Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PANEN DAN

PASCAPANEN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PANEN DAN PASCAPANEN HASIL PERTANIAN


TANAMAN HORTIKULTURA KACANG PANJANG (Vigna
unguiculata ssp.Sesquipedalis),TANAMAN PANGAN
JAGUNG (Zea mays),DAN TANAMAN PERKEBUNAN KOPI
(Coffea arabica)

Oleh

KELOMPOK 4
Rahmalia Hidayanti 11419051

REKAYASA PERTANIAN
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
TEKNIK PANEN DAN PASCAPANEN HASIL PERTANIAN
TANAMAN HORTIKULTURA KACANG PANJANG (Vigna
unguiculata ssp.Sesquipedalis),TANAMAN PANGAN JAGUNG
(Zea mays),DAN TANAMAN PERKEBUNAN (Coffea arabica)

Abstrak
Indonesia memiliki keragaman hayati salah satunya tanaman pangan seperti
jagung,tanaman hortikultura seperti kacang panjang,dan tanaman perkebunan seperti kopi yang
masing-masing komoditas tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
bentuk pangan.Pada proses pemanenan pertanian akan menghasilkan produk hasil pertanian
tersebut dengan memperhatikan teknik dan kriteria mutu produk yang berbeda-beda sehingga
pada kegiatan ini sangat penting dalam menentukan waktu panen,kriteria mutu panen,dan
teknik sampling panen untuk menghitung produktivitas produk hasil panen pada tanaman
jagung,kacang panjang,dan kopi yang menghasilkan hasil akhir waktu kacang panjang (Vigna
unguiculata ssp. Sesquipedalis) adalah saat kacang panjang berwarna warna hijau tua dipanen
dengan cara mencabut kacang panjang secara hati – hati serta perkiraan produktivitas sebesar
0,74 ton/Ha,tanaman pangan jagung (Zea mays) dipanen saat memiliki warna kuning cerah
untuk pangan, warna kuning keputih-putihan untuk pakan hewan dipanen dengan cara dipetik,
serta perkiraan produktivitas sebesar 15,24 ton/Ha,dan tanaman perkebunan kopi (Coffea
arabica) dipanen saat tampak fisik berwarna merah dipanen dengan cara dipetik serta perkiraan
produktivitas sebesar 0,056 ton/Ha.

Kata kunci: jagung,kacang panjang,dan kopi

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari - hari manusia tidak lepas dari kegiatan konsumsi, baik
konsumsi bahan pangan.Konsumsi pangan menjadi sektor yang penting dan harus segera
terpenuhi , namun sering kali konsumsi pangan di pandang biasa , padahal dapat mempengaruhi
kesehatan, oleh sebab itu Konsumsi pangan juga harus berkualitas agar hidup menjadi lebih
sehat, maka penting bagi kita mengetahui bagaimana pengolahan pangan yang baik dan
berkualitas yang menghasilkan pangan yang baik untuk di konsumsi.Salah satu hal yang
menentukan mutu kualitas bahan pangan salah satunya dilihat dari teknik panen.Jagung
merupakan salah satu bahan pangan penting yang menjadi penopang makanan pokok setelah
beras, dan mampu menjadi banyak olahan sehat untuk di konsumsi.Sementara itu,komoditas
sayuran merupakan cash crop yang dapat secara nyata mendatangkan keuntungan bagi petani
di Indonesia. Sayuran utama yang dibudidayakan oleh petani di Indonesia adalah bawang
merah, cabai, kacang panjang, kentang, kubis, mentimun dan tomat (Anwar, A., dkk,
2005).Kacang panjang (Vigna sinensis L.) adalah Salah satu sayuran utama yang sering
dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia baik menjadi sayuran ataupun lalapan dengan
berupaya meningkatkan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan
mineral. Biji kacang panjang banyak mengandung protein, lemak dan karbohidrat. Komoditas
ini merupakan sumber protein nabati yang cukup potensial, selain dapat digunakan sebagai
sumber pangan dan obat-obatan, tanaman kacang panjang juga dapat meningkatkan kesuburan
tanah, karena akar-akarnya bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium yang mampu mengikat
Nitrogen (N2) dari udara (Rahayu, 2007).Kopi merupakan komoditi perkebunan yang
belakangan ini banyak diminati sehingga menjadi komoditas yang strategis untuk
dikembangkan menjadi komoditas komersial, Indonesia merupakan pengekspor kopi terbesar
keempat dunia dengan pangsa pasar sekitar 11% di dunia (Raharjo dan Bismo Try, 2013).

Tujuan
1. Menentukan waktu panen produk hasil pertanian berdasarkan kriteria panen
2. Menentukan teknik/cara pemanenan yang baik untuk produk hasil pertanian
3. Melakukan teknik sampling panen untuk menghitung produktivitas produk pertanian

Tinjauan Pustaka
A. Pengertian panen dalam proses budidaya pertanian
Kegiatan pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam untuk
menghasilkan bahan pangan,bahan mentah,maupun bahan industri untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pengelolaan lahan secara intensif (Siregar,2022).Pada kegiatan
pertanian pada proses akhir biasanya diakhiri oleh kegiatan panen.Panen merupakan
serangkaian proses budidaya pertanian untuk menghasilkan produk pertanian melalui
kriteria cara panen,waktu panen,dan kesesuaian umur yang tepat pada tumbuhan yang akan
dipanen (Mukhlisah dkk,2014).Sedangkan menurut Iriani (2020) panen ialah proses
pengambilan bagian dari produk pertanian seperti daun,batang,umbi,dan lain-lain untuk
dimanfaatkan sebagai kebutuhan pangan bagi manusia.
B. Kriteria hasil panen produk pertanian dapat dipanen
Pada hasil panen produk pertanian terdapat kriteria seperti kualitas penampilan (visual)
yang tergantung pada komoditas dengan faktor penghambat kualitas visual seperti
kecacatan morfologi (pembengkokan,tumbuhnya tunas yang tidak diharapkan,dll),kualitas
tekstur seperti kekerasan atau kelunakan pada buah tetapi keadaan tekstur disesuaikan
dengan masing-masing komoditas,dan kualitas rasa (Flavour) yang bersifat
subjektif,kualitas nilai nutrisi yang akan mempertimbangkan apakah suatu hasil panen
tersebut dipanen atau tidak,dan kualitas keamanan (safety) seperti adanya glycoalkaloid
pada kentang yang bersifat toksik sehingga lebih baik tidak dipanen terlebih dahulu sampai
senyawa itu tereduksi (Santoso,2012).
C. Faktor yang mempengaruhi mutu produk dalam proses pemanenan
Menurut Moolenaar (2020) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mutu produk
hasil panen seperti varietas yang digunakan yang mana semakin berkualitas varietas akan
menghasilkan produk yang semakin baik.Selain faktor varietas terdapat faktor lain seperti
alat dan panen yang digunakan,perilaku petani dalam melakukan proses pemanenan,umur
panen pada waktu yang optimum,lokasi pemanenan,dan musim.
D. Pentingnya perhitungan hasil produktivitas komoditas pertanian dalam proses
budidaya maupun pemanenan
Produktivitas merupakan pengukuran yang menggambarkan suatu perbandingan antara
input (masukkan) dan output (pengeluaran).Hasil dari perhitungan tersebut dalam proses
pemanenan akan menunjukan seberapa besar nilai produktivitas dari hasil pertanian
tersebut.Hasil dari perhitungan produktivitas sendiri akan dimanfaatkan dalam menentukan
banyaknya faktor kegiatan bertani tersebut seperti faktor produksi seperti SDM dan SDA
yang dibutuhkan pada kegiatan pemanenan agar berjalan dengan efisien
(Prayoga,2010).Sedangkan menurut Nurmala dkk (2012) nilai produktivitas akan
menunjukan seberapa besar kemampuan dan daya dukung lahan pertanian dalam
memproduksi tanaman.Lahan yang produktif akan menghasilkan produk pertanian yang
maksimal sehingga petani dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.
E. Pentingnya mengetahui teknik/cara pemanenan produk pertanian dalam bidang
ilmu Rekayasa Pertanian
Menurut Saya dalam mengetahui teknik/cara pemanenan produk pertanian dalam
bidang Rekayasa Pertanian merupakan hal yang penting dilakukan karena dengan hal
tersebut kita dapat memperlakukan hasil panen produk pertanian dengan optimal sehingga
hasil produk dapat mempertahankan keadaan baik secara visual,tekstur,kualitas
nutrisi,keamanan,dan lain-lain hingga sampai di tangan konsumen (Santoso,2012).

Metodologi Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu tanaman jagung,tanaman kacang
panjang,dan tanaman kopi atau areal tanaman (tanaman semusim dan tanaman tahunan) yang
sudah siap untuk dipanen

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat-alat untuk panen seperti golok, sabit,
cangkul, dll,pisau,sarung tangan,timbangan digital,dan wadah.

Cara Kerja

Kegiatan panen dilakukan secara berkelompok, setiap kelompok ditentukan jenis


tanaman, ubinan, dan sampel tanaman yang berbeda.Pada setiap komoditas ditentukan kriteria
panen yang paling tepat, cara panen, dan perhitungan produktivitas hasilnya.Dipilih jenis
tanaman yang siap dipanen untuk diperkirakan produktivitas hasilnya apakah dengan metode
ubinan maupun dengan metode populasi.Ukuran ubinan 2m x 2m yang lokasinya ditentukan
secara acak dengan bantuan petani pemilik lahan.Dipilih tanaman sampel yang akan ditentukan
hasilnya.Setiap praktikan mendiskusikan index panen, kriteria panen, dan cara panen yang
paling tepat, serta dilakukan perhitungan perkiraan hasil panen untuk setiap komoditas yang
terpilih.Kegiatan panen setiap jenis tanaman didokumentasikan dalam bentuk foto atau video.

Analisis Data dan Perhitungan

Dilakukan analisis terhadap data yang diambil dari setiap pengamatan untuk
mendapatkan nilai produktivitas ubinan untuk tanaman jagung dan kacang panjang serta nilai
produktivitas populasi untuk tanaman kopi
Rumus produktivitas perkiraan hasil panen ubinan:

( )
rata-rata hasil ubinan (kg)
( )

Diketahui:

Produktivitas Ubinan Jagung:

3,20=15,24 ton/Ha
,

Produktivitas Ubinan Kacang Panjang:

266,64=740,67 ton/Ha
,

Jarak antar tanaman x persentase tanaman yang tumbuh

Produktivitas Populasi Kopi

0,111x0,2=0,056 ton/Ha

Hasil dan Pembahasan


Hasil

Tabel 1 Index Panen Beberapa Jenis Tanaman


No. Jenis Umur Panen (Hari) Dihitung Ciri fisik/kriteria tanaman siap
Tanaman Berdasarkan dipanen
1 Jagung sudah berumur 80- Ubinan bila buah jagung di tusuk maka
90 untuk sayur atau air akan menyembur, warna
100 hari untuk pakan sudah mulai kuning, rambut
ternak jagung kering.
2 Kacang 3-4 bulan Ubinan masih muda, segar , hijau
Panjang
3 Kopi 2,5-3 tahun namun Populasi Kulit buah berwarna merah
dapat dipanen ketika gelap
usia 1,5 tahun

Tabel 2 Cara Panen Beberapa Jenis Tanaman


No. Jenis Tanaman Bagian Yang dipanen Cara Panen Alat yang digunakan
1 Jagung Buah dipotong/dipetik sabit/parang
2 Kacang Panjang Buah Dipetik saputangan,tali rafia
3 Kopi Buah Dipetik saputangan,wadah
Tabel 3 Taksasi Hasil Panen Beberapa Jenis Tanaman
No Jenis Metod Jumlah Rata-rata Jumlah Luas Produktivit
. Tanama e Ubinan/Juml bobot per ubinan/popul Laha as Hasil
n Taksas ah Sampel ubinan/sam asi per Ha n (Ton/Ha)
i Tanaman pel (Kg) (Ha)
1 Jagung Ubinan 476,19 3,20 4.761,90 0,10 15,24
2 Kacang Ubinan 233,33 266,64 2.777,78 0,08 740,67
Panjang
3 Kopi Popula 4,00 111,00 117,00 0,07 0,56
si

Pembahasan
Pada kegiatan kuliah lapangan di Desa Sukawangi dilakukan proses pemanenan
terhadap komoditas pangan yaitu jagung (Zea mays),komoditas hortikultura yaitu kacang
panjang (Vigna sinensis L),dan komoditas perkebunan yaitu kopi (Coffea Arabica).Jagung
(Zea mays) merupakan tanaman pangan dengan ciri memiliki batang utama berjumlah satu
yang terbagi dalam ruas dengan tinggi rata-rata 2-3 m,serta memiliki tangkai daun,lidah
daun,dan ibu tulang daun (Izzah,2010 dalam Novi dan Risvia,2012).Cara yang digunakan
dalam memanen jagung yaitu dengan memotong pangkal batang jagung lalu diambil bagian
jagungnya/tongkol.Hal tersebut didukung oleh Asni (2010) yang menyatakan bahwa
pemanenan jagung dapat dilakukan dengan cara diputar dengan tangan atau disabit dengan
memotong bagian tangkai buah yang dilakukan sekaligus dengan memotong batang dan bagian
lainnya yang nantinya dibiarkan dan dibenamkan ke tanah sebagai bahan pupuk.Kacang
panjang (Vigna sinensis L) merupakan tanaman hortikultura semusim dalam bentuk perdu yang
bersifat memanjat dan membelit.Kacang panjang memiliki ciri daun yang bersusun 3
helai,bunga yang berwarna biru muda serta polong yang berwarna hijau berbentuk gilig yang
memiliki panjang sekitar 10-80 cm (Anto dan Astri,2013) Cara yang digunakan dalam
memanen kacang panjang yaitu dengan memotong bagian atas pangkal bagian polongnya.Hal
tersebut didukung oleh pernyataan (Anto dan Astri,2013) yang menyatakan bahwa proses
pemanenan kacang panjang dilakukan dengan cara dipetik lalu diputar bagian pangkal polong
hingga polongnya terlepas.Pemanenan kacang panjang lebih baik dilakukan pada pagi hari
dalam selang waktu 3 hari selama 3-4 bulan.Kopi termasuk kedalam tanaman perkebunan.Pada
permanenan kali ini dilakukan pada kopi berjenis Arabica (Coffea Arabica) yang memiliki ciri
aroma yang wangi,habitat di daerah yang sejuk dan dingin,rasa masam pada kopinya,dan rasa
kopi arabika yang lebih halus (Amal dan Mahmudi,2019).Cara yang digunakan dalam
memanen kopi yaitu dengan memetik bagian buahnya yang diputar searah dengan jarum
jam.Hal tersebut didukung oleh Yokawati dan Wachjar (2019) menyatakan bahwa dalam
melakukan panen kopi dilakukan dengan cara dipetik setelah matang.
Kriteria panen kacang panjang berdasarkan praktik di lapangan dipilih berdasarkan
warna kulit yang sudah hijau tua dan tidak terlalu muda atau pun terlalu gelap dengan panjang
sekitar 30 cm.Jika pada hasil panen didapatkan panjang yang kurang dari 30 cm maka masih
dapat dipanen namun nantinya ketika dipasarkan akan dimasukkan ke dalam grade yang lebih
rendah.Kacang panjang yang sudah tua dicirikan dengan tekstur biji dalam polongnya dalam
keadaan membesar dan nampak keluar sehingga kacang panjang tersebut tidak laku di
pasaran.Selain faktor fisik,hal yang perlu diperhatikan yaitu kacang panjang yang terbebas dari
hama dan penyakit maupun kelainan seperti kacang panjang dengan kelengkungan yang
ekstrim serta panennya harus tepat pada saat waktu panen sehingga hasil produk panen kacang
panjang lebih optimal.Menurut BALITSA (2018) kriteria kacang panjang yang siap panen
memiliki polong muda berkisar 58- 79 hari , dengan panjang polong 40 - 75 cm dengan warna
polong dan daun hijau muda serta bentuk biji bulat panjang dan agak gepeng.Kriteria panen
jagung berdasarkan praktik lapangan dipilih berdasarkan warna dan isi kuning keputih-putihan
yang cocok untuk pakan sedangkan warna kuning cerah digunakan untuk pangan sayur-sayuran
serta dilakukan pemeriksaan pada bonggol untuk memastikan adanya isi jagung.Menurut Asni
(2017) kriteria panen jagung ditandai dengan bonggol telah berwarna kuning,biji dengan
tekstur keras,dan warna biji yang mengkilap.Jika ibu jari ditekan dan tidak meninggalkan jejak
maka jagung tersebut sudah siap dipanen karena telah memenuhi standar kadar air sebesar
35%.Kriteria panen kopi arabika berdasarkan praktik lapangan dipilih berdasarkan warna
dengan warna merah yang menandakan warna kopi telah matang sedangkan warna hijau dan
orange tidak dipanen karena keadaan buah tidak termasuk dalam keadaan matang.Sedangkan
jika buah berwarna hitam menandakan bahwa kopi telah melewati waktu masak (over
ripe).Bentuk kopi yang dipanen seperti cherry (bulat) serta dipastikan tidak ada hama dan
penyakit seperti lalat buah dan penggerek batang.Menurut Miftahul Choiron (2010) kriteria
panen kopi arabika adalah buah yang sudah berwarna merah yang berarti matang penuh dan
menjadi hitam penuh jika masak penuh terlewati , tingkat kematangan sudah terlihat dari
komponen dan kekerasan senyawa gula dalam daging kopi , bertekstur lunak serta berlendir
jika dibanding yang belum siap di panen
Metode ubinan dan metode populasi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing.Pada metode ubinan memiliki keunggulan fleksibel dan relatif mudah serta digunakan
untuk tanaman dengan jenis perdu serta dengan jumlah tanaman yang relatif banyak pada satu
luasan ubinan.Akan tetapi,memiliki kelemahan yaitu pada saat dilapangan terkadang luasan
tanaman relatif tidak berbentuk seperti ubin sehingga sulit menghitung luasannya serta tidak
akurat.Menurut Abdurachman (2020) metode ubinan merupakan perhitungan yang
mewakilkan produktivitas suatu hamparan tanaman dengan menghitung luasan yang umumnya
berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar.Pada metode ini ,memiliki keunggulan
seperti mudah diidentifikasi,mudah dikonversi dalam satuan ha,biaya murah serta memiliki
kekurangan yaitu ketidakakuratan dalam menghitung produktivitas Sedangkan pada metode
populasi memiliki keunggulan seperti keakuratan yang lebih baik dibandingkan dengan metode
ubinan serta digunakan untuk tanaman yang berjarak lebar/pohon serta memiliki kekurangan
yaitu mewakilkan suatu populasi yang mayoritas tanamannya banyak.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai produktivitas dengan metode
taksasi ubinan hasil jagung didapatkan 15,24 ton/Ha.Berdasarkan literature menunjukan bahwa
produktivitas tanaman sebesar 7,85 ton/Ha (Agustian,2015).Nilai produktivitas hasil kacang
panjang dengan metode taksasi ubinan didapatkan 740,67 ton/Ha.Berdasarkan hasil literature
pada (Anto,2013) didapatkan bahwa rata-rata produktivitas kacang panjang sebesar 15-30
ton/Ha Nilai produktivitas hasil kopi dengan metode taksasi populasi didapatkan 0,056
ton/Ha.Berdasarkan data di lapangan pada tahun 2011 produktivitas kopi menghasilkan nilai
0,624 kg/ha (Yokawati dan Wachjar,2019).Kesesuian prediksi dan hasil rata-rata produktivitas
dipengaruhi oleh kesesuaian antara faktor internal (benih) dan eksternal
(pupuk,iklim,carapengolahan,danlain-lain) serta dalam perhitungan produktivitas metode
ubinan maupun populasi dipengaruhi oleh keahlian penghitungnya (Agustian,2015).

Kesimpulan
1. Waktu panen produk hasil pertanian tanaman hortikultura kacang panjang (Vigna
unguiculata ssp. Sesquipedalis) adalah saat kacang panjang berwarna warna hijau tua,
Ukuran panjang sekitar 30 cm, dan belum memasuki usia tua, tanaman pangan jagung
(Zea mays) dipanen saat memiliki warna kuning cerah untuk pangan, warna kuning
keputih-putihan untuk pakan hewan, serta telah diraba bonggolnya dan memiliki
volume yang cukup. dan tanaman perkebunan kopi (Coffea arabica) dipanen saat
tampak fisik berwarna merah dan memenuhi standar kelayakan.
2. Kacang panjang (Vigna unguiculata ssp. Sesquipedalis) dipanen dengan cara
mencabut kacang panjang secara hati – hati dan memutar tanpa mencabut tangkainya,
tanaman pangan jagung (Zea mays) dipanen dengan cara dipetik dengan memutar,
dengan tidak merusak bonggol jagung untuk kebutuhan pangan dan dengan cara
dipotong pangkal batang secara sejajar untuk kebutuhan pakan ternak, dan tanaman
perkebunan kopi (Coffea arabica) dipanen dengan cara dipetik dengan memutar searah
jarum jam.
3. Perkiraan produktivitas produk pertanian tanaman hortikultura kacang panjang (Vigna
unguiculata ssp. Sesquipedalis), tanaman pangan jagung (Zea mays), dan tanaman
perkebunan kopi (Coffea arabica) secara berturut – turut adalah 0,74 ton/Ha; 15,24
ton/Ha; dan 0,056 ton/Ha.

Daftar Pustaka

Abdurachman,S.2020.Pendugaan Produktivitas Padi Menurut Jarak Tanam.Buletin APPI.


Agustian,A.2015.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi pada Uasaha Jagung
di Kabupaten Garut,Provinsi Jawa Barat.Balitbang.
Amal,K.,Mahmudi.2019.Pengaruh Penambahan Konsentrasi Kopi Medan Terhadap Cake
yang Didapat [Skripsi].Universitas Diponegoro.
Anto,Astri.2013.Teknologi Budidaya Kacang Panjang.Kalimantan Tengah:Penyuluhan
Pertanian BPTP.
Asni,N.2017.Teknologi Penanganan Panen dan Pasca Panen untuk Meningkatkan Mutu
Jagung di Tingkat Petani.Jambi:BPTP.
Anwar, A, Sudarsono dan Satriyas Ilyas. 2005.”Perbenihan Sayuran di Indonesia: Kondisi
Terkini dan Prospek Bisnis Benih Sayuran”. Bul. Agron,33,(1): 38 – 47.
Bambang B. Santoso. 2012. Penanganan Pascapanen Bunga Potong dan Tanaman Hias Pot.
Mataram.[Skripsi].Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Balitsa.2018.Varietas Kacang Panjang 1 (KP1).Diakses pada tanggal 4 Februari 2022 pada
https://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/varietas/cabai/36-halaman/673-
varietas-kacang-panjang-1-kp1.
Choiron,M.2010.”Penerapan GMP Pada Penanganan Pasca Panen Kopi Rakyat Untuk
Menurunkan Okratoksin Produk Kopi (studi Kasus Di Sidomulyo,
Jember)”.AGROINTEK,4(2): 114 – 120
Haryanto, E. T. Suhartini, dan E. Rahayu. 2007. Budi Daya Kacang Panjang.Jakarta.
Iriani,F.2020.Fisiologi Pascapanen.Yogyakarta:Deepublish.
Mukhlisah,N.,Risai,D.,Rahmawati.,Hafidah,A.2022.”Penyuluhan Analisis Usaha Tani Jagung
Kelurahan Sombalabella,Talakar”.Jurnal Pengabdian Masyarakat,5(1):114-122.
Molenarr,R.2020.”Panen dan Pascapanen Padi,Jagung,dan Kedelai”.Eugeria,26(1):17-28.
Nurmala,T.,Suyono,A.D.,Rodjak,A.,Suganda,T.,Natasasmita,S.,Simarmata,T.,et
al.2012.Pengantar Ilmu Pertanian.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Novianti, Risvia. 2012. Pengaruh Umur Panen dan Posisi Biji Pada Tongkol Terhadap
Kualitas Fisiologis Biji Jagung (Zea mays L.)[Skripsi].Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Prayoga,A.2010.”Produktivitas dan Efisiensi Teknis Usahatani Padi Organik Lahan
Sawah”.Jurnal Agro Ekonomi,28(1):1-19.
Raharjo, Bismo Try. 2013.”Analisis Penentu Ekspor Kopi Indonesia”. Jurnal Ilmiah.
Universitas Brawijaya.
Siregar,R.H.2022.”Analisis Pelayanan Ekonomi Masyarakat Melalui Sektor Pertanian di
Kab.Padang Lawas Utara”.Jurnal Ilmu Komputer,Ekonomi,dan Manajemen,2(1):165-
169.
Yokawati,Y.E.A.,Wachjar,A.2019.”Pengelolaan Panen dan Pascapanen Kopi Arabika (Coffea
Arabica L) di Kebun Kalisat Jampit,Bondowoso,Jawa Timur”.Bul.Agrohorti,7(3):343-
350.

Lampiran
Dokumentasi Kuliah Lapangan
(Sumber :Kelompok 4,2022)

Anda mungkin juga menyukai