ANGGOTA : ANGGI TIA AYU WINANDA 1804015098 ANNAS FERONIKA 1804015002 AYU RIZKIANY 1804015148 HERA SRI ANIYANA 1804015116 JIHAN ESA SIREGAR 1804015010 ROSANDEA INGGRID F 1804015276 SITI SAUDAH RAHMAT 1804015288 TRI ANINGSIH 1804015122 PENILAIAN : 85 KATION GOLONGAN II Pertama-tama semua kation akan diendapkan sebagai garam sulfida. Kemudian kation golongan IIA dan IIB dipisahkan menggunakan polisulfida dimana kation golongan IIA tetap menjadi endapan, sedangkan kation golongan IIB akan larut saat ditambahkan polisulfida. Padagolongan II, kation tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida (baik itu berwujud gas ataupun larutan jenuh) dalam suasana asam mineral encer. KATION GOLONGAN II Untuk kation golongan II didasarkan pada pengendapan sebagai garam sulfida, dimana pada kation golongan II ini dibedakan menjadi dua golongan menurut kelarutannya. Golongan IIA terdapat kation Pb2+ , Hg2+ , Cu2+ , Cd2+ , Bi3+ , sedangkan pada golongan IIB terdapat kation As3+ , As5+ , Sn3+ , Sn4+ , Sb3+ , Sb5+ . Golongan Asam Sulfida Pereaksi golongan : HCl dan H2S Untuk mengendapkan golongan II hanya digunakan HCl dan H2S (asam kuat) HCl → H+ + Cl– (Ionisasi Sempurna) (asam lemah) H2S → 2H+ + S2– (Ionisasi Sebagian) Adanya efek ion sejenis, ionisasi H2S berkurang, sehingga konsentrasi S2 rendah dan cukup untuk mengendapkan golongan II Sulfida golongan II memiliki nilai Ksp yang sangat kecil, oleh sebab itu konsentrasi ion sulfida harus dijaga relatif rendah, agar menghindarkan pengendapan dari sulfida-sulfida yang diharapkan tetap larut (golongan III atau IV). Konsentrasi ion sulfida diatur hanya sampai mampu mengendapkan SnS2. Konsentrasi ion sulfida dapat dikontrol dengan pengaturan konsentrasi H+, kemudian dipisahkan kelarutan sulfidanya. Kondisi pH penting : jika konsentrasi asam ↑ maka Cu2+, Cd2+, Pb2+ tidak sempurna pengendapannya, namun jika konsentrasi asam ↓ maka sulfida dari golongan III akan ikut mengendap. Pemisahan Kation Golongan IIA
Endapan mungkin mengandung HgS, PbS, Bi2S3, CdS, CuS
Pindahkan ke cawan porselen endapannya, tambahkan
HNO3 (1ml-4ml), panaskan lalu saring dan cuci dengan sedikit air. Ingat: PbS, Bi2S3, CdS dan CuS larut. HgS tidak larut dalam HNO3 encer +1 +2 +KI/+H2S/ Dari proses-proses tersebut akan menghasilkan endapan kation golongan II dengan berbagai warna yang telah terpisah dari filtratnya Merkuri (Hg)
Merkurium adalah logam cair yang putih keperakan pada
suhu biasa dan mempunyai rapatan 13,534 𝑘𝑔/𝑚3 pada 25℃ Ia tidak dipengaruhi asam klorida atau asam sulfat encer (2M) tetapi mudah bereaksi dengan asam nitrat. asam nitrat yang dingin dan sedang pekatnya dengan merkurium yang berlebihan menghasilkan ion merkurium(I) BISMUT (Bi)
Bismut adalah logam yang putih-kemerahan, kristalin
dan getas. titik leburnya 271,5℃ Ia tidak larut dalam asam klorida disebabkan oleh potensial standarnya tetapi melarut dalam asam pen goksid seperti asam nitrat pekat asam sulfat pekat panas KADMIUM (Cd) kadmium adalah logam putih keperakan yang dapat ditempa dan dilihat. Ia melebur pada 321℃ Ia melarut dengan lambat dalam asam encer dengan melepaskan hidrogen (disebabkan potensi al elektrodenya yang negatif)
kadmium membentuk ion bivalen yang tak berwarna.
Kadmium klorida, nitrat dan sulfat larut dalam air. sulfidanya tak larut dan berwarna kuning khas. TEMBAGA (Cu) Tembaga adalah logam merah-muda, yang lunak dapat ditempa dan dilihat. Ia melebur pada 1038 ℃ Karena potensial elektrode standarnya positif. ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. asam nitrat yang sedang pekatnya dengan mudah melarutkan tembaga 3Cu2+ 6 Terima kasih