Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ETNOGRAFI
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Antropologi Sosial
Dosen Pengampu : Khaidir ali S.Sos,MPA

Oleh :
Adinda Putri Larasati (2003110125)
Annisa Zahwa (2003110124)
Daffa Alif Syam (2003110126)
Dhanil Hendrawan Siregar (2003110128)
Dio Yusuf Fatwa (2003110123)
Muhammad Rezki Ramadhan (2003110127)
Muhammad Rifki Rifan (2003110122)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Etnografi ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Antropologi sosial . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Khaidir ali S.Sos,MPA selaku dosen
mata kuliah antroplogi sosial yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 15 Januari 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
A. Konsep dan sejarah studi etnografi ................................................... 2
B. Jenis penelitian etnografi...................................................................... 3
BAB III HASIL PEMBAHASAN ..................................................................5
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui salah satu jenis penelitian kualitatif adalah etnografi. Tetapi
masih banyak yang belum paham tentang jenis penelitian ini, khususnya para peneliti
pemula, baik dari sisi konsep maupun operasionalnya. Tulisan pendek ini
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman awal mengenai studi etonografi agar
khasanah pengetahuan metodologi penelitian, khususnya metode kualitatif, semakin
berkembang. Sebab, studi etnografi memiliki kekhususan yang tidak ada pada jenis-
jenis penelitian kualitatif yang lain, seperti studi kasus, fenomenologi, etnometodologi,
studi teks, dan studi tokoh. Salah satu kelebihannya adalah deskripsi yang sangat
dalam tentang potret kultural suatu kelompok masyarakat, karena proses perolehan
data yang sangat panjang sehingga diperoleh data yang memadai. Selain itu,
pemahaman yang mendalam tentang studi etnografi akan menambah pengetahuan
tentang asal mula dan nilai mengenai ciri-ciri penelitian kualitatif. dan Berikut
uraiannya. Etnografi (bahasa Yunani ethnos= rakyat dan graphia = tulisan) adalah
suatu bidang penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama
dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi. Etnografi juga dikenal sebagai
bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat, kelompok etnis dan formasi
etnis lainnya, etnogenesis, komposisi, perpindahan tempat tinggal, juga budaya
material dan spiritual mereka. Etnografi sering diterapkan untuk mengumpulkan data
tentang masyarakat dan budaya manusia. Pengumpulan data biasanya dilakukan
melalui pengamatan partisipan, wawancara, kuesioner, dll. Ilmu ini bertujuan untuk
menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk menjelaskan
seseorang, sebuah ethnos) melalui tulisan.Dalam biologi, jenis studi ini disebut "studi
lapangan" atau "laporan kasus", keduanya digunakan sebagai sinonim umum untuk
"etnografi”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang diamati enografer?
2. Apa Saja yang Dipelajari dan Diamati Oleh Para Etnografer Selama
Penelitian?
3. Bagaimana sistem pengumpulan data dalam metode etnogtafi?

BAB II
PEMBAHASAN
A. .Konsep dan Sejarah Studi Etnografi
Secara harfiah, kata “etnografi” berarti “menulis tentang orang”. Dalam arti luas, dari
berbagai literatur bisa disimpulkan bahwa etnografi mencakup segala macam kajian
atau studi yang mendalam tentang sekelompok orang dengan tujuan untuk
mendeskripsikan pola dan kegiatan sosio-kultural mereka. Bagi etnografer, setiap
kejadian apa saja ada pola, sistem, rumus dan keteraturan yang bisa dipakai untuk
menjelaskan kejadian atau fenomena lainnya. Borg dan Gall (1989: 387) mendefinisikan
etnografi sebagai “an in-depth analytical description of an intact cultural scene”. Pada
mulanya etnografi dikembangkan oleh para antropolog, dan karena itu sering pula
disebut sebagai “anthropological field study approach”. Awalnya, para peneliti
etnografi (etnografer) mengumpulkan data dari tangan pertama yaitu informan terpilih
tentang cara di mana sekelompok orang mengatur atau mengendalikan kehidupan
melalui kebiasaan sosial, ritual dan sistem kepercayaan mereka. Dari informasi yang
diperoleh itu, etnografer kemudian memperoleh gambaran mengenai dunia persepsi
dan kultural mereka. Di dalam etnografi, orang yang diteliti bukan sebagai subjek,
sebagaimana diperankan di studi-studi kualitatif yang lain, melainkan ahli di mana
para peneliti etnografi berupaya memperoleh pengetahuan tentang mereka. Peneliti
etnografi ingin membongkar dunia batin subjek mengenai persepsi, penilaian,
pandangan dan sikap mereka terhadap sebuah peristiwa dari sisi subjek, bukan dari sisi
sang peneliti. Karena itu, studi etnografi lebih menekakan data emic, bukan etic.
Etnografi lebih menekankan makna (meaning) dari suatu peristiwa daripada kebenaran
(truth) bagi subjek. Seiring dengan perjalanan waktu, sejumlah teori dan metode studi
etnografi pun terus berkembang mencakup konsep, dan pendekatan yang tepat untuk
mendeskripsikan kelompok-kelompok sosial seperti kelompok (geng) pengendara
sepeda motor, remajaremaja nakal, suasana sosial seperti di ruang kelas, ruang sidang,
dan juga ruang-ruang publik seperti di pojok-pojok jalan, terminal, stasiun, pasar,
rumah sakit dan sebagainya.

2
B. Jenis penelitian etnografi
1. Etnografi Realis
Tipe ini adalah tipe tradisional di mana peneliti mencoba untuk mendapatkan
data atau situasi individual dari sudut pandang orang ketiga.Peran orang ketiga
sangat penting karena dapat memberikan pandangan objektif tentang fenomena
yang diselidiki.Tipe ini menawarkan etnografer kesempatan untuk memberi
tahu orang ketiga tentang apa yang sedang diamati.Para etnografer mengambil
posisi “di belakang layar” dan memposisikan pendapat objektif peserta sebagai
“fakta sosial”.
2. Etnografi Kritis
Tipe ini adalah tipe yang lebih kontemporer di mana peneliti berpartisipasi
dalam sinkronisasi atau pertahanan kelompok sosial-budaya yang diteliti.
Etnografer kritis merespons kondisi masyarakat saat ini, yang mengasumsikan
bahwa sistem kekuasaan, prestise, dan hubungan otoritas cenderung
meminggirkan individu dari berbagai kelas, ras, dan gender.
Oleh karena itu, suara orang pertama yang hidup dalam situasi atau konteks
yang dipelajari sangat penting.

Berbagai laporan penelitian etnografi menunjukkan bahwa etnografer cenderung


melihat model yang ada dalam kelompok sosial budaya yang diteliti. Model-model ini
termasuk pola perilaku, sistem kepercayaan, bahasa, dan nilai nilai budaya yang
dipertimbangkan dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok-kelompok sosial-budaya ini
tak terhitung banyaknya dari yang paling primitif hingga modern. Sebagai contoh, kita
dapat melihat orang Badui sebagai kelompok sosial budaya. Tapi kita juga bisa melihat
subkultur seperti penggemar JKT48, Flashpackers, komunitas keluarga urban dan
sebagainya sebagai kelompok sosial budaya.
Oleh karena itu, metode ini dapat digunakan untuk mempelajari kelompok sosial
besar.Perhatikan bahwa elemen budaya yang mengikat individu dalam suatu
kelompok adalah karakteristik utama yang dipelajari dalam studi menggunakan
metode ini. Para entografer selalu berusaha mengintegrasikan diri secara budaya ke
dalam bidang penelitian yang diselidiki. Upaya penyatuan ini dilakukan dalam salah
satu kasus ini dengan observasi partisipatoris. Asosiasi budaya ethnoghrafi adalah
asosiasi dalam kehidupan sehari-hari orang yang diteliti.

3
Artinya, etnografer mencoba untuk “menjalani” kehidupan, sementara orang yang
diteliti hidup dengan cara yang berbeda, seperti berinteraksi dengan mereka, makan
apa yang mereka makan, bahkan sering hidup dan tidur dengan mereka. Studi
ethnoghrafi tidak dapat segera dilakukan karena asosiasi budaya membutuhkan
banyak waktu. Tidaklah mungkin untuk menentukan berapa lama penelitian ini akan
berlangsung. Yang paling penting adalah bagaimana para peneliti berhasil
membenamkan diri dalam budaya sehari-hari masyarakat setempat. Selain observasi
partisipatif, wawancara mendalam sering menjadi bagian dari pengumpulan data studi
tersebut. Wawancara ini terutama dilakukan dengan informan kunci yang memiliki
peran sosiokultural yang signifikan dalam kelompok. Ketika etnografer mempelajari
suatu organisasi, pemimpin senior atau aktor organisasi dapat menjadi informan
penting.
Pada dasarnya, studi yang menggunakan metode ini menggunakan semua sumber
daya yang tersedia dalam konteks pengumpulan data. Dengan demikian, tidak hanya
pengamatan partisipatif dan wawancara mendalam tetapi juga penelitian dilakukan,
termasuk dokumen dalam bentuk gambar, video, audio, jurnal, majalah, simbol, artefak
dan semua objek yang menjadi fokus penelitian. Ini juga dapat dilihat sebagai upaya
oleh para peneliti untuk memahami kehidupan topik penelitian mereka.Dalam
praktiknya, etnografer sering menyiapkan jurnal selama kerja lapangan. Buku harian
ini mencatat kegiatan sehari-hari setiap objek penelitian yang diamati oleh para
peneliti. Catatan detail yang tebal adalah tipikal data lapangan yang dibuat oleh para
etnografer.

BAB III
HASIL PEMBAHASAN

A.      Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Etnografi adalah ilmu
yang menggambarkan atau menganalisis kehidupan suatu masyarakat atau bangsa
yang di lihat dari beberapa unsure-unsur budayanya secara geologi dan geomorfologi.
Etnografi adalah merupakan bidang ilmu yang merangkul semua informasi yang
melekap pada suku bangsa serta masyarakat itu sendiri. Etnografi tidak dapat di
pisahkan dengan Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat. Sebab Antropologi,
Kebudayaan dan Adat Istiadat merupakan yang tidak terpisahkan dalam ciri khas atau
bentuk suku bangsa serta masyarakat yang ada di dalamnya. Sehingga Etnografi itu
sendiri menjelaskan tentang Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat.

B.       Saran
Berkaitan dengan kesimpulan di atas, ada suatu makna yang terkandung di dalamnya
yang harus kita maknai, sehingga di sarankan agar dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara agar memperhatikan aturan-aturan yang melekat dalam masyarakat itu
sendiri atau taat kepada undang-undang dalam berbangsa dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA
https://rumusrumus.com/etnografi/
http://sosiologis.com/etnografi
https://id.wikipedia.org/wiki/Etnografi

Anda mungkin juga menyukai