Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya tugas
terstruktur mata kuliah Antropologi ini
Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
atas jasa beliau lah kita yang telah mengantarkan kita kepada kehidupan yang benar
dibawah naungan Islam.
Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,
M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Antropologi yang telah memberikan
kesempatan kepada saya bertemu dan mempelajari hal yang baru ini sehingga
bermanfaat
Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat di kemudian hari bagi saya
sendiri atau pun orang lain untuk sesuatu yang positif
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER……………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii
BAB I…………………………………………………………………………..........................1
BAB II. .......................................................................................................................... 7
BAB III ........................................................................................................................ 12
BAB IV ........................................................................................................................ 15
BAB V ......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Antropologi
1.Pengertian Antropologi
Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi
budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah
kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti
manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.
Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan
dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari
manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk
membangun masyarakat itu sendiri. (Blog, 2009)
1. Antropologi Fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembanhan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis (spesies). Melalui aktivitas analisis yang mendalam terhadap fosil-fosil
dan pengamatan pada primate-primata yang pernah hidup, para ahli antrpologi fisik
berusaha melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan,
dan mengapa kita menjadi makhluk seperti sekaran ini (Haviland, 1999: 13)
2. Antropologii Budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatianya kepada kebudayaan manusia ataupun
cara hidupnya dalam masyarakat. menurut Haviland (1999:12) cabang antropologi
budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antroplogi linguistic,
dan etnologi.
1
tinjauan kirtisnya terhadap asumsi-asumsi antropologi evolusioner serta inflikasi yang
cendrung bersifat rasial. Dalam hal itu, boas menyoroti keberpihakan pada komparasi
dan generalisasi antropollgi tradisional ytang dinilainnya kurang tepat, selanjutnya ia
mengembangkan alitan baru yang sering disebut antropologi boas. dalam hal ini, boas
merumuskan konsep kebudayaan yang bersifat relative. plural dan holistic
saat ini, kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek yang
tersusun.
d. Preferensi dan pemikiran individual dimana terjadi antara hubungan antara jati diri
dan emosi, sebab antara kepribadiyaan dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang
erat.
cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi menjadi tiga bagian yakni arkeologi,
antropologi linguistic dan etnologi.
a. Arkeologi
Arkeologi adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda
peninggalan lama dengan maksud untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku
manusia karena dalam peninggalan-peninggalannya lam itulah terpantul eksfresi
kebudayaannya.
2
b. Antropologi linguistic
Ernest Cassirer (1951 : 32) mengatakan bahwa manusia mahluk yan g paling mahir
dalam menggunakan simbol-simbol sehingga manusia disebut homo symbolicum
karena itulah manusia dapat berbahasa berbicara dan melakukan gerakan-gerakan
lainnya yang juga banyak dilakukan oleh makhluk-makhluk lain yang serupa dengan
manusia. tidak hanya mengenai cara orang berkomunikasi, tetapi juga tentang
bagaimana memahami dunia luar.
c. Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiannya kepada
kebudayaan-kebudayaan zaman sekaranng, etnologi ini mirip dengan arkeologi,
bedanya dalam etnologi tentang keyakinan yang dialami dalam kehidupan
sekarangsedangkan arkeologi tentang kalampauan yang sangat klasik. benar
ungkapan Kluckhohn (1965) yang mengatakan bahwa ahli atnografi adalah ahli
arkeologi yang mengamati arkeologinya hidup-hidup. antopologi pada hakikatnya
mendokumentasikan kondisi manusia pada masa lampau dan masa kini.
perhatian utamanya adalah pada masyarakat-masyarakat eksotis, mas prasejarah,
bahasa tak tertulis, dan adat kebiasaan yang aneh. mereka yang masih berpradaban
rendah (savage) bukankah para bangsawan alam dan keberadaan hidup mereka tidak
juga firdausi (kapplan dan Manners, 1999:xiii).
selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah antropologi ekonomi, antropologi
medis, antropologi medis,antropologi psikolog, dan antropologi social.
1. Antropologi Ekonomi
bidang ini merupakan cara manusia dalam memerintahkan dan mengekpresikan didri
melalui penggunaan barang dan jasa material (Gudeman, 2000: 295). khususnya
aliran mikro dan neoklasik . melalui pengkajian pendekatan neoklasik, walaupun
cakupnya begitu besar (makro) bahkan yang lebih unik lagi adalah aliran marxisme.
2. Antropologi Medis
Antropologi medis merupakan subdidiplin yang sekarang paling populis di Amerika
serikat, terutama yang berjasa dalam perkembangan disiplin ini adalah foster dan
Anderson yang menulis karyanya medical Anthropology [1978 (1986)], disusun oleh
McElroy dan Towsend dalam bukunya medical Antropology in Ecological Perspective
(19850.
3
3. Antropologi psikolog
Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji tentang hubunganya antara
individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan social dari system budaya yang
ada (White,2000:856). secara historis bidang antropologi psikologi tersebut lebih dekat
pada psikoanalisis daripada psikologi eksperimental.
4. Antropologi sosial
Bidang ini mulai dikembangkan oleh James George Frazer di Amerika Serikat pada
awal abad ke-20. penekanan pada antropologi social inggris bergerak menjadi suatu
studi komperatif masyarakat kontenporer(kuper, 2000:971). mereka bereksperimen
dengan suatu kisaran yang luas dari strategi penelitian yang bersifat komparatif,
historis dan etnografis.
4
3. Hubungan antropologi dengan ilmu sejarah
Lebih menyurupai hubungan antara ilmu arkeologi dengan antropologi. sebab sejarah
itu diperlukan, terutama untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi karena
masyarakat yang diselidikinya mengalami pengaruh dari suatu kebudayaan dari luar.
5
3. Sejumlah ahli antropologi yang dipengaruhi oleh etnologi dan kemudian sosiobiologi,
menyakini bahwasannya etnografi komparatif akan mengangkat unsur-unsur
kemanusiaan yang universal.
G. KONSEP-KONSEP ANTROPOLOGI
Sebagai ilmu-ilmu sosial lainnya, penggunaan konsep antropologi adalah penting
karena pengembangan konsep yang teridentifikasi dengan baik merupakan tujuan dari
setiap di siplin ilmu.
1. Kebudayaan
2. Evolusi
3. Culture area (daerah budaya)
4. Enkulturasi
5. Difusi
6. Akulturasi
7. Etnosentrisme
8. Tradisi
9. Ras dan Etnik
10. Stereotip
11. Kekerabatan
12. Magis
13. Tabu, dan
14. Perkawinan
H. TEORI-TEORI ANTROPOLOGI
1. Teori orientasi nilai budaya dan kluckhohn
2. Teori evolusi sosiokultural pararel-konvegen-devergen sahlins dan harris
3. Teori evolusi kebudayaan lewis H,morgan.
4. Teori evolusi animisme dan magic dari tailer da frazer
5. Teori evolusi keluarga j.j bachoven
6. Teori upacara sejaji smitch (SeDais, 2016)
6
BAB II.
Antropologi: Ontologi, Epistimologi, Aksiologi
Ontologi
Ontologi adalah bagian metafisika yang mempersoalkan tentang hal-hal yang
berkenaan dengan segala sesuatu yang ada atau the existence khususnya
esensinya.Dalam dictionary of philosophy,James K Frebleman mengatakan bahwa
ontologi adalah “the theory of being qua being” teori tentang keberadaan sebagai
keberadaan.Menurut Aristoteles ontologi adalah the first of philosophy dan merupakan
ilmu mengenai esensi benda.Dari sekian definisi ini dapat disimpulkan bahwa ontologi
adalah salah satu bagian penting dalam filsafat yang membahas atau
mempermasalahkan hakikat-hakikat semua yang ada baik abstrak maupun riil.Ontologi
di sini membahas semua yang ada secara universal,berusaha mencari inti yang dimuat
setiap kenyataan meliputi semua realitas dalam segala bentuknya.Jadi objek dari
ontology adalah segala yang ada dan tidak terikat pada satu perwujudan
tertentu(hakikat).Hasbullah Bakry mengatakan bahwa ontology mempersoalkan
bagaimana menerangkan hakekat segala yang ada baik jasmani maupun rohani dan
hubungan antara keduanya.
Epistemologi
Epistemologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban
atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.
Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan
berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme,
metode kontemplatis dan metode dialektis.
Epistemologi derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu pengetahuan.
Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat episteme, pengetahuan; dan
logos,theory.Epistemologi adalah cabang ilmu filasafat yang menengarai masalah-
7
masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan.Epistemologi bertalian
dengan definisi dan konsep-konsep ilmu, ragam ilmu yang bersifat nisbi dan niscaya,
dan relasi eksak antara 'alim (subjek) dan ma'lum (objek).Atau dengan kata
lain,epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-
sifat,dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam
menentukan sebuah model filsafat.Dengan pengertian ini epistemologi tentu saja
menentukan karakter pengetahuan,bahkan menentukan “kebenaran” macam apa yang
dianggap patut diterima dan apa yang patut ditolak.
Pada dasarnya, manusia ingin menggapai suatu hakikat dan berupaya mengetahui
sesuatu yang tidak diketahuinya. Manusia sangat memahami dan menyadari bahwa:
8
mungkin pikiran kita tidak memiliki kemampuan memadai untuk mencapai hakikat
sebagaimana adanya, keraguan ini akan menguat khususnya apabila kita mengamati
kesalahan-kesalahan yang terjadi pada indra lahir dan kontradiksi-kontradiksi yang ada
di antara para pemikir di sepanjang sejarah manusia?
Dengan memperhatikan definisi epistemologi, bisa dikatakan bahwa tema dan pokok
pengkajian epistemologi ialah ilmu, makrifat dan pengetahuan.Dalam hal ini, dua poin
penting akan dijelaskan:
9
a) Cakupan pokok bahasan, yakni apakah subyek epistemologi adalah ilmu secara
umum atau ilmu dalam pengertian khusus seperti ilmu hushûlî.Ilmu itu sendiri memiliki
istilah yang berbeda dan setiap istilah menunjukkan batasan dari ilmu itu. Istilah-istilah
ilmu tersebut adalah sebagai berikut:
1. Makna leksikal ilmu adalah sama dengan pengideraan secara umum dan mencakup
segala hal yang hakiki, sains, teknologi, keterampilan,kemahiran dan juga meliputi
ilmu-ilmu seperti hudhûrî, hushûlî,ilmu Tuhan, ilmu para malaikat dan ilmu manusia.
3. Ilmu yang hanya dimaknakan sebagai ilmu hushûlî dimana berhubungan dengan
ilmu logika (mantik).
4. Ilmu adalah pembenaran (at-tashdiq) dan hukum yang meliputi kebenaran yang
diyakini dan belum diyakini.
5. Ilmu ialah kebenaran dan keyakinan yang bersesuaian dengan kenyataan dan
realitas eksternal.
Sudut pembahasan,yakni apabila subyek epistemologi adalah ilmu dan makrifat, maka
dari sudut mana subyek ini dibahas,karena ilmu dan makrifat juga dikaji dalam
ontologi, logika, dan psikologi.Sudut-sudut yang berbeda bisa menjadi pokok bahasan
dalam ilmu. Terkadang yang menjadi titik tekan adalah dari sisi hakikat keberadaan
ilmu. Sisi ini menjadi salah satu pembahasan dibidang ontologi dan filsafat. Sisi
pengungkapan dan kesesuian ilmu dengan realitas eksternal juga menjadi pokok
kajian epistemologi. Sementara aspek penyingkapan ilmu baru dengan perantaraan
ilmu-ilmu sebelumnya dan faktor riil yang menjadi penyebab hadirnya pengindraan
adalah dibahas dalam ilmu logika.Dan ilmu psikologi mengkaji subyek ilmu dari aspek
pengaruh umur manusia terhadap tingkatan dan pencapaian suatu ilmu. Sudut
pandang pembahasan akan sangat berpengaruh dalam pemahaman mendalam
tentang perbedaan-perbedaan ilmu.
10
Dalam epistemologi akan dikaji kesesuaian dan probabilitas pengetahuan, pembagian
dan observasi ilmu, dan batasan-batasan pengetahuan.Dan dari sisi ini, ilmu hushûlî
dan ilmu hudhûrî juga akan menjadi pokok-pokok pembahasannya. Dengan demikian,
ilmu yang diartikan sebagai keumuman penyingkapan dan pengindraan adalah bisa
dijadikan sebagai subyek dalam epistemologi.
Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya.Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu;
axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi
dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartika aksiologi sebagai teori
nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.Menurut John
Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem
seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang
berharga, yang diidamkan oleh setiap insan.
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu
sendiri.Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang
sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang
sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya dan di jalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang
mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar.
11
BAB III
Sejarah Antropologi
Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan masa kini, ilmu yang
menggambarkan manusia dengan ilmu hayati ( alam ), ilmu sosial, dan humaniora.
Ilmu Antropologi berasal dari kata Yunani yaitu “ anthropos “ yang berarti manusia dan
“ logos “ yang berarti berakal. Secara bahasa Ilmu Antropologi adalah ilmu yang
mempelajari manusia.
Antropologi dengan orientasi yang holistik dibagi menjadi empat cabang ilmu, yaitu
antropologi biologi, antropologi sosial budaya, arkeologi dan linguistik. Setiap cabang
ilmu tersebut memiliki penekanan-penekanan ilmu yang berbeda beda dalam
konsentrasi akademik dan penelitian – penelitian ilmiah, meskipun keempat cabang
ilmu tersebut memiliki konsentrasi yang berbeda beda akan tetapi saling berkaitan satu
ilmu dengan lainnya.
Menurut sejarah Ilmu Antropologi berkembang melalui beberapa fase, yaitu fase
pertama ( sebelum 1800 ), fase kedua ( tahun 1800/ kira-kira abad ke-19 ), fase ketiga
( awal abad ke-20 ), dan fase keempat ( setelah tahun 1930-an ).
12
mereka mencatat segala hal yang telah mereka temui. Mereka mencatat segala hal
yang berhubungan dengan suku tersebut, seperti adat istiadat, bahasa, susunan
masyarakat, dan ciri fisik suku tersebut. Melalui buku harian atau jurnal yang telah
mereka gunakan untuk mencatat apa yang telah mereka temui, bersamaan dengan itu
mulai terkumpul tulisan tulisan tangan para pelaut, penyiar agama, dan musafir.
Tulisan tersebu disebut “ etnografi “ dari kata ethos yang artinya bangsa, pada saat itu
tulisan tersebut sangat menarik bagi bangsa Eropa, akan tetapi terkadang deskripsi
yang dijelaskan masih kurang jelas atau kabur.
Pada permulaan abad ke-19 perhatian pengetahuan tentang ciri fisik, adat istiadat dan
masyarakat bangsa-bangsa lain diluar Eropa, menimbulkan usaha-usaha dari dunia
ilmiah untuk mengintegrasikan seluruh pengetahuan etnografi menjadi satu.
Integrasi yang benar-benar baru timbul pada pertengahan abad ke-19, pada fase ini
bahan-bahan etnografi telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan evolusi
pemikiran masyarakat dan kebudayaan yang berevolusi dalam jangka waktu lama.
Mereka menganggap bahwa semua bentuk masyarakat dan bangsa-bangsa diluar
eropa adalah primitive.
Pada fase ini perkembangan Ilmu Antropologi berupa suatu Ilmu Akademis yang
bertujuan mengetahui dan memahami tingkat-tingkat masyarakat dalam sejarah
perkembangan dan penyebaran kebudayaan manusia.
13
Dalam fase ini Ilmu Antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis yang bertujuan
mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa diluar Eropa guna
kepentingan colonial dan mendapatkan suatu pengertian masyarakat masa kini yang
kompleks.
Pada fase ini Ilmu Antropologi berkembang sangat pesat, kebudayaan bangsa-bangsa
asli diluar Eropa mulai terhapus karena adanya kebudayaan Eropa yang
mempengaruhinya. Pada saat itu terjadi beberapa perubahan pada dunia diantaranya
adanya Perang Dunia II dan hilangnya bangsa-bangsa primitive.
Pada saat Perang Dunia II berlangsung menimbulakn kehancuran total pada beberapa
negara, kehancuran tersebut diantaranya timbul kemiskinan, kesenjangan sosial dan
kesengsaraan yang tak berujung. Dan bersama saat itu mulai timbulnya nasionalisme
negara-negara yang terjajah oleh Eropa untuk keluar dari penjajahan.
Pada fase ini bukan berarti fase pertama, kedua dan ketiga terbuang begitu saja, akan
tetapi digunakan sebagai landasan perkembangan baru yang dilakukan para tokoh ahli
dalam suatu symposium untuk meninjau dan merumuskan pokok tujuan dan ruang
lingkup dari Ilmu Antropologi yang baru itu.
Proses perubahan tersebut menyebabkan penelian para ahli antropologi bukan hanya
mempelajari negara-negara diluar Eropa akan tetapi juga mempelajari dan memahami
manusia didaerah pedesaan di Eropa seperti suku Soami, Falm, Lapp, dan lainnya.
Di fase keempat ini tujuannya dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan akademis dan
tujuan praktis. Tujuan akademisnya yaitu mencapai pengertian manusia pada
umumnya dengan mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakat serta
kebudayaannya. Dan tujuan praktisnya adalah mempelajari manusia dalam keragaman
masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa itu. (dhilarriqo,
2017)
14
BAB IV
Antropologi Budaya
15
3.Fungsi dan Kegunaan Antropologi Budaya.
Antropologi budaya mempunyai fungsi dan berguna untuk :
4.Unsur-Unsur Kebudayaan.
Menurut para ahli antropologi budaya, unsur-unsur dari kebudayaan adalah :
16
BAB V
Kesimpulan dan Analisis Kritis
Antropologi adalah Ilmu yang mempelajari manusia , ilmu ini tidak hanya membahas
kejadian dimasa lalu melainkan masa kini dan masa depan . Ilmu antropologi ikut
berkembang seiring perkembangan manusia sebagai objek nya. Antropologi bukan
ilmu yang mencari kebenaran atau kesalahan , melainkan ilmu yang mempelajari
penyebab dan akibat dari sesuatu itu ada , terjadi , dan terbentuk , antropologi
bereksplorasi dengan mempelajari bagaimana manusia menjadi manusia . Antropologi
mengkaji bagaimana manusia ditempat yang berbeda memiliki pemikiran yang
berbeda pula , dan bagaimana pemikiran manusia ikut ber-evolusi dengan waktu .
17
DAFTAR PUSTAKA
dhilarriqo. (2017, June 5). SEJARAH ANTROPOLOGI. Dipetik October 20, 2020, dari
http://dhilarriqo96.blogspot.com/:
http://dhilarriqo96.blogspot.com/2017/06/sejarah-antropologi.html
rhyby09. (2013, November 28). ILMU ANTROPOLOGI. Dipetik October 20, 2020, dari
https://id.scribd.com/: https://id.scribd.com/doc/187773047/ILMU-
ANTROPOLOGI
SeDais, M. A. (2016, April 1). Ruang Lingkup Antropologi Dan Pentingnya Antropologi.
Dipetik Oktober 23, 2020, dari https://www.kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/daishg/56fe814da123bd2d091a9db5/ruang-
lingkup-antropologi-dan-pentingnya-antropolog
18
19