dengan pemangkasan
maka intensitas cahaya dan kelembaban pada lingkungan
kebun akan normal, sehingga hama dan penyakit pada
tanaman kopi dapat ditekan.
2
Membuang cabang-cabang tua yang tidak produktif,
sehingga unsur hara dapat dimanfaatkan oleh cabang-
cabang muda yang lebih produktif
Selain itu, pemangkasan juga sangat bermanfaat untuk :
Menyediakan batang dan percabangan yang baik untuk
buah kopi fase berikutnya
Menjaga keseimbangan antara total luas daun dan
tanaman
Mencegah kelebihan cabang dan kematian tunas
Mengurangi bantalan bunga yang berlebihan (terutama
bantalan bunga yang telah berusia 2 – 3 kali panen) pada
cabang
Mempertahankan bentuk pohon ideal
SISTEM PEMANGKASAN
Sistem pemangkasan pada tanaman kopi secara garis
besar ada tiga macam, yaitu: pemangkasan bentuk,
pemangkasan produksi, dan pemangkasan premajaan
(rejuvinasi). Ketiga jenis pemangkasan tersebut memiliki
fungsi dan tujuan masing-masing.
1. Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk menciptakan
bentuk tanaman yang ideal dengan kerangka tanaman yang
kuat dan ideal. Tanaman kopi menjadi tidak terlalu tinggi
sehingga memudahkan perawatan dan pemanenan. Kanopi
3
pertanaman lebih cepat menutup, untuk mencegah rumpai dan
erosi. Pemangkasan bentuk dilakukan pada saat tanaman kopi
berumur 1 – 3 tahun.
Pemangkasan bentuk pada kopi robusta pada
umumnya menggunakan dua metoda yaitu metoda Toraja dan
metoda Kandelaber.
a. Metode Toraja
Metode ini telah diterapkan di Toraja sejak awal abad
20. Tanaman kopi dicondongkan dengan kemiringan 45 – 60o
dengan cara membuat lubang di sisi pangkal batang. Hal ini
dilakukan pada saat umur tanaman kopi 1 tahun. Lubang
tersebut kemudian ditimbun agar tanaman kopi tetap dalam
posisi miring. Setelah keluar 3 – 4 wiwilan, batang pokok
dipotong. Tanaman dicondongkan dengan cara ditarik dengan
tali yang diikatkan pada pasak.
b. Metode Kandelaber
Tanaman kopi yang sudah berumur 1 tahun dipotong
sekitar 30 – 40 cm. Wiwilan yang tumbuh berhadapan
dirundukkan sampai hampir horizontal. Setelah tumbuh wiwilan
baru pada bagian atasnya, dua wiwilan tersebut dipotong.
4
Sumber: sumutlitbang.pertanian.go.id
Gambar 2. Metode Toraja dan Kandelaber
5
terserang hama/penyakit juga harus dipangkas agar tidak
menjadi sumber inang dan sumber penyebaran penyakit.
6
Sumber: sumutlitbang.pertanian.go.id
Gambar 4. Pemangkasan Produksi
7
Sumber: sumutlitbang.pertanian.go.id
Gambar 5. Cara Pemangkasan Rejuvinasi
PENUTUP
Pemangkasan merupakan salah satu mata rantai dari
rangkaian kegiatan budidaya tanaman kopi. Untuk mencapai
produksi yang optimal perlu juga diperhatikan mata rantai yang
lain mulai dari pemilihan bibit, penanaman, pengaturan
tanaman penaung, pemupukan, serta pengendalian hama dan
penyakit tanaman. Ini berarti bahwa pemangkasan yang baik
dan benar saja tidak cukup untuk meningkatkan produksi
tanaman kopi, namun perlu disertai dengan rangkaian
kegiatan lain secara baik dan benar juga.
8
DAFTAR PUSTAKA