Anda di halaman 1dari 11

ANTROPOLOGI

Dosen Pengampu:

Dr. Riswan Jaenudin M.pd

Dian Eka Amrina S.pd, M.pd

Di Susun Oleh :

1) Anisa Putri Pujawati (06031182025007)

2) Masagus Ahmad Rfli Shafari(06031282025028)

3) Imam Tantowi (06031282025018)

4) Ruwanda Septi Bustiah (06031182025010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
ANGKATAN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah mengenai permasalahan antropologi ini dapat diselesaikan


karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi
banyak orang. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang
baru setelah membaca makalah ini.

Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palembang, 8 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 4


B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Antropologi 5
B. Konsep Antropologi 6
C. Tujuan dan Kegunaan Antropologi 6
D. Karakteristik Antropologi 7
E. Permasalahan Antropologi 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 9
B. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang
berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.Antropologi lebih memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan
masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi
pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.

B. Rumusan Masalah

Dari tinjauan latar belakang tersebut, maka dapat kami kemukakan beberapa
rumusan masalah, diantaranya :

 Apa yang dimaksud dengan antropologi?


 Apa saja permasalahan antropologi?
 Apa solusi dalam menyelesaikan mssalah antropologi?
 Apa saja karakteristik antropologi
 Apa tujuan antropologi?

C. Tujuan

Tujuan yang hendak kami capai dalam penyusunan makalah ini adalah :

 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.


 Untuk memberi pengetahuan tentang antropologi.
 Untuk memberi pengetahuan tentang permasalahan antropologi.
 Untuk memberi pengetahuan tentang solusi untuk mengatasi permasalahan
antropologi.
 Untuk memberi pengetahuan bahwa mempelajari ilmu antropologi itu sangat
penting.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Antropologi

 Antropologi berasal dari bahasa Yunani anthropos yang berarti manusia dan
logos yang berarti wacana (bernalar, berakal) atau disebut ilmu. Secara
etimologis, antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia.

 Menurut Kamus Oxford, antropologi adalah studi tentang masyarakat dan


budaya manusia dan perkembangannya. Dapat diartikan studi tentang
karakteristik biologis dan fisiologis manusia dan evolusinya.

 Dikutip dari Cambridge, antropologi adalah studi tentang ras manusia, budaya
dan masyarakatnya dan perkembangan fisiknya.

 Dalam Encyclopaedia Britannica, antropologi adalah ilmu kemanusiaan, yang


mempelajari manusia dalam berbagai aspek mulai dari biologi dan sejarah
evolusi homo sapiens hingga ciri-ciri masyarakat dan budaya yang secara tegas
membedakan manusia dari spesies hewan lain.

Pengertian Antropologi menurut para Ahli :

 David E. Hunter dalam The Study of Anthropology (1976) menjelaskan,


antropologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang lahir dari adanya keingintahuan
yang tidak terbatas tentang umat manusia.

 William A. Haviland dalam Cultural Anthropology (1975), antropologi adalah


ilmu yang mempelajari tentang umat manusia secara umum dengan mempelajari
warna fisik, bentuk fisik dan kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat.

Pengertian Antropologi secara luas dapat digolongkan ke dalam 2 bagian,


yakni :

1. Antropologi Biologi
 Antropologifisikadalahbagiandariantropologiyangmencobamemaham
isejarahterjadinyaberagammakhlukmanusiaberdasarkanciri-
ciritubuhnya,yaitusecarafenotipikdangenotifik.
 Paleoantropologiadalahilmubagianyangmenelitiasal-
usulatauterjadinyaevolusimanusia,yangmenggunakanfosilmanusia.
2. Antropologi Budaya
Bagian dari antropologi yang mencoba memahami:
 Makhlukmanusiadilihatdaridaftarkata-

5
katadandeskripsitentangciridantatabahasadariberatus-
ratusbahasasukubangsadiberbagaitempatdimukabumimaupunbahankebudayaansukuban
gsa
 Sejarahperkembangandanpenyebaransemuakebudayaanmanusiasebelummanusiamenge
naltulisan

Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa antropologi merupakan studi


tentang orang-orang di seluruh dunia, sejarah evolusi manusia, perilaku, bagaimana
manusia beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, berkomunikasi dan bersosialiasi
satusamalain.

B. Konsep Antropologi

Adapun beberapa kunsep Antropologi sebagai berikut:

1. Kebudayaan, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan
belajar.
2. Tradisi, tradisi adalah adat- istiadat atau kebiasaan yang turun temurun yang masih
dijalankan di dalam masyarakat.
3. Ras dan Etnis, tradisi adalah adat- istiadat atau kebiasaan yang turun temurun yang
masih dijalankan di dalam masyarakat. Sementara etnis menekankan perbedaan
antar-manusia berdasarkan bahasa dan budaya
4. Relativisme Kebudayaan, Relativisme budaya adalah pandangan yang menyatakan
bahwa semua keyakinan, adat istiadat, dan etika bersifat relatif bagi setiap orang,
tergantung konteks sosialnya sendiri.

 Tujuan Dan Kegunaan Antropologi

Tujuan Akademis Antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk manusia,


pada umumnya dengan mempelajari anekawarna bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.

Tujuan Praktis Antropologi ingin mengetahui serta mempelajari manusia dalam aneka
warna masyarakat, suku bangsa guna membangun masyarakat itu sendiri. Misalnya bentuk
kulit, gaya bahasa dan lain sebagainya.

6
C. Karakteristik Antropologi

Karakteristik dari kajian ilmu antropologi meliputi :

1. Mempunyai ciri-ciri biologis manusia.


2. Antropologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari makhluk manusia
(humankind) di mana pun dan kapan pun.
3. Mempunyai hubungan antara kebudayaan.

D. Permasalahan Antropologi

Adapun permasalahan-permasalahan dan solusi dari konsep-konsep antropologi, meliputi :

1. Budaya
Permasalahan-permasalahan sering muncul karena interaksi kita terhadap
lingkungan luar kita. lingkungan kita terdiri dari manusia dan benda-benda disekitar
kita. dalam kehidupan, manusia tidak bisa hidup dengan sendirinya. Pasti ada campur
tangan orang lain dalam hidup kita sebagai manusia. Saat kita belum terlahir di dunia,
kita sudah berinteraksi dengan ibu yang mengandung dan ayah yang memberi kita kasih
sayang. Namun permasalahannya semakin banyak kita berurusan dengan lingkungan
baik dengan manusianya mau pun benda-bendanya, maka semakin kompleks pula kita
akan bermasalah. Permasalahan yang kita hadapi bermacam-macam. Kadang
permasalahan yang ada menurut kita pribadi benar sementara menurut lingkungan kita
salah. Hal seperti ini yang menimubulkan konflik. Jika tidak di atasi, maka
permasalahan yang ada akan semakin kacau.

Maka dari itu dibutuhkan suatu aturan yang mengatur kita manusia sebagai
individu dapat berbaur pada lingkungan kita tanpa adanya permasalah. Aturan tersebut
dalam masyarakat biasa disebut dengan norma. Norma sendiri fungsi utamanya adalah
mengatur dan mengontrol hubungan atau interaksi antar individu-kelompok, kelompok-
kelompok, dan individu-individu.

Berbicara masalah norma, norma tidak terlepas dengan yang namanya budaya
masyarakat itu sendiri. budaya itu tercipta dari suatu individu yang menganggap suatu
kebisaan hidup berniali baik, maka akan menghasilkan kesepakatan umum antar
masyarakat. Sehingga kesepakatan itu dianggap sudah menjadi kebiasaan yang mendarah
daging dan akhirnya menjadi sebuah budaya dalam masyarakat. Maka dari itu, budaya
dapat dikatakan sebagai alat pengontrol masyarakat.

2. Tradisi

Bergesernya tata nilai tradisi dan lunturnya kesadaranbudaya masyarakat,


merupakan penyebabutama terjadinya konflik. Masalah ekonomi, politik,etnik, dan
agama hanyalah sekadar pemicu. Kesen-jangan ekonomi, perbedaan ideologi dan

7
agama,ataupun perbedaan etnik yang terdapat dalammasyarakat tersebut tentu tidak
dipermasalahkan jikamasyarakat sadar akan budayatradisinya. Untuk itu, budaya
toleransi, persatuan,dan persaudaraan yang pernah ada dalam kehidupanmasyarakat
tersebut perlu dibangun kembali.

Oleh karena itu Konflik yang telah terjadi harus dikelola dan kemu-dian
diubah menjadi suatu kekuatan bagi perubahanyang positif. Konflik itu harus dimaknai
sebagai suatujalan atau sarana menuju perubahan masyarakat. Un-tuk itu, pengelolaan
konflik menjadi sesuatu yang ber-nilai positif, tentunya harus dilakukan pencarian stra-
tegi berupa upaya yang dilakukan agar konflik dapatdiminimalisasi

3. Ras dan Etnik

Pada kasus kerusuhan pengunjuk rasa dalam protes di Manokwari, Papua Barat
menyatakan alasan mereka turun ke jalan, aksi yang berakhir rusuh, karena antara lain
pernyataan negatif, , "Kami orang Papua dikatakan sebagai monyet."

Dengan adanya kasus tersebut maka diselenggarakan penyelesaian dengan cara,


Pertama, mendorong Presiden agar segera mendesak Kapolri untuk mengusut dan
mengungkap aktor intelektual terhadap pengrusakan tiang bendera dalam kasus
penyerangan asrama Papua di Surabaya termasuk pelaku ucapan rasis. Kedua,
mendesak Presiden agar segera menarik penambahan aparat TNI/Polri yang diterjunkan,
serta menginstruksikan Menkominfo untuk membuka akses Internet di Papua dan Papua
Barat. Ketiga, mendesak Pemerintah untuk selalu mengedepankan cara dialog dalam
menyelesaikan masalah di Papua. Keempat, mendesak Presiden menginstruksikan
kepada seluruh kepala daerah dan aparat keamanan untuk menjamin keamanan dan
kenyamanan mahasiswa Papua di seluruh Indonesia. Kelima, mendorong semua elemen
bangsa untuk tetap menguatkan semangat persatuan nasional sesama anak bangsa.

4. Relativisme Kebudayaan

Relativisme budaya adalah pandangan yang menyatakan bahwa semua


keyakinan, adat istiadat, dan etika bersifat relatif bagi setiap orang, tergantung konteks
sosialnya sendiri. Dengan kata lain, "benar" dan "salah" bersifat culture-specific (khas
budaya – hanya berlaku bagi orang-orang tertentu di dalam budaya-budaya tertentu). Apa
yang dianggap bermoral dalam satu masyarakat bisa dianggap tidak bermoral di tempat
lain, sehingga pandangan ini menganggap kalau tidak ada standar moralitas yang bersifat
universal. Tidak ada seorang pun yang berhak menghakimi kebiasaan masyarakat lain.

Contohnya :
Pada bulan Januari 2002, ketika Presiden Bush menyebut negara teroris sebagai "poros
kejahatan," para relativis budaya begitu tersinggung. Bahwa ada masyarakat yang
menyebut masyarakat lain sebagai masyarakat yang "jahat" adalah kekejian bagi para
relativis tersebut. Gerakan saat ini yang lebih tertarik "memahami" Islam radikal –
ketimbang melawannya – merupakan tanda bahwa relativisme semakin merajalela.

Adapun solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara menghormati


perbedaan agama dan tidak memaksakan nilai-nilai agama serta tidak menghakimi
agama lain.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum dapat disimpulkan bahwa antropologi merupakan studi tentang orang-
orang di seluruh dunia, sejarah evolusi manusia, perilaku, bagaimana manusia
beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, berkomunikasi dan bersosialiasi
satusama lain.

Antreopologi memiliki beberapa konsep seperti, kebudayaan, tradisi, ras dan etnik,
serta relativisme kebudayaan.

Sedangkan tujuan dan kegunaan antropologi itu sendidri adalah :

 Tujuan Akademis Antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk


manusia, pada umumnya dengan mempelajari anekawarna bentuk fisik,
masyarakat, serta budaya.

 Tujuan Praktis Antropologi ingin mengetahui serta mempelajari manusia dalam


aneka warna masyarakat, suku bangsa guna membangun masyarakat itu sendiri.
Misalnya bentuk kulit, gaya bahasa dan lain sebagainya.

Dilihat dari kajian ilmu antropologi memiliki beberapa kriteria seperti, mempunyai ciri-
ciri biologis manusia, antropologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari makhluk
manusia (humankind) di mana pun dan kapan pun, dan mempunyai hubungan antara
kebudayaan.

Antropologi memiliki beberapa permasalahan diantaranya adalah permasalahan


budaya, tradisi, ras dan etnik, serta relativisme kebudayaan.

9
B. Saran

Antropologi sangat besar peranannya dalam perkembangan kehidupan

manusia sehingga diharapkan kepada kita semua untuk selalu mengembangkan

wawasan dan memperdalam pemahaman tentang kehidupan masyarakat yang berkaitan

dengan antropologi.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/15/133613469/antropologi-definisi-obyek-
fungsi-tujuan-dan-manfaatnya?page=all

https://repository.unimal.ac.id/1916/1/MATERI%20AJAR%20PENGANTAR%20ANT
ROPOLOGI%20(GANJIL%202015).pdf

https://slideplayer.info/slide/13661732/

https://www.kompasiana.com/daishg/56fe814da123bd2d091a9db5/ruang-lingkup-
antropologi-dan-pentingnya-antropologi?page=all

https://www.kompasiana.com/khasdyah/54f7fa7da33311fc208b4cb0/budaya-
masyarakat-dalam-antropologi

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=764501&val=12406&title=
Strategi%20Alternatif%20Pemecahan%20Konflik%20Melalui%20Pembinaan%20Nil
ai-Nilai%20Kearifan%20Lokal%20dalam%20Tradisi%20Lisan

https://www.bbc.com/indonesia/media-49399008

https://m.liputan6.com/regional/read/4053450/5-rekomendasi-penyelesaian-gejolak-
papua

https://dekabopass2.blogspot.com/2015/08/makalah-antropologi-dalam-
perkembangan.html

11

Anda mungkin juga menyukai