Anda di halaman 1dari 4

Resume buku Perangkat-Perangkat Tarbiyah

Ikhwanul Muslimin
19 Februari 2010 · Disimpan dalam Keluarga Muslim Psikologi

Tarbiyah Islamiyah adalah proses penyiapan manusia yang shalih agar tercipta suatu
keseimbangan dalam potensi,tujuan,ucapan,dan tindakan secara keseluruhan.

Tujuan tarbiyah islamiyah secara umum adalah menciptakan kondisi yang kondusif bagi manusia
untuk dapat hidup di dunia secara lurus dan baik, serta hidup di akhirat dengan naungan dan
ridha dari Allah SWT.

Poin-poin tujuan tarbiyah itu:

1. Ibadah (QS.Adz-dzariat 56)


2. Tegaknya Khilafah Allah di muka bumi (Qs. Al-Baqarah 30)
3. Saling mengenal sesama manusia (Qs Al-hujurat 13)
4. Kepemimpinan dunia (Qs. An-nur 55)
5. Menghukum dengan syariat (Qs. Al-Jatsiyah 18 dan Qs. Al-maidah 49)

Perangkat tarbiyah yang digunakan beragam dan secara bertahap. Beragam berarti ada yang
umum dan ada yang khusus. Bertahap dari keterikatan secara umum, lalu keterikatan dalam
persaudaraan, kerterikatan dalam aktivitas, hingga keterikatan dalam jihad.

Dimensi fundamental dalam tarbiyah adalah manhaj yang jelas, perangkat yang komprehensif,
dan adanya pemimpin yang tegas,terpercaya.

Manhaj yang jelas adalah manhaj yang sesuai dengan Kitabullah, sunah rasul-Nya, hokum-
hukum islam yang bersih dari bid’ah dan segala bentuk penyimpangannya

Perangkat-perangkat tatbiyah yang digunakan dan yang komprehensif itu diantaranya:

1. Usrah

Bagi ikhwanul muslimin usrah merupakan bata-bata pertama dalam bangunan jamaah. Pondasi
dalam tarbiyah yang terpenting. Merupakan bentuk tarbiyah terkecil namun paling penting dalam
membangun karakter anggotanya / ikhwah.

Usrah dapat dikatakan sebagai kumpulan orang yang terikat dengan kepentingan bersama,
anggotanya seperti sebuah keluarga dan kerabatnya, menjadi perisai perlindungan yang kokoh
bagi anggotanya.

Tujuan usrah secara umum adalah membentuk kepribadian islami secara integral pada setiap
individu muslim, mentarbiyah, dan mengembangkannya sesuai etika dan nilai islam.
Aspek kepribadian yang penting adalah aqidah, ibadah, moral,dan wawasan pengetahuan.

Usrah yang baik adalah usrah yang produktif yang banyak melahirkan kader calon naqib
( murobi atau pemimpin usrah).

Rukun-rukun usrah:

- Ta aruf (saling mengenal)

- Tafahum (saling memahami)

- Takaful (saling menanggung beban)

1. Katibah

Merupakan pola spesifik dalam mentarbiyah sekolompok anggota yang bertumpu pada tarbiyah
ruhani, pelembutan hati, penyucian jiwa, dan membiasakan fisik beserta seluruh anggota badan
untuk melaksannkan ibadah secara umum, juga tahajud, dzikir, tadabur, dan berpikir kritis.

Dalam jamaah ikhwah, katibah berarti kumpulan beberapa usrah. Setiap katibah harus selesai
programnya dalam 40 pekan atau 40 kali pertemuan.

Tujuan katibah secara umum adalah menciptakan keharmoniann bangunan kepribadian islam
yang utuh pada seseorang, dekat dengan Allah, taat kepada-Nya.

1. Rihlah

Katibah dan rihlah merupakan tarbiyah kolektif. Rihlah lebih tercurah pada aspek fisik.
Umumnya dilakukan setiap sekali sebulan, biasanya dimulai setelah shalat subuh dan berakhir
pada saat maghrib.

Di dalam rihlah para peserta diberi kebebasan bergerak, berolah raga, berlatih, bersabar untuk
bekerja secara sungguh-sungguh, serta menahan rasa haus dan lapar dengan kadar yang tidak
mungkin diperoleh dalam pertemuan usrah, tidak juga katibah.

Dilihat dari tipe peserta, ada beberapa macam rihlah:

1. Rihlah para aktivis


2. Rihlah keluarga ikhwah
3. Rihlah putra ikhwah
4. Rihlh putri ikhwah
5. Rihlah da’i ikhwah

1. Mukhayam / Mu’asykar
Mukhayam / Mu’asyakar dalam sejarah jamaah ikhwah merupakan penerapan dan
pengembangan dari sistem jawalah. System jawalah adalah pengembangan dari kelompok rihlah.

Tujuan Mukhayam secara umum ada tiga pokok:

1. Pengumpulan . meliputi pengumpulan tingkat kaum muslim secara umum,tingkat aktivis


ikhwah dari berbagai usrah, tingkat para pemimpin ikhwah, hingga tingkat internasional.
2. Tarbiyah. Memeberi celupan kehidupan pribadi peserta dengan celupan islam.
3. Latihan. Melatih interaksi, fisik, tanggung jawab, manajemen mukhayam melatih
menjaga kerahasiaan, dan sebagainya.

1. Daurah

Merupakan aktivitas berkala, dilaksanakan pada setiap waktu tertentu secara rutin.

Aktivitasnya mengumpulkan sejumlah ikhwah yang relatif banyak di suatu tempat untuk
mendengarkan ceramah, kajian, dan pelatihan tentang suatu masalah dengan tema tertentu yang
dirasa penting bagi keberhalangsungan amalan islami.

Daurah adalah forum untuk studi intensif suatu tema, baik berupa kajian ilmiah maupun
pelatihan yang dimaksudkan agar peserta memiliki pengetahuan mendalam dan seoptimal yang
mungkin diperoleh melalui asuhan para ulama dan spesialis.

Contohnya daurah manajemen, daurah dakwah fardiyah, dan daurah fikih dakwah

Setiap daurah harus mampu mewujudkan tujuan umumnya, kemudian mewujudkan target khusus
sesuai dengan tema daurah yang diselenggarakan

1. Nadwah

Nadwah secara umum artinya sekumpulan orang.

Nadwah merupakan pertemuan yang menghimpun sejumlah pakar dan para spesialis untuk
mengkaji suatu tema ilmiah atau persoalan. Di mana setiap mereka memberikan pendapatnya
dengan argumentasi dan bukti-bukti.

Yang diundang tidak harus dari kalangan ikhwah, bisa praktisi, ulama, pakar, dan spesialis untuk
mengkaji suatu persoalan.

Sasaran nadwah adalah pengetahuan dan wawasan pemikiran.

1. Muktamar

Muktamar secara bahasa adalah tempat musyawarah.

Muktamar secara umum ada dua:


1. Muktamar resmi. Forum resmi dengan peserta tertentu untuk kepentingan tertentu.
Contohnya muktamar yang membahas persoalan Palestina
2. Muktamar umum. Pesertanya umum. Mengkaji suatu tema dan saling bertukar pendapat
untuk membuat suatu rekomendasi yang perlu disebarluaskan.

Selain itu ada muktamar khusus jamaah khusus bagi anggota ikhwah yang diselenggarakan oleh
jamaah ikhwah.

Kelebihan muktamar adalah mampu menampung sejumlah besar pakar, terlibat dalam
pembahasan dan kajian. Peserta yang ikut, terlibat dalam diskusi dan dialog dengan seluruh
anggota muktamar.

Ketujuh perangkat tarbiyah diatas memiliki tujuan-tujuan umum dan khusus serta dilaksanakan
dengan manajemen yang berbeda. Ada syarat- syarat menjadi pelaksana dalam setiap
kegiatannya serta syarat pemimpin yang bertanggung jawab pada setiap perangkat tarbiyah.

Anda mungkin juga menyukai