Batang dan cabang kopi berkayu, tegak lurus dan beruasruas. Tiap ruas hampir selalu ditumbuhi kuncup. Tanaman
ini mempunyai dua macam pertumbuhan cabang, yaitu
cabang Orthrotrop dan Plagiotrop. Cabang Orthrotrop
merupakan cabang yang tumbuh tegak seperti batang,
disebut juga tunas air atau wiwilan atau cabang air.
Cabang ini tidak menghasilkan bunga atau buah. Cabang
Plagiotrop merupakan cabang yang tumbuh ke samping.
Cabang ini menghasilkan bunga dan buah (AAK, 1994:11).
Buah kopi terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri dari tiga
bagian yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging buah
(mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis, tetapi
keras. Buah kopi yang muda berwarna hijau, tetapi setelah tua menjadi
kuning dan jika masak warnanya menjadi merah. Besar buah kira-kira
1,5 x 1 cm dan bertangkai pendek. Pada umumnya buah kopi
mengandung dua butir biji, biji tersebut mempunyai dua bidang,
bidang yang datar (perut) dan bidang yang cembung (punggung)
Stadium serdadu.
Stadium kepelan.
Menyiapkan larutan zat pengatur Pangkal stek dicelup zat pengatur Penanaman stek dengan jarak
tumbuh akar (rootone).
tumbuh selama 1015 detik.
5 x 10 cm.
ap hari disiram sampai basah, dengan disemprot secara tidak langsung mengenai stek, disemprotkan
plastik penutup. Seminggu sekali disemprot pestisida, dan sebulan sekali dipupuk.
mbungan dinyatakan berhasil jika setelah 2 minggu warna batang atas tetap hijau.
Setelah akar kuat dilakukan penyesuaian dengan membuka sungkup setiap hari 2 jam,
meningkat 4 jam, sampai akar dan tunas yang tumbuh sudah cukup besar, kemudian sungkup
dibuka penuh, dan bibit segera dipindah ke polybag.
PERSIAPAN LAHAN
PENAUNGAN
Penanaman penaung tanaman kopi ditanami minimal satu tahun
sebelum penanaman tanaman kopi. Syaratsyarat Pohon Penaung:
Memiliki perakaran yang dalam.
Memiliki percabangan yang mudah diatur.
Ukuran daun relatif kecil tidak mudah rontok dan memberikan
cahaya diffus.
Termasuk leguminosa dan berumur panjang dan berumur panjang.
Menghasilkan banyak bahan organik.
Tidak menjadi inang hamapenyakit kopi.
Penaung tetap:
Lamtoro (Leucaena), ambas/gamal (Gliricidia),
kane/dadap.
Pohon kayu-kayuan (hanya di tepi batas kebun): sengon,
suren, mahoni, jati.
Penaung tanaman campur:
Pohon buah-buahan: mangga, nangka, jeruk, cengkeh,
terong belanda.
Sayuran: cabe, tomat, kacang buncis, dan jagung hanya
ditanam sampai kopi berumur 2 tahun.
Penanaman penaung
sementara maupun
penaung tetap dilakukan 1
tahun sebelum tanam,
dengan arah tanam utara
PENANAMAN
Lubang tanam dibuat 6 bulan
sebelum penanaman dengan
ukuran panjang x lebar x dalam =
60 x 60 x 60 cm. Jarak tanam: 2 x
2,5 m (tipe katai); 2,5 x 2,5 m (tipe
tinggi); 5 x 2,5 m (sistem tanam
campur).
Masukkan pupuk kandang/kompos
ke dalam lubang tanam.
Tutup lubang tanam 1 bulan
sebelum penanaman kopi.
Penanaman: plastik polybag harus dibuka dan dibuang karena akan menghambat pertumbuhan
bibit.
Pemangkasan Bentuk
2. Pemangkasan Pemeliharaan
Pangkas pemeliharaan maksudnya adalah pohon yang sudah ada
dilakukan pemangkasan bentuk, harus dipelihara dan
dipertahankan, kecuali akibat serangan hama dan penyakit, atau
faktor alam dan yang lainnya, pangkas pemeliharaan dilakukan
pada tanaman kopi yang sudah berusia kurang lebih 2-3 tahun yang
harus di pangkas adalah:
Percabangan yang di bawah 40 cm
Pohon yang melebihi ketinggian dari 2 meter
Tunas air, agar tidak mengganggu pertumbuhan pohon.
Tunas baru (wiwilan) agar tidak mengganggu pertumbuhan
produksi yang sudah dipelihara dan dipertahankan.
3. Pemangkasan produksi
Pangkas produksi maksudnya, pohon kopi sudah dalam keadaan siap berproduksi
tinggi, seperti yang sudah diharapkan, atau usia yang sudah dewasa dengan usia
pohon di atas 3 tahun. Pemangkasan yang dilakukan pada saat ini adalah:
Cabang balik, cabang yang tumbuhnya mangarah ke pohon.
Cabang saling tindih.
Cabang yang tumbuh sebelah bawah cabang utama.
Cabang yang tumbuh sebelah atas cabang utama, tetapi apabila cabang utama tidak produktif lagi
atau terserang hama penyakit, maka cabang tersebut dipelihara untuk menggantikan
percabangan utama.
Cabang cacing, cabang yang tumbuhnya tetap kerdil atau tidak mau panjang.
Cabang terserang hama dan penyakit.
Cabang kipas, cabang tersebut terletak pada ujung cabang utama yang mirip seperti kipas.
Tunas baru (wiwilan) yang menggangu pertumbuhan cabang produksi.
Tunas air, tunas yang tumbuh pada bagian pohon yang dapat dapat menggantikan pohon utama .
4. Pangkas Rehabilitasi
pangkas rehahabilitasi adalah pemangkasan yang dilakukan
dengan cara merehab pada bagian pohon dan percabangan
yang tidak produktif lagi, akibat pohon sudah meranggas dan
produksinya juga sedikit. Dengan tujuan agar pohon bisa
kembali produktif maka harus dilakukan pemangkasan
rehabilitasi atau peremajaan pada pohon tersebut. Pangkas
rehabilitasi pada tanaman kopi bisa dilakukan sebagai berikut:
1. Pemotongan secara langsung pada pohon.
2. Pengurangan Percabangan.
3. Memiringkan Pohon.
Pemangkasan Penaung.
Tujuan pemangkasan pohon penaung:
Melindungi tanaman kopi dari kondisi terlalu lembap dan
meningkatnya serangan hama penyakit.
Mengurangi kehilangan humus.
Mengurangi kejadian mati pucuk akibat kelebihan produksi.
Lanjutan..
Pengendalian di pertanaman: Penggunaan jenis kopi tahan nematoda parasit.
Digunakan sebagai batang bawah misalnya kopi ekselsa (Coffeae exelsa), klon Bgn
121.09 dan kopi robusta klon BP 961. Cara kultur teknis: pembukaan lubang tanam, rotasi
tanaman dan pembuatan parit barier.
Pengendalian hayati: Untuk menekan populasi nematoda menggunakan musuh alami
berupa bakteri, jamur dan nematoda predator.
Pengendalian kimiawi: Beberapa nematisida sistemik maupun kontak yang disarankan
a.l. karbofuran (Curaterr 3G35 g / tanaman), oksamil (Vydate 100 AS 1,0% 1 2.5 l /
tanaman) dan etoprofos (Rhocap 10G 25 g / tanaman). Aplikasi diulang tiap tiga bulan.