Anda di halaman 1dari 27

“METODE ETNOGRAFI”

[JAMES SPRADLEY]

DISUSUN OLEH:
Nama : Rides stevani perbina br surbakti
Nim : 3223122035
Mata kuliah : menulis etnografi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

2
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini pada buku yang berjudul “Metode
Etnografi” karya James Spradley.Tidak lupa shalawat serta salam kami ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW agar mendapatkan syafa’at di yaumil akhir kelak,Amin.

Kami mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan tugas ini hingga selesai dan telah banyak sumber yang kami gunakan sebagai
refrensi dalam pembuatan Critical Book Report ini. Kami menyadari bahwa kami adalah
manusia biasa yang mempunyai keterbatasan. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sempurna dalam pembuatan Critical Book Report ini. Kami berharap
tugas ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Menulis Etnografi, serta bermanfaat untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bersama mengenai metodologi penelitian etnografi.

Kami sangat bersedia menerima kritik dan saran dari setiap pembaca serta masukkan dari
dosen pengampu pada mata kuliah terkait tugas Critical Book Report ini sebagai perbaikan
dari kekurangan yang ada pada tugas ini.

Demikian,kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan,18,februari 2023

Penyusun.

i
Daftar Isi

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A.Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat Critical Book Report pada penulis dapat menguji kemampuan
dalam meringkas dan menganalisis serta membandingkan dua buah buku.Dalam pembuatan
Critical Book Report ini dapat meningkatkan berfikir kritis pada seseorang dan melatih diri
untuk menganalisis suatu karya ilmiah.

B.Tujuan Penulisan CBR

1. Penyelasaian tugas serta mengulas isi sebuah buku pada mata kuliah Menulis
Etnografi.

2. Meningkatkan berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan

C.Manfaat CBR

1. Menambah pengetahuan tentang tahapan penelitian etnografi.

2. Meningkatkan kemampuan menemukan inti sari suatu buku

3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi setiap bab dari buku

D.Identitas Buku

1) Judul Buku : Metode Etnografi


2) ISBN : 979-8120-69-8
3) Penerjemah: Misbah Zulfa Elizabeth
4) Penerbit : Tiara Wacana
5) Kota Terbit : Yogyakarta
6) Tahun Terbit : 2007
7) Jumlah halaman : 319 Halaman.

1
BAB II

RINGKASAN BUKU
BAGIAN SATU:PENELITIAN ETNOGRAFI

A.BAB I “Etnografi Dan Kebudayaan”

Dalam pemaparan materi yang ada di bab pertama, dijelaskan mengenai beberapa hal
tentang etnografi, mulai dari pengertian, sejarah, ciri khas antropologi budaya, tujuan,
manfaat yang dapat diambil oleh etnografer maupun masyarakat.Dimulai dengan kalimat
berupa pengertian dari etnografi,disebutkan bahwa etnografi merupakan kegiatan
mendeskripsikan suatu kebudayaan. Dengan berbekal pengertian tersebut, kita dapat
menyimpulkan bahwa tujuan dari etnografi adalah untuk memahami sebuah makna dari suatu
pandangan hidup dari perspektif penduduk asli mengenai dunia tempat tinggalnya. Pada sub
pembahasan pertama mengenai kebudayaan. Disajikan pengertian kebudayaan dari Marvin
Harris, bahwa “konsep kebudayaan ditampakkan dalam berbagai pola tingkah laku yang
dikaitkan dengan kelompok-kelompok masyarakat tertentu, seperti ‘adat’ (custom), atau ‘cara
hidup’ masyarakat” (1968:16).

Seorang etnografer melihat suatu peristiwa, kebudayaan, kebiasaan, kemudian mencoba


mencari makna yang terkandung didalamnya. Makna yang dimaksud disini adalah bagaimana
masyarakat menganggap sebuah kebudayaan dalam kehidupannya, apakah termasuk ritual
keagamaan, tradisi, atau hanya sekedar kebiasaan untuk mempererat persaudaraan antar
anggota masyarakat yang ada. Selain makna dari masyarakat, etnografer boleh saja
memberikan makna terhadap kebudayaan tersebut, tetapi jangan sampai mengkaburkan
makna sesungguhnya. Sebagai pendukung dari materi tersebut, disediakan penjelasan berupa
tiga premis dari tokoh sosiologi seperti Cooley, Mead, dan Blumer, yaitu manusia melakukan
berbagai hal atas dasar makna yang diberikan oleh berbagai hal itu kepada mereka,Makna
berbagai hal itu berasal dari, atau muncul dari interaksi sosial seseorang dengan orang
lain,Makna ditangani atau dimodifikasi melalui suatu proses penafsiran yang digunakan
orang dalam kaitannya dengan berbagai hal yang dihadapi orang tersebut, dalam arti lain
setiap orang pasti berbeda dalam memaknai sesuatu.

Dalam sub bab kedua, dijelaskan bagaimana membuat kesimpulan budaya. Dalam
pembuatan kesimpulan, yang pertama dijelaskan adalah proses. Proses mempelajari
kebudayaan dilakukan seorang etnografer dengan cara mengamati tingkah laku,
mendengarkan hal yan dibicarakan, kemudian menjadikan kedual hal tersebut kesimpulan.
Diberikan ilustrasi kembali dari perjalanan Elizabeth Marshall diatas, bahwa gadis tersebut
mengalami kejadian secara langsung kemudian mengamati, mendengarkan kata-kata yang
diucapkan dan kemudian membuat kesimpulan yang mana berupa catatan perjalanan.
Menurut kami catatan terpenting disub bab ini adalah bahasa merupakan alat utama untuk
menyebarkan kebudayaan.

2
Kemudian pada sub bab ketiga, mengenai kegunaan dari etnografi yang dijelaskan secara
rinci. Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari etnografi, yaitu:

• Memahami rumpun manusia. Meskipun bertempat tinggal dalam satu wilayah, sebuah
masyarakat bisa saja memiliki keanekaragaman budaya. Hal tersebut sudah dijelaskan
diatas bahwa setiap individu memiliki pendapatnya masing-masing, sehingga dapat
mengakibatkan perbedaan dalam beberapa aspek dalam masyarakat, misalnya bahasa,
pendidikan, hingga keagamaan.

• Menginformasikan teori-teori ikatan-budaya. Setiap kebudayaan menganggap sesuatu


pasti dengan sudut pandang yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi
banyak faktor, salah satunya adalah faktor geografis.

• Menemukan Grounded Theory. Digunakan untuk menguji teori-teori formal supaya


menghilangkan ethnosentrisme yang mungkin ada dalam sebuah teori.

• Memahami masyarakat yang kompleks. Dalam sejarahnya, etnografi pertama kali


muncul digunakan untuk mempelajari kebudayaan masyarakat lain. Akan tetapi, para
tokoh melupakan sesuatu, bahwa kebudayaan masyarakat tempat asalnya merupakan
kebudayaan yang kompleks, sehingga keberadaan etnografi disini dianggap tepat.

• Memahami perilaku manusia. Perilaku manusia berbeda dengan makhluk lain,


perilaku manusia memiliki makna yang mana dapat dipelajari dan ditemukan.

Pada sub bab terakhir, disajikan penjelasan mengenai etnografi dalam melayani
masyarakat. Maksud dari melayani masyarakat adalah seorang etnografer pada saat
melakukan penelitian, dapat mengetahui dan menggali permasalahan yang ada.Sehingga
kebutuhan apa saja dari masyarakat yang mendesak akan segera dapat dipenuhi, atau jika
tidak mendesak akan diberikan bantuan dalam usaha memenuhi kebutuhan yang ada.
Etnografi memiliki dua fungsi, yaitu untuk memahami manusia dan memenuhi
kebutuhannya. Salah satu tantangan tersbesar yang harus dihadapi etnografer adalah
melakukan sinkronasi kedua manfaat penelitian tersebut supaya dapat tercapai.

3
B.BAB II “BAHASA DAN PENELITIAN LAPANGAN”

Bahasa memegang peran penting dalam pengalaman manusia. Dalam membuat etnografi,
bahasa menyusuan catatan lapangan kita dan masuk kedalam setiap alisis dan
wawasan.bahasa menyerap pertemuan kita dengan informan. Apapun yang pendekatan yang
digunakan etnografer (pengamatan terlibat,wawancara etnografis, mengumpulkan kisah-kisah
kehidupan, campuran dari berbagai strategi) bahasa masuk kedalam setiap fase proses
penelitian.Etnografer paling tidak dihadapkan pada dua bahasa (bahasa mereka sendiri dan
bahasa yang digunakan informan). Jika kita membagi pekerjaan etnografi menjadi dua tugas
utama, yaitu penemuan dan deskripsi, maka kita dapat melihat dengan jelas peran penting
yang dimainkan oleh bahasa.

1. Bahasa dan Penemuan

Bahasa lebih dari sekedar alat mengkomuniaksikan realitas, nahasa merupakan alat
menyusun realitas. Bahasa yang berbeda menciptakan dan mengekspresikan realitas yang
berbeda. Bahasa yang berbeda memberikan pola-pola alternative untuk berpikir dan
memahami. Dalam upaya untuk menemukan realitas budaya suatu kelompok penduduk
tertentu, etnografer menghadapi satu pertanyaan penting; Bahasa apa yang akan saya gunakan
untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencatat makna-makna yang saya temukan?
Jawaban atas pertanyaan ini mempunyai implikasi yang sangat dalam bagi seluruh perkerjaan
etnografis.Karena etnografi pada mulanya dilakukan terhadap masyarakat non-Barat, maka
mempelajari bahasa penduduk asli menduduki priritas tertinggi. Mempelajari bahasa menjadi
dasar dari penelitian lapangan. Mempelajari bahasa merupakan langkah paling awal dan
penting utuk mencapai tujuan utama etnografi mendeskripsikan suatu kebudayaan dengan
batasan-batasan sendiri.

2. Bahasa dan Deskripsi Etnografi

Hasil akhir dari pembuatan etnografi adalah suatu deskripsi verbal mengenai situasi budaya
yang dipelajari. Bahkan film-fil etnografi tidak mendeskripsikan tanpa berbagai statemen
verbal yang memberitahu penonton hal-hal yang dapat dilihat orang yang difilmkan dan
bagaimana mereka dapat menginterpretasikan suasana yang disajikan.Oleh karena itu,
deskripsi etnografi, tak dapat disangkal lagi melibatkan bahasa. Etnografer biasanya menulis
dalam bahasa asli yang digunakannya atau dalam bahasa khalayak khususnya seperti
mahasiswa, ahli, atau masyarakat umum,kenyataan bahwa setiap deskripsi etnografi
merupakan suatu terjemahan. Demikianlah deskripsi etnografi harus menggunakan istilah-
istilah asli ( native ) dan makna-maknanya juga menggunakan istilah yang digunakan oleh
etnografer.

4
B.BAB III “INFORMAN”

Informan adalah pembicara asli (native speaker). Oleh etnografer, informan diminta untuk
berbicara dengan menggunakan bahasanya atau dialeknya sendiri. Informan memberikan
informasi untuk dicontoh oleh si etnografer, etnografer ingin mencoba bahasa asli dengan
cara yang dilakukan oleh informan. Akhirnya, informan menjadi sumber informasi, atau
secara harafiahnya informan adalah guru bagi si etnografer. Kebanyakan orang tidak sadar
bahwa dia telah bertindak sebagai informan disaat tertentu atau dimasa tertentu. Kita biasa
memberikan informasi kepada orang lain dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
kehidupan kita sehari-hari.

Kekaburan Dengan Peran Tradisional

Kadang-kadang, para etnografer pemula yang merasa gelisah dengan pelaksanaan wawancara
etnografi memutuskan bahwa lebih mudah berbicara dengan teman,kerabat, atau seorang
teman diruang kuliah. Beberapa peran tradisional kurang menunjukkan adanya kesulitan
ketimbang peran lainnya bagi seorang calon etnografer. Seorang etnografer yang terampil dan
berpengalaman seringkali dapat bekerja dengan kawan, kerabat, atau kenalan. Namun, peran-
peran tradisional semacam ini selalu menimbulkan kesulitan-kesulitan tertentu.

Kekacauan Dengan Beberapa Peran Ilmu Sosial

Sebegitu jauh, penghalang terbesar bagi terjalinnya hubungan informan yang produktif akan
muncul ketika peran ini dikacaukan oleh peran-peran ilmu sosial yang lain. Suatu tindakan
penelitian memiliki arti bahwa peneliti dan orang-orang yang diteliti mengasumsikan peran
masing-masing. Di dalam hubungan masing-masing pihak membangun suatu defenisi yang
sangat mendalam dalam suatu penelitian. Namun setidaknya, ada tiga peran dalam ilmu-ilmu
sosial yang berbeda dengan peran informan yaitu peran sebagai subyek, responden, dan
pelaku. Dalam konteks projek tertentu, kadangkala individu yang sama akan bertindak
sebagai subyek, responden, pelaku, dan informan.

Subyek

Penelitian ilmu sosial yang menggunakan subyek biasanya mempunyai tujuan tertentu, yaitu
untuk menguji hipotesis. Peneliti utamanya tidak tertarik untuk menemukan pengetahuan
budaya subyek. Mereka berupaya menegaskan atau membatalkan suatu hipotesis tertentu
dengan mempelajari respon atau jawaban subyek. Bekerja dengan menggunakan subyek
dimulai dengan ide-ide yang telah ditetapkan sebelumnya. Bekerja dengan informan dimulai
dengan ketidaktahuan. Subyek tidak mendefenisikan hal-hal penting yang harus ditemukan
oleh peneliti, tetapi informan yang menddefenisikannya.

Responden

Seorang responden adalah siapa saja yang menjawab daftar pertanyaan penelitian atau
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh seorang peneliti. Banyak orang mengacaukan
responden dengan informan lantaran keduanya sama-sama menjawab pertanyaan dan tampak
memberi informasi mengenai kebudayaan mereka. Salah satu perbedaan terpenting antara

5
kedua peran ini adalah berkaitan dengan bahasa yang digunakan dalam memformulasikan
pertanyaan. Penelitian survey dengan responden hampir selalu menggunakan bahasa ilmuwan
sosial.

Pelaku

Seorang pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu setting alam.
Seorang bayi yang sedang tertidur di suatu kamar rumah sakit atau seorang hakim yang
menghukum orang-orang yang tersangkut dalam kasus meminum minuman keras di tempat
umum, dapat diamati sebagai pelaku. Etnografer seringkali menggunakan pengamatan telibat
sebagai suatu strategi untuk mendengarkan dan menyaksikan masyarakat dalam setting yang
wajar.

Beberapa Prinsip Etika

Informan adalah manusia yang memiliki masalah, keprihatinan dan kepentingan. Nilai yang
dipegang oleh etnografer tidak selalu sejalan dengan nilai yang dipegang oleh informan.
Dalam melakukan kerja lapangan, kita selalu dihadapkan dengan berbagai nilai yang
bertentangan dan berbagai macam pilihan yang memungkinkan. Prinsip ini menegaskan
bahwa etnograf tidak hanya mempertimbangkan kepentingan informan. Kita mempunyai
tanggung jawab positif untuk melindungi hak-hak, kepentingan, dan sensitivitas mereka. Kita
harus mempelajari berbagai impilikasi penelitian kita dari sudut pandang ini, karena hal ini
mungkin memiliki konsekuensi yang tidak diketahui oleh informan.

Menyampaikan Tujuan Penelitian

Informan memiliki hak untuk mengetahui tujuan etnografer. Tujuan yang ingin dicapai oleh
para sarjana seringkali dapat diterangkan secara sederhana. Penyampaian tujuan ini tentu
akan menjadi proses yang panjang, dan secara pasti siapapun yang terlibat dalam wawancara
memiliki hak untu memperoleh penjelasan.

Melindungi Informasi Informan

Informan memiliki hak untuk mempertahankan hak anonimitasnya. Hak ini harus dihormati,
baik ketika telah dijanjikan secara eksplisit maupun ketika tidak dicapai kesepatan yang jelas
oleh kedua belah pihak.

Jangan Mengeksploitasi Informan

Tidak boleh mengeksploitasi informan demi kepentingan diri sendiri. Balas jasa yang
seimbang harus diberikan atas jasa yang informan berikan.

Memberikan Laporan Kepada Informan

Hal ini jelas mempengaruhi cara penulisan laporan. Untuk informan yang tidak memahami
laporan, sebagaimana dalam kasus pertama, penyajian lisan adalah langkah yang tepat.
Prinsip ini tidak berarti kita memaksa informan untuk membaca laporan kita. Di samping itu,

6
laporan tertulis yang diperuntukkan untuk para guru (dosen), teman sejawat, atau public
secara umum, pun harus tersedia bagi informan.

Langkah I

Menetapkan Informan

Secara umum seorang informan setidaknya harus mempunyai keterlibatan dalam suasana
budaya selama satu tahun openuh. Semakin terenkulturasi secara penuh, maka semakin baik
informan tersebut. Beberapa informan menggunakan bahasa mereka sendiri untuk
menggambarkan berbagai kejadian dan tindakan dengan cara yang hampir tanpa analisis
mengenai arti signifikan dari kejadian atau tindakan itu. Namun ada juga informan yang
memberikan analisis dan interpretasi dengan penuh pengertian mengenai berbagai kejadian
itu dari perspektif teori “teori penduduk asli” (folk theory). Kedua jenis informan itu dapat
dijadikan sebagai informan yang baik.

Langkah II

Mewawancarai Informan

Wawancara etnografis merupakanjenis peristiwa percakapan (speech event) yang khusus.


Setiap kebudayaan memiliki banyak kesempatan sosial yang terutama diidentifikasikan
dengan jenis percakapan yang terjadi. Semua peristiwa percakapan mempunyai aturan
budaya untuk memulai, mengakhiri, bergiliran, mengajukan pertanyaan, berhenti sejenak, dan
beberapa jarak antara orang yang satu dengan yang lainnya.

Langkah III

Membuat Catatan Etnografis

Langkah berikutnya dalam pendekatan “alur penelitian maju bertahap” adalah mulai
mengumpulkan catatan penelitian. Sebelum mulai melakukan kontak dengan informan,
etnografer akan mempunyai banyak kesan, pengamatan, dan keputusan untuk dicatat. Ketika
hendak melakukan penelitian pada suatu komunitas yang asing, etnografer membutuhkan
wawancara yang sistematis dengan seorang informan. Ketika mempelajari suatu suasana
budaya dalam masyarakat kita sendiri, setnografer setidaknya sudah mempunyai suatu pilihan
dan kemungkinan sudah menyaksikan suatu budaya tersebut. pencatatan kesan-kesan pertama
ini nantinya terbukti akan memiliki makna-makna yang penting.

Langkah IV

Mengajukan Pertanyaan Deskriptif

Wawancara etnografis meliputi dua proses yang saling berbeda namun saling melengkapi,
yaitu mengembangkan hubungan dan memperoleh informasi. “mengembangkan hubungan”
mendorong informan untuk menceritakan kebudayaan yang dimilikinya, sedangkan

7
“memperoleh informasi” membantu pengembangan hubungan. Dalam langkah ini kita akan
mempelajari hubungan dan membahas sefat dasar pertanyaan-pertanyaan etnografis,
khususnya pertanyaan deskriptif.

Langkah V

Melakukan Analisis Wawancara Etnografis

Sebelum melakukan wawancara berikutnya, perlu kiranya untuk menganalisis data yang
terkumpul. Analisis ini memungkinkan kita untuk menemukan berbagai jenis permasalahan
untuk ditanyakan pada wawancara selanjutnya. Analisis tersebut juga memungkinkan
ditemukannya makna berbagai hal bagi informan. Dalam upaya mencapai tujuan untuk
mendeskripsikan suatu sistem makna budaya dalam batasannya sendiri, maka etnografer
harus menganalisis data budaya dalam batasannya sendiri, dan ini berbeda daripada bentuk
analisis lain yang digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Analisis etnografis disini adalah
sebagai alat untuk menemukan makna budaya.

a. Analisis etnografis

b. Symbol

c. Domain

d. Struktur Domain

8
BAGIAN DUA: ALUR PENELITIAN MAJU BERTAHAP

Langkah VIII

• Membuat Analisis Taksonomik

Suatu etnografi yang lengkap dan utuh, bahkan untuk suatu suasana budaya yang agak
terbatas sekalipun, akan membutuhkan penelitian intensif selama bertahun tahun. Semua
etnografer,baik yang sedang mempelajari cara hidup dalam suatu desa dalam masyarakat
eskimo,atau suatu kelompok orang Bushmen,atau juga sedang meneliti suatu suasana budaya
yang di suatu kota besar,harus membatasi penelitiannya dengan berbagai cara. Beberapa
aspek budaya harus dipelajari secara lebih utuh dibandingkan aspek yang lain. Bab ini saya
akan membahas cara membatasi ruang lingkup etnografi ,dan kemudian masuk ke langkah
berikutnya dengan membuat analisis yang mendalam tentang makna beberapa domain
terpilih.

• Memilih Fokus Sementara

Sebagai seorang etnografer,anda melayarkan perahu anda dengan tujuan untuk menemukan
semua symbol dan berbagai berbagai hubungan di aantara simbol simbol yang digunakan
oleh para kru untuk mengatur tingkah laku serta menginterprestasikan pengalaman mereka.
Dengan mendengarkan dan mengajukan berbagai pertanyaan etnografis, anda menemukan
bahwa semua symbol disimpan dalam wadah . Suatu wadah kecil dalam masing masing kabin
diberi nama langkah langkah untuk membereskan tempat tidur, dan suatu wadah besar yang
penting diatas anjungan adalah cara cara untuk melaakukan navigasi. Dalam membuat
analisis permukaan sistem makna budaya,anda harus mengidentifikasi beberapa tema budaya
serta memperoleh banyak wawasan mengenai cara hidup di atas perahu. Anda dapat
menuliskan suatu deskripsi etnografis yang merupakan terjemahan,suatu tulisan yang
memberitahu orang luar tentang makna budaya yang dikenal oleh kru perahu itu. Tugas anda
adalah membongkar makna yang tersimpan dalam masing masing wadah itu.Dengan suatu
prosedur yang cermat anda harus mengambil suatu kotak pada suatu saat dan mencoba untuk
menemukan semua symbol yang terdapat didalamnya,serta semua hubungan diantara semua
symbol ini. Para etnografer sudah lama memperdebatkan keuntungan strategi mendalam dan
strategi permukaan ini. Mereka yang mendukung strategi mendalam berpendapat bahwa
makna budaya itu kompleks,jika anda hanya melihat permukaan saja,maka tidak akan pernah
mengetahui bagaimana informan memahami berbagai hal.

Ada beberapa kriteria mengenai pemilihan domain tentatif yang bisa dipertimbangkan.

1.Saran dari informan.

Saran semacam ini tidak menspesifikasikan domain domain tertentu ,tetapi memberi petunjuk
mengenai beberapa domain yang akan mencakup topik ini.

2.Kepentingan teoritis.

9
Fokus dalam penelitian Etnografis

1. Menetapkan seorang informan

2. Melakukan wawancara terhadap informan

3. Membuat cacatan Etnografis

4. Mengajukan pertanyaan deskriptif

5. Melakukan analisis wawancara etnografis

6. Membuat analisis domain

7. Mengajukan pertanyaan structural

8. Membuat analisis taksonomik

9. Mengajukan pertanyaan kontras

10. Membuat analisis komponen

11. Menemukan tema tema budaya

12. Menulis Etnografi

3. Etnografis Strategis

4.Domain yang mengatur

Taksonomi Bahasa Penduduk asli

Suatu taksonomi bahas asli yang diteliti merupakan serangkaian kategori yang diorganisir
atas dasar satu hubungan semantik tunggal. Taksonomi memiliki perbedaan domain hanya
dalam satu hal, yakni bahwa taksonomi menunjukkan hubungan diantara semua istilah bahasa
asli dalam suatu domain. Suatu taksonomi mengungkapkan mengungkapkan berbagai subset
dari berbagai istilah bahasa asli dan cara cara subset itu dihubungkan dengan domain itu
sebagai suatu keseluruhan.

• Analisis Taksonomi

Analisis taksonomi telah didefinisikan sebgai suatu pencarian bagian bagian dari suatu
kebudayaan dan hubungan dari berbagai bagian itu dengan keseluruhannya. Etnografer yang
telah berpengalaman sering kali mengkombinasikan analisis domain dan analisis taksonomik
menjadi suatu proses tunggal . Tetapi,dalam upaya untuk belajar untuk melakukan
penggabungan itu,sangat baik jika analisis itu digunakan secara terpisah.

Langkah 1: Pilihlah suatu domain untuk analisis taksonomik.

Langkah 2: Identifikasikan kerangka substitusi yang tepat untuk analisis.

10
Langkah 3: Carilah subset yang memungkinkan diantara beberapa istilah tercakup

Langkah 4: Carilah domain yang lebih besar , lebih eksklusif yang dapat masuk kedalam
suatu subset yang sedang anda analisis.

Langkah 5: Buatlah suatu taksonomi sementara

Langkah 6: Formulasikan pertanyaan structural untuk membuktikan berbagai hubungan


taksonomik dan memperoleh berbagai istilah baru.

Langkah 7: Lakukan wawancara structural tambahan

Langkah 8: Buatlah suatu taksonomi yang lengkap

LANGKAH IX

• Mengajukan Pertanyaan Kontras

Penting untuk melihat berbagai taksonomi bahasa orang yang diteliti dari perspektif teori
relasional tentang makna yang disajikan dalam langkah V: suatu taksonomi untuk
menunjukkan makna simbol simbol itu dengan symbol lain dalam domain. Bagaimanapun,
sangatlah sedikit tingkat makna yang di ungkapkan dalam satu taksonomi orang yang di
teliti karena taksonomi ini hanya mengungkapkan satu hubungan diantara serangkaian istilah
bahasa orang yang diteliti.

• Prinsip Prinsip Penemuan Studi Makna

Salah satu kapasitas umat manusia yang paling mendasar adalah kemampuannya untuk
menemukan makna. Makna tersembunyi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
dipelajari, dan kita semua mengakui “orang lama” dalam suasana apapun mempunyai stok
pengetahuan yang kaya. Etnografi merupakan suatu metodologi ekspilit yang dirancang
untuk menemukan pengetahuan ekspilit dan yang tersembunyi yang dikenal oleh sebagian
besar anggota yang berpengalaman di dalam suatu kebudayan. Metodologi etnografi dapat
mengurangi waktu belajar selama bertahun tahun. Selanjutnya, karena kebanyakan
pengethuan tersembunyi dalam budaya kita merupakan suatu kesadran luar, maka etnografer
perlu mengakhirinya dengan mempunyai pengetahuan yang jauh lebih ekspilit ketimbang
pengetahuan dari informan.

1. Prinsip Relasional

Prinsip penemuan ini diperkenalkan dalam Langkah V. Prinsip ini menegaskan: makna dari
suatu symbol dapat ditemukan dengan menemukan cara suatu symbol itu keberuntungan
dengan semua symbol yang lain. Akhirnya, semua etnografi dirancang untuk
mengidentifikasikan symbol symbol budaya dan menemukan hubungan dengan symbol
symbol itu didalam suatu sistem symbol yang kompleks.

2. Prinsip Kegunaan

11
Prinsip ini menegaskan bahwa makna suatu symbol dapat ditemukan dengan menanyakan
cara symbol itu digunakan, dan bukan dengan menanyakan maknanya. Jika kita mencari
makna, kita hanya menemukan makna makna yang ekspilit, makna yang dapat dibicarakan
oleh orang kebanyakan.

3. Prinsip Kemiripan

Prinsip ini menegaskan bahwa makna suatu symbol dapat ditemukan dengan mengemukakan
bagaimana simbol itu mirip dengan simbol-simbol lainnya. Prinsip penemuan mendasari baik
analisis domain maupun analisis taksonomik. Salah satu keterampilan paling penting yang
dibutuhkan dalam etnografi adalah kemampuan untuk melihat berbagai kemiripan diantara
berbagai simbol dengan cara seperti informan melihatnya.

4. Prinsip Kontras

Prinsip ini menegaskan bahwa makna suatu simbol dapat ditemukan dengan menemukan
bagaimana suatu simbol berbeda dengan simbol-simbol lainnya. Prinsip ini didasarkan pada
kenyataan bahwa makna dari istilah rakyat tergantung pada apa yang bukan menjadi
maknanya.

Untuk tujuan praktis bagi peneliti lapangan, maka perlu untuk membedakan dua
macam perbedaan semantik: perbedaan tidak terbatas dan perbedaan terbatas. Perbedaan
tidak terbatas hanya menunjuk pada kenyataan bahwa suatu istilah orang yang diteliti tertentu
berbeda dengan suatu istilah orang yang diteliti lainnya dalam bahasa itu. Untuk tujuan
etnografis, istilah dari orang yang diteliti dalam peerbedaan terbatas berisikan sumber makna
budaya. Rangkaian perbedaan selalu bekerja dalam latar belakang komunikasi manusia. Pada
tingkat kesadaran yang tersembunyi, kelompok simbol-simbol ini memungkinkan kita untuk
segera menginterpretasikan makna kebudayaan lainnya. Etnografer yang asing dengan
kebudayaan akan menghadapi tugas yang berat, yakni menemukan rangkaian perbedaan yang
tepat untuk menginterpretasikan makna simbol-simbol. Ada dua cara utama untuk mencari
perbedaan-perbedaan diantara berbagai istilah asli orang yang diteliti dalam perbedaan yang
terbatas.

• Anda dapat meninjau kembali semua catatan lapangan untuk mencari statemen-
statemen informasi yang menegaskan perbedaan.

• Untuk mencari perbedaan diantara beberapa istilah asli dari orang yang diteliti adalah
dengan mengajukan pertanyaan kontras.

• Pertanyaan Kontras

Ada tujuh macam pertanyaan kontras, yaitu:

1. Pertanyaan pembuktian perbedaan

12
Pertanyaan ini hanya dapat diformulaasikan setelah menemukan beberapa perbedaan diantara
dua istilah asli dari orang yang diteliti. Cara lain untuk mengajukan pertanyaan ini adalah
berkaitan dengan perbedaan ganda.

2. Pertanyaan perbedaan langsung

Pertanyaan ini dimulai dari satu karakteristik yang telah dikenal pada satu istilah asli dari
orang-orang yang diteliti dalam suatu rangkaian kontras, dan kemudian anda menanyakan ada
tidaknya perbedaan istilah lain dalam karakteristik itu.

3. Pertanyaan perbedaan diadik

Tipe pertanyaan kontras ini dan juga yang lainnya berbeda dalam satu hal dalam dua jenis
yang telah diterangkan sebelumnya. Etnografer mengajukan pertanyaan tanpa mempunyai
perbedaan apapun yang diajukan kepada informan. Dalam setiap tahapan dalam proses
etnografis, tujuan kita adalah untuk mendeskripsikan kebudayaan itu dalam istilahnya sendiri.

4. Pertanyaan perbedaan triadik

Tipe pertanyaan ini menyajikan tiga istilah asli informan kepada informan dan dengan
pertanyaan , “mana dua istilah yang hampir sma adan mana diantara istilah itu yang erbeda
dari lainnya. Prosedur ini memberikan pengakuan yang eksplisit mengenai kenyataan bahwa
perbedaan selalu mengimplikasikan kemiripan. Ini merupakan salah satu tipe pertanyaan
perbedaan yang paling efektif.

5. Pertanyaan Yang Memilih Rangkaian Kontras

Tipe pertanyaan ini menggunakan semua istilah dalam rangkaian kontras pada saat yang
sama. Etnogrfer menuliskan masing masing istilah asli informan pada selembar kartu
sebelumnnya. Kartu kartu itu disajikan kepada informan dengan permintaan tunggal

6. Permainan Dua Puluh Pertanyaan

Mungkin anda pernah memainkan permainan “dua puluh pertanyaan” dimana seseorang
mengikat suatu objek dan dua orang lain menebak objek itu dengan mengajukan dua puluh
pertanyaan. Jika objek itu tidak dapat ditemukan didalam dua puluh jawaban itu, maka orang
yang memikirkan objek itu menjadi pemenang. Kadang kadang, permainan ini dinamakan
“Animal,Vegetable,Mineral” (hewan,sayur mayor,mineral) karena beberapa aturan menuntut
bahwa objek yang dipikirkan harus nama hewan,sayuran,atau mineral sebagai petunjuk awal.

7. Pertanyaan Rating

Pertanyaan rating berupaya menemukan nilai nilai yang ada dalam berbagai rangkaian
simbol. Pertanyaan ini meminta informan untuk membuat berbagai perbedaan,yang
berdasarkan perbedaan itu istilah asli informan menjadi istilah yang terbaik, tersulit,terburuk,
terpenting,paling disenangi,paling tidak disenangi, atau kriteria rating lain. Etnografer harus
waspada terhadap istilah istilah asli informan yang merujuk pada skala rating.

13
LANGKAH X

• Membuat Analisis Komponen

Tujuan kita dalam etnografi adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan sistem makna
budaya yang digunakan oleh masyarakat dalam mengorganisir tingkah langkah mereka serta
menginterprestasikan pengalaman mereka. Wawancara etnografis merupakan satu cara untuk
mengumpulkan satu sampel dari berbagai simbol linguistik.

Metode “Alur Penelitian Maju Bertahap” dimulai dengan menetapkan informan dan
melakukan wawancara dengan menggunakan pertanyaan deskriptif. Awalnya, tujuan
utamanya adalah untuk mengumpulkan satu sampel dari simbol simbol linguistik, yaitu
istilah istilah asli informan dan hubungannya. Dalam upaya untuk menemukan bagaimana
istilah istilah ini diorganisir, anda memulai dengan analisis domain ini melibatkan pencarian
sistematik berbagai istilah pencakup dan istilah tercakup yang membentuk kategori
pengetahuan budaya yang diketahui oleh informan.

• Analisis Komponen

Analisis komponen merupakan suatu pencarian sistematik berbagai atribut (komponen


makna) yang berhubungan dengan simbol simbol budaya. Apabila seorang etnografer
menemukan berbagai kontras diantara anggota suatu kategori, maka hal yang terbaik adalah
jika kontras ini dianggap sebagai attribute komponen makna dari suatu istilah. Melaui
hubungan semantic tambahan,atribut selalu dihubungkan dengan istilah istilah asli informan.
Dalam menempatkan suatu istilah asli informan dalam suatu domain tertentu, dan juga dalam
menemukan tempatnya dalam suatu taksonomi tertentu, dan juga dalam menemukan
tempatnnya dalam suatu taksonomi tertentu, Anda, mengisolasi satu hubungan semantic
tunggal. Analisis komponen akan membuka jalan tertentu untuk menyajikan informasi
informasi ekstra ini. Ada dua cara yang dipakai oleh para antro polog ketika melakukan
analisis komponen atas berbagai istilah asli informan. Tipe analisis komponen ini mencoba
menemukan realitas psikologis dunia informan, dan merupakan pendekatan yang dipakai
dalam buku ini. Analisis komponen, sebagaimana bentuk bentuk analisis lain, selalu dapat
menggunakan informasi ang tidak diketahui oleh informan untuk membedakan suatu
rangkaian istilah. Tujuan kita adalah memetakan seakurat mungkin realitas psikologis
informasi budaya informan kita. Akan bermanfaat jika kita menyajikan atribut artribut yang
paling penting untuk rangkaian istilah asli informan itu secara grafis. Ini dapat dilakukan
dengan suatu paradigm. Paradigma adalah suatu penyajian skematik dari atribut atribut yang
membedakan anggota anggota satu rangkaian kontras. Ada beberapa nilai yang berbeda pada
dimensi kontras `ini: (a) biasanya dilakukan oleh anak laki laki ; (b) biasanya dilakukan oleh
anak perempuan ; (c) selalu dilakukan oleh anak perempuan. Sangat bermanfaat jika kita
memfokuskan perhatian kita pada suatu dimensi kontras tanpa mempertimbangkan istilah
istilah asli informan dalam rangkaian itu.

14
• Langkah Langkah Dalam Membuat Analisis Komponen

Analisis komponen meliputi keseluruhan proses pencarian berbagai kontras itu,


pengelompokannya sebagai dimensi kontras, dan memasukkan semua informan ini kedalam
suatu para digma. Analisis mencakup pula pembuktian informasi ini pada informan , dan
juga mengisi informasi yang kurang.Walaupun hal ini tanpakompleks,namun sebenarnya
anda telah mengerjakansebagian besar pekerjaan yang terkait.Ini akan menyederhanakan
proses itu dengan menunjukkan serangkaian langkah dari awal hingga akhir.

Langkah 1: Pilihlah suatu . Untuk mengilustrasikan langkah ini, saya akan mempelajari
rangkaian kontras lain dari domain orang orang dalam penjara.

Langkah 2: Temukanlah semua kontras yang telah ditemukan sebelumnya. Banyak kontras
yang mungkin akan muncul secara langsung dari wawancara yang ada didalamnya anda
menggunakan pertanyaan kontras.

Langkah 3: Siapkanlah suatu kertas kerja paradigma. Suatu kertasbkerja paradigma berisi
suatu paradigma kosong yang ada didalamnya. Anda memasukkan istilah istilah asli informan
dalam kolom kiri yang berjudul “rangkaian kontras”.

Langkah 4: Identifikasikan dimensi dimensi kontras yang mempunyai nilai kembar. Suatu
dimensi kontras merupakan suatu ide atau konsep yang setidaknya memiliki dua bagian.

Langkah 5: Gabungkan dimensi dimensi kontras yang sangat terkait menjadi dimensi kontras
yang mempunyai nilai ganda. Alasan utama untuk memulai dengan dimensi dimensi kontras
yang mempunyai nilai kembar adalah karena kesederhanaaannya.

Langkah 6: Siapkanlah pertanyaan kontras untuk memperoleh atribut atribut yang hilang
serta dimensi dimensi kontras yang baru. Salah satu nilai yang tinggi dari suatu lembar kerja
paradigma adalah bahwa kertas kerja ini akan mengungkapkan dengan cepat jenis jenis
informasi yang dibutuhkan dari informan.

Langkah 7: Lakukan suatu wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan. Sebagai
akibat dari penggabungan beberapa dimensi kontras, Anda akan menemukan kesenjangan
dalam data.

Langkah 8: Siapkanlah sutau paradigma yang lengkap . Dari data wawancara, mungkin Anda
mampu melengkapi paradigma yang sebagian telah anda analisis sebelum wawancara itu.

Beberapa etnografer berupaya membuat sesuatu analisis komponen pada sebanyak mungkin
domain; sementara yang yang lain membatasi penelitian detailnnya pada suatu domain utama
atau lebih, dengan cara mendeskripsikan berbagai aspek lain dari suatu suasana budaya dalam
batasan yang lebih umum.

15
LANGKAH XI

• Menentukan Tema Tema Budaya

Para etnografer harus selalu ingat bahwa penelitian berlangsung pada dua tingkatan yang
berlangsung pada saat yang sama. Suatu deskripsi budaya akan mencakup suatu pengertian
secara keseluruhan. Beberapa etnografer menyampaikan suatu pengertiaan tentang
keseluruhan kebudayaan atau suasana budaya dengan menggunakan pendekatan inventarisi
(inventory approach). Mereka mengidentifikasikan semua domain yang berada dalam suatu
kebudayaan, mungkin dengan membaginya kedalam kategori kategori seperti kekerabatan
(kinship), kebudayaan material (material cultural), dan hubungan sosial (social relationship).

• Tema Tema Budaya

Konsep tentang tema budaya pertama kali dimasukkan kedalam antropologi oleh Morris
Opler tatkala ia menggunakannya untuk mendeskripsikan berbagai ganbaran umum mengenai
kebudayaan Apache. Opler mengusulkan bahwa kita dapat memahami secara lebih baik
mengenai pola umum suatu kebudayaan dengan cara mengidentifikasikan tema tema yang
berpeluang. Dia mendefinisikan suatau tema sebagai “suatu postulat atau proposisi, yang
dinyatakan secara langsung atau tidak langsung, dan biasanya mengontrol tingkah laku atau
menstimulasi aktivitas yang disetujui secara diam diam atau didukung secara terbuka dalam
suatu masyarakat”(1945:198). Untuk tujuan penelitian etnografi, saya akan mendefinisikan
tema budaya sebagai prinsip kognitif yang bersifat tersirat maupun tersurat, berulang dalam
sejumlah domain dan berperan sebagai suatu hubungan diantara berbagai subsistem makna
budaya.

• Prinsip Kognitif

Tema tema budaya merupakan unsur unsur dalam peta kognitif yang membentuk suatu
kebudayaan. Tema merupakan unit pemikiran yang lebih besar. Tema ini terdiri atas sejumlah
simbol yang tersambung melalui hubungan yang mempunyai makna. Prinsip kognitif adalah
suatu asumsi umum mengenai pengalaman mereka. Tema merupakan penegasan yang
mempunyai tingkat generalitas yang tinggi. Satu prinsip umum dari tema budaya yang
muncul: Kehidupan dalam bar harus membatasi secara jelas dunia laki laki dan dunia wanita.
Jika kita menemukan tema ini, kita mulai mencari berbagai contoh khusus lainnya untuk
prinsip umum tersebut. Upaya ini memunculkan kenyataan bahwa bahkan domain domain
yang sangat kecil seperti cara cara memberikan tip dan cara cara membayarkan minuman,
akan tetap menggambarkan dengan jelas tema budaya ini.

• Tersirat Atau Tersurat

Tema tema budaya kadang kala tampak seperti peribahasa rakyat, motto, pepatah atau
ekspresi yang berulang. Sebagai contoh suka Mae Enga yang tinggal di dataran tinggi di
Papua Nugini mengenal beberapa tema yang berhubungan dengan babi. Tetapi kebanyakan
tema budaya masih berada di level pengetahuan yang tersirat. Tema tema budaya diterim
selaku hal yang benar. Beberapa tema yang tersirat tampak dalam praktik pemberian

16
hukuman di pengadilan . Secara actual tema tema ini membentuk bagian yang tumpang tindih
dalam kebudayaan para hakim dan para gelandangan.

• Tema Sebagai Hubungan

Tema tidak hanya terjadi secara berulang diberbagai bagian yang berbeda pada suatu
kebudayaan, tetapi juga menghubungkan berbagai subsistem disuatu kebudayaan. Tema
berperan sebagai hubungan semantic umum diantara berbagai domain. Sebagai mana yang
akan kita lihat jika kita membahas analisis tema, salah satu cara untuk menemukan domain
adalah dengan mencari hubungan diantara berbagai domain itu. Analisis etnografis terdiri
atas pencarian:

1. bagian bagian suatu kebudayaan

2. hubungan diantara berbagai bagian itu

3. hubungan dari bagian bagian itu dengan keseluruhannya. Pencarian tema juga
menjadi alat untuk menemukan hubungan diantara domain, dan hubungan dari semua
bagian yang ada dengan seluruh suasana budaya itu.

• Beberapa Strategi Untuk Membuat Suatu Analisis Tema

Teknik pembuatan suatu analisis tema kurang berkembang seacara baik dibandingkan dengan
teknik yang digunakan pada tipe tipe analisis lain yang disajikan dalam buku ini. Hal berikut
adalah beberapa strategi yang telah saya peroleh dari penelitian saya sendiri, dari karya para
etnografer lain, serta berbagai saran dari mahasiswa saya .

• Membuat Inventarisi Budaya

Penelitian terhadap catatan etnografis anda telah berkembang menjadi demikian besar.

Ada beberapa cara khusus untuk menginventarisasikan data anda

1. Buatlah daftar berbagai domain budaya.

2. Buatlah suatu daftar berbagai domain yang mungkin tidak teridentifikasikan.

3. Kumpulkan sket peta peta . Periksalah lapangan catatan anda dan buatlah
suatu salinan dari semua sket peta yang dibuat oleh informan Anda.

4. Buatlah daftar contoh contoh . Contoh adalah deskripsi verbal dari suatu
pengalaman yang kongkrit.

5. Inventarisir data yang beraneka macam. Di samping wawancara, Anda pasti


mempunyai data tambahanan.

• Membuat Suatu Analisa Komponen Untuk Berbagai Domain Bahasa Asli


Informan

17
Setelah melakukan inventarisasi, Anda telah mempunyai dasar untuk melakukan analisis
komponen dengan menggunakan semua istilah pencakup sebagai suatu rangkaian kontras.
Domain makro ini dapat dirujuk sebagai sesuatu yang diketahui oleh informan. Tema
berperan sebagai penghubung diantara berbagai domain. Dengan membuat perbandingan dan
perbedaan diantara berbagai domain semacam ini, etnografer dapat menemukan beberapa
hubungan.

• Mencari Kemiripan Di Antara Berbagai Dimensi Kontras

Strategi lain untuk menemukan tema tema budaya adalah dengan mempelajari berbagai
dimensi kontras dari semua domain yang telah Anda analisis secara detail.

• Mengidentifikasi Domain Domain Yang Mengatur

Beberapa domain dalam suatu suasana budaya akan mengorganisir berbagai macam
informasi secara dinamis. Salah satu strategi yang paling penting untuk menemukan tema
tema budaya adalah dengan memilih satu domain yang mengorganisir untuk analisis intensif.
Salah satu jenis domain pengatur terbaik adalah peristiwa peristiwa atau serangkaian
peristiwa terkait.

• Membuat Diagram Skematis Suasana Budaya

Strategi lain untuk menemukan tema budaya adalah dengan memvisualisasikan hubungan
hubungan diantara berbagai domain.

• Mencari Tema Tema Universal

Etnografer yang memiliki pengenalan dengan tema tema universal dapat menggunakannya
sebagai dasar untuk meneliti secara cermat atas data yang telah Anda miliki. Tema tema yang
bersifat usualan yang dapat anda temukan dalam suasana budaya yang anda pelajari.

1. Konflik sosial. Dalam setiap situasi sosial, konflik muncul di tengah tengah
penduduk. Konflik sering kali masuk kedalam tema tema budaya dengan cara
mengorganisir sistem makna budaya.

2. Berbagai kontradiksi budaya. Pengetahuan budaya tidak pernah konsisten dalam


setiap detaillnyaa.

3. Mendapatkan dan mempertahankan status

4. Menyelesaikan masalah. Kebudayaan merupakan satu alat untuk menyelesaikan


masalah.

• Menulis Ikhtisar Ringkas Suasana Budaya

18
Strategi untuk menemukan tema tema budaya ini akan membantu dan mengumpulkan garis
garis utama suasana budaya yang sedang Anda pelajari. Tujuan ikhtisar adalah untuk
meringkas hal apa saja yang Anda ketahui sampai hal hal yang esensial.

• Membuat Beberapa Perbandingan Dengan Berbagai Suasana Budaya Yang


Hampir Sama

Suatu strategi yang bermanfaat untuk menetukan tema tema adalah dengan membuat
beberapa perbandingan yang terbatas dengan beberapa suasana budaya lain. Ini dapat
dilakukan dengan meninjau secara mental suasana suasana lain, mendatangi situasi situasi
sosial lain untuk membuat suatu perbandingan sekilas, atau ,melaksanakan wawancara nyata
dengan informan yang mempunyai pengetahuan mengenai suasana lain. Banyak etnografer
yang mengabaikan dan menunda penulisan, dengan harapan mereka akan menemukan tema
tema baru atau akan melengkapi analisis mereka deangan cara yang lebih detail.

LANGKAH XII MENULIS ETNOGRAFI

Setiap etnografer tentunya memulai segala tugas penulisan deskripsi budaya dengan adanya
perasaan terlalu awal untuk memulai. Tapi sangat banyak hal yang kita ketahui yakni setiap
deskripsi etnografis, bersifat parsial, tidak lengkap, dan tetap membutuhkan revisi dan
kebanyakan etnografer akan mengesampingkan perasaan bahwa penulisan itu bersifat
prematur dan segera mulai menulis. Salah satu cara terbaik dalam menulis suatu etnografi
adalah dengan membaca etnografi lainnya yakni memilih etnografi yang menyampaikan
makna budaya lain. Dan Pilihlah etnografi yang ditulis dengan cara menjadikan budaya itu
hidup sehingga membuat anda memahami orang dan cara mereka hidup. Setiap etnografer
dapat mengidentifikasi buku-buku serta artikel yang merupakan deskripsi budaya yang telah
ditulis dengan baik.

Proses Penerjemahan

Penerjemahan sendiri meliputi keseluruhan proses penemuan makna suatu kebudayaan serta
penyampaian makna-makna terhadap masyarakat di dalam kebudayaan lain dan sebagaimana
penerjemahan, etnografer memiliki tugas yang ganda. Di satu pihak, etnografer mesti masuk
ke dalam suasana budaya yang ingin diketahuinya dan etnografer juga memasuki bahasa dan
pemikiran informannya serta ditambah lagi bahwa etnografer memiliki simbol & makna
informan sebagai miliknya. Tugas kedua dari penerjemahan etnografis adalah penyampaian
makna budaya yang telah di kemukakan etnografer kepada para pembaca yang tidak
mengenal budaya atau suasana budaya itu yang berarti bahwa setiap pintu grafer harus
mengembangkan keahlian untuk menyampaikannya di dalam bentuk tulisan. Dalam
membahas langkah-langkah dalam penulisan suatu deskripsi etnografis akan membuat
beberapa saran untuk menciptakan suatu penerjemahan penuh yang salah satunya itu adalah
menyampaikan makna makna budaya yang telah ditemukan oleh etnografer.

Beberapa Tahapan Dalam Penulisan Etnografi

Dalam mengidentifikasi suatu hal tentunya harus di Berikan penjelasan yang spesifik. Dalam
hal catatan catatan lapangan yang sama kita akan melakukan pengamatan mengenai umat
19
manusia dan lain-lain titik dalam antropologi, sebagaimana dalam ilmu-ilmu sosial lainnya
perhatian terhadap hal-hal khusus ada hubungannya dengan suatu pemahaman terhadap
etnografer sesuatu yang umum, tetapi ketika prinsip ini dimasukkan seluruhnya ke dalam
pelaksanaan litografi, maka hal tersebut akan menciptakan suatu parodi atas proses
penerjemahan titik dalam suatu penulisan etnografi yakni suatu penerjemahan terhadap
penelitian yang umum ada hubungannya dengan pemahaman mengenai yang khusus agar
pembaca melihat kehidupan orang-orang yang kita pelajari seperti mereka melihat diri
mereka sendiri.

Tahap 1

Kak pertama adalah statement-statement universal yakni yang meliputi semua statement
mengenai umat manusia, tingkah laku, kebudayaan mereka dan situasi lingkungan mereka
titik statement ini merupakan statement yang mencakup semua hal dan etnografer pemula
seringkali merasa kurang pantas atau tidak mampu untuk melakukan statement-statement
universal apapun.

Tahap 2

Statement-statement deskriptif lintas budaya yakni tahapan abstraksi kedua meliputi


statement mengenai dua masyarakat atau lebih yakni dalam tahap atau abstraksi ini meliputi
berbagai penegasan luas menurut beberapa masyarakat dan dalam hal ini statement ini
mengatakan tentang sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat manusia yang sangat besar
dan segmen deskriptif semacam ini sangat spesifik dan meliputi deskriptif lintas yang
membantu dalam menempatkan suatu suasana budaya yang lebih kuat.

Tahap 3

Tahap ketiga adalah statement umum mengenai suatu masyarakat atau kelompok budaya.
Jenis statement ini tampak sangat spesifik tetapi sebenarnya masih sangat umum.

Tahap 4

Statement umum mengenai suatu suasana budaya yang spesifik yakni ketika kita menuliskan
suatu tahap atau abstraksi, kita akan mencatat banyak statement mengenai suatu budaya serta
suasana budaya tertentu dan kebanyakan etnografi berisi statement Pada tahapan ini yakni
wawancara etnografi banyak memberikan statement seperti itu. Tahapan penulisan etnografis
ini berisi banyak tema yang ingin disajikan oleh etnografer kepada pembaca Oleh karena itu
tema laki-laki yang mengekspresikan identitas mereka dalam cara-cara ruangan itu diatur
secara minuman dipesan, dan lain.

Tahap 5

20
Statement spesifik mengenai suatu domain budaya titik pada tahap ini etnografer mulai
menggunakan berbagai istilah informan dan berbagai kontras spesifik yang diperoleh dari
informan.

Tahap 6

Tahap keenam adalah statement insiden spesifik dalam suatu pengertian, tahap 1 sampai
tahap 5, semuanya berbeda secara tajam dengan tahap 6 yakni tahap 6 segera mengantarkan
pembaca pada tahap aktual dari tingkah laku dan objek tahap pemahaman atas berbagai hal
itu.

Masing-masing etnografer mesti menentukan kelayakan masyarakat yang dituju dan


penelitian etnografis memiliki nilai yang sangat penting bagi semua orang dan oleh karena itu
etnografer harus menulis untuk mereka yang berada di luar akademik.

Langkah Langkah Dalam Menulis Suatu Etnografi

Seperti yang telah melakukan penelitian etnografis yakni menulis sesuatu etnografi tampak
sebagai tugas yang berat Jika dilihat sebagai tugas yang berdiri sendiri titik seringkali para
programer pemula memahami penulisan ini sebagai penulisan yang secara sederhana saja.
Penekanan pada metode alur penelitian maju bertahap dalam penelitian merupakan suatu
pemecahan suatu tugas besar yang menjadi tugas tugas yang lebih unik dan membuat tugas
tugas ini sebagai suatu unit yang akan menyederhanakan pekerjaan itu.

Masing-masing pembaca pasti akan menciptakan sejumlah langkah sendiri untuk membuat
tulisan yang paling sesuai dengan pola yang telah dikembangkan melalui pengalaman
menulis yang panjang.

21
BAB III

PEMBAHASAN
A.KELEBIHAN BUKU
Buku metode etnografi yang ditulis oleh James P spradley merupakan buku yang sangat
menarik untuk dibaca dan tentunya akan sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan buku ini, yakni seperti dosen pada bidang ilmu sosial dan budaya, mahasiswa
dalam bidang ilmu sosial dan budaya bahan praktisi-praktisi yakni seperti peneliti yang
menggeluti perannya dalam bidang yang relevan. Dengan menggunakan penjelasan dan kata-
kata yang sederhana maka buku ini tentunya sangat mudah untuk dipahami bahkan oleh
orang awam sendiri yakni orang-orang yang bukan pada bidangnya. Kelengkapan buku ini
tidak dapat diragukan lagi karena dengan menggunakan penjelasan yang sangat padat dan
tebal maka keakuratan data-data yang digunakan dalam penyusunan buku ini sudah Tidak
diragukan lagi. Di dalam buku ini terdapat berbagai macam penjelasan yang sangat jelas
yakni yang mengawali penjelasan di dalam buku ini tentang serba-serbi etnografi. Dengan
adanya ulasan tersebut maka pembaca tidak hanya mengerti tentang bagaimana metode
etnografi tetapi juga memahami Bagaimana asal mula etnografi dan berbagai proses
berkembangnya etnografi tersebut.

B.KEKURANGAN BUKU
Buku ini terdiri dari 333 halaman yang memuat berbagai macam ilmu pengetahuan mengenai
metode etnografi. Telah dijelaskan pada subbab kelebihan buku bahwa buku ini telah memuat
berbagai macam penjelasan yang thick description dan memberikan berbagai ilmu
pengetahuan terhadap pembacanya. Tetapi yang menjadi kekurangan di dalam buku ini
adalah buku ini memuat banyak tulisan yang membuat pembaca menjadi malas di dalam
membaca buku karena kepadatan Dalam susunan buku ini sangatlah membuat
ketidaknyamanan pada pembaca. Buku ini juga secara fisik agak menghalangi pembaca di
dalam mengerti dan membaca buku ini karena penyusunan fisik buku ini kurang tepat dan
sedikit keliru karena ada berbagai penjelasan yang tertutupi oleh proses pembuatan buku ini
atau penyusunan buku tersebut. Walaupun penggunaan dari kalimat untuk menyusun buku ini
merupakan kalimat yang sederhana tetapi kadang kala ada kalimat yang bersifat rancu dan
agak sulit untuk dipahami walaupun sudah menggunakan bahasa yang sederhana Oleh karena
itu buku ini baiknya ditinjau kembali dari segi penggunaan bahasanya.

22
BAB IV

PENUTUP
Secara keseluruhan buku menulis etnografi yang ditulis oleh James Bradley yang dimulai dari
kata pengantar yakni memuat tentang apakah etnografi itu dan dilanjut dengan asal mula
etnografi dan proses perkembangan etnografi tersebut yang tentunya sangat menarik untuk
dibahas terutama bagi pihak-pihak yang menggeluti bidang ilmu ini. Buku ini sudah
merangkum mengenai berbagai hal tentang kepenulisan etnografi mulai dari penelitian
etnografi yang terdiri dari etnografi dan kebudayaan yang membahas tentang kebudayaan
serta kesimpulan budaya dan memahami etnografi yakni pada rumpun manusia dan etnografi
dalam melayani manusia. Dalam buku ini juga dibahas mengenai bahasa dan penelitian
lapangan yang terdiri dari bahasa dan penemuan serta bahasa dan deskripsi etnografis yang
dilanjut dengan bab 3 yakni informan tentang kekaburan dengan peran tradisional dan
kekacauan dengan beberapa peran ilmu sosial yang ditinjau dari subjek, responden, pelaku,
dan beberapa prinsip etika. Di dalam buku ini juga terdapat alur penelitian maju bertahap
yakni suatu metode penelitian yang utama di dalam penelitian etnografi yang akan
menghasilkan thick description yakni dimulai dari langkah pertama sampai langkah ke-12.
Langkah-langkah tersebut sudah semestinya dipatuhi oleh para etnografer dan antropologi
untuk menghasilkan tulisan yang baik dan mantap. Langkah tersebut dimulai dari
menetapkan informan, mewawancarai informan, membuat catatan etnografis, mengajukan
pertanyaan deskriptif, melakukan analisis wawancara membuat analisis domain mengajukan
pertanyaan struktural, membuat analisis taksonomi, mengajukan pertanyaan kontras,
membuat analisis komponen, Menemukan tema tema budaya dan yang paling akhir adalah
menulis suatu etnografi. Reviewer telah membaca dan meringkas keseluruhan isi buku ini
dan menemukan kekurangan dan kelebihan di dalam buku Tetapi terlepas dari hal tersebut
buku ini sudah sangat baik dan memiliki esensi yang sangat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang membutuhkan yang seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

23

Anda mungkin juga menyukai