Anda di halaman 1dari 3

ANISA AFIFAH

2310241031

PIP DHAR A

RESUME

SAPTA USAHA TANI

“Sapta Usaha Tani” atau sering disebut juga “Tujuh Usaha Tani” merupakan
konsep atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam praktik pertanian yang
baik dan berkelanjutan. Konsep ini umumnya diterapkan di Indonesia dan
mengacu pada tujuh langkah atau prinsip yang harus diterapkan oleh petani untuk
mencapai hasil pertanian yang optimal.

1. PEMILIHAN VARIETAS

Pemilihan varietas mengacu pada proses pemilihannya dari berbagai jenis


atau tipe yang ada, biasanya dalam konteks tanaman pertanian atau
hortikultura. Tujuannya adalah untuk memilih varietas yang memiliki sifat-
sifat yang diinginkan, seperti produktivitas tinggi, daya tahan terhadap
penyakit, kualitas, adaptabilitas terhadap lingkungan, dan aspek lain yang
sesuai dengan kebutuhan petani atau pasar.

Pemilihan varietas berkenaan dengan jenis varietas yang akan


dikembangkan pada suatu wilayah yang sesuai dengan agroklimatnya. Dua hal
ini dirasa sangat penting dipandang dari sudut konservasi lahan dan
pemutusan mata rantai hama dan penyakit.Ada beberapa kriteria sebagai dasar
dalam pemilihan varietas yaitu antara lain:

• Ekosistem, yaitu sawah irigasi, tadah hujan, gogo


monokultur/tumpangsari, rawa lebak/pasang surut.
• Ketinggian tempat, yaitu rendah, sedang tinggi
• Hama dan penyakit endemik, wereng coklat, bakteri, hawar daun, blast
dan tungro
• Selera pasar, berkaitan dengan rasa nasi, pulen, pero, berass merah,
hitam, ketan hitam, ketan merahm, dan beras aromatik.
Keempat kriteria tersebut sangat menentukan dalam pemilihan varietas yang
akan dikembangkan karena setiap varietas memiliki syarat tumbuh yang
berbeda-beda untuk mencapai poertumbuhan yang optimal.

2. . PENGOLAHAN TANAH

Pengolahan tanah pertanian sejatinya berfungsi untuk membuat media


tanam lebih layak untuk ditanami tanaman, termasuk padi, polowijo.

Pengolahan lahan pertanian bertujuan untuk mengolah tanah sehingga


dapat ditanami guna menghasilkan kualitas tanaman dan produksi yang
baik. Adapun tujuan pengolahan lahan dalam kaitannya dengan usaha
pertanian meliputi:

• Menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih


baik
• Menurunkan laju erosi
• Membunuh tanaman pembohong pengganggu
• Penempatan sisa tanaman agar terjadi dekomposisi dengan baik
• Menyatukan pupuk dengan tanah
• Mempersiapkan tanah guna pengaturan pengairan
• Meratakan tanah untuk mempermudah proses perawatan
3. PENANAMAN YANG BENAR
Tanam tanaman secara rapi dan sesuai dengan jarak tanam yang
direkomendasikan.Penanaman yang benar dalam pertanian melibatkan
serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memastikan pertumbuhan dan
hasil yang optimal dari tanaman.
4. PEMUPUKAN YANG BENAR
Memupuk tanaman merupakan proses pemberian zat-zat makanan
yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Proses pemupukan tidak bisa dilakukan secara sembarang. Sebab,
tanaman yang seharusnya bisa tumbuh subur justru tidak tumbuh dengan
baik dan bahkan mati sebelum bisa dipetik hasilnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, seperti jumlah
atau takarannya, masa pemupukannya, dan jenis pupuknya.
5. PENGAIRAN YANG EFISIEN
Pengaturan irigasi yang baik adalah yang dapat mendistribusikan udara
secara merata ke seluruh areal penanaman sehingga tidak ada kekurangan
maupun kelebihan air.
6. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama, gulma, dan penyakit pada tanaman perlu segera diberantas.
Pasalnya, kehadiran mereka pada tanaman dapat mengganggu
pertumbuhannya sehingga dapat menurunkan tingkat produktifitas
tanaman bahkan bisa gagal panen.
7. PANEN DAN PASCA PANEN
Panen bisa dilakukan tiga kali dalam setahun. Salah satu contohnya
adalah tanaman padi yang dapat dipanen setelah berumur kurang lebih
empat bulan. Setelah panen, lahan yang sebelumnya ditanami padi,
diganti dengan jenis tanaman yang berbeda (selain tanaman pokok).
Tujuannya adalah untuk mengembalikan kesuburan tanah di samping
dapat menghasilkan tambahan penghasilan bagi para petani.

Anda mungkin juga menyukai