MAKALAH
diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas mata kuliah Teknologi
Panen dan Pascapanen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Jember
Dosen Pengampu:
Irwanto Sucipto, S.P., M.Si.
Wildan Muhlison, S.P., M.Si.
Disusun oleh:
Diny Wulandari 201510601057
Wafirotul Maghfiroh 201510601058
Nanda Ayu Artiani 201510601062
Sastya Eni Rahmawati 201510601065
Rofiu Sisil Annisa 201510601067
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan, makalah ini
memiliki tujuan diantaranya sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pentingnya penanganan pascapanen
2. Untuk mengetahui teknis penanganan pascapanen pada komoditas kopi
3. Untuk mengetahui pentingnya penyediaan teknologi pascapanen pada
komoditas kopi
4. Untuk mengetahui teknologi yang digunakan pada tahap penanganan
pascapanen pada komoditas kopi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Panen
Panen merupakan kegiatan akhir dalam budidaya tanaman atau berocok
tanam, tetapi merupakan awal dari kegiatan pascapanen, yaitu melakukan
persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran komoditas hasil panen. Komoditas
yang dipanen tersebut kemudian akan melalui beberapa tahapan tataniaga sampai
berada di tangan konsumen. Pada dasarnya kegiatan panen merupakan kegiatan
mengumpulkan komoditas dari lahan dengan tingkat kematangan yang tepat dan
kerusakan yang minimal serta kegiatan tersebut harus dilakukan secepat mungkin
dengan biaya yang murah. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik perlu
memperhatikan waktu panen yang tepat serta penagangan yang baik. Penentuan
waktu panen yang tepat dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, cara visual
atau penampakannya dengan melihat warna kulit maupun ukuran buah, cara fisik
dengan melakukan perabaan pada buah, cara komputasi yaitu menghitug umur
tanaman sejak tanam atau umur buah dari mulai mekar bunga, dan cara kimia
yaitu dengan melakukan pengukuran kandungan zat atau senyawa yang terdapat
dalam komoditas seperti kadar gula, tepung, asam, aroma dan lain-lain.
Penanganan panen yang baik dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa
hal seperti persiapan panen yang baik, menghidnari kerusakan mekanis dalam
pemanenan, memperhatikan bagian tanaman yang dipanen, menggunakan wadah
yang sesuai dan bersih, menghindari tindakan yang kasar saat pemindahan
(Koryati dkk, 2022).
2.2 Pascapanen
Pascapanen merupakan kegiatan yang dimulai dari panen hingga bahan
yang dipanen tersebut menjadi bahan siap dikonsumsi, tahapan kegiatannya
meliputi pemanenan, penyimpanan sementara, pengolahan, hingga berakhir ada
distribusi dan pemasaran hasil panen kepada konsumen. Kegiatan utama dalam
pascapanen ialah kegiatan primer dan sekunder. Pascapanen primer meliputi
seluruh kegiatan dari kegiatan panen hingga menjadi bahan baku yang siap
disimpan, dipasaarkan atau diolah lebih lanjut. Sedangkan pascapanen sekunder
meliputi seluruh rangkaian kegiatan pengolahan hasil pertanian sampai menadi
bahan siap dikonsumsi, tetappi tidak termasuk proses memasak sampai dimakan.
Kegiatan pascapanen erat kaitanya dengan mutu produk serta harga jual yang
dapat diterima oleh petani, diawali dengan kegiatan pemasaran, perontokan,
pembersihan, pengangkutan, penjemuran atau pengeringan, pengemasan,
penyimpanan, penggilingan, pengolahan serta standarisasi mutu dan penaganan
limbah. Kegiatan pascapanen ini penting dilakukan dengan tujuan
mempertahankan mutu produk segar agar tetap prima sampai ke tangan
konsumen, menekan losses atau kehilangan karena penyusutan dan kerusakan,
memperpanjang daya simpan, mempertahankan kualitas awal, serta meningkatkan
nilai ekonomis hasil pertanian (Amruddin dkk., 2021).
4.1 Kesimpulan
1. Pascapanen hasil pertanian merupakan seluruh kegiatan mulai dari proses
penanganan hasil pertanian hingga pada proses menghasilkan produk dalam
bentuk setengah jadi. Pada tahap pascapanen, produk yang diperlakukan
secara baik serta berada dalam kondisi yang baik akan dapat relatif bertahan
dari stress waktu, suhu, transportasi, penanganan, maupun mikroorganisme
pembusuk selama proses pendistribusiannya, sehingga tahap pascapanen ini
sangatlah penting bagi petani, pengecer, pedagang besar, dan konsumen.
2. Pascapanen kopi berperan penting didalam menentukan kualitas serta cita
rasa dari kopi. Kegiatan pascapanen ini dimulai setelah kopi selesai dipanen
yang diawali dengan tahapan sortasi, dilanjutkan tahap pengupasan kulit
kopi, tahap fermentasi, tahap pencucian, dan tahap pengeringan.
3. Penyediaan teknologi pascapanen pada komoditas kopi sangat penting untuk
meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian proses pengolahan hasil
pertanian. Penerapan teknologi pascapanen dengan baik akan dapat
menjadikan usahatani lebih efisien dari segi mikro serta dapat menjadi suatu
peluang dalam upaya peningkatan produksi dengan cara mengurangi
kehilangan hasil maupun rendahnya mutu atau kualitas produk.
4. Teknologi yang digunakan pada tahap penanganan pascapanen komoditas
kopi yaitu mesin pengupas kulit buah kopi mobile, huller machine, mesin
pencucian biji kopi, mesin sortir biji kopi, dan mesin pengering hybrid.
4.2 Saran
Kopi merupakan salah satu komoditi yang bernilai ekonomis yang cukup
tinggi, sehingga diharapkan para petani maupun lembaga lainnya ikut serta dalam
upaya untuk lebih meningkatkan, memperbaiki dan mengembangkan produksi
kopi khususnya dalam penanganan panen dan pascapanen agar petani dapat
meningkatkan pendapatan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, D., & Egra, S. (2022). Teknologi Penanganan Pascapanen. Syiah Kuala
University Press.
Sumule, O., & Larekeng, H. (2021). Penerapan Teknik Panen dan Pascapanen
Kopi Arabika Kalosi Produk Unggulan Kabupatan Enrekang. Jurnal
Dinamika Pengabdian (JDP), 6(2), 341-348.
Murad, M., Sukmawaty, S., Sabani, R., Ansar, A., & Kurniawan, H. (2019).
Introduksi Ttg Pascapanen Dan Pengolahan Kopi Pada Industri Rumah
Tangga Guna Meningkatkan Nilai Tambah Di Kecamatan Tanjung
Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram, 2(1).
Amruddin, A., Harniati, H., Permatasari, P., Rusdiyana, E., Trisnasari, W.,
Jannah, E. N., Musyadar, A., Sugiarto, M., Nasruddin, W., & Saridewi, T.
R. (2021). Kelembagaan Agribisnis. Yayasan Kita Menulis.
Chan, Y., Sugiyanto, D., & Uyun, A. S. (2020). Analisis Pengeringan Kopi
Menggunakan Oven Pengering Hybrid (Solar Thermal Dan Biomassa) Di
Desa Gununghalu. Jurnal Kajian Teknik Mesin, 5(1), 4–8.
Koryati, T., Indarwati, I., Herawati, J., Arsi, A., Mardiyah, A., Nasrul, M.,
Triwidiarto, C., Fangohoi, L., Fathurrohman, Y. E., & Zulfiyana, V.
(2022). Teknik dan Manajemen Perkebunan. Yayasan Kita Menulis.
Mawardi, I., Hanif, H., Zaini, Z., & Abidin, Z. (2019). Penerapan Teknologi Tepat
Guna Pascapanen Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas Petani Kopi di
Kabupaten Bener Meriah. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(2), 205–213
Sagala, D., Ramadhani, E., Junairiah, J., Herawati, J., R, A., Arsi, A., Indarwati,
I., Cahyani, D. A., & Sirait, M. J. F. (2022). Budidaya Tanaman Pangan.
Yayasan Kita Menulis.