Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis


sayuran dari famili Cucurbitales yang sudah populer ditanam petani di
Indonesia. Tanaman mentimun berasal dari benua Asia, tepatnya Asia
Utara, meski sebagian ahli menduga berasal dari Asia Selatan. Para ahli
tanaman memastikan daerah asal mentimun adalah India, tepatnya di
lereng gunung Himalaya.

Pembudidayaan mentimun meluas seluruh dunia, baik daerah


beriklim panas (tropis) maupun di daerah beriklim sedang (sub tropis). Di
Indonesia tanaman mentimun ditanam di daerah daratan rendah dan
dataran tinggi 0–1000 meter di atas permukaan laut. Daerah yang menjadi
pusat pertanaman mentimun adalah Propinsi Jawa Barat, Aceh, Bengkulu,
Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Buah mentimun memiliki bermacam-macam manfaat dalam


kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai bahan makanan, bahan untuk
obat-obatan dan bahan kosmetik. Nilai gizi mentimun cukup baik karena
sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Buah mentimun
mengandung zat-zat saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi,
belerang, vitamin A, B1, dan C. Mentimun mentah bersifat menurunkan
panas badan, juga meningkatkan stamina. Kandungan 100 g mentimun
terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 0,19 g pati, 3 g karbohidrat, 30 mg
fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 g tianin, 0,05g riboflavin, 14 mg asam.

1.2 Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui proses dan tata cara budidaya tanaman


mentimun (Cucumis sativus L.)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dikutip dari Sharma 2002, mentimun dapat diklasifikasikan


sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Perakaran mentimun memiliki akar tunggang dan bulu-bulu akar,
tetapi daya tembusnya relatif dangkal, kedalaman sekitar 30 sampai 60 cm,
karena itu tanaman mentimun termasuk peka terhadap kekurangan dan
kelebihan air (Rukmana, 1994).
Mentimun termasuk tanaman semusim (annual) yang bersifat
menjalar atau memanjat. Tanaman tersebut menjalar atau memanjat
dengan menggunakan alat panjat yang berbentuk sulur berbentuk spiral
yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur ketimun adalah batang yang
termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan. Bila menyentuh galah
misalnya, sulur akan mulai melingkarinya. Dalam 14 jam sulur itu telah
melekat kuat pada galah itu. Kira-kira sehari setelah sentuhan pertama
sulur mulai bergelung, atau menggulung dari bagian ujung maupun
pangkal sulur. Gelung-gelung terbentuk mengelilingi suatu titik di tengah
sulur yang disebut titik gelung balik. Dalam 24 jam sulur telah tergulung
ketat (Sunarjono, 2007). Batangnya basah, berbulu serta berbuku-buku.
Panjang atau tinggi tanaman dapat mencapai 50-250 cm, bercabang dan
bersulur yang tumbuh disisi tangkai daun (Wijoyo, 2012).
Mentimun berdaun tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang
dan berwarna hijau. Bentuknya bulat lebar, bersegi mirip jantung dan
bagian ujung daunnya meruncing serta tepi daun bergerigi. Panjangnya 7-
18 cm, lebar 7-15 cm, daun ini tumbuh berselang-seling keluar dari buku-
buku (ruas) batang (Wijoyo, 2012).
Tanaman mentimun pada dasarnya berbunga sempurna
(Hermaphrodite), tetapi pada perkembangan evolusinya salah satu jenis
kelaminnya mengalami degenerasi, sehingga tinggal salah satu jenis
kelaminnya yang berkembang menjadi bunga secara normal. Para ahli
tanaman menemukan empat macam bunga mentimun, yaitu bunga jantan,
betina, sempurna dan campuran. (Padmiarso M. Wijoyo. 2012).

Buah mentimun letaknya menggantung dari ketiak antara daun dan


batang. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam, tetapi umumnya bulat
panjang atau bulat pendek. Buah mentimun ada yang permukaannya halus
dan ada yang permukaan buahnya berbintil-bintil. Warna kulit buah antara
hijau keputih-putihan, hijau muda, dan hijau gelap (Tafajani, 2011).

Biji timun berwarna putih, berbentuk bulat lonjong (oval) dan


pipih. Biji mentimun diselaputi oleh lendir dan saling melekat pada ruang-
ruang tempat biji tersusun dan jumlahnya sangat banyak. Biji-biji ini dapat
digunakan untuk perbanyakan dan pembiakan (Cahyono, 2003).

Syarat Tumbuh Tanaman Timun


Mentimun cocok ditanam di lahan yang jenis tanahnya lempung
sampai lempung berpasir yang gembur dan mengandung bahan organik.
Mentimun membutuhkan pH tanah di kisaran 6 - 7 dengan ketinggian
tempat 100 - 1000 M di atas permukaan laut (dpl). Mentimun juga
membutuhkan sinar matahari terbuka, drainase air lancar dan bukan bekas
penanaman mentimun dan familinya seperti melon, semangka, dan waluh.
Aspek agronomi penanaman mentimun tidak berbeda dengan komoditas
sayuran komersil lainnya, seperti kecocokan tanah dan tinggi tempat, serta
iklim yang sesuai meliputi suhu, cahaya, kelembapan dan curah hujan.
Untuk pertumbuhan yang optimum diperlukan iklim kering, sinar matahari
yang cukup dengan temperatur optimal antara 210 C – 300 C. sementara
untuk suhu perkecambahan biji optimal yang dibutuhkan antara 250 C –
350 C. kelembapan udara (RH) yang dikehendaki oleh tanaman mentimun
agar hidup dengan baik adalah antara 50 - 85%. Sementara curah hujan
optimal untuk budidaya mentimun adalah 200 - 400 mm/bln, curah hujan
yang terlalu tinggi tidak baik untuk pertumbuhan apalagi pada saat
berbunga karena akan mengakibatkan menggugurkan bunga (Wahyudi,
2011)
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

3.1.1 Waktu : Senin, 25 Maret 2019 dan Selasa, 30 April 2019.


Pukul 14.30 WITA s/d selesai.

3.1.2 Tempat : Lereng gunung sebelah Gedung Jurusan


Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Mulawarman

3.2 Alat dan Bahan

1. Alat
 Cangkul
 Alat tulis
 Kayu lanjaran/ajir
2. Bahan
 Benih mentimun
 Pupuk kandang
 Polybag
3.3 Langkah Kerja
Persiapan media tanam
1. Cangkul tanah dan kemudian campur dengan pupuk kandang
2. Siapkan 5 polybag, isi masing-masing polybag dengan tanah
yang sudah tercampur dengan pupuk kandang hingga penuh
3. Taruh polybag di tempat yang sudah di sediakan, Biarkan
selama minimal 1 minggu

Penanaman

1. Siapkan benih mentimun yang akan di tanam


2. Masing-masing polybag di tanam 2 benih, sesuaikan jarak
antar benih
3. Tanam benih jangan terlalu dalam, kedalaman kira-kira 1 cm
dari permukaan tanah

Pemeliharaan tanaman

1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan botol

dll. Penyiraman dilakukan setiap hari disesuaikan dengan

kondisi di polybag.

2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan tujuan untuk

mengatasi agar gulma yang tumbuh tidak mengganggu

pertumbuhan tanaman. Penyiangan dapat dilakukan secara

manual yaitu dengan mencabut gulma yang berada disekitar

areal pertanaman dan disesuaikan dengan kondisi polybag .

3. Pemasangan lanjaran/ajir
Beri setiap tanaman mentimun dengan 1 lanjaran,
jadi dalam 1 polybag ada 2 lanjaran. Pemberian lanjaran/ajir
di lakukan pada saat tanaman minimal sudah berumur 1
minggu setelah tanam. Fungsi lanjaran adalah untuk
memaksimalkan potensi produksi tanaman dan menghemat
lahan. Tanaman bisa mendapat sirkulasi udara dan sinar
matahari lebih merata, memudahkan perawatan, control
tanaman dan proses panen.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Ada beberapa syarat-syarat yang harus terpenuhi untuk


menentukan berhasil atau tidaknya proses budidaya mentimun (Cucumis
sativus L.). Tanaman mentimun membutuhkan lokasi yang bersuhu 21,10-
26,7 o C, dan dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi
sampai ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Akan tetapi
pertumbuhan yang terbaik adalah di dataran rendah dan tanaman
mentimun sangat menyukai jenis tanah yang yang kaya akan humus, subur
serta memiliki kadar keasaman/PH 6-7.
Praktikum di lakukan dengan memilih jenis tanah yang kemudian
di cangkul dan di campurdengan pupuk kandang. Tujuan dari pemberian
pupuk kandang ini adalah untuk meningkatkan kandungan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman sehingga produktivitas tanaman meningkat,
merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daunserta menyuburkan tanah.
Selanjutnya tanah yang sudah tercampur di masukkan kedalam polybag,
proses ini di lakukan pada harisenin, 25 maret 2019.
Kemudian di lanjutkan dengan proses penanaman, proses ini tidak
dilakukan dengan persemaian akan tetapi benih ditanam langsung ke
polybag. Dalam setiap polybag di beri 2 lubang tanam. Benih mentimun di
tanam sebanyak 1 butir/lubang tanamdan kemudian langsung di tutup
dengan tanah agar benih tidak hilang atau di makan burung dan hewan
lainnya. Proses penanaman ini di lakukan pada hari selasa, 30 april 2019.
Kemudian polybag di letakkan di tempat yang sudah di sediakan
yaitu di lereng gunung dekat Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas
Pertanian, Universitas Mulawarman. Lakukan Penyiraman setiap hari
disesuaikan dengan kondisi di polybag dan juga lakukan penyiangan
dengan tujuan untuk mengatasi agar gulma yang tumbuh tidak
mengganggu pertumbuhan tanaman. Penyiangan ini dapat dilakukan
secara manual yaitu dengan mencabut gulma yang berada disekitar areal
pertanaman.
Setelah mentimun minimal sudah berumur 1 minggu setelah tanam
lakukan proses pemberian lanjaran/ajir. Beri setiap tanaman mentimun
dengan 1 lanjaran, jadi dalam 1 polybag ada 2 lanjaran. Fungsi lanjaran ini
untuk memaksimalkan potensi produksi tanaman dan menghemat lahan.
Tanaman bisa mendapat sirkulasi udara dan sinar matahari lebih merata,
memudahkan perawatan, control tanaman dan proses panen.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan tanaman semusim yang
bersifat menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat pemegang
berbentuk pilin atau spiral.
Proses penanaman mentimun menggunakan media polybag tanpa
di semai terlebih dahulu bertujuan agar memudahkan proses penanaman
dan dapat memanfaatkan lahan yang sempit.
Tata cara budidaya dapat di lakukan dengan Persiapan media
tanam, Penanaman benih mentimun dan pemeliharaan tanaman. Faktor
lain yang penting dalam budidaya mentimun adalah pemeliharaan seperti
penyiraman, penyiangan, serta pemberian lanjaran/ajir.
Pencampuran tanah dan pupuk kandang sangat penting dalam
budidaya mentimun, karena pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan
tidak merusak tanah menyediakan unsur hara makro (Nitrogen, Fosfor,
Kalium, Kalsium, dan Belerang) dan mikro (Besi, Boron, Seng, Kobalt
dan Molibdenum).Selain itu pupuk kandang berfungsi untuk
meningkatkan daya menahan air, aktivitas mikrobiologi tanah, nilai
kapasitas tukar kation dan dapat memperbaiki struktur tanah.

B. Saran
Di harapkan tanaman mentimun rutin di siram dan di sesuaikan
dengan kondisi polybag. Serta sering di amati terutama terhadap serangan
hama atau penyakit yang menyerang tanaman mentimun.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono. 2003. Budidaya Tanaman Mentimun. Bogor: Institut Pertanian


Bogor.

Rukmana, R. 1994. Budidaya Mentimun. Yogyakarta: Kanisius.

Sharma, O.P. 2002, Plant Taxonomy. New Delhi :McGraw-Hill Publishing


Company Limited.

Sunarjono. 2007. Morfologi Pada Tanaman Mentimun. Rineka Cipta.


Jakarta.

Tafajani, D.S. 2011. Panduan Komplit Bertanam Sayur dan Buah-buahan.


Cahaya Atma. Yogyakarta. 110 hal.

Wahyudi. 2011. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Erlangga. Jakarta

Wijoyo, P. M. 2012. “Budidaya Mentimun yang Lebih Menguntungkan”.


Pustaka Agro. Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai