Anda di halaman 1dari 11

BUDIDAYA TANAMAN BUAH

ANGGUR

Disusun oleh :

Kevin Rahman Hayadi (H3316022)

Risma Anjani P (H3316038)

Yuni Rahmawati (H3316045)

D3 AGRIBISNIS MINAT HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat. Anggur
berasal dari Armenia, tetapi budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur
Tengah sejak 4000 SM. Sedangkan teknologi pengolahan anggur menjadi
wine pertama kali dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM. Dari Mesir
budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke
daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis dan Austria. Sejalan
dengan perjalanan Columbus anggur dari asalnya ini mulai menyebar ke
Mexico, Amerika Selatan, Afrika selatan, Asia termasuk Indonesia dan
Australia. Penyebaran ini juga menjadikan Anggur punya. beberapa sebutan
seperti Grape di Eropa dan Amerika, orang China menyebut Putao dan di
Indonesia disebut anggur. Buah anggur telah dikonsumsi sejak jaman pra
sejarah. Buah ini juga ditanam sejak 5000 SM. Ada beragam warna anggur
yaitu merah, ungu, hijau dan kuning. Buah anggur terkenal kaya antioksidan,
didalamnya mengandung vitamin C, provitamin A, vitamin B1, B2, serat dan
kadar air tinggi, mineral besi, fosfor kalsium, kalium dan lainnya. Jika kurang
suka buah jeruk, buah anggur menjadi subtitusi karena kaya vitamin C.
Anggur dipakai sebagai terapi kesehatan karena mengandung magnesium
tinggi yang merupakan elemen penting untuk pergerakan feses yang baik.
Seorang ahli menyebutkan, manfaat anggur lainnya yaitu mampu mampu
membersihkan toksin-toksin didalam hati, membantu memperbaiki fungsi
ginjal, pembentukan sel darah, antivirus dan antikanker, mencegah kerusakan
gigi, dan menurunkan kadar kolesterol. Anggur bersifat basa sehingga dapat
menetralkan darah yang terlalu asam dan berefek tubuh.
Untuk memahami dan menghayati anggur kita harus memiliki sedikit-
banyak pengetahuan tentang pokok anggur. Kita tahu anggur adalah tanaman
sehari-hari di Israel yang dikenal luas. Pohon anggur ini termasuk tanaman
menjalar, memiliki suatu batang tunggal yang keras dengan ranting-ranting
yang menjulur dengan sulur-sulur untuk mengakaitkan dirinya. Di ranting-
ranting itulah daun dan buahnya bergelantungan. Seorang petani anggur (sama
seperti petani lainnya) dengan rajin memangkas dan membersihkan ranting-
ranting pokok anggur ini. Ranting yang tidak berbuah dipotong dan ranting
yang berbuah dibersihkan agar berbuah semakin banyak. Pada musim panas
anggur dapat dimakan segar, diolah menjadi jeli, selai, jus atau bahkan
difermentasi menjadi anggur.
BAB II
Anggur (Vitis vinifera L.)

A. Definisi Anggur
Anggur merupakan komoditi yang memberikan nilai tambah. Artinya,
bisa dikonsumsi sebagai buah segar, jus anggur, minuman (wine), kismis dan
lain-lain (Setiadi, 2005). Anggur merupakan tanaman yang tumbuh memanjat,
yang mempunyai keistimewaan yaitu ranting-rantingnya dapat mengeluarkan
buah yang lebat (Nurcahyo, 1999). Anggur dapat tumbuh dan dibudidayakan
di daerah dingin, subtropis, maupun tropis. Tanaman anggur tumbuh pertama
kali di dataran Eropa, Amerika Utara, Islandia, daerah dingin yang dekat
dengan Kutub Utara, Greenland dan menyebar ke Asia, termasuk
Indonesia. Di Indonesia, anggur lokal dipandang sebagai tanaman yang
bernilai komersial (Setiadi, 2005).
Anggur yang dikenal oleh masyarakat Indonesia ada 2 yaitu: Vitis
vinifera dan Vitis labrusca. Vitis vinifera mempunyai varietas seperti Gross
colman dan Muskaan d’alexandrie. Varietas di Indonesia yaitu anggur Bali,
Probolinggo Biru dan Probolinggo Putih. Vitis labrusca mempunyai varietas
seperti isabella, briliant, beacon, dan carman dan hanya varietas isabella
yang dapat tumbuh baik di Indonesia. Anggur Vitis vinifera dan Vitis
labrusca kurang dikenal oleh masyarakat karena masyarakat lebih
mengenal adanya anggur merah, anggur hitam, dan anggur putih (Setiadi,
2005).

B. Klasifikasi Anggur
Klasifikasi anggur sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Vitales
Family : Vitaceae
Genus : Vitis
Species :Vitis vinifera L., Vitis labrusca, Vitis acerifolia, Vitis aestivalis,
Vitis amurensis, Vitis arizonica, Vitis berlandieri, Vitis
californica, Vitis champinii, Vitis cinerel, Vitis coignetiae, Vitis
davidii, Vitis doaniana, Vitis girdiana, Vitis lincecumii, Vitis
munsiniana, Vitis muscadinia, Vitis mustangensis, Vitis novae-
angliae, Vitis palmata, Vitisriparia, Vitis rotundifolia, Vitis
rupestris, Vitis shuttleworthii, Vitis tiliifolia (Setiadi, 2005).

C. Morfologi Anggur
Anggur dikelompokkan dalam kelas dikotil (biji berkeping dua).
Daun anggur berbentuk jantung yang mempunyai tepi bergerigi dan
tepinya berlekuk atau bercangap. Daunnya mempunyai tulang menjari,
ujungnya runcing dan berbentuk bulat hingga lonjong. Jenis Vitis vinifera,
daunnya tipis, berwarna hijau kemerahan dan tidak berbulu
(Nurcahyo, 1999).
Batang anggur dibiarkan tumbuh liar, batang anggur mempunyai
cabang yang tidak jauh dari permukaan tanah. Sifat percabangan ini
menjadikan anggur sebagai golongan tumbuhan semak. Batang dapat
tumbuh dan berkembang hingga diameter lebih dari 10 cm. Awal
pertumbuhan, batang anggur selalu mencari penopang, bisa berupa
tanaman hidup atau benda mati. Anggur menggunakan bantuan cabang
pembelit atau dikenal dengan sulur untuk tumbuh memanjat. Sulur ini
tumbuh dengan membentuk lilitan (Nurcahyo, 1999).
Akar anggur mempunyai perkembangan yang cepat jika tanahnya
gembur, bila musim hujan akar anggur dapat muncul pada akar ranting.
Ini membuat anggur mudah dikembangbiakkan dengan cara setek atau
cangkok dibandingkan dengan biji. Bunga anggur muncul pada ranting.
Bunganya berbentuk malai. Malai muncul sebagai kumpulan bunga yang
padat. Satu ranting bisa muncul lebih dari satu malai. Setelah bunga pada malai
mekar akan tumbuh buah berupa bulatan kecil. Bulatan ini akan berubah
warna sesuai dengan jenis tanaman anggur (Nurcahyo, 1999).

D. Kandungan Anggur
Anggur mempunyai nilai gizi yang baik seperti vitamin, mineral,
karbohidrat dan senyawa fitokimia. Polifenol merupakan komponen
fitokimia yang terkandung dalam anggur karena mempunyai aktivitas
biologi dan bermanfaat untuk kesehatan. Komponen polifenol diantaranya
antosianin, flavonoid, tannin, resveratrol dan asamfenolat (Xia et al., 2010).
Polifenol dari buah anggur mempunyai efek yang menguntungkan yaitu dapat
menghambat penyakit seperti penyakit jantung, kanker, mengurangi
oksidasi plasma dan memperlambat penuaan. Selain itu anggur juga
mempunyai efek antioksidan, antikanker, antiinflamasi, antiaging dan
antimikroba (Xia et al., 2010).

E. Penjarangan dan Penyulaman


Di dalam penjarangan buah anggur adalah hal yang perlu diperhatikan
secara serius. Karena nantinya merupakan hal yang akan sangat mempengaruhi
kualitas buah yang akan dihasilkan. Jika tidak dilakukan penjarangan buah
anggur dalam budidaya tanaman anggur maka akan merusak perkembangan
buah anggur itu sendiri dan juga akan menurunkan kualitas dari buah. Buah
yang perlu dibuang adalah buah yang :
1. Memiliki bertangkai panjang;
2. Tidak sempurna bentuknya;
3. Buah yang terbentuk tanpa adanya persarian.
4. Buah yang ada di sebelah dalam;
Tahap penjarangan dilakukan saat umur satu bulan setelah pembungaan
dan penjarangan kedua saat buah masih pentil, tahap kedua ini dilakukan dua
minggu setelah tahap satu dan buah sebesar biji jagung. Jangan lupa dilakukan
pembrongsongan (pembungkusan) buah. Pembungkusan dilakukan dalam satu
dompol buah sudah ada dua atau tiga buah yang masak dengan kertas semen
ataupun koran. Untuk penyulaman hanya dilakukan bila terdapat tanaman
yang tidak sehat/ mati yang dilakukan secara rutin bersamaan saat penyiraman
karena anggur perlu perhatian berkelanjutan.

F. Penyiangan
Untuk penyiangan tanaman buah anggur dilakukan jika terdapat tanaman
pengganggu.

G. Perempalan
Perempalan di sini terdiri perempalan bentuk pada anggur dan untuk
pembuahan.
1. Perempalan bentuk pada anggur dilakukan saat tanam sampai
dengan berumur 1 tahun. Tujuan perempalan ini adalah untuk mendapat
pertumbuhan yang baik. Caranya yaitu dengan membuang tunas-tunas yang
tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai batang pokok.
2. Perempalan untuk pembuahan dilakukan setelah perempalan
bentuk yaitu saat anggur berumur 1 tahun. Tips dalam perempalan ini
dilakukan yaitu periksalah dahulu dengan memotong ujung salah satu
cabang, bila meneteskan air perempalan dilaksanakan, namun jika tidak
meneteskan air harus ditunda. Perempalan dilakukan dengan memotong
ranting-ranting, dengan meninggalkan 2-4 mata tunas dan semua daun
dibuang sehingga tanaman jadi gundul.
Pelaksanaan dalam 1 tahun dilakukan 3 kali:
a. Tahap Pertama yaitu Bulan Maret - April (90-110 hari)
b. Tahap Kedua yaitu Bulan Juli - Agustus (90-110 hari)
c. Tahap Ketiga yaitu Bulan Nopember - Desember, tahap ini sering gagal
Perempalan antara bulan November-Desember, tidak memperoleh
hasil. Tujuannya hanya untuk memelihara kesuburan tanaman sampai
musim hujan berakhir dan tanaman tidak rusak.
H. Pemupukan
Ada dua masa pemupukan tanaman anggur yang dilakukan yaitu:
a) Pemupukan saat umur 0 - 1 tahun yang terbagi menjadi
1) Umur 0-3 bulan, 10 gram urea, interval 10 hari
2) Umur 3-6 bulan, 15 gram urea, interval 15 hari
3) Umur 6-12 bulan, 50 gram urea
Cara pemberian dengan membuat larikan melingkar sekeliling tanaman
diameter 10-20 cm kira-kira sedalam 5 cm.
b) Pemupukan tanaman umur 1 tahun - seterusnya
1) Umur 21 hari sebelum perempalan, 5 kaleng pupuk kandang
2) Umur 11 hari sebelum perempalan, 80 gram TSP/100 gram ZK
3) Umur 7 hari sebelum perempalan, 100 gram urea
Untuk pupuk kandang diberikan sekali dalam setahun, baru untuk tahun
kedua dosisnya ditambah menjadi 10 kaleng. Pupuk buatan dinaikkan
dosisnya urea 600 gram, TSP 300 gram, ZK 450 gram. Cara pemberian
pupuk dengan pembuatan larikan sekitar tanaman dengan diameter kira-kira
1,5 M.

I. Penyiraman
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman atau pengairan yaitu:
1) Tanaman anggur tidak tahan terhadap air yang tergenang
2) Tanaman anggur membutuhkan pengairan mulai tanam sampai
pemangkasan.
3) Menjelang pemangkasan, 3-4 minggu sebelumnya pemberian air
harus distop.
4) Setelah masa pemangkasan, 2-3 hari sebelumnya diberi air kembali
sampai ujung ranting mengeluarkan air.
5) Pemberian dilakukan sampai buahnya hampir masak, setelah mulai
tua pemberian air dihentikan. Tujuan penghentian penyiraman agar buah
tidak pecah dan menjadi busuk.

J. Penyemprotan
Tujuan dari kegiatan penyemprotan insektisida adalah sebagai
pencegahan terhadap hamapenganggu. Penyemprotan harus dihentikan 15 hari
sebelum panen. Khusus untuk hama Phyiloxera Vitifolia digunakan insektisida
Furadan 3G/Temik 1 OG.

K. Pengaturan Bunga
Setelah 2 minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersier yang baru
tumbuh mengeluarkan sulur-sulur pembentukan bunga yang keluar dari mata
ke 3, 4 dan 5. Jika ada cabang tersier yang tidak mengeluarkan sulur dapat
diadakan pemotongan, caranya dengan meninggalkan 3 mata yang bertujuan
untuk merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier yang baru muncul
disisakan satu sulur saja, supaya menghasilkan dompolan bunga yang besar
dan buahnya bisa berkualitas baik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggur dapat tumbuh dan dibudidayakan di daerah dingin subtropis,
maupun tropis. Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu yang
merambat. Tanaman anggur memang membutuhkan air namun jangan
sampaiterjadi genangan air. Sejak awal pertumbuhan disiram 2 kali sehari,
kecualihujan, dan sebulan sebelum dipangkas, penyiraman agar dihentikan.
Anggur mempunyai nilai gizi yang baik seperti vitamin, mineral, karbohidrat
dan senyawa fitokimia. Buah anggur dapat menghambat penyakit seperti
penyakit jantung, kanker, mengurangi oksidasi plasma dan memperlambat
penuaan. Selain itu anggur juga mempunyai efek antioksidan, antikanker,
antiinflamasi, antiaging dan antimikroba.

B. Saran
1. Ketika menanam tanaman anggur di daerah tropis jangan lupa
untuk menyesuaikan suhu dan kelembapan seperti di tempat aslinya
2. Lakukan perawatan secara teratur agar anggur bisa berbuah dan
bisa di konsumsi

Anda mungkin juga menyukai