Etnografi sebagai sebuah metode penelitian yang berusaha mempelajari manusia dan
kebudayaannya adalah salah satu bentuk ilmu yang telah mengalami berbagai macam
perkembangan. Dimana ilmu etnografi ini telah banyak diadopsi dalam lintas disiplin, seperti
ilmu politik, sosial, budaya, Pendidikan dan lain-lain. Untuk ilmu politik misalnya, etnografi
digunakan sebagai alat evaluasi hubungan implikasi kebijakan dengan masyarakat. Untuk
secara detail dari orang-orang yang diteliti yang tentunya menggunakan kategori standar
dan system status). Untuk di bidang Pendidikan etnografi digunakan untuk mengungkapkan
fenomena Pendidikan secara lebih detail tentang serba-serbi perilaku masyarakat dalam
dunia Pendidikan.
Perubahan dari perilaku manusia dalam kelompok atau budayanya dapat dibaca dengan
perbedaan karakteristik jika ingin dibandingkan dengan metode penelitian sosial lainnya,
yaitu dari segi waktu penelitiannya yang relative lebih lama. Hal ini karena metode
penelitian etnografi menuntut peneliti untuk tidak hanya sekedar melakukan kerja lapangan
saja, namun juga menuntut peneliti untuk mengetahui dengan jelas subyek yang akan
kecenderungan budaya peneliti, perlu waktu lebih untuk mengumpulkan data dan
peneliti, selain itu ada juga kemungkinan adanya penolakan dari masyarakat yang ingin
diteliti. Pada pembentukan desain penelitian etnografi tidak ada bentuk baku, seperti pada
penelitian kuantitatif yang sudah terukur. Karena penafsiran hasil penelitian etnografi
berhubungan dengan manusia dan budaya sebagai objeknya maka subjektifitas dari peneliti
memang tidak dapat untuk sepenuhnya dihindari namun tetap masih bisa untuk dikurangi
Etnografi dalam berbagai bidang memiliki banyak definisi sehingga sering kali
mencerminkan orientasi yang sangat berbeda. Misalnya seperti berikut: secara harfiah,
etnografi adalah laporan tentang kondisi kebudayaan yang terdapat pada bangsa lain yang
sifatnya menyeluruh. Lalu menurut Reeves dkk, Ejimambo, etnografi yaitu jenis penelitian
kualitatif yang mengumpulkan datanya dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan
dokumentasi untuk menjelaskan secara rinci, jelas, dan komprehensif mengenai berbagai
fenomena sosial budaya. Selain itu etnografi juga memiliki istilah lain, yaitu etnografi
mencakup prosedur kerja di lapangan, sosiologi kualitatif, atau observasi partisipan yang
secara langsung dengan subjek penelitian atau informan. Dimana ahli etnografi melakukan
penelitian dengan berinteraksi dengan manusia lain yang menjadi bagian dari penelitian
etnografinya. Di dalam interaksi ini terdapat berbagai bentuk dari percakapan dan
wawancara hingga ritual dan pengalaman emosional Bersama. Alasan kenapa penelitian
etnografi berusaha dibuat senatural mungkin adalah karena peneliti harus hadir dan
Waktu untuk menggunakan etnografi adalah Ketika seorang peneliti ingin melakukan
interpretasi makna-makna dari Tindakan orang lain dalam satu kelompok budaya
masyarakat tertentu. Dalam hal ini etnografi dapat dilakukan saat seorang peneliti ingin
agama, ras tertentu. Etnografi ini pada dasarnya muncul dari karya akademis ilmuwan barat
yang tujuannya adalah menjelaskan orang lain di luar kelompok mereka. Para sarjana barat
ini menginginkan sebuah cara pandang yang dapat menjelaskan status dari ras, budaya,
Di penelitian etnografi, cara yang dapat digunakan untuk mempelajari fenomena sosial
dan budaya adalah dengan mempelajarinya dalam Tindakan. Misalnya, seperti yang
dilakukan oleh Clifford Gertz yang mempopulerkan teori islam Jawa. David Morally yang
perilaku homoseksual pada kelompok gay yang melakukan hubungan di sudut kamar mandi.
Meskipun penelitian etnografi telah sering dilakukan, penelitian etnografi ini tetap akan
relevan untuk dilakukan Kembali sebab subjek dan objek penelitian etnografi merupakan
perilaku budaya masyarakat yang sifatnya dinamis. Etnografi adalah penelitian naturalistic
tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara
terpadu.
Ada 2 karakteristik yang mendasar pada sebuah penelitian etnografi, antara lain 1)
observasi mengambil tempat pada kondisi yang natural, 2) seorang harus paham bagaimana
satu peristiwa dipersepsikan dan diinterpretasikan oleh orang pada satu komunitas yang
dibicarakan. Etnografi ini bergantung pada observasi, interaksi, dan wawancara dengan
partisipan pada situasi yang terjadi secara natural. Selain itu etnografi juga memiliki karakter
holistic yang artinya untuk mendapatkan penjelasan mendasar tentang fakta yang dapat
diamati data harus dilihat secara menyeluruh dan hipotesis pada penelitian etnografi akan
ada dengan sendirinya pada saat data sudah dikumpulkan oleh peneliti.
Dalam penelitian etnografi terdapat yang namanya pendekatan kualitatif, dengan ciri-ciri
antara lain: peneliti wajib turun lapangan dalam pengumpulan datanya, peneliti harus
mengenail baik subjek yang diteliti dengan mewawancarainya, mengamati peristiwa yang
terjadi, mengkaji dokumen-dokumen yang ada dan mencatatnya dalam catatan lapangan
penelitian. Subjek dari penelitian kualitatif adalah orang dalam kelompok budaya tertentu
Adapun sumber data dalam penelitian etnografi adalah sumber data lisan dan juga
sumber data yang tertulis. Data lisan merupakan data yang diperoleh dari masyarakat adat
yang terlibat langsung yang mengikuti pola kehidupan tersebut dan juga dari keterangan
para tokoh masyarakat yang mengetahui sejarah tradisi. Sedangkan data tertulis adalah
data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh pemerintah di wilayah
penelitian seperti profil kampung atau yang lainnya dan dokumentasi baik itu yang berupa
gambar maupun video, juga beberapa arsip yang berkaitan dengan kondisi masyarakat.
Dalam teknik analisis datanya, penelitian etnografi dapat dimulai dari tahap pra-
lapangan, perumusan dan klarifikasi masalah penelitian, dan berlanjut hingga proses
https://www.researchgate.net/publication/351954054_ETNOGRAFI_DALAM_PENELITIAN_K
UALITATIF_KONSEP_DAN_DESAINNYA