Jumrana
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Haluoleo
e-mail: jumrana.s@gmail.com
Abstract
Many design models of development communication strategy has been developed by experts
through a lot of research. Implementation of the design of communication strategies may not al-
ways be easy to accepted and implemented. The differences of metodes, tools, techniques, and
diversity of the community characteristics influences the effectiveness of its application in the field.
It is interesting to examine and consider some of them to provide a comprehensive overview of the
design of communication strategies to help communicators and agencies of development in select-
ing appropriate communication strategy design. For that selected extentions campaign strategy
(SEC) which is a model of education and extention, health communication strategy (HCS) is a
model of social marketing, and Participatory Rural Communication Appraisal (PRCA) and Partic-
ipatory Communication Strategy Design (PCSD) which is a communication models of community
development.
Keywords: extentions campaign strategy (SEC), health communication strategy (HCS), Participa-
tory Rural Communication Appraisal (PRCA), Participatory Communication Strategy Design
(PCSD).
Abstrak
Berbagai model desain strategi komunikasi pembangunan telah dikembangkan oleh para ahli
melalui banyak penelitian. Implementasi dari desain strategi komunikasi tersebut tidak selalu dapat
diterima dan dilaksanakan dengan mudah. Perbedaan metode, alat, teknik, dan keberagaman
karakteristik masyarakat mempengaruhi efektivitas penerapannya di lapangan. Menarik untuk
mengkaji dan menimbang beberapa diantaranya untuk memberikan gambaran secara komprehensif
mengenai desain strategi komunikasi tersebut untuk membantu komunikator/ agen pembangunan
dalam memilih desain strategi komunikasi yang tepat. Untuk itu dipilih strategy extentions
campaign (SEC) yang merupakan model penyuluhan, health communication strategy (HCS)
adalah model pemasaran sosial, serta Participatory Rural Communication Appraisal (PRCA) dan
Participatory Communication Strategy Design (PCSD) yang merupakan model-model komunikasi
pemberdayaan masyarakat.
Kata kunci : extentions campaign strategy (SEC), health communication strategy (HCS), Partici-
patory Rural Communication Appraisal (PRCA), Participatory Communication Strategy Design
(PCSD
A. Pendahuluan Dalam tataran ini, Rogers telah memberikan
Pembangunan, menurut Rogers (1986) sebuah pendekatan baru pada masanya dalam
adalah suatu perubahan sosial yang bersifat pembangunan dengan memasukkan partisipasi
partisipatori secara luas untuk meningkatkan yang luas. Ini mengisyaratkan bahwa
keadaan sosial dan materi (termasuk keadilan, keterlibatan masyarakat bukan sekedar
kebebasan, dan kualitas mayoritas masyarakat menikmati hasil pembangunan tapi ikut secara
yang tinggi) melalui perolehan pada kontrol aktif dalam proses-proses pembangunan.
yang lebih besar terhadap lingkungannya. Partisipasi merupakan keterlibatan
28
MODEL-MODEL DESAIN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
seseorang dalam situasi baik secara mental, tindakan. (Anyaegbunam, et al., 2004). Peran
pikiran, emosi maupun tindakan yang men- komunikasi dan partisipasi dalam
dorongnya untuk memberikan sumbangan da- pembangunan, diantaranya adalah (a)
lam upaya mencapai tujuan yang ditentukan Pemberdayaan masyarakat (b) Pemahaman
dan ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan bersama dan kesepakatan untuk berbuat (c)
untuk mencapai tujuan tersebut (Adams, Melatih kelompok interes di masyarakat (d)
1995). Lebih lanjut Melkote dan Steeves Menciptakan kebijakan yang mampu
(2006) menyatakan community participation memberikan keuntungan bagi masyarakat.
means facilitating the aktif involvement of
different community groups, together with the B. Model Desain Strategi Komunikasi
other stakeholders involved, and the many Pembangunan
development and research agents working with Dalam perkembangannya, perencanaan
the community and decision makers. Sehingga desain strategi komunikasi pembangunan
partisipasi yang dimaksudkan tidak hanya pada mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
individu, tapi juga komunitas dan kelompok- Mulai dari yang bersifat top down, bottom up,
kelompok komunitas yang ada di dalam hingga penguatan saluran komunikasi dialogis.
masyarakat. Menarik untuk mengkaji bagaimana
Dalam perspektif ini, pembangunan perkembangan perencanaan desain strategi
masyarakat adalah suatu gagasan perubahan pembangunan dan perubahan-perubahan yang
dari bawah (bottom up). Gagasan ini menghar- dihasilkan dengan pendekatan yang berbeda.
gai pengetahuan, keterampilan, kebudayaan, 1. Strategy Extentions Campaign
sumber daya, dan proses-proses lokal sebagai Strategy Extention Campaign (SEC)
sesuatu yang penting. Pendekatan bottom up atau kampanye penyuluhan strategis
dan partisipasi merupakan prinsip fundamental diperkenalkan pada era 1980 an, adalah
dalam pembangunan masyarakat. Formulasi metode yang mengutamakan partisipasi
keduanya menempatkan komunikasi pada masyarakat dalam perencanaan strategi,
posisi sentral untuk menggerakkan proses- sistematika manajemen dan implementasinya
proses yang berlangsung. di lapangan pada penyuluhan pertanian.
Diaz Bordinave mencatat bahwa dalam Tujuan yang paling mendasar dari SEC adalah
pendekatan ini, partisipasi seringkali diharap- menerapkan pendekatan yang menyeluruh,
kan secara langsung oleh sumber dan agen pe- rasional dan pragmatis dalam merencanakan,
rubahan. Dalam pendekatan Bottom up orang- menerapkan, mengatur, memonitor dan
orang dibujuk untuk mengambil bagian di mengevaluasi program penyuluhan pertanian.
dalam aktivitas mandiri, tetapi penyelesaian Pendekatan dalam SEC adalah
permasalahan lokal mendasar dipilih oleh agen formulasi dari berbagai model pendekatan
pembangunan eksternal. Partisipasi orang- partisipatif yang telah ada sebelumnya, yaitu
orang diarahkan. Padahal sasaran partisipasi Advocates a Participatory Planning Approach,
tidak hanya bersifat pragmatis tapi juga lebih Needs-Based and Demand-Driven Oriented,
kepada kemandirian masyarakat. (Melkote and Strategic planning and integrated system
Steeves, 2006) approach, Considering human and behavioral
Komunikasi bagi pembangunan adalah dimension, Problem solving orientation, Cost
sebuah desain dan penggunaan yang sistematis effective multimedia approach, Provides
dari aktivitas partisipatif, pendekatan specific extension support materials and
komunikasi, metode dan media untuk berbagi training, Built-In process documentation and
informasi dan pengetahuan diantara para-pihak evaluation procedures, Keseluruhan metode
(stakeholders) dalam sebuah proses dapat diaplikasikan pada program penyuluhan
pembangunan untuk memastikan saling lainnya, seperti kesehatan, pendidikan, dan lain
pengertian dan konsensus yang menuju kepada -lain.
da tahap ini juga dilakukan wawancara focus adalah orang-orang yang dipilih untuk
dengan kelompok focus, yaitu orang-orang menggali permasalahan.
yang sebelumnya telah dipilih berdasarkan Metodologi yang digunakan dalam
prioritas permasalahan. Data kuantitatif dari PCSD sama dengan yang digunakan dalam
Survey KAP dan data kualitatif dari wa- PRCA hanya saja PCSD menggunakan istilah
wancara kelompok fokus merupakan input kelompok interaksi prioritas untuk mengidenti-
yang akan digunakan untuk menyusun fikasi kelompok interaksi.
perencanaan strategis, rancangan pesan, pem- 3. Penggunaan Media dan Saluran
ilihan multimedia, pemonitoran, evaluasi Komunikasi
program penyuluhan rutin, sehingga men-
capai tujuan kampanye penyuluhan. Pemilihan dan peggunaan media serta
Hampir sama dengan SEC dan HCS, saluran komunikasi umumnya disesuaikan
dalam PRCA juga ada dua indikator yang dengan karakteristik khalayak yang menjadi
berlaku yaitu indikator kualitatif dan indikator sasaran program. Dalam program HSC, ada
kuantitatif yang datanya didapatkan dengan tiga bentuk media dan saluran yang digunakan,
metode baseline study. PRCA juga menerap- yaitu saluran komunikasi interpersonal yang
kan metode triangulasi. Studi PRCA dilakukan berorientasi komunitas, dan media massa. SEC
dengan metode penelitian partisipatif yang juga menggunakan saluran komunikasi
melibatkan masyarakat dalam proses interpersonal untuk menyampaikan informasi
perencanaan program komunikasi yang tepat proyek/program. Juga menggunakan
sejak awal dengan menggunakan berbagai komunikasi kelompok dan saluran multi media
macam teknik seperti FGD, wawancara men- murah.
dalam, dan berbagai tools dan teknik lainnya. Ada empat media yang digunakan da-
Dengan PRCA, kebutuhan dan permasalahan lam PRCA dan PCSD, yaitu radio, media atau
masyarakat diidentifikasi, didefinisikan sambil materi cetakan, video, dan teater popular. Da-
mencari kesempatan dan pemecahan masalah lam konteks pembangunan, radio dibedakan
yang sudah ada di masyarakat atau yang biasa atas tiga macam, yaitu radio pendidikan, radio
disebut NOPS (need, opportunities, problem, kebudayaan dan documenter, dan radio
solution). Hasil studi PRCA kemudian men- partisipatori, yang biasa disebut sebagai radio
jadi dasar untuk menyusun kerangka baseline komunitas. Radio pendidikan cakupannya pada
study. Baseline study adalah survey deskriptif menyediaan pengetahuan dan instruksi-
lintas bidang yang lebih banyak memberikan instruksi spesifik yang berhubungan dengan
informasi kuantitatif tentang situasi saat ini isu-isu pembangunan. Itu biasanya digunakan
mengenai topik-topik yang ada pada masyara- untuk pendidikan formal. Radio kebudayaan
kat. Informasi yang dapat dikumpulkan dalam dan documenter, cenderung untuk melaporkan
studi ini adalah level of awareness, knowledge, dan menyediakan penjelasan mengenai aspek-
attitudes, practice (AKAP) atau tingkat aspek dari kehidupan komunitas. Ini dilakukan
kesadaran, pengetahuan, sikap, dan praktek untuk menggambarkan perhatian komunitas
masyarakat mengenai topik tertentu pada tem- pada isu-isu spesifik, permasalahan dan
pat tertentu. Dalam PRCA juga ada observasi solusinya. Radio partisipatori secara tidak
yang dilakukan pada saat pengkajian situasi langsung dikatakan sebagai radio untuk
awal, tetapi tujuannya lebih untuk memper- masyarakat dan oleh masyarakat, yang isinya
siapkan area untuk pelaksanaan studi PRCA. penuh dengan pengalaman dan sharing
Kemudian, dikenal pula adanya kelompok pengetahuan antar masyarakat.
interaksi. Perbedaannya dengan kelompok Media dan materi cetakan yang
focus adalah kelompok interaksi dalam PRCA digunakan seperti; Booklet (untuk panduan
dibentuk setelah adanya focal problem karena komunikasi bagi staf lapangan dan stakehold-
mereka dianggap orang yang paling rentan ter- ers) dan flipchart. Poster dan leaflet umumnya
hadap permasalahan, sementara kelompok dipakai untuk mempromosikan ide, gagasan
dan kegiatan. Serta booklet sekolah dan komunikator/ agen pembangunan untuk
panduan untuk orang dewasa. Media lainnya menentukan saluran dan media yang tepat,
adalah Video, umumnya digunakan untuk mudah dan murah untuk dijangkau oleh
pendokumentasian, monitoring, menarik masyarakat
partisipasi, membangkitkan diskusi, dan
memfasilitasi proses belajar. Kemudian media D. Kesimpulan
yang juga banyak digunakan dalam PRCA dan Model perencanaan dan desain strategi
PCSD adalah teater popular. Ragamnya antara komunikasi pembangunan terus mengalami
lain lagu, lawakan, drama dan di beberapa pengembangan. Keempat model desain strategi
Negara melakukannya dengan tarian. Dalam komunikasi pembangunan yang dibahas pada
tayangan-tayangan tersebut biasanya bagian sebelumnya menggambarkan
disisipkan pesan-pesan pembangunan. bagaimana proses perubahan itu. Strategy
Persamaan umum dari penggunaan extention campaign (SEC) yang diperkenalkan
media pada setiap perencanaan desain strategi di tahun 1980-an di desain dengan pendekatan
komunikasi diatas adalah setiap media telah pemasaran sosial, media massa digunakan
dipertimbangkan untuk ditujukan pada secara luas, bentuk komunikasi bottom up dan
khalayak/ masyarakat sasaran dengan partisipasi terbatas karena peran expert yang
karakteristik tertentu. Kombinasi karakteristik begitu besar. Lalu ada participatory rural
masyarakat sasaran dan sumberdaya yang communication appraisal (PRCA) yang
dimiliki akan menghasilkan pilihan media diperkenalkan pada tahun 1994, desain strategi
yang juga beragam. Hal ini tidak lepas dari pembangunan yang menekankan eksplorasi
adanya studi yang dilakukan pada masyarakat dan pemanfaatan sumberdaya dan jaringan
sasaran sebelum menentukan jenis media yang informasi dan komunikasi dalam masyarakat.
akan digunakan. Dikembangkan dengan pengintegrasian
Salah satu kelebihan yang dimiliki berbagai macam saluran dan media.
PRCA dan PCSD dibanding model Komunikasi bottom up, komunikasi dialogis,
perencanaan desain strategi lainnya adalah in- PRCA kemudian disempurnakan pada tahun
tensitas belajar bersama masyarakat mendapat- 2003 dengan model participatory
kan porsi yang lebih sehingga ada sharing communication strategy development (PCSD)
pengetahuan antara masyarakat lokal dengan yang menggunakan saluran dan media efektif,
komunikator/agen pembangunan, serta ada komunikasi dialogis antara komunikator/ agen
pengembangan metode dan teknik baru. pembangunan dan masyarakat, sharing dan
Dalam hal informasi dan data yang belajar bersama masyarakat, partisipasi aktif
didapatkan di lapangan, PRCA dan PCSD jauh masyarakat. HSC terus mengalami
lebih komprehensif. Karena pengembangan pengembangan dan model terakhir di
kedua model desain strategi tersebut kembangkan mengikuti participatory
dikembangkan dengan tujuan memberikan communication strategy (PCS)..
penguatan pada komunikasi yang dialogis
antara masyarakat lokal dan komunikator/agen
pembangunan. Dengan model komunikasi
yang dikembangkan dalam program, maka
informasi yang didapatkan bukan hanya
mengenai profile masyarakat, sosial budaya,
dan ekonomi tapi kelebihan keduanya adalah
mampu mengeksplorasi untuk mendapatkan
data sumberdaya komunikasi dan informasi
serta jaringan-jaringan komunikasi dan
infomasi yang ada dalam masyarakat. Berbagai
informasi tersebut akan membantu
Daftar Pustaka :
Adams, W.M.1995. Green Development Theory. Dalam J. Crush (ed.) Power of Development.
London UK: Rouledge
Anyaegbunam, C., Mefalopulos, P., and Moetsabi, T. 2004. Participatory Rural Communication
Appraisal: Starting with the people. Handbook 2nd Edition. SADC Centre of Communi-
cation for Development & Communication for Development Group Extension, Educa-
tion and Communication Service Sustainable Development Department FAO, Rome
Ife, J., dan Tesoriero, F. 2008. Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di
Era Globalisasi. Edisi ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. 1988. A Field Guide to Designing a health
Communication Strategy: A resousce for health communication professional. Popula-
tion Communication Services. Center for Communication Programs. Bloomberg
Mefalopulos, P., and Kamlongera, C. 2004. Participatory Communication Strategy Design. Hand-
book 2nd Edition SADC Centre of Communication for Development & Communication
for Development Group Extension, Education and Communication Service Sustainable
Development Department FAO, Rome
Melkote, S.R., and Steeves, H.L. 2006. Communication for Development in The Third World: The-
ory and Practice for Empowerment. 2nd Edition. London and New Delhi: Sage Publica-
tion and Thousand Oaks
Piotrow, P.T., Rimon II, J.G., Merritt, A.P., and Saffitz, G. 2003. Advancing Health Communica-
tion: The PCS Experience in the Field. Center for Communication Programs. Johns
Hopkins Bloomberg School of Public Health. Bloomberg
Rogers , E.M. (ed.) 1986. Communication and Development. Beverley Hills, California: Sage Pub-
lication