Anda di halaman 1dari 7

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN

E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878


Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023
www.jim.usk.ac.id/JFP

Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Pupuk Kompos terhadap Produksi


Kopi Arabika (Coffea arabica L.) di Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener
Meriah
(The Effect of Aplyying Various Types of Compost on the Production of Arabica
Coffe (Coffea arabica L.) in Timang Gajah District, Bener Meriah Regency)

Kurnia Savitri1, Yusnizar Yusnizar1, Hifnalisa Hifnalisa1*


1
Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
*Corresponding author: hifnalisa@usk.ac.id

Abstrak. Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah menjadi daerah utama produksi kopi arabika di Provinsi
Aceh. Kurangnya pengetahuan petani kopi di Kabupaten Bener Meriah terhadap penerapan teknik budidaya
kopi arabika organik merupakan salah satu faktor yang menjadikan produktivitas kopi arabika di Kabupaten
Bener Meriah hingga saat ini masih rendah. Pemanfaatan berbagai jenis pupuk kompos dengan bahan baku
lokal merupakan salah satu langkah yang tepat dalam upaya peningkatan produksi kopi arabika. Selain baik
bagi tanaman dan ramah lingkungan, pemanfaatan bahan organik lokal juga bersifat mudah didapatkan dan
dalam jumlah yang cukup melimpah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian
berbagai jenis pupuk kompos terhadap produksi tanaman kopi arabika (Coffea arabica L.) di Kecamatan
Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini dilakukan di University Farm Stasiun Riset Bener
Meriah Desa Mekar Ayu, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah pada tanggal 17 Januari-10
April 2022. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman kopi arabika yang telah berumur 10
tahun, kompos lamtoro, kompos Tithonia diversifolia dan kompos limbah kulit biji kopi. Rancangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 7
perlakuan dan 3 ulangan, dengan demikian diperoleh 21 satuan percobaan. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa jenis pupuk kompos berpengaruh tidak nyata terhadap parameter jumlah cabang produktif, jumlah
dompol per cabang, jumlah dompol per pohon, jumlah buah per dompol, jumlah buah per pohon dan berat biji
kopi merah.

Kata kunci: Kopi Arabika, Kompos, Tithonia diversifolia, Lamtoro, Limbah Biji Kopi.

Abstract. The districts of Bener Meriah and Aceh Tengah are the main areas for Arabica coffee production in
Aceh Province. The lack of knowledge of coffee farmers in Bener Meriah Regency regarding the application
of organic Arabica coffee cultivation techniques is one of the factors that has made Arabica coffee productivity
in Bener Meriah Regency to date still low. Utilization of various types of compost using local raw materials is
one of the right steps in efforts to increase Arabica coffee production. Besides being good for plants and
environmentally friendly, the use of local organic materials is also easy to obtain and in sufficiently abundant
quantities. The purpose of this study was to determine the effect of applying various types of compost on the
production of Arabica coffee plants (Coffea Arabica L.) in Timang Gajah District, Bener Meriah Regency.
This research was conducted at the University Farm Bener Meriah Research Station, Mekar Ayu Village,
Timang Gajah District, Bener Meriah Regency on January 17 - April 10 2022. The materials used in this study
were arabica coffee plants that were 10 years old, compost of lamtoro, compost of Tithonia diversifolia and
coffee bean husk waste compost. The design used in this study was a non-factorial Randomized Block Design
(RBD) consisting of 7 treatments and 3 replications, thereby obtaining 21 experimental units. The results
showed that the type of compost had no significant effect on the parameters of the number of productive
branches, the number of nodes per branch, the number of nodes per tree, the number of fruits per lump, the
number of fruits per tree and the weight of red coffee beans.

Keywords: Arabica Coffee, Compost, Tithonia diversifolia, Lamtoro, Coffee Bean Waste

PENDAHULUAN

Di Indonesia, Provinsi Aceh dan Sumatra Utara merupakan daerah penghasil lebih
dari 50% produksi nasional untuk komoditi kopi arabika (Wahyuni et al., 2013). Kabupaten
Bener Meriah dan Aceh Tengah menjadi daerah utama produksi kopi arabika di Provinsi
Aceh yang dinamai dengan kopi arabika. Saat ini, produksi kopi arabika masih mencapai

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023 502


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023
www.jim.usk.ac.id/JFP

59.733 ton tahun-1 dengan angka produktivitas sebesar 600-800 kg ha-1 tahun-1. Apabila
dibandingkan dengan produktivitas nasional, angka tersebut masih jauh di bawah nilai rata-
rata potensi produktivitas nasional yang berkisar 1.500 kg ha-1 tahun-1. Dilihat dari segi
potensi yang dimilikinya, produksi kopi arabika masih sangat mungkin untuk ditingkatkan
dengan jalan memaksimalkan potensi tersebut (Distanbun Aceh, 2019).
Kurangnya pengetahuan petani kopi di Kabupaten Bener Meriah terhadap penerapan
teknik budidaya kopi arabika organik merupakan salah satu faktor yang menjadikan
produktivitas kopi arabika di Kabupaten Bener Meriah hingga saat ini masih rendah.
Banyak di antara mereka memiliki konsep bahwa penerapan budidaya kopi organik ialah
dimana tanaman kopi yang ditanam tidak perlu ditambahkan bahan apapun termasuk
penambahan pupuk. Hal tersebut menyebabkan tanaman kopi yang ditanam memperoleh
unsur hara yang rendah sehingga pertumbuhan dan produksi tidak berjalan secara optimal.
Pemanfaatan berbagai jenis pupuk kompos dengan bahan baku lokal merupakan
salah satu langkah yang tepat dalam upaya peningkatan produksi kopi arabika. Selain baik
bagi tanaman dan ramah lingkungan, pemanfaatan bahan organik lokal juga bersifat mudah
didapatkan dan dalam jumlah yang cukup melimpah. Ketersediaan bahan baku untuk
pembuatan pupuk kompos lokal di Kabupaten Bener Meriah terbilang cukup besar
dikarenakan daerah tersebut banyak ditemukan tanaman-tanaman dan limbah yang dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik seperti pupuk kompos yaitu seperti
tumbuhan gulma Tithonia diversifolia, tumbuhan Lamtoro dan pemanfaatan limbah kulit
biji kopi.
Pengaplikasian berbagai jenis pupuk kompos yang dihasilkan dari bahan baku lokal
pada tanaman kopi arabika di Kabupaten Bener Meriah memberikan pengaruh nyata
terhadap beberapa unsur hara makro pada tanah Andisol dan hasil tanaman kopi arabika
(Supriadi et al., 2021). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Husna et al. (2022)
menunjukkan bahwa tanaman kopi arabika yang diberi perlakuan pupuk kompos lokal yang
berasal dari gulma Tithonia diversifolia, tumbuhan Lamtoro dan pemanfaatan limbah kulit
biji kopi mendapatkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa
pemberian kompos terhadap beberapa parameter seperti jumlah cabang produktif, jumlah
buah perpohon, berat buah kopi merah, berat kering biji kopi dan berat beras biji kopi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis pupuk
kompos terhadap produksi tanaman kopi arabika (Coffea Arabica L.) di Kecamatan Timang
Gajah Kabupaten Bener Meriah.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di University Farm Stasiun Riset Bener Meriah Desa Mekar
Ayu, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Penelitian ini
dilakukan pada 17 Januari s.d. 10 April 2022.

MATERI DAN METODE


Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah plastik sampel, karet gelang, kertas
label, ember, sarung tangan, parang, cangkul, lesung, timbangan digital, kalkulator, kamera
dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman kopi arabika yang
telah berumur 10 tahun, kompos lamtoro, kompos Tithonia diversifolia dan kompos limbah
kulit biji kopi.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023 503


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023
www.jim.usk.ac.id/JFP

Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
non faktorial yang terdiri dari 7 perlakuan dan 3 ulangan, dengan demikian diperoleh 21
satuan percobaan.
Tabel 1. Perlakuan pupuk kompos
No. Kode Perlakuan Jenis Kompos Dosis (kg
pohon-1)
1. PO Tanpa Kompos 0,0
2. P1 Tithonia diversifolia 12,5
3. P2 Lamtoro 12,5
4. P3 Kulit Biji Kopi 12,5
5. P4 Tithonia diversifolia + Lamtoro 12,5
6. P5 Tithonia diversifolia + Kulit Biji Kopi 12,5
7. P6 Lamtoro + Kulit Biji Kopi 12,5
Sumber: Hifnalisa et al. (2020)

Prosedur Penelitian
Penentuan objek penelitian
Objek yang di amati pada penelitian ini adalah tanaman kopi arabika yang berumur 10
tahun (ditanam pada tahun 2012) dengan jumlah tanaman sebanyak 1600 pohon berjarak
tanam 3 x 2,5 m pohon-1 yang ditanam pada lahan seluas ±1 ha. Tanaman sampel yang
digunakan merupakan tanaman sampel yang telah ditentukan oleh peneliti sebelumnya,
dimana penentuan tanaman sampel dilakukan dengan cara mensurvei tanaman kopi arabika
terlebih dahulu dengan melihat umur tanaman kopi yang seragam.

Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian
Yardani et al. (2021), Supriadi et al. (2021) dan Husna et al. (2022). Pelaksanaan penelitian
diawali dengan pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan bahan baku lokal berupa
tumbuhan Thitonia diversifolia, Lamtoro dan limbah kulit biji kopi serta tambahan larutan
mikroorganisme berupa EM4. Kompos yang telah jadi di aplikasikan pertama kali pada 11
Agustus 2020. Pemupukan dilakukan dengan cara membuat parit sedalam 15 cm di sekeliling
tanaman kopi arabika di bawah kanopi di ujung daun tanaman yang berjarak 0,5-1 meter dari
batang tanaman kopi. Selanjutnya pupuk kompos dimasukkan ke dalam parit tersebut sesuai
perlakuan dengan dosis sebanyak 12,5 kg pohon-1. Setelah 3 bulan pengaplikasian kompos,
dilakukan pengambilan sampel daun tanaman kopi arabika dan sampel tanah yang telah
diaplikasikan kompos untuk menganalisis kandungan hara pada kedua objek tersebut.
Selanjutnya, pengaplikasian pupuk kompos tahap kedua dilakukan pada 12 Maret 2021
sesuai dengan perlakuan dan prosedur pemupukan sebelumnya. Pemupukan tahap ketiga
dilakukan pada tanggal 01 Agustus 2021 sesuai dengan prosedur pemupukan sebelumnya.
Pemupukan tahap ketiga ini dilakukan bersamaan dengan pemanenan biji kopi. Pemanenan
yang dilakukan merupakan panen kecil guna untuk mengamati pengaruh dari pemupukan
terhadap hasil produksi kopi arabika tersebut. Kemudian penelitian dilanjutkan setelah 6
bulan pengaplikasian pupuk kompos tahap ketiga. Penelitian ini dilanjutkan dengan
melakukan perawatan pada tanaman kopi arabika, berupa pembersihan gulma yang tumbuh di
sekitar tanaman kopi dengan menggunakan parang dan cangkul, membersihkan lumut yang
tumbuh pada batang kopi dengan menggunakan sikat, serta pemangkasan cabang-cabang yang
tidak diperlukan seperti cabang cacing dan tunas baru. Penelitian ini merupakan pemanenan
besar biji kopi arabika, dimana penelitian ini berguna untuk mengevaluasi pemberian pupuk

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023 504


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023
www.jim.usk.ac.id/JFP

kompos terhadap produksi tanaman kopi arabika dan juga sebagai perbandingan dengan
pemanenan kecil yang dilakukan pada pe nelitian sebelumnya.

Parameter Pengamatan
Adapun parameter pengamatan yang diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jumlah cabang produktif, pengamatan ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah
cabang yang menghasilkan buah kopi yang hanya dihitung pada awal masa panen.
2. Jumlah dompol per cabang, pengamatan ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah
dompol yang terdapat pada setiap cabang produktif yang hanya dihitung pada awal masa
panen.
3. Jumlah dompol per pohon, pengamatan ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah
semua dompol yang terdapat pada setiap pohon sampel yang hanya dihitung pada awal
masa panen.
4. Jumlah buah per dompol, pengamatan ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah
buah yang terdapat pada dompolnya yang telah diberi label terlebih dahulu pada setiap
cabang produktif.
5. Jumlah buah per pohon, pengamatan ini dilakukan pada awal masa panen yaitu dengan
menghitung jumlah keseluruhan buah kopi per pohon secara rutin.
6. Berat buah kopi merah (g), pengamatan ini dilakukan untuk menghitung berat buah segar
kopi pertanaman yang telah dipanen.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada Tabel 2 dan Tabel 3, menunjukkan
bahwa perlakuan berbagai jenis pupuk kompos berpengaruh tidak nyata terhadap parameter
jumlah cabang produktif, jumlah dompol per cabang, jumlah dompol per pohon, jumlah
buah per dompol, jumlah buah per pohon dan berat biji kopi merah. Hal tersebut diduga
karena pupuk kompos yang diberikan belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Pupuk kompos terdekomposisi dalam jangka waktu yang relatif lama untuk mendapatkan
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman kopi arabika.
Meskipun secara analisis ragam perlakuan berbagai jenis kompos pada penelitian ini
berpengaruh tidak nyata terhadap produksi biji kopi arabika, tetapi hasil pengamatan yang
didapatkan menunjukkan bahwa produksi biji kopi yang diperoleh dari tanaman kopi arabika
dengan perlakuan berbagai jenis pupuk kompos cenderung lebih tinggi jika dibandingkan
dengan tanaman kopi arabika tanpa pemberian pupuk kompos. Hal tersebut diduga karena
dengan adanya penambahan kompos maka dapat meningkatkan kandungan unsur hara di
dalam tanah yang sedikit tidaknya mulai dapat dimanfaatkan oleh tanaman kopi arabika,
meskipun hasilnya belum terlihat secara nyata. Siregar dan Budi (2006) menyatakan bahwa
unsur hara di dalam pupuk organik merupakan sumber makanan bagi tanaman. Walaupun
dalam jumlah sedikit, pupuk organik mengandung unsur yang lengkap dan menjadi sumber
unsur hara N, P dan K. Sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Husna et
al. (2022), dimana pertumbuhan dan hasil tanaman kopi arabika dengan pemberian pupuk
kompos lokal cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kopi arabika tanpa
pemberian pupuk kompos.
Roidah (2013) menyatakan bahwa pemanfaatan pupuk kompos sebagai sumber unsur
hara memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil yang cukup maksimal,
dikarenakan harus melalui tahap konversi terlebih dahulu yang dapat mengubah unsur hara
menjadi bentuk tersedia bagi tanaman. Siregar dan Budi (2006) menambahkan bahwa hara
yang berasal dari bahan organik diperlukan untuk kegiatan mikroba tanah untuk dialihrupakan

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023 505


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023
www.jim.usk.ac.id/JFP

dari bentuk ikatan kompleks organik yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman menjadi bentuk
senyawa organik dan anorganik sederhana yang dapat diserap oleh tanaman.

Tabel 2. Rerata jumlah cabang produktif, jumlah dompol percabang dan jumlah dompol perpohon tanaman kopi
arabika akibat perlakuan berbagai jenis pupuk kompos
Jumlah Cabang Jumlah Dompol Per
Jumlah Dompol Per
Perlakuan Berbagai(Jenis Kompos) Produktif (cabang Cabang (dompol
-1 -1 pohon (dompol tanaman-1)
tanaman ) cabang )
Tanpa Kompos (P0) 27 6 79
Tithonia diversifolia (P1) 35 9 97
Lamtoro (P2) 32 11 89
Kulit Biji Kopi (P3) 29 6 80
Tithonia diversifolia + Lamtoro (P4) 45 9 119
Tithonia diversifolia + Kulit Biji Kopi (P5) 31 11 109
Lamtoro + Kulit Biji Kopi (P6) 44 10 116

Tabel 3. Rerata jumlah buah per dompol, jumlah buah per pohon dan berat buah kopi merahtanaman kopi
arabika akibat perlakuan berbagai jenis pupuk kompos
Jumlah Buah Per Jumlah Buah Per Berat Buah Kopi
Perlakuan Berbagai (Jenis Kompos) dompol pohon Merah
(buah dompol-1) (buah tanaman-1) (g tanaman-1)
Tanpa Kompos (P0) 8 252 361,90
Tithonia diversifolia (P1) 10 267 402,26
Lamtoro (P2) 13 308 477,21
Kulit Biji Kopi (P3) 9 267 385,13
Tithonia diversifolia + Lamtoro (P4) 11 469 723,29
Tithonia diversifolia + Kulit Biji Kopi (P5) 10 363 559,68
Lamtoro + Kulit Biji Kopi (P6) 13 361 600,47

Perlakuan pupuk kompos jenis Tithonia diversifolia + Lamtoro (P4) pada penelitian
inimemiliki hasil tertinggi pada sebagian besar parameter pengamatan, yaitu jumlah cabang
produktif (Tabel 2), jumlah dompol per pohon (Tabel 2), jumlah buah per pohon (Tabel 3)
dan berat buah kopi merah (Tabel 3). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pupuk kompos jenis
Tithonia diversifolia + Lamtoro (P4) mampu meningkatkan produksi kopi arabika lebih baik
di antara jenis pupuk lainnya.
Jenis pupuk kompos campuran dari Tithonia diversifolia dan lamtoro mampu
menyediakan unsur hara yang lebih baik daripada tanpa pemberian kompos atau bahkan jenis
pupuk kompos lainnya. Bahan organik Tithonia diversifolia dilaporkan memiliki kandungan
N dan P tinggi, dan menemukan bahwa P lebih cepat tersedia (Jama et al., 2000) Tithonia
diversifolia sangat berpotensi sebagai sumber hara karena mengandung 3,50% N, 0,37% P,
dan 4,10% K (Hartatik, 2007). Sedangkan hasil penelitian Bintoro et al. (2008) kandungan
hara Tithonia diversifolia adalah sebesar 3,59% N, 0,34% P, 2,29% K. Selain itu, lamtoro
juga memiliki potensi besar dalam pembuatan pupuk organik. Kandungan unsur hara makro
yang terdapat di dalam daun lamtoro yaitu 3,84% N, 0,22% P, 2,06% K, 1,31% K dan 0,33%
M. (Roidi, 2016).
Hilman (1994) menyatakan bahwa pemupukan K dan P dapat meningkatkan
pertumbuhan vegetatif tanaman. Peningkatan ini disebabkan nutrisi dan hara yang dibutuhkan
tanaman berada dalam jumlah yang cukup memadai untuk diserap oleh tanaman dan dapat
menunjang kebutuhan vegetatif dan generatif. Yardani et al. (2021) menambahkan bahwa

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023 506


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023
www.jim.usk.ac.id/JFP

ppuk kompos Tithonia diversifolia + Lamtoro memiliki ketersediaan hara K yang tinggi dan
unsur hara K tersebut dibutuhkan pada saat tanaman pertumbuhan vegetatif tanaman. Dilihat
berdasarkan kandungan unsur hara dari kedua bahan tersebut, maka akan semakin baik
apabila pemupukan dilakukan dengan menggabungkan kedua bahan tersebut.
Hasil penelitian Jama et al. (2000) menunjukkan bahwa kandungan hara tanah pada
lapisan tanah lebih tinggi pada perlakuan Tithonia diversifolia dibandingkan perlakuan Urea.
Sao et al. (2010) menyatakan bahwa terjadinya peningkatan kandungan hara pada tanah
setelah ditanam Tihonia diversifolia. Gachengo et al. (1999) melaporkan bahwa dekomposisi
yang cepat dari biomassa daun Tithonia diversifolia menyebabkan lebih cepat melepas N.
Unsur nitrogen diperlukan tanaman untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian
vegetatif tanaman salah satunya cabang produktif (Rachmiati, 2004). Menurut Padmowijoto
(2004), tanaman lamtoro yang ditanam sebagai pohon peneduh dapat menghasilkan 120 ton
ha-1 pertahun pupuk hijau yang dapat mensuplai unsur hara bagi tanaman kopi yang terdiri
dari 1000 kg nitrogen, 200 kg asam fosfat dan 800 kg kalium. Penelitian yang dilakukan oleh
Pida dan Ariska (2022) menunjukkan bahwa tanaman kopi yang diberi pupuk hijau lamtoro
menghasilkan jumlah cabang primer lebih banyak dengan rata-rata 32,67 cabang pohon-1
sedangkan tanpa pemberian pupuk hijau lamtoro memiliki cabang primer sebanyak 26,89
cabang pohon-1.
Pemberian pupuk kompos jenis Tithonia diversifolia + Lamtoro (P4) pada penelitian ini
mampu menghasilkan jumlah cabang produktif terbaik dengan rata-rata 45 cabang tanaman-1.
Peningkatan jumlah cabang produktif pada perlakuan ini diduga karena kandungan unsur hara
yang tersedia dalam keadaan tercukupi untuk tanaman kopi arabika. Hal tersebut sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Riswandi (2021) dimana pemupukan dengan pupuk
kompos mampu menghasilkan jumlah pasang cabang kopi Robusta terbanyak yaitu 6,25
cabang atau 16,6 % lebih banyak daripada tanpa pemupukan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Jenis pupuk kompos berpengaruh tidak nyata terhadap parameter jumlah cabang
produktif, jumlah dompol per cabang, jumlah dompol per pohon, jumlah buah per dompol,
jumlah buah per pohon dan berat biji kopi merah. Perlakuan pupuk kompos jenis Tithonia
diversifolia + Lamtoro (P4) memiliki hasil tertinggi pada sebagian besar parameter
pengamatan, yaitu jumlah cabang produktif, jumlah dompol per pohon, jumlah buah per
pohon dan berat buah kopi merah.
Diharapkan adanya penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh berbagai jenis kompos
terhadap produksi kopi arabika dalam jangka waktu yang lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA
Bintoro, H.M.H., R. Saraswati., D. Manohara., E. Taufik dan J. Purwani. 2008. Pestisida
organik pada tanaman lada. Laporan Akhir Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian
antara Perguruan Tinggi dan Badan litbang Pertanian (KKP3T).
Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, 2019. Kopi Gayo, Kopi organik dengan kualitas
terbaik. Haba Tani II. Hal:10.
Gachengo, C.N., C.A. Palm. B. Jama dan C. Othieno. 1999. Tithonia and senna green
manures and inorganic fertiliers as phosphorus sources for maize in Western Kenya.
Agroforestry System. 44(1): 21-36.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023 507


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023
www.jim.usk.ac.id/JFP

Hartatik, W. 2007. Tithonia diversifolia sumber pupuk hijau. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. 29(5): 3-5.
Hifnalisa, Y. Jufri dan Manfarizah. 2020. Pemanfaatan bahan organik insitu untuk
meningkatkan kandungan hara tanah entisol dan tanaman kopi arabika yang dikelola
secara organik di Kabupaten Bener Meriah. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Hilman, Y. 1994. Pengaruh cara aplikasi dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan
hasil Tomat Kultivar Mutiara. Jurnal Bulletin Penelitian Hortikultura. 26(1): 48-54.
Husna, Hifnalisa dan Syakur. 2022. Produksi kopi arabika (Coffea arabica L.) umur 9 tahun
akibat pemberian beberapa jenis kompos bahan baku lokal di Kecamatan Timang Gajah
Kabupaten Bener Meriah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 7(2): 685-692.
Jama, B., C.A. Palm., R.J. Buresh., A. Niang., C. Gachengo., G. Nziguheba., dan B. Amadalo.
2000. Tithonia diversifolia as a green manure for soil fertility improvement in Western
Kenya. Agroforestry System Jounal. 22(1): 201-221.
Padmowijoto, S. 2004. Pengembangan Model Pertanian Terpadu. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Pida, R. dan N. Ariska. 2022. Pengaruh tanaman penaung jenis Lamtoro (Leucaena sp)
terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman Kopi Arabika di Kabupaten Aceh
Tengah. Jurnal Pertanian Agros. 24(2): 543-551.
Rachmiati, Y. 2004. Pokok-Pokok Pemupukan Tanaman Teh. Lembaga Pendidikan
Perkebunan Kampus Yogyakarta, Yogyakarta.
Riswandi, R. 2021. Pengaruh pemberian kulit buah kopi terhadap pertumbuhan bibit Kopi
Robusta (Coffea canephora). Skripsi. Universitas Andalas, Sumatera Barat.
Roidah, I.S. 2013. Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah. Jurnal
Universitas Tulungagung Bonorowo. 1(1): 30-42.
Roidi, A. 2016. Pengaruh pemberian pupuk cair daun lamtoro (Leucaena leucocephala)
terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi pakcoy (Brasicca chinensis L.).
Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Sao, N.V., N.T. Mui dan D.V Binh. 2010. Biomassa production of Tithonia diversifolia (Wild
Sunflower), soil improvement on sloping land and use as high protein foliage for
feeding goats. Livestock Research for Rural Development Journal. 22(8): 101-106
Siregar, I.Z. dan S.W. Budi 2006. Modul Pelatihan Kompos ITTO Training Proceedings,
Muara Bulian.
Supriadi, Hifnalisa dan Zuraida. 2021. Pengaruh penggunaan berbagai jenis kompos terhadap
kandungan hara N, P, K andisol di kebun kopi arabika Kecamatan Timang Gajah
Kabupaten Bener Meriah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 6(2): 97-104.
Yardani, Hifnalisa dan Zuraida. 2021. Penggunaan kompos sumber bahan baku lokal untuk
meningkatkan kandungan N, P dan K pada daun tanaman kopi arabika di Kecamatan
Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 6(3): 318-
326.
Wahyuni, E., A. Karim dan A. Anhar. 2013. Analisis citarasa kopi arabika organik pada
beberapa ketinggian tempat dan cara pengolahannya di dataran tinggi Gayo. Jurnal
Manajemen Sumberdaya Lahan. 2(3): 261-269.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2023 508

Anda mungkin juga menyukai