Anda di halaman 1dari 42

Morfologi Tanaman Kopi

Berdasarkan KBBI morfologi adalah ilmu pengetahuan


bentuk luar dan susunan makhluk hidup.Secara alami,
tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak
mudah roboh. Namun, akar tunggang tersebut hanya
dimiliki oleh tanaman kopi yang berasal dari bibit semai
atau bibit sambung (okulasi) yang batang bawahnya
berasal dari bibit semai. Sementara tanaman kopi yang
berasal dari bibit stek, cangkok, atau okulasi yang batang
bawahnya berasal dari bibit setek tidak memiliki akar
tunggang.

Batang dan cabang kopi berkayu, tegak lurus dan beruasruas. Tiap ruas hampir selalu ditumbuhi kuncup. Tanaman
ini mempunyai dua macam pertumbuhan cabang, yaitu
cabang Orthrotrop dan Plagiotrop. Cabang Orthrotrop
merupakan cabang yang tumbuh tegak seperti batang,
disebut juga tunas air atau wiwilan atau cabang air.
Cabang ini tidak menghasilkan bunga atau buah. Cabang
Plagiotrop merupakan cabang yang tumbuh ke samping.
Cabang ini menghasilkan bunga dan buah (AAK, 1994:11).

Daun kopi berbentuk bulat, ujungnya agak meruncing


sampai bulat dengan bagian pinggir yang bergelombang.
Daun tumbuh pada batang, cabang dan ranting. Pada
cabang Orthrotrop letak daun berselang seling, sedangkan
pada cabang Plagiotrop terletak pada satu bidang. Daun
kopi robusta ukurannya lebih besar dari arabika (AAK,
1994:14).

Pada umumnya, tanaman kopi berbunga setelah berumur


sekitar dua tahun. Bunga kopi berukuran kecil. Mahkota
berwarna putih dan berbau harum. Kelopak bunga
berwarna hijau. Bunga tersusun dalam kelompok, masingmasing terdiri dari 6 kuntum bunga. Tanaman kopi yang
sudah cukup dewasa dan dipelihara dengan baik dapat
menghasilkan ribuan bunga. Bila bunga sudah dewasa,
kelopak dan mahkota akan membuka, kemudian segera
terjadi penyerbukan. Setelah itu bunga akan berkembang
menjadi buah.

Buah kopi terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri dari tiga
bagian yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging buah
(mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis, tetapi
keras. Buah kopi yang muda berwarna hijau, tetapi setelah tua menjadi
kuning dan jika masak warnanya menjadi merah. Besar buah kira-kira
1,5 x 1 cm dan bertangkai pendek. Pada umumnya buah kopi
mengandung dua butir biji, biji tersebut mempunyai dua bidang,
bidang yang datar (perut) dan bidang yang cembung (punggung)

Syarat Tumbuh Tanaman Kopi


Persyaratan iklim kopi Arabika :

Persyaratan iklim Kopi Robusta :

Garis lintang 69 LU sampai 24 LS.

Garis lintang 20 LS sampai 20 LU.

Tinggi tempat 1250 s/d 1.850 m dpl.

Tinggi tempat 300 s/d 1.500 m dpl.

Curah hujan 1.500 s/d 2.500 mm/th.

Curah hujan 1.500 s/d 2.500 mm/th.

Bulan kering (curah hujan < 60


mm/bulan) 13 bulan.

Bulan kering (curah hujan < 60


mm/bulan) 13 bulan.

Suhu udara ratarata 1721 C.

Suhu udara ratarata 2124 C.

Perbanyakan Tanaman Kopi


Pembibitan dapat
dilakukan:
1. Secara generatif dengan
benih/ biji, terutama untuk
jenis kopi Arabika.
2. Secara vegetatif dengan
stek atau sambung,
terutama untuk jenis kopi
Robusta.

Cara memperoleh biji kopi :


Dari kebun sendiri, biji diambil dari pohon yang telah
diketahui mutunya. Pohon induk yang produksinya cukup
tinggi, tahan terhadap nematoda, bubuk buah maupun
bubuk batang, atau dengan kata lain yang tahan
terhadap hama dan penyakit.
Balai penelitian perkebunan, bersumber dari kebun
percobaan yang menghasilkan biji telah teruji
keunggulannya.

Cara memilih dan memelihara biji kopi:


Buah yang dipungut adalah yang masak, kemudian dipilih yang baik, tidak cacat
dan yang besarnya normal. Jika biji ini tidak memenuhi syarat harus disingkirkan.
Semua buah/biji kopi yang memenuhi syarat kemudian dikerjakan sebagai berikut:
Biji dikelupas kulitnya, dinjakinjak dengan kain, tetapi kulit tanduk tidak sampai
lepas.
Lendir yang melekat dibersihkan, dengan jalan dicuci atau digosok permukaannya
dengan abu dapur.
Setelah bersih biji dikering anginkan satu atau dua hari, tidak langsung terkena
sinar matahari, melainkan kering angin.
Bijibiji yang sudah kering, selanjutnya diadakan pemilihan yang kedua kalinya. Jika
biji kopi itu hampa dan bentuknya jelek, harus disortasi, tidak perlu disemai.

Cara menyimpan biji kopi:


Bijibiji kopi yang telah dipilih dalam keadaan kering dapat terus disemaikan. Untuk
menungggu musim persemaian yang tepat, biji dapat disimpan untuk sementara waktu.
Dan untuk menghindari terjadinya serangan hama bubuk atau untuk memetikan bubuk
yang mungkin ada, maka bijibiji kopi tersebut bisa dimasukkan dalam peti dengan jalan:
Pada dasar peti diberi lapisan kain yang diberi minyak terpentin dengan dosis 1 cc / 100
cm2. Dan di atas kain pada lapisan biji setebal 5 cm, diberi kain lagi yang diberi minyak
terpentin pula, demikian seterusnya sehingga peti itu penuh.
Bila peti itu sudah penuh, kemudian ditutup rapatrapat dan dibiarkan selama 3 hari 3
malam agar semua hama mati karenanya.
Kalau penyimpanan itu berlangsung agak lama, maka biji tersebut perlu dicampur dengan
bubuk arang yang dibasahi dengan air, dengan perbandingan 1 kg bubuk arang : 150 cc air.
Perbandingan antara biji dan bubuk arang yakni 3:1. Atau 3 kg biji dicampur 1 kg bubuk
arang yang telah dibasahi tadi.

Lamanya penyimpanan biji kopi


Penyimpanan biji tidak boleh terlalu lama, sebab jika
terlalu lama daya tumbuhnya akan menurun atau akan
habis sama sekali. Bijibiji kopi yang baru akan tumbuh 90
100%, sedang yang disimpan sekitar 6 bulan daya
tumbuhnya 60 70%. Sebaiknya penyimpanannya jangan
sampai lebih dari 3 bulan, dan yang paling baik ialah bila
penyimpanan itu dilakukan sekitar dua bulan.
Penyimpanan dimasukkan kedalam ruangan yang gelap
dan sejuk.

Penyemaian Benih Kopi

Biji ditanam sedalam 0,5 cm


dengan jarak 2 x 5 cm.

Setelah disiram, biji disungkup


(3a) atau ditutup dengan ilalang
(3b). Kemudian biji disiram setiap
Setelah biji ditanam kemudian hari, dan setelah mencapai
disiram dengan menggunakan stadium kepelan, bibit dipindah
gembor.
ke polybag.

Stadium serdadu.

Stadium kepelan.

Pengisian dan penataan polybag. Bibit stadium kepelan ditanam


dalam polybag.

Bibit kopi Arabika 4 pasang


daun (35 bulan) siap ditanam.

PEMBIBITAN KOPI DENGAN STEK


BERAKAR

Menyiapkan larutan zat pengatur Pangkal stek dicelup zat pengatur Penanaman stek dengan jarak
tumbuh akar (rootone).
tumbuh selama 1015 detik.
5 x 10 cm.

PEMBIBITAN KOPI DENGAN SAMBUNG


STEK

Siapkan entres batang bawah robusta BP 308 dan entres batang


atas yang diinginkan.

Entres batang atas (2 ruas)


diruncingkan di bagian bawah,
sisipkan ke entres batang
bawah, kemudian diikat tali rafia.

Siapkan media sungkup untuk penyetekan langsung


Siapkan media sungkup untuk penyetekan
di tanah, disungkup rapat dan hanya dibuka
dalam polybag, disungkup rapat dan hanya dibuka
sedikit saat menyiram.
sedikit saat menyiram.

Pengakaran bibit sambung stek,


dilakukan oleh 3 orang, yaitu:
2 orang perempuan yang
menanam
stek dan 1 orang lelaki
yang menutup sungkupnya

ap hari disiram sampai basah, dengan disemprot secara tidak langsung mengenai stek, disemprotkan
plastik penutup. Seminggu sekali disemprot pestisida, dan sebulan sekali dipupuk.

mbungan dinyatakan berhasil jika setelah 2 minggu warna batang atas tetap hijau.

Setelah akar kuat dilakukan penyesuaian dengan membuka sungkup setiap hari 2 jam,
meningkat 4 jam, sampai akar dan tunas yang tumbuh sudah cukup besar, kemudian sungkup
dibuka penuh, dan bibit segera dipindah ke polybag.

PERSIAPAN LAHAN

Persiapan lahan: jika lahan datar, dibuat teras


individu.

Persiapan lahan: jika lahan miring, dibuat teras


mengikuti kontur (sabuk gunung).

PENAUNGAN
Penanaman penaung tanaman kopi ditanami minimal satu tahun
sebelum penanaman tanaman kopi. Syaratsyarat Pohon Penaung:
Memiliki perakaran yang dalam.
Memiliki percabangan yang mudah diatur.
Ukuran daun relatif kecil tidak mudah rontok dan memberikan
cahaya diffus.
Termasuk leguminosa dan berumur panjang dan berumur panjang.
Menghasilkan banyak bahan organik.
Tidak menjadi inang hamapenyakit kopi.

Jangan mencampur kopi dengan:


Kelapa (akarnya berkompetisi
dengan akar kopi).
Pisang (sumber nematoda).
Eucalyptus dan cemara, jika
akan ditanam tentukan jarak
tanam lebih dari 10 m antara
Eucalyptus/cemara dengan
kopi.
Jeruk siam dan sayuran sebagai tanaman campuran
kopi

Penaung tetap:
Lamtoro (Leucaena), ambas/gamal (Gliricidia),
kane/dadap.
Pohon kayu-kayuan (hanya di tepi batas kebun): sengon,
suren, mahoni, jati.
Penaung tanaman campur:
Pohon buah-buahan: mangga, nangka, jeruk, cengkeh,
terong belanda.
Sayuran: cabe, tomat, kacang buncis, dan jagung hanya
ditanam sampai kopi berumur 2 tahun.

Penaung tetap, dengan


jumlah pohon kurang
lebih 400800 pohon per
hektar.

Penanaman penaung
sementara maupun
penaung tetap dilakukan 1
tahun sebelum tanam,
dengan arah tanam utara

PENANAMAN
Lubang tanam dibuat 6 bulan
sebelum penanaman dengan
ukuran panjang x lebar x dalam =
60 x 60 x 60 cm. Jarak tanam: 2 x
2,5 m (tipe katai); 2,5 x 2,5 m (tipe
tinggi); 5 x 2,5 m (sistem tanam
campur).
Masukkan pupuk kandang/kompos
ke dalam lubang tanam.
Tutup lubang tanam 1 bulan
sebelum penanaman kopi.

Penanaman: plastik polybag harus dibuka dan dibuang karena akan menghambat pertumbuhan
bibit.

PEMANGKASAN TANAMAN KOPI


Tujuan pemangkasan tanaman kopi:
Untuk membentuk tanaman yang sehat dan mengatur tinggi tanaman sehingga
memudahkan perawatan dan pemanenan.
Pada Robusta: membentuk cabang-cabang produksi yang baru secara rutin
dalam jumlah yang pas.
Pada Arabika: menghilangkan cabang tua, cabang liar, cabang balik, cabang
cacing, dan cabang yang tidak dikehendaki.
Memudahkan masuknya cahaya dan memperlancar aliran udara dalam tajuk.
Memudahkan pengendalian hama penyakit.
Mengurangi terjadinya perubahan hasil yang naik turun serta dampak dari
pembuahan yang berlebih.

Pemangkasan tanaman kopi terbagi menjadi 4 tahap, yaitu:


1.

Pemangkasan Bentuk

Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk


kerangka pohon di inginkan, di mana percabangan yang di
tinggalkan letaknya sudah teratur arahnya menyebar dan
produktif, sehingga pertumbuhan batang dan cabang lebih
kekar dan kuat. Pemangkasan bentuk terbagi lagi
menjadi
Keterangan gambar:
2 tahap:
Pada usia 8-12 bulan.
Pada usia 1-2 tahun.

A. Pemangkasan bentuk dengan


sistem
cabang di selang-seling.
B. Pemangkasan bentuk dengan
sistem
cabang di kelang-kelang

2. Pemangkasan Pemeliharaan
Pangkas pemeliharaan maksudnya adalah pohon yang sudah ada
dilakukan pemangkasan bentuk, harus dipelihara dan
dipertahankan, kecuali akibat serangan hama dan penyakit, atau
faktor alam dan yang lainnya, pangkas pemeliharaan dilakukan
pada tanaman kopi yang sudah berusia kurang lebih 2-3 tahun yang
harus di pangkas adalah:
Percabangan yang di bawah 40 cm
Pohon yang melebihi ketinggian dari 2 meter
Tunas air, agar tidak mengganggu pertumbuhan pohon.
Tunas baru (wiwilan) agar tidak mengganggu pertumbuhan
produksi yang sudah dipelihara dan dipertahankan.

3. Pemangkasan produksi
Pangkas produksi maksudnya, pohon kopi sudah dalam keadaan siap berproduksi
tinggi, seperti yang sudah diharapkan, atau usia yang sudah dewasa dengan usia
pohon di atas 3 tahun. Pemangkasan yang dilakukan pada saat ini adalah:
Cabang balik, cabang yang tumbuhnya mangarah ke pohon.
Cabang saling tindih.
Cabang yang tumbuh sebelah bawah cabang utama.
Cabang yang tumbuh sebelah atas cabang utama, tetapi apabila cabang utama tidak produktif lagi
atau terserang hama penyakit, maka cabang tersebut dipelihara untuk menggantikan
percabangan utama.
Cabang cacing, cabang yang tumbuhnya tetap kerdil atau tidak mau panjang.
Cabang terserang hama dan penyakit.
Cabang kipas, cabang tersebut terletak pada ujung cabang utama yang mirip seperti kipas.
Tunas baru (wiwilan) yang menggangu pertumbuhan cabang produksi.
Tunas air, tunas yang tumbuh pada bagian pohon yang dapat dapat menggantikan pohon utama .

4. Pangkas Rehabilitasi
pangkas rehahabilitasi adalah pemangkasan yang dilakukan
dengan cara merehab pada bagian pohon dan percabangan
yang tidak produktif lagi, akibat pohon sudah meranggas dan
produksinya juga sedikit. Dengan tujuan agar pohon bisa
kembali produktif maka harus dilakukan pemangkasan
rehabilitasi atau peremajaan pada pohon tersebut. Pangkas
rehabilitasi pada tanaman kopi bisa dilakukan sebagai berikut:
1. Pemotongan secara langsung pada pohon.
2. Pengurangan Percabangan.
3. Memiringkan Pohon.

Pemangkasan Penaung.
Tujuan pemangkasan pohon penaung:
Melindungi tanaman kopi dari kondisi terlalu lembap dan
meningkatnya serangan hama penyakit.
Mengurangi kehilangan humus.
Mengurangi kejadian mati pucuk akibat kelebihan produksi.

Hasil pangkasan bisa dijadikan sebagai sumber bahan


organik (untuk kompos) dan juga sumber kayu bakar. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pemangkasan penaung:
Dilakukan pada awal musim hujan.
Untuk umur 34 tahun, pengurangan kelebatan tajuk
penaung sekitar 50%.
Kelebatan tajuk penaung dipelihara sebanyak 50% setiap
tahunnya.
Rempesan atau pembuangan daun penaung dilakukan
pada awal kemarau.

Pemupukan Tanaman Kopi


Pupuk diberikan
setahun 2 kali, pada
awal dan akhir musim
hujan. Penaung
sebaiknya dipangkas
sebelum dilakukan
pemupukan. Pupuk
diletakkan/ditaburkan
di sekeliling batang
kopi, pada jarak 3050
cm dari batang.
Sebelum pemupukan, rumput di sekeliling batang dibersihkan dulu. Setelah ditabur, pupuk
ditutup dengan tanah. Pemupukan bibit bisa dilakukan secara massal dengan mencairkan
pupuk, sehingga pemupukan digabung dengan penyiraman.

Hama pada tanaman kopi:


1. Nematoda Parasit
Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis merupakan
nematoda endoparasit yang berpindahpindah. Daur hidup
P.coffeae sekitar 45 hari dan R.similis sekitar 1 bulan.
Gejala: Tanaman kopi yang terserang kelihatan kerdil, daun
menguning dan gugur. Pertumbuhan cabangcabang primer
terhambat sehingga hanya menghasilkan sedikit bunga,
bunga premature dan banyak yang kosong. Bagian akar
akar serabut membusuk, berwarna coklat atau hitam. Pada
serangan berat tanaman akhirnya mati.
Pengendalian di pembibitan: Disarankan menggunakan
cara kimiawi yaitu dengan fumigasi media bibit
menggunakan fumigan pra tanam, misalnya Basamid G dan
Vapam L. Untuk nematisida sistemik dan kontak a.l.:
Curaterr 3G, Vydate 100 AS, Rhocap 10G dan Rugby
10G.Vydate diaplikasikan dengan cara disiramkan pada bibit

Lanjutan..
Pengendalian di pertanaman: Penggunaan jenis kopi tahan nematoda parasit.
Digunakan sebagai batang bawah misalnya kopi ekselsa (Coffeae exelsa), klon Bgn
121.09 dan kopi robusta klon BP 961. Cara kultur teknis: pembukaan lubang tanam, rotasi
tanaman dan pembuatan parit barier.
Pengendalian hayati: Untuk menekan populasi nematoda menggunakan musuh alami
berupa bakteri, jamur dan nematoda predator.
Pengendalian kimiawi: Beberapa nematisida sistemik maupun kontak yang disarankan
a.l. karbofuran (Curaterr 3G35 g / tanaman), oksamil (Vydate 100 AS 1,0% 1 2.5 l /
tanaman) dan etoprofos (Rhocap 10G 25 g / tanaman). Aplikasi diulang tiap tiga bulan.

Hama Penggerek Buah Kopi


Serangga dewasa penggerek buah kopi atau bubuk
buah kopi (BBK), Hypothenemus hampei (Coleoptera,
Scolytidae) berwarna hitam kecoklatan, panjang yang
betina sekitar 2 mm dan yang jantan 1,3 mm. Telur
diletakkan dalam buah kopi yang bijinya mulai
mengeras, umur stadium telur 5 9 hari. Lama
stadium larva 10 26 hari, prapupa 2 hari dan
stadium pupa 4 9 hari. Masa perkembangan dari
telur sampai dewasa 25 35 hari. Lama hidup
serangga betina ratarata 156 hari dan serangga
jantan maksimum 103 hari.
Gejala: Serangga BBK masuk ke dalam buah kopi
dengan cara membuat lubang di sekitar diskus.
Serangan pada buah muda menyebabkan gugur
buah, serangan pada buah yang cukup tua
menyebabkan biji kopi cacat berlubanglubang dan
bermutu rendah.

Pengendalian: Pengendalian secara kultur teknis: Memutus daur hidup


BBK, meliputi tindakan : Petik bubuk, yaitu mengawali panen dengan
memetik semua buak masak yang terserang bubuk 15 30 hari
menjelang panen besar. Lelesan, yaitu pemungutan buah kopi yang
jatuh di tanah baik terhadap buah terserang maupun buah tidak
terserang, selanjutnya buah juga direndam dalam air panas. Racutan /
rampasan, yaitu memetik seluruh buah yang ada di pohon pada akhir
panen. Semua buah hasil petik bubuk, lelesan dan racutan direndam air
panas 5 menit. Pengaturan naungan untuk menghindari kondisi
pertanaman terlalu gelap yang sesuai bagi perkembangan BBK.
Pengendalian secara biologi: Menggunakan parasitoid Cephalonomia
stephanoderis dan jamur patogen (Beauveria bassiana). Aplikasi
B.bassiana dianjurkan dengan dosis 2,5 kg biakan padat per hektar
selama tiga kali aplikasi per musim panen. Penggunaan tanaman yang
masak serentak : Varietas USDA 230731 dan USDA 230762.

Penyakit pada tanaman kopi:


Penyakit Karat Daun pada Tanaman Kopi
Penyakit karat daun yang disebabkan oleh patogen Hemileia vastatrix
B. et. Br. merupakan penyakit utama pada tanaman kopi arabika.
Gejala: Tanaman sakit ditandai oleh adanya bercakbercak berwarna
kuning muda pada sisi bawah daunnya, kemudian berubah menjadi
kuning tua. Di bagian ini terbentuk tepung berwarna jingga cerah
(oranye) dan tepung dan ini adalah uredospora jamur H. vastatrix
Bercak yang sudah tua berwarna coklat tua sampai hitam, dan
kering. Daundaun yang terserang parah kemudian gugur dan
tanaman menjadi gundul. Tanaman yang demikian menjadi kehabisan
cadangan pati dalam akarakar dan rantingrantingnya, akhirnya
tanaman mati.

Pada kopi robusta, penyakit


ini tidak menjadi masalah,
sedangkan pada kopi arabika
penyakit ini menjadi masalah
utama. Cara pengendalian
penyakit sementara ini
dilakukan dengan dua cara,
yaitu menanam jenisjenis
kopi arabika yang tahan
sepertio S 333, S 288 dan S
795, dan pengendalian
dengan Fungisida Dithane M
45 dengan dosis 2 gr/liter air.

Penyakit Bercak Daun Cercospora


Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora coffeicola B.et Cke. C.coffeicola
mempunyai konidium berbentuk gada, ukurannya ada yang pendek dan ada juga
yang panjang. Konidia dibentuk pad permukaan bercak, berbentuk seperti tepung
berwarna abuabu.
Gejala: Serangan dapat terjadi pada daun maupun pada buah. Pada daun yang
sakit timbul bercak, mulamula berwarna kuning tapi bercak dikelilingi halo
berwarna kuning. Pada buah yang terserang timbul bercak berwarna coklat,
biasanya pada sisi yang lebih banyak menerima cahaya matahari. Pembusukan
pada bagian yang berbecak dapat sampai ke biji sehingga dapat menurunkan
kualitas.
Pengendalian: Secara kultur teknis, dengan memberi naungan yang cukup,
pemupukan berimbang dan pengurangan kelembaban kebun melalui pemangkasan
dan pengendalian gulma. Secara kimiawi, melalui penyemprotan dengan Bavistin
50 WP 0,2%, Cupravit OB 21 0,35%, Dithane M 45 80 WP 0,2%, Delsene MX 200
0,2% formulasi.

Penyakit Jamur Upas


Penyakit jamur upas disebabkan oleh jamur Corticium salmonicolor B.et Br.
C.salmonicolor mempunyai basidium yang tersusun parallel pada stadium
kortisium. Basidium berbentuk gada pada ujungnya terbentuk empat
sterigmata yang mendukung basidiospora.
Gejala: Cabang atau ranting yang terserang layu mendadak. Serangan
dapat terjadi pada cabang yang di bawah, tengah maupun di ujung pohon,
bahkan dapat terjadi pada batang. Stadium sarang labalaba, berupa
lapisan hifa tipis, berbentuk seperti jala berwarna putih perak. Stadium
bongkol berupa gambaran hifa berwarna putih biasanya dibentuk pada
lentisel atau pada celahcelah.
Pengendalian: Batang atau cabang sakit yang ukurannya masih kecil
(diameter < 1 cm) dipotong 10 cm di bawah pangkal di bagian yang sakit.
Potonganpotongan batang dan cabang yang sakit dikumpulkan kemudian
dibakar.

Anda mungkin juga menyukai