Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

PENGELOLAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK PEMERINTAHAN


DAERAH

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Strategi Komunikasi Publik
Yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.Pd.

Disusun oleh:

Nindia Azizah (190151602586)

F9

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
MEI 2022
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Pemerintah Daerah
Nindia Azizah
Universitas Negeri Malang
Alamat Rumah: Dsn. Tlogo 02 Blitar; HP. 0985637985721
E-mail: nindiaazizah12.na@gmail.com

Abstract : At present the Indonesian people are in a period that tends to be anti-
communication. One of them is in the case of using social media. Today's society is
often found expressing anger and negative opinions that are so easily conveyed
through social media by ignoring the feelings of others. This is quite deviating from
the true meaning of communication. People easily corner and pass judgment on
others without confirming the truth of the information, so this only makes things
worse. Whereas communication itself aims to provide energy, enlightenment and
foster togetherness for the abundance of diversity. Especially in regional government,
the management of Information and Communication has a very important role. With
good management of Regional Information and Communication, the communication
process between the community and the government can run well. Thus, this article
was created to find out how to manage information and public communication that
must be carried out in government, to create harmonious relationships.
Keywords: Communication, Information and Communication Management, Local
Government
Abstrak : Pada masa kini bangsa Indonesia sedang berada dalam masa yang
cenderung anti komunikasi. Salah satunya dalam kasus penggunaan sosial media.
Masyarakat saat ini sering dijumpai menumpahkan amarah serta opini negatif yang
begitu mudah disampaikan melalui sosial media dengan mengabaikan perasaan orang
lain. Hal ini cukup menyimpang dari pengertian komunikasi sesungguhnya. Orang-
orang dengan mudahnya memojokkan serta memberikan penghakiman kepada orang
lain tanpa memastikan kebenaran atas informasi tersebut, maka hal ini justru semakin
memperkeruh suasana. Padahal komunikasi itu sendiri bertujuan untuk memberikan
energi, pencerahan serta pemupuk kebersamaan atas banyaknya keanekaragaman.
Khususnya dalam pemerintahan Daerah pengelolaan Informasi dan Komunikasi ini
memiliki peranan yang sangat penting. Dengan adanya pengelolaan Informasi dan
Komunikasi Daerah yang baik maka proses komunikasi antara masyarakat dan
pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian artikel ini dibuat untuk
mengetahui bagaimana cara mengelola informasi dan komunikasi public yang harus
dilakukan dalam pemerintahan, untuk menciptakan hubungan yang harmonis.
Kata Kunci : Komunikasi, Pengelolaan Informasi dan Komunikasi, Pemerintahan
Daerah
PENDAHULUAN

Komunikasi publik adalah alat strategis yang terdiri dari penggunaan berbagai media,
kampanye diseminasi informasi yang komprehensif untuk menyampaikan pesan tertentu kepada
khalayak tertentu. Dibandingkan dengan komunikasi interpersonal atau komunikasi kelompok,
komunikasi publik merupakan jenis komunikasi yang bersifat konsisten, formal, serta
berorientasi pada tujuan. Menurut Dennis Dijkzeul dan Markus Moke (2005), komunikasi publik
didefinisikan sebagai kegiatan dan strategi komunikasi yang ditujukan kepada khalayak sasaran.
Komunikasi publik bertujuan untuk menyediakan informasi kepada khalayak sasaran dan untuk
meningkatkan kepedulian dan mempengaruhi sikap atau perilaku khalayak sasaran. Kemampuan
media untuk mempengaruhi atau membentuk presepsi publik tergantung dari isi pesan dan
bagaimana pesan itu disampaikan. Dalam penyampaian pesan media terjadi proses, penglihatan,
penggunaan, pemahaman dan mempengaruhi publik audien.

Pemerintahan merupakan suatu lembaga yang berperan dalam mengetahui informasi,


menginterprestasi mengenai informasi terkait dengan lingkungan, dan melakukan aksi sebagai
mekanisme untuk menguatkan informasi yang relevan dengan organisasi. Pemerintah daerah
merupakan “Key Stakeholder” dalam Isu Pembangunan Daerah, dikarenakan (1) Pemerintah
daerah yang paling memahami kondisi lokal dan problem-problem pembangunan ekonomi,
sumber daya yang memungkinkan dan potensi-potensi pembangunan, (2) Pemerintah daerah
secara legal bertanggungjawab untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan,
termasuk investasi bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan politik, (3) Pemerintah daerah yang
paling memahami kondisi lokal dan problem-problem pembangunan ekonomi, sumber daya yang
memungkinkan dan potensi-potensi pembangunan, (4) Pemerintah daerah yang paling dekat
dengan masyarakat dan mitra strategis lainnya, pemerintah lokal dapat mengembangkan
konsultasi-konsutasi dengan mitra tersebut, memahami kebutuhan, aspirasi2 dan pilihan-pilihan
bagi pembangunan ekonomi.

Dengan demikian informasi dan komunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan
manusia, masyarakat, dan warga negara, karena komunikasi dan informasi adalah wahana utama
dari kegiatan dan kehidupan manusia seharihari. proses penyampaian informasi dan komunikasi
yang dilakukan perlu dikelola dengan baik agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami
dengan baik oleh khalayak umum. Achmad mengemukakan bahwa dalam komunikasi
antarmanusia (human communication), makna informasi yang kita gunakan adalah sesuatu yang
orang (pihak penerima) peroleh sebagai pengetahuan baginya. Jadi sesuatu yang sebelumnya
tidak atau belum diketahui oleh penerima. Bahkan saat ini komunikasi telah menyebabkan
perubahan yang mendasar pada berbagai aspek, bahkan pada saat ini informasi telah menjadi
bahan yang sangat berharga dan menentukan untuk mencapai keberhasilan.

PEMBAHASAN

Komunikasi Publik

Komunikasi publik yaitu bagaimana mengkomunikasikan isu-isu masyarakat berbangsa


bernegara secara terbuka. Oleh karenanya dalam proses menghilirkan tema-tema kepublikan
media massa menjadi elemen yang penting. Komunikasi publik di era digital memiliki tantangan
karena media massa mengalami redefinisi seiring dengan pemanfaatan media sosial yang
memberikan ruang karakter individu yang direpresentasikan secara kuat. Komunikasi Publik
secara sempit yaitu Proses optimalisasi media massa sebagai media untuk komunikasi pesan-
pesan yang diharapkan diketahui oleh public. Sementara Komunikasi Publik secara luas diartikan
sebagai Proses menguatkan dan memantapkan sistem dan struktur media sehingga diskusi
mengenai isu kepublikan semakin kuat.

Komunikasi publik diartikan sebagai kegiatan memahami, merancang, menerapkan, dan


mengevaluasi kampanye komunikasi yang berhasil dalam sebuah kerangka kerja untuk melayani
kepentingan umum. Program-program dalam komunikasi publik menggunakan komunikasi
untuk menginformasikan atau mempersuasi, membangun hubungan, dan untuk mendorong
dialog terbuka dalam organisasi atau komunitas terhadap solusi jangka panjang. Hal ini
dilakukan dengan menyusun pesan yang sukses melalui penerapan penelitian, teori, pengetahuan
teknis, dan prisip desain suara. Berikut adalah karakteristik dalam komunikasi publik:

a. Mayoritas komunikasi publik terjadi secara linier


Umumnya proses komunikasi publik berlangsung linier atau satu arah. Karena
komunikator sangat aktif dalam menyampaikan pesannya. Sedangkan komunikan
atau khalayak cenderung pasif atau hanya menyimak isi pesannya saja. Namun,
tidak jarang pula ada feedback atau umpan balik dalam komunikasi publik.
Biasanya terjadi ketika komunikator memberi kesempatan kepada komunikan
untuk menanggapi atau memberi respons. Contohnya, dalam kuliah umum dosen
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya.
b. Interaksi komunikator dan komunikan terbatas
Adanya jarak antara komunikator dan komunikan membuat interaksi keduanya
menjadi terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali. Keterbatasan jarak dan
pasifnya komunikan, membuat umpan balik, terutama bentuk verbal menjadi
sangat minim atau terbatas.
c. Biasanya dilakukan di tempat umum
Komunikasi publik umumnya dilakukan atau diselenggarakan di tempat umum,
seperti ruang kelas, auditorium, tempat ibadah, lapangan, dan sebagainya.
d. Jumlah khalayaknya relatif banyak
Karakteristik komunikasi publik lainnya ialah jumlah khalayaknya relatif besar.
Dilansir dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2016) karya Hafied Cangara,
komunikasi publik punya jumlah khalayak yang besar. Sehingga terkadang
komunikator tidak bisa mengenali atau mengidentifikasi satu persatu
pendengarnya.
e. Biasanya tidak dilakukan mendadak
Komunikasi publik tidak dapat dilakukan mendadak. Karena membutuhkan
persiapan dan perencanaan. Pesan dalam komunikasi ini tidak berlangsung
spontan, melainkan terencana dan dipersiapkan lebih awal.
f. Memiliki beragam tujuan Pelaksanaan komunikasi publik memiliki beberapa
tujuan, seperti memberi penerangan, menghibur, memberi penghormatan, bahkan
mempersuasi atau memengaruhi khalayak.
Mengelola Informasi dan Komunikasi Publik

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara
lisan, maupun tidak langsung mlalui media. Komunikasi publik merupakan tata kelola
komunikasi dan informasi oleh pihak tertentu yang ditujukan pada publik yang lebih luas. . Kode
dalam komunikasi publik adalah menjunjung tinggi kepentingan publik sebagai kepentingan
tertinggi, Komunikasi publik menyangkut pemrosesan informasi terkait satu isu tertentu; dan
menjelaskan rasionalitas yang mendasari pilihan posisi tertentu. Komunikasi publik idealnya
mampu menjadi dasar pengolahan informasi untuk sampai pada pengambilan keputusan publik
yang paling rasional. Cara pengelolaan informasi yang sistematis, terstruktur, dan obyektif
dengan tujuan dan target sasaran yang jelas untuk menyampaikan informasi mengenai
kepentingan publik kepada masyarakat luas. Para pengambil kebijakan di daerah dapat
mengembangkan mekanisme sistem pengelolaan informasi PEMDA yang optimal dan efektif
dalam memberikan respon mengenai berbagai permasalahan di daerah secara strategis untuk
perbaikan kualitas kehidupan masyarakat di segala bidang dalam gerak pembangunan daerah
dengan mengoptimalkan berbagai media katalisator yang dimilikinya

Dalam pengelolaan komunikasi harus disusun secara sistematis, sebagai upaya merubah
pengetahuan, sikap dan tingkah laku khalayak atau sasaran. Menurut Arifin (1994), agar pesan
dapat tersampaikan secara efektif, maka komunikan perlu menentukan langkahlangkah strategi
dalam komunikasi publik, yaitu sebagai berikut:

1. Mengenal khalayak
Untuk mencapai hasil yang positif dalam proses komunikasi, maka komunikator
harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak terutama dalam
pesan, metode dan media. Untuk mempersamakan kepentingan tersebut maka
komunikator harus mengerti dan memahami pola pikir (frame of reference) dan
pengalaman lapangan (field of experience) khalayak secara tepat dan seksama.
2. Menentukan tujuan
Tujuan komunikasi menentukan fokus strategi komunikasi yang akan digunakan.
Adapun beberapa tujuan komunikasi yang baik antara lain yaitu: a) Memberikan
informasi merupakan interaksi komunikasi. Masyarakat cenderung merasa lebih
baik diberi informasi yang telah diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk
menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa
aman. b) Menolong orang lain, memberikan nasehat kepada orang lain dalam
mencapai tujuan. c) Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena
semakin tinggi kedudukan atau status seseorang maka semakin penting meminta
orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam penyelesaian masalah atau
membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai
bahan pertimbangan. d) Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu
penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima
pesan.
3. Menyusun pesan
Model pilihan strategi melihat bagaimana komunikator memilih diantara berbagai
strategi pesan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan model desain pesan
memberikan perhatiannya pada bagaimana komunikator membangun pesan untuk
mencapai tujuan. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam menyusun pesan
yaitu: a. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat
menarik perhatian sasaran. b. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju
kepada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga sama-sama
dapat dimengerti. c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran
dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu. d. Pesan harus
menyarankan suatu jalan untuk memperoleh suatu kebutuhan yang layak bagi
situasi kelompok dimana sasaran pada saat digerakkan untuk memberi jawaban
yang dikehendaki.
4. Menetapkan metode dan memilih media yang digunakan.
Dalam menciptakan efektivitas komunikasi, selain kemantapan isi pesan yang
diselaraskan dengan kondisi khalayak dan sebagainya, maka metode komunikasi
akan turut mempengaruhi penyampaiannya pesan oleh komunikator kepada
komunikan. Dalam menciptakan komunikasi yang efektif, pemilihan media
memiliki peran penting. Terdapat empat ciri pokok dalam komunikasi melalui
media, terutama bagi media massa, yaitu: bersifat tidak langsung, artinya harus
melalui media teknis. Bersifat satu arah, artinya tidak ada reaksi antara para
peserta komunikasi. Bersifat terbuka, artinya ditunjukkan kepada publik yang
terbatas dan anonim dan mempunyai publik yang secara geografis terbesar.

Penyampaian Komunikasi Publik Pemerintah Daerah

Persiapan komunikasi publik yang baik hendaklah diikuti dengan cara penyampaian

yang baik sehingga memungkinkan komunikasi itu efektif. Kualitas penyampaian komunikasi

publik ditentukan oleh pesan yang sengaja dimaksudkan dan juga oleh pesan yang tidak sengaja

disampaikan. Pembicara bertanggung jawab memberikan presentasi yang berharga dalam

arena itu bertanggung jawab untuk menyampaikan seefektif mungkin. Untuk menyampaikan

persentasi lisan dengan baik perlu diperhatikan beberapa hal seperti berikut:

1) Kontak Mata
Kontak mata adalah teknik komunikasi nonverbal yang sangat membantu si pembicara
dalam menjelaskan idenya kepada pendengar. Untuk mendapatkan hubungan dengan
pendengar si pembicara harus menjaga kontak mata langsung dengan pendengar kira-
kira 75% dari waktu persentasinya. Kontak mata dengan pendengar membantu si
pembicara mengetahui dan memonitor pendengar dan merupakan balikan bagi si
pembicara mengenai pesan yang disampaikan.
2) Vokalik
Kecepatan berbicara, nada dan irama suara, serta penekanan pada kata-kata tertentu
perlu diperhatikan dalam komunikasi publik. Komunikasi publik yang disampaikan
dengan suara yang jelas dan enak didengar dapat memukau pendengar. Tetapi sebaliknya
komunikasi publik yang disampaikan dengan suara yang tidak bervariasi, monoton akan
membosankan para pendengarnya, sehingga mengurangi perhatian pendengar.
3) Ketepatan
Seringkali suatu komunikasi publik disampaikan dalam situasi informal atau dalam
suasana pendengar rileks, maka penyampaian komunikasi publik hendaknya disesuaikan
dengan situasi tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila kondisi formal maka cara
penyampaian komunikasi publik juga bersifat formal. Di samping mempertimbangkan
kondisi dan topik pembicaraan, juga dipertimbangkan apa yang diharapkan si pendengar
untuk didengar.
4) Perencanaan
Kunci strategi yang terbaik adalah perncanaan. Oleh karena itu sebelum penyampaian
komunikasi publik, si pembicara terlebih dahulu telah membuat perencanaan yang
matang. Pilihan topik pembicaraan yang cocok untuk diberikan pada pendengar dengan
berdasarkan analisis pendengar. Persiapkan materi yang diperlukan dan rencanakan
bagaimana strategi penyampaian yang cocok dengan pendengar.

Dalam menyampaikan Komunikasi Publik pasti selalu kita temukan Tantangan. Hal ini
merupakan tantangan komunikasi public Komunikasi publik : pengkomunikasian program
pemerintah untuk kepentingan publik yang luas (menuntut pemrosesan informasi yang lebih
spesifik (Tone masih membuka ruang-ruang diskusi yang merepresentasikan kepentingan yang
dinamis dalam masyarakat ). (1) Pemerintah lebih terasa perannya sebagai “enabler” – fasilitator
dari beragam kepentingan , dan (2) Bureaucracy  Infocracy. Disisi lain untuk tercapainya
Strategi komunikasi yang efektif hal-hal yang perlu dilakukan diantaranya yaitu (1) Menentukan
tujuan, Dasar dari pendefinisian tujuan adalah apa yang organisasi ingin konstituen lakukan
sebagai hasil dari komunikasinya, Tujuan-tujuan yang disusun harus dapat diukur, (2)
Memutuskan Sumber Daya yg Tersedia, yaitu SDM Dana dan Waktu, (3) Diagnosis Reputasi
Organisasi, Reputasi organisasi berhubungan dengan persepsi konstituen/stakeholders atas
organisasi. Dengan kata lain hal ini berhubungan dengan citra organisasi. (4) Menganalisis
Stakeholders, (5) Menyampaikan Pesan dengan Tepat, hal ini dapat dilakukan dengan memilih
saluran komunikasi, serta membentuk pesan dengan hati-hati.
Kesimpulan

Komunikasi publik adalah alat strategis yang terdiri dari penggunaan berbagai media,
kampanye diseminasi informasi yang komprehensif untuk menyampaikan pesan tertentu kepada
khalayak tertentu. Pemerintahan merupakan suatu lembaga yang berperan dalam mengetahui
informasi, menginterprestasi mengenai informasi terkait dengan lingkungan, dan melakukan aksi
sebagai mekanisme untuk menguatkan informasi yang relevan dengan organisasi. Komunikasi
Publik secara sempit yaitu Proses optimalisasi media massa sebagai media untuk komunikasi
pesan-pesan yang diharapkan diketahui oleh public. Sementara Komunikasi Publik secara luas
diartikan sebagai Proses menguatkan dan memantapkan sistem dan struktur media sehingga
diskusi mengenai isu kepublikan semakin kuat.

Pengelolaan informasi Pemerintah Daerah yang optimal dan efektif dalam memberikan
respon mengenai berbagai permasalahan di daerah secara strategis untuk perbaikan kualitas
kehidupan masyarakat di segala bidang dalam gerak pembangunan daerah dengan
mengoptimalkan berbagai media katalisator yang dimilikinya. Dalam pengelolaan komunikasi
harus disusun secara sistematis, sebagai upaya merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku
khalayak atau sasaran. Menurut Arifin (1994), agar pesan dapat tersampaikan secara efektif,
maka komunikan perlu menentukan langkahlangkah strategi dalam komunikasi publik, yaitu
sebagai berikut: (1) Mengenal khalayak, (2) Menentukan tujuan, (3) Menyusun pesan, dan (4)
Menetapkan metode dan memilih media yang digunakan.

Persiapan komunikasi publik yang baik hendaklah diikuti dengan cara penyampaian yang
baik sehingga memungkinkan komunikasi itu efektif. Untuk menyampaikan persentasi lisan
dengan baik perlu diperhatikan beberapa hal seperti berikut : (1) Kontak Mata, (2) Vokalik, (3)
Ketepatan, dan (4) Perencanaan. Dalam menyampaikan Komunikasi Publik pasti selalu kita
temukan Tantangan. Tantangan tersebut yaitu (1) Pemerintah lebih terasa perannya sebagai
“enabler” – fasilitator dari beragam kepentingan , dan (2) Bureaucracy  Infocracy.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. 1994. Strategi Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung: Armico.
Effendy, Onong Uchan.2002. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Effendy, O.U. 2011. Ilmu Komunikasi: Teori dan Prakteknya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti Hafied, Changara . 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.
Husein, Umar. 2003. Strategic manajemen of strategic PR. Bandung: Gramedia Pustaka Utama
Nurudin. 2004. System Komunikasi Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Ramadani, T. 2019.
Pengelolaan Komunikasi Publik. Jurnal Good Governance, 15(1), 11- 27. Riadi, Muchlisin.
2020.
Strategi Komunikasi (Pengertian, Teknik, Langkah dan Hambatan). Diakses 18 Mei 2022, pada
https://www.kajianpustaka.com/2020/01/strategi-komunikasipengertian-teknik-langkah-dan-
hambatan.html
Ruslan, Rosady. 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi Konsepsi – dan
Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public
Pengantar Studi. Jakarta : Rineka Cipta.
Susanto, R., & Stephanus, D. S. Tag: Agency Theory.

Anda mungkin juga menyukai