Kevin Rahaman Hayadi H3316022 Nasiha Dina H H3316029 Olivia Sheryl S H3316032 Vita Purwaningrum H3316044 • Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang mempunyai peranan penting, baik sebagai sumber devisa negara maupun sebagai pendapatan petani • Tanaman nilam merupakan tanaman perdu berukuran sekitar setengah sampai satu meter. • Pertumbuhan nilam membutuhkan intensitas cahaya yang tidak terlalu kuat karena mudah layu bila kekurangan air. MORFOLOGI • Tanaman nilam mempunyai batang berkayu berbentuk segi empat. • Daun hijau tersusun dalam pasangan berlawanan. Berbentuk bulat lonjong, panjang 10 cm, lebar 8 cm, dengan ujung agak meruncing. • Tangkai daun sekitar 4 cm berwarna hijau kemerahan. • Nilam bisa tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (0 –1.200 m dpl). Namun tumbuh baik pada 200 – 600 m dpl. Kondisi pertumbuhan lainnya yang dibutuhkan nilam adalah curah hujan 2.000 – 3.500 mm/th
• Perbanyakan biasanya dilakukan secara vegetatif
• Pada dasarnya kegiatan utama pemuliaan tanaman meliputi tiga hal yaitu eksplorasi dan identifikasi, seleksi dan evaluasi
• Identifikasi dapat dilakukan melalui tiga cara:
• 1) identifikasi berdasarkan morfologi, • 2) identifikasi berdasarkan sitologi, • 3) identifikasi berdasarkan pola pita DNA (molekuler). Beberapa permasalahan dalam pembentukan biji yang menyebabkan suatu tanaman diperbanyak secara vegetatif : • Adanya steriletas pada organ kelamin, umumnya polen atau gamet jantan sehingga tidak terbentuk biji atau biji terbentuk sedikit • Tingkat ploidi yang tinggi menyebabkan penyimpangan pada proses meiosis, sehingga tanaman menjadi steril • Viabilitas benih yang rendah sehingga dapat mengganggu penyediaan benih pada generasi berikutnya • Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam satu siklus seleksi seperti pada tanaman tahunan • Kebutuhan iklim tertentu untuk menghasilkan benih seperti pada tanaman dua musim (biennual) Pembentukan materi seleksi dilakukan melalui persilangan (terkontrol atau terbuka). Tanaman yang sulit berbunga diperlakukan dengan rangsangan (fernalisasi, fotoperiodisitas, stress air, penyambungan, pemupukan, pengajiran, ZPT dsb). Persilangan dilakukan pada saat yang tepat (tergantung dari spesies) Biji hasil persilangan akan mengalami segregasi pada F1 jika tetuanya heterosigot. Biji hasil persilangan disemaikan. Tanaman dari masing- masing set persilangan ditanam dalam satu populasi. Seleksi dilakukan secara individu, selanjutnya individu terpilih diperbanyak secara klonal. Klon-klon terpilih ditanam kembali untuk seleksi lebih lanjut. Dilakukan uji pendahuluan dan uji lanjut. Klon-klon yang terpilih dapat dilepas sebagai varietas baru. TERIMA KASIH