Anda di halaman 1dari 9

2.

4 Hama dan Penyakit Tanaman Kubis

A. Hama Tanaman Kubis

1. Ulat Daun Kubis (Plutella xylostella)

Ulat ini memiliki ukuran relatif kecil berkisar 5-10 mm, berwarna hijau.
Terkadang jika diganggu akan menjatuhkan diri dengan menggunakan benang.

Gejala Serangan:

Menyerang daun muda, dan dewasa hingga daun berlubang dan bahkan
abnormal. Selain itu, hama ini hanya menyisihkan bagian urat-urat daunnya saja.

Pengendalian:

Penyemprotan dengan larutan insektisida berbahan aktif, seperti Abamectin,


Alfa-sepermetrin, Asefat, Asetamiprid, Bacillus thuringiensis, Bensultap, dan
sebagainya.
2. Ulat Tanah Kubis (Agrotis ipsilon)

Ulat tanah memiliki ukuran 5-10 mm bahkan lebih, berwarna unggu kehitaman.
Dalam bentuk larva berbentuk bulat kecil dan berwarna putih kekuningan.

Gejala Serangan:

Ulat ini menyerang pada pangkal batang muda, menjadi tidak normal sehingga
menyebabkan rapuh, rusak dan mengakibatkan tanaman mati.

Pengendalian:

Penyemprotan dengan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Altacor 35 WG,


Ampligo 150 ZC, Atabron 50 EC, Preva6thon 50 SC, Rampage 100 EC, Dyrsban 200
EC, Petroban 200 EC dan sebagainya.

3. Ulat Krop Kubis (Crocidolomia binotalis)


Ulat yang baru menetas berwarna kelabu, kemudian berubah warna menjadi hijau
muda dan terdapat tiga gars berwarna putih kekuningan dan dua harus disamping,
kepala berwarna hitam. Umumnya ulat ini memiliki panjang sekitar 18 mm.

Gejala Serangan:

Menyerang daun muda sampai habis sampai tidak tersisa, tanaman pun menjadi
rusak dengan adanya kotoran yang masih menempel bekas ulat tersebut.

Pengendalian:

Penyemprotan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Agrimec 18 EC,


Amcomec 18 EC, Amect 18 EC, Calebtin 18 EC, Crespo 18 EC, Demolish 18 Ec,
Dimec 18 EC, Isigo 18 EC, Matros 18 EC dan sebagainya.

4. Ulat Jengal Kubis (Plusia chalcites)

Ulat jengkal berwarna hijau muda dengan panjang mencapai 15-20 mm, dengan
ciri khusus berjalan menjengkal dari satu tempat ketempat lain.

Gejala Serangan:

Ulat ini makan daun muda dan tua, sehingga daun berlubag-lubang. Serangan
larva ulat ini menyebabkan daun terdapat bercak-bercak putihpada daun dan
menyebabkan daun tinggal epidermis dan tulang daun.

Pengendalian:

Penyemprotan dengan larutan Insektisida berbahan aktif, seperti Thuricide HP,


Nugor 400 EC, Cyperin 250 EC, Cypermax 250/100, Sherpa 50 EC dan sebagainya.

3.3 Masa Panen

Kembang kol dapat dipanen saat sudah berumur 50-100 hari, jenis kultivar yang
kamu tanam juga menjadi penentunya. Lakukan mas apanen saat pagi dan sore hari,
untuk mendapatkan hasil yang baik. Lakukan penyortiran dan penyimpanan setelah
proses panen selesai.
Tahap-tahap pasca panen yang benar :

a) Pilih kubis yang telah tua dan siap dipetik.

b) Petik kubis dengan menggunakan pisau yang tajam dan bersih. Pemotongan
dilakukan pada bagian pangkal batang kubis.

c) Urutan pemetikan adalah dimulai dengan kubis yang sehat baru kemudian
dilakukan pemetika pada kubis yang telah terkena infeksi patogen.

d) Menyimpan kubis dengan benar sangat penting dengan tujuan untuk menjaga
kualitasnya. Metode penyimpanan yang tepat akan membantu untuk
memperlambat respirasi. Hal ini penting karena lebih cepat kubis
"bernafas",maka semakin cepat sel melakukan proses metabolisme dan semakin
cepat kubisrusak. Oleh karena itu, untuk mempertahankan rasa, warna, tekstur
dan nutrisi,kita perlu untuk memperlambat laju metabolisme.

e) Pendinginan, Pendinginan kubis akanmemperlambat laju respirasinya. Pada suhu


59°F(15° C), baik kubis merah dan hijau hanya melepaskan karbon dioksida
padatingkat 32 mililiter per kilogram per jam. Ini merupakan kisaran suhu yang
sesuaiuntuk menjaga kubis dengan pendinginan untuk menjaga
kualitasnya.Pendinginan juga akan membantu untuk mempertahankan kandungan
vitamin C.

f) Pengemasan, Bungkuslah kubis dalam plastik dansimpan di bagian rak kulkas


untuk membatasi eksposur terhadap aliran udara, dan dengan demikian akan
mengurangi respirasi dan menghambat pembusukan. Selain fungsi bungkus
plastik untuk menjaga kelembaban eksternal, bungkus plastik juga membantu
kubis untuk mempertahankan kelembaban internalnya (menjaga keluarnya air
dari sel).-

g) Pencegahan kerusakan mekanis, Hati-hatilah menangani kubis untuk mencegah


memar. Setiap jenis kerusakan sel menurunkan kadar vitamin C. Beberapa tas
atau box penyimpanandapat digunakan untuk meminimakan kerusakan mekanis

3.4 Tahap- tahap pasca panen yang salah

a. Jangan terlalu tua panen kubis


Solusinya panen pada waktunya agar hasil bagus untuk di pasarkan karena kalau
terlalu tua tanaman kubis akan terbela dan cacat untuk di pasarkan.

b. Jangan petik kondisi rusak

Solusinya karena agar tidak ikut juga rusak pada tamana kubis yang lain, yang
kondisinya sudah bagus saat pemanenan dan saat di angkut.

c. Jangan simpan terkenak matahari

Solusinya karena kubis cepat lagu dan cepat rusak, alangkah bagus simpan
ditempat secuk atau tempat dingin agar kualitas kubis bagus untuk bisa di pasarkan
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Lahan Percobaan dan di Rumah Kasa Fakultas


Pertanian Universitas Simalungun pada bulan September 2020.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :


1. Cangkul
2. polybag
3. Alat tulis
4. Meteran
5. Kamera

Bahan :
1. Bibit Bunga Kol
2. Tanah subur
3. Pupuk

3.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu:

3.4.1 Persiapan Media Tanam

Lahan yang digunakan untuk tempat penelitian dibersihkan terlebih dahulu


dengan mencabut semua rumput, lalu lahan yang telah bersih diratakan dengan
cangkul secara manual. Setelah lahan rata lahan dibagi menjadi 2 bedeng berukuran
1x10 meter persegi, lalu dilakukan penggemburan tanah. Tanah diberikan pupuk
petroganik dan dolomite lalu di biarkan selama 1 minggu.

3.4.2 Kebutuhan bibit dan pupuk

Dari hasil diskusi dari semua anggota kelompok, kami menyimpulkan bahwa
jumlah bibit yang diperlukan adalah sebanyak 80 bibit bunga kol, dengan perhitungan
2 baris bibit dalam 1 bedeng dan jarak tanamnya 50 cm x 50 cm persegi. Sementara
untuk keperluan pupuknya dipakai sesuai luas lahan.

3.4.3 Pembibitan
Pembibitan bibit bunga kol dilakukan dengan mempersiapkan polybag
berukuran kecil sebanyak 80 buah sesuai jumlah bibit bunga kol yang dibutuhkan
(boleh lebihkan jumlah bibit dan polybag sebagai cadangan). Semua polybag diisi
dengan tanah yang subur dan setelah semuanya selesai diisi, semua polybagnya
diletakkan dan disusun didalam rumah kasa yang berada dibelakang ruang kelas.
Selanjutnya barulah dilakukan penanaman bibit bunga kol kedalam masing-masing
polybag yang telah diisi tanah dengan dilubangi kecil terlebih dahulu. Penanaman
diusahakan jangan terlalu dalam karena bibit mudah mengalami pembusukan. Setelah
proses penanaman selesai dilakukan penyiraman. Jangan lupa untuk memberikan
plang nama sesuai nama tanaman dan nama kelompok sebagai tanda tanaman milik
kita.

3.5 Perawatan

3.5.1 Penyiraman

 Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
 Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
 Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.

3.5.2 Penyulaman

biasanya dilakukan sampai umur tanaman 2 minggu setelah penanaman.


Perawatan selanjutnya penyiangan, proses ini harus di lakukan dengan hati-hati agar
akar tanaman tidak rusak.

3.5.3 Pemindahan Tempat

Ketika bibit mengalami masalah pertumbuhan seperti contohnya tidak berhasil


tumbuh atau pertumbuhan yang tidak sempurna (gagal), itu berarti tanaman kurang
mendapatkan cahaya matahari yang cukup saat berada di dalam rumah kasa sehingga
dilakukan pemindahan tempat ketempat yang memiliki paparan cahaya matahari yang
lebih besar.

3.6 Pengamatan

Hasil pengamatan kami lakukan dari setelah tanam sampai saat tulisan ini dibuat,
dan berikut beberapa laporan yang sudah kami susun :
 Setelah penanaman pertama kali, kecambah mulai muncul pada 4 hari
setelah tanam
 Setelah mengalami perkecambahan, daun pertama muncul pada …
 Daun kedua muncul pada … dst.
 Pada minggu pertama setelah tanam, jumlah bibit yang tumbuh sebanyak 72
bibit (90% bibit tumbuh), sedangkan sisanya (10%) tidak mengalami
pertumbuhan yang mungkin karena penanaman yang terlalu dalam.
 Sampai saat ini jumlah bibit yang benar-benar berhasil tumbuh adalah
sebanyak 47 buah (58,75% tumbuh). Sementara sisanya (41,25%)
mengalami masalah pertumbuhan karena kurangnya perawatan yang
maksimal.
 Karena kewajiban kami untuk menjaga semua bibit harus mengalami
pertumbuhan yang sempurna, Untuk itu kami mengatasi masalah yang
terjadi dengan mengganti semua bibit yang gagal tumbuh dengan bibit yang
baru dengan proses penanaman seperti sebelumnya.
BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

 http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/73089/PENGENDALIAN-HAMA-
ULAT-PADA-TANAMAN--BUNGA-KOL/

 https://paktanidigital.com/artikel/tanam-kembang-kol-dengan-mudah-plus-
perawatannya/#.X2ojliWySEc

 https://catatan-mardinlover.blogspot.com/2017/11/tentang-pasca-panen-tanaman-
kubis.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai