Jawaban :
1. Teknik pemilihan tanaman sela pada pohon kelapa dalam yang berumur 20 tahun di
a. Tanaman sela tidak lebih tinggi dari tanaman kelapa selama masa periode pertumbuh
annya, agar tanaman pokok(kelapa) tidak akan terganggu, tidak akan ternanungi serta
tidak akan terjadi persaingan dalam pemanfaatan unsur hara.
b. Sistem perakaran dan tajuknya menempati ruang yang berbeda; tanaman sela tidak akan
melebihi dan mengganggu perakaran tanaman kelapa.
c. Tidak merupakan tanaman inang bagi perkembangan hama dan penyakit dimana nantinya
akan menyerang dan mengganggu tanaman kelapa.
d. Sesuai dengan syarat tumbuh tanaman kelapa, dimana tanaman sela juga dipilih yang
merupakan tanaman yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman kelapa sehingga sama-
sama akan berkembang baik dan menguntungkan.
e. Pengelolaannya tidak akan merusak tanaman kelapa, artinya tanaman sela yang ditanam
mulai dari penanaman, pemeliharaan sampai panen tidak akan merusak dan mengganggu
tanaman kelapa.
f. Harga tanaman sela menguntungkan dan tidak fluktuatif, sehingga diharapkan akan
menunjang dan mendukung penghasilan dari tanaman kelapa
Adapun contoh tanaman sela untuk kondisi tanaman kelapa dalam umur 20 tahun dan berada
di kawasan barat adalah : Tanaman Lada perdu, coklat, jahe, duku, rambutan.
2. Tanaman Teh menghasilkan produk utama yaitu :
a. Teh Hitam (Black Tea) adalah jenis teh yang diolah melalui proses fermentasi
secara penuh, dalam hal ini fermentasi tidak menggunakan mikroba sebagai
sumber enzim, melainkan dilakukan oleh enzim fenolase yang terdapat di dalam
daun teh itu sendiri.
Teh hitam dari aspek sosial dan ekonomis untuk memenuhi permintaan negara ekspor
seperti Negara Eropa, Timur tengah.
Teh hitam lebih sedikit mengandung katekin (at anti oksidan) daripada teh hijau karena
dalam proses pengolahan teh hitam dirancang agar katekin mengalami oksidasi untuk
memperbaiki warna, rasa dan aromanya.
b. Teh Hijau (Green Tea) adalah jenis teh yang pengolahannya tidak melalui proses
fermentasi, yaitu dibuat dengan cara mengaktifkan enzim fenolase yang ada pada
pucuk daun teh segar dengan cara pemanasan sehingga oksidasi terhadap katekin
(zat antioksidan) dapat dicegah. Teh hijau ini banyak permintaan dari negara Jepang dan
Korea selatan.
c. Teh Oolong (Oolong Tea) adalah jenis teh yang pengolahannya hanya melalui
setengah fermentasi atau semi fermentasi, proses pembuatan dan pengolahannya
berada diantara teh hijau dan teh hitam.
d. Teh Putih (White Tea) adalah jenis teh yang tidak melalui proses fermentasi sama
sekali dimana proses pengeringan dan penguapan dilakukan dengan sangat
singkat. Teh putih diambil hanya dari daun teh pilihan yang dipetik dan dipanen
sebelum benar-benar mekar.
Kajian dari aspek sosial dan ekonomis, dimana produk dari tanaman teh ini dilihat dari
permintaan negara lain yang melihat kandungan zat katekin sebagai antioksidan yang
merupakan barometer untuk minuman sehat, sehingga permintaan akan teh hitam teh hijau
dan teh putih relatif tinggi, namun bagi khusus permintaan negara Eropa ada batasan yang
harus dipenuhi yang dinamakan Maximum Residue Level (MRL) suatu standar uji dari
batasan kandungan residu pestisida (anthraquinon (AQ),benflurain, bentazone, bromoxynil,
chlorothalonil, famoxadone, imazamox, metil bromide, propanil, propargil dan asam sulfat.
Satu sisi dari aspek ekonomis produk teh ini menyumbang devisa bagi negara namun dari
aspek sosial ada beberapa kendala terkait kandungan/batasan kandungan yang ada pada
produk teh.
Adapun permintaan akan produk teh dari masyarakat Indonesia lebih terarah pada
aspek ekonomi dimana yang terjangkau oleh daya beli masyarakat dan permintaan akan
kebutuhan akan rasa minuman teh, tidak seperti pada masyarakat negara luar yang
mementingkan unsur prestise dan kesehatan.
3. Pengembangan perkebunan kelapa sawit di kawasan timur seperti di Papua, sulawesi, NTT
dan NTB harus terlebih dahulu dilakukan :
a. uji kelayakan pendahuluan dari aspek :
- Aspek kesesuaian lahan dan iklim untuk pengembangan tanaman kelapa sawit
- Aspek Teknis pengelolaan lingkungan akibat dari dampak pembukaan lahan kelapa
sawit, termasuk tingkat kerusakan ekosistem baik tanaman hewan dan konservasi
sumber daya alam lainnya. (Adanya kandungan air tanah, tekstur tanah dll).
- Aspek sosial ekonomi masyarakat; dimana harus dipelajari dan diketahui bagaimana
pengaruh adanya pembukaan lahan terhadap aspek ekonomi masyarakat sekitar, apakah
penduduk setempat akan bisa beradaptasi dan ikut membudidayakan kelapa sawit untuk
kehidupan perekonomiannya.
- Aspek Kultur budaya setempat, dimana harus dipelajari terlebih dahulu apakah budaya
masyarakat setempat dapat mengikuti dan sesuai dengan adat kebiasaan serta budaya
masyarakat atau tidak.
b. Uji Lanjutan dengan pembukaan lahan yang diusahakan seminim mungkin akan merusak
ekosistem baik tanaman, hewan maupun lingkungan. Salah satunya pembukaan lahan
dengan cara tanpa pembakaran lahan. Karena cara pembakaran lahan sangat merusak
dan merugikan bagi ekosistem.
c. Monev kembali secara bertahap agar pembukaan lahan untuk pengembangan kelapa
sawit ini akan menguntungkan semua pihak terutama bagi masyarakat setempat yang
akan merasakan langsung dampak positif maupun negatif terhadap pengembangan
kelapa sawit.
5. Teknik Budidaya tanaman Vanili yang efesien dan ramah lingkungan untuk meningkatkan
produktifitas dan mutu tanaman Vanili.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk persiapan budidaya tanaman Vanili,
yaitu :
a. Bibit / bahan tanaman
Bahan tanaman yang dipakai harus berasal dari varietas unggul, yaitu Vania 1 dan Vania
2 dimana potensi hasil masing-masing adalah mencapai 2,1 ton/Ha dan 1,8 ton/ha.
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif, namun
kebanyakan dilakukan secara vegetatif karena akan lebih cepat panen.
Cara vegetatif dilakukan dengan cara stek, dimana ada dua cara stek yaitu stek pendek
( satu s/d tiga ruas) dan stek panjang (7 ruas).
Apabila langsung ditanam di lapangan dengan setek panjang,
maka waktu pengambilan setek segera menjelang waktu tanam, sedangkan apabila
menggunakan setek pendek (1 buku berdaun tunggal), maka waktu pengambilan
setek dilakukan 4-6 bulan sebelum tanam karena diperlukan persemaian terlebih
dahulu.
b. Penyiapan lahan
Beberapa hal yang diperlukan dalam penyiapan lahan adalah membersihkan
lahan dari gulma, penggemburan tanah, drainase serta pembuatan guludan. Setelah
lahan bersih dan memungkinkan untuk ditanam dilakukan pembuatan lubang tanam
sesuai jarak tanam vanili
Kriteria dan tahapan-tahapan penyiapan lahan adalah sebagai berikut :
Tanah yang remah, dengan solum yang relatif dalam dan mengandung bahan
organik yang tinggi sangat baik untuk pertumbuhan vanili
Kemasaman tanah (pH) berkisar 5,5-7
Bebas penyakit terutama penyakit busuk pangkal batang
Pembukaan lahan dilakukan pada awal musim penghujan
Pencangkulan tanah dilakukan sampai kedalaman 20-30 cm dan dibiarkan
terbuka terhadap sinar matahari agar jamur-jamur patogenik dapat tertekan
perkembangannya
Pembuatan saluran drainase dilakukan dengan cara dibuat saluran
pembuangan selebar 40 cm dan dalam 40 cm, hal ini untuk menghindari
tergenangnya air dalam kebun.
d. Penanaman Vanili
WaktuTanam
Penanaman vanili dilakukan setelah tiang panjat berumur 3-6 bulan. Tiang
panjat sebaiknya telah mampu melindungi tanaman vanili dari terik matahari. Namun,
bila sinar matahari masih tegas atau belum mencapai 50 %, benih vanili dapat diberi
naungan berupa daun alang-alang atau yang dapat digunakan sebagai peneduh.
Benih vanili yang ditanam diikat sulurnya ke batang panjatannya agar pertumbuhan
vanili terarah ke atas. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.
Penyulaman
Penyulaman diperlukan agar pertumbuhan tanaman seragam dan populasi
tidak berkurang. Setelah tanaman berusia 2-3 minggu dapat dilakukan pengecekan.
Bila ada benih vanili yang mati atau tumbuh tidak optimal segera dilakukan
penyulaman dengan tanaman baru yang telah dipersiapkan.
Penyiangan.
Penyiangan dilakukan bila disekitar tanaman vanili telah banyak tumbuh gulma.
Penyiangan dilakukan secara hati-hati tidak mengganggu akar tanaman. Sebaiknya
gulma dicabut bila masih memungkinkan atau dipangkas bila sudah terlalu banyak.
Pengikatan dan Pengaturan Sulur
Sulur yang lepas dari batang panjatan vanili, diikatkan ke batang panjatan dan
bila telah sampai ketinggian 1,5 meter diputar kembali ke bawah.
Pemberian Mulsa
Pemberian mulsa dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penguapan lahan
agar air tetap tersedia di dalam tanah. Pemberian mulsa diperlukan pada saat musim
kemarau. Mulsa dapat berupa sabut kelapa dan atau hasil pangkasan pohon panjat.
4. Penyakit antraknosa
Penyebab penyakit ini adalah jamur Colleotrichum gleosporioides (sinonim:
C. vanilla). Jamur ini menyebabkan gejala bercak pada batang dan daun yang
telah tua. Gejala bercak dapat terjadi mulai dari tepi daun atau bagian tengah
Pembuangan cabang-cabang pohon panjat dapat dilakukan dengan tujuan mengurangi
kelembaban lingkungan vanili, sehingga mengurangi serangan pathogen penyakit
vanili secara umum.