A. Kebijakan Komunikasi
Kebijakan komunikasi merupakan bagian yang terintegrasi dengan kebijakan
pembangunan lainnya, seperti halnya pendidikan, kebudayaan, dan kependudukan.Allan
Hancock (1981) dalam artikel Daryanto Setiawan (2017) “Kebijaksanaan komunikasi adalah
perencanaan strategik yang menetapkan alternatif dalam mencapai tujuan jangka panjang,
serta menjadi kerangka dasar untuk perencanaan operasional jangka pendek, perencanaan
strategik diwujudkan dalam target yang dapat dikuantifikasi dengan pendekatan- pendekatan
yang sistematis terhadap tujuan yang ingin dicapai dari kebijaksanaan-kebijaksanaan
komunikasi.(Setiawan, 2018)
Ayat serta hadis yang berkaitan dengan bagaimanaseharusnya kita sebagai manusia
berkomunikasi dalam satu sama lain, yang menjadi atau memberikan pedoman serta tuntutan
kepada manusia dalam segala aspek tentunya ayat ayat suci Alqur’an. Contohnya adalah
aspek dalam berkomunikasi itu sendiri, seperti pada hadist dibawah ini yang berkaitan
dengan komunikasi.
Dalam hadist “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka
berbicaralah dengan baik atau diam”. (HR. Bukhari). Orang yang beriman kepada Allah
dan hari akhir selalu yakin bahwa setiap ucapan dan perbuatan akan dipertanggungjawabkan
kepada Allah. Sehingga hanya akan mengucapkan yang baik atau jika tidak bisa, maka lebih
memilih untuk diam. “Perkataan baik adalah perkataan yang mendatangkan ridho Allah dan
mengagungkan Allah, misalnya basmalah, hamdalah, tasbih, dan saling menasehati dalam
kebaikan,” tuturnya.
Saat ini komunikasi yang dilakukan pemerintah menjadi sangat penting untuk
implementasi kebijakan. Sebagus apapun kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah akan
tidak berhasil jika tanpa dukungan oleh komunikasi kebijakan yang baik dan efektif. Jadi,
salah satu agenda penting saat ini adalah membangun kepercayaan publik itu sendiri. Seperti
contoh UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dalam pasal 2 yakni :
(1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna
Informasi Publik (2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas (3)
Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan
cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana (4) Informasi Publik yang
dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang-undang, kepatutan, dan kepentingan
umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi
diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa
menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada
membukanya atau sebaliknya.
Kebijaksanaan komunikasi memiliki ruang lingkup dan cakupan tugas yang luas
sehingga kebijaksanaan komunikasi sesugguhnya bukan hanya menjadi wewenang
departemenkomunikasi dan informasi, tetapi melibatkan banyak sektor, baik sektor
pemerintahan, swasta dan juga lembaga-lembaga kerja sama internasional, nasional, dan non
pemerintah.
Media massa sebagai alat komunikasi massa sangat berperan penting dalam
mewujudkan keterbukaan informasi kepada public, Karena pemerintah memiliki
keterbatasan dalam hal penyampaian informasi secara langsung kepada masyarakat luas.
Tetapi cukup melalui pemberitaan di media massa, masyarakat akan dapat dengan mudah
mengetahui informasi tersebut. Banyak media penyampai informasi kepada masyarakat yang
pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Seperti koran, televisi, internet,
majalah, buku, radio dan lain sebagainya, yang fungsinya adalah sebagai penyampai
informasi atau alat komunikasi masyarakat. Media massa sebagai wadah pers dan alat
komunikasi massa dinilai punya peran penting dalam mewujudkan keterbukaan informasi
public. sejauh ini media dianggap sebagai salah satu sarana belajar untuk mengetahui
berbagai peristiwa. Media juga dianggap sebagai cermin berbagai peristiwa yang ada di
masyarakat dan dunia.
Penjelasan ini memberikan arti bagaimana pentingnya suatu proses komunikasi yang
di lakukan secara bertahap untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kondisi saat ini bisa
terbilang kekinian dengan beragam aspek informasi yang bermacam-macam menjadi suatu
tantangan bagi individu, kelompok, ataupu organisasi dalam menyampaikan informasi
kepada khalayak, salah satunya perguruan tinggi.
Selain itu, company profile bertujuan untuk memberikan dorongan kepada masyarakat
luas akan keunggulan dan profil lulusan serta standar kualifikasi perguruan tinggi, sehingga
masyarakat luas dapat memperoleh pemahaman yang cukup untuk memperoleh informasi yang
berkualitas dan informasi sebagai acuan dalam memilih institusi universitas berdasarkan minat
mereka dibuat. Oleh karena itu, program komunikasi untuk membuat profil bisnis prodi menjadi
penting untuk literasi masyarakat prodi Pengembangan Masyarakat Islam.
B. Perencanaan Komunikasi
Membahas perencanaan komunikasi maka ada dua konsep dasar yakni “perencanaan”
dan “komunikasi”. Perencanaan akan lebih banyak didekati dari aspek manajemen sedangkan
konsep komunikasi akan dilihat sebagai suatu proses penyebaran atau pertukaran informasi.
Meskipun kedua konsep ini menunjukkan perbedaan terutama dari dua kajian yang berbeda,
namun kedua konsep ini dapat diitegrasikan menjadi satu kajian khusus dalam studi komunikasi
yang akhir-akhir ini makin banyak diaplikasikan dalam bidang penyerbarluasan informasi,
penyadaran masyarakat, dan pemasaran. Perencanaan merupakan bagian terpenting dari setiap
aktivitas, perencanaan melibatkan proses kognitif dan kesadaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Desain menjadi peta konsep yang memandu kita dalam implementasi komunikasi.
(AMIC, 1982) dalam skripsi Arif (2021) perencanaan komunikasi adalah suatu usaha
yang sistematis dan kontinu dalam mengorganisasi aktivitas manusia terhadap upaya penggunaan
sumber daya komunikasi secara efisien guna merealisasikan kebijaksanaan komunikasi.
(Suparyanto dan Rosad (2015, 2020).
Program komunikasi yang dilaksanakan tentunya bertujuan untuk mencapai efek yang
baik pada tingkat kognitif, afektif dan perilaku. Company profil bertujuan untuk mencapai semua
efek tersebut, yang dapat memberikan wawasan, meningkatkan preferensi, dan mengubah
perilaku saat memilih perguruan tinggi dan jurusan. Prinsipkehati-hatian dalam penyampaian
informasi sesuai dengan anjuran ayat hadist diatas, maka harus dilakukan pendekatan yang
sistematis untuk membentuk ide dan gagasan dalam bentuk rencana kasar. Sebagai panduan
praktis, model desain yang di gunakan disini adalah model desain Assifi dan Frenc.
Menganalisis Masalah
Menganalisis Khalayak
Merumuskan Objektif
Mengembangankan Pesan
Model ini dikembangkan oleh Assifi dan French pada tahun 1982 (Nasution;
1994).Kelihatannya sederhana yaitu linier, tetapi menunjukkan langkah-langkah yang sangat
berurutan dari awal sampai akhir. Model ini dimulai dengan: (1) analisis masalah, (2) analisis
khalayak, (3) penetapan tujuan, (4) pemilihan media, (5) pengembangan pesan, (6) produksi
media, (7)melaksanakanprogram, dan terakhir ( 8) melakukan monitoring dan evaluasi. Urutan
operasi ini ditunjukkan pada gambar di atas.
Model desain komunikasi yang dibuat oleh Assif dan French nampaknya tidak jauh
berbeda dengan model desain komunikasi lainnya. Model yang dibuat oleh Assif hanya lebih
detail dan konsisten sampai tahap terakhir yaitu merencanakan monitoring dan evaluasi.
D.Tahapan Perencanaan
Perkembangan zaman memungkinkan untuk memvariasikan bentuk-bentuk company
profile.termasuk dalam bentuk video, website, cetak, bahkan aplikasi. Nantinya, berbagai bentuk
company profile tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Penulis membahas
mengenai video company profile, disini penulis melakukan persiapan hingga video tersebut
dapat dipublikasikasikan nantinya.
Untuk menghasilkan video company profile yang baik dan mampu mempresentasikan
atau mendeskripsikan sesuatu, baik itu perusahaan atau lembaga dan instansi, kita harus
merencanakannya dengan baik dan benar tentunya dengan langkah-langkah yang tepat. Karena
jika kita tidak mengetahui langkah-langkah tersebut maka video company profile yang
dihasilkan akan melalui proses yang kurang optimal dan memakan waktu yang lama. Berikut
langkah-langkah dalam model perencanaan komunikasi Assifi dan Frenc.
1. Menganalisis Masalah
Pemecahan masalah adalah tanggung jawab semua orang, baik di luar kampus maupun di
dalam kampus,seperti mahasiswa dan ketua program studi.Karena keterbatasan waktu, ketua
program studisering mengambil jalan pintas untuk mengatasi masalah tersebut.Alih-alih mencari
akar permasalahan yang sebenarnya, mereka lebih fokus menangani fenomena permasalahan
tersebut.Kegagalan menemukan akar permasalahan pada akhirnya menyulitkan ketua program
studi untuk menemukan solusi yang tepat.Untuk mengatasi keterbatasan ini, ketua program studi
harus secara sistematis mengidentifikasi penyebab masalah. Proses ini membantu menganalisis
akar masalah melalui langkah-langkah sistematis.
“Bedanya prodi Pengembangan Masyarakat Islam dengan prodi lain dari yang saya dapat
yaitu prodi Pengembangan Masyarakat Islam konsen pada kerja fasilitator atau pendampingan
masyarakat didalam berkegiatan. Kalau dalam kaidah islam dan dakwah Pengembangan
Masyarakat Islam adalah dai’ yang tidak hanya ada di mimbar atau di masjid tetapi menyuluh
bagi mad’u”.
Program studi pengembangan masyarakat Islam memiliki beberapa masalah yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1. Kurangnya Kesadaran tentang Program Studi: Beberapa orang mungkin tidak mengetahui
tentang program studi pengembangan masyarakat Islam, sehingga program ini kurang
diminati oleh calon mahasiswa. Diperlukan upaya promosi yang lebih baik agar
masyarakat dapat memahami keberadaan program studi ini. Kurangnya kesadaran
terhadap kajian, praktek, keilmuwan terkait prodi PMI.
2. Kurangnya mendorong Masyarakat: Program studi pengembangan masyarakat Islam juga
membutuhkan keterlibatan masyarakat agar dapat lebih efektif dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Upaya yang perlu dilakukan untuk membangun kemitraan dengan
masyarakat dan instansi terkait untuk meningkatkan keterlibatan dan partisipasi dalam
kegiatan pengembangan masyarakat Islam. Masih kurangnya masyarakat yang
memahami PMI sebagai basis masyarakat, pendampingan, fasilitator, bahkan dalam event
yang terstruktur bagian kerja dari PMI.
2. Menganalisis khalayak
Dalam penilaian program studi Pengembangan Masyarakat Islam, ada beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan.Pertama, penting untuk mengetahui seberapa besar minat dan
kebutuhan masyarakat terhadap program studi ini.Apakah ada permintaan yang cukup untuk
lulusan dari program studi ini? Apakah ada potensi untuk pengembangan karir yang baik bagi
lulusan dari program studi ini?.Kedua, kualitas kurikulum dan pengajaran menjadi hal yang
penting untuk dinilai.Bagaimana kualitas dosen pengajar dan kurikulum yang dijalankan dalam
program studi ini? Apakah tawaran yang ditawarkan telah memenuhi standar dan kebutuhan
pasar yang ada?.Ketiga, studi program peran dalam pengembangan masyarakat Islam juga
menjadi faktor penting. Program besar studi ini berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat
Islam melalui penelitian dan pengabdian masyarakat?.Keempat, studi program keterkaitan
dengan industri dan pihak yang terkait menjadi faktor yang harus diperhatikan.Bagaimana
hubungan antara program studi dan industri serta lembaga terkait? Apakah ada kerjasama atau
kemitraan yang terjalin dengan baik?.Kelima, kualitas lulusan dari program studi juga harus
diperhatikan.Kejutan besar kualitas lulusan dari program studi ini mampu bersaing di dunia kerja
dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat?
3. Merumuskan Objektif
Objektivitas merupakan prinsip yang harus ada pada setiap berita.Berita mempunyai
definisi yaitu laporan mengenai fakta yang benar-benar terjadi (Rianto, 2007:55) dalam L
Maulana (2018).Fakta tersebut harus benar-benar yang terjadi dilapangan, hal ini bertujuan agar
masyarakat menerima informasi/berita dengan sebenar-benarnya.
Sejauh ini prodi berusaha membuka kerjasama di seluruh prodi maupun pusat di
lingkungan IAIN Parepare.Salah satunya mengadakan lokakarya bersama lpm menghadirkan
SMA, MA, pesantren se ajetapparang.Disisi lain juga diluar kampus bekerjasama dengan
pemerintah/ lembaga.Semisal kepala Desa kupa Barru yg mana prodi hadir sosialisasi sekaligus
mengadakan pelatihan bersama masyarakat.Kamipun menyiapkan beasiswa prodi bagi calon
mahasiswa kita yang memenuhi syarat bergabung bersama prodi PMI.
Dalam hal ini penting untuk menunjukkan atau memberikan informasi atau kajian lebih
lanjut tentang prodi pengembangan masyarakat islam adalah untuk melatih mahasiswa agar
memiliki pemahaman yang baik tentang konsep dan prinsip pengembangan masyarakat serta
kemampuan dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program
pengembangan masyarakat yang efektif.
Menurut Heinich dkk (2005: 9-10), media adalah alat saluran komunikasi yang
mengantar informasi antara sumber pesan dengan penerima pesan.Dicontohkan oleh Heinich,
media tersebut seperti televisi, film, bahan tercetak, diagram, instruktur, dan komputer.Apabila
media-media tersebut membawa pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka dapat
dipertimbangkan sebagai media pembelajaran.Heinich juga menghubungkan antara media
dengan metode dan pesan (Guru, 2019)
Komunikasi tidak pernah lepas dari penggunaan media, karena komunikasi adalah
interaksi atau penyampaian pesan dari media ke media dengan menggunakan media.tujuan
tertentu. Di zaman sekarang yang serba maju dan berteknologi maju ini, sangat penting untuk
mengetahui peran media elektronik dalam segala hal, terutama dalam komunikasi.Tanpa media
sebagai penyalur komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik, salah satu sarana komunikasi
adalah media elektronik.Kita mengenal banyak media elektronik yang terus berkembang, tumbuh
dan berubah dari waktu ke waktu.Dimulai dengan media sekali pakai, media sekali pakai adalah
media yang menyalurkan informasi tanpa umpan balik dari penerima, yaitu.tidak ada saling
"obrolan" seperti televisi, radio atau internet. Pengecualian adalah Internet, karena pengguna
Internet dapat berkomunikasi dalam dua arah.
Penggunaan media massa merupakan sarana penyampaian atau penyalur pesan atau
gagasan untuk mempengaruhi masyarakat dan media yang dipilih adalah media online, media
online mungkin merupakan cara yang cukup efektif untuk menjangkau masyarakat mengingat
saat ini kita berada di era digital. , tentunya media yang menjadi pilihan adalah media online
seperti media sosial dan penggunaan website.
5. Mengembangkan Pesan
Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi kedalam kata kata yang sesuai dengan
tujuan. Setelah menetapkan tujuan yang dipilih, kita dapat membuat pesan yang dapat
mendorong tujuan tersebut ke tindakan atau aktivitas yang diharapkan. Mengembangkan pesan
membutuhkan keterampilan antara sains dan seni. Pesan tidak perlu dikembangkan oleh para ahli
yang menganalisis dan merencanakan strategi pesan, tetapi harus mampu membangkitkan
emosi.
Menurut Handes (2019) pesan disampaikan melalui media yang tepat, bahasa yang
dimengerti, kata-kata yang sederhana sesuai dengan tujuan komunikasi, serta mudah dicerna
oleh komunikan. Dalam perencanaan kreatif dan strategi pengembangan pesan, pesan dapat
disampaikan panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan diarahkan adalah tujuan
akhir dari pesan itu sendiri.(Handes, 2019)
Media (medium) adalah kategori umum dari sistem pengirimam pesan yang mencakup
media penyiaran (televisi dan radio), media cetak (surat kabar, majalah), media luar ruangan
(outdoor advertising) dan new media ( internet, media sosial, google, dll).
Perencanaan media adalah tugas yang sangat penting dalam periklanan dan promosi
media. Sering terjadi iklan dan promosi hanya membuang-buang uang, tetapi tidak memberikan
hasil yang diharapkan. Perencanaan media yang dipersiapkan dengan baik memastikan
komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan mendapat perhatian lebih dari
kelompok sasaran atau audiens.Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan media, karena tidak
ada media khusus yang dapat mencapai semua tujuan dalam perancangannya.
Pada tahap ini kami akan mulai menggarap video profil Pengembanan Masyarakat Islam
dengan mengikuti langkah-langkah diatas.
1. Kamera
2. Tripod
3. Handphone
4. Lighting
5. Clip on
menurut Royse, Thyer & Padgett (dalam Purwanto, 2020) program adalah kumpulan
kegiatan terorganisir yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan yang terorganisir
artinya serangkaian tindakan terencana yang dirancang untuk menyelesaikan beberapa masalah.
Perencanaan program dan penyusunan usulan kegiatan belum dapat kita lakukan sebelum
adanya pembagian program kerja, yaitu suatu tugas atau kewenangan yang diberikan kepada
suatu unit kegiatan atau lembaga untuk menyelenggarakan suatu bentuk kegiatan.Tujuan
pembagian ini adalah untuk menghindari terjadinya kegiatan-kegiatan yang serupa baik dalam
waktu maupun bentuk operasi antar lembaga, dan tujuan lainnya adalah agar dalam
melaksanakan kegiatannya dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan mana kegiatan yang
sifatnya umum atau lebih terarah pada ciri khas fakultas atau jurusan.
Visi
Pengemban Kajian Bidang Pengembangan Masyarakat Islam dan Akultrasi Budaya berbasis Teknologi
Informasi yang unggul di Kawasan Timur Indonesia pada tahun 2025
Misi
Di tahapan ini, profil video yang sudah selesai harus diperiksa dan dievaluasi untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai, bagaimana cara memasukkan opini publik
atau yang disebut umpan balik. Evaluasi ini dapat dilakukan baik melalui evaluasi berkelanjutan
maupun evaluasi akhir. Tujuan dari semua evaluasi ini adalah untuk menjaga fleksibilitas
program. Selain itu evaluasi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif
tentang program yang telah dilaksanakan sehingga dapat menjadi dasar perbaikan dan langkah
awal dalam pelaksanaan program selanjutnya.
Daftar Pustaka