NIM : 43120026
ILMU KOMUNIKASI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul "Komunikasi Pembangunan
dan Perubahan Sosial" ini.
Makalah ini saya buat guna memenuhi Ujian Akhir Semester dari mata kuliah
Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial yang diampu oleh Bapak Mikhael
Rajamuda Bataona.Saya berharap, makalah ini dapat berguna dan menambah wawasan bagi
para pembaca. Sebagai manusia yang tidak luput dari kekurangan, saya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang ada pada makalah ini, untuk itu saya mohon maaf sebesar-
besarnya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca demi
perbaikan pembuatan karya ilmiah saya kedepannya.
Akhir kata,saya sangat berterima kasih kepada siapapun yang membantu saya dalam
proses pengerjaan makalah ini, mulai dari dosen pembimbing, orang tua dan teman-
teman.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi diri saya sendiri
Kupang, 05 Desember
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk itu diperlukan suatu komunikasi antara pemerintah sebagai pihak yang hendak
membangun dengan masyarakat sebagai sasaran dari pembangunan tersebut, sehingga
pembangunan yang dijalankan bisa betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan.
Luasnya wilayah Republik Indonesia dengan jenis geografi yang berbeda disetiap
wilayahnya, serta budaya yang beragam menjadi satu masalah tersendiri dalam pembangunan
dewasa ini, sebab kadangkala suatu program yang direncanakan tidak sesuai dengan kondisi
masyarakat setempat.
Hal tersebut telah coba diselesaikan dengan dihadirkannya sistem otonomi daerah.
Dimana pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola dananya sendiri sesuai
dengan kebutuhan masyarakatnya.
B. Rumusan Masalah.
Mengetahui lebih jauh tentang Komunikasi pembangunan, siapa, apa, dan bagaimana
dampak yang ditimbulkan komunikasi pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pengertian yang luas ini, dapat digolongkan berbagai pendekatan yang berasal
dari berbagai disiplin ilmu yang mengupas masalah relasi dan interelasi komunikasi dengan
pembangunan. Singkatnya, komunikasi pembangunan dalam arti yang luas meliputi peran
dan fungsi komunikasi sebagai aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik di antara
masyarakat dan pemerintah, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembangunan.
b. Pengertian dalam arti sempit
Dalam arti sempit, pengertian komunikasi pembangunan adalah segala upaya, cara
dan teknik penyampaian gagasan dan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak
yang memprakarsai pembangunan kepada masyarakat yang menjadi sasaran, agar dapat
memahami, menerima dan berpartisipasi dalam pembangunan. Pada konteks ini, komunikasi
pembangunan dilihat sebagai rangkaian usaha mengkomunikasikan pembangunan kepada
masyarakat, agar mereka ikut serta dalam memperoleh manfaat dari kegiatan pembangunan
yang dilaksanakan oleh suatu bangsa. Usaha tersebut mencakup studi, analisis, promosi dan
evaluasi teknologi komunikasi untuk seluruh sektor pembangunan.
1.Penggunaan pesan yang dirancang khusus (tailored messages) untuk khalayak yang
spesifik. Misalnya bila hendak menjangkau khalayak miskin, pada perumusan pesan, tingkat
bahasa, gaya penyajian dan sebagainya disusun sedemikian rupa agar dapat dimengerti dan
serasi dengan kondisi mereka.
2.Pendekatan ceiling effect yaitu dengan mengkomunikasikan pesan pesan yang bagi
golongan yang tidak setuju, katakanlah golongan atas, merupakan redundansi (tidak lagi
begitu berguna karena sudah dilampaui mereka) atau kecil manfaatnya, namun tetap
berfaedah bagi golongan khalayak yang hendak dijangkau. Dengan cara ini, dimaksudkan
agar golongan khalayak yang benar benar berkepentingan tersebut mempunyai kesempatan
untuk mengejar ketertinggalannya, dan dengan demikian diharapkan dapat mempersempit
jarak efek komunikasi.
3.Penggunaan pendekatan narrow casting atau melokalisasi pesan bagi kepentingan khalayak.
Lokalisasi di sini berarti disesuaikannya penyampaian informasi yang dimaksud dengan
situasi kesempatan di mana khalayak yang berada.
4.Pemanfaatan saluran tradisional yaitu berbagai bentuk pertunjukan rakyat yang sejak lama
memang berfungsi sebagai saluran pesan yang akrab dengan masyarakat setempat.
6.Mengaktifkan keikutsertaan agen agen perubahan yang berasal dari kalangan masyarakat
sendiri sebagai petugas lembaga pembangunan yang beroperasi di kalangan rekan sejawat
mereka sendiri.
7.Diciptakan dan dibina cara cara atau mekanisme bagi keikutsertaan khalayak sebagai
pelaku pelaku pembangunan itu sendiri, dalam proses pembangunan yaitu sejak tahap
perencanaan sampai evaluasinya.
Pemilihan strategi komunikasi merupakan hal yang utama dan penting dalam
perencanaan pembangunan. Setiap strategi yang berbeda memerlukan penekanan yang
berbeda pada proses utamanya, dan pendekatannya pun bisa berbeda bergantung pada situasi
dan kondisi. Menurut Rogers (1976) fungsi komunikasi pada konteks ini dianggap sebagai
mekanisme untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
rencana pembangunan. Karena itu pemerintah senantiasa perlu memperhatikan strategi apa
yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga efeknya sesuai dengan harapan
(Dilla, 2007:131).
Menurut AED ada empat strategi komunikasi pembangunan yang telah digunakan
selama ini yaitu (Harun dan Ardianto, 2011:164-166):
3. Strategi partisipatori
4. Strategi pemasaran
Strategi ini tumbuh sebagai suatu strategi komunikasi yang sifatnya paling langsung
dan terasa biasa. Contohnya seperti, kalau anda dapat menjual pasta gigi, mengapa tidak
dapat menjual kesehatan, pertanian, dan keluarga berencana ? . Itulah prinsip social
marketing yang menjadi pegangan strategi ini.
Secara harfiah, penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti obor atau pun alat
untuk menerangi keadaan yang gelap. Dari asal perkataan tersebut, dapat diartikan bahwa
penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan penerangan atau pun penjelasan kepada mereka
yang disuluh, agar tidak lagi berada dalam kegelapan mengenai sesuatu masalah tertentu
(Nasution, 1990:7).
Clear et al. membuat rumusan bahwa penyuluhan merupakan jenis khusus pendidikan
pemecahan masalah (problem solving) yang berorientasi pada tindakan, mengajarkan sesuatu,
mendemostrasikan, dan memotivasi, tapi tidak melakukan pengaturan (regulating) dan juga
tidak melaksanakan program yang non-edukatif (Nasution, 1990:8).
Dalam melakukan penyuluhan, faktor penyampaian hal hal yang disuluhkan adalah
amat penting. Karena itu penyuluhan menuntut dipersiapkannya lebih dahulu desain yang
secara terperinci dan spesifik menggambarkan hal hal pokok sebagai berikut ini (Nasution,
1990:1):
3.Apa tujuan (objectivities) yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan
4.Pengembangan pesan
6.Sistem evaluasi telah terpasang atau built-in di dalam rencana keseluruhan kegiatan
dimaksud.
a. Metode Penyuluhan
Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode ini dibagi
atas tiga yakni (Setiana, 2005:49-52):
1.Pendekatan Perorangan
Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan sasarannya secara perorangan. Metode pendekatan perorangan atau personal approach
menurut Kartasapoetra sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat
secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Dari segi
jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan
penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu.
Metode pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh
tokoh masyarakat yang berpengaruh atau pun pada golongan petani atau peternak yang
menjadi panutan masyarakat setempat. Menurut Van Den Ban dan Hawkins, metode
pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode
lainnya, namun karena berbagai kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang
diterapkan pada program program penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif
cepat. Termasuk dalam metode pendekatan perorangan atau personal approach antara lain;
kunjungan ke rumah, kunjungan ke lokasi atau lahan usaha tani, surat menyurat, hubungan
telepon, kontak informal, magang, dalan lain sebagainya.
2. Pendekatan Kelompok
Metode pendekatan kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi,
namun keberadaan kelompok di pedesaan yang cukup mantap dan terorganisir dengan baik
masih menjadi kendala bagi penyuluh. Metode dengan pendekatan kelompok lebih
menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang
memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma
para anggotanya. Termasuk metode pendekatan kelompok diantaranya adalah diskusi,
demonstrasi cara, demonstrasi hasil, karyawisata, kursus tani, temu karya, temu lapang, temu
usah, mimbar sarasehan, perlombaan dan lain sebagainya.
3. Pendekatan Massal
Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini
dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi
penyampaian informasi metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan
kesadaran atau keingintahuan semata. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode
pendekatan massa dapat mempercepat proses perubahan, tetapi jarang dapat mewujudkan
perubahan dalam perilaku. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung
mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang disampaikan
mengalami distorsi. Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah rapat
umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder atau poster, surat
kabar dan lain sebagainya.
Beragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling baik
dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan. Apabila tujuan penyuluhan hanya terbatas agar
sasaran penyuluhan mengerti dan sadar hingga menaruh minat, maka metode pendekatan
massal dapat digunakan. Jika pada proses penyuluhan diharapkan sasaran tidak hanya sadar
dan berminat, tetapi sampai kepada mampu menilai dan mencoba, maka pendekatan yang
lebih tepat adalah metode pendekatan kelompok. Selanjutnya apabila sasaran diharapkan
dapat berkonsultasi secara intensif dan mendetail untuk memantapkan keputusan di dalam
mengadopsi inovasi, maka pendekatan perorangan atau individu adalah pilihan yang paling
tepat dan efektif. Karena kondisi sasaran pada umumnya beragam, maka pada hakikatnya
penggabungan atau kombinasi dari berbagai metode penyuluhan akan memberi manfaat yang
lebih baik dalam pencapaian tujuan penyuluhan.
b. Materi Penyuluhan
Dalam penyuluhan waktu dan tempat yang tepat harus sesuai situasi dan kondisi
masyarakat sasaran penting dan saling berkaitan dalam mencapai tujuan penyuluhan. Kapan
dan dimana dilaksanakan penyuluhan harus terkesan tidak mengganggu dan merugikan
sasaran.
Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan masyarakat yang
berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah.
Karena pada hakikatnya manusia tidak bisa berhenti pada satu titik tertentu sepanjang
masa yang artinya mereka akan selalu mengalami perubahan. Baik itu perubahan yang cepat
atau lambat, maupun Perubahan yang kecil atau besar.
Masyarakat memiliki peran penting terhadap terjadinya perubahan sosial pada jangka
waktu tertentu. Masyarakat inilah yang kemudian akan menghadapi faktor-faktor terjadi
perubahan hingga mengalami perubahan sosial itu sendiri.
Setiap insan manusia memiliki sifat dasar yang selalu tidak puas, jadi wajar jika
manusia terus berkembang dan melakukan banyak perubahan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Seperti halnya yang terjadi pada Des Putri Puyu yang mengalami perubahan mata
pencaharian utama mereka dalam kesehariannya yang dibahas pada buku Dinamika dan
Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal.
Agar lebih yakin tentang pengertian perubahan sosial, Grameds bisa simak pengertian
perubahan sosial menurut para ahli sosiologi berikut ini:
1. Hirschman
Menurut Hirschman perubahan sosial adalah fenomena sosial yang terjadi karena
pengaruh komunikasi dan cara pola pikir masyarakat.Ia juga mengungkapkan bahwa
perubahan sosial dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yakni konflik perubahan jumlah
penduduk, revolusi, penemuan baru dan juga faktor eksternal. Menurut Hirschman faktor
eksternal yang bisa mempengaruhi perubahan sosial adalah bencana alam,
2. Max Iver
Salah satu ahli sosiolog, Max Iver mengungkapkan pengertian perubahan sosial
adalah budaya dan sosial budaya inilah yang terus berubah yang bersifat kesinambungan
dengan hubungan sosial.
3. Max Weber
Menurut Max Weber yang juga merupakan ahli sosiologi terkenal mengungkapkan
bahwa perubahan sosial adalah situasi yang terjadi di masyarakat yang diakibatkan karena
ketidaksamaan dengan unsur-unsur sosial yang ada.
4. Gilin
Gillin berpendapat bahwa perubahan sosial adalah cara hidup yang dipengaruhi oleh
kondisi kebudayaan material, kondisi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank
arena yang dipengaruhi oleh hasil penemuan penemuan baru.
5. W. Kornblum
6. Kingsley Davis
Kingsley Davis dalam bukunya yang berjudul Human Society mengartikan perubahan
sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
7. Selo Sumardjan
8. William F. Ogburn
1. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran berbagai unsur pembentuk sosial dan kebudayaan,
yakni berupa ide, keyakinan, dan hal lainnya. Penyebaran ini bisa dilakukan dari individu ke
individu atau kelompok yang lebih besar dari itu. Proses difusi kemudian dibagi menjadi dua,
yakni difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.
2. Akulturasi
Akulturasi adalah proses perubahan sosial yang terjadi karena masuknya suatu
kebudayaan asing ke dalam sekelompok masyarakat, sehingga unsur budaya asing itu
diterima dan disesuaikan dengan kebudayaan asli masyarakat tertentu. Budaya asing tersebut
masuk dan bisa diterima masyarakat tergantung bagaimana cara masuk budaya tersebut dan
jangka waktu penyesuaian tertentu.
3. Asimilasi
Asimilasi adalah proses perubahan sosial yang timbul jika ada dua individu atau
kelompok dengan latar budaya yang berbeda kemudian berinteraksi dengan intensi dalam
jangka waktu yang lama.Proses perubahan sosial ini kemudian akan menghilangkan budaya
tersebut atau mengurangi perbedaan antar golongan masyarakat. Asimilasi muncul agar
mencapai suatu tujuan yang sama antar golongan demi kepentingan bersama.
4. Akomodasi
a. Evolusi
Evolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dengan memakan waktu yang sangat
lama dan tanpa ada kehendak dari masyarakat itu sendiri. Perubahan sosial evolusi kemudian
yang dipengaruhi oleh dorongan masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap
perkembangan yang terjadi saat itu.
b. Revolusi
Revolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dalam jangka waktu yang cepat dan
tidak direncanakan sebelumnya. Jadi revolusi adalh perubahan sosial kebalikan dari evolusi.
Perubahan sosial ini dikatakan direncanakan karena telah terjadi perubahan sesuai
dengan yang diperkirakan atau direncanakan oleh pihak yang membuat perubahan. Pihak
yang membuat perubahan itu kemudian kita kenal dengan sebutan agent of change.
b. Perubahan Yang Tidak Direncanakan
Perubahan sosial dikatakan tidak direncanakan karena terjadi diluar perkiraan atau
tanpa perencanaan terlebih dahulu. Biasanya perubahan sosial yang tidak direncanakan akan
ditentang oleh masyarakat yang bersangkutan atau diperdebatkan kehadirannya.
a. Perubahan Kecil
Perubahan sosial yang kecil biasanya terjadi pada unsur perubahan yang tidak
memiliki pengaruh yang berarti, contohnya fashion dan lifestyle.
b. Perubahan Besar
Perubahan sosial tidak terjadi begitu saja tanpa gejala dan faktor pendorongnya.
Bahkan ada beberapa hal yang menjadi faktor terkuat terjadinya perubahan sosial tersebut
bisa terjadi. Berikut ini beberapa faktor pendorong terjadinya perubahan sosial yang perlu
Grameds ketahui agar bisa mengenali gejala terjadinya perubahan sosial:
Adanya penemuan baru dalam sebuah komunitas tertentu akan membawa perubahan
pada sosial tersebut karena adanya budaya baru yang bisa menggantikan budaya lama atau
mencampurnya menjadi satu kesatuan.
Jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan sosial karena dapat struktur atau
tatanan masyarakat pada suatu komunitas. Jumlah penduduk juga akan menjadi kekuatan
bagaimana perubahan sosial tersebut bisa terjadi, semakin banyak orang yang menggunakan
budaya baru maka suatu budaya lama juga akan mudah hilang atau tergantikan.
3. Munculnya Konflik
Konflik, pertarungan, atau pertentangan sangat wajar terjadi pada sebuah sosial
tertentu. Konflik pada suatu sosial bisa saja terjadi karena adanya kemajemukan atau
munculnya mayoritas dan minoritas dalam sebuah komunitas tertentu.
Dari konflik inilah maka suatu sosial harus mencari jawaban dari masalah tersebut yang
kemudian akan menghasilkan budaya baru atau fenomena sosial yang baru.
4. Terjadi Revolusi
Keterbukaan pada lapisan masyarakat bisa menjadi faktor terjadinya perubahan sosial
karena kehadiran tipe masyarakat sangat berpengaruh dalam merespon sesuatu hal yang
baru.Masyarakat yang berpengaruh adalah mereka yang memiliki keterbukaan dan openmind
terhadap hal-hal baru sehingga mudah menerima perubahan tersebut. Dengan adanya
masyarakat yang selalu mengalami perubahan, maka perubahan sosial juga selalu
berkembang dan diperbaharui. Hal ini juga dibahas pada buku Sosiologi Perubahan Sosial
oleh John Scott.
6. Motivasi Berprestasi
Berbicara tentang perubahan sosial maka tidak bisa dijauhkan dari faktor pendidikan
yang berperan penting dalam terjadinya perubahan sosial.Tolak ukurnya pendidikan terus
mengalami perkembangan maka pendidikan pulalah yang membuat seseorang menjadi
belajar menghadapi perubahan.
Maka semakin tinggi dan berkualitasnya pendidikan maka akan besar pula peluang untuk
memiliki perspektif dan wawasan seseorang untuk menerima perubahan.
1. Bersifat Besar
Berdasarkan catatan sejarah Indonesia, negara kita sudah banyak mengalami banyak
perubahan sosial. Salah satu contoh perubahan sosial yang bersifat besar pernah terjadi di
Indonesia sekitar 20 tahun yang lalu pada sistem pertanian kita yang masih tradisional atau
menggunakan cara sederhana.
Misalnya cara menyemai padi, menanam padi, merawat, hingga memanen padi masih
dilakukan secara tradisional. Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan di
Indonesia ini pun membawa perubahan pada sosial para petani yakni bagaimana kebiasaan
petani dahulu dan sekarang menjadi berubah.
Contohnya jika dahulu petani menyemai pada hanya di dalam ruangan saja, namun sekarang
etani bisa menanam padi dengan teknologi canggih agar menghasilkan bibit padi yang lebih
berkualitas.Hal ini juga dapat kita lihat pada masyarakat tradisional Madura dan
perkembangannya. Sebagai satuan ekohistorikal, keunikan Madura adalah bentukan ekologi
tegal yang khas membentuk pola permukiman yang terpencar, dan masih banyak lagi yang
dapat kamu pelajari pada buku Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura.
2. Bersifat Kecil
Contoh perubahan sosial yang bersifat kecil adalah perubahan yang terjadi pada gaya
berpakaian atau lifestyle. Fashion adalah satu fenomena yang sangat pesat perkembangannya
hanya dalam waktu yang singkat.Contoh yang paling mencolok kita melihat perubahan gaya
berpakaian adalah tren menggunakan hijab yang populer di tahun 2000. Padahal sebelumnya
hanya segelintir orang saja yang menggunakan hijab hingga sekarang tren hijab terus
berkembang dengan berbagai gaya hijab.
BAB III
PENUTUP
Dalam pembangunan ini, ada banyak peran yang dapat dilakukan komunikasi dalam
pembangunan, diantaranya :