Anda di halaman 1dari 7

NAMA: BAGAS MAWARDI

NPM: 1941020090

SMSTR: 3

KLS:B

MATERI 1

Pengertian dakwah: sECARA etimologis, menurut para ahli bahasa, dakwah


berakar katada’a-yad’u-da’watan, artinya ”mengajak” atau ”menyeru”.

Secara

terminologis, dakwah adalah mengajak atau menyeru manusia agar menempuh

kehidupan ini di jalan Allah Swt, berdasarkan ayat Al-Quran:

pengertian lingkungan : Istilah lingkungan secara baku baik dari aspek ajaran
maupun tradisi keilmuan islam tidak terdapat dalam konsep yang konkrit, seperti
konsep lingkungan yang disodorkan dalam kerangka definisi, batasan dan
pengertian ilmuan.[1] Aturan-aturan subtantif syari’at (hukum islam) yang
berkaitan dengan lingkungan dapat di temukan dalam kitab-kitab fiqh, terutama
cabang ilmu mu’amalat atau perniagaan, di bawah topik-topik seperti
menghidupkan lahan kosong (ihya’ al-mawat), kawasan dilindungi (hima),
penggunaan air untuk irigasi dan sumber pangan (shirb), sewa lahan (ijarah),
pemeliharaan (nafaqah), hukum memburu dan menyembelih (sayd dan dhaba’ih),
harta dan benda (milk dan maal), transaksi ekonomi (buyu’), perdamaian (sulh),
pemberitaan (awqaf) dan zakat serta pajak (zakat, sadaqa, ushr, dan kharaj).
Kesemuanya dibahas dalam bidang mu’amalat dan ibadat.

Tujuan dakwah: Bagaimana agama Islam ini bisa menyebar hingga menjadi
salah satu agama terbesar di dunia? Jawabannya tidak lain adalah dengan dakwah.
Para nabi dan rasul pun juga menggunakan cara ini sebagai sarana untuk
menyebarkan ajaran agama Islam.

Allah juga berfirman bahwa ucapan yang lebih baik kecuali ucapan orang yang
berdakwah.
“Dan siapakah yang lebih baik ucapannya daripada orang yang menyeru
(berdakwah) kepada Allah dan beramal shalih serta mengatakan; ‘Sesungguhnya
aku termasuk orang-orang muslim.” (QS. Fushshilat: 33).

Dakwah sendiri merupakan ajakan kepada umat manusia untuk berbuat kebaikan
dan melarang perbuatan mungkar yang dilarang oleh Allah dan Rasul.

Unsur dakwah: 1.      Da’i (pelaku dakwah)

2.      Mad’u (mitra dakwah atau penerima dakwah)

3.      Maddah(materi dakwah)

4.      Wasilah (Media dakwah)

5.      Thariqah (metode dakwah)

6.        Atsar (efek dakwah)

Menurut bahasa da’a yad’u : Menurut bahasa atau etimologi dakwah berasal dari
bahasa Arab yaitu ‫( دعا– يدعوا – دعوة‬da’a - yad’u - da'watan) yang diartikan sebagai
ajakan atau seruan kepada Islam.

1. Surah alfusilat ayat 33 dan yusuf ayat 108


2. Dakwah dalam bahasa arab berasal dari kata da’a yad’u / dakwatan.
Berarti menyeru memanggil mengajak menjamu. Mahmud yunus
1989: 127. Atau kata da’a yad’u berarti menyeru akan dia / luis
ma’luf, 1997:216.
3. Ancaman : surah maryam ayat 7
Gembira : Surah yunus ayat 25

4 para dai menggunakan media sosial sebagai media dakwah yang


sangat efektif untuk menyampaikan pesan pesan moral yang dapat diterima
oleh objek.
DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP

1. Pengertian lingkungan hidup:

Istilah lingkungan secara baku baik dari aspek ajaran maupun tradisi keilmuan
islam tidak terdapat dalam konsep yang konkrit, seperti konsep lingkungan yang
disodorkan dalam kerangka definisi, batasan dan pengertian ilmuan.[1] Aturan-
aturan subtantif syari’at (hukum islam) yang berkaitan dengan lingkungan dapat
di temukan dalam kitab-kitab fiqh, terutama cabang ilmu mu’amalat atau
perniagaan, di bawah topik-topik seperti menghidupkan lahan kosong (ihya’ al-
mawat), kawasan dilindungi (hima), penggunaan air untuk irigasi dan sumber
pangan (shirb), sewa lahan (ijarah), pemeliharaan (nafaqah), hukum memburu
dan menyembelih (sayd dan dhaba’ih), harta dan benda (milk dan maal), transaksi
ekonomi (buyu’), perdamaian (sulh), pemberitaan (awqaf) dan zakat serta pajak
(zakat, sadaqa, ushr, dan kharaj). Kesemuanya dibahas dalam bidang mu’amalat
dan ibadat.

2. Ruang lingkup lingkungan hidup

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk


menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
segenap makhluk hidup di bumi.

1. Unsur Hayati (Biotik)

2. Unsur Sosial Budaya

3. Unsur Fisik (Abiotik)


3. TUJUAN DAKWAH
1. Tujuan dakwah sebagai komunikasi adalah memberi informasi tentang
agama islam. Tujuian ini bukanlah tujuan final. Perkembangan antar
tabligh dan dakwah tidaklah berakhir dengan wafatnya nabi saw. Tabligh
dan dakwah itu berlansung terus selama masih berdiri langit dan bumi,
untuk menyampaikan informasi mengenai agama islam, agar semua orang
memperoleh pengetahuan tentang agama islam dan mengerti tentang
islam.
2. Tujuan jangka Pendek : partisipasi dalam pengabdian masyarakat dan
pelayan sosial. pertama. Perbaikan individu : memperbaiki dirinya sendiri
hinga menjadi orang yang kuat fisiknya, kukuh akhlanya, luas
wawasannya, mampu berusaha , selamat akidahnya, benar ibadahnya ,
berjihad melawan dirinya sendiri, disiplin dengan waktunya , teratur
dalamurusannya,dan bermanfaat bagi orang lain. Kedua. Membangun
keluarga: pembentukan keluarga muslim, yaitu dengan mengkondisikan
anggota keluarganya agar menghormati fikrahnya, menjaga etika islam
dalamsetiap aktivitas kehidupan rumah tangganya, memilih istri yang baik
dan menjelaskan kepadanya hak dan kewajibannya, mendidik anak-anak
dan pembantunya dengan didikan yang baik, serta membimbing mereka
dengan prinsp-prinsipislam, juga merupakan kewajiban masing-masing
kita secara pribadi.
3. Tujuan Jangka Panjang: Reformasi dan perubahan total. Adapun tujuan
pokok daripada dakwah itu sendiri yang dikehendaki dan diperjuangkan
perwujudannya adalah perubahan secara total dan integral , yang unsur
kekuatan seluruh umatnya bahu-membahu, memberikan perhatian
berusaha melakukan perombakan di berbagai sektor kehidupan secara total
berusaha program ini didukung oleh para penguasa .

4. UNSUR-UNSUR DAKWAH

1.   Mad’u (mitra dakwah atau penerima dakwah)


Maksud dari Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, baik
sebagai individu ataupun kelompok, baik yang beragama islam dengan tujuan
meningkatkan kualitas keimanannya ataupun sasarannya kepada nonmuslim
dengan tujuan mengajak mereka mengikuti agama islam,dengan kata lain sasaran
dakwah itu manusia keseluruhan.
Al-qur’an mengenal kepada kita beberapa tipe mad’u, yang mana secara
umum mad’u itu dibagi menjadi tiga, yaitu: mukmin,kafir,dan munafik.dari ketiga
klasifikasi diatas tadi, orang mukmin bisa dibagi menjadi tiga,
yaitu: dzalim linafsih, muqtashid, dan sabiqun bilkhairat. Sedangkan kafir dibagi
menjadikafir zimmi dan kafir harbi.
Mad’u dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya:...
·           Dari segi sosiologi.
·           Dari struktur kelembagaan.
·           Dari segi tingkatan usia.
·           Dari segi profesi.
·           Dari segi tingkatan sosial ekonomi.
·           Dari segi kelamin.
·           Dari segi khusus.

2 Wasilah (Media dakwah)

Maksud media dakwah disini adalah alat yang digunakan untuk


menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah.
Pada dasarnya dakwah dapat menggunakan beberapa
wasilah yang dapat merangsang indra-indra manusia serta dapat menimbulkan
perhatian untuk menerima dakwah.
Akan tetapi menurut hamzah ya’kub wasilah itu dibagi menjadi lima
diantaranya lisan, tulisan,lukisan, audio visual dan akhlak.
Dari segi pesan penyampaiannya dakwah dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
·         The spoken words (bentuk ucapan)
Kategori alat yang dapat mengeluarkan bunyi, karena hanya ditangkap oleh
telinga.
·         The printed writing (bentuk tulisan)
Barang-barang yang tercetak, gambar-gambar yang tercetak, lukisan-lukisan,
buku dll.
·         The audio visual (bentuk gambar hidup)
Merupakan gabungan keduanya, termasuk disini adalah film, televisi, vidio,
dsb.
3.Thariqah (metode dakwah)
Suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk
mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia.
Cara yang sistematis dan teratur untuk pelaksanaan suatu atau cara kerja.
Metode dakwah dalam al-qur’an (Qs An nahl:125) ada tiga yakni hikmah,
mauidzatul hasanah, mujadalah .
Metode dakwah yang dicontohkan oleh rasulullah SAW dalam kitab al-Tis’ah
sebagai berikut:
Memberi kabar gembira bukan menakut-nakuti, mempermudah bukan
mempersulit mad’u.
Bertahap.
·           Menggunakan sarana baru yang dianggap maslahat.
·           Merusak kejiwaan mad’u
·           Metode dakwah berdasarkan pada kemampuan (potensi) manusia adalah:
·           Metode bilqolbi
·           Metode billisan
·           Metode bilyaad.
4. Maddah (materi dakwah)

Unsur lain selalu ada dalam proses dakwah maddah atau materi dakwah. Ajaran

islam yang dijadikan maddah dakwah itu pada garis besarnya dapat di

kelompokkan sebagai berikut:

a.       Akidah, yang meliputi:

1)      Iman kepada Allah

2)      Iman kepada Malaikat-Nya

3)      Iman kepada kitab-kitab-Nya

4)      Iman kepada rasul-rasul-Nya

5)      Iman kepada hari akhir

6)      Iman kepada qadha-qadhar

b.      Syari’ah, meliputi :

1)        Ibadah (dalam arti khas)

2)        Muamallah

c.       Akhlaq, meliputi :

1)        Akhlaq terhadap khaliq

2)        Akhlaq terhadap makhluk[2]

5 TUJUAN DAKWAH

Bagaimana agama Islam ini bisa menyebar hingga menjadi salah satu agama
terbesar di dunia? Jawabannya tidak lain adalah dengan dakwah. Para nabi dan
rasul pun juga menggunakan cara ini sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran
agama Islam.

Allah juga berfirman bahwa ucapan yang lebih baik kecuali ucapan orang yang
berdakwah.
“Dan siapakah yang lebih baik ucapannya daripada orang yang menyeru
(berdakwah) kepada Allah dan beramal shalih serta mengatakan; ‘Sesungguhnya
aku termasuk orang-orang muslim.” (QS. Fushshilat: 33).

5. HUBUNGAN DAKWAH DAN LINGKUNGAN HIDUP.

Hubunganya adalah Dakwah bertema penyelamatan lingkungan mesti


dibarengi tindakan nyata. Hal ini agar upaya mewujudkan Islam sebagai
rahmatan lil’alamin dapat benar-benar dirasakan. "Harus ada aksi nyata
sesuai pemahaman itu (mencintai alam),"

Anda mungkin juga menyukai