DISUSUN OLEH:
DINI DAYANTI
(20060950000)
KELAS A
2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
pembangunan yang ingin dicapai, diharapkan akan dapat mendukung dan berperan
serta dalam proses pembangunan. Oleh karena itu pelatihan masyarakat perlu
dilaksanakan dan dikembangkan dengan memperhatikan faktor efisiensi,
efekivitas, dan relevansi.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Penyuluh
4
sasaran; (b) menggerakkan masyarakat untuk melakukan perubahan-perubahan;
dan (c) pemantapan hubungan dengan masyarakat sasaran. Mosher
mengungkapkan bahwa setiap penyuluh harus mampu melaksanakan peran ganda
sebagai: (a) guru; (b) penganalisa; (c) penasehat; (d) organisator (Merdikanto,
1993:47-48).
2. Sasaran
Sasaran penyuluh dapat dilihat dari dua pendapat, yaitu: pertama, bertolak
dari pendapat Benor dan Harrison (1977), mereka menginformasikan bahwa
sasaran penyuluhan adalah meningkatkan produktivitas usahanya. Kedua bertolak
dari pendapat Kelsey dan Hearne (1955), Leagans dan Kamath (1961), Soejitno
(1968) maupun Coombs dan Ahmed (1974) bahwa sasaran penyuluhan adalah
meningkatkan perilaku seseorang ataupun warga masyarakat yang ditunjukkan oleh
peningkatan hierarki Kawasan kognitif, afektif dan psikomotorik dalam menerima
dan menggunakan ide baru perbaikan usahanya dalam hidup. Singkat kata dapat
katakanaan, bahwa sasaran penyuluh adalah perubahan dan peningkatan perilaku
orang perorang atau warga masyarakat yang sekaligus meningkatkan produktivitas
usaha dalam hidup (Jarmic, 1994: 5).
3. Metode
Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap penyuluh adalah
mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah perilaku masyarakat sasaran
agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi untuk tercapainya mutu hidupnya.
Ragam metode penyuluhan berdasarkan hubungan penyuluh dan sasarannya dapat
dibedakan menjadi dua macam.
5
dapat menerima respon dari sasarannya dalam waktu yang relatif
singkat.
4. Media
• Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung, maupun tidak
secara langsung.
• Media cetak, baik berupa gambar dan atau tulisan, yang dibagi-
bagikan, disebarkan, atau dipasang di tempat-tempat strategis yang
mudah dijumpai oleh sasaran (di jalan, pasar, dan lain-lain)
• Media terproyeksi, berupa gambar dan atau tulisan lewat: slide,
pertunjukan film, dan lain-lain.
5. Materi
6
• Penyuluh dapat memahami betul keadaan sasaran, termasuk
masalah-masalah yang dihadapi dan potensi serta peluang yang
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu hidup mereka
• Kepada sasaran dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang
masalah dan potensi serta peluang yang dapat ditemukan di
lingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan
diresapi serta dingat oleh sasarannya.
C. Fungsi Penyuluhan Pembangunan
7
• Organisasi masyarakat bawah, artinya penyuluhan harus
memperhatikan adanya keragaman budaya, mampu
menyentuh/melibatkan organisasi masyarakat bawah.
• Kerja sama dan partisipasi, artinya penyuluhan hanya akan efektif
jika mampu menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu
bekerja sama dalam melaksanakan program-program yang telah
dirancang.
• Kepemimpinan artinya penyuluh harus mampu mengembangkan
kepemimpinan. Penyuluh harus mampu menumbuhkan pemimpin-
pemimpin lokal atau memanfaatkan pemimpin lokal yang telah ada
untuk membantu kegiatan penyuluhannya.
• Penyuluhan harus mampu mewujudkan tercapainya kepuasan,
karena adanya kepuasan akan sangat menentukan keikutsertaan
sasaran pada program program penyuluhan selanjutnya.
E. Tujuan Penyuluhan Pembangunan
8
• Better living, menghemat dan tidak berfoya-foya setelah tujuan
utama telah tercapai.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penyuluhan Pembangunan masyarakat melalui pelatihan pengolahan
telur asin menjadi kerupuk dan telur asin panggang untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat
Kegiatan pelatihan pengolahan telur asin menjadi keripik dan telur asin
panggang ini merupakan salah satu proses pembelajaran berupa Pendidikan
nonformal yang ditujukan kepada pada ibu-ibu Kader Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) yang ada di Desa Rosowari yang bertujuan untuk meningkatan
kesejahteraan ekonomi keluarga. Dengan demikian dengan hadirnya penyuluhan
tersebut melalui kegiatan pelatihan terhadap pengelolaan telur itik menjadi kerupuk
dan telur asin panggang merupakan proses perubahan perilaku masyarakat yang ada
di desa Rosowari khususnya pada ibu-ibu Kader Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) melalui edukasi dan pemberian keterampilan sehingga mampu
menjadi solusi pemecahan masalah yang di hadapi oleh pada ibu-ibu Kader
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
9
B. Unsur-unsur dalam penyuluhan “Pelatihan pengelolaan telur asin
menjadi kerupuk dan telur asing panggang pada kelompok PKK desa
Rosowari”
Unsur-unsur penting yang harus ada dalam penyuluhan pembangunan, antara lain:
1. Penyuluh
2. Sasaran
Sasaran penyuluh ada dua yaitu yang pertama menurut Benor dan Harrison
(1977), bahwa sasaran penyuluhan adalah meningkatkan produktivitas usahanya
10
jika melihat dari penyuluhan melalui pelatihan dalam penelitian tersebut yang
menjadi sasaran penyuluh yaitu bagaimana mengelola telur asin menjadi kerupuk
dan telur asin panggang sehingga memiliki nilai jual yang lebih dan melihat dari
potensi desa rosowari tersebut dimana sebagai peternak itik dengan hasil telur itik
yang melimpah. Kedua, yang dimaksud sasaran penyuluh menurut Kelsey dan
Hearne (1955) bahwa sasaran penyuluhan adalah meningkatkan perilaku seseorang
ataupun warga masyarakat yang ditunjukkan oleh peningkatan hierarki Kawasan
kognitif, afektif dan psikomotorik dalam menerima dan menggunakan ide baru
perbaikan usahanya dalam hidup dimana dalam pelatihan dalam penelitian tersebut
yang menjadi sasaran penyuluh yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas dan
pengetahuan ibu-ibu PKK desa Rosowari dalam pengelolaan telur asin menjadi
kerupuk dan telur asin panggang sehingga mmpu meningkatkan ekonomi keluarga.
3. Metode
Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap penyuluh adalah
mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah perilaku masyarakat sasaran
agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi untuk tercapainya mutu hidupnya.
Metode penyuluhan berdasarkan hubungan penyuluh dan sasarannya yaitu
berdasarkan pada penyuluhan dalam kegiatan pelatihan tersebut antara tim LAWET
IGTF (IPB Goes To Field) Domisili dengan ibu-ibu PKK desa Rosowari dilakukan
metode Komunikasi langsung dimana dilakukan dengan percakapan tatap-muka
penyuluh berkomunikasi langsung dengan sasarannya melalui sosialisasi yang
dilakukan tim penyuluh dalam rangka memberikan pngetahuan dan keterampilan
tentang pengelolaan telur bebek yaitu telur asin menjadi kerupuk dan telur asing
panggang.
4. Media
Media penyuluhan yang digunakan dalam pelatihan pengelolaan telur asin menjadi
kerupuk dan telur asin panggang pada ibu-ibu PKK desa Rosowari yaitu melalui
media lisan yang disampaikan secara langsung melalui sosialisasi.
11
5. Materi
Dampak dari adanya pelatihan ini juga dirasakan oleh warga masyarakat di
desa sekitar yang beternak bebek, karena tidak perlu menjual telur kepada pengepul.
Penyuluhan pembuatan telur asin yang menekankan higienitas telur juga
berdampak pada hasil telur bebek yang menjadi lebih bersih, serta pengolahan telur
asin yang lebih efektif dengan tanah lempung. Telur asin yang dihasilkan juga tidak
banyak yang pecah atau terlampau busuk dengan metode baru. Selain itu nilai jual
telur asin dengan dijadikan kerupuk dan telur asin panggang menjadi bertambah.
Umur simpan kerupuk telur asin dan telur asin panggang yang lebih lama dibanding
telur asin biasa membuat ibu-ibu bisa menyimpan produk tersebut lebih lama tanpa
khawatir terjadi kerusakan pada kerupuk telur asin dan telur asin panggang.
12
6. Tempat dan Waktu
13
D. Prinsip Penyuluhan Pembangunan dalam “Pelatihan pengelolaan telur
asin menjadi kerupuk dan telur asing panggang pada kelompok PKK desa
Rosowari”
14
E. Tujuan Penyuluhan Pembangunan dalam “Pelatihan pengelolaan telur
asin menjadi kerupuk dan telur asing panggang pada kelompok PKK desa
Rosowari”
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat saya berikan setelah melkukan studi kasus terhadap
program penyuluhan melalui pelatihan pengelolaan telur asin menjadi kerupuk dan
telur asin panggang terhadap ibu-ibu PKK di desa Rosowari bahwasannya
penyuluhan memanglah sangat penting untuk dilakukan dengan melihat potensi-
potensi yang ada di setiap daerah dan bagaimana memanfaatkannya untuk
meningkatkan perekonomian msyarakata. dan bagaimana penyuluhan itu dikatakan
berhasil jika berkelanjutan dimana walaupun penyuluhan berupa pelatihan telah
selesai dilakukan tapi sasaran masih tetap semangat dan penuh dengan motivasi
untuk melanjutkan pelatihan yang telah diberikan seperti yang kita lihat dalam
proses pelatihan dalam jurnal tersebut dimana penyuluh yaitu tim LAWET IGTF
(IPB Goes To Field) Domisili mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan
kelompok Ibu PKK Desa Rowosari, sehingga diharapkan dapat mandiri dalam
pengolahan kerupuk telur asin sebagai sarana peningkatan nilai ekonomis telur itik.
Pembuatan kerupuk telur asin dapat dimanfaatkan sebagai sarana inovasi pangan
dan menambah nilai ekonomis telur.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan yaitu baiknya agar supaya tim penyuluh
tetap melakukan pemantauan terhadap ibu-ibu PKK dengan memastikan tidak ada
kendala yang didapat pasca penyuluhan atau pelatihan yang diberikan sehingga
dapat berkelanjutan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hawkins dan Van den Ban. (1999). Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius
17