Anda di halaman 1dari 3

TUGAS LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

Oleh :
Nama : TAUFIQURRAHMAN SHOLEH
NIM : 205040107111077
Kelas : A
Asisten : KURNIA NOVITA SARI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2021
LKM IX
RESUME SISTEM LAHAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Badan Informasi Geospasial merupakan badan yang mengklasifikasikan
morfologi tanah secara keseluruhan, rinci,dan detail. Pada data Badan Informasi
Geospasial terdapat nomor pedon, dimana nomor pedon ini merupakan nomor
klasifikasi tanah yang memudahkan untuk mengklasifikasikan tanah pada suatu
wilayah. Seperti nomor pedon JT_BMS_SLOPE_3_TS100_Observasi. Klasifikasi
tanah yang umumnya digunakan adalah USDA dan KTN, dimana berdasarkan hasil
pengamatan diperoleh USDA berupa Typic Humudepts yang merupakan sub ordo,
sedangkan KTN berupa Kambisols Humik. Berdasarkan klasifikasi tanah,
lokasinya berada di 750 meter arah timur laut dari SBU Lopait, Lopait, Tuntang,
Semarang, Jawa Tengah. Long 110.46487 BT dan Lat -7.28142 LS dengan elevasi
sebesar 541 mdpl. Lahan ini digunakan sebagai kebun, dimana dalam kebun
tersebut terdapat vegetasi bambu, kelapa, dan kopi yang tergolong kedalam vegetasi
tahunan. Pentingnya untuk memperhatikan vegetasi yang terdapat pada lahan
tersebut agar memudahkan untuk menentukan horizon di awal. Kode geologinya
berdasarkan data Badan Informasi Geospasial adalah Qp dan bahan induknya yang
tergolong dalam tuff bresian, sedangkan untuk reliefnya adalah berbukit kecil yang
memiliki kelerengan 28.7%, dimana menurut klasifikasi USDA tergolong sangat
curam kelerengannya, dan antara tanaman satu dengan lainnya memiliki beda tinggi
40 meter. Kondisi drainasenya tergolong sangat baik, permeabilitas tergolong
sedang, aliran permukaan tanah tergolong sedang, rejim lengas tanah tergolong
udik, rejim suhu tahan tergolong isohipotermik, epipedonnya tergolong umrik,
endopedonnya tergolong kambil, dan surveyor bernama Rizki.
Horizon A merupakan horizon awal pada lahan tanah tersebut karena
lahannya terdapat vegetasi tahunan sehingga tidak terjadi pengolahan tanah.
Horizon A pada kedalaman 0 – 28 cm mempunyai warna cokelat gelap (7,5YR 3/3)
dengan kondisi lembab, tekstur tanah lempung berliat berdebu, struktur tanah
gumpal membulat yang berukuran sedang. Kondisi tanah adalah gembur dengan
konsistensi lekat, plastis, batuan, terdapat pori-pori mikro biasa, meso biasa, dan
makro sedikit. Kondisi sistem perakarannya adalah halus dan tergolong biasa, serta
sistem perakaran yang sedang namun tergolong kasar. Memiliki pH yang tergolong
agak masam dengan indeks pH 5,5 – 6,5 serta batas rata yang tergolong baur.
Horizon kedua ditentukan dari tekstur dn warna. Pada horizon awal
tergolong tekstur lempung liat berdebu, sedangkan horizon kedua adalah tektur
lempung berliat sehingga terjadi penambahan fraksi liat. Apabila ada penambahan
liat maka tergolong ke dalam horizon B. Pada horizon B pertama dengan kedalaman
28 – 49 cm, terdapat penambahan sufiks “w” menjadi horizon Bw1 karena adanya
perubahan tekstur dari lempung liat berdebu ke lempung berlian, dan juga terjadi
perubahan warna menjadi cokelat gelap (7,5YR 3/4) dengan kondisi lembab,
tekstur tanah lempung berliat, struktur tanah gumpal membuat yang berukuran
sedang, konsistensinya teguh, lekat, plastis,batuan, memiliki pori-pori mikro yang
tergolong biasa, meso, dan makro. Sistem perakarannya halus dan tergolong biasa,
serta sedang namun tergolong kasar. Memiliki pH yang tergolong netral dengan
indeks pH 6,6 – 7,5 serta batas rata yang tergolong baur.
Pada horizon B kedua dengan kedalaman tanah 49 – 108 cm, terdapat
penambahan sufiks “w” menjadi horizon Bw2 karena adanya perubahan warna
menjadi cokelat kuat (7,5YR 4/6). Kondisi tanah tergolong lembab, tekstur
tanahnya tergolong lempung berliat dengan strutur tanah gumpal membulat yang
berukuran sedang, konsistensinya teguh, lekat, plastis, batuan, memiliki pori-pori
mikro yang banyak, meso sedikit, dan makro yang sedikit. Sistem perakarannya
tergolong ke dalam sistem perakaran yang halus, sedikit, sedang, dan kasar.
Memiliki pH yang tergolong netral dengan indeks pH 6,6 – 7,5 serta batas yang
tergolong baur.
Dapat disimpulkan dalam menentukan horizon awal, maka perlu
diperhatikan vegetasi yang terdapat didalamnya apakah tergolong vegetasi
musiman atau tahunan. Pada vegetasi tahunan tidak perlu diberi sufiks tambahan
“p”. Sufiks “p” hanya dapat diberikan pada horizon A saja. Namun, apabila terdapat
vegetasi musiman maka perlu ditambahkan sufiks “p”. Lalu pada horizon kedua
dan seterusnya perlu diperhatikan adanya perubahan tekstur dan warna, ataupun
salah satunya diberi penambahan sufiks “w”. Apabila pada tekstur tanah terdapat
penambahan liat atau terdapat liat maka tergolong ke dalam horizon B.

Anda mungkin juga menyukai