Anda di halaman 1dari 7

TOPIK UTAMA

MODEL-MODEL DESAIN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Jumrana
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Haluoleo
e-mail: jumrana.s@gmail.com

Abstract
Many design models of development communication strategy has been developed by experts
through a lot of research. Implementation of the design of communication strategies may not al-
ways be easy to accepted and implemented. The differences of metodes, tools, techniques, and
diversity of the community characteristics influences the effectiveness of its application in the field.
It is interesting to examine and consider some of them to provide a comprehensive overview of the
design of communication strategies to help communicators and agencies of development in select-
ing appropriate communication strategy design. For that selected extentions campaign strategy
(SEC) which is a model of education and extention, health communication strategy (HCS) is a
model of social marketing, and Participatory Rural Communication Appraisal (PRCA) and Partic-
ipatory Communication Strategy Design (PCSD) which is a communication models of community
development.

Keywords: extentions campaign strategy (SEC), health communication strategy (HCS), Participa-
tory Rural Communication Appraisal (PRCA), Participatory Communication Strategy Design
(PCSD).

Abstrak
Berbagai model desain strategi komunikasi pembangunan telah dikembangkan oleh para ahli
melalui banyak penelitian. Implementasi dari desain strategi komunikasi tersebut tidak selalu dapat
diterima dan dilaksanakan dengan mudah. Perbedaan metode, alat, teknik, dan keberagaman
karakteristik masyarakat mempengaruhi efektivitas penerapannya di lapangan. Menarik untuk
mengkaji dan menimbang beberapa diantaranya untuk memberikan gambaran secara komprehensif
mengenai desain strategi komunikasi tersebut untuk membantu komunikator/ agen pembangunan
dalam memilih desain strategi komunikasi yang tepat. Untuk itu dipilih strategy extentions
campaign (SEC) yang merupakan model penyuluhan, health communication strategy (HCS)
adalah model pemasaran sosial, serta Participatory Rural Communication Appraisal (PRCA) dan
Participatory Communication Strategy Design (PCSD) yang merupakan model-model komunikasi
pemberdayaan masyarakat.

Kata kunci : extentions campaign strategy (SEC), health communication strategy (HCS), Partici-
patory Rural Communication Appraisal (PRCA), Participatory Communication Strategy Design
(PCSD
A. Pendahuluan Dalam tataran ini, Rogers telah memberikan
Pembangunan, menurut Rogers (1986) sebuah pendekatan baru pada masanya dalam
adalah suatu perubahan sosial yang bersifat pembangunan dengan memasukkan partisipasi
partisipatori secara luas untuk meningkatkan yang luas. Ini mengisyaratkan bahwa
keadaan sosial dan materi (termasuk keadilan, keterlibatan masyarakat bukan sekedar
kebebasan, dan kualitas mayoritas masyarakat menikmati hasil pembangunan tapi ikut secara
yang tinggi) melalui perolehan pada kontrol aktif dalam proses-proses pembangunan.
yang lebih besar terhadap lingkungannya. Partisipasi merupakan keterlibatan

28
MODEL-MODEL DESAIN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

seseorang dalam situasi baik secara mental, tindakan. (Anyaegbunam, et al., 2004). Peran
pikiran, emosi maupun tindakan yang men- komunikasi dan partisipasi dalam
dorongnya untuk memberikan sumbangan da- pembangunan, diantaranya adalah (a)
lam upaya mencapai tujuan yang ditentukan Pemberdayaan masyarakat (b) Pemahaman
dan ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan bersama dan kesepakatan untuk berbuat (c)
untuk mencapai tujuan tersebut (Adams, Melatih kelompok interes di masyarakat (d)
1995). Lebih lanjut Melkote dan Steeves Menciptakan kebijakan yang mampu
(2006) menyatakan community participation memberikan keuntungan bagi masyarakat.
means facilitating the aktif involvement of
different community groups, together with the B. Model Desain Strategi Komunikasi
other stakeholders involved, and the many Pembangunan
development and research agents working with Dalam perkembangannya, perencanaan
the community and decision makers. Sehingga desain strategi komunikasi pembangunan
partisipasi yang dimaksudkan tidak hanya pada mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
individu, tapi juga komunitas dan kelompok- Mulai dari yang bersifat top down, bottom up,
kelompok komunitas yang ada di dalam hingga penguatan saluran komunikasi dialogis.
masyarakat. Menarik untuk mengkaji bagaimana
Dalam perspektif ini, pembangunan perkembangan perencanaan desain strategi
masyarakat adalah suatu gagasan perubahan pembangunan dan perubahan-perubahan yang
dari bawah (bottom up). Gagasan ini menghar- dihasilkan dengan pendekatan yang berbeda.
gai pengetahuan, keterampilan, kebudayaan, 1. Strategy Extentions Campaign
sumber daya, dan proses-proses lokal sebagai Strategy Extention Campaign (SEC)
sesuatu yang penting. Pendekatan bottom up atau kampanye penyuluhan strategis
dan partisipasi merupakan prinsip fundamental diperkenalkan pada era 1980 an, adalah
dalam pembangunan masyarakat. Formulasi metode yang mengutamakan partisipasi
keduanya menempatkan komunikasi pada masyarakat dalam perencanaan strategi,
posisi sentral untuk menggerakkan proses- sistematika manajemen dan implementasinya
proses yang berlangsung. di lapangan pada penyuluhan pertanian.
Diaz Bordinave mencatat bahwa dalam Tujuan yang paling mendasar dari SEC adalah
pendekatan ini, partisipasi seringkali diharap- menerapkan pendekatan yang menyeluruh,
kan secara langsung oleh sumber dan agen pe- rasional dan pragmatis dalam merencanakan,
rubahan. Dalam pendekatan Bottom up orang- menerapkan, mengatur, memonitor dan
orang dibujuk untuk mengambil bagian di mengevaluasi program penyuluhan pertanian.
dalam aktivitas mandiri, tetapi penyelesaian Pendekatan dalam SEC adalah
permasalahan lokal mendasar dipilih oleh agen formulasi dari berbagai model pendekatan
pembangunan eksternal. Partisipasi orang- partisipatif yang telah ada sebelumnya, yaitu
orang diarahkan. Padahal sasaran partisipasi Advocates a Participatory Planning Approach,
tidak hanya bersifat pragmatis tapi juga lebih Needs-Based and Demand-Driven Oriented,
kepada kemandirian masyarakat. (Melkote and Strategic planning and integrated system
Steeves, 2006) approach, Considering human and behavioral
Komunikasi bagi pembangunan adalah dimension, Problem solving orientation, Cost
sebuah desain dan penggunaan yang sistematis effective multimedia approach, Provides
dari aktivitas partisipatif, pendekatan specific extension support materials and
komunikasi, metode dan media untuk berbagi training, Built-In process documentation and
informasi dan pengetahuan diantara para-pihak evaluation procedures, Keseluruhan metode
(stakeholders) dalam sebuah proses dapat diaplikasikan pada program penyuluhan
pembangunan untuk memastikan saling lainnya, seperti kesehatan, pendidikan, dan lain
pengertian dan konsensus yang menuju kepada -lain.

Acta diurnA │Vol 8 No 2 │2012


29 29
MODEL-MODEL DESAIN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

2. Health Communicaton Strategy kerja Logis (LFP), perencanaan proyek


Health communication strategy (HCS) berorientasi tujuan (OOPP), serta penelitian
merupakan salah satu varian dari pemasaran periklanan dan pemasaran. Oleh karena itu itu
sosial di bidang kesehatan bertujuan untuk PRCA dapat digunakan dalam berbagai proyek
memberikan bantuan pada ratusan organisasi pembangunan. (Anyaegbunam, C. et. al. 2004).
lokal, regional dan nasional di seluruh dunia 4. Participation communication Strategy
yang berusaha untuk meningkatkan kesehatan Design
untuk khalayak tertentu. Health Participation communication strategy
communication strategy difokuskan pada design (PCSD) adalah desain strategi
permasalahan kesehatan, namun juga dapat komunikasi pembangunan yang merupakan
diaplikasikan dalam isu-isu pembangunan lanjutan dari PRCA diperkenalkan pada tahun
lainnya di negara berkembang seperti pada 2004. Sebagai suatu kelanjutan logis dari
masalah-masalah demokrasi dan pemerintah. PRCA, PCSD menyertakan masyarakat dalam
3. Participation Rural Communication proses pengambilan keputusan yang mungkin
Appraisal mengarahkan pada perencanaan komunikasi
PRCA (Participation Rural Communi- efektif dan tindakan untuk meningkatkan mata
cation Appraisal) yang diperkenalkan pada pencaharian. PCSD focus pada cara-cara
tahun 1994, adalah sebuah metode riset berpartisipasi dengan masyarakat, bagaimana
komunikasi yang menggunakan teknik menghadirkan permasalahan dan kebutuhan
visualisasi, wawancara, dan kelompok kerja praktis yang diidentifikasi. Mendesain pesan
yang berbasis lapangan untuk menghasilkan dan menciptakan tema diskusi sesuai dengan
informasi HCS telah mengalami prinsip media komunikasi, materi dan aktivitas
perkembangan sejak pertama kali -aktivitas pembangunan dan produksi. Desain
diperkenalkan pada tahun 1960-an yang lebih strategi ini juga menentukan syarat untuk
menekankan model monolog yang efektifitas penggunaan pendekatan
direpresentasikan oleh dominasi petugas komunikasi, teknik, media, materi, dan metode
kesehatan pada pasien, sehingga disebut era di antara masyarakat pedesaan. PCSD dapat
medis. HCS di tahun 2000-an juga digunakan pada berbagai proyek pembangunan
mengembangkan strategi komunikasi seperti pertanian, kesehatan, pendidikan,
kesehatan dengan pendekatan participatory meningkatkan pendapatan, gender, air dan
communication strategy (PCS) yang sanitasi, peternakan, dan kemiskinan.
menggunakan saluran dan media efektif,
komunikasi dialogis antara komunikator/ agen C. Perbandingan Model Desain Strategi
pembangunan dan masyrakat, sharing dan Komunikasi Pembangunan
belajar bersama masyarakat dan partisipasi
aktif masyarakat yang digunakan untuk 1. Framework Desain Strategi
merancang program, materi, media dan metode SEC tidak mengembangkan salahsatu
komunikasi yang efektif bagi pembangunan alat analisis tertentu untuk melakukan analisis
untuk menjamin kesesuaian dan kepemilikan situasi. Konsep dan prinsip SEC memfokuskan
oleh masyarakat. pada orientasi masalah yang spesifik dan
Pendekatan yang digunakan dalam tertentu saja, meskipun menekankan pendeka-
PRCA merupakan formulasi dari pendekatan- tan“bottom up” pada strategi penyuluhan,
pendekatan partisipatif lainnya, seperti: perencanaan program dan pengembangan pe-
Pengkajian pedesaan partisipatif (PRA) dan san daripada pendekatan top-down namun
belajar dan bertindak partisipatif (PLA), PRCA peran expert dan agen SEC masih sangat kuat
meminjam model riset kualitatif dan kuantitatif dalam merencanakan dan menentukan
juga etnografi, PRCA menggabungkan ide-ide program. Kelemahannya adalah tidak adanya
dan teknik-teknik dari pendekatan kerangka proses komunikasi dialogis antara agen

30 Acta diurnA │Vol 8 No . 2 │2012z


MODEL-MODEL DESAIN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

pembangunan dengan masyarakat sehingga intending, practicing, dan advocating sebagai


tidak ada proses belajar bersama antara suatu tingkatan dalam proses perubahan
keduanya. Metode SEC adalah untuk menilai perilaku. Sementara itu analisis SWOT
kebutuhan penerima target perantara dan framework diaplikasikan pada saat menaksir
mengidentifikasi permasalahan. Perencana dan lingkungan dan menyimpulkan kekuatan,
pelatih SEC telah dilatih, terutama untuk kelemahan sumberdaya manusia, teknologi,
pemanfaatan Survei KAP Petani, pengem- financial yang ada.
bangan rencana strategi, perancangan pesan Situation Analysis Framework (SAF)
dan bahan-bahan multimedia. Sehingga SEC adalah metode analisa dan perencanaan yang
menggunakan pendekatan sistem yang terin- biasa digunakan pada PRCA dalam
tegrasi. pelaksanaan perencanaan program. SAF
Dalam HCS perencanaan desain dikembangkan sebagai suatu teknik yang dapat
dikenal dengan istilah “P” proses yang terdiri dengan mudah digunakan secara partisipatif
dari lima tahapan, yaitu tahapan analisis, de- pada bidang pekerjaan dan masyarakat untuk
sain strategis, pengembangan dan pengujian, menganalisa masalah dan perencanaan
implementasi dan monitoring, dan terakhir program-program komunikasi yang efektif
adalah evaluasi dan perencanaan ulang. Sela- untuk membantu tujuan pembangunan. SAF
ma proses tahapan perencanaan desain ini dil- berperan dalam perencanaan program
aksanakan ada partisipasi masyarakat dan pen- komunikasi dan pengimplentasiannya, mulai
guatan kapasitas. Analisis Situasi dalam dari pengkajian situasi awal, menyiapkan
HCS ada lima langkah, yaitu mengidentifikasi medan untuk PRCA, untuk strategi dan
dan memahami permasalahan, menentukan manajemen organisasi, monitoring sampai
khalayak yang potensial, mengidentifikasi dengan evaluasi. Framework desain strategi
sumberdaya komunikasi potensial, menaksir dalam PCSD sama saja dengan PRCA, yaitu
lingkungan dan menyimpulkan kekuatan dan menggunakan SAF. Namun pada PCSD
kelemahan sumberdaya manusia, teknologi, langkah awal yang harus dilakukan sebelum
financial yang ada serta peluang dan tantangan turun di lapangan melakukan studi PRCA dan
untuk komunikasi kesehatan yang efektif baseline study adalah mereview framework
dalam lingkungan tertentu. HSC hanya proyek. Setelah studi PRCA dan baseline study
berusaha menangani satu permasalahan dilakukan, data dan informasi yang terkumpul
tertentu yang dianggap paling penting dan dianalisis untuk mengidentifikasi focal
spesifik, dan biasanya permasalahan tersebut problem dan mengidentifikasi kelompok
telah menjadi agenda pihak pengambil interaksi prioritas dengan menggunakan alat
keputusan. Sehingga pendekatan yang analisis Problem tree. Cara kerjanya sama
dilakukan adalah top-down meskipun dalam dengan PRCA yang juga melakukan analisis
perkembangannya HSC telah menembangkan WOPS. SAF akan membantu untuk
sejumlah pola komunikasi dengan khalayak. mengorganisisr semua factor-faktor di dalam
Kerangka kerja yang digunakan dalam HSC perencanaan pekerjaan yang memerlukan
adalah process of behavior change (PBC) aktivitas-aktivitas hasil dan masukan dan
framework dan SWOT framework. Kerangka semua dalam bingkai waktu yang spesifik.
kerja PBC ini digunakan untuk 2. Metodologi
mengidentifikasi karakteristik dan
mengidentifikasi perubahan perilaku khalayak Dalam menyusun suatu perencanaan
untuk menentukan khalayak yang potensial. strategis, SEC memberlakukan tiga metode
PBC percaya bahwa perilaku bisa berubah pengumpulan data, yaitu Survey, wawancara
melalui sebuah proses untuk itu diperlukan dengan kelompok focus, dan observasi.
komunikasi dengan proses dialog. Dalam PBC Diawali dengan survey Pengetahuan, sikap dan
khalayak digambarkan berturut-turut; perilaku petani atau biasa disebut dengan
preknowledge, knowledge, approving, knowledge, attitude, dan practice (KAP). Pa-

Acta diurnA │Vol 8 No 2 │2012


31 31
MODEL-MODEL DESAIN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

da tahap ini juga dilakukan wawancara focus adalah orang-orang yang dipilih untuk
dengan kelompok focus, yaitu orang-orang menggali permasalahan.
yang sebelumnya telah dipilih berdasarkan Metodologi yang digunakan dalam
prioritas permasalahan. Data kuantitatif dari PCSD sama dengan yang digunakan dalam
Survey KAP dan data kualitatif dari wa- PRCA hanya saja PCSD menggunakan istilah
wancara kelompok fokus merupakan input kelompok interaksi prioritas untuk mengidenti-
yang akan digunakan untuk menyusun fikasi kelompok interaksi.
perencanaan strategis, rancangan pesan, pem- 3. Penggunaan Media dan Saluran
ilihan multimedia, pemonitoran, evaluasi Komunikasi
program penyuluhan rutin, sehingga men-
capai tujuan kampanye penyuluhan. Pemilihan dan peggunaan media serta
Hampir sama dengan SEC dan HCS, saluran komunikasi umumnya disesuaikan
dalam PRCA juga ada dua indikator yang dengan karakteristik khalayak yang menjadi
berlaku yaitu indikator kualitatif dan indikator sasaran program. Dalam program HSC, ada
kuantitatif yang datanya didapatkan dengan tiga bentuk media dan saluran yang digunakan,
metode baseline study. PRCA juga menerap- yaitu saluran komunikasi interpersonal yang
kan metode triangulasi. Studi PRCA dilakukan berorientasi komunitas, dan media massa. SEC
dengan metode penelitian partisipatif yang juga menggunakan saluran komunikasi
melibatkan masyarakat dalam proses interpersonal untuk menyampaikan informasi
perencanaan program komunikasi yang tepat proyek/program. Juga menggunakan
sejak awal dengan menggunakan berbagai komunikasi kelompok dan saluran multi media
macam teknik seperti FGD, wawancara men- murah.
dalam, dan berbagai tools dan teknik lainnya. Ada empat media yang digunakan da-
Dengan PRCA, kebutuhan dan permasalahan lam PRCA dan PCSD, yaitu radio, media atau
masyarakat diidentifikasi, didefinisikan sambil materi cetakan, video, dan teater popular. Da-
mencari kesempatan dan pemecahan masalah lam konteks pembangunan, radio dibedakan
yang sudah ada di masyarakat atau yang biasa atas tiga macam, yaitu radio pendidikan, radio
disebut NOPS (need, opportunities, problem, kebudayaan dan documenter, dan radio
solution). Hasil studi PRCA kemudian men- partisipatori, yang biasa disebut sebagai radio
jadi dasar untuk menyusun kerangka baseline komunitas. Radio pendidikan cakupannya pada
study. Baseline study adalah survey deskriptif menyediaan pengetahuan dan instruksi-
lintas bidang yang lebih banyak memberikan instruksi spesifik yang berhubungan dengan
informasi kuantitatif tentang situasi saat ini isu-isu pembangunan. Itu biasanya digunakan
mengenai topik-topik yang ada pada masyara- untuk pendidikan formal. Radio kebudayaan
kat. Informasi yang dapat dikumpulkan dalam dan documenter, cenderung untuk melaporkan
studi ini adalah level of awareness, knowledge, dan menyediakan penjelasan mengenai aspek-
attitudes, practice (AKAP) atau tingkat aspek dari kehidupan komunitas. Ini dilakukan
kesadaran, pengetahuan, sikap, dan praktek untuk menggambarkan perhatian komunitas
masyarakat mengenai topik tertentu pada tem- pada isu-isu spesifik, permasalahan dan
pat tertentu. Dalam PRCA juga ada observasi solusinya. Radio partisipatori secara tidak
yang dilakukan pada saat pengkajian situasi langsung dikatakan sebagai radio untuk
awal, tetapi tujuannya lebih untuk memper- masyarakat dan oleh masyarakat, yang isinya
siapkan area untuk pelaksanaan studi PRCA. penuh dengan pengalaman dan sharing
Kemudian, dikenal pula adanya kelompok pengetahuan antar masyarakat.
interaksi. Perbedaannya dengan kelompok Media dan materi cetakan yang
focus adalah kelompok interaksi dalam PRCA digunakan seperti; Booklet (untuk panduan
dibentuk setelah adanya focal problem karena komunikasi bagi staf lapangan dan stakehold-
mereka dianggap orang yang paling rentan ter- ers) dan flipchart. Poster dan leaflet umumnya
hadap permasalahan, sementara kelompok dipakai untuk mempromosikan ide, gagasan

32 Acta diurnA │Vol 8 No . 2 │2012z


MODEL-MODEL DESAIN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

dan kegiatan. Serta booklet sekolah dan komunikator/ agen pembangunan untuk
panduan untuk orang dewasa. Media lainnya menentukan saluran dan media yang tepat,
adalah Video, umumnya digunakan untuk mudah dan murah untuk dijangkau oleh
pendokumentasian, monitoring, menarik masyarakat
partisipasi, membangkitkan diskusi, dan
memfasilitasi proses belajar. Kemudian media D. Kesimpulan
yang juga banyak digunakan dalam PRCA dan Model perencanaan dan desain strategi
PCSD adalah teater popular. Ragamnya antara komunikasi pembangunan terus mengalami
lain lagu, lawakan, drama dan di beberapa pengembangan. Keempat model desain strategi
Negara melakukannya dengan tarian. Dalam komunikasi pembangunan yang dibahas pada
tayangan-tayangan tersebut biasanya bagian sebelumnya menggambarkan
disisipkan pesan-pesan pembangunan. bagaimana proses perubahan itu. Strategy
Persamaan umum dari penggunaan extention campaign (SEC) yang diperkenalkan
media pada setiap perencanaan desain strategi di tahun 1980-an di desain dengan pendekatan
komunikasi diatas adalah setiap media telah pemasaran sosial, media massa digunakan
dipertimbangkan untuk ditujukan pada secara luas, bentuk komunikasi bottom up dan
khalayak/ masyarakat sasaran dengan partisipasi terbatas karena peran expert yang
karakteristik tertentu. Kombinasi karakteristik begitu besar. Lalu ada participatory rural
masyarakat sasaran dan sumberdaya yang communication appraisal (PRCA) yang
dimiliki akan menghasilkan pilihan media diperkenalkan pada tahun 1994, desain strategi
yang juga beragam. Hal ini tidak lepas dari pembangunan yang menekankan eksplorasi
adanya studi yang dilakukan pada masyarakat dan pemanfaatan sumberdaya dan jaringan
sasaran sebelum menentukan jenis media yang informasi dan komunikasi dalam masyarakat.
akan digunakan. Dikembangkan dengan pengintegrasian
Salah satu kelebihan yang dimiliki berbagai macam saluran dan media.
PRCA dan PCSD dibanding model Komunikasi bottom up, komunikasi dialogis,
perencanaan desain strategi lainnya adalah in- PRCA kemudian disempurnakan pada tahun
tensitas belajar bersama masyarakat mendapat- 2003 dengan model participatory
kan porsi yang lebih sehingga ada sharing communication strategy development (PCSD)
pengetahuan antara masyarakat lokal dengan yang menggunakan saluran dan media efektif,
komunikator/agen pembangunan, serta ada komunikasi dialogis antara komunikator/ agen
pengembangan metode dan teknik baru. pembangunan dan masyarakat, sharing dan
Dalam hal informasi dan data yang belajar bersama masyarakat, partisipasi aktif
didapatkan di lapangan, PRCA dan PCSD jauh masyarakat. HSC terus mengalami
lebih komprehensif. Karena pengembangan pengembangan dan model terakhir di
kedua model desain strategi tersebut kembangkan mengikuti participatory
dikembangkan dengan tujuan memberikan communication strategy (PCS)..
penguatan pada komunikasi yang dialogis
antara masyarakat lokal dan komunikator/agen
pembangunan. Dengan model komunikasi
yang dikembangkan dalam program, maka
informasi yang didapatkan bukan hanya
mengenai profile masyarakat, sosial budaya,
dan ekonomi tapi kelebihan keduanya adalah
mampu mengeksplorasi untuk mendapatkan
data sumberdaya komunikasi dan informasi
serta jaringan-jaringan komunikasi dan
infomasi yang ada dalam masyarakat. Berbagai
informasi tersebut akan membantu

Acta diurnA │Vol 8 No 2 │2012


33 z
MODEL-MODEL DESAIN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Daftar Pustaka :

Adams, W.M.1995. Green Development Theory. Dalam J. Crush (ed.) Power of Development.
London UK: Rouledge
Anyaegbunam, C., Mefalopulos, P., and Moetsabi, T. 2004. Participatory Rural Communication
Appraisal: Starting with the people. Handbook 2nd Edition. SADC Centre of Communi-
cation for Development & Communication for Development Group Extension, Educa-
tion and Communication Service Sustainable Development Department FAO, Rome
Ife, J., dan Tesoriero, F. 2008. Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di
Era Globalisasi. Edisi ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. 1988. A Field Guide to Designing a health
Communication Strategy: A resousce for health communication professional. Popula-
tion Communication Services. Center for Communication Programs. Bloomberg
Mefalopulos, P., and Kamlongera, C. 2004. Participatory Communication Strategy Design. Hand-
book 2nd Edition SADC Centre of Communication for Development & Communication
for Development Group Extension, Education and Communication Service Sustainable
Development Department FAO, Rome
Melkote, S.R., and Steeves, H.L. 2006. Communication for Development in The Third World: The-
ory and Practice for Empowerment. 2nd Edition. London and New Delhi: Sage Publica-
tion and Thousand Oaks
Piotrow, P.T., Rimon II, J.G., Merritt, A.P., and Saffitz, G. 2003. Advancing Health Communica-
tion: The PCS Experience in the Field. Center for Communication Programs. Johns
Hopkins Bloomberg School of Public Health. Bloomberg
Rogers , E.M. (ed.) 1986. Communication and Development. Beverley Hills, California: Sage Pub-
lication

34 Acta diurnA │Vol 8 No . 2 │2012z

Anda mungkin juga menyukai