0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan7 halaman
Buku ini membahas analisis buku Tania Li tentang The Will To Improve yang mengungkapkan bahwa tujuan sesungguhnya dari setiap pembangunan seringkali berbeda dengan yang diumumkan. Buku ini juga memberikan contoh pembangunan jalan desa sebagai upaya perbaikan, namun mengindikasikan kemungkinan adanya kepentingan terselubung di balik janji perbaikan infrastruktur.
Buku ini membahas analisis buku Tania Li tentang The Will To Improve yang mengungkapkan bahwa tujuan sesungguhnya dari setiap pembangunan seringkali berbeda dengan yang diumumkan. Buku ini juga memberikan contoh pembangunan jalan desa sebagai upaya perbaikan, namun mengindikasikan kemungkinan adanya kepentingan terselubung di balik janji perbaikan infrastruktur.
Buku ini membahas analisis buku Tania Li tentang The Will To Improve yang mengungkapkan bahwa tujuan sesungguhnya dari setiap pembangunan seringkali berbeda dengan yang diumumkan. Buku ini juga memberikan contoh pembangunan jalan desa sebagai upaya perbaikan, namun mengindikasikan kemungkinan adanya kepentingan terselubung di balik janji perbaikan infrastruktur.
Kelas : PMI-B Npm : 1941020092 Mata Kuliah : Analisi Buku & Contoh Pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Realita sebuah Negara yang menuju perkembangan ke arah yang lebih baik dicirikan dengan tingkat pembangunan di negara tersebut. Dengan kata lain jika pembangunan di suatu Negara sudah menunjukkan geliat yang semakin maju maka akan berdampak pada tingkat pertumbuhan khususnya bidang ekonomi, sumber daya, politik dan bidang kehidupan bernegara lainnya. Di Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Pengertian pembangunan sendiri seperti yang diungkapkan oleh Portes (1976) mendefinisikan pembangunan (development) sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan nasional adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat ke arah yang diinginkan, melalui kebijakan, strategi dan rencana. Pendapat lain menjelaskan Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses transformasi masyarakat dari suatu keadaan pada keadaan yang lain yang makin mendekati tata masyarakat yang dicita- citakan; dalam proses transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan (continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan dinamika dalam perkembangan masyarakat (Djojonegoro,1996). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang ada di atas dan ditambah dengan menganalisis buku Tania Li ada beberapa rumusan masalah yang akan saya bahas dalam penulisan ini saya kali ini, yaitu: 1. Bagaimana hasil analisis buku Tania Li ?. 2. Apakah semua pembangunan sama seperti yang di tuju buku tersebut?. 3. Apakah pembangunan sangat di butuhkan oleh masyarakat ?. 4. Apakah memang benar ada pihak-pihak yang mencari keuntungan dan kekuasaan di setiap pembangunan?. 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui hasil analisi buku Tania Li. 2. Untuk mengetahu bahwa setiap pembangunan itu tujuan asli seperti apa. BAB II IDENTITAS BUKU 2.1 Analisis Buku Judul : Tania Murray Li The Will To Improve Pengarang : Tania Li Penerjemah : Hery Santoso dan Pujo Semedi Penerbit : Wahana Aksi Kritika Tebal Buku : 56 Hal. Buku ini berangkat dari sebuah hasil riset yang sangat mendalam dengan fokus pada proses pengambilan kebijakan dan dampaknya secara langsung bagi masyarakat di pegunungan Sulawesi Tengah. Pada kesempatan ini, saya berusaha menganalisi Buku The will Ti Imorove Tania Li. Tania Li menunjukkan bahwa bisa ada jarak yang sangat lebar antara apa yang diniatkan dengan apa yang kemudian benar terjadi dalam hasil akhir di pembangunan. Kemudian dari analisis buku Tania Li bahwa ia mengatakan setiap pembangunan itu tidak murni dari dalam hati yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat namun setiap pembangunan terdapat sisipan atau pihak- pihak di belakang layar yang masyarakat tidak tahu, Mereka itu memiliki tujuan yang berbeda dengan apa yang diuatarakan dalam pembangunan yang berujung untuk kepentingan, Keuntungan dan bahkan kekuasaan. Dan masyarakat pun tidak menyadari hal tersebut. Niat baik serta rencana hebat untuk memakmurkan kehidupan orang banyak sama sekali bukan jaminan bahwa kemakmuran tersebut akan benar terwujud. Pada banyak peristiwa, alih-alih mendatangkan kemakmuran “kehendak untuk memperbaiki” kehidupan ternyata justru membawa sengsara berkepanjangan, karena program pemakmuran itu sendiri tidak bebas nilai—kaum yang hendak dibangun bukan ruang kosong yang bisa diisi apa saja, sementara kelompok yang hendak membangun entah itu pemerintah, organisasi keagamaan atau LSM juga tidak bebas dari kepentingan kelompok. Dari awalan buku tersebut kita baru menyadari bahwa adanya sifat atau niat baik yang tulus serta upaya atau rencana yang hebat untuk kemakmuran orang banyak sama sekai bukan jaminan bahwa kemakmuran tersebut benar terjadi, Menurut tania li itu memang benar dalam pengamatannya pada pembangunan di Sulawesi hal itu memang terjadi. Bahkan bisa membalikkan keadaan dan menjadi kehidupan orang banyak tersebut sengsara karena adanya pembangunan. Apalagi negara Indonesia merupakan negara yang berkembang, Pasti proses pembangunan selalu terjadi dimana-mana dengan tujuan adanya perbaikan dan pembaharuan kearah yang lebih maju, Dan itu memang benar semakin tahun diindonesia semain berkembang mengenai pembangunan, Karena tidak semua pembangunan bis akita anggap seperti yang di utarakan Tania Li dalam bukunya pasti selalu ada Pro dan Kontranya di setiap pembangunan. Teori yang di pakai untuk menganalisis buku Tania Li yang berjudul The will To Improve yang memaparkan masalah dampak dan tujuan pembangunan yang berbeda arah dengan akhirnya lumayan berkualitas dan baik. Buku teks yang mampu membimbing saya untuk lebih mudah memamahami dan menemukan pemahaman yang luar biasa dalam pembangunan. Ini beberapa analisa saya terhadap buku The Will To Improve. a. Dari judul dengan arti “Keinginan untuk berkembang” lumayan menarik untuk dibaca. b. Dengan sampul adanya gambar orang-orang yang bekerja sebagai petani dan alat-alat bantu yang meandakan adanya pembangunan. c. Dalam bahasanya sendiri terlalu berat untuk saya pahami, Karena terdapat Bahasa-bahasa yang tidak umum. d. Dalam buku tersebut dalam membaca seperti tidak bisa masuk kedalam isi buku tersebut. e. Karena membacanya di handphone jadi tidak ada penekanan yang signifikan. f. Harus adanya pengulangan membaca buku ini agar dapat lebih memahaminya. g. Dengan adanya kata yang tidak ada pada umumnya atau asing kita pun dituntut mencari arti dari kata tersebut. h. Karena membaca nya bisa dikatakan online jadi lumayan susah dalam menganalisi buku tersebut. BAB III CONTOH PEMBANGUNAN
2.1 Pembangunan Jalan desa
Dari gambaran diatas atau dari membaca buku Tania li saya memberikan contoh pembangunan yang ada disekitar saya yang bertujuan memperbaiki kehidupan masyarakat. Dengan adanya pembangunan prasarana jalan, masyarakat dapat menggunakan jalan tersebut dengan berbagai kebutuhan yang mereka perlukan, seperti malakukan mobilitas, pemasaran hasil pertaniannya, mangangkut hasil pertanian agar lebih mudah dan lain sebagainya. Jadi bisa dikatakan bahwa jalan yang ideal merupakan kebutuhan bagi masyarakat. Salah satu ketersediaan infrastruktur yang baik membawa dampak yang baik terhadap aktivitas warga atau masyarakat kemudian sebaliknya apabila infrastruktur buruk maka kemungkinan akan berdampak buruk terhadap masyarakat seperti aktivitas petani masyarakat akan terganggu untuk membawa hasil panen, aktivitas pendidikan siswa yang masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar untuk pergi ke sekolah terganggu dan banyak menguras waktu sehingga siswa tersebut lambat dan bisa saja siswa enggan atau malas untuk belajar di karenakan faktor kondisi jalan yang kurang baik, kemudian aktivitas bagi pengendara dapat berdampak rawan terjadi kecelakaan dikarenakan kondisi jalan buruk, dan berdampak pula terhadap perekonomian masyarakat. Kemudian dari analisis buku Li Tania bahwa ia mengatakan setiap pembangunan itu tidak murni dari dalam hati yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat namun setiap pembangunan terdapat sisipan atau pihak- pihak di belakang layer yang masyarakat tidak tahu, Mereka itu memiliki tujuan dalam pembangunan itu untuk kepentingan, Keuntungan dan bahkan kekuasaan. Dan masyarakat pun tidak menyadari hal tersebut. Dalam pembangunan jalan pro dan kontra itu sangat minim, Karena masayarakat butuh. Itu perspektif kebanyakan orang, Setelah membaca buku tersebut terdapat pemikiran, Kenapa kebanyakan calon pemimpin selalu memberi janji-jani dalam kampanye nya untuk memperbaiki jalan di berbagai daerah, Jelas dalam ungkapannya untuk mensejahterakan masyarakat. Dengan kata lain setelah membaca buku tersebut itu bukan tujuan yang sebenarnya, Sudah pasti dengan itu calon pemimpin memberi janji tersebut, Masyarakat berfikir positif dan yang pasti memilihnya dalam pencalonan. Sangat mudah untuk merayu masayarakat desa dengan alih-alih memperbaiki jalan bahkan membangun jalan. Dan pasti dalam dana perbaikan dan pembangunan jalan terdapat pihak-pihak yang tidak terlihat tetapi nyata adanya, Agar masyarakat mengenalnya dan yang pasti menilai bahwa seseorang atau Lembaga tersebut di nilai sangat cocok untuk memimpin daerah tersebut. Menurut (Todaro 2000) dalam Suminar, dkk menyatakan bahwa pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan struktur sosial, kelembagaan nasional, percepatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Proses pembangunan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam hal ini infrastruktur menjadi roda penggerak pertumbuhan ekonomi dimana dapat dikatakan bahwa fasilitas umum merupakan salah satu penunjang dalam berbagai hal. Itu sebabnya mengapa infrastruktur jalan menjadi penting keberadaanya karena selain menjadi arus mobilitas sosial, infrastruktur jalan yang baik dan memadai juga mampu menopang pertumbuhan ekonomi suatu daerah dengan baik. Dengan hal ini jalan menjadi pendorong dalam bidang perekonomian masyarakat, memperlancar aktivitas petani masyarakat untuk membawa hasil panen dari sawah seperti membawa hasil panen menggunakan kendaraan apabila kondisi fisik jalan sudah baik. Mempermudah aktivitas warga pulang pergi dari pasar untuk berdagang. Mempercepat aktivitas siswa dan sisiwi yang masih mengenyam pendidikan dibangku sd sehingga aktivitas belajar siswa aman dan lancer. Perbaikan dan pembangunan jalan di setiap desa menjadi suatu keharusan bagi calon pemimpin untuk mendapatkan suara terbanyak dan bisa duduk di kursi yang diperebutkan dan menjadi solusi agar mereka bisa bertahan dikursi tersebut untuk periode selanjutnya. Bagi masyarakat itu bukan suatu masalah selagi mereka bisa menikmati hasil perbaikan dan pembangunan itu dengan mudah. Dan anehnya perbaikan dan pembangunan jalan pasti terjadi pada waktu sebelum pemilihan terjadi, Dalam hal ini dukungan dari warga ataupun masyarakat menjadi prioritas penting bagi mereka tanpa melihat dampak nya bagi masyarakat. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur jalan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi rakyat. Karena kedua hal tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Infrastruktur yang memadai akan membantu pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan daya saing potensi wisata secara maksimal. Dilihat dari permasalahan yang ada yaitu masyarakat desa masih sangat sulit untuk menjual hasil panen mereka, dikarenakan jalan yang rusak dan berlubang dimana apabila mereka menjual hasil panen mereka membutuhkan jarak dan waktu tempuh yang tidak singkat serta kurangnya transportasi yang ada. Selain itu, para turis dan masyarakat luar yang ingin ke tempat pemandian panas pun enggan atau tidak berminat untuk datang. Oleh karena itu, guna menunjang sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat, sejumlah perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan mutlak diperlukan. Terdapat beberapa dampak positif dan dampak negatife. 4.2 Saran Sebaiknya niat yang baik dan searah harus di lakukan sesuai denga apa yang di tujukan ke masyarakat yaitu memakmurkan dan mensejahterakan rakyat, DAFTAR PUSTAKA
Tania, Murray Li . (1986). The Will To Improve, Tanggerang: Wahana Aksi
Kritika Effendi, Bachtiar. (2002). Pembangunan Daerah Otonomi Berkeadilan. Yogyakarta: Uhaindo dan Offset. http://nindaayuasmara.blogspot.com/2012/12/makalah-analisis-buku-pkn-sd-kelas- 6-sd.html Diakses pada tanggal, 20 Oktober 2020. Sjafrizal, (2015), Perencanaan Pembangunan Daerah DalamEra Otonomi. Jakarta: Rajawali Pers https://nyalaaksara.wordpress.com/2019/11/14/review-the-will-to-improve/ Diakses pada tanggal 23 Oktober 2020.