Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.4 Luaran Kegiatan ............................................................................................ 2
1.5 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ..........................................2
2.1 Deskripsi Produk ........................................................................................... 2
2.2 Sumber Daya dan Bahan Baku Utama .......................................................... 3
2.3 Kelayakan Usaha ........................................................................................... 3
2.4 Analisis Pasar ................................................................................................ 4
2.5 Analisis SWOT .............................................................................................. 5
2.6 Aspek Sosial dan Ekonomi............................................................................ 5
2.7 Aspek Pemasaran........................................................................................... 5
2.8 Aspek Keuangan ............................................................................................ 6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ...................................................................7
3.1 Struktur Organisasi dan Kegiatan .................................................................. 7
3.2 Diagram Pelaksanaan .................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .....................................................9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................11

i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ......................11
1.1 Biodata Ketua Pelaksana ............................................................................. 11
1.2 Biodata Anggota 1 ....................................................................................... 12
1.3 Biodata Anggota 2 ....................................................................................... 13
1.4 Biodata Anggota 4 ....................................................................................... 14
1.5 Dosen Pembimbing ..................................................................................... 15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .....................................................16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas........19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .............................................20

ii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Rutinitas sehari-hari seringkali dapat membuat kita jenuh bahkan stres. Hal
tersebut tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa yang sudah bekerja, tetapi juga
pelajar, baik siswa maupun mahasiswa pun dapat merasakannya. Berdasarkan
hasil survei yang kami lakukan pada tahun 2021 kepada responden berusia 15-25
menggunakan kuesioner, sebanyak 83,3% menyatakan merasa jenuh dan stres
karena rutinitasnya yaitu sekolah, kuliah, dan kerja. Stres yang berkelanjutan
dapat berdampak pada masalah kesehatan jiwa seperti depresi, ansietas, bahkan
hingga bunuh diri. Prevalensi stres remaja di Indonesia
meningkat dari tahun ke tahun, yaitu mencapai 6,0%. (Zikry et al., 2020).
Tidak hanya itu, stres dan kejenuhan juga dapat membuat kita menjadi tidak
bersemangat dalam menjalani hari-hari dan menghambat produktifitas.
Dalam jurnal yang berjudul "Pengaruh Terapi Membatik Terhadap
Peningkatan Regulasi Emosi Pada Remaja di SMK Batik 1 Surakarta"
menyatakan bahwa salah satu terapi yang digunakan dalam psikologi sebagai
media untuk mengekspresikan emosi yaitu dengan menggunakan terapi seni. Art
therapy atau disebut juga sebagai terapi seni merupakan salah satu metode yang
digunakan dalam pemulihan kesehatan mental terutama stres dengan
menggunakan seni sebagai media utama. Penggunaan media seni dimaksudkan
sebagai sarana pengekspresian emosi dalam diri manusia untuk mengurangi stres.
(Putri et al.,2014.).
Kami memberikan solusi dari masalah yang terjadi (stres dan kejenuhan) yaitu
sebuah produk art therapy yang dapat menjadi stress release ketika kita sudah
terlalu jenuh dan stres terhadap rutinitas yang dilakukan. Produk yang kami buat
adalah sebuah painting kit yang mengkombinasikan art therapy dengan budaya
batik dan teknologi dengan nama brand Batikna. Kami memilih art therapy dalam
bentuk membatik karena dengan membatik akan memadukan proses menggambar
dan mewarnai yang mana dapat membantu dalam pengekspresian emosi. (Putri et
al.,2014.).
Batik painting kit ini nantinya juga disertai dengan QR code yang jika di-scan
akan muncul penjelasan mengenai makna filosofis dari batik yang digambar,
tujuannya agar kita semakin mengenal dan akrab dengan batik. Dengan
mengkombinasikan art therapy dengan budaya dan teknologi, kami berharap
produk kami dapat menjadi sarana self-healing di tengah rutinitas yang membuat
stres sekaligus upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan batik kepada
generasi muda. Berdasarkan jurnal yang berjudul Eksistensi Motif Batik Klasik
Pada Generasi Z, terdapat data yang menunjukkan 51,35% responden belum
mengetahui pengertian batik dengan benar, 50,99% responden belum banyak
mengetahui jenis dan nama macam-macam motif batik klasik, dan 50,27%
menunjukkan bahwa filosofi motif batik klasik kurang diketahui oleh generasi z
2

dan masyarakat luas. Dari hasil data secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
sebagian dari mereka masih kurang memiliki pengetahuan tentang batik.
(Kholifah et al., 2020).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, rumusan masalah
yang kami ajukan adalah:
1. Bagaimana proses produksi dan inovasi produk Batikna?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk Batikna untuk mencapai penjualan
yang ditargetkan?
3. Apakah produk Batikna dapat menjadi sarana self healing untuk
mengurangi stres dan kejenuhan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan dari
dikembangkannya usaha ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses produksi dan inovasi produk Batikna.
2. Mengetahui strategi pemasaran produk Batikna agar dapat meningkatkan
penjualan.
3. Produk Batikna dapat menjadi sarana self healing untuk mengurangi stres
dan kejenuhan.
1.4 Luaran Kegiatan
1. Produk batik painting kit yang dilengkapi dengan QR code yang jika di-
scan akan muncul penjelasan mengenai makna filosofis motif batik yang
digambar.
2. Artikel ilmiah mengenai batik painting kit.
1.5 Manfaat
1. Dapat menjadi salah satu sarana self healing di tengah-tengah kesibukan
yang membuat jenuh dan stres.
2. Melestarikan budaya batik dan mengedukasi generasi muda mengenai
motif batik.
3. Mengembangkan potensi kewirausahaan dan menjadi sumber penghasilan
baru.
4. Menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang usaha.

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Deskripsi Produk
Batikna merupakan sebuah produk painting kit berisi kanvas bermotif
batik, cat akrilik, canting, kuas, palet, dan QR Code. Batikna berbeda dari batik kit
lainnya karena tidak menggunakan malam sebagai bahan utama melainkan cat
akrilik yang menjadikannya lebih praktis dan mudah digunakan sehingga proses
membatik menjadi tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh siapapun. Produk ini
menggunakan berbagai macam motif batik yang berasal dari Indonesia dan
dilengkapi dengan QR Code. Penerapan teknologi QR Code memudahkan
3

konsumen untuk mengakses informasi produk dimana konsumen dapat


mengetahui makna filosofis dari batik yang dilukis. Penyajian informasi secara
online juga mengurangi penggunaan kertas. Beberapa inovasi tersebut merupakan
hal baru pada produk painting kit yang dapat dimanfaatkan untuk menarik
konsumen, memperkenalkan, dan melestarikan batik kepada masyarakat,
khususnya generasi muda sebagai pewaris budaya Indonesia.
Batikna merupakan sebuah solusi untuk mengurangi stres dan kejenuhan
akibat rutinitas sehari-hari sehingga dapat dijadikan sebagai stress release.
Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan menggunakan kuesioner, sebanyak
83% orang mengalami stres dan kejenuhan karena rutinitas yang dilakukan dan
beberapa diantaranya diakibatkan oleh rutinitas kuliah sebanyak 80%, kerja 10%,
sekolah 3,3% dan 6,7% lainnya. Survei tersebut menunjukan bahwa banyak orang
mengalami stres akibat rutinitas yang dilakukan. Untuk mengatasi stres dapat
dilakukan dengan art therapy salah satunya adalah Batikna. Batikna merupakan
solusi yang tepat dan efektif karena menawarkan kepraktisan dan kemudahan
sehingga penggunanya dapat menjadi lebih santai dan rileks dalam
mengekspresikan emosi melalui gambar dan mewarnai dalam proses membatik.
Adapun gambar produk Batikna adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Gambaran Produk Batikna


2.2 Sumber Daya dan Bahan Baku Utama
Produk Batikna terdiri atas kanvas berukuran 20 x 20 cm, cat akrilik, kuas,
palet, dan canting. Bahan-bahan tersebut diperoleh dari beberapa toko alat lukis
yang berlokasi di Yogyakarta dan sekitarnya. Adapun tenaga kerja yang
digunakan berjumlah empat orang yaitu dari anggota kami. Proses produksi
produk Batikna tidak membutuhkan waktu yang lama karena hanya membeli
bahan-bahan dari pemasok, membuat pola batik, dan mengemas.
2.3 Kelayakan Usaha
Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, sebanyak 93,3% orang
berminat terhadap produk art therapy berbentuk painting kit dengan kombinasi
budaya untuk mengurangi stres. Hasil tersebut membuat kami yakin bahwa minat
generasi muda terhadap produk batik painting kit sangat tinggi. Selain dari sisi
kepraktisan dan kemudahan, faktor yang mempengaruhi minat beli adalah motif
batik yang beragam dengan keanekaragaman motif dapat membuat produk
memiliki lebih banyak pilihan yang dapat disesuaikan dengan selera konsumen.
Selain itu, QR Code yang mana pada era digitalisasi ini membuat fungsinya
menjadi semakin penting karena dapat menampilkan informasi produk secara
4

langsung sehingga pengguna juga dapat mengetahui makna dan filosofi dari batik
yang dilukis tentunya ini juga penting mengingat peran generasi muda dalam
pewarisan budaya batik kepada generasi selanjutnya. Berikut merupakan uji
kelayakan usaha dengan R/C ratio:
TR/TC = Rp7.000.000/Rp6.786.000
= 1,031
Hasil R/C ratio sebesar 1,031, menunjukkan usaha ini layak untuk dijalankan.
2.4 Analisis Pasar
Strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
a. Segmenting
1) Segmentasi geografis: Batikna dipasarkan di seluruh Indonesia
melalui sistem online, sedangkan sistem offline berpusat di
Yogyakarta.
2) Segmentasi demografis: Penjualan produk Batikna lebih
difokuskan untuk generasi muda berusia 15-25 tahun. Tetapi, dapat
digunakan bagi semua umur (anak-anak, remaja, dewasa) dan
semua jenis kelamin.
3) Segmentasi psikografis: Batikna digunakan sebagai stress release
untuk mengurangi stres dan kejenuhan akibat rutinitas sehari-hari.
b. Targeting
Batikna menargetkan penjualan pada generasi muda dengan rentang usia
15-25 tahun. Hal ini karena pada usia tersebut sering mengalami stress dan
jenuh akibat sekolah, kuliah, ataupun pekerjaan. Selain itu pada usia ini
dianggap sudah bisa mengakses media sosial, platform e-commerce dan
kegiatan transaksi.
c. Positioning
More Than a Just Painting Kit merupakan slogan dari Batikna yang
bermakna lebih dari sekedar paket lukis. Hal tersebut merupakan cara
kami memposisikan produk Batikna. Bukan hanya menyediakan
perlengkapan membatik yang praktis dan mudah, tetapi juga memberi
manfaat sebagai media stress release dan mengedukasi para penggunanya
melalui QR Code yang berisi makna filosofi batik.
5

2.5 Analisis SWOT


Tabel 1. Analisis SWOT
Strength: Opportunity:
1. Terdapat QR Code yang dapat scan untuk 1. Painting kit yang menjadi tren
penjelasan produknya sehingga dapat beberapa tahun belakangan ini.
mengurangi penggunaan kertas. 2. Bahan baku mudah didapatkan.
2. QR Code yang digunakan menampilkan 3. Permintaan yang tinggi terhadap
penjelasan tentang batik sehingga dapat produk art therapy berbentuk
digunakan sebagai sarana edukasi. painting kit dengan kombinasi
3. Harga lebih murah dan dapat dijangkau. budaya.
4. Produk berbentuk paket yang lebih mudah
digunakan.
5. Batikna juga menyediakan paket yang dapat
di-custom oleh pelanggan sesuai dengan
kebutuhannya.

Weakness: Threat:
1. Belum memproduksi kanvas dan bahan baku 1. Produk dapat ditiru karena
lainnya sendiri sehingga kesulitan bahan yang digunakan mudah
mengontrol kualitas. didapat.
2. Kurangnya keterampilan menggambar 2. Banyak penjual painting kit
anggota. dengan modal yang lebih besar.
2.6 Aspek Sosial dan Ekonomi
Batikna merupakan produk art therapy yang dapat membantu orang
dewasa dan pelajar dalam mengurangi kejenuhan serta stres akibat rutinitas
sehari-hari. Selain itu, produk ini juga dapat menjadi sarana edukasi bagi
semua kalangan mengenai batik sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta
terhadap budaya. Dilihat dari aspek ekonomi, produk Batikna berfungsi untuk
mengembangkan potensi kewirausahaan, menjadi salah satu sumber
penghasilan baru, dan menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang usaha.
2.7 Aspek Pemasaran
Marketing Mix (4P)
Product
Batikna merupakan suatu produk art therapy berupa painting kit dengan
motif batik disertai QR Code yang dapat menampilkan penjelasan makna
filosofis tentang motif batik yang digambar.
Price
Dalam menentukan harga jual, Batikna menggunakan metode Cost Plus
Pricing, yaitu menyesuaikan biaya yang dikeluarkan dan menambahkan laba
yang diharapkan atau markup.
Promotion
6

Strategi promosi yang digunakan oleh Batikna adalah digital marketing


melalui media sosial Instagram, Youtube, Facebook, Twitter, Tiktok, landing
page, pembuatan konten dan pemasangan iklan di berbagai media sosial,
endorsement. Kegiatan promosi akan dilakukan secara rutin untuk
meningkatkan brand awareness pada kalangan masyarakat.
Place
Tempat produksi Batikna adalah di Yogyakarta. Untuk penjualan produk
akan lebih difokuskan secara online melalui Shopee, Tokopedia, dan
Instagram. Penjualan online dapat menjangkau semua masyarakat dari
berbagai daerah karena wilayah sasaran kami adalah seluruh Indonesia.
Tetapi, tidak menutup kemungkinan juga kami akan berjualan secara offline
yaitu dengan penjualan langsung kepada teman atau keluarga dekat.
2.8 Aspek Keuangan
Analisis break even point (BEP) produk Batikna adalah jika pada empat
bulan pertama, Batikna memproduksi sebesar 120 pcs dengan harga jual
70.000, maka jumlah produk yang harus diproduksi untuk mencapai BEP
adalah:
Perhitungan BEP:
TC=TR
736.000 + 40.500Q = 70.000Q
736.000 = 40.500Q
18,2 = Q
Q = 18 Unit. (Pembulatan).
Analisis Cash Flow:
Tabel 2. Arus Kas
Uraian Bulan ke 6 Bulan ke 12 Bulan ke 18 Bulan ke 24
Saldo Kas Awal Rp6.786.000 Rp8.800.000 Rp11.392.000 Rp13.984.000
Penerimaan
Penjualan Rp7.000.000 Rp7.000.000 Rp7.000.000 Rp7.000.000
Investasi
Meja tulis Rp460.000
Penggaris 30 cm Rp24.000
Gunting Rp80.000
Paper Clip Rp14.000
Biaya Produksi
Kanvas 20x20cm Rp1.200.000 Rp1.200.000 Rp1.200.000 Rp1.200.000
Cat Akrilik Rp1.300.000 Rp1.300.000 Rp1.300.000 Rp1.300.000
Kuas Rp300.000 Rp300.000 Rp300.000 Rp300.000
Canting Rp300.000 Rp300.000 Rp300.000 Rp300.000
Palet Rp350.000 Rp350.000 Rp350.000 Rp350.000
Kemasan box Rp350.000 Rp350.000 Rp350.000 Rp350.000
7

25x25cm
Stiker logo Rp70.000 Rp70.000 Rp70.000 Rp70.000
Thank you card Rp70.000 Rp70.000 Rp70.000 Rp70.000
Bubble wrap Rp100.000 Rp100.000 Rp100.000 Rp100.000
Selotip Rp10.000 Rp10.000 Rp10.000 Rp10.000
Peralatan Penunjang
Pensil Rp48.000 Rp48.000 Rp48.000 Rp48.000
Penghapus Rp40.000 Rp40.000 Rp40.000 Rp40.000
Kertas Karbon Rp70.000 Rp70.000 Rp70.000 Rp70.000
Biaya Operasional
Internet Rp200.000 Rp200.000 Rp200.000 Rp200.000
Jumlah Rp4.986.000 Rp4.408.000 Rp4.408.000 Rp4.408.000
Saldo Kas Akhir Rp8.800.000 Rp11.392.000 Rp13.984.000 Rp16.576.000

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Struktur Organisasi dan Kegiatan
CEO
Fathya Putri W

Manajer Produksi Manajer Pemasaran Manajer Keuangan


Dewi Wening A dan Publikasi dan Personalia
Diana Indah Pramisti Sharhana Qisthina
Salwa
Gambar 2. Diagram Organisasi dan Kegiatan
Job Desc:
1. CEO (Chief Executive Office): bertanggung jawab dalam mengkoordinasi
anggota saat usaha berjalan.
2. Manajer Produksi: bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan
mengontrol jalannya proses produksi.
3. Manajer Pemasaran dan publikasi: bertanggung jawab dalam melakukan
perencanaan pemasaran dan publikasi ke masyarakat.
4. Manajer Keuangan dan personalia: bertanggung jawab dalam mengatur
keuangan dan membuat laporan keuangan.
3.2 Diagram Pelaksanaan

Gambar 3. Diagram Pelaksanaan


A. Tahap Persiapan
1) Survey Pasar
8

Kami akan melakukan observasi untuk mengetahui tanggapan


pasar mengenai produk kami. Dimulai dari mencari tahu permasalahan
yang sedang terjadi akhir-akhir ini dan mencari tahu apa saja yang
dibutuhkan pelanggan. Target pasar dari produk kami adalah generasi
muda yang usia 15-25 tahun.
2) Mencari Supplier dan Pembelian Alat Bahan.
Kami mulai mencari supplier bahan baku untuk produk batik
painting kit kami. Bahan baku yang dibutuhkan berupa kanvas, cat akrilik,
canting, dan kuas dengan kualitas baik dan harga yang tidak terlalu tinggi.
Selanjutnya kami juga mulai membeli peralatan yang dibutuhkan untuk
proses produksi batik painting kit ini.
3) Merancang Model Produk
Tahap ini dimulai dari menentukan apa saja isi dari painting kit
tersebut, menentukan motif batik apa saja yang akan dibuat, membuat
landing page/web mengenai penjelasan motif batik tersebut yang nantinya
dapat diakses melalui scan QR Code, dan kemudian menentukan kemasan
yang sesuai dengan produk kami.
B. Tahap Produksi
1) Pembuatan Pola Batik pada Kanvas
Kami akan menggambar pola batik tersebut di kanvas yang kosong
secara langsung yaitu dengan kami sendiri yang akan menggambar pola
batik tersebut. Kami akan membuat beberapa variasi pola batik.
2) Pembuatan Web/Landing Page
Kami akan menyiapkan sebuah web/landing page sederhana untuk
para pembeli dapat melihat penjelasan dan makna setiap motif batik yang
terdapat di kanvas saat membeli nanti dengan kami menyertakan QR
Code. Tidak hanya untuk itu saja, web/landing page ini akan digunakan
juga sebagai media promosi kami dalam penjualan produk ini.
Web/landing page akan kami buat menggunakan suatu platform website
one-page builder, yaitu Carrd.
3) Pengemasan
Selanjutnya, dilakukan proses memasukkan produk kami yang
diantaranya cat, kanvas, kuas, palet, dan canting ke dalam box kemasan
dan dibungkus dengan bubble warap untuk menjaga produk kami tetap
aman saat sampai di tempat konsumen.
C. Tahap Pemasaran dan Penjualan
1) Pemasaran Secara Offline dan Online
Pemasaran offline dapat dilakukan dengan membuka stand pada
event seni, sekolah, kampus atau event besar yang pengunjungnya sesuai
dengan target pasar dan bekerjasama dengan toko alat tulis atau toko alat
lukis. Kerja sama ini dilakukan dengan cara menitipkan produk Batikna di
beberapa target toko yang telah diseleksi berdasarkan tingkat keramaian
9

dengan sistem perjanjian keuntungan. Pemasaran online dilakukan


menggunakan media sosial seperti Instagram bisnis melalui feed, story,
dan siaran langsung, Facebook melalui postingan dan grup jual beli,
Twitter melalui postingan, Youtube melalui konten video, Tiktok melalui
konten video dan siaran langsung, WhatsApp melalui story. Produk
Batikna dijual secara online melalui e-commerce seperti Shopee dan
Tokopedia.
2) Penerimaan Pesanan
Penerimaan pesanan produk Batikna yang dilakukan secara offline
dengan cara pemesanan langsung pada saat pembukaan stand dan
permintaan toko yang bermitra. Sedangkan untuk sistem online dilakukan
melalui nomor dan link produk yang tercantum dalam media pemasaran
yang terhubung pada akun WhatsApp, Shopee dan Tokopedia Batikna.
D. Tahap Evaluasi
1) Evaluasi Produk
Evaluasi produk dilakukan untuk mengetahui dan menilai kualitas
dari produk serta untuk mengetahui seberapa banyak permintaan dari
konsumen terhadap produk kami. Pada tahap ini juga dilakukan evaluasi
mengenai kendala yang dihadapi selama masa proses produksi dan
pemasaran produk Batikna. Dengan melakukan evaluasi produk,
diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu serta kualitas
produk dan dapat meningkatkan pemasaran serta nilai jualnya.
2) Evaluasi Keuangan
Pada tahap ini, dilakukan untuk mengetahui kondisi keuangan
usaha Batikna, mulai dari pemasukan dari penjualan produk hingga
pengeluaran untuk proses produksi serta mengetahui kendala yang dialami
selama melakukan pencatatan keuangan.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran
Dana (Rp)
Bahan habis pakai Belmawa 3.645.000
1 Perguruan Tinggi 405.000
Instansi Lain -
Peralatan dan perlengkapan penunjang Belmawa 662.400
2 Perguruan Tinggi 73.600
Instansi Lain -
3 Transportasi lokal Belmawa 900.000
Perguruan Tinggi 100.000
Instansi Lain -
Lain-lain (Biaya pemasaran, Belmawa 900.000
10

4 perlengkapan ATK, laporan, dan biaya Perguruan Tinggi 100.000


tak terduga) Instansi Lain -
Jumlah 6.786.000

Belmawa 6.107.400
Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 678.600
Instansi Lain -
Jumlah 6.786.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Person Penanggung
Bulan Jawab
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4
1. Persiapan
Persiapan Administrasi Semua Anggota
Pembelian alat bahan Dewi, Sharhana
Survey pasar Diana, Fathya
2. Pelaksanaan
Pembuatan web/landing page Fathya
Pembuatan akun media sosial Sharhana
Produksi Dewi
Pemasaran dan penjualan Diana
3. Evaluasi Semua Anggota
4. Penyusunan Laporan Semua Anggota

DAFTAR PUSTAKA
Kholifah, N., Nurrohmah, S., Purwiningsih, R., & Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,
J. (2020). JURNAL TEKNOLOGI BUSANA DAN BOGA Eksistensi Motif batik
klasik pada generasi Z (Vol. 8, Issue 2).
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/teknobuga/index
Putri, A. G., Pengaruh, A. /, Membatik, T., Putri, A. G., Karini, S. M., Arif, N.,
Program, K., Psikologi, S., & Kedokteran, F. (2014). The Effect of Batik Therapy
to Increase Emotional Regulation of The Students in SMK Batik 1 Surakarta.
Zikry, A., Mentari, B., Liana, E., & Pristya, T. Y. R. (2020). Teknik Manajemen Stres
yang Paling Efektif pada Remaja: Literature Review Most Effective Stress
Management Techniques in Adolescents: Literature Review. In Jurnal Ilmiah
Kesehatan Masyarakat (Vol. 12).
11
12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga Satuan
Jenis Pengeluaran Volume (Rp) Nilai (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan
Meja tulis 2 buah Rp230.000 Rp460.000
Penggaris 30 cm 4 buah Rp6.000 Rp24.000
Gunting 4 buah Rp20.000 Rp80.000
Paper Clip 2 pack Rp7.000 Rp14.000
Pensil 8 buah Rp6.000 Rp48.000
Penghapus 8 buah Rp5.000 Rp40.000
Kertas Karbon 2 pack Rp35.000 Rp70.000
SUB TOTAL Rp736.000
Harga Satuan
Bahan Habis Pakai
2 Volume (Rp) Nilai (Rp)
Kanvas 100 buah Rp12.000 Rp1.200.000
Cat Akrilik 100 set Rp13.000 Rp1.300.000
Kuas 100 buah Rp3.000 Rp300.000
Canting 100 buah Rp3.000 Rp300.000
Palet 100 buah Rp3.500 Rp350.000
Kemasan box ukuran 25x25 100 buah Rp3.500 Rp350.000
Stiker logo 100 buah Rp700 Rp70.000
Thank you card 100 buah Rp700 Rp70.000
bubble wrap 10 roll Rp10.000 Rp100.000
Selotip 2 roll Rp5.000 Rp10.000
SUB TOTAL Rp4.050.000
Harga Satuan
3 Perjalanan Volume (Rp) Nilai (Rp)
Trasportasi pembelian bahan
baku dan perlengkapan lainnya - - Rp1.000.000
SUBTOTAL (Rp) Rp1.000.000
Harga Satuan
4 Lain-lain Volume (Rp) Nilai (Rp)
Biaya pemasaran 4 bulan Rp150.000 Rp600.000
Perlengkapan ATK 4 bulan Rp20.000 Rp80.000
Laporan 4 bulan Rp30.000 Rp120.000
Biaya tak terduga 4 bulan Rp50.000 Rp200.000
SUB TOTAL Rp1.000.000
GRAND TOTAL Rp6.786.000
(Enam Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Nama / Program Waktu
No Bidang Ilmu Uraian Tugas
NIM Studi (Jam /
Minggu)
1. Fathya Akuntansi Akuntansi 20 Mengkoordinasi
Putri W jam/minggu anggota saat
202004201 usaha berjalan.
93
2. Dewi Akuntansi Akuntansi 20 Melakukan
Wening jam/minggu koordinasi dan
Arum mengontrol
202004200 jalannya proses
96 produksi.

3. Diana Manajemen Manajemen 20 Melakukan


Indah jam/minggu perencanaan
Pramisti K. pemasaran dan
202004104 publikasi ke
83 masyarakat.

4. Sharhana Akuntansi Akuntansi 20 Mengatur


Qisthina S jam/minggu keuangan dan
202004201 membuat laporan
38 keuangan.
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai