• Pemangkasan bentuk
• Pemangkasan produksi (pemangkasan pemeliharaan)
• Pemangkasan rejuvinasi (peremajaan)
1. Pemangkasan Bentuk
• Tujuan pangkasan bentuk dalam budidaya kopi bertujuan
membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang.
• Tanaman menjadi tidak terlalu tinggi,
• cabang-cabang lateral dapat tumbuh dan berkembang
menjadi lebih kuat dan lebih panjang.
• Selain itu kanopi pertanaman lebih cepat menutup. Hal ini
penting untuk mencegah rumpai dan erosi.
2. Pemangkasan Produksi (Pemangkasan Pemeliharaan)
• Pangkasan produksi bertujuan untuk
• menjaga keseimbangan kerangka tanaman yang telah diperoleh melalui dari
pangkasan bentuk.
• Pemangkasan cabang-cabang yang tidak produktif yang biasanya tumbuh
pada cabang primer, dan cabang balik, cabang cacing (adventif).
• Pemangkasan cabang-cabang tua yang tidak produktif biasanya telah
berbuah 2-3 kali, hal ini bertujuan agar dapat memacu pertumbuhan cabang-
cabang produksi.
• Apabila tidak ada cabang-cabang reproduksi, cabang tersebut harus dipotong
juga agar zat hara dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan cabang lain yang
lebih produktif.
• Pemangkasan juga dilakukan terhadap cabang yang terserang hama hal ini
agar tidak menjadi sumber inang.
3. Pemangkasan Rejuvinasi (Peremajaan)
Pangkasan rejuvinasi bertujuan untuk
• memperoleh batang muda,
• untuk sistem berbatang ganda pangkasan produksi adalah juga merupakan pangkasan
rejuvinasi.
• Pangkasan ini dilakukan apabila produksi rendah tetapi keadaan pohon-pohon masih
cukup baik.
• Untuk lokasi kebun yang banyak diperoleh tanaman yang mati (lebih 50%) sebaiknya
didongkel dan dilakukan penanaman ulang (replanting).
• Pemangkasan ini dilakukan terhadap batang pada tinggi ± 50 cm, pada menjelang
musim hujan.
• Apabila batang nampak “halus”, biasanya wiwilan sukar keluar,
• kurang lebih 1 tahun sebelum dilakukan rejuvenasi tanaman harus dipotong (distump).
• Agar produksi tidak menurun secara drastis, maka pemangkasan rejuvinasi hendaknya
dilakukan pada akhir suatu tahun panen besar (akhir on-year).
PANEN KOPI
Tanaman kopi yang dipelihara dengan baik sudah
berproduksi pada umur 2,5 – 3 tahun bergantung pada iklim
dan jenis tanaman kopi.
Tanaman kopi robusta mulai berproduksi pada umur 2,5
tahun,
Tanaman kopi arabika mulai berproduksi pada umur 2,5 – 3
tahun
Tanaman kopi yang ditanam pada dataran rendah berbuah
lebih cepat dibandingkan pada dataran tinggi.
• Panen buah kopi pertama umumnya sedikit. Jumlah tersebut meningkat
dari tahun ke tahun dan mencapai puncaknya setelah tanaman berumur 7 –
9 tahun.
• Tanaman kopi berumur 7 – 9 tahun rata-rata produksi 500 – 1.500 kg kopi
beras/ha/tahun.
• Tanaman kopi yang dikelola secara intensif produksinya men-capai 2.000
kg/ha/tahun.
• Buah kopi mulai masak bulan April/Mei sampai September/Oktober Pada
daerah-daerah basah, distribusi panen lebih merata daripada di daerah-
daerah kering, sehingga masa panennya lebih panjang (April – Oktober).
• Rendemen buah kopi, yaitu perbandingan antara berat kopi biji dan berat
kopi gelondong berbeda-beda menurut jenis kopinya.
• Rendemen kopi robusta 22 – 24%, kopi arabika 16 – 18%, dan
kopi liberika 10 -12%.
Waktu Panen
a. Pemetikan pendahuluan.
Pemetikan pendahuluan dilakukan pada bulan Februari – Maret untuk
memetik buah yang terserang hama bubuk buah. Kopi yang
terserang hama bubuk buah berwarna kuning sebelum berumur
delapan bulan. Buah kopi dipetik, kemudian langsung direbus dan
dijemur untuk diolah secara kering.
b. Petik merah (panen raya).
Panen raya dimulai bulan Mei/Juni untuk memetik buah yang sudah berwarna
merah. selama 4 – 5 bulan dengan interval 10 – 14 hari. Buah kopi berwarna
hijau yang terbawa saat panen harus dipisahkan dari buah berwarna merah.