Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan
dengan pereaksi H2S atau thioasetamida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion
golongan ini adalah merkurium (II), bismut (III), kupri (II), kadmium (II),tembaga (II),
arsenit (III), arsenit (IV), stibium (III), stibium (V), timah (III), dantimah (IV).
Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi menjadi dua sub-golongan, sub-
golongan tembaga dan sub-golongan arsenik. Dasar dari pembagian ini adalah kelarutan
endapan sulfida dalam amonium polisulfida. Sementara sulfida dari sub-golongan tembaga
tidak larut dalam reagen ini. Sedangkan sulfida dari sub- golongan arsenik melarut dengan
membentuk garam tio.
Sub-golongan tembaga terdiri dari merkuri(II), timbal(II), bismut(III), tembaga(II)
dan kadmium(II). Meskipun bagian terbesar ion timbal(II) diendapkan dengan asam klorida
encer bersama ion-ion lain dari golongan I. Pengendapan ini agak kurang sempurna
disebabkan oleh kelarutan timbal(II) klorida yang relatif tinggi. Maka dalam pengerjaan
analisis sistematik ion-ion timbal masih akan tetap ada ketika kita bertugas mengendapkan
golongan kation kedua. Klorida, nitrat, dan sulfat dari kation-kation sub-golongan tembaga
sangat mudah larut dalam air. Sulfida, hidroksida dan karbonatnya tidak larut. Beberapa
kation dari sub-golongan tembaga (merkuri(II), tembaga(II) dan kadmium(II)) cenderung
membentuk kompleks (amonia, ion sianida, dll) Sub-golongan arsenik terdiri dari ion
arsenik(III), arsenik(V), stibium(III), stibium(V), timah(II) dan timah(IV). Ion-ion ini
mempunyai sifat amfoter, oksidanya membentuk garam baik dengan asam maupun dengan
basa. Jadi, arsenik(III) oksida dapat dilarutkan dalam asam klorida 6M dan terbentuk kation
arsenik(III).