Anda di halaman 1dari 2

Nama : Citra Dewi Maulidiani

NPM : 170510200010

Mata Kuliah : Pengembangan Masyarakat

Hari, Tanggal : Rabu, 23 Februari 2022

REFLEKSI KELAS

(PERAN ANTROPOLOG DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT)

Pada pertemuan kelas mata kuliah pengembangan masyarakat kali ini, kami
membahas beberapa topik yang memang sudah dijadwalkan. Salah satu pembahasan tersebut
yaitu mengenai bagaimana peran antropolog dalam pengembangan masyarakat. Dari topik
ini, memberikan gambaran jelas bahwa kami sebagai para calon antropolog harus siap
mengetahui bagaimana peran yang kita miliki untuk kedepannya dalam upaya pengembangan
masyarakat, baik lingkup sekitar rumah sendiri maupun lingkup daerah yang kita kunjungi
suatu saat nanti.

Topik peran antropolog dalam pengembangan masyarakat yang dibahas pada kelas
hari ini yaitu peran antropolog pada masa orba dan reformasi yang disampaikan oleh Jonatan.
Pada pembahasan dijelaskan bahwa peran antropolog dalam dua masa ini sendiri terdapat
perbedaan. Peranan antropolog dalam pengembangan masyarakat sudah dilakukan sejak masa
Orde Baru. Akan tetapi pada masa itu antropolog lebih condong dan mengedepankan
kepentingan pemerintah seperti pada pembangunan, karena pada masa itu hak untuk
mengungkapkan pendapat masih terbatas. Hal tersebut mengakibatkan antropolog untuk
memanfaatkan berbagai elemen budaya guna melancarkan program pembangunan yang
bersifat top down.

Pada tahun 1970-an muncul berbagai buku mengenai antropologi terapan yang
menjabarkan kebudayaan sebagai alat untuk mendukung pelaksanaan perubahan masyarakat
tradisional menjadi maskyarakat modern melalui berbagai program pembangunan. Buku
karya Prof. Dr. Koentjaraningrat (1984) menguraikan berbagai topik antropologi terapan pada
era mdernisasi. Hal tersebut memunculkan pandangan bahwa antropolog dapat berkontribusi
dalam melakukan pembangunan di masa Orde Baru. Kemudian Amri Marzali (1996) dalam
bukunya yang berjudul Antropologi dan Pembangunan Indonesia menjabarkan
ketertarikannya pada berbagai agenda pembangunan dan memaparkan relevansi antropologi
untuk berkontribusi dengan memberikan pandangan dan solusi untuk memecahkan
permasalahan yang menyangkut sosial budaya di dalam masyarakat.

Sedangkan pada masa reformasi peran antropolog dalam pengembangan masyarakat


lebih bersifat kepada buttom up atau berasal dari bawah yaitu masyarakat. Biasanya
antropolog akan melihat apa saja isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat yang akan
menjadi bentuk pengembangan. Selain itu, antropolog dalam masa reformasi ini sendiri
berperan sebagai advokator dalam pengembangan masyarakat ini. Mereka akan
memberitahukan bagaimana keadaan masyarakat serta latar belakang sosial dan budaya dari
masyarakat yang akan melakukan pengembangan. Kemudian, pemerintah dapat melakukan
pengembangan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh antropolog tersebut.
Biasanya para antropolog dalam meneliti masyarakat desa yang akan dikembangkan tidak
jarang pula menulisnya menjadi sebuah karya etnografi, yang kemudian akan dijadikan
sebagai referensi bagi yang lain apabila ingin melakukan pengembangan terhadap masyarakat
yang sama lagi.

Para antropolog bekerjasama dengan disiplin agar dapat menghasilkan pendekatan


advokasi dan pendampingan yang relevan terhadap masyarakat lokal yang kecil, rentan, dan
terpinggir dalam pembangunan dan globalisasi untuk memberi penguatan terhadap
kebudayaan mereka. Hasil penelitian dalam terlibat dalam advokasi yang dikerjakan dapat
dijadikan sebagai referensi untuk memberdayakan masyarakat karena digunakan sebagai
policy brief atau policy paper dan naskah akademik bukan sekedar hasil penelitian etnografi
saja. Policy brief adalah hasil analisis terhadap suatu isu mengenai strategi dan suatu
kebijakan dengan bentuk naskah singkat.

Pada pembahasan topik kali ini, cukup menyadarkan saya sebagai calon antropolog
untuk lebih menyadari bahwa antropolog harus melaksanakan tugas pengembangan yang
ditujukan kepada masyarakat, bukan hanya untuk membina hubungan dan kehidupan
bermasyarakat, melainkan untuk membangun masyarakat karena masyarakat memiliki
kekuatan dan potensinya tersendiri yang disebut community power. Penting juga untuk
mengingat bahwa kebutuhan dan masalah komunitas ditentukan oleh anggota komunitas itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai